63
Maka diperoleh informasi status cell yang terletak di pendekat baris
kolom pada timestep , pada cell tersebut terdapat bagian depan kendaraan
bermotor tipe 1 dengan kecepatan ⁄
yang memilih berbelok pada titik 2 untuk menuju pendekat
dan pengendara bersifat agresif.
3. Aturan Posisi dan Aturan Transisi
Aturan posisi mengatur posisi badan subjek berdasarkan letak cell parent dari subjek tersebut. Aturan posisi diperlukan karena CA yang digunakan berjenis
multi cell dimana satu subjek bisa menempati beberapa cell sekaligus. Aturan transisi mengatur pergerakan subjek melewati persimpangan.
Wu et al 2005:266-267 menggunakan kategori gerakan lurus bukan pada cell belokan steering straightly at non-turning cells dan gerakan belok pada cell
belokan untuk membedakan jenis gerakan pada model TCA di persimpangan. Pada tulisan ini gerakan dikelompokkan menjadi dua jenis gerakan. Yaitu gerakan
lurus sebelum dan sesudah melewati simpang yang akan disebut gerakan umum dan gerakan berbelok di persimpangan yang akan disebut gerakan khusus.
a. Aturan posisi
Untuk menentukan pergerakan perlu diketahui terlebih dahulu lokasi dari suatu subjek dalam model. Penentuan lokasi subjek dalam model TCA multi-cell
cukup rumit karena suatu subjek dapat menempati lebih dari satu cell. Dalam tulisan ini lokasi subjek diwakili oleh lokasi subjek paling depan-paling kiri. Cell
ini akan disebut cell parent. Gambar 34 adalah ilustrasinya.
64
Gambar 34. Lokasi Cell yang Mewakili Subjek
Karena subjek diwakili oleh satu cell maka status cell yang dipakai juga diwakili oleh cell tersebut. Hal ini bukan berarti cell lain yang ditempati subjek
menjadi tidak berarti. Cell yang lain ini akan disebut cell child. Status cell child akan meniru dari cell parent kecuali status subjek dari cell parent. Untuk pejalan
kaki cell parent sekaligus cell child.
1Aturan Posisi untuk Subjek dengan Status Tujuan
. Pada kasus subjek di pendekat
akan ke pendekat harus melakukan 2 kali belok kiri.
Gambar 35. Posisi Subjek Tidak Dalam Keadaan Berbelok
Berikut posisi subjek saat berada di pendekat bukan dalam keadaan berbelok.
65
{
{
{
{
66
{
{ Jika
adalah himpunan status subjek dari cell parent subjek dan adalah himpunan status subjek dari cell child subjek maka,
{ }
{ }
29 dengan :
67
Ketika subjek dari pendekat belok kiri yang pertama akan memilih tiga pilihan
berikut.
Gambar 36. Pilihan Belok Kiri Subjek dari ke
Pilihan 1 dan 2 akan dipilih oleh subjek beroda dua dan
, pilihan 2 akan dipilih oleh subjek beroda tiga dan empat
dan , dan pilihan 3 akan dipilih oleh subjek beroda lebih dari empat
dan . Kondisi ini dipilih karena semakin besar dimensi suatu kendaraan maka
untuk berbelok membutuhkan bidang yang lebih besar, jika terlalu ke kiri maka bagian kiri kendaraan bisa bersentuhan dengan bagian trotoar jalan. Cell terakhir
sebelum melakukan gerakan belok akan disebut turning point. Cell akan
disebut turning point 1, cell sebagai turning point 2, dan cell
sebagai turning point 3.
Gambar 37. Turning Point 1, 2, dan 3
68
Kasus subjek yang berbelok pada turning point 1 dicontohkan pada gambar 38.
Gambar 38. Contoh Proses Subjek Berbelok Melalui Turning Point 1
Dimisalkan subjek menuju pendekat
. Saat subjek menuju turning point 1. Saat
cell parent subjek berada di turning point, subjek memilih turning point 1 untuk berbelok ke kiri. Pada waktu ini status belok
subjek
2
untuk time step selanjutnya berubah dari menjadi karena
memilih turning point 1. Pada saat subjek melakukan belokan dimana
kondisi ini disebabkan subjek menuju dan memilih turning point 1
. Saat seluruh badan subjek sudah dalam keadaan lurus kembali. Dari pembahasan di atas diperoleh aturan posisi subjek
dan saat
adalah
2
Yang memiliki status adalah cell bukan subjek. Namun untuk memudahkan pembahasan status dari subjek yang dimaksud adalah status-status lain yang berada dalam 1 cell yang sama dengan
status subjek tertentu. Penulisan ini dipilih karena pada keadaan nyata status-status kecuali status subjek menjelaskan keadaan dari subjek.
69
Sehingga aturan posisi dan
dengan dan adalah
{ }
30 Turning point 2 bisa dipilih oleh semua subjek kecuali
karena pendekat
memiliki jalur pejalan kaki dan kendaraan berat. Berikut contoh kasusnya.
Gambar 39. Contoh Proses Subjek Berbelok Melalui Turning Point 2
70
Tabel 19 adalah letak cell child dari masing-masing subjek yang berbelok melalui turning point 2 terhadap cell parent.
Tabel 19. Posisi Subjek Berstatus Belok 2 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status subjek
Posisi subjek 1
2 3
4 5
1,1 45,23
1,2 44,14
1,1 45,24 44,24
2,1 44,15 45,24
3,1 45,15 44,15
1,2 45,23 44,23
2,2 44,14 45,23
3,2 45,14 44,14
1,1 45,24 44,24 43,24 42,24
2,1 44,15 45,24 44,24 43,24
3,1 45,15 44,15 44,24 44,24
4,1 46,15 45,15 44,15 45,24
5,1 47,15 46,15 45,15 44,15
1,2 45,23 44,23 43,23 42,23
2,2 44,14 45,23 44,23 43,23
3,2 45,14 44,14 45,23 44,23
4,2 46,14 45,14 44,14 45,23
5,2 47,14 46,14 45,14 44,14
1,1 45,24 44,24 44,24 42,24 41,24
2,1 44,15 45,24 44,24 43,24 42,24
3,1 45,15 44,15 45,24 44,24 43,24
4,1 46,15 45,15 44,15 45,24 44,24
5,1 47,15 46,15 45,15 44,15 45,24
6,1 48,15 47,15 46,15 45,15 44,15
1,2 45,23 44,23 43,23 42,23 42,22
2,2 44,14 45,23 44,23 43,23 42,23
3,2 45,14 44,14 45,23 44,23 43,23
4,2 46,14 45,14 44,14 45,23 44,23
5,2 47,14 46,14 45,14 44,14 45,23
6,2 48,14 47,14 46,14 45,14 44,14
Dari tabel 19 terlihat pada kotak abu-abu, jika berdasarkan aturan posisi 29 posisi subjek loncat dari baris 45 ke 44 yang seharusnya ke 46, kolom loncat
dari 24 ke 15 yang seharusnya tetap 24, sehingga untuk baris dan
71
untuk kolom . Jadi diperoleh aturan posisi subjek dengan
dan
{ }
31.1
untuk
{ }
31.2
untuk Turning point 3 akan dipilih oleh subjek kendaraan berat, gambar 40 adalah
ilustrasi pergerakan kendaraan berat dengan dan .
Gambar 40. Contoh Proses Subjek Berbelok Melalui Turning Point 3
72
Status subjek dimulai pada gerakan b sampai gerakan h. Pada
gerakan a dan i . Kendaraan berat hanya bisa memilih turning point ini
karena untuk berbelok kendaraan berat memerlukan bidang yang lebih besar. Gambar 41 adalah ilustrasi hubungan antara bentuk cell saat subjek kendaraan
berat berstatus belok dengan keadaan sebenarnya.
Gambar 41. Hubungan Bentuk Cell dengan Keadaan Kendaraan Sebenarnya
Bentuk cell yang terlihat patah pada model merepresentasikan keadaan kendaraan yang sedang berbelok.
Karena kendaraan berat hanya bisa memilih turning point 3 untuk menuju pendekat
, maka status belok kendaraan berat pada gambar 37 saat b berubah dari
menjadi . Status ini akan berubah menjadi kembali setelah seluruh badan kendaraan berat lurus secara utuh, atau dalam model tidak ada cell yang
73
terlihat “patah”. Untuk berbelok kendaraan berat tipe 1 memerlukan 7 gerakan,
sedangkan kendaraan berat tipe 2 memerlukan 9 gerakan. Jadi semakin panjang dimensi suatu kendaraan maka semakin banyak pula gerakan yang diperlukan
untuk berbelok. Tabel 20 adalah tabel posisi kendaraan berat tipe 1 dan 2 pada cell untuk masing-masing gerakan.
Tabel 20. Posisi Subjek Berstatus Belok 3 dan Berstatus Tujuan Subjek
Status subjek
Posisi subjek 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1,1 42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 37,24 36,24
41,24 41,24 2,1
41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 37,24 3,1
42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 4,1
43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 5,1
44,15 43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 6,1
45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 7,1
46,15 45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 42,24 8,1
47,15 46,15 45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 1,2
42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 37,23 36,23 2,2
41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 37,23 3,2
42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 4,2
43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 5,2
44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 6,2
45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 7,2
46,14 45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 8,2
47,14 46,14 45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 1,3
42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 37,22 36,22 2,3
41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 37,22 3,3
42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 4,3
43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 5,3
44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 6,3
45,13 44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 7,3
46,13 45,13 44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 8,3
47,13 46,13 45,13 44,13 43,13 42,13 41,13 1,1
42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 37,24 36,24 35,24 34,24 2,1
41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 37,24 36,24 35,24 3,1
42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 37,24 36,24 4,1
43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 37,24 5,1
44,15 43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 38,24 6,1
45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 39,24 7,1
46,15 45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 40,24 8,1
47,15 46,15 45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 42,24 41,24 9,1
48,15 47,15 46,15 45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 42,24
74
Tabel 20. Posisi Subjek Berstatus Belok 3 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10,1
49,15 48,15 47,15 46,15 45,15 44,15 43,15 42,15 41,15 1,2
42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 37,23 36,23 35,23 34,23 2,2
41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 37,23 36,23 35,23 3,2
42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 37,23 36,23 4,2
43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 37,23 5,2
44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 38,23 6,2
45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 39,23 7,2
46,14 45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 40,23 8,2
47,14 46,14 45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 41,23 9,2
48,14 47,14 46,14 45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 42,23 10,2
49,14 48,14 47,14 46,14 45,14 44,14 43,14 42,14 41,14 1,3
42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 37,22 36,22 35,22 34,22 2,3
41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 37,22 36,22 35,22 3,3
42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 37,22 36,22 4,3
43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 37,22 5,3
44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 38,22 6,3
45,13 44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 39,22 7,3
46,13 45,13 44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 40,22 8,3
47,13 46,13 45,13 44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 41,22 9,3
48,13 47,13 46,13 45,13 44,13 43,13 42,13 41,13 42,22 10,3
49,13 48,13 47,13 46,13 45,13 44,13 43,13 42,13 41,13
Dari tabel 20, menurut aturan posisi 29 terlihat pada kotak yang berwarna abu-abu bahwa letak subjek loncat dari baris 42 ke 41 yang seharusnya
ke 43, dan kolom loncat dari 24 ke 15 yang seharusnya tetap 24, sehingga untuk baris
dan untuk kolom . Jadi diperoleh aturan posisi subjek dengan
dan
{ }
32.1
untuk
{ }
32.2
untuk
75
Setelah melakukan belok kiri yang pertama subjek dengan status tujuan perlu melakukan sekali lagi belok kiri untuk menuju pendekat . Untuk belok
kiri yang kedua ini terdapat 3 titik turning point. Gambar 42 adalah Turning Point 4, 5 dan 6
Gambar 42. Turning Point 4, 5, dan 6
Turning point 4 25,24 bisa dilewati oleh semua jenis subjek kecuali kendaraan berat. Pada gerakan belok kiri kedua dari pendekat
ke ini dilakukan dalam 2 tahap di dalam model. Gerakan pertama dilakukan untuk
memasuki wilayah pendekat dan gerakan kedua dilakukan untuk bergabung
dengan arus subjek lain yang menuju pendekat . Saat kendaraan melakukan
belokan di persimpangan terdapat 2 macam konflik dengan arus kendaraan lain. dalam MKJI 1997 dikonflik ini disebut konflik utama yaitu jika memotong arus
yang saling berlawanan dan konflik kedua yaitu gerakan membelok dari arus lalu- lintas lurus melawan MKJI, 1997:2-2. Gambar 43 adalah ilustrasi konflik utama
dan konflik kedua.
76
Gambar 43. Konflik Utama dan Konflik Kedua Sumber : MKJI 1997, hal 2-3
Dalam model, saat berbelok jika hanya terjadi konflik kedua subjek diasumsikan bisa memilih lajur sebelah kiri atau sebelah kanan karena hanya
mengganggu satu arus saja, sedangkan pada konflik utama subjek tidak memilih lajur kiri atau kanan karena akan memotong 2 arus sekaligus. Subjek akan
memilih lajur kanan yang kemudian jika ingin berada di lajur kiri bisa dilakukan setelah seluruh badan subjek berada seluruhnya di pendekat yang didekati.Pada
gambar 44 subjek hanya mengalami konflik kedua sehingga bisa memilih lajur sebelah kanan.
77
Gambar 44. Turnimg Point 4, 7 dan 8
Pada gerakan bergabung ke arah pendekat , ada dua turning point yaitu
turning point 7 22,24 dan 8 20,24. Turning point 7 akan dipilih oleh ,
, , dan
sedangkan turning point akan dipilih oleh
dan .
Hal ini dikarenakan pada observasi di lapangan kendaraan dengan 4 roda atau lebih cenderung memilih lajur sebelah kanan. Gambar 45 menunjukkan kendaraan
roda 4 cenderung memilih lajur sebelah kanan.
Gambar 45. Kendaraan Roda 4 Cenderung Berada di Lajur Kanan Sumber : Observasi 2015
Menurut Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 1993 pasal 1 ayat 2, lajur adalah bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan yang
memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan selain
78
sepeda motor. Pada model, terdapat lajur kiri dan kanan dimana lebarnya adalah setengah dari lebar pendekat. Berikut adalah ilustrasi gerakan belok kiri kedua
yang dilakukan oleh subjek , dimana subjek memilih turning point 4 dan
turning point 8. Saat cell parent berada di turning point 4 atau berada di cell
status belok untuk time step selanjutnya akan diubah dari menjadi . Gambar 46 adalah contoh gerakan subjek saat berstatus belok 4.
Gambar 46. Cell Berstatus Belok 4 dan Terisi Subjek
Gerakan terakhir yang dilakukan adalah mengubah arah menjadi searah dengan arus yang menuju pendekat
seperti yang diilustrasikan pada gambar 47.
Gambar 47. Cell Berstatus Belok 8 dan Terisi Subjek
Pada gambar 47 saat subjek mengubah arah, status belok berubah dari 4 menjadi 8. Setelah seluruh badan subjek utuh atau telah selesai melakukan
belokan maka status belok akan diubah dari 8 menjadi 0. Tabel 21 adalah posisi subjek saat berstatus belok 4 dan status tujuan
.
