Analisa Laporan Keuangan Pada PT. Telkom Unitenterprise 1 Medan

(1)

Danil Mirza Nasution : Analisa Laporan Keuangan Pada PT. Telkom Unitenterprise 1

Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PADA PT. TELKOM UNITENTERPRISE 1 MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh

DANIL MIRZA NASUTION

052101132

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : DANIL MIRZA NASUTION

N I M : 052101132

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III

JUDUL : ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PADA PT. TELKOM UNITENTERPRISE 1 MEDAN

Tanggal : ………. 2009 Dosen Pembimbing

(Dra. Marhaini MS) NIP. 130 809 569

Tanggal : ……….. 2009 Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS) NIP. 131 417 461

Tanggal : ……….. 2009 DEKAN

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc) NIP. 131 285 985


(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada saya hingga akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi minor ini dengan baik. Tidak lupa salawat beriring salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan umat manusia di dunia.

Saya menyadari tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, saya tidak akan mampu menyelesaikan skripsi minor ini. Untuk itu saya ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhaini MS, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan petunjuk yang sangat berguna sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi minor ini dengan baik.

4. Seluruh Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada saya dan juga kepada seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Para staff dan karyawan selaku PT. Telkom Uner 1 Medan yang telah memberikan izin riset di perusahaan yang Bapak pimpin


(5)

6. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya: Ayahanda Abdul Rasyid Nst yang telah memberikan dukungan materi dan motivasi kepada saya. Dan kepada Ibunda Nadrah Matondang yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang. Hanya do’a yang mampu saya berikan kepada Ibunda tercinta. Serta kepada Adik kandung saya sendiri Fathur Rahman Nst. Dan kepada keluarga besar Opung Ali Akbar Nst dan keluarga besar Atok Hj. Ahmad Nasir Matondang saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya: .

7. Teman-teman stambuk ’05: Sonny, Ishak, Andiko, Gonti, Pi’i, Ari, Herman, Azmi, Deni, Dayat, Reza, Juni, Aji, Indah dan anak grup C ‘ 05 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang tamat duluan.

8. Terima kasih juga yang mendukung saya Padia, Asobar Skateboarding, MCC dan Teman-teman Bornok Comunitas.

Saya menyadari bahwa skripsi minor ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan di masa mendatang. Semoga skripsi minor ini bermanfaat.

Medan, Januari 2009


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ………... iii

DAFTAR TABEL ………... v

DAFTAR GAMBAR ……….. vi

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Perumusan Masalah ……… 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 3

D. Metode Penelitian ………... 4

1. Lokasi Penelitian ……….. 4

2. Sumber Data ………. 4

3. Teknik Pengumpulan Data ……… 5

4. Metode Analisis Data ……… 5

BAB II PT. TELKOM UNER 1 MEDAN A. Profil Perusahaan ………. 6

1. Sejarah Singkat Perusahaan ……….. 6

2. Struktur Organisasi Perusahaan ………. 9

B. PengertianLaporan Keuangan……… 16

1. Pengertian Laporan Keuangan………. 16

2. Sifat Asumsi Laporan Keuangan………. 17


(7)

4. Jenis-Jenis Laporan Keuangan……….. 24

BAB III ANALISA DAN EVALUASI……….. 47

A. Analisa Ratio Likuiditas……….. 48

B. Analisa Ratio Leverage……… 50

C. Analisa Ratio Aktivitas……….. 51

D. Analisa Ratio Probability………... 53

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. ……… 55

B. Saran ………. ………. 57

DAFTAR PUSTAKA……… 58


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Laporan Laba Rugi PT. Telkom Uner 1 Medan Periode Berjalan

1 Januari – 31 Desember 2005……… 29 Tabel 2.2 Laporan Laba Rugi PT. Telkom Uner 1 Medan Periode Berjalan 1 Januari – 31 Desember 2006……… 30 Tabel 2.3 Laporan Laba Rugi PT. Telkom Uner 1 Medan Periode Berjalan 1 Januari – 31 Desember 2007……… 31 Tabel 2.4 Laporan Neraca PT.Telkom Uner 1 Medan Periode Berjalan 1 Januari – 31 Desember 2005, 2006 dan 2007……… 32 Tabel 3.1 Rasio Perbandingan Pada Tahun 2005, 2006 dan 2007……… 47


(9)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk melihat keadaan keuangan dari suatu perusahaan kita dapat menggunakan laporan keuangan.Data keuagan yang dipergunakan untuk menganalisa laporan keuangan yang diambil dari laporan neraca yang berisikan tentang aktiva, utang dan modal. Laporan laba rugi yang menggambarkan hasil yang dicapai dalam priode tertentu. Laporan keuangan harus dapat di mengerti oleh pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan tersebut. Analisa laporan keuangan ini sangat penting bagi pimpinan perusahaan,dengan analisa laporan keuangan maka pimpinan perusahaan dapat menggetahui keadaan dan perkembangan dari perusahaan, serta dapat dilihat dari hasil financial yang dicapai pada tahun-tahun sebelumnya dan dapat pada waktu yang sedang berjalan. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangaan dalam mengambil suatu keputusan untuk perusahaan.

Selain pimpinan perusahaan kreditur juga berkepentingan terhadap laporan keuangan karena kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan dalm membayar utang-utangnya.Disini pemerintah juga perlu mengetahui keaadaan keuangan perusahaan, guna untuk berapa pajak yang harus ditanggung oleh perusahaaan.

Dan pentingnya analisa laporan keuangan bagi investor atau penanam modal, agar dapat mengetahui perkembangan perusahaaan secara keseluruhaan, laporan keuangan ini disusun agar semua bagian departement pada perusahaan mengetahui keadaan keuangan untuk masa yang akan datang.

Ada tiga laporan keuangan yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan yaitu : Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas. Neraca memberikan gambaran tentang aktiva, utang dan ekuitas pemilik perusahaan untuk


(10)

suatu saat. Sedangkan laporan laba rugi merupakan gambaran pendapatan bersih dari kegiatan operasi perusahaan selama periode tertentu.Pengertian laporan keuangaan adalah memberikan ihtisar mengnai keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba-rugi memberikan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. (Rianto, 1996; 251)

Dalam hal ini diperlukan analisa laporan keungan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai perusahaan terutama dalam hal finansial, sehingga dalam membuat suatu kebijakan masa yang akan datang manajer perusahaan telah memilki dasar pertimbagan dalam penerapan kebijakan tersebut yang mengacu pada pada segi finansial perusahaan. Informasi ini diperoleh dari menganalisa laporan keuangan. Melalui laporan keuangan dapat diketahui bagaimana perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menutupi kewajiban finansial bagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari seluruh dari modal yang dimilikinya dan bagaimana kemampuan seluruh perusahaan untuk mengembalikan utang jangka pendek maupun jangka panjang dengan kekayaan yang dimliki. Pada perusahaan PT.TELKOM UNER 1 MEDAN yang bergerak dalam bidang komunikasi yang dijalankan di kota Medan.

Mengingat pentingnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan dan banyak perusahaan dan banyak pihak maka penulis merasa perl untuk menganalisa laporan keuangan dari suatu perusahaan melalui analisa ratio-ratio keuangan. Sehubunagan dengan ini penulis memilih judul ” ANALISA LAPORAN KEUNGAN PADA PT. TELKOM UNER 1 MEDAN”. B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka masalah yang menjadi fokus dari penelitian ini berhubungan dengan analisa laporan keuangan masalah adalah


(11)

”Bagaimana kondisi keuangan PT. TELKOM UNER 1 MEDAN dilihat dari rasio likuiditas, aktivitas dan solvabilitas / leverage yang dicapai ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui kondisi keuangan pada PT TELKOM UNER 1 MEDAN .

b. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan melalui ratio likuiditas, ratio rentabilitas, ratio aktivitas dan ratio solvabilitas leverege.

c. Mengetahui sistem penyusunan laporan keuangan pada perusahaan sudah sesuai dengan akuntasi keuangan.

2. Manfaat

Manfaat penelitian adalah :

a. Bagi perusahaan, merupakan masukan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah untuk masa yang akan datang. Sehingga diharapkan perusahaan akan terus mengalami perkembangan yang lebih baik.

b. Bagi pembaca, sebagai bahan acuan dan bahan pembanding dalam penulisan paper di masa yang akan datang.

c. Bagi penulis, untuk mempelajari dan mendalami tentang analisa laporan keuangan perusahaan.

