Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN KUNJUNGAN MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2

SINAR SEMENDO TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh ERNAWATY

Permasalahan dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan dengan teknik diskusi pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo tahun pelajaran 2011/2012 setelah diterapkannya teknik diskusi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Tiap-tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan tes tertulis dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan, sedangkan instrumen nontes digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran.


(2)

Berdasarkan analisis data penelitian, kemampuan menulis laporan hasil kunjungan siswa dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Pada prasiklus, nilai rata-rata klasikal sebesar 56,67 dengan persentase ketuntasan sebesar 33,33%. Pada siklus I, nilai rata-rata mencapai 65,21 dengan persentase ketuntasan sebesar 58,33% dan siklus II, nilai rata-rata sebesar 71,88 dengan persentase ketuntasan sebesar 83,33%. Peningkatan nilai rata-rata kelas ini diikuti dengan peningkatan rata-rata skor pada tiap aspek penilaian. Pada aspek kelengkapan unsur laporan pada siklus I sebesar 67,5, dan siklus II sebesar 74,17. Rata-rata skor pada aspek pilihan kata/diksi pada pada siklus I sebesar 73,33 dan siklus II meningkat menjadi 77,50. Pada aspek keefektifan kalimat, skor rata-rata pada siklus I sebesar 60,00 dan siklus II meningkat sebesar 69,17. Rata-rata skor pada aspek ketepatan penggunanaan ejaan pada siklus I sebesar 60,00 dan siklus II meningkat menjadi 66,67. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik diskusi dapat meningkatkan kemampuan menulis laporan kunjungan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Kecamatan Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.


(3)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN KUNJUNGAN MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2

SINAR SEMENDO TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Penelitian Tindakan Kelas

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ERNAWATY NPM 1013124002

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012


(4)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN KUNJUNGAN MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2

SINAR SEMENDO TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh ERNAWATY

Penelitian Tindakan Kelas

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2012


(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Data Ketuntasan Siswa dalam Menulis Laporan Kunjungan Kelas VI

SDN 2 Sinar Semendo Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 57 2. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 59 3. Peningkatan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 60


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Menulis ... 7

2.1.1 Pengertian Menulis... 7

2.1.2 Jenis Tulisan ... 8

2.1.3 Langkah-Langkah Menulis ... 9

2.1.4 Ketentuan Penulisan yang Baik ... 9

2.2 Menulis Laporan ... 13

2.2.1 Pengertian Menulis Laporan ... 13

2.2.2 Unsur-Unsur Laporan Kunjungan ... 14

2.3 Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan ... 16

2.4 Teknik Diskusi ... 16

2.4.1 Pengertian Teknik Diskusi ... 16

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Diskusi ... 17

2.4.3 Langkah-Langkah Teknik Diskusi ... 18

2.4.4 Tujuan Teknik Diskusi ... 19

2.5 Pengaruh Pemanfaatan Teknik Diskusi Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Menulis Laporan Kunjungan ... 20


(7)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ... 22

3.2 Subjek Penelitian ... 23

3.3 Tempat Penelitian ... 23

3.4 Waktu Penelitian ... 23

3.5 Indikator Kinerja ... 23

3.6 Prosedur Penelitian ... 24

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.8 Instrumen Penelitian ... 29

3.9 Teknik Analisis Data... 33

3.10 Langkah-langkah Menganalisis Data ... 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 36

4.1.1 Prasiklus ... 36

4.1.2 Siklus I ... 37

4.1.2.1 Tahap Perencanaan ... 38

4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 38

4.1.2.3 Tahap Pengamatan ... 40

4.1.2.4 Tahap Refleksi ... 46

4.1.3 Siklus II ... 48

4.1.3.1 Tahap Perencanaan ... 48

4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 49

4.1.3.3 Tahap Pengamatan ... 54

4.1.3.4 Tahap Refleksi ... 55

5.2 Pembahasan ... 56

4.2.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 57

4.3.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran ... 58

4.3.3 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 58

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.3 Simpulan ... 61

5.4 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan... 29

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 31

3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran ... 33

4.1 Distribusi Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Prasiklus ... 37

4.2 Distribusi Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Siklus I ... 41

4.3 Indikator Kelengkapan Unsur Laporan Siklus I... 42

4.4 Indikator Pilihan Kata/Diksi Siklus I ... 42

4.5 Indikator Keefektifan Kalimat Siklus I ... 43

4.6 Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan Siklus I ... 44

4.7 Rata-Rata Perolehan Skor Menulis Laporan Kunjungan Siklus I ... 44

4.8 Distribusi Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Siklus II ... 49

4.9 Indikator Kelengkapan Unsur Laporan Siklus II ... 50

4.10 Indikator Pilihan Kata/Diksi Siklus II ... 51

4.11 Indikator Keefektifan Kalimat Siklus II ... 51

4.12 Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan Siklus II ... 52

4.13 Rata-Rata Perolehan Skor Menulis Laporan Kunjungan Siklus II ... 53

4.14 Data Ketuntasan Siswa Menulis Laporan Kunjungan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ... 57


(9)

4.15 Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 59 4.16 Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 60


(10)

MOTO

Artinya : “Katakanlah adakah sama orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu” (QS Az Zumar:9)

Artinya : “Abu Bakar r.a meriwayatkan, ”Aku mendengar Nabi saw bersabda, “Jadilah kamu seorang Ulama atau pencari ilmu atau pendengar ilmu atau yang mencintai ilmu dan ahli ilmu (selain empat ini) jangan menjadi yang kelima, yaitu


(11)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Sumarti, S.Pd., M.Hum. ……..………..

Sekretaris : Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(12)

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati, kupersembahkan karya ini kepada suami dan kedua permata hatiku, Dinalia Permatasari, dan Faris Suci Senaila.


(13)

Judul PTK : Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ernawaty

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013124002

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan seni

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, Pembimbing 1

Sumarti, S.Pd., M.Hum. NIP 197003181994032002

Pembimbing 2

Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. NIP 197808092008012001

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 194804211978031004


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di sebuah Desa Datar Tenam, Kelurahan Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 14 Desember 1971. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan dari M. Kasi dan Siti Rosmayu.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Talangpadang, lulus pada 1984, SMP PGRI Talangpadang lulus 1987, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Talangpadang lulus 1990, dan Diploma III STKIP PGRI Bandar Lampung lulus pada 1995.