79
Tabel 21. Posisi Subjek Berstatus Belok 4 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
1,1 23,24 22,24
2,1 25,24 23,24
1,1 23,24 22,24
2,1 25,24 23,24
3,1 26,24 25,24
1,2 23,23 22,23
2,2 25,23 23,23
3,2 26,23 25,23
1,1 23,24 22,24 21,24 20,24
2,1 25,24 23,24 22,24 21,24
3,1 26,24 25,24 23,24 22,24
4,1 27,24 26,24 25,24 23,24
5,1 28,24 27,24 26,24 25,24
1,2 23,23 22,23 21,23 20,23
2,2 25,23 23,23 22,23 21,23
3,2 26,23 25,23 23,23 22,23
4,2 27,23 26,23 25,23 23,23
5,2 28,23 27,23 26,23 25,23
1,1 23,24 22,24 21,24 20,24
2,1 25,24 23,24 22,24 21,24
3,1 26,24 25,24 23,24 22,24
4,1 27,24 26,24 25,24 23,24
5,1 28,24 27,24 26,24 25,24
6,1 29,24 28,24 27,24 26,24
1,2 23,23 22,23 21,23 20,23
2,2 25,23 23,23 22,23 21,23
3,2 26,23 25,23 23,23 22,23
4,2 27,23 26,23 25,23 23,23
5,2 28,23 27,23 26,23 25,23
6,2 29,23 28,23 27,23 26,23
Pada tabel 21 subjek ,
, , dan
hanya memiliki 2 gerakan karena keempat subjek ini diasumsikan akan memilih lajur jalan sebelah kiri pada
pendekat , sedangkan subjek
dan memiliki 4 gerakan karena perlu
80
mencapai lajur sebelah kanan. Menurut aturan posisi 29 kotak yang berwarna abu-abu pada tabel 21 terlihat bahwa letak subjek
“loncat” dari baris 23 ke baris 25 yang seharusnya baris 24, sehingga
{ }
33.1
untuk
{ }
33.2
untuk Untuk gerakan dari
ke melalui turning point 4 yang terakhir adalah mengubah arah menjadi searah dengan arus yang menuju pendekat
. Gambar 48 adalah contoh gerakan untuk subjek yang memilih turning poin
.
Gambar 48. Cell Berstatus Belok 7 dan Terisi Subjek
Turning point 7 terletak di cell . Saat cell parent suatu subjek
berada di turning point ini, untuk time step selanjutnya status subjek akan diubah dari 4 ke 7. Tabel 22 adalah posisi subjek untuk turning point 7.
81
Tabel 22. Posisi Subjek Berstatus Belok 7 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
1,1 21,25
2,1 22,24
1,1 21,25
21,26 2,1
22,24 21,25
3,1 23,24
22,24 1,2
20,25 20,26
2,2 22,23
20,25 3,2
23,23 22,23
Dari tabel 22 diketahui bahwa aturan posisi untuk pendekat berbeda
dengan aturan posisi di pendekat . Pada lingkungan geometri model, posisi
kendaraan di pendekat vertikal sedangkan di pendekat horizontal seperti yang
diilustrasikan pada gambar 49.
Gambar 49. Posisi Subjek di Pendekat dengan Status Tujuan
Diperoleh aturan posisi subjek di pendekat dengan status tujuan
sebagai berikut
{ }
34
untuk dan
Dengan menggunakan aturan posisi 34, berikut aturan posisi subjek dengan status belok 7 dan status tujuan
.
82
{ }
35.1 untuk
{ }
35.2 untuk
Subjek kendaraan ringan akan memilih turning point 8, ilustrasi gerakan yang dilakukan subjek bisa dilihat pada gambar 47. Tabel 23 adalah posisi subjek
berstatus belok 8 dan berstatus tujuan .
Tabel 23. Posisi Subjek Berstatus Belok 8 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
19,25 19,26 19,27 19,28 2,1
20,24 19,25 19,26 19,27 3,1
21,24 20,24 19,25 19,26 4,1
22,24 21,24 20,24 19,25 5,1
23,24 22,24 21,24 20,24 1,2
18,25 18,26 18,27 18,28 2,2
20,23 18,25 18,26 18,27 3,2
21,23 20,23 18,25 18,26 4,2
22,23 21,23 20,23 18,25 5,2
23,23 22,23 21,23 20,23 1,1
19,25 19,26 19,27 19,28 19,29 2,1
20,24 19,25 19,26 19,27 19,28 3,1
21,24 20,24 19,25 19,26 19,27 4,1
22,24 21,24 20,24 19,25 19,26 5,1
23,24 22,24 21,24 20,24 19,25 6,1
25,24 23,24 22,24 21,24 20,24 1,2
18,25 18,26 18,27 18,28 21,24 2,2
20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 3,2
21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 4,2
22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 5,2
23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 6,2
25,23 23,23 22,23 21,23 20,23
Jika diperhatikan untuk subjek saat melakukan belokan badan
kendaraan terjadi “patahan” pada dua titik. Terjadi loncatan setelah cell dengan
83
kolom 25 dan setelah cell dengan baris 23. Dengan menggunakan aturan posisi 34 dan proses trial and error diperoleh aturan posisi sebagai berikut
{ }
36.1
untuk
{ }
36.2
untuk
{ }
36.3
untuk Turning point 6 secara khusus dibuat untuk mengakomodasi gerakan
kendaraan berat. Turning point ini hanya akan dilalui oleh subjek dan
. Gambar 50 adalah gambar Turning Point 6 dan 8.
Gambar 50. Turning Point 6 dan 8
Gambar 51 adalah ilustrasi gerakan oleh kendaraan berat melalui turning point 6.
84
Gambar 51. Cell Dengan Status Belok 6 dan Terisi Subjek
Dari gambar 51 diperoleh tabel 24 yaitu tabel posisi subjek saat berstatus belok 6 dan berstatus tujuan
.
Tabel 24. Posisi Subjek Berstatus Belok 6 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
1,1 23,24 22,24 21,24 20,24
2,1 26,24 23,24 22,24 21,24
3,1 27,24 26,24 23,24 22,24
4,1 28,24 27,24 26,24 23,24
5,1 29,24 28,24 27,24 26,24
6,1 30,24 29,24 28,24 27,24
7,1 31,24 30,24 29,24 28,24
8,1 32,24 31,24 30,24 29,24
1,2 23,23 22,23 21,23 20,23
2,2 26,23 23,23 22,23 21,23
3,2 27,23 26,23 23,23 22,23
4,2 28,23 27,23 26,23 23,23
5,2 29,23 28,23 27,23 26,23
6,2 30,23 29,23 28,23 27,23
7,2 31,23 30,23 29,23 28,23
8,2 32,23 31,23 30,23 29,23
1,3 23,22 22,22 21,22 20,22
2,3 26,22 23,22 22,22 21,22
3,3 27,22 26,22 23,22 22,22
4,3 28,22 27,22 26,22 23,22
5,3 29,22 28,22 27,22 26,22
6,3 30,22 29,22 28,22 27,22
7,3 31,22 30,22 29,22 28,22
8,3 32,22 31,22 30,22 29,22
1,1 23,24 22,24 21,24 20,24
2,1 26,24 23,24 22,24 21,24
85
Tabel 24. Posisi Subjek Berstatus Belok 6 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
3,1 27,24 26,24 23,24 22,24
4,1 28,24 27,24 26,24 23,24
5,1 29,24 28,24 27,24 26,24
6,1 30,24 29,24 28,24 27,24
7,1 31,24 30,24 29,24 28,24
8,1 32,24 31,24 30,24 29,24
9,1 33,24 32,24 31,24 30,24
10,1 34,24 33,24 32,24 31,24
1,2 23,23 22,23 21,23 20,23
2,2 26,23 23,23 22,23 21,23
3,2 27,23 26,23 23,23 22,23
4,2 28,23 27,23 26,23 23,23
5,2 29,23 28,23 27,23 26,23
6,2 30,23 29,23 28,23 27,23
7,2 31,23 30,23 29,23 28,23
8,2 32,23 31,23 30,23 29,23
9,2 33,23 32,23 31,23 30,23
10,2 34,23 33,23 32,23 31,23
1,3 23,22 22,22 21,22 20,22
2,3 26,22 23,22 22,22 21,22
3,3 27,22 26,22 23,22 22,22
4,3 28,22 27,22 26,22 23,22
5,3 29,22 28,22 27,22 26,22
6,3 30,22 29,22 28,22 27,22
7,3 31,22 30,22 29,22 28,22
8,3 32,22 31,22 30,22 29,22
9,3 33,22 32,22 31,22 30,22
10,3 34,22 33,22 32,22 31,22
Kotak yang berwarna abu-abu pada tabel 24 terlihat bahwa letak subjek “loncat” dari baris 23 ke baris 26 yang seharusnya baris 24. Menggunakan aturan
posisi 29 diperoleh . Sedangkan untuk kolom,
sama dengan aturan posisi 29. Jadi diperoleh aturan posisi untuk subjek dengan status belok 6 dan status tujuan
.
86
{ }
37.1 untuk
{ }
37.2 untuk
Setelah melalui turning point 6, kendaraan berat akan melalui turning point 8 untuk menyelesaikan gerakan belok kiri menuju pendekat
.
Gambar 52. Cell Dengan Status Belok 8 dan Terisi Subjek
Dari gambar 52, diperoleh tabel 25 yaitu tabel posisi subjek kendaraan berat dengan status belok 8 dan status tujuan
.
87
Tabel 25. Posisi Subjek Berstatus Belok 8 dan Berstatus Tujuan Subjek
Status subjek
Posisi subjek 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1,1 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29 19,30 19,31
2,1 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29 19,30
3,1 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29
4,1 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28
5,1 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27
6,1 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26
7,1 27,24 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25
8,1 28,24 27,24 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24
1,2 18,25 18,26 18,27 18,28 18,29 18,30 18,31
2,2 20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 18,29 18,30
3,2 21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 18,29
4,2 22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 18,28
5,2 23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 18,27
6,2 26,23 23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 18,26
7,2 27,23 26,23 23,23 22,23 21,23 20,23 18,25
8,2 28,23 27,23 26,23 23,23 22,23 21,23 20,23
1,3 17,25 17,26 17,27 17,28 17,29 17,30 17,31
2,3 20,22 17,25 17,26 17,27 17,28 17,29 17,30
3,3 21,22 20,22 17,25 17,26 17,27 17,28 17,29
4,3 22,22 21,22 20,22 17,25 17,26 17,27 17,28
5,3 23,22 22,22 21,22 20,22 17,25 17,26 17,27
6,3 26,22 23,22 22,22 21,22 20,22 17,25 17,26
7,3 27,22 26,22 23,22 22,22 21,22 20,22 17,25
8,3 28,22 27,22 26,22 23,22 22,22 21,22 20,22
1,1 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29 19,30 19,31 19,32 19,33
2,1 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29 19,30 19,31 19,32
3,1 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29 19,30 19,31
4,1 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29 19,30
5,1 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28 19,29
6,1 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27 19,28
7,1 27,24 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26 19,27
8,1 28,24 27,24 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25 19,26
9,1 29,24 28,24 27,24 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24 19,25
10,1 30,24 29,24 28,24 27,24 26,24 23,24 22,24 21,24 20,24
88
Tabel 25. Posisi Subjek Berstatus Belok 8 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1,2
18,25 18,26 18,27 18,28 18,29 18,30 18,31 18,32 18,33 2,2
20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 18,29 18,30 18,31 18,32 3,2
21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 18,29 18,30 18,31 4,2
22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 18,29 18,30 5,2
23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 18,29 6,2
26,23 23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 18,28 7,2
27,23 26,23 23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 18,27 8,2
28,23 27,23 26,23 23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 18,26 9,2
29,23 28,23 27,23 26,23 23,23 22,23 21,23 20,23 18,25 10,2
30,23 29,23 28,23 27,23 26,23 23,23 22,23 21,23 20,23 1,3
17,25 17,26 17,27 17,28 17,29 17,30 17,31 17,32 17,33 2,3
20,22 17,25 17,26 17,27 17,28 17,29 17,30 17,31 17,32 3,3
21,22 20,22 17,25 17,26 17,27 17,28 17,29 17,30 17,31 4,3
22,22 21,22 20,22 17,25 17,26 17,27 17,28 17,29 17,30 5,3
23,22 22,22 21,22 20,22 17,25 17,26 17,27 17,28 17,29 6,3
26,22 23,22 22,22 21,22 20,22 17,25 17,26 17,27 17,28 7,3
27,22 26,22 23,22 22,22 21,22 20,22 17,25 17,26 17,27 8,3
28,22 27,22 26,22 23,22 22,22 21,22 20,22 17,25 17,26 9,3
29,22 28,22 27,22 26,22 23,22 22,22 21,22 20,22 17,25 10,3
30,22 29,22 28,22 27,22 26,22 23,22 22,22 21,22 20,22
Posisi subjek kendaraan berat pada tabel 25 mirip dengan gerakan subjek lain yang melalui turning poin 8
, dimana terdapat dua “patahan”, terjadi loncatan setelah cell dengan kolom 25 dan setelah cell dengan baris 23. Hal ini terjadi
karena letak sama dengan turning point 8 untuk kendaraan lain. Pada turning point 8 untuk kendaraan lain setelah cell
dengan baris 23 terjadi “loncatan” ke cell dengan baris ke 25, sedangkan pada turning point 8 untuk kendaraan berat
“loncatan” terjadi ke cell dengan baris 26. Sehingga
89
Dengan menggunakan aturan posisi 34, 36.1, 36.2, dan 36.3 diperoleh aturan posisi sebagai berikut
{ }
38.1 untuk
{ }
38.2 untuk
{ }
38.3 untuk
dengan
{ }
Aturan posisi 29, 30, 31.1, 31.2, 32.1, 32.2, 33.1, 33.2, 34, 35.1, 35.2, 36.1, 36.2, 36.3, 37.1, 37.2, 38.1, 38.2, 38.3 mengatur
posisi cell parent dan cell child dari subjek saat memiliki status tujuan .
Gambar 53 adalah jalur yang digunakan subjek dengan status tujuan secara
lengkap.
90
Gambar 53. Jalur yang Digunakan Subjek dengan Status Tujuan
91
2Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan
. Subjek dengan status tujuan
diasumsikan menggunakan jalur yang hampir sama untuk menuju pendekat
. Perbedaannya adalah pada belok kiri terakhir, jika status tujuan
akan berbelok menuju pendekat , maka untuk status tujuan akan tetap lurus memotong pendekat
dan mendekati pendekat . Pendekat memiliki lebar
di dalam model seperti diilustrasikan pada gambar 54.
Gambar 54. Pendekat C
Diambil jalur selebar 2 cell untuk jalur menuju pendekat cell
berwarna kuning dan 2 cell untuk jalur keluar dari pendekat . Diasumsikan
tidak ada kendaraan berat yang memasuki atau meninggalkan pendekat karena
hanya akan menyisakan 1 cell 1 m, dimana kendaraan berat akan kesulitan bermanuver di dalamnya karena sebelah kiri dan kanan terdapat tembok dan
rumah warga. Karena tidak ada kendaraan berat yang menuju , maka jalur dari
pendekat ke hanya diambil turning point selain yang digunakan untuk
mengakomodasi gerakan kendaraan berat yaitu turning point 1, 2, 4, dan 5. Dengan mengganti status tujuan dari subjek yang melewati turning point tersebut
dari menjadi diperoleh aturan posisi subjek dengan status tujuan yang
melalui turning point 1, 2, 4, dan 5 sebagai berikut
92
{ }
39
dengan :
{ }
40
{ }
41.1
untuk
{ }
41.2
untuk
{ }
42.1
untuk
{ }
42.2
untuk
{ }
43.1
untuk
{ }
43.2
93
untuk Gerakan terakhir dari gerakan menuju pendekat
adalah berbelok mendekati pendekat
dari pendekat . Subjek menyeberang pendekat akan berusaha mendekati turning point 10
dan turning point 26 seperti diilustrasikan pada gambar 55.