D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian


(12)

2. Tehnik Pengumpulan Data a. Observasi (pengamatan)

Studi yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena-fenomena yang menjadi objek penelitian.

b. Interview (wawancara)

Dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap pihak-pihak yang berwenag tentang hal-hal berhubungan denagn judul penelitian.

3. Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung kepada objek penelitian yaitu wawancara dan observasi mengenai laporan keuanga yang ada didalam perusahan .

b. Data Skunder

Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung pada objek teliti yaitu berupa buku-buku pustaka yang menyangkut dengan data primer yaitu laporan keuangan yang telah dikumpulkan.

4. Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini, analisa yang dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1. Metode Kuantitatif

Dalam hal ini penulis antara dua periode laporan keuangan pada periode tertentu. Dibandingkan dengan pos-pos yang ada dalam laporan keuangan pada periode berikutnya atau sebelum berdasarkan perbandingan laporan keuangan metode yang diukur adalah ratio-ratio keuanagan.


(13)

2. Metode Deskriptif

Yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data, merumuskan, mengklasifikasikan serta menginterprestasikan sehingga memberi gambaran atau keteragan yang jelas mengenai masalah yang dicapai oleh perusahaan dan berbagai keadaan yabg berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB II

PT. TELKOM UNER 1 MEDAN

A. Sejarah singkat PT. Telkom Uner 1 Medan

PT. Telkom merupakan bagian badan usaha negara yang ada sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1882 pada saat itu berkambang lagi dengan adanya telegraf dan pada tahun 1915 menjadi nama dengan pesawat telpon yang dahulu mempuyai jangkauan yang terbatas, dan sekarang dengan adanya pemasanagn satelit memberikan semakin maju perkembangan sarana telekomunikasi pada masyarakat. PT. Telkom juga mengalami perubahan dari persero menjadi suatu badan usaha negara dengan akte notaris, PT. Telkom Uner 1 Medan merupakan bagian dari perusahaan PT. Telkom yang bertugas dalam mejalankan pemasaran produk yang dikeluarkan oleh perusahaan guna memenuhi suatu kebutuhan kosumen yang semakin meningkat.

PT. Telkom Uner 1 Medan (Unit Enterprise) pada dasarnya didirikan untuk memenuhi kebutuhan pengawasan atau juga memberikan suatu produk yang akan ditawarkan kepada kosumen menginginkan adanya pelayanan yang baik agardapat kepuasan memakai telepon serta harga yang terjangkau oleh warga kota Medan dan semua masyarakat.


(14)

Berdasarkan konsep kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat maka produk yang ditawarkan semakin bertambah seperti, internet, kartu telpon, dan produk lain yang dipasarkan kepada masyarakat.

Berdasarkan kondisi pasar dan keinginan konsumen serta berbekal pengalaman yang ada maka didirikanlah PT. TELKOM UNER 1 MEDAN dengan Ir. Muhammad Faisal Bancin sebagai Direktur Utama dan Fernando Hutabarat sebagai Komisaris Utama. Dengan modal dasar sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

PT. Telkom Uner 1 Medan didirikan berdasarkan Akte Notaris / PPAT Tringgani Tarigan, SH No. 12 pada tanggal 18 Juli 2004 di Medan. Pada hari Jumat, Tanggal 13 Mei 2005, berdasarkan pasal 3 akte pendirian perusahaan, PT. Telkom Uner 1 Medan mengadakan perubahan mengenai anggaran dasar perusahaan dengan Akte No. 37 di hadapan notaris Tringgani Tarigan, SH di Medan.

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha dari perusahaan ini adalah :

1. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, layanan sarana komunikasi dan telekomunikasi untuk ke segala wilayah.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha :

a. Bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan kontruksi beserta fasilitas termasuk perencanaan pembangunan, mengerjakan pembebasan, dan pemerataan pemborong pada umumnya (General Contractor), antara lain membangun kawasan pembuatan pemancar ke satelit, layanan telpon jarak jauh yang lebih baik dalam memberikan konstribusi untuk kalangan masyarakat agar dapat terus mengunakan produk PT. Telkom.


(15)

b. Menjalankan usaha dibidang sarana telpon jarak jauh inertnasional atau juga SLI yang memberikan sambungan langsung jarak inertnasional dan dapat digunakan hampir keseluruh negara-negara yang ada diseluruh belahan dunia dengan menggukan kode layanan yang merupakan penghubung komunikasi antara Indonesia dengan negara lain dan tentunya denagn biaya yang efektif.

c. Menjalankan usaha-usaha dibidang sambungan langsung jarak jauh atau SLJJ merupakan sambungan antara kota ke kota dan juga ke berbagai daerah-daerah yang ada dalam satu negara dengan mengharapkan mutu yang baik dalam berkomunikasi.

d. Menjalankan usaha-usaha dibidang kartu prabayar dan kartu telpon yang merupakan bagian dari produk perusahaan tersebut seperti Telkomsel yang bagian dari pemasaran produk menawarkan kartu Simpati, Halo dan AS mempunyai kelebihan masing-masing dan tidak merugikan masyarakat dengan adanya pengeluaran produk yang datpat dikomsumsi oleh masyarakat luas.

e. Menjalankan usaha dibidang layanan internet yang hanya ada di PT. Telkom merupakan bagian dari suatu usaha perusahaan yang paling banyak dimminati oleh masyarakat umum dalam mengakses segala kegiatan karena merupakan bagian dari satelit seperti Speedy dan Infocom.

f. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang kartu CDMA atau kartu telpon yang menggukan tarif harga telpon rumah seperti kartu Telkomflexi.

B. Struktur Organisasi PT. Telkom Uner 1 Medan .

Setiap perusahaan negara maupun swasta mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda satu sama lain sesuai dengan kebutuhan untuk kondisi perusahaan tersebut. Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar


(16)

komponen bagian pada posisi dalam suatu perusahaan. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Sesuai dengan prinsip organisasi yaitu pendelegasian kekuasaan yang di dalamnya terdiri dari elemen yang utama yaitu tugas, wewenang dan tanggungjawab maka struktur organisasi dapat merinci pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana berbagai tingkatan aktivitas berkaitan satu sama lain sampai tingkat tertentu dan ini juga menunjukkan hirarki organisasi dan struktur wewenang serta memperlihatkan hubungan pelaporannya.

Struktur organisasi mengandung beberapa hal sebagai berikut :

1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas menjadi satuan kerja. 2. Standardisasi kegiatan merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk

menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang telah direncanakan.

3. Koordinasi kegiatan menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.

4. Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukkan lokasi atau letak kekuasaan pembuat keputusan.

5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam satu kelompok kerja.

Dengan adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas diharapkan akan mendorong kegiatan organisasi berjalan lancar sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Mengenai gambar struktur organisasi perusahaan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.1


(17)

STRUKTUR ORGANISASI PT. TELKOM UNER 1 MEDAN

Jl. Putri Hijau No. 1 Medan Kota - Medan

KOMISARIS

DIRUT

DIREKTUR KEUANGAN / UMUM

DIREKTUR PEMASARAN

KABAG KEUANGAN

KABAG ADM / UMUM

KABAG PEMASARAN

PIMPINAN PROYEK

AKUNTANSI ADM / UMUM SALES

SITE MANAGER


(18)

Tugas, wewenang dan tanggungjawab setiap jabatan dalam perusahaan adalah : Komisaris

1. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada direksi.

2. Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dalam halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, serta dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi.

Direktur Utama

1. Menentukan arah kebijaksanaan serta menentukan cara kerja sesuai dengan tujuan perusahaan.

2. Mengawasi jalannya operasi perusahaan dan mempertimbangkan, menyetujui serta mengesahkan segala bentuk kegiatan operasi perusahaan dan kegiatan lainnya.

3. Mewakili perusahaan dalam menyelesaikan urusan-urusan dalam dan luar yang berhubungan dengan perusahaan.

4. Melaporkan hasil usaha dan operasi perusahaan kepada Komisaris Utama.

5. Menerima pertanggungjawaban dari masing-masing bagian yang membawahinya.

Direktur Keuangan / Umum


(19)

2. Menganalisa dan pembukuan secara periodik.

3. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada staff keuangan dan pembukuan dalam melaksanakan tugasnya.

4. Menerapkan dan meningkatkan disiplin kerja.

5. Menetapkan gaji karyawan yang baru dengan berkonsultasi dengan direktur lainnya. 6. Merencanakan, mempersiapkan dan mengawasi personil-personil bagiannya sehingga

mencapai sasaran yang ditentukan perusahaan.