Tahun 1995 Penulis mengajar di SMK PGRI Talangpadang sampai tahun 2005. Pada bulan Juli 2005, penulis mulai mengajar di SD Negeri 2 Sinar Semendo Kecamatan Talangpadang, Kabupaten Tanggamus, Bidang Studi Bahasa Indonesia hingga saat ini.

Tahun 2010, penulis mengikuti Program Pendidikan S-1 dalam Jabatan dari Dinas Pendidikan di FKIP Unila. Penulis telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) atau Program Pemantapan Mengajar (PKM) dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SD Negeri 2 Sinar Semendo tempat penulis mengajar yang beralamatkan di jalan Darussalam gang Famili Pekon Sinar Semendo, Kecamatan Talangpadang, Kabupaten Tanggamus.


(15)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahuwata’ala atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Salaullahu’alaihiwasallam, beserta para sahabat, keluarga, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Amin. Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan PTK ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan atas segala bantuan, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Sumarti, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang tak henti-hentinya memberikan dorongan, saran, dan bimbingan demi kesempurnaan penulisan PTK ini;

2. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran-saran mulai pembuatan proposal hingga penyelesaian PTK ini dengan penuh kesabaran;

3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi sekaligus Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis


(16)

dengan penuh ketegasan dan motivasi yang kuat sehingga penulis terpacu untuk menyelesaikan PTK ini;

4. Drs. Iqbal Hilal, M.Pd., selaku Dosen Pembahas dan Penguji, yang telah memberikan arahan, dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih sempurna; 5. Drs. Imam Rejana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

FKIP Universitas Lampung;

6. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; dan

7. Keluarga besar SD Negeri 2 Sinar Semendo Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus terutama kepada Kepala Sekolah dan teman sejawat, teman-teman guru dan staf TU, siswa-siswi atas kerja sama dan kemudahan yang penulis dapatkan selama melaksanakan PKM dan PTK ini.

Semoga Allah Subhanahuwata’ala membalas ketulusan dan kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Teman-teman, Adik-adik serta orang-orang yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu. Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Harapan penulis, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah.

Bandarlampung, Juni 2012 Penulis,


(17)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana berkomunikasi antarmanusia untuk memperoleh informasi yang penting. Penguasaan berbahasa dapat diperoleh melalui pembelajaran. Pembelajaran bahasa sangat penting untuk diajarkan di sekolah-sekolah, terutama pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia harus lebih diarahkan pada kemampuan dan keterampilan siswa untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulis. Pembelajaran bahasa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa siswa yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini saling berkaitan dan saling melengkapi dalam kegiatan komunikasi.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa. Pembelajaran menulis merupakan salah satu aspek pembelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan di SD/MI, termasuk SD Negeri 2 Sinar Semendo Tanggamus. Banyak sekali ragam keterampilan menulis yang dipelajari di sekolah dasar, misalnya menulis karangan, puisi, pengalaman pribadi, pidato, cerpen, drama, laporan kunjungan, pengumuman, iklan, memo, formulir, dan lain-lain. Aspek menulispun sangat erat kaitannya dengan pengusaan yang terdapat dalam keterampilan menulis, seperti kaidah penulisan yang meliputi penguasaan diksi, penggunaan ejaan, tata kalimat, tata bahasa, ketepatan isi tulisan dengan tema,


(18)

dan keterkaitan antarparagraf. Namun, karena penelitian ini dilakukan di sekolah dasar, maka aspek yang dinilai pada kegiatan menulis hanya terbatas pada kemampuan siswa menulis dengan pilihan kata, kalimat, ketepatan isi tulisan dengan tema, ejaan, dan kerapian serta kebersihan penulisan. Namun, dalam penelitian mengenai tingkat kemampuan menulis laporan kunjungan ini lebih dititikberatkan pada kelengkapan unsur laporan, penguasaan diksi, keefektifan kalimat, dan ketepatan ejaan. Karena, peneliti berasumsi apabila siswa menulis laporan kunjungan dengan memperhatikan kelengkapan unsur laporan, penguasaan diksi, keefektifan kalimat, dan ketepatan ejaan dapat dipastikan siswa tersebut dapat menulis dengan baik.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran Bahasa Indonesia di SD dalam aspek berbicara standar kompetensi yang harus dicapai siswa kelas VI adalah siswa mampu mencatat pokok isi laporan hasil pengamatan/kunjungan, menulis isi laporan hasil pengamatan/kunjungan, dan menjelaskan hasil laporan pengamatan/kunjungan (Depdiknas, 2006: 32). Ragam berbicara yang dimaksud dalam standar kompetensi ini dipertegas dalam kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti lebih menfokuskan pada kemampuan mendeskripikan isi dan teknik penyajian suatu laporan hasil pengamatan/kunjungan.

Berdasarkan hasil ulangan harian pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo pada materi menulis laporan kunjungan selama ini belum maksimal, hasil yang diperoleh masih rendah. Nilai kemampuan siswa kelas VI


(19)

SD Negeri 2 Sinar Semendo yang telah menerima pembelajaran menulis laporan kunjungan belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah, yakni 60. Dari jumlah siswa 24 orang, yang telah mencapai KKM hanya 8 siswa dan 16 siswa lainnya belum mencapai KKM.

Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran menulis laporan kunjungan belum berhasil. Peneliti menilai bahwa masih rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia yang diperoleh siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo disebabkan (1) kurangnya motivasi dari siswa untuk serius mengukuti pelajaran bahasa Indonesa, hal ini dikarenakan siswa memandang pembelajaran ini kurang menarik, (2) proses pembelajaran yang membosankan, monoton, dan satu arah, (3) dalam pembelajaran menulis siswa kurang diberi kebebasan untuk berimajinasi menuangkan pikirannya, (4) guru kurang memberikan stimulus yang merangsang daya pikir siswa, dan (5) guru kurang cakap dalam membaca situasi kelas, sehingga teknik pembelajaran yang dipakai guru kurang tepat, atau guru belum menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran.

Berdasarkan hal di atas, peneliti berusaha mengatasi masalah tersebut. Guru dituntut mempunyai keterampilan untuk mengelola kelas agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan hal yang harus diperhatikan oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dari bermacam-macam strategi pembelajaran yang selama ini digunakan guru, peneliti akan menerapkan teknik diskusi.


