Mempelajari Produksi dan Sifat Fisiko Kimia Khitosan dari Limbah Berbagai Jenis Udang Serta Aplikasinya
RAJA BONAN DOLOK SORMIN. 93297fTPP. Men~pelajariProduksi dan
Sifat Fisiko Kimia Khitosan dari Lirnbah Berbagai Jenis Udang serta
Aplikasinya.
(Dibawah bin~bingan F. G. WINARNO sebagai Ketua
Komisi, ABU NAWl ASSIK sebagai Anggota Kon~isidan ENDANG SRI
HERWVATI sebagai Anggota Konlisi).
Udang merupakan produk perikanan yang di Indonesia sudal~diusahakan
secara intensif. Produksi udang Indonesia pada taln111 1995 meucapai 343.492
ton. Pada umunnya udang dimadaatkan tanpa kepala atau tanpa kepala dan
kulit. Limbah yang berasal dari pembehuan udang bervariasi, pada umumnya
berkisar antara 30 - 75 % dari berat udang. Berdasarkan data produksi udang
tersebut maka limball udaug diperkirakan paling sediliit 120.000 ton. Limbah
udang di Indonesia pada umuumnya dibuat menjadi bahan campuran pada
pernbuatan kerupuk, petis dan terasi serta pakan ten~ak. Akan tetapi di Amerika
dan Jepang limball uda~igdimanfaatkan sebagai ballan dasar pemnbuat kl~itindan
kl~itosan.
Penelitian ini bertujuan in~tukmengetahui rendemen dan sifat fisiko kimia
kl~itosaudari beberapa jenis udang, serta keefelitifarinya dalam menangani limball
cair yang mengandung logam berat, protein dan juga mengikat sulfat dari agaragar untuk menghasilkan agarosa.
Penelitian ini dilahukau dalam dua tahap. Tahap I : ekstraksi kllitosan
dengan perlakuan A adalalt 3 jeuis udang yaitu : udang barong (Panlrlirus spp)
(A I), udang putih (Petraerrs n~ergirietlsis)(A2) dan udang galah (Macrobrachiurtr
rosetlbergii) (A3), perlakuan B adalah s ~ h udeasetilasi yaitu : 120°C (B I) dan
140°C (BZ), s e d a ~ ~ g kperlahall
a~~
C adalah konsentrasi NaOH yaitu : 50% (C1)
dan 60% (C2). Parameter yang dianalisis adalah : rendemen, kadar air, kadar
abu, derajat deasetilasi dan berat molekul. Tahap I1 : aplikasi kllitosa~lsebagai
pe~lgikatsulfat dari agar-agar, peugikat Hg dari limbah cair dan koagulan protein
dari limnbai~pe~~golahal~
ikan, dengall perlakuan A adalal~3 jenis udang udang
yaitu : udang barong (Patrztlirzls spp) (Al), udang putih ( Petlaezls nzergzrretrsis)
(A2) d a l ~udat~g galab (Macrobrachizmz rosetlbergii) (A3) dan perlahall B
adalah perbedaan derajat deasetilasi yaitu : 50.60
-
61.41 % (BI), 63.39
-
65.40 % (B2) d m 67.51 - 75.52 % (B3). Parameter yang dianalisis adalah :
kadar sulfat, kadar Hg dan kadar k o ~ ~ s e ~ ~
protein.
trat
k a ~ ~ lillitosan hasil ekstraksi dari ketiga
Hasil p e ~ ~ e l i t ir an~e ~ ~ u l ~ j u kbahwa
jellis uda~lgsecara umuln ~nempuiyaisifat fisika dan kmia yang baik, yaitu
apabila dilil~at dari kanduigan air, kadar abu dan
derajat deasetilasi dapat
diterin~a kare~ia masib dalam batas s t a ~ ~ d ayang
r
diperdagangkan. Kadar air
berkisar alltara 1.23 - 5.12 %, kadar abu antara 0.15 - 0.78 % sedangkan derajat
deasetilasi antara 46.16 - 75.52 %. Perlakuan perbedaan jenis udang berpengaruh
terl~adap kadar air, kadar abu, derajat deasetilasi dan berat molehl.
Suhu
deasetilasi beyengaruh terl~adaprendemen khitosan, kadar air. kadar abu. derajat,
deasetilasi d a l ~berat molelid. Kol~se~~trasi
NaOH berpengaruh terl~adapkadar
abu, derajat deasetilasi dan berat molekul, akan tetapi
terlladap kadar air.
tidak berpengaruh
It~teraksi ketiga perlakuan di atas hanya berpeugaruh
terhadap derajat deasetilasi.
Perlakuan B2 (suhu deasetilasi
140 "C)
mengl~asilkankhitosan dengan kadar air rata-rata terendah (3,49 %) dan derajat
deasetilasi sata-rata terti~iggi(66,95 %), sedangka~ipeslakua~lC2 (ko~lse~ltsasi
kllitosa~ldengall kadar abu rata-sata terendall yaitu
NaOM 60 %) ~ne~lgllasilka~l
0.273 ''0.
Aplikasi kllitosa~~
dala~nisolasi agasosa. ~)e~lgkl~elat
Hg da11 koagulat~
protein t l a ~ ilimball 1)allgall secara ulnunl besllasil, kare~lakadas sulfat agarosa
ynng didal~atka~l
berada pada batas perdaga~lgan. sedangkan Ilg 1laml)is dapat
diikat selnuanya senlentara kadar protein ko~lsetltratjuga ti~lggi. Jellis uda~lg
tidak ~~iem~)e~igasulii
daya ikat k l ~ i t o s aaka11
~ ~ tetapi pesbedaa~ldesajat deasetilasi
sangat be1pe1lgarul1terllat1;lp dayn ikat kllitosarl.