Direktur Pemasaran

1. Mengambil keputusan dalam menjalankan strategi pemasaran dengan mengumpulkan data atau saran dan berkomunikasi dengan Direktur Utama.

2. Memonitor dan mempertanggungjawabkan kelancaran kredit.

3. Mengadakan pengawasan terhadap aktivitas kompetitor yang dapat mempengaruhi pemasaran dan mengambil langkah seperlunya.

4. Mengadakan rapat secara periodik yang berkaitan dengan pemasaran minimal sekali dalam sebulan.

Kabag Keuangan

a. Melaksanakan serah terima dari kasir setiap hari jumlah uang hasil penjualan. b. Memeriksa kebenaran dari jumlah uang yang diterima kasir.


(20)

Kabag Administrasi / Umum

a. Mengontrol terhadap catatan waktu hadir dan waktu kerja karyawan.

b. Mengontrol pembayaran biaya-biaya rutin seperti rekening telepon, air, listrik, retribusi sampah, dan lain-lain agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran.

c. Menjaga keamanan ketekunan dalam berkerja disekitar perusahaan. d. Menerima pertanggungjawaban dari bawahannya.

Kabag Pemasaran

a. Menyiapkan dokumen pemasaran seperti brosur dan surat pesanan.

b. Mempersiapkan dokumen-dokumen penagihan seperti kuitansi dan sebagainya. c. Persiapan data keuangan dan notaris.

Pimpinan Proyek

a. Pengawasan terhadap pelaksanaan proyek.

b. Menandatangani faktur penerimaan dan pengeluaran barang. c. Mengatur dan mengurus penerimaan dan pengeluaran barang.

Akuntansi

a. Melaksanakan penerimaan hasil penjualan dan lainnya dengan memberikan tanda terima. b. Melaksanakan penyetoran uang dan giro ke bank.

c. Memonitor syarat pembayaran, tanggal giro dan nomor AC dari giro yang diterima via salesman.


(21)

d. Mencatat transaksi hutang dan piutang dagang.

e. Menyelenggarakan pengarsipan karbon, laoran dan dokumen pembukuan. f. Membantu kabag keuangan membuat laporan mingguan dan bulanan.

Administrasi Umum

a. Melaksanakan pembayaran rekening telepon, air, listrik, dan lainlain.

b. Membantu kabag umum mengontrol jadwal waktunya pemeliharaan mesin seperti AC, mesin fotocopy, komputer, dan lain-lain.

Salesman

a. Menjalin hubungan kerja sama antar bagian perusahaan dan dengan para langganan. b. Menyediakan laporan yang menjadi kewajibannya untuk diserahkan tepat waktu.

Site Manager

a. Mengadakan konfirmasi atau pencocokan saldo tagihan dan barang baik jumlah maupun jenisnya.

b. Meneliti order barang sehubungan dengan pemasukan barang ke proyek yang ditangani. c. Mengatur dan mengurus penerimaan dan pengeluaran barang.

C. Laporan Keuangan Perusahaan 1. Pengertian Laporan Keuangan


(22)

Sebelum mengadakan suatu analisa terhadap laporan keuangan dan mengadakan pembahasan terhadap analisa rasio keuangan pada khususnya sebaiknya terlebih dahulu mengetahui apa pengertian laporan keuangan. Dalam akuntansi berfungsi untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dan akibat dari transaksi tersebut terhadap aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dalam suatu perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut diklasifikasikan, diikhtisarkan dalam suatu laporan yang dinamakan laporan keuangan yang dibuat minimal sekali dalam setahun. Jadi jelas, bahwa laporan keuangan itu sendiri merupakan produk dari proses akuntansi.

Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan (financial position) dari suatu perusahaan pada periode tertentu yang biasanya ditutup pada akhir tahun. Laporan keuangan merupakan alat yang penting dalam memberikan informasi tentang posisi keuangan yang bersifat kuantitatif.

Laporan keuangan merupakan laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen antara lain neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan dan catatan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari beberapa laporan keuangan. ( Syamsudin, 2004;2 ).

Laporan keuangan adalah suatu alat dengan mana informasi dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang akhirnya dimasukkan dalam laporan keuangan yang dikomunikasikan secara priodik kepada para pemakainya. ( Djawanto, 2005: 117 )

Interpretasi laporan keuangan (financial statement interpretation) memberikan arti terhadap hasil analisis laporan keuangan untuk dikaitkan dengan keputusan usaha yang akan diambil. Interpretasi merupakan kata kerja. Artinya, menjelaskan atau memberi makna pada suatu accounting output, sering kali dalam bentuk informasi, mengenai maksud, konteks atau implasi dari pernyataan atau tindakan.


(23)

2. Sifat Asumsi dan Prinsip Dasar Laporan Keuangan

Laporan keuangan mempunyai sifat dan prinsip dasar yang harus dipahami oleh setiap analisis dalam rangka melakukan analisa laporan keuangan (Alwi, 2000; 122). Perlu adanya sifat dan prinsip laporan.

Prinsip yang mendasari setiap sifat dari cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :

a. Accounting Entity

Yang menjadi fokus akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas memisahkan hak dan kewajiban pemilik atau pihak lain dengan entity perusahaan. Keduanya terpisah dari bahan entity yang lain, sehingga transaksi dicatat untuk kepentingan dan dari sudut posisi perusahaan tertentu yang terpisah dari pemiliknya.

b. Going Concern

Dalam penyusunan laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang dilaporkan pada masa yang akan datang, kecuali dinyatakan lain. Sehingga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan nilai sekarang / liquiditas.

c. Measurement

Akuntansi adalah media pengukur kekayaan ekonomi (Ekonomic Resources) dan kewajiban (Liability) beserta perubahannya.

d. Time Period

Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu. Harus ada batas waktunya bukan tanpa batas. Akuntansi memang mencatat keadaan perusahaan yang dianggap terus beroperasi. Karena itu pemakai laporan keuangan harus menetapkan cutoff atau periodenya.


(24)

e. Monetary Unit

Pengukuran dalam akuntansi adalah bentuk yang mempunyai ukuran uni moneter misalnya; Rupiah, Dolar, Peso, Ringgit bukan ukuran kuantitatif lainnya.

f. Accural

Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditatapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan.

g. Exchange Price

Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang timbul dari interaksi dua pihak pada suatu kejadian.

h. Approximation

Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran separti penaksiran umum, taksiran harga, pemilihan prinsip pencatatan, penggunaan asset, dan sebagainya.

i. Judgement

Dalam penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian akuntansi, baik pertimbangan pemilihan alternative prinsip maupun pemilihan cara penyajian lainnya.

j. General Purpose

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakai khusus atau pemakai tertentu.


(25)

Neraca daftar laba rugi, dan laporan sumber dan penggunaan dana atau laporan keuangan lainnya mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam penentuan pengambilan keputusan.

l. Substance Over Form

Akuntansi lebih menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya, misalnya dalam Akta Notaris Modal telah dinyatakan dan disetor penuh tetapi kenyataan setoran (transaksi) belum ada maka akuntansi berpihak pada kenyataan yang sebenarnya.

m. Materiality

Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting. Dan didalam setiap pertimbangan yang dilakukan tetap melihat signifikasinya yang diukur dari pengaruh informasi kepada pengambilan keputusan.

( Harahap 2004;4)

Disamping sifat-sifat tersebut sebenarnya juga ada sifat-sifat lain yang terkadang dalam akuntansi keuangan antara lain:

Laporan Historis

Laporan keuangan pada hakekatnya mencatat informasi yang sudah terjadi, tidak mencatat transaksi yang akan terjadi.

Classification

Informasi melalui laopra keuangan sesuai dengan kepentingan pemilik, kreditur, dan pemakai lainnya.


(26)

Summarization

Transaksi dan kejadian yang sama dalam perusahaan dikelompokkan dan diiktisarkan menurut metode tertentu sesuai dengan pola yang sudah mapan dalam akuntansi.

Measurement Basis

Dasar pengukuran yang dilakukan dalam akuntansi ada bermacam-macam seperti; cost, market, LOCOM (Lower of Cost is Market), Net Realizable Value, Discounted Value, Replacement cost, dan lain-lain.

Veriability

Setiap informasi dalam laporan keuangan dapat dibuktikan melalui bukti-bukti yang sah disebut juga objectivity.