(20)

Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini, proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi jika semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja (Roestiyah, N.K, 2008: 5).

Kelebihan dari penggunaan teknik diskusi, yaitu siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam memecahkan suatu masalah, dapat meningkatkan kepahaman siswa terhadap masalah–masalah penting, dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi serta dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan (Wahab, 1998: 23). Dengan pembelajaran seperti ini, siswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam. Digunakannya teknik ini dengan suatu tujuan, yakni agar peserta didik tidak merasa bosan, jemu dan jenuh. Dalam pembelajarannya juga harus menggunakan teknik yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi anak untuk mengikuti pelajaran dengan baik sehingga prestasi belajar peserta didik dapat meningkat. Penggunaan teknik diskusi dalam pembelajaran menulis laporan hasil kunjungan dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini ialah “Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012”.


(21)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan dengan teknik diskusi pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012.

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah

1) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan

pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo tahun pelajaran 2011/2012. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo

tahun pelajaran 2011/2012 setelah diterapkannya teknik diskusi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran di kelas memiliki manfaat yang penting, yakni mencakup manfaat secara teoritis dan praktis.

1.4.1 Secara Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan guru, tentang penerapan teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan menulis laporan kunjungan.

1.4.2 Secara Praktis

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi siswa dan guru. a. Bagi Siswa


(22)

diskusi sehingga hasil lebih efektif.

(2) Untuk mengetahui prestasi belajar siswa khususnya dalam menulis laporan kunjungan melalui teknik diskusi.

b. Bagi Guru

(1) Sebagai bahan masukan kepada guru bidang studi bahasa Indonesia tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis, khusunya menulis laporan kunjungan melalui teknik diskusi.

(2) Untuk meningkatkan kinerja agar lebih profesional, karena guru harus mampu memfleksibelkan diri, menilai, serta memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitis dalam proses pembelajaran.


(23)

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Menulis

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh setiap orang. Menulis merupakan bentuk komunikasi berupa tulisan yang berfungsi sebagai penyampai pesan.

2.1.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan sesuatu bahasa yang dapat dipahami orang, sehingga orang lain dapat membaca grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008: 2). Senada dengan Tarigan, menulis didefinisikan suatu kegiatan mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat (Sabarti, 1988: 2). Sejalan dengan pendapat kedua pakar di atas, Jauhari (2008: 17) juga menjelaskan bahwa menulis merupakan aktivitas menuangkan gagasan yang diwujudkan dengan lambang-lambang fonem.

Tulisan yang baik hendaknya mengandung isi yang berbobot, jelas, singkat, menarik dan mudah dipahami. Apabila seseorang berhasrat menyampaikan pikiran, sikap, perasaan dan keyakinan serta mantap dan mampu menyampaikannnya dalam bahasa tulis, maka ia telah memiliki keterampilan dan kemampuan menulis.


(24)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu proses kegiatan mengungkapkan pikiran, perasaan, sikap dan keyakinan dengan menggunakan lambang-lambang bahasa tertulis secara logis dan sistematis atau proses bernalar untuk menuangkan gagasan dengan menggunakan kosakata dan kaidah kebahasaan dalam bentuk tulis, yang disampaikan pada orang lain secara tidak langsung.

2.1.2 Jenis Tulisan

Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Beberapa klasifikasi yang pernah dibuat seperti yang disampaikan oleh Tarigan (2008: 27) adalah tulisan bentuk objektif dan tulisan bentuk subjektif. Tulisan yang berbentuk objektif mencakup penjelasan yang terperinci mengenai proses, batasan, laporan, dan dokumen. Tulisan yang berbentuk subjektif mencakup otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esei informal, potret atau gambaran, dan satire.

Berdasarkan bentuknya, tulisan dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu eksposisi, deskripsi, narasi, dan argumentasi. Selain itu terdapat klasifikasi lain, yaitu tulisan kreatif yang memberi penekanan pada ekspresi diri secara pribadi dan tulisan ekspositori yang mencakup penulisan surat, penulisan laporan, timbangan buku, resensi buku, dan rencana penelitian (Tarigan, 2008: 28-29).

Keraf (2002: 5) membuat klasifikasi tulisan menjadi empat jenis, yaitu deskripsi, narasi, argumentasi, dan eksposisi. Deskripsi adalah bentuk tulisan yang menceritakan suatu objek atau suatu hal sehingga objek itu seolah-olah berada di


(25)

depan mata dan dilihat sendiri oleh pembaca. Narasi adalah bentuk tulisan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang seolah-olah dialami sendiri oleh pembaca. Argumentasi adalah bentuk tulisan yang berusaha membuktikan suatu kebenaran. Eksposisi adalah bentuk tulisan yang menguraikan suatu objek yang memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.

Dari beberapa klasifikasi para ahli mengenai tulisan tersebut, penulisan laporan kunjungan termasuk jenis tulisan yang berbentuk subjektif dan ekspositori.

2.1.3 Langkah-Langkah Menulis

Untuk membangkitkan selera siswa agar suka menulis, diperlukan adanya kerjasama yang baik untuk tukar pendapat dalam mengembangkan ide-idenya. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka mengembangkan keterampilan menulis, antara lain (1) siswa diberi kebebasan mengungkapkan pengalaman yang paling berkesan, (2) menentukan tema dan alur cerita dalam hal ini laporan hasil kunjungan, (3) mengembangkan ide-ide laporan, dan (4) mendiskusikan hasil tulisan dengan memperhatikan : (a) ketepatan menggunakan pilihan kata, pemakaian bahasa, dan ejaan yang digunakan dan (b) keruntutan alur laporan yang digunakan untuk mengembangkan cerita yang ditulis dalam hal ini adalah laporan hasil kunjungan (Qomariyah, 2006: 62).

2.1.4 Ketentuan Penulisan yang Baik

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis laporan adalah pilihan kata atau diksi, kalimat efektif, dan penggunaan ejaan (Finoza, 2009: 129).


(26)

a) Diksi (Pilihan Kata)

Diksi bermakna memilih kata secara tepat dalam bahasa tulis ataupun bahasa lisan. Pilihan kata atau diksi pada dasarnya hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana (Finoza, 2009: 129). Diksi adalah pilihan kata yang bermakna dan selaras untuk mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa, dan khalayak pembaca atau pendengar (Poerwadinata, 1987: 25).