Gambar 55. Turning Point 10 dan 26
Turning point 10 bisa dilewati semua subjek kecuali kendaraan berat, sedang turning point 26 hanya dilalui kendaraan roda 2
Gambar 56. Cell Berisi Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan
Tabel 26 adalah tabel posisi subjek dengan status belok 10 dan status tujuan
Tabel 26. Posisi Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status Posisi subjek
94
subjek 1
2 3
4 5
1,1 5,20
33,33 33,33 33,33 2,1
13,24 1,1
5,20 4,20
2,1 13,24
5,20 3,1
14,24 13,24
1,2 5,19
4,19 2,2
13,23 5,19
3,2 14,23
13,23 1,1
5,20 4,20
3,20 2,20
2,1 13,24
5,20 4,20
3,20 3,1
4,24 13,24 5,20 4,20
4,1 15,24
14,24 13,24 5,20 5,1
16,24 15,24 14,24 13,24
1,2 5,19
4,19 3,19
2,19 2,2
13,23 5,19
4,19 3,19
3,2 14,23
13,23 5,19 4,19
4,2 15,23
14,23 13,23 5,19 5,2
16,23 15,23 14,23 13,23
1,1 5,20
4,20 3,20
2,20 1,20
2,1 13,24
5,20 4,20
3,20 2,20
3,1 14,24
13,24 5,20 4,20
3,20 4,1
15,24 14,24 13,24 5,20
4,20 5,1
16,24 15,24 14,24 13,24 5,20
6,1 17 24 16,24 15,24 14,24 13,24
1,2 5,19
4,19 3,19
2,19 1,19
2,2 13,23
5,19 4,19
3,19 2,19
3,2 14,23
13,23 5,19 4,19
3,19 4,2
15,23 14,23 13,23 5,19
4,19 5,2
16,23 15,23 14,23 13,23 5,19
6,2 17,23
16,23 15,23 14,23 13,23 Dari tabel 26 terlihat bahwa saat melakukan belokan badan subjek
mengalami “patahan” pada baris lebih besar dari 5. Baris 5 loncat ke baris 13 yang seharusnya ke baris 6 menurut aturan posisi 29, sehingga
. Sedangkan kolom 20 loncat ke kolom 24 yang seharusnya tetap di
95
kolom 24, sehingga . Diperoleh aturan posisi untuk
subjek dengan status belok 10 dan status tujuan .
{ }
44.1
untuk
{ }
44.2
untuk
{ }
44.3
untuk {
}
3Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan
. Subjek dari pendekat
menuju pendekat tidak melalui turning point karena jalur yang dilewati lurus walaupun terjadi penyempitan di pendekat
. Gambar 57 adalah ilustrasi jalur
.
96
Gambar 57. Jalur yang Dilalui Subjek dengan Status Tujuan
Aturan posisi subjek dengan status tujuan mirip dengan aturan posisi
29. Perbedaannya terletak pada status tujuannya dan pada cell parent subjek berada di cell dengan baris
badan subjek berganti kolom karena penyempitan badan jalan di pendekat
.
{ }
45.1
untuk
{ }
45.2
untuk dan
97
{ }
45.3
untuk dan
Dibuat 2 turning point pada jalur yaitu turning point 49 dan 50. Kedua
turning point ini digunakan untuk subjek berhenti sebelum memasuki daerah konflik dengan arus subjek lain walaupun subjek tidak mengalami belokan.
Dengan adanya kedua turning point ini subjek mendapat jeda waktu untuk memperhatikan keadaan arus sebelum menyeberang dan memotong arus
kendaraan menuju barat maupun arus kendaraan yang menuju timur. Turning point 49 berada di cell
dan turning point 50 berada di cell . Aturan posisi untuk subjek di kedua turning point ini sama dengan
aturan posisi 47.1 karena badan subjek tidak mengalami belokan.
4Aturan Posisi untuk Subjek dengan Status Tujuan . Subjek dari
pendekat yang menuju pendekat akan menggunakan jalur seperti yang terlihat
pada gambar 58.
Gambar 58. Jalur yang Dilalui Subjek dengan Status Tujuan
98
Subjek dari pendekat berbelok ke pendekat bisa melalui 2 turning
point, yaitu turning point 11 dan 12. Gambar 59 adalah ilustrasi dan
Gambar 59. Turning Point 11 dan 12
Terlihat bahwa pada gerakan belok ini subjek tidak memilih lajur kiri atau kanan seperti yang terjadi dengan subjek dengan status tujuan
.Dari hasil observasi pengendara motor dari pendekat
ke pendekat tidak memilih lajur kiri, selain itu gerakan berbelok ini mengalami konflik utama.
Gambar 60. Subjek Sepeda Motor Tidak Memilih Lajur Kiri Sumber : Observasi 2015
99
Turning point 11 17,14 bisa dilewati subjek kendaraan roda 2. Gambar 61 adalah ilustrasi gerakan subjek melalui turning point 11.
Gambar 61. Cell Berisi Subjek Berstatus Belok 11 dan Berstatus Tujuan
Untuk subjek kendaraan roda dua diperoleh aturan posisi {
} 46 Saat seluruh badan subjek berada di pendekat
posisi menjauhi persimpangan dicontohkan seperti pada gambar 62.
Gambar 62. Posisi Subjek di Pendekat
dengan Status Tujuan
Diperoleh tabel posisi subjek dengan status belok 0 dan status tujuan
100
Tabel 27. Posisi Subjek Berstatus Belok 0 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi Subjek
1 1,1
i,j 2 1
,j+1
1,1 i,j
2,1 i,j+1
3,1 i,j+2
1,2 i+1,j
2,2 i+1,j+1
3,2 i+1,j+2
1,1 i,j
5,1 i,j+4
1,2 i+1,j
5,2 i+1,j+4
Subjek Status
subjek Posisi Subjek
1
1,1 i,j
6,1 i,j+5
1,2 i+1,j
6,2 i+1,j+5
1,1 i,j
10,1 i,j+9
1,2 i+1,j
10,2 i+1,j+9
1,3 i+2,j
10,3 i+2,j+9
Dari tabel di atas diperoleh aturan posisi untuk subjek dengan status belok 0 dan status tujuan
.
{ }
47
Turning point 12 17,15 dilewati semua jenis subjek kecuali kendaraan roda 2. Gambar 63 adalah ilustrasi gerakan subjek melalui turning point 12.
Gambar 63. Cell Berisi Subjek Berstatus Belok 12 dan Berstatus Tujuan
101
Gerakan pertama belokan melalui turning point 12 berbeda antara kendaraan roda 2, roda 3 dan kendaraan ringan dengan kendaraan berat karena lebar kendaraan
yang berbeda-beda seperti terlihat pada gambar 64.
Gambar 64. Perbedaan Gerakan di Turning Point 12
Tabel 28 adalah posisi subjek dengan status belok 12 dan status tujuan
Tabel 28. Posisi Subjek Berstatus Belok 12 dan Berstatus Tujuan Subjek
Status subjek
Posisi subjek 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1,1 15,13 15,12
2,1 17,15 15,13
3,1 18,15 17,15
1,2 16,13 16,12
2,2 17,14 16,13
3,2 18,14 17,14
1,1 15,13 15,12
15,11 15,10
15,13 15,12 15,11 15,10 15,10 2,1
17,15 15,13 15,12
15,11 3,1
18,15 17,15 15,13
15,12 4,1
19,15 18,15 17,15
15,13 5,1
20,15 19,15 8,15 17,15
1,2 16,13 16,12
16,11 16,10
2,2 17,14 16,13
16,12 16,11
3,2 18,14 17,14
16,13 16,12
4,2 19,14 18,14
17,14 16,13
5,2 20,14 19,14
18,14 17,14
1,1 15,13 15,12
15,11 15,10
15,9 2,1
17,15 15,13 15,12
15,11 15,10 3,1
18,15 17,15 15,13
15,12 15,11 4,1
19,15 18,15 17,15
15,13 15,12 5,1
20,15 19,15 18,15
17,15 15,13
102 Tabel 28. Posisi Subjek Berstatus Belok 12 dan Berstatus Tujuan
lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 6,1
21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 1,2
16,13 16,12 16,11 16,10 16,9
2,2 17,14 16,13 16,12 16,11 16,10
3,2 18,14 17,14 16,13 16,12 16,11
4,2 19,14 18,14 17,14 16,13 16,12
5,2 20,14 19,14 18,14 17,14 16,13
6,2 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14
1,1 14,12 14,11 14,10
14,9 14,8
14,7 14,6
2,1 17,15 14,12 14,11 14,10
14,9 14,8
14,7 3,1
18,15 17,15 14,12 14,11 14,10 14,9
14,8 4,1
19,15 18,15 17,15 14,12 14,11 14,10 14,9
5,1 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12 14,11 14,10
6,1 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12 14,11
7,1 22,15 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12
8,1 23,15 22,15 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15
1,2 15,12 15,11 15,10
15,9 15,8
15,7 15,6
2,2 17,14 15,12 15,11 15,10
15,9 15,8
15,7 3,2
18,14 17,14 15,12 15,11 15,10 15,9
15,8 4,2
19,14 18,14 17,14 15,12 15,11 15,10 15,9
5,2 20,14 19,14 18,14 17,14 15,12 15,11 15,10
6,2 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14 15,12 15,11
7,2 22,14 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14 15,12
8,2 23,14 22,14 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14
1,3 16,12 16,11 16,10
16,9 16,8
16,7 16,6
2,3 17,13 16,12 16,11 16,10
16,9 16,8
16,7 14,6
14,6 3,3
18,13 17,13 16,12 16,11 16,10 16,9
16,8 4,3
19,13 18,13 17,13 16,12 16,11 16,10 16,9
5,3 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12 16,11 16,10
6,3 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12 16,11
7,3 22,13 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12
8,3 23,13 22,13 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13
1,1 14,12 14,11 14,10
14,9 14,8
14,7 14,6
14,5 14,4
2,1 17,15 14,12 14,11 14,10
14,9 14,8
14,7 14,6
14,5 3,1
18,15 17,15 14,12 14,11 14,10 14,9
14,8 14,7
14,6 4,1
19,15 18,15 17,15 14,12 14,11 14,10 14,9
14,8 14,7
5,1 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12 14,11 14,10
14,9 14,8
6,1 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12 14,11 14,10
14,9 7,1
22,15 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12 14,11 14,10 8,1
23,15 22,15 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12 14,11
103 Tabel 28. Posisi Subjek Berstatus Belok 12 dan Berstatus Tujuan
lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 9,1
24,15 23,15 22,15 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 14,12 10,1
25,15 24,15 23,15 22,15 21,15 20,15 19,15 18,15 17,15 1,2
15,12 15,11 15,10 15,9
15,8 15,7
15,6 15,5
15,4 2,2
17,14 15,12 15,11 15,10 15,9
15,8 15,7
15,6 15,5
3,2 18,14 17,14 15,12 15,11 15,10
15,9 15,8
15,7 15,6
4,2 19,14 18,14 17,14 15,12 15,11 15,10
15,9 15,8
15,7 5,2
20,14 19,14 18,14 17,14 15,12 15,11 15,10 15,9
15,8 6,2
21,14 20,14 19,14 18,14 17,14 15,12 15,11 15,10 15,9
7,2 22,14 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14 15,12 15,11 15,10
8,2 23,14 22,14 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14 15,12 15,11
9,2 24,14 23,14 22,14 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14 15,12
10,2 25,14 24,14 23,14 22,14 21,14 20,14 19,14 18,14 17,14
1,3 16,12 16,11 16,10
16,9 16,8
16,7 16,6
16,5 16,4
2,3 17,13 16,12 16,11 16,10
16,9 16,8
16,7 16,6
16,5 3,3
18,13 17,13 16,12 16,11 16,10 16,9
16,8 16,7
16,6 4,3
19,13 18,13 17,13 16,12 16,11 16,10 16,9
16,8 16,7
5,3 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12 16,11 16,10
16,9 16,8
6,3 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12 16,11 16,10
16,9 7,3
22,13 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12 16,11 16,10 8,3
23,13 22,13 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12 16,11 9,3
24,13 23,13 22,13 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13 16,12 10,3
25,13 24,13 23,13 22,13 21,13 20,13 19,13 18,13 17,13
Dari tabel 28 dapat diketahui bahwa untuk kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan, “patahan” badan subjek terjadi pada cell dengan kolom lebih
besar dari 13. Sehingga aturan posisi 47 hanya berlaku untuk kolom yang lebih kecil atau sama dengan 13. Aturan posisi untuk subjek kendaraan roda tiga dan
kendaraan ringan di turning point 12 diperoleh.
{ }
48.1
untuk
104
Sedangkan untuk kolom yang lebih besar dari 13 diperoleh aturan posisi
{ }
48.2
untuk Dari tabel 28 dapat diketahui bahwa untuk kendaraan berat, “patahan”
badan subjek terjadi pada cell dengan kolom lebih besar dari 12. Sehingga aturan posisi 47 hanya berlaku untuk kolom yang lebih kecil atau sama dengan 12.
Diperoleh aturan posisi untuk subjek kendaraan berat di turning point 12 sebagai berikut
{ }
49.1 untuk
{ }
49.2
untuk
5Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dengan
status tujuan akan melewati jalur seperti yang terlihat pada gambar 65.
Gambar 65. Jalur Subjek dengan Status Tujuan
105
Pada pergerakan dari pendekat ke pendekat ada 2 jalur utama yang
dipakai, perhatikan gambar 68. Untuk berbelok ke kanan, subjek akan memilih lajur sebelah kanan dari pendekat
, sehingga sebelum mencapai persimpangan, subjek dari pendekat
yang akan berbelok ke pendekat berada di lajur sebelah kanan. Dipilih 6 turning point, turning point 13
, 14 , 15 , 16
, 17 , dan 18 yang akan dilalui cell parent subjek untuk berbelok ke pendekat
seperti diilustrasikan pada gambar 66.
Gambar 66. Turning Point 13, 14, 15, 16, 17 dan 18
Karena untuk berbelok ke kanan subjek akan memilih lajur sebelah kanan maka belokan melalui turning point 13 hanya akan dilalui oleh kendaraan berat.
Gambar 67 adalah gerakan subjek yang dicontohkan dengan subjek berbelok
ke pendekat melalui turning point 13.
106
Gambar 67. Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 13 dan Berstatus Tujuan
Tabel 29 adalah tabel letak subjek kendaraan berat saat melalui turning point 13 dan berstatus tujuan
.