Conservatism

Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang tidak pasti (Uncerfainly) atau yang belum terjadi. Dalam hal seperti ini laporan keuangan memilih angka yang kurang menguntungkan. Laporan keuangan memilih dan menilai asset dan pendapatan yang paling minimal. Misalnya rugi yang belum direalisir tapi sudah ada dasar yang dapat dicatat, sedang laba yang belum direalisir sudah ada ibdikasi laba belum dapat dicatat sebagai laba.

Technical Terminologi

Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan mampukan tekhnisi akuntansi yang dimilikinya dan punya pengertian dibidangnya yang berlaku khusus untuk akuntansi berbeda dengan umum yang harus dipahami oleh pembaca.


(27)

Pemakai laporan keuangan dianggap sebagai dunia bisnis, dan mereka yang sudah dianggap tahu istilah akuntansi dan bisnis.

3. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Tujuan dan manfaat utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan ekonomi. Para pemakai laporan keuangan tersebut akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan yang diambilnya dengan tepat agar tidak terjadi kesalahan pada penganalisaan (Ahmad 1994 ; 49)

Agar tujuan laporan keuangan tersebut dapat dicapai, maka laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut :

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Dan informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai.

b. Relevan

Maksudnya adalah informasi laporan keuangan perusahaan harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.

c. Keandalan

Informasi laporan keuangan harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai


(28)

penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk megidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan ataupun perkembangan suatu perusahaan antara lain :

• Pemilik modal

Untuk menilai sukset tidaknya manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. • Manajemen

Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan perusahaan yang dipimpinnya, agar dapat dibuat atau disusun perencanaan untuk masa yang akan datang.

• Karyawan

Karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan karena mereka ingin menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, pensiun, dan kesempatan kerja.

Para Investor (Penanam modal)

Dari laporan keuangan yang disajikan, investor akan memutuskan apakah mereka menanamkan modal kepada perusahaan atau tidak.


(29)

Kreditur tertarik dengan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo dan apakah kredit yang diberikan cukup mendapat jaminan perusahaan.

• Pemerintah

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan.

4. Jenis-jenis Laporan Keuangan a. Neraca ( Balance Sheet )

Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, ekuitas. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Pengelompokan yang jelas akan mudah dimengerti yang mana bagian dari aktiva dan mana yang termasuk passiva.

Adapun bagian dari neraca dapat dijabarkan sebagai berikut : • Aktiva

Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaa. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan uang, diurutkan berdasarkan lamanya waktu likuid atau kecepatan berubah kembali menjadi uang kas. • Kewajiban / Hutang (Liabilities)

Hutang adalah semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur.


(30)

Hutang dapat dibedakan menjadi hutang lancar dan hutang jangka panjang. 1. Hutang lancar

Hutang lancar meliputi :

a. Hutang dagang yaitu hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.

b. Hutang wesel adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu yang akan datang.

c. Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.

d. Hutang pajak adalah hutang yang disetorkan kepada negara.

e. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian tahu seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayarannya.

f. Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan uang atas penjualan barang / jasa yang belum terealisasi.

2. Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang ini meliputi : a. Hutang obligasi

b. Hutang hipotek

c. Pinjaman jangka panjang lainnya. • Ekuitas ( Modal )

Ekuitas merupakan bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, surplus dari laba yang ditahan atau selisih antara aktiva dan kewajiban. Pada


(31)

dasarnya modal berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Unsur modal perusahaan terdiri dari :

a. Modal saham b. Cadangan-cadangan

c. Laba ditahan (Retairned earninning) b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar dari pada pendapatan, biaya-biaya dan laba / rugi dari suatu operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Tujuan dari penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengukur kewajiban atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya (Lukman Safarudin 2000 : 69)

Laporan laba rugi disusun dalam 2 (dua) bentuk, yaitu : 1. Multiple Step

Yaitu laporan laba rugi yang mana pos penghasilan dan biaya disajikan menurut pengelompokannya untuk memperoleh pengukuran mengenai pendapatan / laba.

2. Single Step

Yaitu laporan laba rugi yang penyajiannya memerlukan dua tahap tujuan. Tahap pertama terdiri dari pendapatan dan tahapan kedua meliputi pengeluaran-pengeluaran / beban.


(32)

Merupakan laporan tentang arus kas atau arus dana yang biasanya diartikan sebagai modal kerja dan pos-pos penggunaan dana tersebut selama jangka waktu tertentu. Didalamnya ada tiga aktivitas antara lain :

1. Arus kas dari aktivitas operasi

Arus kas dari kegiatan operasi berkaitan dengan transaksi kas yang masuk dalam penentuan laba bersih. Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan.

2. Arus kas dari aktivitas investasi

Mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan investasi yang timbul dari penjualan investasi, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud, arus kas keluar dari investasi mencakup pembayaran untuk memperoleh investas, aktiva tetap, dan aktiva tetap tidak berwujud.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan yang berguna untuk memprediksikan klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan mencakup hasil dari penerbitan surat berharga, seperti saham preference dan saham biasa, arus kas keluar dari pendanaan mencakup pembayaran dividen tunai dan pembayaran kembali jumlah yang dipinjam.


(33)

• Laporan laba rugi PT.Telkom Uner 1 Medan untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2005, per 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2007

Neraca pada PT. Telkom Uner 1 Medan per 31 Desember 2005, 31 Desember 2006 dan 31 Desmber 2007

Tabel 2.1

PT. TELKOM UNER 1 LAPORAN LABA (RUGI)

PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2005 ( Dalam Rupiah )

Keterangan 31 Desember 2005

PENGHASILAN

Penjualan 1.650.514.285

I. PEMBIAYAAN

- Beban Tanah 283.440.000

- Beban Bangunan 668.000.000

- Beban Prasarana Pendukung 156.480.000 - Beban Overhead Proyek 33.009.600

Total Pembiayaan 1.140.929.600

Laba Bruto 509.584.685

II. BEBAN OPERASI

- Beban Penyusutan 44.393.800

- Beban Pemasaran 32.340.188

- Beban Gaji 200.000.000

- Beban Konsumsi 80.000.000

- Beban Telpon 30.041.460

- Beban Perjalanan Kerja 40.000.000

- Beban Promosi 21.000.000

- Beban Pemeliharaan 10.000.000

- Beban Serba Serbi 8.000.000

Total Beban Administrasi 390.041.460

Total Beban Operasi 466.775.448


(34)

Tabel 2.2

PT. TELKOM UNER 1 LAPORAN LABA (RUGI)

PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2006 ( Dalam Rupiah )

Keterangan 31 Desember 2006

PENGHASILAN

Penjualan 2.063.142.857

I. PEMBIAYAAN

- Beban Tanah 354.300.000

- Beban Bangunan 835.000.000

- Beban Prasarana Pendukung 195.600.000 - Beban Overhead Proyek 41.262.000

Total Pembiayaan 1.426.162.000

Laba Bruto 636.980.857

II. BEBAN OPERASI

- Beban Penyusutan 55.492.250

- Beban Pemasaran 40.425.235

- Beban Gaji 250.000.000

- Beban Konsumsi 100.000.000

- Beban Telpon 35.000.000

- Beban Perjalanan Kerja 42.000.000

- Beban Promosi 25.000.000

- Beban Pemeliharaan 20.000.000

- Beban Serba Serbi 10.551.826

Total Beban Administrasi 487.551.826

Total Beban Operasi 583.469.311


(35)

Tabel 2.3

PT. TELKOM UNER 1 LAPORAN LABA (RUGI)

PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2007 ( Dalam Rupiah )

Keterangan 31 Desember 200

PENGHASILAN

Penjualan 3.627.173.520

I. PEMBIAYAAN

- Beban Tanah 400.000.000

- Beban Bangunan 934.245.610

- Beban Prasarana Pendukung 200.000.000 - Beban Overhead Proyek 41.262.000

Total Pembiayaan 1.534.245.610

Laba Bruto 689.927.910

II. BEBAN OPERASI

- Beban Penyusutan 66.320.410

- Beban Pemasaran 43.256.711

- Beban Gaji 260.511.213

- Beban Konsumsi 110.111.211

- Beban Telpon 40.000.000

- Beban Perjalanan Kerja 45.530.000

- Beban Promosi 25.100.211

- Beban Pemeliharaan 21.100.311

- Beban Serba Serbi 11.000.000

Total Beban Administrasi 537.551.620

Total Beban Operasi 646.127.741

Laba Bersih 60.800.169


(36)

PT. TELOKM UNER 1 NERACA

PER 31 DESEMBER 2005,2006,2007 ( Dalam Rupiah )