Dalam kegiatan berbahasa baik lisan maupun tulisan, penguasaan diksi sangat berperan, sebab pemakaian kosakata yang tepat akan menimbulkan pemahaman yang tepat pula. Kosakata yang kaya akan memungkinkan penulis atau pembicara lebih bebas memilih-milih kata yang dianggapnya paling tepat mewakili pikirannya.

Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tapat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 2002: 36). Selanjutnya Sabarti, dkk mengatakan bahwa dalam memilih kata ada dua persyaratan pokok yang harus diperhatikan yaitu ketepatan dan kesesuaian (Sabarti, 1988: 28). Ketepatan maksudnya ketepatan makna terhadap gagasan yang dikandungnya. Ketepatan ini dapat menimbulkan imajinasi pembaca atau pendengar. Dan yang dimaksud kesesuaian adalah kesesuaian antara situasi dan kondisi serta pola pikir yang akan disampaikannya.


(27)

Hal ini karena pembaca atau pendengar adalah reseptor (penerima) dari produk komunikasi. Seorang komuniktor apabila dapat menggunakan kata yang tepat akan menarik minat pembaca atau pendengar untuk memperhatikan hasil. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tapat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 2002: 37). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, ketepatan pilihan kata/diksi sangat berguna untuk menimbulkan pemahaman yang tepat bagi pembaca atau pendengar sesuai dengan pikiran penulis atau pembicara dalam mencapai tujuan tertentu, sedangkan penguasaan diksi adalah menguasai atau mampu memilih kata-kata yang tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu pola kalimat baik lisan maupun tulisan (Poerwadinata, 1987: 16).

Gagasan yang tepat dan jelas dapat terlihat pada penggunaan diksi yang tepat, karena diksi yang tepat akan menimbulkan makna yang tepat pula. Pemilihan kata bukanlah sekadar kegiatan memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam hal ini berarti sesuai dengan konteks di mana kata itu berada dan maknanya tidak bertentangan dengan nilai rasa masyarakat pemakainya.

b) Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh


(28)

pendengar/pembaca secara tepat pula (Finoza, 2009: 172). Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar. Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu sehingga pendengar/pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya.

Untuk dapat mencapai keefektifan tersebut, kalimat efektif harus memenuhi paling tidak enam syarat, yaitu adanya (1) kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, (2) kepaduan (koherensi) adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat, (3) keparalelan adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat, (4) ketepatan adalah kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti, (5) kehematan adalah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu, dan (6) kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal (Finoza, 2009: 172-176).

c) Penggunaan Ejaan

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis (Finoza, 2009: 190).


(29)

Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ruang lingkup ejaan menurut kaidah EYD mencakup lima aspek, yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur serapan, dan (5) pemakaian tanda baca.

2.2 Menulis Laporan

Menulis laporan merupakan suatu bentuk karangan eksposisi. Eksposisi adalah bentuk tulisan yang menguraikan suatu objek yang memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca (Keraf, 2002: 41). Sementara itu, Finoza (2009: 246) menjelaskan bahwa eksposisi adalah wacana yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.

2.2.1 Pengertian Menulis Laporan

Laporan hasil kunjungan adalah laporan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan. Pengamatan berlangsung karena adanya kunjungan ke suatu tempat. Untuk membuat laporan kunjungan ke suatu tempat, siswa terlebih dahulu mengumpulkan informasi tentang tempat tersebut. Informasi dapat diperoleh dengan bertanya kepada penduduk sekitar tersebut atau narasumber yang lainnya. Laporan kunjungan pada umumnya dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu;

a) Eksposisi

Eksposisi adalah karangan yang menjelaskan atau menginformasikan suatu hal kepada pembaca untuk memperluas wawasan atau pengetahuannya (Akhadiah, 1988: 38). Sementara itu, Suparno dan Yunus (2002: 53) menjelaskan bahwa eksposisi yang bertujuan utama untuk memberitahukan, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu.


(30)

b) Deskripsi

Deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperjelas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda sebagaimana adanya (Finoza, 2009: 240). Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau menjelaskan suatu objek secara rinci, dengan tujuan agar pembaca memperoleh kesan yang mendalam tentang objek yang dibicarakan seolah-olah pembaca itu melihat, mendengar, dan memahami seperti apa yang dialami oleh penulisnya (Peorwadinata, 1987: 31).

Pada laporan kunjungan dibuat dalam bentuk eksposisi. Informasi yang dikumpulkan disusun dalam bentuk paragraf. Ketika membaca suatu laporan hasil kunjungan, siswa harus dapat menemukan hal-hal penting mengenai isi laporan kunjungan. Untuk itu dibutuhkan suatu kemampuan menulis sebuah laporan yang baik, siswa harus dapat menulis laporan yang didukung oleh kesesuaian isi laporan dengan tempat yang diamati, pilihan kata/diksi, keefektifan kalimat, ketepatan penggunaan ejaan, kerapian, dan kebersihan tulisan (Finoza, 2009: 246). 2.2.2 Unsur- Unsur Laporan Kunjungan

Dalam membuat laporan kunjungan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, di antaranya (1) nama kegiatan, (2) obyek pengamatan, (3) waktu pengamatan, (4) pendahuluan/pengantar, dan (5) hal-hal yang amati (Warsidi, Edi dan Farika, 2008: 45). Untuk memahami isi dan teknik penyajian, berikut contoh laporan kunjungan.


