LKP : Penerapan Copywriting Terhadap Website dalam Pembuatan Company Profile untuk Komando Armada Timur.

(1)

UNTUK KOMANDO ARMADA TIMUR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Desain Komunikasi Visual

Oleh :

Sri Puguh Santoso

08.42010.0024

S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA


(2)

berbagai unsur komposisi seperti misalnya huruf/teks, garis-garis, bidang, gambar/image dan sebagainya, untuk mempermudah dalam proses penerapan copywriting pada website KOARMATIM agar dapat tersampaikan dengan baik dan benar.

Permasalahan yang dihadapi adalah adanya kesulitan dalam menentukan konsep dan penyesuaian karakteristik font dan pemilihan tipografi yang benar. Penempatan objek-objek dan penentuan tipografi harus disesuaikan dengan konsep layout, agar memberikan hasil yang maksimal dalam menampilkan pesan pada website, sehingga diperlukan adanya pengetahuan yang lebih banyak tentang ilmu desain grafis khususnya pada copywriting, untuk mewujudkannya.

Dengan demikian diperlukan pemahaman mengenai desain grafis khususnya copywriting dan unsur-unsur desain terkait dengan warna, tipografi dan layout untuk membantu sebuah perancangan website KOARMATIM untuk bagan skenario dan copywriting.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAKSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Permasalahan... 3

1.5 Tujuan. ... 4

1.5.1. Tujuan Umum ... 4

1.5.2. Tujuan Khusus ... 5

1.6 Manfaat ... 5

1.6.1. Bagi Perguruan Tinggi ... 5

1.6.2. Bagi Mahasiswa ... 5

1.7 Metodologi ... 6

1.7.1. Metodologi Penelitian ... 6

1.8 Kontribusi ... 7

1.6 Sistematika Penulisan... 7


(4)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil... ... 9

2.2 Visi... ... 10

2.3 Misi... ... 10

2.4 Struktur Jabatan ... 10

2.4.1. Struktur Jabatan Guskumla ... 11

2.4.2. Struktur Jabatan Guspurla ... 11

2.4.3. Struktur Jabatan Lantamal... 12

2.4.4. Struktur Jabatan Mako ... 12

2.5 Tugas Pokok ... 12

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Desain Komunikasi Visual ... 15

3.2 Tipografi ... 16

3.3. Warna ... 18

3.4 Situs Web ... 20

3.5 Company Profile ... 22

3.6 Fotografi ... 23


(5)

4.2 Metodologi Observasi ... 26

4.3 Metode Interview ... 26

4.4 Metode Literatur... 27

4.5 Perancangan ... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil ... ... 28

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan... ... 34

6.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35 LAMPIRAN


(6)

Gambar 2.1.Struktur Jabatan Guskumla ... 11

Gambar 2.2.Struktur Jabatan Guspurla ... 11

Gambar 2.3 Struktur Jabatan Lantamal ... 12

Gambar 2.4 Struktur Jabatan Mako ... 12

Gambar 2.5 Website Koarmatim... 14

Gambar 3.1 Jenis Hurus Roman ... 15

Gambar 3.2 Jenis Hurus Serif ... 15

Gambar 3.3 Jenis Hurus Sans Serif ... 16

Gambar 3.4 Jenis Hurus Egypt... 17

Gambar 3.5 Jenis Hurus Script... 18

Gambar 3.5 Lingkaran Warna ... 19

Gambar 3.5 Contoh Website ... 21

Gambar 5.1 Tampilan Log In ... 28

Gambar 5.2 Tampilan Home ... 29

Gambar 5.3 Tampilan Profile ... 30

Gambar 5.4 Tampilan Staff anggota ... 31

Gambar 5.5 Tampilan Gallery... 32


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di masa sekarang ini, ada berbagai macam cara menyampaikan sebuah informasi , baik lisan maupun tulisan. Dengan kemajuan teknologi pada masa sekarang, tidak menuntut kemungkinan bahwa media informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan efektif adalah melalui internet. Dengan internet, sebuah informasi dapat disuguhkan dengan cepat dan mendapatkan kemudahan dalam memberikan layanan dan informasi, juga untuk kemudahan perluasan dan pengembangan bisnis maupun pemerintahan.

Dalam hal ini layanan informasi didalam pemerintahan mempunyai kebutuhan untuk memberikan informasi yang dapat menunjang nilai dari kinerja pemerintahan terhadap layanan masyarakat, seperti halnya dalam markas militer

TNI-AL yang diketahui sekarang bernama KOARMATIM ( Komando Armada Timur ), membutuhkan sebuah media untuk menyampaikan informasi yaitu

berupa website. Dalam website tersebut, berisi tentang company profile

KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) untuk menunjang minat

masyarakat untuk lebih mengenal Armatim.

Armatim memiliki website yang menurut pihak armatim masih memiliki kekurangan dan sesuai dengan permintaan Kepala Dinas untuk membantu membuatkan website tandingan untuk dijadikan alternatif dari website yang sudah ada, dan website tersebut akan di presentasikan kepada Panglima Armatim,


(8)

dalam isi website tersebut terdapat beberapa penempatan tipograf dan image yang harus disesuaikan dengan mengikuti konsep layout.

