Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Pertumbuhan Indigofera zollingeriana

LAMPIRAN 1
1. Rataan produksi bahan segar (g/ton) Indigofera zollingeriana
Ulangan
Perlakuan
Total
1
2
3
4
M1P1
35,55
34,48
34,98
37,01
142,02
M1P2
37,23
36,1
38,97
38,48
150,78

M1P3
38,58
40,05
39,34
39,58
157,55
M2P1
36,63
37,01
36,03
37,53
147,2
M2P2
37,99
38,8
39,3
39,94
156,03
M2P3
41,01

39,69
40,02
40,73
161,45
Total
226,99
226,13
228,64
233,27
915,03
Rataan
37,83
37,69
38,11
38,89
2. Rataan produksi bahan kering (g/ton) Indigofera zollingeriana
Ulangan
Perlakuan
Total
1

2
3
4
M1P1
7,08
6,95
7,05
7,48
28,56
M1P2
7,51
7,28
8,14
8,07
31
M1P3
8,05
8,36
8,22
8,31

32,94
M2P1
8,06
8,18
8
8,21
32,45
M2P2
8,31
8,65
8,9
9,08
34,94
M2P3
9,25
8,98
9,17
9,35
36,75
Total

48,26
48,4
49,48
50,5
196,64
Rataan
8,04
8,06
8,25
8,42
3. Rataan tinggi tanaman (cm) Indigofera zollingeriana
Ulangan
Perlakuan
1
2
3
4
M1P1
136,51
132,25

130,75
135,25
M1P2
147,28
142,54
146,56
145,75
M1P3
159,25
156,75
155,35
153,53
M2P1
142,25
147,14
146,59
147,18
M2P2
156,56
153,46

159,75
155,45
M2P3
163,75
167,58
164,75
169,75
Total
905,6
899,72
903,75
906,91
Rataan
150,93
149,95
150,62
151,15

Rataan
35,50

37,69
39,39
36,8
39,01
40,36
38,13

Rataan
7,14
7,75
8,23
8,11
8,73
9,18
8,19

Total

Rataan


534,76
582,13
624,88
583,16
625,22
665,83
3615,98

133,69
145,53
156,22
145,79
156,30
166,45
150,66

Universitas Sumatera Utara

4. Rataan jumlah cabang (cabang) Indigofera zollingeriana
Ulangan

Perlakuan
Total
1
2
3
4
M1P1
15
16,5
16
18
65,5
M1P2
19
18,5
17,5
19
74
M1P3
20,5

21
20,5
21
83
M2P1
16,5
17,5
18
19,5
71,5
M2P2
20
19,5
20,5
19
79
M2P3
21,5
21
21
22,5
86
Total
112,5
114
113,5
119
459
Rataan
18,75
19
18,92
19,83