(31)

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN Nama : Adelia Pratiwi

Objek Kunjungan : Usaha Pembuatan kerupuk Waktu Kunjungan : 17 November 2011

Pembuatan usaha kerupuk ini dimiliki oleh bapak M.Yunus.Usaha kerupuk ini dimulai sejak tahun 1980 lokasi tempatnya di Desa Suka Agung Talangpadang. Luas usaha tempat pembuatan kerupuk ini 15 x 20 m. Jarak dari jalan raga ketempat usaha 500 km,dengan jalan raya. Sedangkan jarak dari tempat lokasi ke Bandarlampung 2 jam per alanan. Pak M.Yunus memiliki usaha ini dengan dibantu anak-anaknya 5 orang, dan 8 orang karyawan. Jadi jumlah karyawan seluruhnya adalah 13 orang. Lima orang yang membuat kerupuk, 2 orang yang menggoreng, dan 6 orang yang membungkus kerupuk. A. Bahan-bahan Pembuatan Kerupuk

- Aci tapioka - Bumbu-bumbu - Garam

- Ikan - Pewarna - Air

B. Cara Pembuatannya

Bumbu dimasukkan dan aci tapioka diaduk dengan air mentah,lalu disiram dengan air mendidih,setelah itu diberi pewarna,lalu diaduk lagi dengan aci.setelah diaduk dengan rata,lalu dimasukkan kedalam mesin cetak.setelah selesai dari mesin lalu dikelliqrkan,lalu dicetak,yaitu diceplok.selesai diceplok dimasukkan lagi ke langsang atau dikukus.Setelah dikukus lalu diangkat dan disusun ke rajen. Dan langsung dijemur. Minimal dijemur 2 hari. Setelah kering dijemur lalu digoreng dan dibungkus atau di pak.Setelah selesai di pak lalu dipasarkan. I pak dijual Rp.6000, Jadi 1 pak berisi 10 bungkus kerupuk. Pak M.Yunus diperkirakan I bulan mendapatkan penghasilan 20 juta kotornya.


(32)

2.3 Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Tim Penyusun KBBI, 2002: 707). Berdasarkan pengertian kemampuan dan menulis laporan kunjungan penulis menyimpulkan bahwa kemampuan menulis laporan kunjungan adalah kesanggupan atau kemampuan dalam hal melaporkan kegiatan hasil pengamatan yang bertujuan agar siswa dapat mengetahui isi laporan kunjungan yang diamati, menjelaskan isi laporan kunjungan, dan memahami bagaimana cara penyajian atau cara melaporkan hasil pengamatan atau hasil kunjungan.

2.4 Teknik Diskusi

Pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila seorang guru dapat memilih, menguasai, dan menerapkan teknik yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran adalah teknik diskusi.

2.4.1 Pengertian Teknik Diskusi

Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi jika semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja (Roestiyah, N.K, 2008: 5)

Teknik diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Diskusi adalah suatu


(33)

kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan (Djamarah, 1997: 41).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik diskusi adalah suatu penyampaian atau penyajian materi pelajaran dari guru kepada peserta didik yang dilakukan secara lisan didalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Diskusi

Pengalaman berdiskusi banyak memberikan kelebihan dan kelemahan kepada peserta didik. Adapun bukti yang menunjukkan kelebihan dan kelemahan teknik diskusi antara lain disajikan sebagai berikut.

2.4.2.1 Kelebihan Teknik Diskusi

Pengalaman berdiskusi banyak memberikan keuntungan kepada peserta didik. Hal ini disampaikan oleh bukti yang menunjukkan kelebihan–kelebihan teknik diskusi antara lain sebagai berikut, (1) dapat berfungsi mengulangi bahan pelajaran yang telah disajikan, (2) dapat menumbuhkan dan memperkembangkan sikap dan cara berfikir ilmiah, (3) dapat membina para pelajar, (4) dapat memperkecil atau menghilangkan rasa malu/takut serta dapat memupuk keberanian peserta didik, dan (5) memupuk kerjasama, toleransi, dan rasa sosial (Karo-karo, 1998: 29). Kebaikan–kebaikan teknik diskusi yang tersebut di atas didukung oleh ahli yang lain dengan menyebutkan keuntungan–keuntungan penggunaan teknik diskusi, antara lain siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam memecahkan suatu masalah, dapat meningkatkan kepahaman siswa terhadap masalah–masalah


(34)

penting, dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi serta dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan (Wahab, 1998: 43).

2.4.2.2 Kelemahan Teknik Diskusi

Kelemahan–kelemahan teknik diskusi adalah a) tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar, b) peserta mendapat informasi yang terbatas, c) diskusi mudah terjerumus, d) membutuhkan pemimpin yang terampil e) mungkin dikuasi orang - orang yang suka bicara, f) dapat memboroskan waktu (Wahab, 1998: 44). Senada dengan pendapat di atas, menurut Djamarah (1997: 45) kekurangan teknik diskusi yaitu, a) pembicaraan terkadang menyimpang sehingga memerlukan waktu yang panjang, b) tidak dapat dipakai pada kelompk yang besar, c) peserta mendapat informasi yang terbatas, d) mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menang sendiri.

2.4.3 Langkah-Langkah Teknik Diskusi

Langkah–langkah dalam pembelajaran diskusi antara lain (1) guru menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan, (3) siapkan bahan atau alat yang diperlukan, (4) seluruh siswa memperhatikan diskusi dan menganalisanya, (5) tiap siswa/kelompok mengemukakan hasil analisa dan juga pengalaman siswa didiskusikan, dan (6) guru membuat kesimpulan (Wahab, 1998: 46).


(35)

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan diskusi salah satu diantaranya diuraikan oleh Karo-karo (1998: 31), sebagai berikut a) merumuskan masalah, tujuan dan pemecahan masalah yang akan didiskusikan, b) membentuk kelompok-kelompok diskusi, c) siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan guru memandu jalannya diskusi d) setiap kelompok diskusi, melaporkan hasil yang telah dicapainya, kemudian dipresentasikan dan ditanggapi oleh anggota dari kelompok lain. Tanggapan atau pertanyaan ini pada akhirnya harus ditanggapi atau dijawab oleh guru agar pelajar mengetahui mana yang benar atau salah, dan e) siswa mencatat hasil diskusi (Karo-karo, 1998: 31).

2.4.4 Tujuan Teknik Diskusi

Tujuan dari penerapan teknik diskusi dalam pembelajaran ini, adalah sebagai berikut.

a. Melatih peserta didik mengembangkan ketrampilan bertanya. b. Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.

c. Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.

d. Mengembangkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat. e. Menggambarkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.

f. Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah.

g. Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan-pertimbangan pendapat yang memungkinkan munculnya perbedaan satu dengan yang lain.

h. Melatih diri menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah, karena permasalahan–permasalahan yang ada dapat dimengerti dan dipahami secara


(36)

bersama-sama, sehingga bukan merupakan paksaan atau terpaksa menerima kekalahan dalam pemungutan suara atau pengambilan keputusan.

i. Memberikan suasana kelas menjadi hidup, mendekati suasana kehidupan sehari-hari yang sesungguhnya (Roestiyah, N.K, 2008: 6).