Sifat Fisiko Kimia Khitosan dari Lirnbah Berbagai Jenis Udang serta
Aplikasinya.
(Dibawah bin~bingan F. G. WINARNO sebagai Ketua
Komisi, ABU NAWl ASSIK sebagai Anggota Kon~isidan ENDANG SRI
HERWVATI sebagai Anggota Konlisi).
Udang merupakan produk perikanan yang di Indonesia sudal~diusahakan
secara intensif. Produksi udang Indonesia pada taln111 1995 meucapai 343.492
ton. Pada umunnya udang dimadaatkan tanpa kepala atau tanpa kepala dan
kulit. Limbah yang berasal dari pembehuan udang bervariasi, pada umumnya
berkisar antara 30 - 75 % dari berat udang. Berdasarkan data produksi udang
tersebut maka limball udaug diperkirakan paling sediliit 120.000 ton. Limbah
udang di Indonesia pada umuumnya dibuat menjadi bahan campuran pada
pernbuatan kerupuk, petis dan terasi serta pakan ten~ak. Akan tetapi di Amerika
dan Jepang limball uda~igdimanfaatkan sebagai ballan dasar pemnbuat kl~itindan
kl~itosan.
Penelitian ini bertujuan in~tukmengetahui rendemen dan sifat fisiko kimia
kl~itosaudari beberapa jenis udang, serta keefelitifarinya dalam menangani limball
cair yang mengandung logam berat, protein dan juga mengikat sulfat dari agaragar untuk menghasilkan agarosa.
Penelitian ini dilahukau dalam dua tahap. Tahap I : ekstraksi kllitosan
dengan perlakuan A adalalt 3 jeuis udang yaitu : udang barong (Panlrlirus spp)
(A I), udang putih (Petraerrs n~ergirietlsis)(A2) dan udang galah (Macrobrachiurtr
rosetlbergii) (A3), perlakuan B adalah s ~ h udeasetilasi yaitu : 120°C (B I) dan
140°C (BZ), s e d a ~ ~ g kperlahall
a~~
C adalah konsentrasi NaOH yaitu : 50% (C1)
dan 60% (C2). Parameter yang dianalisis adalah : rendemen, kadar air, kadar
abu, derajat deasetilasi dan berat molekul. Tahap I1 : aplikasi kllitosa~lsebagai
pe~lgikatsulfat dari agar-agar, peugikat Hg dari limbah cair dan koagulan protein
dari limnbai~pe~~golahal~
ikan, dengall perlakuan A adalal~3 jenis udang udang
yaitu : udang barong (Patrztlirzls spp) (Al), udang putih ( Petlaezls nzergzrretrsis)
(A2) d a l ~udat~g galab (Macrobrachizmz rosetlbergii) (A3) dan perlahall B
adalah perbedaan derajat deasetilasi yaitu : 50.60
-
61.41 % (BI), 63.39
-
65.40 % (B2) d m 67.51 - 75.52 % (B3). Parameter yang dianalisis adalah :
kadar sulfat, kadar Hg dan kadar k o ~ ~ s e ~ ~
protein.
trat
k a ~ ~ lillitosan hasil ekstraksi dari ketiga
Hasil p e ~ ~ e l i t ir an~e ~ ~ u l ~ j u kbahwa
jellis uda~lgsecara umuln ~nempuiyaisifat fisika dan kmia yang baik, yaitu
apabila dilil~at dari kanduigan air, kadar abu dan
derajat deasetilasi dapat
diterin~a kare~ia masib dalam batas s t a ~ ~ d ayang
r
diperdagangkan. Kadar air
berkisar alltara 1.23 - 5.12 %, kadar abu antara 0.15 - 0.78 % sedangkan derajat
deasetilasi antara 46.16 - 75.52 %. Perlakuan perbedaan jenis udang berpengaruh
terl~adap kadar air, kadar abu, derajat deasetilasi dan berat molehl.
Suhu
deasetilasi beyengaruh terl~adaprendemen khitosan, kadar air. kadar abu. derajat,
deasetilasi d a l ~berat molelid. Kol~se~~trasi
NaOH berpengaruh terl~adapkadar
abu, derajat deasetilasi dan berat molekul, akan tetapi
terlladap kadar air.
tidak berpengaruh
It~teraksi ketiga perlakuan di atas hanya berpeugaruh
terhadap derajat deasetilasi.
Perlakuan B2 (suhu deasetilasi
140 "C)
mengl~asilkankhitosan dengan kadar air rata-rata terendah (3,49 %) dan derajat
deasetilasi sata-rata terti~iggi(66,95 %), sedangka~ipeslakua~lC2 (ko~lse~ltsasi
kllitosa~ldengall kadar abu rata-sata terendall yaitu
NaOM 60 %) ~ne~lgllasilka~l
0.273 ''0.
Aplikasi kllitosa~~
dala~nisolasi agasosa. ~)e~lgkl~elat
Hg da11 koagulat~
protein t l a ~ ilimball 1)allgall secara ulnunl besllasil, kare~lakadas sulfat agarosa
ynng didal~atka~l
berada pada batas perdaga~lgan. sedangkan Ilg 1laml)is dapat
diikat selnuanya senlentara kadar protein ko~lsetltratjuga ti~lggi. Jellis uda~lg
tidak ~~iem~)e~igasulii
daya ikat k l ~ i t o s aaka11
~ ~ tetapi pesbedaa~ldesajat deasetilasi
sangat be1pe1lgarul1terllat1;lp dayn ikat kllitosarl.