Rataan
16,37
18,5
20,75
17,88
19,75
21,5
19,12

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN GAMBAR

Pembuatan Kompos

Lahan Penelitian

Pemanenan

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1992. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja, dan Perah. Kanisius,
Yogyakarta.
AAK. 1989. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja, dan Perah. Kanisius,
Yogyakarta.
Adams, M.R. 2000. iMoss MO. Food microbiology. 2nd ed. Cambridge : Royal
Society if Chemistry
Affandi. 2008. Pemanfaatan Urine Sapi yang Difermentasi sebagai Nutrisi
Tanaman.http://affandi21.xanga.com/644038359/pemanfaatan-urinsapi
yangdifermentasi-sebagai-nutrisi-tanaman [Diakses 15 April 2016]
Akbarillah T, Kususiyah, D. Kaharuddin dan Hidayat. 2010. Kajian Tepung Daun
Indigofera Sebagai Suplemen Pakan Terhadap Produksi dan Kualitas
Telur Puyuh. Jurnal Peternakan Indonesia. Vol 3 (1).20-23.
Apdini TAP. 2011. Pemanfaatan Pellet Indigofera sp. Pada Kambing Perah
Peranakan Etawah Dan Saanen (Studi Kasus Peternakan Bangun Karso
Farm). Dalam proses publikasi. Institut Pertanian Bogor, Indonesia.
Atmojo, S. W. 2013. Peranan C-Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya
Pengelolaannya. USM-Press. Surakarta.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Kupang. 2013. Indigofera Sp. Hijauan
Bernutrisi Tinggi Untuk Ternak Kambing.
Buckman dan N. C. Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Djuarnani, N., Kristian, B. S. Setiawan. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Dobermann, A. dan T. Fairhurst. 2000. Rice : Nutrient Disorders & Nutrient
Management. Potash & Potash Institute/Potash & Potash Intitute of
Canada.
Donahue, R.L., Miller, R.W., dan Shickluna, J.C. 1977. Soils, an introduction to
soils and plant growth.Fourth Edition.Prentice Hall, Inc. Englewood
Cliffs, N.J. xiii + 626 h.
Hadisumitro, L. M., 2009. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hardjo, SS., N. S. Indrasti, B. Tajuddin. 1989. Biokonveksi : Pemanfaatan
Limbah Industri Pertanian. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB.
Hardjowigeno. 2007. Ilmu Tanah. Pusaka Utama, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Hartatik, W., D. Setyorini, L.R. Widowati, dan S. Widati. 2005. Laporan Akhir
Penelitian Teknologi Pengelolaan Hara pada Budidaya Pertanian
Organik. Laporan Bagian Proyek Penelitian Sumberdaya Tanah dan
Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif.
Hartatik,Wiwik dan Widowati, L.R. 2008. Pupuk organik. Jurnal Pupuk Organik
Haryani, A. 2012. Uji Efektifitas Daun Pepaya (Carica papaya) untuk pengobatan
Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Ikan Mas Koki (Carassius
auratus). Skripsi. Program Program Studi Sarjana Perikanan. Universitas
Padjadjaran.
Hasan, S. 2012. Hijauan Pakan Ternak. IPB Press, Bogor.
Hassan A, Rethman NFG, Van Niekerk WA, Tjelele TJ. 2007. Influence of
season/year and species on chemical composition and in vitro
digestibility of five Indigofera accessions. J Anim Feed Sci Technol.
136:312-322.
Haude. 1997. Indigofera Zollingeriana : Sebuah Pakan Menjanjikan dan Semak
Legum Tanaman Indonesia.
Herdiawan, I. Dan Krisnan R. 2014. Produktivitas dan Pemanfaatan Tanaman
Leguminosa Pohon Indigofera zollingeriana pada Lahan Kering. Balai
Penelitian Ternak. Bogor.
Indriani, Y. H., 1991. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya, Jakarta.
Lingga, P. 1994. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penerbit Swadaya, Jakarta.
Lingga, P. 1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
Moenandir, J. 2004. Prinsip-prinsip Utama Cara Menyukseskan Produksi
Pertanian. Bayumedia Publishing, Malang.
Ngo van Man, Nguyen van Hao, Vuong minh Tri. 1995. Biomass production of
some leguminous shrubs and trees in Vietnam. Livesock Res Rural Dev.
7:1-5.
Prihmantoro, H. 2003. Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Raihan, H.S. 2000. Pemupukan NPK dan Ameliorasi Lahan Pasang Surut Sulfat
Masam Berdasarkan Nilai Uji Tanah Untuk Tanaman Jagung. J. Ilmu
Pertanian 9 (1): 20-28.
Rasyaf, M. 2002. Beternak Ayam Pedaging. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Rizqiani, N. F. 2007. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk
Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus
vulgaris L.) Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol &
No. 1 (2007) p: 43-53.
Rosmarkam, A dan Yuwono, N.A. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius,
Yogyakarta.
Setiawan, A.I. 1996. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta
Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Suryani, Y., Astuti, Bernadeta, O dan Siti, U., 2010, Isolasi dan Karakterisasi
Bakteri Asam Laktat dari Limbah Kotoran Ayam sebagai Agensi
Probiotik dan Enzim Kolesterol Reduktase, Biologi dan Pengembangan
Profesi Pendidikan, ISBN: 978-602-97298-0
Sarief, S. 1986. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka
Buana, Bandung.
Simammora dan S. Salundik. 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos. AgroMedia
Pustaka, Jakarta.
Simanihuruk, K, dan J. Sirait. 2010. Pemanfaatan Leguminosa Pohon indigofera
sp. sebagai Pakan Basal Kambing Boerka Fase Pertumbuhan. Bogor
(Indonesia): Puslitbangnak. p. 449-455.
Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip Dan Prosedur Statistika. Penterjemah
Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta
Sutejo, M. 1995. Tumbuhan dan Organ-organ Pertumbuhannya. Bina Aksara.
Jakarta
Tjelele, T.J. 2006. Dry matter production, intake and nutritive value of certain
Indigofera spesies [Thesis]. [Hatfield (South Africa)]: University of
Pretoria.
Utomo, B. 2009. Pengaruh Bioaktivator terhadap Pertumbuhan Sukun
(Artocarpus communis Forst) dan Perubahan Sifat Kimia Tanah Gambut.
Jurnal Agronomi Indonesia. 38(1) : 15-18.
Yuhaeni. 1989. Adaptasi Beberapa Jenis Leguminosa Sebagai Hijauan Pakan Di
Daerah Ciawi Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Deptan.