2.5 Pengaruh Pemanfaatan Teknik Diskusi Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Menulis Laporan Kunjungan

Laporan hasil kunjungan adalah laporan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan. Pengamatan berlangsung karena adanya kunjungan ke suatu tempat. Dari hasil pengamatan tersebut siswa melaporkan kegiatan berupa isi laporan kunjungan yang diamati dengan menjelaskan isi laporan kunjungan, disertai cara penyajian atau cara melaporkan hasil pengamatan atau hasil kunjungan melalui teknik diskusi di kelas.

Teknik diskusi merupakan salah satu teknik yang dapat dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah. Efektivitas penggunaanya dapat dilihat dari hasil prestasi peserta didik, yaitu dengan membandingkan pembelajaran yang menggunakan teknik diskusi dengan yang tidak menggunakan teknik diskusi. Oleh karena itu, penggunaan teknik ini cukup relevan untuk diteliti mengingat teknik ini bisa dilakukan pada semua kalangan tanpa mempertimbangkan usia atau latar belakang. Hanya saja dalam penggunaan teknik ini perlu dipertimbangkan dari segi waktu dan tempat. Dari segi waktu, dibutuhkan waktu yang cukup panjang dalam melakukan diskusi. Dari segi tempat, dibutuhkan tempat yang luas, nyaman, dan tenang untuk berdiskusi.


(37)

Teknik yang baik bukan hanya teknik yang mudah untuk dilaksanakan, tetapi teknik yang dapat memberikan analisa yang perlu diteliti dan jelas sehingga hasil penelitian tersebut dapat memberikan sumbangan perbaikan. Di dalam penelitian ini peneliti menetapkan pilihan penggunaan teknik diskusi dalam pembelajaran di sekolah dasar.


(38)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-prektek pembelajaran tersebut harus meningkat setelah dilaksanakan penelitian. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK ini dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahap.

Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan tadi, biasanya

Keterangan : 1 = Perencanaan 2 = Pelaksanaan

3 = Observasi/Pengamatan 4 = Refleksi I

5 = Perencanaan Ulang 6 = Pelaksanaan II

7 = Observasi/pengamatan II 8 = Refleksi II


(39)

muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang, serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Demikian-tahap-tahap ini dilakukan. terus berulang, sampai sesuatu permasalahan dianggap teratasi (Arikunto, 2010: 132).

3.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo, Tanggamus dengan jumlah siswa 24 terdiri atas 10 laki-laki dan 14 perempuan.

3.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sinar Semendo Jalan Darussalam, Gang Familiy Pekon Sinar Semendo, Kecamatan Talangpadang, Kabupaten Tanggamus.

3.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI A, dan penelitian akan berlangsung sampai indikator yang telah ditentukan dapat tercapai.

3.5 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada proses dan hasil pembelajaran. Dari segi proses diharapkan mencapai 75% siswa aktif dalam


(40)

pembelajaran dan dari segi hasil siswa mencapai KKM 60. 3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncakanan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan, tiap-tiap pertemuan terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

3.6.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus meliputi dua hal, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Yang dimaksud dengan perencanaan umum adalah perencanaan yang meliputi keseluruhan aspek yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas. Perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Perencanaan khusus terdiri dari perencanaan ulang atau disebut revisi perencanaan. Perencanaan ini berkaitan dengan pendekatan pembelajaran, teknik pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. Dalam hal ini, teknik pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik diskusi.

3.6.2 Tahap Pelaksanaan

Tindakan berlangsung di dalam kelas pada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI selama 2 (dua) kali pertemuan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.


(41)

Siklus I

A. Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal

a. Guru memberi salam, menanyakan tentang keadaan siswa pada hari ini.

b. Setelah itu guru mengecek kehadiran siswa dengan mengadakan presensi.

c. Setelah melakukan presensi, guru mengadakan apersepsi, tujuannya

untuk memotivasi siswa agar semangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Guru menginformasikan kompetensi dasar (KD), indikator dan tujuan

pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan secara singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan

cara menulis laporan kunjungan yang baik dan benar.

b. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk membentuk kelompok

diskusi.

c. Guru memberikan penjelasan mengenai cara menulis laporan

kunjungan dan memperlihatkan contoh penulisan laporan kepada siswa dengan cara menampilkan sebuah tulisan yang berisi laporan kunjungan dengan didukung media gambar.

d. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai penulisan laporan

kunjungan dan mencatat hal-hal pokok dalam penulisan laporan kunjungan.

e. Bersama dengan kelompok, siswa berdiskusi bagaimana menuliskan


(42)

f. Setiap kelompok melaporkan hasil kerjanya kepada guru dan membacakan hasilnya di depan kelas.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

b. Siswa melakukan evaluasi menulis laporan kunjungan.

c. Guru mengucapkan salam penutup

B. Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Awal

a) Mengondisikan kelas

b) Menginformasikan tujuan pembelajaran.

c) Apersepsi : mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi yang

lalu.

2. Kegiatan Inti

a) Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok diskusi.

b) Guru menjelaskan secara singkat pokok-pokok isi laporan kunjungan.

c) Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi untuk menuliskan isi

laporan kunjungan.

d) Setiap siswa menulis laporan kunjungan dengan memperhatikan

kelengkapan unsur laporan, pilihan kata/diksi, keefektifan kalimat, dan penggunaan ejaan dalam penulisan isi laporan.


(43)

e) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan membacakan hasil laporan kunjungannya.

f) Guru memberikan penilaian dan meluruskan kesalahanpahaman.

3. Kegiatan Akhir

a) Melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran.

b) Melakukan evaluasi secara tertulis.

c) Melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas di rumah.

3.6.3 Tahap Observasi/pengamatan

Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh penulis dan satu orang guru sebagai teman sejawat, yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada tahap observasi ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu mengobservasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan yaitu lembar kegiatan aktivitas siswa dan lembar kegiatan aktivitas guru.

3.6.4 Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mencermati, dan mengkaji secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Kemudian dilakukan evaluasi oleh guru untuk menyempurnakan tindakan berikutnya.


(44)

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan kegiatan pembelajaran melalui teknik diskusi yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus selanjutnya.