Tabel 29. Posisi Subjek Berstatus Belok 13 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 6
7 1,1
17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20
2,1
1 ,23 17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20
3,1
14,24 14,23 17,20 18,20 19,20 20,20 21,20
4,1
14,25 14,24 14,23 17,20 18,20 19,20 20,20
5,1
14,26 14,25 14,24 14,23 17,20 18,20 19,20
6,1
14,27 14,26 14,25 14,24 14,23 17,20 18,20
7,1
14,28 14,27 14,26 14,25 14,24 14,23 17,20
8,1
14,29 14,28 14,27 14,26 14,25 14,24 14,23
1,2
17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21
2,2
15,23 17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21
3,2
15,24 15,23 17,21 18,21 19,21 20,21 21,21
4,2
15,25 15,24 15,23 17,21 18,21 19,21 20,21
5,2
15,26 15,25 15,24 15,23 17,21 18,21 19,21
107
Tabel 29. Posisi Subjek Berstatus Belok 13 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek
Posisi Subjek 1
2 3
4 5
6 7
6,2
15,27 15,26 15,25 15,24 15,23 17,21 18,21
7,2
15,28 15,27 15,26 15,25 15,24 15,23 17,21
8,2
15,29 15,28 15,27 15,26 15,25 15,24 15,23
1,3
17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22
2,3
16,23 17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22
3,3
16,24 16,23 17,22 18,22 19,22 20,22 21,22
4,3
16,25 16,24 16,23 17,22 18,22 19,22 20,22
5,3
16,26 16,25 16,24 16,23 17,22 18,22 19,22
6,3
16,27 16,26 16,25 16,24 16,23 17,22 18,22
7,3
16,28 16,27 16,26 16,25 16,24 16,23 17,22
8,3
16,29 16,28 16,27 16,26 16,25 16,24 16,23
1,1
17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20
2,1
14,23 17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20
3,1
14,24 14,23 17,20 18,20 19,20 20,20 21,20
4,1
14,25 14,24 14,23 17,20 18,20 19,20 20,20
5,1
14,26 14,25 14,24 14,23 17,20 18,20 19,20
6,1
14,27 14,26 14,25 14,24 14,23 17,20 18,20
7,1
14,28 14,27 14,26 14,25 14,24 14,23 17,20
8,1
14,29 14,28 14,27 14,26 14,25 14,24 14,23
9,1
14,30 14,29 14,28 14,27 14,26 14,25 14,24
10,1
14,31 14,30 14,29 14,28 14,27 14,26 14,25
1,2
17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21
2,2
15,23 17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21
3,2
15,24 15,23 17,21 18,21 19,21 20,21 21,21
4,2
15,25 15,24 15,23 17,21 18,21 19,21 20,21
5,2
15,26 15,25 15,24 15,23 17,21 18,21 19,21
6,2
15,27 15,26 15,25 15,24 15,23 17,21 18,21
7,2
15,28 15,27 15,26 15,25 15,24 15,23 17,21
8,2
15,29 15,28 15,27 15,26 15,25 15,24 15,23
9,2
15,30 15,29 15,28 15,27 15,26 15,25 15,24
10,2
15,31 15,30 15,29 15,28 15,27 15,26 15,25
1,3
17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22
2,3
16,23 17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22
3,3
16,24 16,23 17,22 18,22 19,22 20,22 21,22
4,3
16,25 16,24 16,23 17,22 18,22 19,22 20,22
108
Tabel 29. Posisi Subjek Berstatus Belok 13 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7
5,3
16,26 16,25 16,24 16,23 17,22 18,22 19,22
6,3
16,27 16,26 16,25 16,24 16,23 17,22 18,22
7,3
16,28 16,27 16,26 16,25 16,24 16,23 17,22
8,3
16,29 16,28 16,27 16,26 16,25 16,24 16,23
9,3
16,30 16,29 16,28 16,27 16,26 16,25 16,24
10,3
16,31 16,30 16,29 16,28 16,27 16,26 16,25
Saat seluruh badan subjek pada posisi vertikal dengan cell parent berada di pendekat A dicontohkan pada gambar 68.
Gambar 68. Posisi Subjek Saat Vertikal Menuju Pendekat
Dari gambar 68 diperoleh tabel posisi subjek saat vertikal menuju pendekat
seperti pada tabel 30.
109
Tabel 30. Posisi Subjek Berstatus Belok 0 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi Subjek
1 1,1
i,j 2,1
i-1,j 1,1
i,j 2,1
i-1,j 3,1
i-2,j 1,2
i,j+1 2,2
i-1,j+1 3,2
i-2,j+1 1,1
i,j 5,1
i-4,j 1,2
i,j+1 5,2
i-4,j+1 Subjek
Status subjek
Posisi Subjek 1
1,1 i,j
6,1 i-5,j
1,2 i,j+1
6,2 i-5,j+1
1,1 i,j
10,1 i-9,j
1,2 i,j+1
10,2 i-9,j+1
1,3 i,j+2
10,3 i-9,j+2
Dari tabel 30 diperoleh aturan posisi
{ }
50
Menurut tabel 29, subjek mengalami “patahan” pada cell dengan baris kurang dari 17, sehingga aturan posisi 50 hanya berlaku untuk cell dengan baris
lebih besar atau sama dengan 17.
{ }
51.1
untuk Sedangkan posisi untuk badan subjek yang terletak pada cell dengan baris lebih
kecil dari 17 mengikuti aturan posisi
110
{ }
51.2
untuk Turning point 14 bisa dilalui oleh kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan.
Gambar 69 adalah contoh gerakan subjek melalui turning point tersebut.
Gambar 69. Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 14 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek saat melalui turning point 14 dan berstatus tujuan disajikan
dalam tabel 31.
Tabel 31. Posisi Subjek Berstatus Belok 14 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
17,20 18,20
2,1
15,22 17,20
3,1
15,23 15,22
1,2
17,21 18,21
2,2
16,22 17,21
3,2
16,24 16,22
1,1
17,20 18,20 19,20 20,20
2,1
15,22 17,20 18,20 19,20
3,1
15,23 15,22 17,20 18,20
4,1
15,24 15,23 15,22 17,20
5,1
15,25 15,24 15,23 15,22
1,2
17,21 18,21 19,21 20,21
2,2
16,22 17,21 18,21 19,21
3,2
16,23 16,22 17,21 18,21
4,2
16,24 16,23 16,22 17,21
5,2
16,25 16,24 16,23 16,22
111
Tabel 31. Posisi Subjek Berstatus Belok 14 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5
1,1
17,20 18,20 19,20 20,20 21,20
2,1
15,22 17,20 18,20 19,20 20,20
3,1
15,23 15,22 17,20 18,20 19,20
4,1
15,24 15,23 15,22 17,20 18,20
5,1
15,25 15,24 15,23 15,22 17,20
6,1
15,26 15,25 15,24 15,23 15,22
1,2
17,21 18,21 19,21 20,21 21,21
2,2
16,22 17,21 18,21 19,21 20,21
3,2
16,23 16,22 17,21 18,21 19,21
4,2
16,24 16,23 16,22 17,21 18,21
5,2
16,25 16,24 16,23 16,22 17,21
6,2
16,26 16,25 16,24 16,23 16,22
Menurut tabel 31, subjek mengalami “patahan” pada cell dengan baris kurang dari 17, sehingga aturan posisi 50 hanya berlaku untuk cell dengan baris
lebih besar atau sama dengan 17.
{ }
52.1
untuk Sedangkan posisi untuk badan subjek yang terletak pada cell dengan baris
lebih kecil dari 17 mengikuti aturan posisi
{ }
52.2
untuk Turning point 15 hanya akan dilewati oleh subjek kendaraan roda 2 karena
letak cell turning point yang berada di paling kanan lajur. Gambar 70 adalah ilustrasinya.
112
Gambar 70. Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 15 dan Berstatus Tujuan
Dari gambar 70 diperoleh aturan posisi untuk subjek dengan status belok 15 dan status tujuan
{ }
53
Turning point 16 hanya bisa dilalui oleh kendaraan berat. Subjek yang melalui turning point ini dicontohkan pada gambar 71.
Gambar 71. Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 16 dan Berstatus Tujuan
113
Posisi subjek kendaraan berat saat melalui turning point ini disajikan pada tabel 32.
Tabel 32. Posisi Subjek Berstatus Belok 16 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 6
7 1,1
17,11 18,11 19,11 20,11
21,11 22,11 23,11
2,1
14,14 17,11 18,11 19,11
20,11 21,11 22,11
3,1
14,15 14,14 17,11 18,11
19,11 20,11 21,11
4,1
14,16 14,15 14,14 17,11
18,11 19,11 20,11
5,1
14,17 14,16 14,15 14,14
17,11 18,11 19,11
6,1
14,18 14,17 14,16 14,15
14,14 17,11 18,11
7,1
14,19 14,18 14,17 14,16
14,15 14,14 17,11
8,1
14,20 14,19 14,18 14,17
14,16 14,15 14,14
1,2
17,12 18,12 19,12 20,12
21,12 22,12 23,12
2,2
15,14 17,12 18,12 19,12
20,12 21,12 22,12
3,2
15,15 15,14 17,12 18,12
19,12 20,12 21,12
4,2
15,16 15,15 15,14 17,12
18,12 19,12 20,12
5,2
15,17 15,16 15,15 15,14
17,12 18,12 19,12
6,2
15,18 15,17 15,16 15,15
15,14 17,12 18,12
7,2
15,19 15,18 15,17 15,16
15,15 15,14 17,12
8,2
15,20 15,19 15,18 15 17 15,16 15,15 15,14
1,3
17,13 18,13 19,13 20,13
21,13 22,13 23,13
2,3
16,14 17,13 18,13 19,13
20,13 21,13 22,13
3,3
16,15 16,14 17,13 18,13
19,13 20,13 21,13
4,3
16,16 16,15 16,14 17,13
18,13 19,13 20,13
5,3
16,17 16,16 16,15 16,14
17,13 18,13 19,13
6,3
16,18 16,17 16,16 16,15
16,14 17,13 18,13
7,3
16,19 16,18 16,17 16,16
16,15 16,14 17,13
8,3
16,20 16,19 16,18 16,17
16,16 16,15 16,14
1,1
17,11 18,11 19,11 20,11
21,11 22,11 23,11
2,1
14,14 17,11 18,11 19,11
20,11 21,11 22,11
3,1
14,15 14,14 17,11 18,11
19,11 20,11 21,11
4,1
14,16 14,15 14,14 17,11
18,11 19,11 20,11
5,
14,17 14,16 14,15 14,14
17,11 18,11 19,11
6,1
14,18 14,17 14,16 14,15
14,14 17,11 18,11
7,1
14,19 14,18 14,17 14,16
14,15 14,14 17,11
114
Tabel 32. Posisi Subjek Berstatus Belok 16 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek
Posisi Subjek 1
2 3
4 5
6 7
8,1
14,20 14,19 14,18 14,17 14,16 14,15 14,14
9,1
14,21 14,20 14,19 14,18 14,17 14,16 14,15
10,1
14,22 14,21 14,20 14,19 14,18 14,17 14,16
1,2
17,12 18,12 19,12 20,12 21,12 22,12 23,12
2,2
15,14 17,12 18,12 19,12 20,12 21,12 22,12
3,2
15,15 15,14 17,12 18,12 19,12 20,12 21,12
4,2
15,16 15,15 15,14 17,12 18,12 19,12 20,12
5,2
15,17 15,16 15,15 15,14 17,12 18,12 19,12
6,2
15,18 15,17 15,16 15,15 15,14 17,12 18,12
7,2
15,19 15,18 15,17 15,16 15,15 15,14 17,12
8,2
15,20 15,19 15,18 15,17 15,16 15,15 15,14
9,2
15,21 15,20 15,19 15,18 15,17 15,16 15,15
10,2
15,22 15,21 15,20 15,19 15,18 15,17 15,16
1,3
17,13 18,13 19,13 20,13 21,13 22,13 23,13
2,3
16,14 17,13 18,13 19,13 20,13 21,13 22,13
3,3
16,15 16,14 17,13 18,13 19,13 20,13 21,13
4,3
16,16 16,15 16,14 17,13 18,13 19,13 20,13
5,3
16,17 16,16 16,15 16,14 17,13 18,13 19,13
6,3
16,18 16,17 16,16 16,15 16,14 17,13 18,13
7,3
16,19 16,18 16,17 16,16 16,15 16,14 17,13
8,3
16,20 16,19 16,18 16,17 16,16 16,15 16,14
9,3
16,21 16,20 16,19 16,18 16,17 16,16 16,15
10,3
16,22 16,21 16,20 16,19 16,18 16,17 16,16
Menurut tabel 32, subjek mengalami “patahan” pada cell dengan baris kurang dari 17, sehingga aturan posisi 50 hanya berlaku untuk cell dengan baris
lebih besar atau sama dengan 17.
{ }
54.1
untuk
115
Sedangkan posisi untuk badan subjek yang terletak pada cell dengan baris lebih kecil dari 17 mengikuti aturan posisi
{ }
54.2
untuk Turning point 17 dilalui oleh kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan.
Gambar 72 adalah gerakan subjek melalui turning point tersebut.
Gambar 72. Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 17 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek saat melalui turning point 17 dan berstatus tujuan ditunjukkan
dalam tabel 33.
Tabel 33. Posisi Subjek Berstatus Belok 17 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
17,11 18,11
2,1
15,13 17,11
3,1
15,14 15,13
1,2
17,12 18,12
2,2
16,13 17,12
3,2
16,14 16,13
1,1
17,11 18,11 19,11 20,11
2,1
15,13 17,11 18,11 19,11
3,1
15,14 15,13 17,11 18,11
4,1
15,15 15,14 15,13 17,11
5,1
15,16 15,15 15,14 15,13
1,2
17,12 18,12 19,12 20,12
116
Tabel 33. Posisi Subjek Berstatus Belok 17 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5
2,2
16,13 17,12 18,12 19,12
3,2
16,14 16,13 17,12 18,12
4,2
16,15 16,14 16,13 17,12
5,2
16,16 16,15 16,14 16,13
1,1
17,11 18,11 19,11 20,11 21,11
2,1
15,13 17,11 18,11 19,11 20,11
3,1
15,14 15,13 17,11 18,11 19,11
4,1
15,15 15,14 15,13 17,11 18,11
5,1
15,16 15,15 15,14 15,13 17,11
6,1
15,17 15,16 15,15 15,14 15,13
1,2
17,12 18,12 19,12 20,12 21,12
2,2
16,13 17,12 18,12 19,12 20,12
3,2
16,14 16,13 17,12 18,12 19,12
4,2
16,15 16,14 16,13 17,12 18,12
5,2
16,16 16,15 16,14 16,13 17,12
6,2
16,17 16,16 16,15 16,14 16,13
Menurut tabel 33, subjek mengalami “patahan” pada cell dengan baris kurang dari 17, sehingga aturan posisi 50 hanya berlaku untuk cell dengan baris
lebih besar atau sama dengan 17.
{ }
55.1
untuk Sedangkan posisi untuk badan subjek yang terletak pada cell dengan baris
lebih kecil dari 17 mengikuti aturan posisi
{ }
55.2
untuk
117
Subjek yang melalui turning point 18 hanya kendaraan roda 2 saja, yaitu dan
. Gerakan subjek tersebut di turning point 18 diilustrasikan pada gambar 73.
Gambar 73. Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 18 dan Berstatus Tujuan
Dari gambar 73 diperoleh aturan posisi untuk subjek yang melalui turning point 18
{ }
56
Subjek yang menuju pendekat melalui turning point 13, 14, atau 15 akan
melakukan belokan kedua. Belokan ini bisa dilakukan dengan melalui turning point 19
dan 20 . Gambar 74 adalah dan .