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Fakultas Pertanian Program
Studi Peternakan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini berlangsung selama 6
bulan dengan persiapan lahan 2 minggu dan akan dilaksanakan pada bulan April
sampai dengan November 2016.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu bibit leguminosa Indigofera zollingeriana
yang berumur 2 bulan. Pupuk kompos dari feses ayam dan limbah kulit kopi
sebagai perlakuan pupuk organik pada tanaman. MOD (Microorganisme
Decomposer) sebagai bahan activator pada proses pembuatan kompos. Air untuk
menyiram tanaman pada saat penelitian dilaksanakan.
Alat
Alat yang digunakan adalah gembor untuk menyiram tanaman, timbangan
untuk menimbang berat basah dan berat kering leguminosa, oven untuk
mengeringkan hijauan leguminosa, alat ukur meteran untuk mengukur tinggi
tanaman, pisau atau gergaji untuk memotong leguminosa, cangkul untuk
membersihkan lahan dan membajak, alat tulis untuk mencatat data penelitian dan
amplop sebagai tempat hijauan pada saat pemanenan selama penelitian.
Metode Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi
(split plot design) dengan menggunakan dua faktor yaitu :

Universitas Sumatera Utara

I. Faktor pertama yang dijadikan sebagai petak utama (main plot) adalah dosis
MOD (Microorganisme Dekomposer).
M1 = Pupuk manure ayam dan kulit kopi dengan MOD 1 liter/ton
M2 = Pupuk manure ayam dan kulit kopi dengan MOD 2 liter/ton
II. Faktor kedua sebagai anak petak (sub plot) yaitu dosis kompos yang berbeda
setiap perlakuan antara lain :
P1 = pemberian pupuk dengan dosis 10 ton/ha/tahun
P2 = pemberian pupuk dengan dosis 20 ton/ha/tahun
P3 = pemberian pupuk dengan dosis 30 ton/ha/tahun
Dimana setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Maka kombinasi setiap
perlakuan adalah:
M2P3U3
M1P3U2
M2P3U4
M1P3U1

M2P2U3
M1P2U4
M2P2U1
M1P2U2

M1P1U4
M1P1U1
M2P1U3
M2P1U2

M1P1U2
M2P1U4
M2P1U1
M1P1U3

M2P3U2
M1P3U3
M2P3U1
M1P3U4

M1P2U3
M2P2U4
M2P2U2
M1P2U1

Model linear yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot design)
dengan model rancangan sebagai berikut:
Yi j k = μ + α i +β j + (αβ) i j + δ i k + ε i j k
Keterangan :
Y ijk

= nilai pengamatan pada taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor B, dan pada
kombinasi ke-k

µ

= nilai tengah umum

αi

= pengaruh taraf ke-i dari faktor A

βj

= pengaruh taraf ke-j dari faktor B

(αβ)i j = pengaruh interaksi taraf ke-i faktor A dengan taraf ke-j faktor B
δi k

= pengaruh acak untuk petak utama

εijk

= pengaruh acak untuk anak petak

Universitas Sumatera Utara

Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan Kompos
Diletakkan kotoran ayam sebanyak 1 ton dan kulit kopi sebanyak 1 ton ditanah
kemudian diratakan

Ditambahkan air + MOD (Micro Organisme Decomposer) sebanyak 1 liter
dan 2 liter

Didiamkan selama 1 minggu

Dilakukan pengadukan sebanyak 3 kali pada minggu kedua secara merata

Didiamkan selama 1 minggu ditempat yang teduh

Dilakukan pengadukan setiap 1 minggu sekali seperti diatas selama 8 minggu

Setelah itu , kompos siap digunakan
Persiapan Lahan
Persiapan lahan diawali dengan pembersihan lahan penelitian dari sisa
tanaman sebelumnya dan gulma-gulma yang terdapat disekitar lahan penelitian.
Kemudian dilakukan pencangkulan atau pembajakan lahan agar tanah menjadi
gembur. Lalu, dibagi lahan menjadi petak-petak kecil sebanyak 24 plot yang
setiap plotnya berukuran 1x1 meter dengan jarak antar tiap plot 1 meter yang
dijadikan sebagai saluran air.
Pemupukan
Pemupukan dasar dengan pupuk kandang (10 ton/ha) dan pupuk kimia yaitu
dolomit (1 ton/ha), urea (100 kg/ha), SP-36 (150 kg/ha), dan KCL (200 kg/ha)