Keterangan 2007 2006 2005

AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Piutang Lain - lain Persediaan

Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap

Tanah dan Bangunan Inventaris Kantor Kendaraan

Jumlah Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku Aktiva Tetap Aktiva Lain – lain

Biaya Pra Operasi Amortisasi

Jumlah Aktiva Lain – lain

Total Aktiva KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kewajiban Jangka Pendek Uang Muka Penjualan Hutang Lain – lain

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang

Bank BTN (Kredit KYG) Hutang Pemegang Saham

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Equitas

Modal Disetor dibagi atas 8.000 lembar saham @ Rp. 1.000.000 dan telah disetor sebesar

Laba tahun berjalan

138.892.002 8.026.563.368 47.135.641.153 53.692.164.885 251.500.000 76.669.000 257.000.000 585.169.000 ( 60.369.002 ) 510.365.700 - - - - 53.510.720.000 2.616.348.314 1.945.852.382 4.563.200.696 8.300.000.000 38.750.031.000 47.050.031.000 11.000.000.000 60.800.169 95.578.922 6.076.573.000 45.993.771.435 52.165.923.357 251.500.000 76.669.000 257.000.000 585.169.000 ( 55.492.250 ) 529.676.750 - - - - 52.695.600.107 4.665.452.993 4.930.700.000 9.596.152.993 7.520.000.000 34.525.935.568 42.045.935.568 8.000.000.000 53.511.546 194.358.908 359.829.000 43.073.550.000 43.627.737.908 251.500.000 76.669.000 257.000.000 585.169.000 585.169.000 - 1.836.411.892 - - 46.049.318.800 5.415.560.000 21.198.800 5.436.758.800 5.880.000.000 33.732.560.000 39.612.560.000 1.000.000.000 -


(37)

Keterangan 2007 2006 2005 Jumlah Equitas

Total Kewajiban dan Equitas

1.055.282.460 55.343.750.000

1.053.511.546 52.695.600.107

1.000.000.000 46.049.318.800

D. Rasio Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan dapat dipergunakan untuk menggambarkan suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dengan menggunakan analisa berupa rasio, akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang keadaan keuangan perusahaan apakah baik atau buruk keadaannya, apabila perusahaan mempergunakan angka rasio perbandingan sebagai standart.

Rasio keuangan adalah merupakan ukuran tingkat perbandingan antara dua variable keuangan. Dari perkiraan yang terdapat dalam neraca dan perkiraan laba rugi, maka dapat dirumuskan rasio-rasio yang akan menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan.

Rasio yang sering dipergunakan untuk mengukur keadaan keuangan perusahaan dapat dibagi dalam empat golongan yaitu (Purba, 2004;66 )

1. Rasio Likuiditas ( Liquidity Ratio )

Bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Yang termasuk kedalam liquidity ratio adalah: a. Current Ratio

% 100 x lancar Pasiva

Ratio

Current =


(38)

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

= 8,02 %

= 5,43 %

= 3,42 % b. Cash Ratio

Pada PT. Telokm Uner 1 Medan

= 0,0001 %

% 100 x 5.436.758.800 43.627.737.908 = Tahun 2005 % 100 x 9.596.152.993 52.165.923.357 = Tahun 2006 % 100 x lancar Passiva Ratio

Cash =

. 0,009 %

% 100 2006 0,03 % % 100 2005 = = = = x Rp. 9.596.152.993

Rp. 95.578.922 Tahun

x Rp. 5.436.758.800 Rp. 194.358.908 Tahun % 100 x 1.951.926.720 6.692.164.885 = Tahun 2007 Jumlah kas % 100 x Rp. 1.951.926.720 Rp. 3.026.563.368 = Tahun 2007


(39)

c. Quick Ratio

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

d. Working Capital to Total Asset Ratio

Pada PT. Telokm Uner 1 Medan

% 100 x aktiva Total lancar Passiva lancar Aktiva capital

Working = −

% 100 x lancar Passiva persediaan jlh lancar Aktiva Ratio

Quick = −

0,64 % % 100 Rp. 45.993.771.435 Rp. 52.165.923.357 2006 0,10 % 100 2005 = − = = − = x Tahun x Rp 5.436.758.800 Rp 43.073.550.000 Rp 43.627.737.908 Tahun Rp 9.596.152.993 % 0,81 % % 100 2006 0,82 % 100 % 2005 = − = = − = x Tahun x Tahun Rp. 43.627.737.908 Rp. 5.436.758.800

Rp. 46.049.318.800 3

Rp. 52.165.923.357 Rp. 9.596.152.993 Rp. 52.695.600.107 0,86 % 100 2007 = − = x Rp 1.951.926.720 Rp 1.138.892.002 Rp 6.692.164.885


(40)

2. Rasio Leverage ( Leverage Ratio )

Bertujuan mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman.

Yang termasuk kedalam laverage ratio adalah:

a. Total Debt to Total Asset Ratio

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

% 100 x aktiva Total lancar tidak Passiva lancar Passiva debt

Total = +

0,98 % % 100 2006 0,98 % 100 % 2005 = + = = + = x Tahun x Tahun Rp. 5.436.758.800 Rp.39.612.560.000

Rp. 46.049.318.800 3

Rp. 9.596.152.993 Rp. 42.045.935.568 Rp. 52.695.600.107 0,33 % 100 2007 = − = x Rp 14.070.374.334 Rp 1.138.892.002 Rp 6.692.164.885

Tahun %

0,70 % 100 2007 = + = x Rp 14.070.374.334 Rp 942.733.286 Rp 1.951.926.720


(41)

b. Total Debt to Equity Ratio

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

c. Fixed Asset to Long Term Debt Ratio

Pada PT.Telkom Uner 1 Medan

% 100 x ekuitas Jumlah lancar tidak Passiva lancar Passiva debt

Total = +

% 100 x lancar tidak Passiva lancar aktiva asset Fixed = 49,01 % % 100 2006 45,05 % 100 % 2005 = + = = + = x Tahun x Tahun Rp. 5.436.758.800 Rp. 39.612.560.000

Rp. 1.000.000.000 3

Rp. 9.596.152.993 Rp. 42.045.935.568 Rp. 1.053.511.546 % 100 2006 0,02 % % 100 2005 = = = x Rp 42.045.935.568 Rp 529.676.750 Tahun x Rp 585.169.000 Tahun Rp 39.612.560.000 50.01 % 100 2007 = + = x Rp 11.175.714.328 Rp 942.733.286 Rp 1.951.926.720


(42)

= 0,001 %

3. Rasio Aktivitas ( Activity Ratio )

Bertujuan mengukur efektifitas perusahaan dalam mengoperasikan dana. Yang termasuk kedalam activity ratio adalah:

a. Total Asset Turn Over

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

1 kali x aktiva Total penjualan Total over turn asset

Total =

. 0,4 x 1 kali 2006 0,3 x 1 kali 2005 = = = = x Rp 52.695.600.107 Rp 2.063.142.857 Tahun x Rp 46.049.718.800

Rp 1.650.514.285 Tahun % 100 x Rp. 942.733.286 Rp. 7.378.209.449 = Tahun 2007 1 kali x Rp. 14.070.374.334 Rp. 2.240.214.421 = Tahun 2007


(43)

= 0,15 x b. Fixed Asset Turn Over

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

= 3,73 x c. Inventory Turn Over

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

1 kali tan x lancar aktiva l operasiona pendapa Total over turn asset

Fixed =

. 3,52 x 1 kali 2006 2,82 x 1 kali 2005 = = = = x Rp 585.169.000

Rp 2.063.142.857 Tahun

x Rp 585.169.000

Rp 1.650.514.285 Tahun 1 kali x persediaan Jumlah Total penjualan over turn

Inventory =

. 0,04 x 1 kali 2006 0,03 x 1 kali 2005 = = = = x Rp 45.993.771.435

Rp 2.063.142.857 Tahun

x Rp 43.073.550.000

Rp 1.650.514.285 Tahun 1 kali x Rp. 7.378.209.449 Rp. 2.240.214.421 = Tahun 2007


(44)

= 0,07 x

d. Rata-rata Periode Penjualan `

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

e. Perputaran Piutang

hari x over turn Investasi hari penjualan periode rata

Rata− = 365 1

hari x Tahun hari x Tahun 9.125 hari 1 . 0,04 x 365 2006 1 0,03 x 365 2005 = = 12.166 hari = = 1

tang x

Jumlah piutang penjualan Total

g piu

Perputaran =

1 kali x Rp. 1.138.892.002 Rp. 2.240.214.421 = Tahun 2007 hari x

Tahun 1

0,07 x 365 2007 5.214 hari = =


(45)

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

= 4,84 x

f. Rata-rata Periode pengumpulan Piutang

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

kali x Tahun kali x Tahun 0,33 x 1 . 6.076.573.000 2.063.142.857 2006 1 359.829.000 1.650.514.285 2005 = = 4,58 x = = hari x Perputaran Piutang hari periode rata

Rata − = 365 1

hari hari x Tahun hari x 4,58 x Tahun 1.106 1 . 0,33 x 365 2006 1 365 2005 = =

79 hari = = 1 kali x Rp. 1.162.253.035 Rp. 5.627.173.520 = Tahun 2007 hari x

Tahun 1

4,84 x 365 2007 75 hari = =


(46)

g. Working Capital Turn Over

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

= 0,47

4. Profitability Ratio

Bertujuan mengukur efektifitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan.