Gambar 74. Turning Point 19, dan 20
118
Turning point 19 dilalui oleh semua jenis kendaraan kecuali kendaraan roda 2 karena berada di paling kiri lajur. Gambar 75 adalah contoh posisi
kendaraan yang melalui turning point 19.
Gambar 75. Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 19 dan Berstatus Tujuan
Posisi dari semua subjek saat melalui turning point 19 diperlihatkan pada tabel 34.
Tabel 34. Posisi Subjek Berstatus Belok 19 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1,1
26,20 27,20
2,1
23,20 26,20
3,1
22,20 23,20
1,2
26,21 27,21
2,2
23,21 26,21
3,2
22,21 23,21
1,1
26,20 27,20 28,20 29,20 26,20 27,20 28,20 29,20 29,20
2,1
23,20 26,20 27,20 28,20
3,1
22,20 23,20 26,20 27,20
4,1
21,20 22,20 23,20 26,20
5,1
20,20 21,20 22,20 23,20
119
Tabel 34. Posisi Subjek Berstatus Belok 19 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9
1,2
26,21 27,21 28,21 29,21 55,55 55,55
2,2
23,21 26,21 27,21 28,21
3,2
22,21 23,21 26,21 27,21
4,2
21,21 22,21 23,21 26,21
5,2
20,21 21,21 22,21 23,21
1,1
26,20 27,20 28,20 29,20 30,20
2,1
23,20 26,20 27,20 28,20 29,20
3,1
22,20 23,20 26,20 27,20 28,20
4,1
21,20 22,20 23,20 26,20 27,20
5,1
20,20 21,20 22,20 23,20 26,20
6,1
19,20 20,20 21,20 22,20 23,20
1,2
26,21 27,21 28,21 29,21 30,21
2,2
23,21 26,21 27,21 28,21 29,21
3,2
22,21 23,21 26,21 27,21 28,21
4,2
21,21 22,21 23,21 26,21 27,21
5,2
20,21 21,21 22,21 23,21 26,21
6,2
19,21 20,21 21,21 22,21 23,21
1,1
26,20 27,20 28,20 29,20 30,20 31,20 32,20
2,1
23,20 26,20 27,20 28,20 29,20 30,20 31,20
3,1
22,20 23,20 26,20 27,20 28,20 29,20 30,20
4,1
21,20 22,20 23,20 26,20 27,20 28,20 29,20
5,1
20,20 21,20 22,20 23,20 26,20 27,20 28,20
6,1
19,20 20,20 21,20 22,20 23,20 26,20 27,20
7,1
18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20 26,20
8,1
17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20
1,2
26,21 27,21 28,21 29,21 30,21 31,21 32,21
2,2
23,21 26,21 27,21 28,21 29,21 30,21 31,21
3,2
22,21 23,21 26,21 27,21 28,21 29,21 30,21
4,2
21,21 22,21 23,21 26,21 27,21 28,21 29,21
5,2
20,21 21,21 22,21 23,21 26,21 27,21 28,21
6,2
19,21 20,21 21,21 22,21 23,21 26,21 27,21
7,2
18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21 26,21
8,2
17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21
1,3
26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 31,22 32,22
2,3
23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 31,22
120
Tabel 34. Posisi Subjek Berstatus Belok 19 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 3,3
22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 4,3
21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 5,3
20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 6,3
19,22 20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 7,3
18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 8,3
17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22 1,1
26,20 27,20 28,20 29,20 30,20 31,20 32,20 33,20 34,20 2,1
23,20 26,20 27,20 28,20 29,20 30,20 31,20 32,20 33,20 3,1
22,20 23,20 26,20 27,20 28,20 29,20 30,20 31,20 32,20 4,1
21,20 22,20 23,20 26,20 27,20 28,20 29,20 30,20 31,20 5,1
20,20 21,20 22,20 23,20 26,20 27,20 28,20 29,20 30,20 6,1
19,20 20,20 21,20 22,20 23,20 26,20 27,20 28,20 29,20 7,1
18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20 26,20 27,20 28,20 8,1
17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20 26,20 27,20 9,1
14,23 17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20 26,20 10,1
14,24 14,23 17,20 18,20 19,20 20,20 21,20 22,20 23,20 1,2
26,21 27,21 28,21 29,21 30,21 31,21 32,21 33,21 34,21 2,2
23,21 26,21 27,21 28,21 29,21 30,21 31,21 32,21 33,21 3,2
22,21 23,21 26,21 27,21 28,21 29,21 30,21 31,21 32,21 4,2
21,21 22,21 23,21 26,21 27,21 28,21 29,21 30,21 31,21 5,2
20,21 21,21 22,21 23,21 26,21 27,21 28,21 29,21 30,21 6,2
19,21 20,21 21,21 22,21 23,21 26,21 27,21 28,21 29,21 7,2
18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21 26,21 27,21 28,21 8,2
17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21 26,21 27,21 9,2
15,23 17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21 26,21 10,2
15,24 15,23 17,21 18,21 19,21 20,21 21,21 22,21 23,21 1,3
26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 31,22 32,22 33,22 34,22 2,3
23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 31,22 32,22 33,22 3,3
22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 31,22 32,22 4,3
21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 31,22 5,3
20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 30,22 6,3
19,22 20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 29,22 7,3
18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 28,22 8,3
17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 27,22 9,3
16,23 17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22 26,22 10,3
16,24 16,23 17,22 18,22 19,22 20,22 21,22 22,22 23,22
121
Dari tabel 34 terlihat bahwa subjek mengalami 1 “patahan” untuk kendaraan yang memiliki roda sama dengan atau kurang dari 4, serta mengalami 2
“patahan” untuk kendaraan berat. “patahan” pertama subjek terjadi pada cell dengan baris kurang dari 26 serta lebih besar atau sama dengan 17. “patahan”
kedua subjek terjadi pada cell dengan kurang dari 17. Untuk badan subjek yang berada pada cell dengan baris lebih atau sama dengan 26 mengikuti aturan posisi
50.
{ }
57.1
untuk Badan subjek yang berada di cell dengan baris kurang dari 26 dan lebih
besar sama dengan 17 mengikuti aturan posisi.
{ }
57.2
untuk Untuk badan subjek yang berada di cell dengan baris kurang dari 17
mengikuti aturan posisi.
{ }
59.3
untuk Turning point 20 bisa dilalui oleh kendaraan dengan lebar paling besar 1
cell, gambar 76 adalah ilustrasi gerakan belok pada turning point 20.
122
Gambar 76.
Cell Berisi Subjek , Berstatus Belok 20 dan Berstatus Tujuan
Aturan posisi untuk subjek berstatus belok 20 dan berstatus tujuan adalah
{ }
58
Dengan {
} Gerakan belok kanan terakhir untuk subjek dengan status tujuan
dilakukan dengan 2 kali belokan. Belokan pertama saat subjek memotong arus yang datang dari arah utara dari arah kompleks FMIPA UNY. Gerakan kedua
saat subjek meluruskan posisi badan menuju arah utara bergabung dengan arus kendaraan menuju arah utara. Gambar 77 adalah letak turning point-turning point
pada gerakan tersebut.
123
Gambar 77. Turning point 21, 22, 23, 24 dan 25
Dalam belokan ini subjek mengalami konflik utama. Pada asumsi sebelumnya subjek yang mengalami konflik utama tidak memilih lajur sebelah
kiri setelah memotong arus, namun pada kasus ini lebar jalan yang sempit membuat subjek kendaraan ringan berada di lajur kiri. Kendaraan berat memilih
turning point yang berbeda dengan subjek yang lainnya karena lebar kendaraan yang lebih dari separuh lebar jalan menghasilkan 2 titik turning point yaitu
turning point 23 dan 24. Gambar 78 adalah ilustrasi gerakan subjek yang melalui turning point 21
.
Gambar 78. Subjek berstatus belok 21 dan berstatus tujuan
Sedangkan gerakan untuk kendaraan berat terlihat pada gambar 79..
124
Gambar 79. Subjek berstatus belok 21 dan berstatus tujuan
Tabel 35 adalah tabel posisi subjek saat berbelok melalui turning point 21
Tabel 35. Posisi Subjek Berstatus Belok 21 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 1,1
35,15 35,14 35,13
2,1
36,20 35,15 35,14
3,1
35,20 36,20 35,15
1,2
36,15 16,14 36,20
2,2
36,21 36,15 16,14
3,2
35,21 36,21 36,15
1,1
35,15 35,14 35,13
2,1
36,20 35,15 35,14
3,1
35,20 36,20 35,15
4,1
34,20 35,20 36,20
5,1
33,20 34,20 35,20
1,2
36,15 36,14 36,13
2,2
36,21 36,15 36,14
3,2
35,21 36,21 36,15
4,2
34,21 35,21 36,21
5,2
33,21 34,21 35,21
1,1
35,15 35,14 35,13
2,1
36,20 35,15 35,14
3,1
35,20 36,20 35,15
4,1
34,20 35,20 36,20
5,1
33,20 34,20 35,20
6,1
32,20 33,20 34,20
1,2
36,15 36,14 36,13
2,2
36,21 36,15 36,14
3,2
35,21 36,21 36,15
125
Tabel 35. Posisi Subjek Berstatus Belok 21 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi subjek
1 2
3
4,2
34,21 35,21 36,21
5,2
33,21 34,21 35,21
6,2
32,21 33,21 34,21
1,1
35,15 35,14
2,1
36,20 35,15
3,1
35,20 36,20
4,1
34,20 35,20
5,1
33,20 34,20
6,1
32,20 33,20
7,1
31,20 32,20
8,1
30,20 31,20
1,2
36,15 36,14
2,2
36,21 36,15
3,2
35,21 36,21
4,2
34,21 35,21
5,2
33,21 34,21
6,2
32,21 33,21
7,2
31,21 32,21
8,2
30,21 31,21
1,1
35,15 35,14
2,1
36,20 35,15
3,1
35,20 36,20
4,1
34,20 35,20
5,1
33,20 34,20
6,1
32,20 33,20
7,1
31,20 32,20
8,1
30,20 31,20
9,1
29,20 30,20
10,1
28,20 29,20
1,2
36,15 36,14
2,2
36,21 36,15
3,2
35,21 36,21
4,2
34,21 35,21
5,2
33,21 34,21
6,2
32,21 33,21
7,2
31,21 32,21
8,2
30,21 31,21
9,2
29,21 30,21
10,2
28,21 29,21
126
Pada tabel 35 terlihat bahwa “patahan” badan subjek berada di cell dengan kolom 15. Posisi subjek dengan status belok 21 dan status tujuan
adalah sebagai berikut.
{ }
59.1
untuk
{ }
59.2
untuk Turning point 23
dibuat untuk mengakomodasi gerakan belok dari subjek kendaraan berat. Gambar 80 adalah ilustrasi gerakannya.
Gambar 80. Subjek dengan status belok 23 dan status tujuan
Dari gambar 80 diperoleh tabel 36, yaitu tabel posisi dari subjek.
127
Tabel 36. Posisi Subjek Berstatus Belok 23 dan Berstatus Tujuan Subjek
Status subjek
Posisi subjek 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1,1 38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 43,11 44,11
55,55 55,55 2,1
35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 43,11 3,1
35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 4,1
36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 5,1
35,20 36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 6,1
34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 7,1
33,20 34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 38,11 8,1
32,20 33,20 34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 1,2
38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 43,12 44,12 2,2
36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 43,12 3,2
36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 4,2
36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 5,2
35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 6,2
34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 7,2
33,21 34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 8,2
32,21 33,21 34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 1,3
38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 43,13 44,13 2,3
37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 43,13 3,3
37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 4,3
36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 5,3
35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 6,3
34,22 35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 7,3
33,22 34,22 35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 8,3
32,22 33,22 34,22 35,22 36,22 37,15 37,14 1,1
38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 43,11 44,11 45,11 46,11 2,1
35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 43,11 44,11 45,11 3,1
35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 43,11 44,11 4,1
36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 43,11 5,1
35,20 36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 42,11 6,1
34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 41,11 7,1
33,20 34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 40,11 8,1
32,20 33,20 34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 38,11 39,11 9,1
31,20 32,20 33,20 34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 38,11
128
Tabel 36. Posisi Subjek Berstatus Belok 23 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10,1
30,20 31,20 32,20 33,20 34,20 35,20 36,20 35,15 35,14 1,2
38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 43,12 44,12 45,12 46,12 2,2
36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 43,12 44,12 45,12 3,2
36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 43,12 44,12 4,2
36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 43,12 5,2
35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 42,12 6,2
34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 41,12 7,2
33,21 34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 40,12 8,2
32,21 33,21 34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 39,12 9,2
31,21 32,21 33,21 34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 38,12 10,2
30,21 31,21 32,21 33,21 34,21 35,21 36,21 36,15 36,14 1,3
38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 43,13 44,13 45,13 46,13 2,3
37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 43,13 44,13 45,13 3,3
37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 43,13 44,13 4,3
36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 43,13 5,3
35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 42,13 6,3
34,22 35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 41,13 7,3
33,22 34,22 35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 40,13 8,3
32,22 33,22 34,22 35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 39,13 9,3
31,22 32,22 33,22 34,22 35,22 36,22 37,15 37,14 38,13 10,3
30,22 31,22 32,22 33,22 34,22 35,22 36,22 37,15 37,14
Dari tabel 36 terlihat bahwa subjek mengalami 2 “patahan”, sehingga aturan
posisi untuk subjek yang melalui turning point ini memiliki 3 aturan. Berikut aturan posisinya.
{ }
60.1 untuk
{ }
60.2 untuk
129
{ }
60.3 untuk
Turning point 24 dilewati kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan.
Gambar 81 adalah ilustrasi gerakan subjek kendaraan ringan di turning point tersebut.
Gambar 81. Subjek dengan status belok 24 dan status tujuan
Tabel 37 adalah tabel posisi subjek berstatus belok 24 dan berstatus tujuan .
Tabel 37. Posisi Subjek Berstatus Belok 24 dan Berstatus Tujuan Subjek
Status subjek
Posisi subjek 1
2 3
4 1,1
37,11 38,11 2,1
35,13 37,11 3,1
35,14 35,13 1,2
37,12 38,12 2,2
36,13 37,12 3,2
36,14 36,13 1,1
37,11 38,11 39,11 40,11 2,1
35,13 37,11 38,11 39,11 3,1
35,14 35,13 37,11 38,11 4,1
35,15 35,14 35,13 37,11 5,1
36,20 35,15 35,14 35,13 1,2
37,12 38,12 39,12 40,12 2,2
36,13 37,12 38,12 39,12 3,2
36,14 36,13 37,12 38,12 4,2
36,15 36,14 36,13 37,12 5,2
36,21 36,15 36,14 36,13
130
Tabel 37. Posisi Subjek Berstatus Belok 24 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 1,1
37,11 38,11 39,11 40,11 41,11 2,1
35,13 37,11 38,11 39,11 40,11 3,1
35,14 35,13 37,11 38,11 39,11 4,1
35,15 35,14 35,13 37,11 38,11 5,1
36,20 35,15 35,14 35,13 37,11 6,1
35,20 36,20 35,15 35,14 35,13 1,2
37,12 38,12 39,12 40,12 41,12 2,2
36,13 37,12 38,12 39,12 40,12 3,2
36,14 36,13 37,12 38,12 39,12 4,2
36,15 36,14 36,13 37,12 38,12 5,2
36,21 36,15 36,14 36,13 37,12 6,2
35,21 36,21 36,15 36,14 36,13
Aturan posisi subjek kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan di turning point 24 sebagai berikut.
