Loop: mov sbuf,bil1
Jnb ti, Clr ti
mov sbuf,bil2 Jnb ti,
Clr ti mov sbuf,bil3
Jnb ti, Clr ti
sjmp loop
Program di atas akan menampilkan angka 1 pada seven segmen ketiga, angka 2 pada seven segmen kedua dan angka 3 pada seven segmen pertama.
4.5 Pengujian Rangkaian Relay
Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN,
transistor jenis ini akan aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktifkan
relay. Pada alat ini relay digunakan untuk menghubungkan heater ke tegangan PLN, dimana hubungan yang digunakan adalah normally open, dengan demikian jika relay
aktif maka hubungan heater ke tegangan PLN akan terhubung, sehingga heater hidup, sebaliknya jika relay tidak aktif, maka heater dengan tegangan PLN akan terputus,
sehingga heater mati.
Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktif dan hubungan heater dengan tegangan PLN terhubung, sehingga heater
hidup, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini
ke mikrokontroler pada P0.1 kemudian memberikan program sederhana pada
mikrokontroler AT89S52. Program yang diberikan adalah sebagai berikut:
Setb P0.1 . . . . . . . .
Perintah di atas akan memberikan logika high pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktifkan transistor
C945, sehingga relay juga menjadi aktif dan hubungan heater dengan tegangan PLN terhubung, sehingga heater hidup. Berikutnya memberikan program sederhana untuk
menonaktifkan relay. Programnya sebagai berikut:
Clr P0.1 . . . . . . . .
Perintah di atas akan memberikan logika low pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktifkan transistor
C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktif dan hubungan heater dengan tegangan PLN terputus, sehingga heater mati.
4.6 Pengujian Rangkaian Keypad
Pengujian rangkaian tombol ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan mikrokontroler AT89S52, kemudian memberikan program sederhana
untuk mengetahui baiktidaknya rangkaian ini. Rangkaian dihubungkan ke port 2. Untuk Mengecek penekanan pada 4 tombol yang paling atas, maka data awal yang
dimasukkan ke port 2 adalah FEH. Dengan demikian maka pin P2.0 akan mendapat
logika low 0, dan yang lainnya mendapat logika high 1, seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tbl 1 Tbl 2
Tbl 3 Tbl 4 P2.0 0
P2.1 1 P2.2 1
P2.3 1 P2.4 1
P2.5 1 P2.6 1
P2.7 1
Jika terjadi penekanan pada Tbl 1, maka P2.0 akan terhubung ke P2.4 yang menyebabkan P2.4 juga akan mendapatkan logika low 0. Seperti berikut :
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 1
1 1
1 1
1
Data pada port 2 akan berubah menjadi EEH. Data inilah sebagai indikasi adanya
penekanan pada tombol 1.
Jika terjadi penekanan pada Tbl 2, maka P2.0 akan terhubung ke P2.5 yang menyebabkan P2.5 juga akan mendapatkan logika low 0. Seperti berikut:
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 1
1 1
1 1
1
Data pada port 2 akan berubah menjadi DEH. Data inilah sebagai indikasi adanya
penekanan pada tombol 2. Demikian seterusnya untuk tombol-tombil yang lain.
Program yang diisikan pada mikrokontroler untuk menguji rangkaian keypad adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tombol1: Mov P1,0FEH
Mov a,P0 Cjne a,0EEH,Tombol2
Setb P0.0 Sjmp Tombol1
Tombol2: Cjne a,0DEH,Tombol1
Clr P0.0 Sjmp Tombol1
Program diatas akan menunggu penekanan pada tombol 1 dan tombol 2, jika tombol 1 ditekan, maka program akan menyalakan LED yang ada pada P3.7. Jika
tombol 2 ditekan, maka program akan mematikan LED yang ada pada P3.7.
Jika rangkaian telah berjalan sesuai program yang diberikan, maka rangkaian telah berfungsi dengan baik.
4.7 Pengujian Alat