28
3. Identifikasi Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Studi Kasus Pelaksanaan
Program Unggulan Kewirausahaan
Penelitian pada tahun 2016 dengan judul “Identifikasi Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Studi Kasus Pelaksanaan Program Unggulan Kewirausahaan” oleh
Bambang Suroto. Pada penelitian ini dipaparkan tentang keberhasilan perguruan tinggi yang menerapkan program unggulannya adalah kewirausahaan. Metode
penelitian yang digunakan merupakan metode desktriptif dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa semester akhir dengan pertimbangan mahasiswa
tersebut sudah diberikannya perlakuan kewirausahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan skor skala sikap
antara 1-5,dapat dilihat bahwa dari delapan dimensi jiwa kewirausahaan mahasiswa yakni kemauan kuat,mampu membuat keputusan, kreatif, tekun, membangun
kebersamaan, memahami etika bisnis,melakukan perubahan dan menangkap peluang. Diperoleh dimensi tertinggi adalah pada kemauan untuk berkarya dan juga
memahami etika bisnis yang sehat. Sedangkan dimensi terendah adalah pada masalah kreatif dan kamampuan menangkap peluang.
C. Kerangka Berpikir
Mengidentifikasi kemampuan studentpreneur pada siswa Jasa Boga di SMK Negeri 6 Yogyakarta merupakan salah masalah belum diteliti. Permasalahan
tentang identifikasi kemampuan studentpreneur berhubungan erat dengan bagaimana siswa belajar mengelola sebuah usaha dalam pembelajaran yang didapat
di SMK Negeri 6 Yogyakarta yaitu pada mata pelajaran Pengelolaan Usaha Boga.
29
Kemampuan studentpreneur yang diperlukan meliputi aspek Kognitif, Afektif, psikomotorik. Kemampuan Kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan
proses berpikir, sedangkan kemampuan Afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap dan perilaku dan untuk kemampuan Psikomotorik
berhubungan dengan keterampilan atau tindakan dalam melakukan sesuatu. Berikut ini adalah bagan tentang identifikasi kemampuan studentpreneur yang
harus dimiliki oleh siswa kelas XII Jasa Boga di SMK 6 Negeri Yogyakarta yang ditinjau dari Aspek Kognitf, Aspek Afektif dan Aspek Psikomotorik. Yang dapat
dilihat pada bagan dibawah ini :
Siswa Kelas XII Jasa Boga SMK Negeri 6 Yogyakarta
Menjadi lulusan yang siap terjun ke dunia kerja
Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Boga
Kegiatan Berwirausa
Kegiatan Berwirausa
Kemampuan Studentprenuer
30
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian
1. Apa saja kemampuan studentpreneur yang dimiliki oleh siswa kelas XII Jasa Boga di SMK 6 Negeri Yogyakarta berdasarkan aspek Kognitif ?
2. Apa saja kemampuan studentpreneur yang dimiliki oleh siswa kelas XII Jasa Boga di SMK 6 Negeri Yogyakarta berdasarkan aspek Afektif ?
3. Apa saja kemampuan studentpreneur yang dimiliki oleh siswa kelas XII Jasa Boga di SMK 6 Negeri Yogyakarta berdasarkan aspek Psikomotorik ?
Kemampuan Kognitif
Kemampuan Afektif
1. Memperhatikan perkiraan
dana promosi
2. Mengkalkulasi biaya 3. Memikirkan produk
4. Memikirkan penyebaran promosi
5. Menentukan lokasi
usaha 6. Menentukan pasar
7. Mengetahui kualitas
bahan,bumbu 8. Memperhatikan
alat promosi
1. Rasa ingin tahu 2. Mandiri
3. Jujur 4. Tanggung Jawab
5. Pecaya diri 6. Pantang menyerah
7. Kerja keras 8. Kreativitas dan
inovasi 9. Keyakinan diri kuat
10. Menghargai pendapat 11. Toleransi kegagalan
12. Mampu mengambil
keputusan Kemampuan
Psikomotorik 1. Melakukan strategi
produk 2. Promosi dengan brosur,
kupon, undian 3. Menawarkan produk ke
masyarakat 4. Melakukan
pendistrubusian bahan 5. Membuat kartu nama
6. Memasang papan pamflet
7. Mengikuti kursus boga 8. Melakukan diskusi
produk Lanjutan bagan diatas
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Saifuddin Azwar 2014: 7 Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta serta karateristik mengenai
populasi atau mengenai bidang tertentu saja. Penelitian ini menggambarkan situasi atau kejadian, dan biasanya biasanya data yang dikumpulkan semata
– mata hanya bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari suatu penjelasan, membuat
prediksi, maupun mempelajari implikasi. Menurut Sukardi 2003: 158 Penelitian
deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini sering disebut
dengan penelitian noneksperimen, dikarenakan penelitian tersebut tidak melakukan control dan memanipulasi variabel di dalam penelitian. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
Berdasarkan teori diatas penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk mendeskripsikan tentang obyek yang diteliti sebagaimana adanya dan berlaku pada
saat itu pula, sehingga hasil penelitian saat ini belum tentu sama dengan penelitian yang akan datang. Hal ini sesuai dengan data sampel atau populasi yang akan diteliti
dan tidak membuat kesimpulan secara umum. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, karena dalam penelitian ini hanya
mengidentifikasi, menggambarkan tentang variabel yang diteliti yaitu kemampuan