Setelah siklus I dilaksanakan, peneliti mengevaluasi kelebihan dan kekurangan yang ditemukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari kekurangan yang didapatkan pada siklus I, peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan kembali dengan menentukan rencana perbaikan untuk siklus II.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Tes Tertulis

Tes dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Tes yang dilakukan adalah tes tertulis, karena yang akan diukur adalah kemampuan siswa dalam menulis, yang dalam hal ini siswa menuliskan laporan hasil kunjungan yang telah diamati.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan ini diisi selama pembelajaran berlangsung dengan

cara memberi tanda ceklis () pada setiap aspek yang diamati dengan kategori

kurang, cukup, baik atau baik sekali.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan hasil lembar kerja siswa. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data-data yang mendukung permasalahan


(45)

yang akan diteliti.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap pertemuan. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.

2. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

Adapun lembar observasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada penelitian ini adalah (a) indikator penilaian kemampuan menulis laporan kunjungan dan (b) lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

Indikator penilaian dalam menulis laporan kunjungan adalah kesesuaian isi laporan dengan tempat yang amati, pilihan kata/diksi, keefektifan kalimat, ketepatan penggunaan ejaan.

Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan No Indikator Deskriptor Penilaian Skor Maksimal Skor

1 Kelengkapan Unsur

Laporan

Unsur laporan lengkap meliputi, nama kegiatan, obyek pengamatan, waktu pengamatan, pendahuluan/pengantar, dan hal-hal yang amati

5

5 Unsur laporan hanya terdiri dari 4

unsur 4


(46)

unsur

Unsur laporan hanya terdiri dari 2

unsur 2

Unsur laporan hanya terdiri dari 1

unsur 1

2. Pilihan

kata/diksi Pilihan kata yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan seluruhnya sangat tepat

5

5 Terdapat 1-2 kesalahan pilihan kata

yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan

4 Terdapat 3-4 kesalahan pilihan kata

yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan

3 Terdapat lebih dari 4 kesalahan pilihan kata yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan

2 Pilihan kata yang digunakan pada

tulisan laporan kunjungan semuanya tidak tepat

1 3. Keefektifan

Kalimat Penyusunan kalimat pada penulisan laporan kunjungan sangat efektif 5

5 Terdapat 1-2 kesalahan penyusunan

kalimat pada penulisan laporan kunjungan

4 Terdapat 3-4 kesalahan penyusunan

kalimat pada penulisan laporan kunjungan

3 Terdapat lebih dari 5 kesalahan

penyusunan kalimat pada penulisan laporan kunjungan

2 Penyusunan kalimat pada penulisan

laporan kunjungan semuanya tidak efektif

1 4. Ketepatan

Penggunaan Ejaan

Penggunaan ejaan dalam setiap

paragraf sangat tepat 5

5 Terdapat 1-2 kesalahan penggunaan

ejaan 4

Terdapat 3-4 kesalahan penggunaan

ejaan 3

Terdapat lebih dari 4 kesalahan

penggunaan ejaan 2

Penggunaan ejaan pada setiap paragraf

tidak tepat 1


(47)

Penghitungan nilai akhir tes kemampuan menulis laporan kunjungan, menggunakan rumus sebagai berikut.

Untuk menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan berdasarkan tolok ukur sebagai berikut.

No Rentang Interval Tingkat Kemampuan

1 85 - 100 Sangat Baik

2 75 - 84 Baik

3 60 - 74 Cukup

4 40 - 59 Kurang

5 0 - 39 Sangat Kurang

(Nurgiantoro, 2001: 399)

Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat disajikan lembar observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No Indikator Deskriptor Penilaian Skor MaksimalSkor

1 Ketekunan Siswa sangat tekun memperhatikan

contoh penulisan laporan kunjungan yang diperlihatkan guru

5

5 Siswa tekun memperhatikan contoh

penulisan laporan kunjungan yang diperlihatkan guru

4 Siswa cukup tekun memperhatikan

contoh penulisan laporan kunjungan yang diperlihatkan guru

3 Siswa kurang tekun memperhatikan

contoh penulisan laporan kunjungan yang diperlihatkan guru

2 Siswa tidak tekun memperhatikan

contoh penulisan laporan kunjungan yang diperlihatkan guru

1

2 Keaktifan Siswa sangat aktif bertanya jawab

dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugas menulis laporan


(48)

kunjungan yang diperlihatkan guru

5 Siswa aktif bertanya jawab dengan

guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya

4 Siswa cukup aktif bertanya jawab

dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya

3 Siswa kurang aktif bertanya jawab

dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya

2 Siswa kurang aktif bertanya jawab

dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya

1

3 Kerja sama Kerja sama siswa sangat baik dalam

berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 5

5 Kerja sama siswa baik dalam

berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 4

Kerja sama siswa cukup baik dalam

berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 3

Kerja sama siswa kurang baik dalam

berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 2

Kerja sama siswa tidak baik dalam

berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 1

Jumlah (Skor Maksimal) 15

Selain aktivitas siswa yang dinilai selama kegiatan pembelajaran, aktivitas guru juga dinilai oleh pengamat dalam hal ini adalah teman sejawat sebagai kolaborator penelitian ini. Untuk mengukur aktivitas guru selama pembelajaran, dapat disajikan lembar observasi aktivitas guru pada tabel 3.3 sebagai berikut.


(49)

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran

No Aspek 1 2 3 4 5 Skor

I Persiapan Pembelajaran

1. Persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Kesiapan alat peraga/media yang digunakan

II Kegiatan Awal

1. Melakukan absensi siswa

2. Apersepsi

3. Mengemukakan tujuan pembelajaran

4. Menjelaskan deskripsi singkat materi pelajaran

III Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pembelajaran

2. Penguasaan kelas

3. Pemanfaatan media pembelajaran

4. Partisipasi/Aktivitas dalam pembelajaran

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

6. Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa

IV. Kegiatan Akhir

1. Melakukan evaluasi

2. Melibatkan siswa dalam proses menyimpulkan

Jumlah (Skor Maksimal) 70

3.9 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu teknik pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap pertemuannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pembelajaran. Analisis ini


(50)

dihitung dengân menggunakan statistik sederhana, yaitu: 1. Untuk Menilai Tes Tertulis

Penelili melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes tertulis dapat dirumuskan :

Dengan : X = Nilai rata-rata

 X = Jumlah semua nilai siswa

 N = Jumlah siswa

(Sudjana, 2005: 423) 2. Untuk Ketuntasan Belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 60 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai daya serap lebih dan atau sama dengan 75%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut.

