Hasil Penelitian yang Relevan

34

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh: 1. Sutriyono 2000 dengan judul Analisis Penyebab Belt Conveyor Miring di PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tanjung Enim Sumatera Selatan. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif dalam bentuk survei yang bertujuan untuk mengetahui penyebab serta banyaknya kejadian belt miring pada jalur transportasi tambang. Hasil peneltian menujukkan bahwa belt miring dapat disebabkan oleh kedudukan belt frame yang tidak simetris, maupun sambungan belt tidak center. Penelitian yang dilakukan oleh Sutriyono memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu jenis penelitian deskriptif. Perbedaan kedua penelitian tersebut adalah obyek penelitiannya yaitu di PT. Tambang Batubara Bukit Asam dengan SMK N 2 Pengasih, Kulon Progo. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Sutriyono, peneliti terinspirasi untuk melakukan penelitian analisis faktor-faktor penyebab kerusakan alat di bengkel otomotif SMK N 2 Pengasih. Jika pada perusahaan yang pada umumnya telah memiliki standar kedisiplinan yang tinggi namun masih terjadi kerusakan, maka peneliti berasumsi bahwa terdapat penyebab lain yang dapat mengakibatkan kerusakan suatu komponen atau peralatan. 2. Lalu Danuar Izzan 2014 dengan judul Kesiapan Fasilitas Bengkel Praktik Otomotif bagi Siswa SMK Muhammadiyah 2 Borobudur. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif yang berutujan untuk mengetahui seberapa besar kelayakan fasilitas sarana dan prasarana bengkel praktik otomotif sekolah untuk penyelenggaraan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan 35 bahwa tingkat ketercapaian kesiapan bengkel praktik secara keseluruhan dapat dikatakan layak untuk kegiatan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Lalu memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu jenis penelitian deskriptif. Kesamaan lain yaitu, penelitian ini juga meneliti tentang kesiapan fasilitas seperti peralatan maupun bahan praktikum yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Perbedaan kedua penelitian tersebut adalah obyek penelitiannya yaitu Fasilitas Bengkel Praktik dimana mencakup keseluruhan yang terdapat dalam bengkel praktik dengan peralatan praktik yang hanya diteliti penyebab kerusakannya. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Lalu, peneliti terinspirasi untuk melakukan penelitian analisis faktor-faktor penyebab kerusakan alat di bengkel otomotif SMK N 2 Pengasih. Apabila dalam melaksanakan pembelajaran diperlukan kesiapan dari keseluruhan fasilitas bengkel maka peneliti berasumsi bahwa kondisi peralatan bengkel harus yang paling utama diperhatikan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

C. Kerangka Pikir