Yang termasuk kedalam profitability ratio adalah:

a. Return on Asset (ROA)

1 x lancar passiva lancar aktiva Total penjualan capital Working − = 1 2006 0,04 1 2005 = − = = − = x Tahun x Rp 43.627.737.908

Rp 1.650.514.285 Tahun

Rp 5.436.758.800

Rp 2.063.142.857

Rp 52.165.923.357 Rp 9.596.152.993 0,05 % 100 x aktiva Total pajak sebelum pendapatan

ROA =

x Rp. 6.692.164.885 − Rp. 1.951.926.720

Rp. 240.214.421 =


(47)

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

b. Net Profit Margin

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan . 0,02 2006 0,03 2005 = = = = Rp 52.695.600.107 Rp 636.980.857 Tahun

Rp 46.049.318.800 Rp 509.584.685 Tahun

% 100

arg x

l operasiona pendapatan Total bersih Laba in m profit

Net =

. 0,03 2006 0,02 2005 = = = = Rp 2.063.142.857 Rp 53.511.546 Tahun

Rp 1.650.514.285 Rp 42.809.237 Tahun Tahun Rp. 60.550.258.220 2007 0,01 =

=Rp. 680.988.730

Tahun

Rp. 5.627.173.520 2007

0,04 =


(48)

c. Return on Investment (ROI)

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

d. Return on Equity (ROE)

Pada PT. Telkom Uner 1 Medan

% 100 x ekuitas Jumlah bersih Laba ROE = % 100 x aktiva Total bersih Laba ROI = . 0,001 2006 0,0009 2005 = = = = Rp 52.695.600.107 Rp 53.511.546 Tahun

Rp 46.049.318.800 Rp 42.809.237 Tahun . 0,05 2006 0,04 2005 = = = = Rp 1.053.511.546 Rp 53.511.546 Tahun

Rp 1.000.000.000 Rp 42.809.237 Tahun Tahun Rp. 58.627.173.520 2007 0,015 =


(49)

Tahun

Rp. 2.627.173.520 2007

0,06 =


(50)

Danil Mirza Nasution : Analisa Laporan Keuangan Pada PT. Telkom Unitenterprise 1

Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Bab terdahulu telah dihitung rasio-rasio liquiditas perusahaan selama periode tahun 2005-2006. untuk memudahkan penganalisaan, berikut ini akan disajikan rasio-rasio tersebut dalam bentuk table yaitu :

Tabel 3.1

PT. TELKOM UNER 1 MEDAN Rasio Perbandingan Tahun 2005, 2006 dan 2007

No. Keterangan 2005 2006 2007

01 Liquidity Ratio

a. Current Ratio 8.02 % 5.43 % 3.42 %

b. Cash Ratio 0.03 % 0.009 % 0.0001 %

c. Quick Ratio 0.10 % 0.64 % 0.86 %

d. Working Capital to Total Asset

Ratio 0.82 % 0.81 % 0.33 %

02. Leverage Ratio

a. Total Debt to Total Asset Ratio 0.98 % 0.98 % 0.70 % b. Total Debt to Equity Ratio 45.05 % 49.01 % 50.01 % c. Fixed Asset to Long Term Debt

Ratio 0.014 % 0.012 % 0.001 %

03. Activity Ratio

a. Total Asset Turn Over 0.3 x 0.4 x 0.15 X b. Fixed Asset Turn Over 2.82 x 3.52 x 3.73 X c. Inventory Turn Over 0.03 x 0.04 x 0.07 X d. Rata-rata Periode Penjualan 12166 hari 9125 hari 5214 hari


(51)

No. Keterangan 2005 2006 2007 e. Perputaran Piutang 4.58 x 0.33 x 4.84 x f. Rata-rata Periode pengumpulan

Piutang 79 hari 1106 hari 751 hari

g. Working Capital Turn Over 0.04 x 0.05 x 0.47 x 04. Profitability Ratio

a. Return on Asset ( ROA ) 0.01 % 0.02 % 0.01 % b. Net Profit Margin 0.02 % 0.03 % 0.04 % c. Return on Investment ( ROI ) 0.0009 % 0.001 % 0.015 % d. Return on Equity ( ROE ) 0.04 % 0.05 % 0.06 %

A. Analisa Rasio Likuiditas (Ratio Liquidity) 1. Current Ratio

Current ratio PT. Telkom Uner 1 Medan pada tahun 2005 adalah 8.02 % Sedangkan pada tahun 2006 adalah 5.43 %. Dan pada tahun 2007 juga mengalami penurunan 3.42 % ini berarti bahwa current ratio mengalami penurunan. Yang berarti bahwa kemampuan membayar kewajiban lancar perusahaan dalam setiap Rp. 1,- aktiva lancar selama periode akuntansi mengalami penurunan. Penurunan ini diakibatkan oleh pertambahan hutang lancar perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan pertambahan aktiva lancar.

1. Cash Ratio

Dari laporan keuangan perusahaan selama periode 2005-2006 dan 2007 menunjukkan tendensi penurunan cash ratio dengan penurunan sebesar 0.001 %. Hal ini menunjukkan gejala kurang mampunya cash ratio dengan baik dalam menjamin


(52)

atau memenuhi setiap Rp. 1,- hutang lancar. Dimana terlihat bahwa pertambahan ketersediaan uang kas perusahaan lebih kecil

jika dibandingkan dengan pertambahan hutang lancar hingga 2 tahun terakhir. 2. Quick Ratio

Quick Ratio PT. Telkom Uner 1 Medan pada tahun 2005 adalah 0.10 %, sedangkan pada tahun 2006 sebesar 0.64 %.Dan 2007 quick ratio 2007 mengalami penurunan sebesar 0.86 %. Yang bahwa setiap tahun berturun berarti kemampuan membayar kewajiban lancar perusahaan dalam setiap Rp. 1,- aktiva lancar yang lebih likuid selama periode akuntansi mengalami penurunan.

3. Working Capital to Total Asset

Working capital to total asset ratio tahun 2005 adalah 0.82 % artinya likuiditas dari total asset dan komposisi modal kerja ( netto ) adalah sebesar 0.82 %, dan pada tahun 2006 working capital to total asset adalah 0.81 % artinya likuiditas dari total asset dan komposisi modal kerja ( netto ) adalah sebesar 0.81 %, dan tahun 2007 sebesar 0.33 %.

B. Analisa Rasio Laverage (Leverage Ratio) 1. Total Debt to Total Asset

Berdasarkan tabel rasio diatas terlihat bahwa selama periode tahun 2005-2006 total debt to total asset ratio PT. Telkom Uner 1 Medan mengalami penetapan beban hutang sebesar 0 % yang berarti setiap Rp.1,- aktiva diperusahaan dibelanjai oleh pinjaman ( hutang ). Sedangkan tahun 2007 sebesar 0.70 %. Kenaikan ini


(53)

disebabkan oleh hutang yang bertambah besar dibandingkan dengan pertambahan total aktiva, yang berarti tingat keamanan kreditur makin rendah sehingga Margin of safety pada kreditur menurun.

2. Total Debt to Equity

Dari tabel diatas diketahui kondisi likuiditas perusahaan meningkat dimana pada tahun 2005 total debt to equity ratio ( TDER ) adalah 45.05 %, sedangkan tahun 2006 adalah 49.01 % atau meningkat 3.96 %. Kenaikan ini diakibatkan oleh kenaikan modal sendiri lebih besar dari total hutang. Selain itu kondisi ini juga menunjukkan bahwa keadaan PT. Telkom Uner 1 Medan tahun 2006 lebih baik dibandingkan tahun 2005. Tahun 2007 adalah 50.01 %.