%

100

×

Siswa

belajar

tuntas

yang

Siswa

=

P

(Mulyasa, 2003: 102)

N X X


(51)

3.10 Langkah-langkah Menganalisis Data

Cara peneliti dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Peneliti melakukan penilaian aktivitas siswa berdasarkan indikator kemampuan

siswa dalam menulis hasil laporan kunjungan.

2. Menjumlahkan skor indikator kemampuan siswa dalam menulis laporan

kunjungan berdasarkan tolok ukur penilaian.

3. Mengitung skor rata-rata kemampuan siswa dalam menulis hasil laporan

kunjungan pada indikator aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

ℎ = ℎ 100

4. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis hasil laporan kunjungan

dengan tolok ukur di bawah ini.

No Rentang Interval Tingkat Kemampuan

1 85 - 100 Sangat Baik

2 75 - 84 Baik

3 60 - 74 Cukup

4 40 - 59 Kurang

5 0 - 39 Sangat Kurang


(52)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan, yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Ada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo, setelah diadakan penelitian dengan menggunakan teknik diskusi. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan tersebut diketahui dari hasil tes pada siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,21 dengan tingkat kemampuan cukup. Siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah 71,88 dengan tingkat kemampuan cukup, sehingga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 6,67 poin. 2. Teknik diskusi memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklusnya, siklus I (58,33%) dan siklus II meningkat menjadi (83,33%).

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Bahasa Indonesia lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut.


(53)

1. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai teknik pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahun baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

2. Perlunya guru membentuk kelompok belajar pada siswa, sehingga siswa dapat belajar diskusi antar teman yang dapat menciptakan kreatifitas siswa dalam meningkatkan pemahaman dalam diskusi.

3. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

4. Disarankan kepada para peneliti bidang pendidikan hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan atau masukan untuk melakukan penelitian yang lebih luas. Masalah itu mungkin dapat dijadikan bahan penelitian yang mendalam praktis dan aplikatif.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Sayiful Bahri dan Aswan Zain, 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Karo-karo, Ign. S. Ulih Bukit. 1998. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Alda

Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mudjiastuti, Sri. Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Negeri Sampangan 04 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005. Universitas Negeri Semarang: Semarang.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Poerwadarminta. W.J.S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Qomariyah, Nurul. 2006. Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 2 Candi Sidoarjo dengan Menggunakan Metode Conference Writing. Sidoarjo: Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.


(55)

Sudjana, N. 2010. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wahab, A. Aziz. 1998. Metodologi Pengajaran IPS. Jakarta: Karunika.

Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas VI SD. Jakarta: Pusat Perbukuan.


(1)

dihitung dengân menggunakan statistik sederhana, yaitu: 1. Untuk Menilai Tes Tertulis

Penelili melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes tertulis dapat dirumuskan :

Dengan : X = Nilai rata-rata

 X = Jumlah semua nilai siswa  N = Jumlah siswa

(Sudjana, 2005: 423)

2. Untuk Ketuntasan Belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 60 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai daya serap lebih dan atau sama dengan 75%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut.

%

100

×

Siswa

belajar

tuntas

yang

Siswa

=

P

(Mulyasa, 2003: 102)

N X X


(2)

3.10 Langkah-langkah Menganalisis Data

Cara peneliti dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Peneliti melakukan penilaian aktivitas siswa berdasarkan indikator kemampuan

siswa dalam menulis hasil laporan kunjungan.

2. Menjumlahkan skor indikator kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan berdasarkan tolok ukur penilaian.

3. Mengitung skor rata-rata kemampuan siswa dalam menulis hasil laporan kunjungan pada indikator aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

ℎ = ℎ 100

4. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis hasil laporan kunjungan dengan tolok ukur di bawah ini.

No Rentang Interval Tingkat Kemampuan

1 85 - 100 Sangat Baik

2 75 - 84 Baik

3 60 - 74 Cukup

4 40 - 59 Kurang

5 0 - 39 Sangat Kurang


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan, yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Ada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo, setelah diadakan penelitian dengan menggunakan teknik diskusi. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan tersebut diketahui dari hasil tes pada siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,21 dengan tingkat kemampuan cukup. Siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah 71,88 dengan tingkat kemampuan cukup, sehingga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 6,67 poin. 2. Teknik diskusi memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklusnya, siklus I (58,33%) dan siklus II meningkat menjadi (83,33%).

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Bahasa Indonesia lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut.


(4)

1. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai teknik pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahun baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

2. Perlunya guru membentuk kelompok belajar pada siswa, sehingga siswa dapat belajar diskusi antar teman yang dapat menciptakan kreatifitas siswa dalam meningkatkan pemahaman dalam diskusi.

3. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

4. Disarankan kepada para peneliti bidang pendidikan hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan atau masukan untuk melakukan penelitian yang lebih luas. Masalah itu mungkin dapat dijadikan bahan penelitian yang mendalam praktis dan aplikatif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Sayiful Bahri dan Aswan Zain, 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Karo-karo, Ign. S. Ulih Bukit. 1998. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Alda

Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mudjiastuti, Sri. Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Negeri Sampangan 04

Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005.

Universitas Negeri Semarang: Semarang.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Poerwadarminta. W.J.S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Qomariyah, Nurul. 2006. Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 2 Candi Sidoarjo dengan Menggunakan

Metode Conference Writing. Sidoarjo: Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan.


(6)

Sudjana, N. 2010. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wahab, A. Aziz. 1998. Metodologi Pengajaran IPS. Jakarta: Karunika.

Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 33

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

Upaya Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Koordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas Melalui Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

0 9 37

Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

0 7 55

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Undangan Melalui Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tangkit Serdang Pugung Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

3 16 100

Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Anak Melalui Teknik Discovery pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Sukarame Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

0 5 45

Peningkatan Kemampuan Membacakan Berbagai Teks Perangkat Upacara Melalui Penerapan Teknik Pelatihan Terbimbing Siswa Kelas VII 3 SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013

0 16 78

Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Menulis Deskripsi Melalui Pemanfaatan Media Audio Visual Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Teluk Betung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013

0 13 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 110