{ }
61.1 untuk
{ }
61.2
untuk
{ }
61.3
untuk Turning point 22
hanya dilalui oleh kendaraan roda 2. Jika dipilih oleh kendaraan berat maka badan kendaraan berat akan berada tepat ditengah
jalan, menyisakan 1 cell di setiap sisi. Keadaan ini akan menutup arus kendaraan ringan dari arah yang berlawanan dari arah utara. Jika dipilih oleh kendaraan
131
roda tiga atau kendaraan ringan maka badan subjek keluar dari lajur. Gambar 82 adalah ilustrasi subjek berstatus belok 22 dan berstatus tujuan
.
Gambar 82. Subjek Berstatus Belok 22 dan Berstatus Tujuan
Tabel 38 adalah tabel letak subjek saat berstatus belok 22.
Tabel 38. Posisi Subjek Berstatus Belok 22 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1,1
38,15 38,14 38,13 11,11 11,11 11,11 11,11 11,11 11,11
2,1
39,21 38,15 38,14
Aturan posisi untuk turning point 22 adalah sebagai berikut.
{ }
62.1
untuk {
} 62.2
untuk Setelah melewati turning point 22, untuk menyelesaikan belokan subjek akan
menggunakan turning point 25. Diilustrasikan pada gambar 83.
132
Gambar 83. Subjek Kendaraan Roda 2 Berstatus Belok 25 dan Berstatus Tujuan
Aturan posisinya subjek berstatus belok 25 sebagai berikut.
{ }
63
6Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan
. Subjek dengan status tujuan
adalah subjek yang berasal dari pendekat menuju pendekat . Jalur yang digunakan diilustrasikan pada gambar 84.
Gambar 84. Jalur BC
Dari hasil observasi dilapangan ada dua jenis gerakan yang dilakukan subjek dari pendekat
menuju . Jenis pertama adalah gerakan yang dilakukan oleh kendararaan ringan. Subjek kendaraan ringan tidak menggunakan tepi
sebelah kiri, tapi mengambil daerah sedikit ke kanan untuk berbelok, hal ini dilakukan karena belokan menuju pendekat
sangat tajam sehingga diperlukan banyak ruang untuk berbelok. Jenis gerakan kedua adalah gerakan yang dilakukan
oleh subjek roda 2. Subjek roda 2 memilih tepi sebelah kiri karena kendaraan ini tidak memerlukan banyak ruang untuk berbelok. Lebih jelasnya perhatikan
gambar 85.
133
Gambar 85. Gerakan Subjek Roda 2 dan Kendaraan Ringan Berstatus
Karena perbedaan jalur yang digunakan ini, subjek kendaraan roda 2 hanya melakukan satu kali gerakan belok. Sedangkan subjek kendaraan ringan
melakukan 2 kali gerakan berbelok. Terdapat 2 titik turning point, yaitu turning point 10 dan 27 seperti diilustrasikan pada gambar 86.
Gambar 86. Turning Point 10 dan 27
Turning point 10 digunakan oleh subjek kendaraan roda 2, gambar 87 adalah ilustrasinya.
Gambar 87. Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan
Aturan posisi untuk subjek berstatus belok 10 adalah
134
{ }
64 dengan
atau Turning point 27 digunakan oleh subjek kendaraan roda 3 dan kendaraan
ringan. Gambar 88 adalah ilustrasi gerakan subjek berstatus belok 27 dan berstatus tujuan
.
Gambar 88. Subjek Berstatus Belok 27 dan Berstatus tujuan
Subjek dari pendekat yang melewati turning point ini hanya memiliki 1
gerakan, setelah itu berganti melewati turning point 10. Tabel letak subjek disajikan pada tabel 39.
Tabel 39. Posisi Subjek Berstatus Belok 27 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 1,1
13,24
2,1
14,25
3,1
14,26
1,2
13,23
2,2
15,25
3,2
15,26
1,1
13,24
2,1
14,25
3,1
14,26
4,1
14,27
5,1
14,28
1,2
13,23
2,2
15,25
135
Tabel 39. Posisi Subjek Berstatus Belok 27 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1
3,2
15,26
4,2
15,27
5,2
15,28
1,1
13,24
2,1
14,25
3,1
14,26
4,1
14,27
5,1
14,28
6,1
14,29
1,2
13,23
2,2
15,25
3,2
15,26
4,2
15,27
5,2
15,28
6,2
15,29
Aturan posisi untuk turning point ini adalah sebagai berikut.
{ }
65.1
Untuk
{ }
65.2
Untuk Setelah melewati turning point 27 subjek akan melewati turning point 10
sama dengan subjek kendaraan roda 2. Jadi bisa dikatakan bahwa pengambilan turning point 27 oleh subjek kendaraan ringan berfungsi memberi ruang lebih
136
untuk subjek bermanuver karena sudut belok yang tajam. Ilustrasi subjek kendaraan ringan melewati turning point 10 dicontohkan pada gambar 89.
Gambar 89. Subjek berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek saat melewati turning point 10 ada di tabel 40.
Tabel 40. Posisi Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
5,20 4,20
3,20 11,11
2,1
13,24 5,20
4,20
3,1
14,25 13,24 5,20
1,2
5,19 4,19
3,19
2,2
13,23 5,19
4,19
3,2
15,25 13,23 5,19
1,1
5,20 4,20
3,20 2,20
2,1
13,24 5,20
4,20 3,20
3,1
14,25 13,24 5,20
4,20
4,1
14,26 14,25 13,24 5,20
5,1
14,27 14,26 14,25 13,24
1,2
5,19 4,19
3,19 2,19
2,2
13,23 5,19
4,19 3,19
3,2
15,25 13,23 5,19
4,19
4,2
15,26 15,25 13,23 5,19
5,2
15,27 15,26 15,25 13,23
137
Tabel 40. Posisi Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5
1,1
5,20 4,20
3,20 2,20
1,20
2,1
13,24 5,20
4,20 3,20
2,20
3,1
14,25 13,24 5,20
4,20 3,20
4,1
14,26 14,25 13,24 5,20
4,20
5,1
14,27 14,26 14,25 13,24 5,20
6,1
14,28 14,27 14,26 14,25 13,24
1,2
5,19 4,19
3,19 2,19
1,19
2,2
13,23 5,19
4,19 3,19
2,19
3,2
15,25 13,23 5,19
4,19 3,19
4,2
15,26 15,25 13,23 5,19
4,19
5,2
15,27 15,26 15,25 13,23 5,19
6,2
15,28 15,27 15,26 15,25 13,23
Aturan posisi untuk subjek roda 3 dan kendaraan ringan berstatus belok 10 dan berstatus tujuan
adalah sebagai berikut.
{ }
66.1
Untuk
{ }
66.2
Untuk
{ }
66.3
Untuk dengan
{ }
138
7Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Gerakan
subjek dari pendekat ke pendekat atau bisa disebut subjek dengan status
tujuan melewati jalur seperti pada gambar 90.
Gambar 90. Jalur
Pada jalur subjek dengan status tujuan , saat subjek berbelok kiri
digunakan sebuah turning point yaitu turning point 29 . Perhatikan
gambar 91.
Gambar 91. Turning Point 29
Seperti asumsi yang digunakan pada jalur , kendaraan ringan akan
cenderung memilih lajur kanan, sedangkan kendaraan roda 2 akan memilih lajur kiri. Namun pada kasus ini ruang jalur sempit hanya selebar 2 cell saja, sehingga
139
pemilihan lajur kanan tidak bisa dilakukan. Turning point 29 dilalui oleh semua jenis subjek kecuali kendaraan berat.
Gambar 92. Subjek Berstatus Belok 29 dan Berstatus Tujuan
Letak subjek saat berstatus belok 29 ada di tabel 41.
Tabel 41. Posisi Subjek Berstatus Belok 29 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
12,14 11,11
2,1
13,15
1,1
12,14 11,14 10,14
2,1
13,15 12,14 11,14
3,1
13,16 13,15 12,14
1,2
12,13 11,13 10,13
2,2
14,15 12,13 11,13
3,2
14,16 14,15 12,13
1,1
12,14 11,14 10,14 9,14
2,1
13,15 12,14 11,14 10,14
3,1
13,16 13,15 12,14 11,14
4,1
13,1 13,16 13,15 12,14
5,1
13,18 13,17 13,16 13,15
1,2
12,13 11,13 10,13 9,13
2,2
14,15 12,13 11,13 10,13
3,2
14,16 14,15 12,13 11,13
4,2
14,17 14,16 14,15 12,13
5,2
14,18 14,17 14,16 14,15
1,1
12,14 11,14 10,14 9,14
8,14
2,1
13,15 12,14 11,14 10,14 9,14
3,1
13,16 13,15 12,14 11,14 10,14
4,1
13,17 13,16 13,15 12,14 11,14
5,1
13,18 13,17 13,16 13,15 12,14
140
Tabel 41. Posisi Subjek Berstatus Belok 29 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5
6,1
13,19 13,18 13,17 13,16 13,15
1,2
12,13 11,13 10,13 9,13
8,13
2,2
14,15 12,13 11,13 10,13 9,13
3,2
14,16 14,15 12,13 11,13 10,13
4,2
14,17 14,16 14,15 12,13 11,13
5,2
14,18 14,17 14,16 14,15 12,13
6,2
14,19 14,18 14,17 14,16 14,15
Aturan posisi untuk subjek berstatus belok 29 dan berstatus tujuan adalah sebagai berikut.
{ }
67.1
Untuk
{ }
67.2
Untuk
8Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat menuju pendekat tidak melewati turning point karena tidak
melakukan gerakan belok. Jalur diilustrasikan pada gambar 93.
Gambar 93. Jalur
141
Lebar jalur sebesar 4 cell 4 meter. lebar ini berdasarkan jarak antara
garis terluar badan jalan dan garis putus-putus di tengan jalan. Aturan posisi subjek dengan status tujuan
adalah sebagai berikut.
{ }
68
Aturan posisi ini berlaku untuk seluruh subjek.
9Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Jalur
adalah jalur yang digunakan subjek dari pendekat menuju pendekat . Pada
jalur lebar jalur yang diambil pada pendekat adalah 2 cell, berbeda dengan
lebar yang digunakan untuk jalur . Hal ini dikarenakan tidak ada subjek
kendaraan berat dari pendekat , sehingga hanya perlu lebar 2 cell saja. Jalur
diilustrasikan pada gambar 94.
Gambar 94. Jalur
142
Untuk keluar dari pendekat menuju daerah , subjek akan melakukan
merging penggabungan dengan arus subjek dari pendekat . pada kondisi ini
tidak terjadi konflik utama, namun subjek akan memilih lajur kanan karena akan menuju pendekat
. Hal ini karena subjek perlu mendekati pendekat untuk menyeberang atau memotong arus subjek dari arah pendekat
. Digunakan 2 titik turning point di pendekat
untuk memasuki jalan utama, yaitu turning point 31 dan 32. Gambar 95 adalah posisi dari
dan .
Gambar 95. Turning Point 31, dan 32
Turning point 31 digunakan oleh subjek kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan. Gambar 96 adalah ilustrasi gerakan subjek melewati turning point
tersebut.
Gambar 96. Subjek Berstatus Belok 31 dan Berstatus Tujuan
Tabel 42 adalah posisi subjek saat berstatus belok 31 dan berstatus tujuan .
143
Tabel 42. Posisi Subjek Berstatus Belok 31 dan Berstatus Tujuan Subjek
Status subjek
Posisi subjek 1
2 1,1
13,18 14,18 2,1
10,17 13,18 3,1
9,17 10,17
1,2 13,19 14,19
2,2 10,18 13,19
3,2 9,18
10,18 1,1
13,18 14,18 2,1
10,17 13,18 3,1
9,17 10,17
4,1 8,17
9,17 5,1
7,17 8,17
1,2 13,19 14,19
2,2 10,18 13,19
3,2 9,18
10,18 4,2
8,18 9,18
5,2 7,18
8,18 1,1
13,18 14,18 2,1
10,17 13,18 3,1
9,17 10,17
4,1 8,17
9,17 5,1
7,17 8,17
6,1 6,17
7,17 1,2
13,19 14,19 2,2
10,18 13,19 3,2
9,18 10,18
4,2 8,18
9,18 5,2
7,18 8,18
6,2 6,18
7,18
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 31 dan status tujuan adalah
{ }
69.1
Untuk
144
{ }
69.2
Untuk Turning point 32 hanya dilewati oleh subjek kendaraan roda 2. Hal ini
karena jika dilewati subjek kendaraan ringan badan subjek akan berada tepat di tengah jalan dan menutup jalur untuk subjek kendaraan ringan lain. Pergerakan
subjek diilustrasikan pada gambar 97.
Gambar 97. Subjek Berstatus Belok 32 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek roda 2 saat berstatus belok 32 dan berstatus tujuan ada di
tabel 43.
Tabel 43. Posisi Subjek Berstatus Belok 32 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 1,1
13,19 14,19 15,19
2,1
10,18 13,19 14,19
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 32 dan status tujuan adalah
{ }
70.1 Untuk
{ }
70.2 Untuk
145
Setelah subjek masuk ke arus subjek lain dari arah pendekat , subjek
dengan status tujuan perlu menyesuaikan arah laju subjek dengan laju arus
subjek dari pendekat . Untuk bisa berbelok ke pendekat , subjek perlu
mendekati pendekat . Hal ini membuat subjek mengambil lajur kanan agar bisa
berbelok ke pendekat lebih mudah. Digunakan 2 turning point untuk
mengakomodasi gerakan ini. Yaitu turning point 34 dan 35
seperti pada gambar 98.
Gambar 98. Turning Point 34, dan 35
Turning point 34 digunakan untuk mengakomodasi gerakan menyamakan arah subjek kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan yang berasal dari pendekat
. Diilustrasikan pada gambar 99.
Gambar 99. Subjek Berstatus Belok 34 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek berstatus belok 34 ada di tabel 44.
146
Tabel 44. Posisi Subjek Berstatus Belok 34 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
15,17 15,16 15,15 15,14 15,13
2,1
14,18 15,17 15,16 15,15 15,14
3,1
13,18 14,18 15,17 15,16 15,15
1,2
16,17 16,16 16,15 16,14 16,13
2,2
14,19 16,17 16,16 16,15 16,14
3,2
13,19 14,19 16,17 16,16 16,15
1,1
15,17 15,16 15,15 15,14 15,13
2,1
14,18 15,17 15,16 15,15 15,14
3,1
13,18 14,18 15,17 15,16 15,15
4,1
10,17 13,18 14,18 15,17 15,16
5,1
9,17 10,17 13,18 14,18 15,17
1,2
16,17 16,16 16,15 16,14 16,13
2,2
14,19 16,17 16,16 16,15 16,14
3,2
13,19 14,19 16,17 16,16 16,15
4,2
10,18 13,19 14,19 16,17 16,16
5,2
9,18 10,18 13,19 14,19 16,17
1,1
15,17 15,16 15,15 15,14 15,13
2,1
14,18 15,17 15,16 15,15 15,14
3,1
13,18 14,18 15,17 15,16 15,15
4,1
10,17 13,18 14,18 15,17 15,16
5,1
9,17 10,17 13,18 14,18 15,17
6,1
8,17 9,17
10,17 13,18 14,18
1,2
16,17 16,16 16,15 16,14 16,13
2,2
14,19 16,17 16,16 16,15 16,14
3,2
13,19 14,19 16,17 16,16 16,15
4,2
10,18 13,19 14,19 16,17 16,16
5,2
9,18 10,18 13,19 14,19 16,17
6,2
8,18 9,18
10,18 13,19 14,19
Aturan posisi subjek dengan status belok 34 dan status tujuan adalah
{ }
71.1
Untuk
147
{ }
71.2
Untuk
{ }
71.3
Untuk Turning point 35 dilewati oleh subjek kendaraan roda 2 untuk menuju ke daerah
pendekat seperti yang diilustrasikan pada gambar 100.