3. Fixed Asset to Long Term Debt Ratio

Dari penjelasan tabel diatas diketahui pada tahun 2007 adalah 0.001 %, serta pada tahun 2005 fixed asset to long term debt ratio sebesar 0.014 % artinya setiap Rp. 1,- hutang jangka panjang dijamin dengan Rp. 0.014,- aktiva tetap, sedangkan pada tahun 2006 adalah 0.012 % artinya setiap Rp. 1,- hutang jangka panjang dijamin dengan Rp.0.012,- aktiva tetap. Pada tahun 2006 rasio ini mengalami penurunan 0.002 %.

C. Analisa Rasio Aktivitas (Activity Ratio) 1. Total asset Turn Over

Total asset turn over pada tahun 2005 adalah 0.3 x yang artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar 0.3 x atau


(54)

setiap Rp. 1,- aktiva selama setahun dapat menghasilkan revenue sebesar Rp. 0.3. Tahun 2007 sebesar 0.15 x, sedangkan pada tahun 2006 adalah 0.4 x yang artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar 0.4 x atau setiap Rp. 1,- aktiva selama setahun dapat menghasilkan revenue sebesar Rp. 0.4.

2. Fixed Asset Turn Over

Fixed asset turn over pada PT. Telkom Uner 1 Medan pada tahun 2005 seperti terlihat pada tabel diatas mengalami kenaikan sebesar 0.7 x berarti kemampuan aktiva tetap perusahaan dalam setiap rupiahnya meningkat sebesar 0.7 x hal ini dapat dikatakan perbandingan ini mempunyai kondisi yang cukup baik. Dimana dengan modal yang tertanam dalam setiap rupiah aktiva tetap menghasilkan perputaran pendapatan Rp. 0.7.,-.

3. Inventory Turn Over

Inventory turn over tahun 2005 adalah 0.03 x yang artinya dana yang tertanam dalam inventory berputar rata-rata Rp. 1,96,- dalam setahun. Pada tahun 2006 inventory turn over adalah 0.04 x yang artinya dana yang tertanam dalam inventory berputar rata-rata adalah Rp. 0.04,-. Maka dapat dikatakan inventory turn over pada tahun 2006 pada PT. Telkom Uner 1 Medan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2005 sedangkan pada tahun 2007 lebih baik.

4. Rata-rata Periode Penjualan

Pada tahun 2005, periode rata-rata penjualan ialah 12.166 hari, sedangkan pada tahun 2006 periode rata-rata penjualan adalah 9.125 hari. Hal ini pada tahun 2006 dapat dikatan lebih bagus dari pada tahun 2007 yaitu 5214 karena waktu yang


(55)

digunakan untuk penjualan produk lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

5. Perputaran Piutang

Pada tahun 2005 perputaran piutang adalah sebesar 4.58 x, yang artinya dalam satu tahun, rata-rata dana yang tertanam dalam piutang 4.58 x. Sedangkan pada tahun 2006 perputaran piutang adalah 0.33 x. jika dibandingkan dengan tahun 2005 dengan tahun 2007 maka perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 4.25 x. berarti kondisi perusahaan cukup baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

6. Rata-rata periode Pengumpulan Piutang

Average collection period tahun 2005 adalah 79 hari artinya piutang dikumpulkan rata-rata 79 hari sekali. Sedangkan pada tahun 2006 dan 2007 average collection period adalah 1106 hari, dalam hal ini terjadi kenaikan terhadap rasio sebesar 1027 hari.

7. Working Capital Turn Over

Pada tahun 2005 dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 0.04 x dalam setahun. Sedangkan pada tahun 2006 dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 0.05 x. Jika dibandingkan antara tahun 2005 dengan 2007, maka dapat dilihat bahwa working capital turn over mengalami kenaikan sebesar 0.01 x atau modal mengalami kenaikan.

D. Analisa Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) 1. Return on Asset ( ROA )


(56)

Pada tahun 2005 return on Asset perusahaan adalah 0.01 %, artinya setiap satu rupiah aktiva mampu menghasilkan keuntungan sebelum bunga dan pajak sebesar Rp. 0.01. Pada tahun 2006 return on asset perusahaan meningkat menjadi 0.02 %. Sedangkan pada tahun 2007 mengalami penurunan aset 0,01%.

2. Net Profit Margin

Tahun 2005 net profit margin perusahaan adalah 0.02 %, artinya setiap satu rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0.02. sedangkan pada tahun 2006 net profit margin perusahaan adalah 0.03 %,pada tahun 2007 kenaikan profit penjualan 0,04%.

3. Return on Investment ( ROI )

Tahun 2005 return on investment perusahaan adalah 0.0009 %. Sedangkan pada tahun 2006 return on investment meningkat menjadi 0.001 %, artinya setiap satu rupiah modal dapat menghasilkan Rp. 0.001 laba sesudah pajak, kemudian pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 0.015 %.

4. Return on Equity ( ROE )

Pada tahun 2005 return on equity pada perusahaan adalah 0.04 %. Sedangkan pada tahun 2006 return on equity perusahaan adalah 0.05 %, artinya setiap satu rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp. 0.05 yang tersedia bagi pemilik perusahaan, dan pada tahu 2007 mengalami kenaikan yakni 0.06 %.


(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menulis dan membahas laporan keuangan pada PT. Telkom Uner 1 Medan yaitu mengenai sejarah, struktur organisasi, serta analisa laporan keuangan perusahan, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran-saran yang didasarkan atas hasil penelitian terhadap laporan keuangan PT. Telkom Uner 1 Medan.

Diharapkan kesimpulan tersebut dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan khususnya bagi pihak PT. Telkom Uner 1 Medan dalam rangka menjalankan usahanya yang akan datang.

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil sebagai bahan pertimbangan dan pembahasan bab-bab terdahulu adalah sebagai berikut :

1. Likuiditas perusahaan rata-rata mengalami penurunan pada periode 1 Januari-31 Desember 2006, baik itu pada current ratio, cash ratio, maupun quick ratio. Dimanapada current ratio perusahaan harus berhati-hati karena memilikiaktiva lancar yang lebih rendah dari periode 1 Januari-31 Desember 2007 dan periode 1 Januari-31 Desember 2005 untuk menjamin atau melunasi hutang lancar apabila satu waktu jauth tempo atau harus dibayar terutama pada piutang lain-lain dan persediaan pada cash ratio dan quick ratio juga mengalami penurunan pada periode 1 Januari-31 Desember 2006 dimana, tingkat penurunan tersebut masih tinggi dan perusahaan harus meningkatkan kas dan juga piutang agar dapat menjamin hutang lancar perusahaan.


(58)

2. Berdasarkan rasio likuiditas, maka posisi keuangan menunjukkan penurunan. Seperti current ratio periode 2005-2006 dan 2007 mengalami penurunan sebesar 2.59 %.

3. Berdasarkan rasio leveragenya persentase untuk total debt to total asset tahun 2005 dan 2006 adalah 0.98 %. Total debt to equity naik dari 45.05 % tahun 2005 menjadi 49.01 % tahun 2006. Dan juga fixed asset to long term debt pada tahun 2005 adalah 0.02 % sedangkan tahun 2006-2007 adalah 0.01 %.

4. Berdasarkan rasio aktivitasnya tahun 2005 – 2006 dan 2007 dari Ratio total asset turn over naik dari 0.3 x menjadi 0.04 x, Fixed asset turn over naik dari 2.82 x menjadi 3.52 %, inventory turn over dari 0.03 x menjadi 0.04 x, perputaran piutang turun dari 4.58 x menjadi 0.33 x.

5. Berdasarkan rasio profitabilitas, maka posisi keuangan menunjukkan peningkatan. Seperti Return on Asset pada tahun 2005 adalah 0.01 % tahun 2006 adalah 0.02 %. Sementara pada Return on Investment perusahaan pada tahun 2005 adalah 0.0009 % dan tahun 2006 adalah 0.001 %. Dan pada tahun 2007 menigkat 0,015% atau bertambah 0,06% sudah cukup meningkat.

B. Saran

Sesuai dengan analisa laporan keuangan pada PT. Telkom Uner 1 Medan, maka disini penulis mencoba untuk memberikan saran yang mungkin dapat membantu bagi kemajuan PT. Telkom 1 Medan.

1. Sebaiknya perusahaan menambah aktiva lancar dengan menjual aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi, ataupun dengan menambah setoran modal.