Universitas Sumatera Utara

pada setiap plot kemudian didiamkan selama satu minggu. Selanjutnya
penanaman dilakukan setelah pemupukan dasar. Pemupukan kompos dilakukan
saat tanaman berumur 16 MST (Minggu Setelah Tanam).
Pembibitan
Bibit Indigofera zollingeriana yang akan ditanam berumur 2 bulan.
Pengambilan bibit diperoleh dari Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih,
Galang.
Penanaman
Bibit legum Indigofera zollingeriana ditanam di polybag yang sudah
diberikan pemupukan dasar. Penanaman legum dilakukan dengan cara membuka
plastik polybag dan memasukkan bibit ke dalam lobang yang sudah dilubangi
dengan kedalaman ±10 cm dengan jarak tanam 1 m x 1 m.
Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi penyiraman dan penyiangan. Penyiraman dilakukan
setiap hari dua kali yaitu pada pagi dan sore atau sesuai kebutuhan. Jika musim
hujan tidak perlu untuk penyiraman. Penyiangan dilakukan terhadap gulma-gulma
liar yang ada di lahan penelitian yang dilakukan secara manual.
Panen (Pemotongan/Defoliasi)
Trimming untuk keseluruhan legum dilakukan pada saat tanaman berumur 16
minggu setelah penanaman dengan menggunakan parang atau gergaji dengan
tinggi pemotongan 1 m dari permukaan tanah, dengan maksud menyeragamkan
pertumbuhan. Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 24 MST
(Minggu Setelah Tanam) dengan tinggi pemotongan 1 m dari permukaan tanah.

Universitas Sumatera Utara

Peubah yang diamati
1.

Produksi Bahan Segar
Produksi bahan segar dihitung pada saat panen. Daun dan ranting-ranting

diikat rapi dengan tali plastik, kemudian ditimbang. Berat sampel yang diperoleh
pada saat penimbangan kemudian dikonversikan ke produksi ton/ha.
2.

Produksi Bahan Kering
Produksi bahan kering diperoleh dari produksi bahan segar legum setelah

dilakukan penimbangan. Dari hasil penimbangan diambil sampel sebanyak 200
gram selanjutnya sampel tersebut di oven pada suhu 1050C selama 8 jam,
kemudian ditimbang berat kering legum tersebut. Produksi berat segar
dikonversikan ke dalam berat kering untuk mengetahui produksi berat kering.
(Lingga, 1994). Untuk menentukan persentase bahan kering dapat digunakan
rumus :
% BK = Berat setelah pengeringan x 100 %
Berat segar
3.

Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman dihitung pada saat bibit Indigofera zollingeriana berumur 16

MST (Minggu Setelah Tanam) sampai panen berumur 24 MST (Minggu Setelah
Tanam). Pengambilan data 2 minggu sekali dengan mengukur tinggi tanaman
mulai dari permukaan tanah sampai pada pucuk tertinggi ke atas dengan pengukur
satuan centimeter.
4.

Jumlah Cabang
Jumlah cabang dilihat dari berapa jumlah cabang yang tumbuh dibatang

pokok utama. Pengambilan data dilakukan setelah dilakukan trimming dan pada
saat panen berumur 24 MST (Minggu Setelah Tanam).

Universitas Sumatera Utara

Analisis Data
Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam.
Uji lanjut digunakan ketika ditemukan adanya pengaruh nyata antar faktor
perlakuan adalah dengan melihat perbedaan antar anak petak dan interaksi antar
petak dengan petak utama yang kemudian di lanjutkan dengan uji berjarak
Duncan menurut Steel dan Toorie (1995).

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Komposisi Kimia Kompos
Hasil dari pengujian kompos campuran manure ayam dan limbah kulit
kopi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil analisa kompos
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Parameter

Satuan

C-organik
N total
C/N
P2O5
K2O

%
%
%
%

MOD (liter/ton)
1
2
3,90
4,10
0,21
0,29
18,57
14,13
0,35
0,40
0,74
0,52

SNI pupuk organik
padat
4,5
12-35

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Pertumbuhan Indigofera zollingeriana

0 0 11

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Pertumbuhan Indigofera zollingeriana

0 0 2

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Pertumbuhan Indigofera zollingeriana

0 0 4

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Pertumbuhan Indigofera zollingeriana

0 0 16

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Pertumbuhan Indigofera zollingeriana

0 0 3

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Pertumbuhan Indigofera zollingeriana

0 0 3

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Kualitas Indigoferazollingeriana

0 1 11

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Kualitas Indigoferazollingeriana

0 0 2

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Kualitas Indigoferazollingeriana

0 0 3

Pemanfaatan Kompos Campuran Manure Ayam Broiler dan Limbah Kulit Kopi dengan Berbagai Dosis MOD (Microorganisme Decomposer) Terhadap Kualitas Indigoferazollingeriana

0 2 19