Gambar 100. Subjek Berstatus Belok 35 dan Berstatus Tujuan
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 35 dan status tujuan adalah
{ }
72
Untuk atau
Gerakan terakhir untuk masuk ke pendekat adalah bergabung dengan
arus yang menuju pendekat . Subjek perlu memotong arus yang datang dari arah
pendekat , sehingga terjadi konflik utama. Karena terjadi konflik utama subjek
dari pendekat tidak memilih lajur di pendekat . Gerakan yang sama juga
terjadi dengan subjek dari pendekat yang berbelok ke pendekat . Digunakan
turning point 17 dan 18 untuk masuk ke pendekat . Digunakan aturan posisi
yang sama pula dengan aturan posisi untuk subjek dari pendekat yang melewati
148
turning point ini, yang berbeda adalah status tujuannya. Aturan posisi di turning point 17 untuk subjek berstatus tujuan
adalah
{ }
73.1
untuk
{ }
73.2
untuk Kemudian untuk aturan posisi di turning point 18 adalah
{ }
74
dengan atau
10Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat ke pendekat melalui jalur dan memiliki status tujuan .
Gambar 101 adalah ilustrasi dari jalur .
Gambar 101. Jalur
Subjek memasuki daerah pendekat melalui turning point 30, 31 dan 32.
Namun untuk jalur turning point yang digunakan adalah turning point 31 dan
149
32. Pemilihan turning point ini karena turning point 31 dan 32 berada lebih kekanan sama dengan subjek yang akan berbelok kanan dari pendekat
akan mendekati sisi kanan. Aturan posisi pada kedua turning point ini hampir sama
dengan aturan posisi untuk jalur . Perbedaannya terletak pada status tujuannya.
Berikut aturan posisi untuk subjek dengan status belok 31 dan 32 serta memiliki status tujuan
.
{ }
75.1
Untuk
{ }
75.2
Untuk
{ }
76.1
Untuk
{ }
76.2
Untuk Untuk bergabung dengan arus yang menuju pendekat
, subjek dari pendekat
melakukan gerakan menggabungkan diri merging. Sama dengan yang terjadi pada jalur
. Karena pada kasus ini subjek dari pendekat mengalami konflik utama maka subjek tidak memilih lajur kiri. Digunakan 2 titik
turning point untuk mengakomodasi gerakan ini, yaitu turning point 36 dan 37 seperti yang diilustrasikan pada gambar 102.
150
Gambar 102. Turning Point 36 dan 37
Turning point 36 dilewati oleh subjek kendaraan roda tiga dan kendaraan ringan yang berasal dari pendekat
. Gambar 103 adalah contoh gerakan subjek yang berstatus belok 36 dan berstatus tujuan
.
Gambar 103. Subjek Berstatus Belok 36 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek pada saat berstatus belok 36 dan berstatus tujuan ada di tabel 45.
151
Tabel 45. Posisi Subjek Berstatus Belok 36 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
18,20 18,21
2,1
16,18 18,20
3,1
15,18 16,18
1,2
17,2 17,21
2,2
16,19 17,20
3,2
15,19 16,19
1,1
18,20 18,21 18,22 18,23
2,1
16,18 18,20 18,21 18,22
3,1
15,18 16,18 18,20 18,21
4,1
14,18 15,18 16,18 18,20
5,1
13,18 14,18 15,18 16,18
1,2
17,20 17,21 17,22 7,23
2,2
16,19 17,20 17,21 17,22
3,2
15,19 16,19 17,20 17,21
4,2
14,19 15,19 16,19 17,20
5,2
13,19 14,19 15,19 16,19
1,1
18,20 18,21 18,22 18,23
18,24
2,1
16,18 18,20 18,21 18,22
18,23
3,1
15,18 16,18 18,20 18,21
1 ,22
4,1
14,18 15,18 16,18 18,20
18,21
5,1
13,18 14,18 15,18 16,18
18,20
6,1
10,17 13,18 14,18 15,18
16,18
1,2
17,20 17,21 17,22 17,23
17,24
2,2
16,19 17,20 17,21 17,22
17,23
3,2
15,19 16,19 17,20 17,21
17,22
4,2
14,19 15,19 16,19 17,20
17,21
5,2
13,19 14,19 15,19 16,19
17,20
6,2
10,18 13,19 14,19 15,19
16,19
Sedangkan aturan posisi untuk subjek kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan adalah
152
{ }
77.1
Untuk
{ }
77.2
Untuk
{ }
77.2
Untuk Subjek yang melewati turning point 37 adalah subjek yang melewati turning point
32, yaitu subjek dan
. Gambar 104 adalah contoh gerakan subjek yang melewati turning point ini.
Gambar 104. Subjek Berstatus Belok 37 dan Berstatus Tujuan
Aturan posisi subjek yang melewati turning point ini dan berstatus tujuan adalah
{ }
78.1
dengan atau
153
11Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat menuju pendekat melewati jalur seperti terlihat pada gambar
105.
Gambar 105. Jalur
Subjek masuk daerah pendekat melalui turning point 30 dan 31 hampir
sama dengan subjek yang menuju pendekat . Gambar 106 adalah ilustrasi
dan .
Gambar 106. Turning Point 30 dan 31
Contoh gerakan subjek berstatus belok 30 dan status tujuan ada pada
gambar 107.
Gambar 107. Subjek Berstatus Belok 30 dan Berstatus Tujuan
154
Posisi untuk subjek kendaraan roda dua dengan status belok 30 dan status tujuan
ada pada tabel 46.
Tabel 46. Posisi Subjek Berstatus Belok 30 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 1,1
13,17 13,16 13,15
2,1
12,17 13,17 13,16
Aturan posisi untuk gerakan ini adalah
{ }
79.1
Untuk
{ }
79.2
Untuk Turning point 31 dilewati oleh subjek kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan.
Contoh gerakan subjek pada gambar 108.
Gambar 108. Subjek Berstatus Belok 31 dan Berstatus tujuan
Posisi subjek saat melewati turning point ini ada di tabel 47.
155
Tabel 47. Posisi Subjek Berstatus Belok 31 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
13,19 13,18
2,1
10,17 13,19
3,1
9,17 10,17
1,2
14,19 14,18
2,2
10,18 14,19
3,2
9,18 10,18
1,1
13,19 13,18 13,17
13,16
2,1
10,17 13,19 13,18
13,17
3,1
9,17 10,17
13,19 13,18
4,1
8,17 9,17
10,17 13,19
5,1
7,17 8,17
9,17 10,17
1,2
14,19 14,18 14,17
14,16
2,2
10,18 14,19 14,18
14,17
3,2
9,18 10,18
14,19 14,18
4,2
8,18 9,18
10,18 14,19
5,2
7,18 8,18
9,18 10,18
1,1
13,19 13,18 13,17
13,16 13,15
2,1
10,17 13,19 13, 8 13,17 13,16
3,1
9,17 10,17
13,19 13,18 13,17
4,1
8,17 9,17
10,17 13,19 13,18
5,1
7,17 8,17
9,17 10,17 13,19
6,1
6,17 7,17
8,17 9,17
10,17
1,2
14,19 14,18 14,17
14,16 14,15
2,2
10,18 14,19 14,18
14,17 14,16
3,2
9,18 10,18
14,19 14,18 14,17
4,2
8,18 9,18
10,18 14,19 14,18
5,2
7,18 8,18
9,18 10,18 14,19
6,2
6,18 7,18
8,18 9,18
10,18
156
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 31 dan status tujuan adalah sebagai berikut
{ }
80.1
Untuk
{ }
80.2
Untuk Setelah subjek melakukan belok kiri pertama, perlu melakukan belokan
lagi untuk masuk ke daerah pendekat . Karena semua subjek berada di sisi kiri
jalan, digunakan 1 titik turning point yaitu turning point 29. Karena bentuk subjek yang sama saat melakukan gerakan berbelok dengan subjek dengan status tujuan
, maka subjek dengan status tujuan memiliki aturan posisi yang hampir sama untuk turning point ini. Perbedaannya terletak pada status tujuan. Dengan
menggunakan aturan posisi untuk turning point 29 serta mengganti status
tujuannya menjadi diperoleh aturan posisi untuk subjek dengan status belok
29 dan status tujuan sebagai berikut.
{ }
81.1
Untuk
{ }
81.2
Untuk
157
12Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat menuju pendekat melalui jalur seperti pada gambar 109.
Gambar 109. Jalur
Untuk menuju pendekat subjek tidak mengalami konflik utama
sehingga, menurut asumsi subjek kendaraan ringan bisa memilih lajur kanan, sedangkan kendaraan roda 2 dan 3 memilih lajur kiri. Untuk menuju lajur kanan
subjek dan
melalui turning point 31 kemudian dilanjutkan melalui turning point 34. Untuk subjek kendaraan roda 2 melalui turning point 30 dan
subjek kendaraan roda tiga menggunakan turning point 31 kemudian lurus menuju . Berikut aturan posisi subjek dengan status tujuan .
{ }
82
Dengan atau
158
untuk subjek kendaraan roda 3 adalah
{ }
83.1
Untuk
{ }
83.2
Untuk
untuk subjek kendaraan ringan adalah
{ }
84.1
Untuk
{ }
84.2
Untuk
{ }
85.1
Untuk
{ }
85.2
Untuk
{ }
85.3
Untuk
159
13Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat menuju pendekat menggunakan jalur seperti pada gambar 110.
Gambar 110 . Jalur
Subjek yang melalui jalur ini tidak melewati turning point karena jalurnya yang lurus. Jalur diambil lebar 2 cell karena sesuai asumsi bahwa tidak ada subjek
kendaraan berat yang keluar atau masuk ke pendekat , sehingga lebar maksimal
adalah 2 cell. Tabel 48 adalah tabel posisi subjek pada jalur .
160
Tabel 48. Posisi Subjek Berstatus Belok 0 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 1,1
2,1 1,1
2,1 3,1
1,2 2,2
3,2 1,1
2,1 3,1
4,1 5,1
1,2 2,2
3,2 4,2
5,2 1,1
2,1 3,1
4,1 5,1
6,1 1,2
2,2 3,2
4,2 5,2
6,2
Dari tabel 47 diperoleh aturan posisi untuk subjek dengan status belok 0 dan status tujuan
adalah
161
{ }
86
dengan {
}
14Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat menuju pendekat melewati jalur dan memiliki status tujuan .
Jalur terlihat pada gambar 111.
Gambar 111. Jalur
Gerakan berbelok dari pendekat ke pendekat mengalami konflik utama
sehingga subjek tidak memilih lajur kiri di pendekat . Digunakan 2 turning point
yaitu turning point 38 dan 39 seperti pada gambar 112.
Gambar 112. Turning Point 38 dan 39
162
Turning point 38 digunakan oleh subjek kendaraan roda tiga dan kendaraan ringan dari pendekat
. Gambar 113 adalah contoh gerakan subjek berstatus belok 38 dan berstatus tujuan
.
Gambar 113. Subjek Berstatus Belok 38 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek dengan status belok 38 dan status tujuan ada pada tabel 49.
Tabel 49. Posisi Subjek Berstatus Belok 38 dan Berstatus Tujuan Subjek
Status subjek
Posisi subjek 1
2 3
4 5
1,1 18,13 18,14
2,1 16,11 18,13
3,1 15,11 16,11
1,2 17,13 17,14
2,2 16,12 17,13
3,2 15,12 16,12
1,1 18,13 18,14 18,15 18,16
2,1 16,11 18,13 18,14 18,15
3,1 15,11 16,11 18,13 18,14
4,1 14,11 15,11 16,11 18,13
5,1 13,11 14,11 15,11 16,11
1,2 17,13 17,14 17,15 17,16
2,2 16,12 17,13 17,14 17,15
3,2 15,12 16,12 17,13 17,14
4,2 14,12 15,12 16,12 17,13
5,2 13,12 14,12 15,12 16,12
1,1 18,13 18,14 18,15 18,16 18,17
2,1 16,11 18,13 18,14 18,15 18,16
3,1 15,11 16,11 18,13 18,14 18,15
4,1 14,11 15,11 16,11 18,13 18,14
5,1 13,11 14,11 15,11 16,11 18,13
163
Tabel 49. Posisi Subjek Berstatus Belok 38 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 6,1
12,11 13,11 14,11 15,11 16,11 1,2
17,13 17,14 17,15 17,16 17,17 2,2
16,12 17,13 17,14 17,15 17,16 3,2
15,12 16,12 17,13 17,14 17,15 4,2
14,12 15,12 16,12 17,13 17,14 5,2
13,12 14,12 15,12 16,12 17,13 6,2
12,12 13,12 14,12 15,12 16,12
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 38 dan status tujuan adalah
sebagai berikut
{ }
87.1
Untuk
{ }
87.2
Untuk Untuk turning point 39 hanya dilewati oleh subjek kendaraan roda dua. Gambar
114 adalah ilustrasinya.
Gambar 114. Subjek Berstatus Belok 39 dan Berstatus Tujuan
Aturan posisinya adalah
164
{ }
88
dengan {
}
15Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat yang menuju pendekat melewati jalur seperti pada gambar 115.
Gambar 115. Jalur
Dalam observasi ditemukan bahwa dalam keadaaan lengang arus kendaraan sedikit dari arah pendekat
, subjek cenderung tidak melalui jalur di atas, namun akan melawan arus kendaraan dari pendekat
kemudian berbelok ke pendekat
. Keadaan ini tidak akan dimodelkan karena selain mengganggu arus dari arah pendekat
, perbuatatn ini juga melanggar aturan tata tertib berlalu- lintas. Subjek pada gerakan belok dari pendekat
ke pendekat melakukan 2 kali belokan. Belokan pertama adalah belokan bergabung dengan arus dari
pendekat . Gerakan ini sama dengan gerakan subjek dengan status tujuan ,
sehingga subjek melewati turning point yang sama yaitu turning point 38 dan
165
turning point 39 serta memiliki aturan posisi yang sama kecuali status tujuannya. Maka aturan posisi untuk gerakan belok yang pertama adalah
{ }
89.1
Untuk
{ }
89.2
Untuk
{ }
90
dengan {
} Gerakan belok kedua adalah gerakan memotong arus subjek dari pendekat
. Digunakan 2 turning point untuk melakukan gerakan ini. Yaitu dan seperti yang terlihat pada gambar 116.
Gambar 116. Turning Point 40 dan 41
Pemilihan letak turning point 40 karena turning point ini
dimaksudkan untuk mengakomodasi gerakan belok subjek kendaraan roda 2, karena sudah mengalami konflik utama maka subjek tidak memilih sisi kiri.
Pemilihan letak turning point 40 membuat subjek langsung berada di sisi kanan jalur. Turning point 41
digunakan untuk mengakomodasi gerakan belok
166
subjek kendaraan roda 3 dan kendaraan ringan. Gerakan subjek di turning point 40 dicontohkan pada gambar 117.