(59)

2. Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan penggunaan sumber daya yang dimiliki secara lebih efektif dan efisien agar terjaga rasio laverage.

3. Untuk mempertahankan likuiditas atau tingkat kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial harus segera dipenuhi maka sebaiknya pimpinan di dalam menetapkan kebijaksanaan pembelanjaan harus dengan tepat diperhatikan, kemudian pihak perusahaan harus juga membuat suatu perencanaan anggaran yang baik dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan sebelum menetapkan kebijakan.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin, 1997, Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja, Rineka Cipta, Jakarta Alwi ,Safarudin, 1994, Alat-alat Dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi, Andi Offset,

Yogyakarta,

Bambang, Rianto, 1996 Tehnik Analisa Laporan, Terjemahan Herman Wibowo, Edisi ke-8, Penerbit Erlangga, Jakarta

Djawanto PS, 1999, Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan ke-7, Penerbit BPEE, Yogyakarta

Syamsudin, Lukman, 2000 Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi baru, Cetakan ke-4, PT, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Harahap, Ahmad, 2004, Ikatan Akuntansi Indonesia,Edisi ke 4, Cetakan ke-2,Penerbit Erlangga, Jakarta

Purba, Parantahen, 2004 Analisis dan Perencanaan Keuangan, Edisi ke-1, USU, Press, Medan

Wasit, Herman, 2004 Pengantar Metodelogi Penelitian, PT, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta


(1)

digunakan untuk penjualan produk lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

5. Perputaran Piutang

Pada tahun 2005 perputaran piutang adalah sebesar 4.58 x, yang artinya dalam satu tahun, rata-rata dana yang tertanam dalam piutang 4.58 x. Sedangkan pada tahun 2006 perputaran piutang adalah 0.33 x. jika dibandingkan dengan tahun 2005 dengan tahun 2007 maka perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 4.25 x. berarti kondisi perusahaan cukup baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

6. Rata-rata periode Pengumpulan Piutang

Average collection period tahun 2005 adalah 79 hari artinya piutang dikumpulkan rata-rata 79 hari sekali. Sedangkan pada tahun 2006 dan 2007 average collection period adalah 1106 hari, dalam hal ini terjadi kenaikan terhadap rasio sebesar 1027 hari.

7. Working Capital Turn Over

Pada tahun 2005 dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 0.04 x dalam setahun. Sedangkan pada tahun 2006 dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 0.05 x. Jika dibandingkan antara tahun 2005 dengan 2007, maka dapat dilihat bahwa working capital turn over mengalami kenaikan sebesar 0.01 x atau modal mengalami kenaikan.

D. Analisa Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) 1. Return on Asset ( ROA )


(2)

Pada tahun 2005 return on Asset perusahaan adalah 0.01 %, artinya setiap satu rupiah aktiva mampu menghasilkan keuntungan sebelum bunga dan pajak sebesar Rp. 0.01. Pada tahun 2006 return on asset perusahaan meningkat menjadi 0.02 %. Sedangkan pada tahun 2007 mengalami penurunan aset 0,01%.

2. Net Profit Margin

Tahun 2005 net profit margin perusahaan adalah 0.02 %, artinya setiap satu rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0.02. sedangkan pada tahun 2006 net profit margin perusahaan adalah 0.03 %,pada tahun 2007 kenaikan profit penjualan 0,04%.

3. Return on Investment ( ROI )

Tahun 2005 return on investment perusahaan adalah 0.0009 %. Sedangkan pada tahun 2006 return on investment meningkat menjadi 0.001 %, artinya setiap satu rupiah modal dapat menghasilkan Rp. 0.001 laba sesudah pajak, kemudian pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 0.015 %.

4. Return on Equity ( ROE )

Pada tahun 2005 return on equity pada perusahaan adalah 0.04 %. Sedangkan pada tahun 2006 return on equity perusahaan adalah 0.05 %, artinya setiap satu rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp. 0.05 yang tersedia bagi pemilik perusahaan, dan pada tahu 2007 mengalami kenaikan yakni 0.06 %.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menulis dan membahas laporan keuangan pada PT. Telkom Uner 1 Medan yaitu mengenai sejarah, struktur organisasi, serta analisa laporan keuangan perusahan, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran-saran yang didasarkan atas hasil penelitian terhadap laporan keuangan PT. Telkom Uner 1 Medan.

Diharapkan kesimpulan tersebut dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan khususnya bagi pihak PT. Telkom Uner 1 Medan dalam rangka menjalankan usahanya yang akan datang.

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil sebagai bahan pertimbangan dan pembahasan bab-bab terdahulu adalah sebagai berikut :

1. Likuiditas perusahaan rata-rata mengalami penurunan pada periode 1 Januari-31 Desember 2006, baik itu pada current ratio, cash ratio, maupun quick ratio. Dimanapada current ratio perusahaan harus berhati-hati karena memilikiaktiva lancar yang lebih rendah dari periode 1 Januari-31 Desember 2007 dan periode 1 Januari-31 Desember 2005 untuk menjamin atau melunasi hutang lancar apabila satu waktu jauth tempo atau harus dibayar terutama pada piutang lain-lain dan persediaan pada cash ratio dan quick ratio juga mengalami penurunan pada periode 1 Januari-31 Desember 2006 dimana, tingkat penurunan tersebut masih tinggi dan perusahaan harus meningkatkan kas dan juga piutang agar dapat menjamin hutang lancar perusahaan.


(4)

2. Berdasarkan rasio likuiditas, maka posisi keuangan menunjukkan penurunan. Seperti current ratio periode 2005-2006 dan 2007 mengalami penurunan sebesar 2.59 %.

3. Berdasarkan rasio leveragenya persentase untuk total debt to total asset tahun 2005 dan 2006 adalah 0.98 %. Total debt to equity naik dari 45.05 % tahun 2005 menjadi 49.01 % tahun 2006. Dan juga fixed asset to long term debt pada tahun 2005 adalah 0.02 % sedangkan tahun 2006-2007 adalah 0.01 %.

4. Berdasarkan rasio aktivitasnya tahun 2005 – 2006 dan 2007 dari Ratio total asset turn over naik dari 0.3 x menjadi 0.04 x, Fixed asset turn over naik dari 2.82 x menjadi 3.52 %, inventory turn over dari 0.03 x menjadi 0.04 x, perputaran piutang turun dari 4.58 x menjadi 0.33 x.

5. Berdasarkan rasio profitabilitas, maka posisi keuangan menunjukkan peningkatan. Seperti Return on Asset pada tahun 2005 adalah 0.01 % tahun 2006 adalah 0.02 %. Sementara pada Return on Investment perusahaan pada tahun 2005 adalah 0.0009 % dan tahun 2006 adalah 0.001 %. Dan pada tahun 2007 menigkat 0,015% atau bertambah 0,06% sudah cukup meningkat.

B. Saran

Sesuai dengan analisa laporan keuangan pada PT. Telkom Uner 1 Medan, maka disini penulis mencoba untuk memberikan saran yang mungkin dapat membantu bagi kemajuan PT. Telkom 1 Medan.

1. Sebaiknya perusahaan menambah aktiva lancar dengan menjual aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi, ataupun dengan menambah setoran modal.


(5)

2. Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan penggunaan sumber daya yang dimiliki secara lebih efektif dan efisien agar terjaga rasio laverage.

3. Untuk mempertahankan likuiditas atau tingkat kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial harus segera dipenuhi maka sebaiknya pimpinan di dalam menetapkan kebijaksanaan pembelanjaan harus dengan tepat diperhatikan, kemudian pihak perusahaan harus juga membuat suatu perencanaan anggaran yang baik dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan sebelum menetapkan kebijakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin, 1997, Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja, Rineka Cipta, Jakarta Alwi ,Safarudin, 1994, Alat-alat Dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi, Andi Offset,

Yogyakarta,

Bambang, Rianto, 1996 Tehnik Analisa Laporan, Terjemahan Herman Wibowo, Edisi ke-8, Penerbit Erlangga, Jakarta

Djawanto PS, 1999, Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan ke-7, Penerbit BPEE, Yogyakarta

Syamsudin, Lukman, 2000 Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi baru, Cetakan ke-4, PT, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Harahap, Ahmad, 2004, Ikatan Akuntansi Indonesia,Edisi ke 4, Cetakan ke-2,Penerbit Erlangga, Jakarta

Purba, Parantahen, 2004 Analisis dan Perencanaan Keuangan, Edisi ke-1, USU, Press, Medan

Wasit, Herman, 2004 Pengantar Metodelogi Penelitian, PT, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta