Tinjauan Tentang Analisis Beban Kerja Work Load Analysis

menghasilkan barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperoleh suatu balas jasa.

2.2.2 Tinjauan Tentang Analisis Beban Kerja Work Load Analysis

Menurut pendapat Komaruddin 1996, analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas. Sementara menurut Simamora 1995, analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah pegawai maupun kualifikasi pegawai yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengukuran beban kerja merupakan salah satu teknik manajemen untuk mendapatkan informasi jabatan melalui proses penelitian dan pengkajian yang dilakukan secara analisis. Informasi jabatan tersebut dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai alat untuk menyempurnakan aparatur baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber manusia. Menurut Moekijat 1985 definisi dari analisis beban kerja adalah prosedur yang memberikan atau menghasilkan alat-alat pengukur tenaga kerja standar-standar penyusunan tenaga kerja yang menunjukkan jumlah-jumlah yang dipekerjakan untuk masing-masing jabatan. Lebih lanjut dikatakan bahwa analisis beban kerja ini dapat digunakan sebagai alat menentukan atau meramalkan kebutuhan tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan sehingga tidak terjadi kesengajaan jumlah. Metode Work Load Analysis WLA dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi kerja berdasarkan total persentase beban kerja dari waktu yang diberikan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, serta dapat menentukan jumlah karyawan yang sebenarnya dibutuhkan untuk dipekerjakan dalam suatu perusahaan. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut : 1 Mengetahui struktur organisasi dan job description yang dilakukan oleh aktifitas terkait 2 Menentukan aktivitas dan waktu penyelesaian aktivitas tiap posisi jabatan aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan pada job description yang dilakukan oleh aktivitas terkait 3 Melakukan pengamatan untuk menghitung besarnya persentase produktif dan non produktif 4 Menentukan jumlah menit pengamatan 5 Penentuan aloowance dan performance rating 6 Perhitungan besarnya beban kerja 7 Penentuan jumlah pegawai yang optimal tiap posisi jabatan, diperoleh dengan pembulatan kertas dari hasil perhitungan besarnya beban kerja 8 Melakukan perbandingan jumlah pegawai awal dan jumlah pegawai rekomendasi Dalam pendapatnya, Ardana., dkk. 2001 juga menyatakan bahwa analisis beban kerja adalah penentuan jumlah tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu atau penentuan jumlah jam kerja orang man hours yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu dalam periode waktu tertentu. Analisis beban kerja merupakan teknik yang diciptakan untuk menetapkan waktu bagi seorang pekerja yang memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu pada suatu tingkat prestasi yang telah ditetapkan atau pada periode tertentu, seperti : 1 Volume pekerjaan yang semestinya dikerjakan yang dapat dinyatakan dalam satuan waktu seperti : meter, meter kubik, kilogram, jam kerja dan hari. 2 Standar waktu yang merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produksi atau kerja. 3 Jangka waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Penentuan jumlah tenaga kerja ke dalam man hours per satuan pekerjaan, akan menghasilkan jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan pada periode tersebut. Hasil dari analisis beban kerja adalah penetapan jumlah karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan tertentu selama waktu tertentu pula. Langkah-langkah dalam melakukan analisis beban kerja sampai dengan menentukan jumlah tenaga kerja adalah sebagai berikut : 1 Standar beban kerja yaitu keseluruhan waktu yang diperlukan yang paling efektif untuk melaksanakan pekerjaannya, karena manusia mempunyai kemampuan yang berbeda maka mengukur standar beban kerja dihitung dengan volume hasil kerja rata-rata dalam waktu yang sama tanpa mengesampingkan mutu produksi. 2 Waktu lingkaran kerja, yaitu waktu yang dipergunakan untuk melaksanakan kebutuhan suatu pekerjaan yang dapat dibagi menjadi empat jenis waktu penyelesaian yaitu : a. Waktu lingkaran cycle time adalah waktu yang dipergunakan dalam waktu lingkaran ini umumnya langsung berhubungan dengan produksi. Misalnya memberi pelayanan kepada tamu, travel agent, dan supplier. b. Waktu bukan lingkaran non-cycle time adalah waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Misalnya melakukan persiapan sebelum melakukan pekerjaan. c. Waktu kelelahan fatique time adalah waktu yang digunakan karyawan untuk beristirahat sejenak di antara jam kerjanya di luar waktu istirahat. Misalnya waktu meregangkan otot. d. Waktu pribadi personal time adalah waktu yang dipergunakan atau dimanfaatkan oleh karyawan untuk keperluan pribadi. Misalnya waktu pergi ke kamar kecil. 3 Total Man Hours adalah jumlah karyawan dalam waktu yang sebenarnya dibutuhkan dalam menyelesaikan kewajiban selama satu tahun 365 hari. 4 Man Hours per Unit adalah jumlah waktu efektif 8 jam x 60 menit dalam satu tahun yang sudah dipotong waktu libur, yaitu 291 hari. Melalui perhitungan waktu lingkar kerja dapat ditetapkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yaitu dengan menetapkan jumlah waktu yang sesungguhnya diperlukan untuk berproduksi waktu lingkaran, kemudian menetapkan persentase waktu bulat lingkaran, persentase waktu menghilangkan kelelahan dan persentase waktu pribadi. Keseluruhan waktu yang diperlukan oleh keempat waktu penyelesaian ini merupakan beban suatu jabatan. Menurut Winaya 1994 analisis beban kerja adalah suatu analisis untuk mengetahui tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, produksi pada periode tertentu. Pernyataan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Pelaksanaan analisis beban kerja dilakukan dengan tujuan agar terpenuhi tuntutan kebutuhan dalam menciptakan efektivitas, efisiensi, serta profesionalisme sumber daya manusia yang memadai pada setiap instansi dan mampu melaksanakan tugas-tugas umumnya. � � � � = � � � Hasil beban kerja juga dapat dijadikan tolak ukur untuk meningkatkan produktifitas kerja serta langkah-langkah lainnya dalam rangka meningkatkan pembinaan, penyempurnaan, dan pendayagunaan, baik dari segi kelembagaan, ketatalaksanaan, maupun kepegawaian. Analisis beban kerja ini banyak dipergunakan di antaranya dapat digunakan dalam penentuan kebutuhan pekerja man power planning ; analisis ergonomic ; analisis keselamatan dan kesehatan kerja ; hingga ke perencanaan penggajian dan sebagainya.

2.2.3 Tinjauan Tentang Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Work Force