Gambar 117. Subjek Berstatus Belok 40 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek pada gerakan ini ada pada tabel 50.
Tabel 50. Posisi Subjek Berstatus Belok 40 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi
subjek
1
1,1
16,23
2,1
17,22
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 40 dan status tujuan adalah
sebagai berikut
{ }
91.1
untuk
{ }
91.2
untuk dengan dengan
{ }
Gerakan subjek yang melewati turning point 41 dan berstatus tujuan ada dicontohkan pada gambar 118.
167
Gambar 118. Subjek Berstatus Belok 41 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek pada gerakan ini ada pada tabel 51.
Tabel 51. Posisi Subjek Berstatus Belok 41 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
1,1
16,24 15,24 14,24 13,24
2,1
18,22 16,24 15,24 14,24
3,1
18,21 18,22 16,24 15,24
1,2
16,23 15,23 14,23 13,23
2,2
17,22 16,23 15,23 14,23
3,2
17,21 17,22 16,23 15,23
1,1
16,24 15,24 14,24 13,24
2,1
18,22 16,24 15,24 14,24
3,1
18,21 18,22 16,24 15,24
4,1
18,20 18,21 18,22 16,24
5,1
18,19 18,20 18,21 18,22
1,2
16,23 15,23 14,23 13,23
2,2
17,22 16,23 15,23 14,23
3,2
17,21 17,22 16,23 15,23
4,2
17,20 17,21 17,22 16,23
5,2
17,19 17,20 17,21 17,22
1,1
16,24 15,24 14,24 13,24
2,1
18,22 16,24 15,24 14,24
3,1
18,21 18,22 16,24 15,24
4,1
18,20 18,21 18,22 16,24
168
Tabel 51. Posisi Subjek Berstatus Belok 41 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5,1
18,19 18,20 18,21 18,22
6,1
18,18 18,19 18,20 18,21
1,2
16,23 15,23 14,23 13,23
2,2
17,22 16,23 15,23 14,23
3,2
17,21 17,22 16,23 15,23
4,2
17,20 17,21 17,22 16,23
5,2
17,19 17,20 17,21 17,22
6,2
17,18 17,19 17,20 17,21
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 41 dan status tujuan adalah sebagai berikut.
{ }
92.1
Untuk
{ }
92.2
Untuk dengan dengan
{ }
Gerakan belok terakhir untuk memasuki daerah pendekat mirip dengan
gerakan belok subjek dengan status tujuan . Digunakan turning point 10 pada
gerakan ini. Turning point 10 bisa dilalui oleh semua subjek kecuali kendaraan berat karena tidak ada kendaraan berat memasuki pendekat
. Gambar 119 adalah contoh gerakan subjek melewati turning point ini.
169
Gambar 119. Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek pada gerakan ini ada pada tabel 52.
Tabel 52. Posisi Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
5,20
2222 2,1
13,24
1,1
5,20 4,20
2,1
13,24 5,20
3,1
14,24 13,24
1,2
5,19 4,19
2,2
13,23 5,19
3,2
14,23 13,23
1,1
5,20 4,20
3,20 2,20
2,1
13,24 5,20
4,20 3,20
3,1
14,24 13,24 5,20
4,20
4,1
15,24 14,24 13,24 5,20
5,1
16,24 15,24 14,24 13,24
1,2
5,19 4,19
3,19 2,19
2,2
13,23 5,19
4,19 3,19
3,2
14,23 13,23 5,19
4,19
4,2
15,23 14,23 13,23 5,19
5,2
16,23 15,23 14,23 13,23
1,1
5,20 4,20
3,20 2,20
1,20
2,1
13,24 5,20
4,20 3,20
2,20
3,1
14,24 13,24 5,20
4,20 3,20
170
Tabel 52. Posisi Subjek Berstatus Belok 10 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5
4,1
15,24 14,24 13,24 5,20
4,20
5,1
16,24 15,24 14,24 13,24 5,20
6,1
18,22 16,24 15,24 14,24 13,24
1,2
5,19 4,19
3,19 2,19
1,19
2,2
13,23 5,19
4,19 3,19
2,19
3,2
14,23 13,23 5,19
4,19 3,19
4,2
15,23 14,23 13,23 5,19
4,19
5,2
16,23 15,23 14,23 13,23 5,19
6,2
17,22 16,23 15,23 14,23 13,23
Aturan posisi subjek dengan status belok 10 dan status tujuan adalah
{ }
93.1
Untuk {
} 93.2
Untuk
{ }
93.3
Untuk dengan
{ }
16Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat yang menuju pendekat melewati jalur seperti pada gambar 120.
171
Gambar 120. Jalur
Pada jalur ini subjek dari pendekat yang menuju pendekat tidak
mengalami konflik utama, sehingga subjek bisa memilih lajur sebelah kanan. Untuk subjek yang memilih lajur sebelah kiri yaitu subjek kendaraan roda 2 dan 3,
digunakan turning point 42 seperti yang diilustrasikan pada gambar 121.
Gambar 121. Turning Point 42
Turning point 42 dilewati oleh subjek
, ,
dan dari pendekat
. Gambar 122 adalah gerakan pada turning point ini.
172
Gambar 122 . Subjek Berstatus Belok 42 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek pada gerakan ini ada pada tabel 53.
Tabel 53. Posisi Subjek Berstatus Belok 42 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
1,1
13,10
2,1
12,11
1,1
13,10 13,9
2,1
12,11 13,10
3,1
11,11 12,11
1,2
14,10 14,9
2,2
12,12 14,10
3,2
11,12 12,12
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 42 dan status tujuan adalah
{ }
94.1
Untuk
{ }
94.2
Untuk dengan
{ }
173
Digunakan sebuah turning point untuk subjek yang memilih lajur kanan, yaitu turning point
. Turning point untuk subjek yang memilih lajur kanan hanya satu karena sesuai asumsi bahwa yang memilih lajur kanan adalah
kendaraan ringan. Gambar 123 adalah posisi dari turning point 44.
Gambar 123. Turning Point 43
Turning point 44 dilewati subjek kendaraan ringan dari pendekat .
Gambar 124 adalah contoh gerakan subjek pada turning point ini.
Gambar 124. Subjek Berstatus Belok 44 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek dengan status belok dan status tujuan ada pada tabel 54.
174
Tabel 54. Posisi Subjek Berstatus Belok dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
15,10 15,9
15,8 15,7
2,1
14,11 15,10 15,9
15,8
3,1
13,11 14,11 15,10 15,9
4,1
12,11 13,11 14,11 15,10
5,1
11,11 12,11 13,11 14,11
1,2
16,10 16,9
16,8 16,7
2,2
14,12 16,10 16,9
16,8
3,2
13,12 14,12 16,10 16,9
4,2
12,12 13,12 14,12 16,10
5,2
11,12 12,12 13,12 14,12
1,1
15,10 15,9
15,8 15,7
15,6
2,1
14,11 15,10 15,9
15,8 15,7
3,1
13,11 14,11 15,10 15,9
15,8
4,1
12,11 13,11 14,11 15,10 15,9
5,1
11,11 12,11 13,11 14,11 15,10
6,1
10,11 11,11 12,11 13,11 14,11
1,2
16,10 16,9
16,8 16,7
16,6
2,2
14,12 16,10 16,9
16,8 16,7
3,2
13,12 14,12 16,10 16,9
16,8
4,2
12,12 13,12 14,12 16,10 16,9
5,2
11,12 12,12 13,12 14,12 16,10
6,2
10,12 11,12 12,12 13,12 14,12
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok dan status tujuan adalah
{ }
95.1
Untuk
{ }
95.2
Untuk dengan
{ }
175
17Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat menuju pendekat melewati jalur seperti pada gambar 125.
Gambar 125. Jalur
Jalur pada pendekat selebar 7 cell. Diambil dari sisi paling utara
pendekat sampai garis putus-putus di tengah pendekat. Lebar jalur di pendekat selebar 3 cell. Lebar ini digunakan karena ada kemungkinan subjek kendaraan
berat melewati jalur ini. Subjek dari pendekat untuk berbelok ke kiri perlu
mendekati sisi kiri dari pendekat terlebih dahulu. Digunakan sebuah titik
turning point untuk berbelok ke pendekat , yaitu turning point 45 seperti pada
gambar 126.
Gambar 126. Turning Point 45
176
Turning point 45 dipilih karena berada di paling kiri dan paling
ujung dari pendekat . Turning point 45 dilalui oleh semua subjek termasuk
kendaraan berat. Gambar 127 adalah ilustrasi gerakan subjek pada turning point ini.
Gambar 127. Subjek Berstatus Belok 45 dan Berstatus Tujuan
Posisi dari subjek dengan status belok 45 dan status tujuan ada pada tabel 55.
Tabel 55. Posisi Subjek Berstatus Belok 45 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
24,11
11,11 2,1
23,10
1,1
24,11 25,11
2,1
23,10 24,11
3,1
23,9 23,10
1,2
24,12 25,12
2,2
22,10 24,12
3,2
22,9 22,10
1,1
24,11 25,11 26,11 27,11
2,1
23,10 24,11 25,11 26,11
3,1
23,9 23,10 24,11 25,11
4,1
23,8 23,9
23,10 24,11
5,1
23,7 23,8
23,9 23,10
1,2
24,12 25,12 26,12 27,12
2,2
22,10 24,12 25,12 26,12
3,2
22,9 22,10 24,12 25,12
4,2
22,8 22,9
22,10 24,12
5,2
22,7 22,8
22,9 22,10
177
Tabel 55. Posisi Subjek Berstatus Belok 45 dan Berstatus Tujuan lanjutan
Subjek Status
Subjek Posisi Subjek
1 2
3 4
5 1,1
24,11 25,11 26,11 27,11 28,11 2,1
23,10 24,11 25,11 26,11 27,11 3,1
23,9 23,10 24,11 25,11 26,11
4,1 23,8
23,9 23,10 24,11 25,11
5,1 23,7
23,8 23,9
23,10 24,11 6,1
23,6 23,7
23,8 23,9
23,10 1,2
24,12 25,12 26,12 27,12 28,12 2,2
22,10 24,12 25,12 26,12 27,12 3,2
22,9 22,10 24,12 25,12 26,12
4,2 22,8
22,9 22,10 24,12 25,12
5,2 22,7
22,8 22,9
22,10 24,12 6,2
22,6 22,7
22,8 22,9
22,10
Aturan posisi untuk turning point ini adalah
{ }
96.1 Untuk
{ }
96.2 Untuk
dengan {
}
18Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat menuju pendekat melewati jalur seperti pada gambar 126.
Gambar 126. Jalur
Posisi subjek di jalur terdapat di tabel 56.
178
Tabel 56. Posisi Subjek Berstatus Belok 0 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi
Subjek
1,1 2,1
1,1 2,1
3,1 1,2
2,2 3,2
1,1 2,1
3,1 4,1
5,1 1,2
2,2 3,2
4,2 5,2
1,1 2,1
3,1 4,1
5,1 6,1
1,2 2,2
3,2 4,2
5,2 6,2
1,1 2,1
3,1 4,2
Subjek Status
subjek Posisi
subjek 5,2
6,2 7,2
8,2 1,3
2,3 3,3
4,3 5,3
6,3 7,3
8,3 1,1
2,1 3,1
4,1 5,1
6,1 7,1
8,1 9,1
10,1 1,2
2,2 3,2
4,2 5,2
6,2 7,2
8,2 9,2
10,2 1,3
10,3
179
Aturan posisi untuk subjek dengan status belok 0 dan status tujuan adalah
{ }
97
19Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat yang menuju pendekat melewati jalur seperti pada gambar 129.
Gambar 129. Jalur
Subjek dari pendekat untuk mendekati pendekat melalui turning point
yang sama dengan subjek dari pendekat menuju pendekat . Sehingga dengan
mengubah status tujuannya diperoleh aturan posisi.
{ }
98.1
untuk
{ }
98.2
untuk dengan dengan
{ }
180
{ }
99.1 Untuk
{ }
99.2 Untuk
dengan dengan {
} {
} 100.1
Untuk {
} 100.2
Untuk {
} 100.3
Untuk dengan
{ }
20Aturan posisi untuk subjek dengan status tujuan . Subjek dari
pendekat yang menuju pendekat melalui jalur seperti pada gambar 130.
Gambar 130. Jalur
181
Subjek yang memasuki pendekat adalah semua subjek kecuali
kendaraan berat sesuai dengan asumsi. Digunakan 2 titik turning point untuk mengakomodasi gerakan ini, yaitu turning point 47 dan 48 seperti pada gambar
131.
Gambar 131. Turning Point 47 dan 48
Turning point 48 dilalui oleh subjek kendaraan roda tiga dan
kendaraan ringan. Gambar 132 adalah contoh gerakan subjek berstatus belok 48 dan berstatus tujuan
.
Gambar 132. Subjek Berstatus Belok 48 dan Berstatus Tujuan
182
Posisi subjek yang memiliki status belok 48 dan status tujuan ada pada
tabel 57.
Tabel 57. Posisi Subjek Berstatus Belok 48 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
5 1,1
16,14
3333 3333 3333 2,1
18,12
1,1
16,14 15,14
2,1
18,12 16,14
3,1
18,11 18,12
1,2
16,13 15,13
2,2
17,12 16,13
3,2
17,11 17,12
1,1
16,14 15,14 14,14 13,14
2,1
18,12 16,14 15,14 14,14
3,1
18,11 18,12 16,14 15,14
4,1
18,10 18,11 18,12 16,14
5,1
18,9 18,10 18,11
18,12
1,2
16,13 15,13 14,13 13,13
2,2
17,12 16,13 15,13 14,13
3,2
17,11 17,12 16,13 15,13
4,2
17,10 17,11 17,12 16,13
5,2
17,9 17,10 17,11
17,12
1,1
16,14 15,14 14,14 13,14
12,14
2,1
18,12 16,14 15,14 14,14
13,14
3,1
18,11 18,12 16,14 15,14
14,14
4,1
18,10 18,11 18,12 16,14
15,14
5,1
18,9 18,10 18,11
18,12 16,14
6,1
18,8 18,9
18,10 18,11
18,12
1,2
16,13 15,13 14,13 13,13
12,13
2,2
17,12 16,13 15,13 14,13
13,13
3,2
17,11 17,12 16,13 15,13
14,13
4,2
17,10 17,11 17,12 16,13
15,13
5,2
17,9 17,10 17,11
17,12 16,13
6,2
17,8 17,9
17,10 17,11
17,12
Aturan posisi untuk subjek berstatus belok 48 dan berstatus tujuan adalah
183
{ }
101.1
Untuk
{ }
101.2
Untuk dengan
{ }
Turning point 47 hanya dilewati oleh subjek kendaraan roda 2.
Ilustrasinya pada gambar 133.
Gambar 133. Subjek Berstatus Belok 18 dan Berstatus Tujuan
Posisi subjek dengan status belok 47 dan status tujuan ada pada tabel 58.
Tabel 58. Posisi Subjek Berstatus Belok 47 dan Berstatus Tujuan
Subjek Status
subjek Posisi subjek
1 2
3 4
1,1
16,13 15,13
14,13 13,13
2,1
17,12 16,13
15,13 14,13
Aturan posisi untuk subjek berstatus belok 18 dan berstatus tujuan adalah
184
{ }
102.1
Untuk
{ }
102.2
Untuk dengan
{ }
185
b. Aturan transisi