Dalam penempatan tipograf dan image dibutuhkan copywriting untuk dapat membantu proses pengerjaan website tandingan dengan menentukan penempatan tipograf dan image, baik isi, ukuran, warna maupun bentuk, dengan adanya hal tersebut maka saya mengambil judul “Penerapan Copywriting Terhadap Website Dalam Pembuatan Company Profile Untuk Koarmatim ( Komando Armada Timur ) di Surabaya” sebagai mata kuliah kerja praktek ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat diketahui permasalahan yang ada yaitu :

1. Bagaimana penerapan copywriting terhadap website dalam company profile untuk Koarmatim?

2. Bagaimana menentukan konsep copywriting yang sesuai dalam website untuk Koarmatim ?

1.3 Batasan Masalah

Supaya kendala-kendala yang dirumuskan diatas dapat terselesaikan dan tidak menyimpang jauh dari lingkup permasalahan, maka dipandang perlu adanya pembatasan dalam pembahasannya. Dalam pembaasan ini penulis perlu membatasi permasalahan sebagai berikut :


(9)

1. Dalam pembuatan website dibatasi hanya pada penerapan copywriting 2. Tidak membahas desain layout website, melainkan penulisan dan

penempatan isi konten.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Kerja Praktek ini sebagai persyaratan untuk menyelesaikan dan sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi SI Desain Komunikasi Visual STIKOM Surabaya yaitu dengan melaksanakan mata kuliah Praktek Kerja Industri. Tujuan kerja praktek adalah untuk mengetahui dunia kerja yang sebenarnya agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa STIKOM Surabaya serta diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di kampus langsung ke tempat kerja. Dengan adanya kerja praktek ini, bertujuan juga untuk memperdalam dan memperluas wawasan pengetahuan dalam dunia kerja, sekaligus sebagai tempat latihan bagi para mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.

1.4.2 Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan kerja praktek, diharapkan agar para mahasiswa dapat: 1. Mengenal dan memahami secara cermat situasi dunia kerja

2. Mempraktekkan materi atau ilmu yang diperoleh di kampus ke dalam dunia kerja


(10)

3. Mahasiswa diharapkan lebih professional dan mampu mengembangkan potensi diri.

1.5. Manfaat

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi

a. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi dengan perusahaan.

b. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk pengembangan dunia pendidikan.

1.5.2 Bagi Mahasiswa

a. Memberi pelajaran bahwa kedisiplinan sangat dituntut ketika memasuki dunia kerja yang secara langsung berhadapan dengan konsumen.

b. Memberi gambaran tentang lapangan kerja yang sesuai dengan jurusan yang dimiliki oleh mahasiswa yang bersangkutan.

c. Memperluas wawasan serta menambah pengetahuan mahasiswa mengenai system dan mekanisme kerja di perusahaan.

1.6 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan penerapan copywriting ini adalah :


(11)

1.6.1 Observasi

Dalam pelaksanaan kerja praktek di KOARMATIM ( Komando Armada

Timur ) dilakukan pendekatan dengan survey untuk mengetahui masalah apa

yang bisa dikerjakan sesuai dengan materi ilmu yang dimiliki. Survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah selain itu juga untuk mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan oleh instansi atau suatu perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

1.6.2 Wawancara

Metodologi Wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama melakukan kerja praktek di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ). Dengan mencatat semua data-data yang dibutuhkan kemudian diolah menjadi data yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dimana dalam mendapatkan data-data diperoleh dari narasumber.

1. 7 Metodologi Desain

a. Pengumpulan Data

b. Mengumpulkan data – data yang diperlukan dan sesuai dengan judul yang diambil penulis

c. Studi Literatur

d. Mencari dan mengolah data sekunder dari berbagai data literature, catatan kuliah dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan isi laporan dan kegiatan yang berlangsung di lapangan.


(12)

e. Teknik Wawancara

f. Mencari data melalui Tanya jawab dengan pihak yang terkait dengan kegiatan kerja praktek dan isi laporan.

g. Bahan Pustaka

h. Mencari data dari buku – buku yang berhubungan dengan judul yang diambil.

1.8 Sistematika Penulisan

Laporan kerja ini terbagi dari beberapa bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang bertujuan dapat menjelaskan pokok-pokok bahasan dalam menyusun laporan ini. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan. Bab II Profil Perusahaan

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum Unit Usaha Industri Hilir.

Bab III Landasan Teori

Dalam bab ini dibahas tentang dasar-dasar merancang sebuah website sebagai dasar teori untuk pembahasan Bab V.


(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil

Peran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) sangatlah penting di dalam pencapaian tugas pokok TNI AL, karena operasi laut tidak akan berjalan dengan optimal tanpa diimbangi oleh aspek dukungan yang baik dan memadai. Penegasan tersebut disampaikan dalam amanat Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksmana Muda TNI Bambang Suwarto pada saat memimpin upacara serahterima jabatan Komandan Lantamal V dan Komandan Lantamal IX yang berlangsung di Lapangan Mako Lantamal V Surabaya, Jumat 4 Februari 2011.

Komandan Lantamal V diserahterimakan dari Brigjen TNI (Mar) Halim A, Hermanto kepada penggantinya Laksma TNI M. Atok Urrahman. Sedangkan Komandan Lantamal IX diserahterimakan dari Laksma TNI DR. Dadang S. Wirasuta kepada penggantinya Kolonel Laut (P) Rahardjo Dwi Prihanggono, SH. Dikatakan Pangarmatim, guna menempatkan kedudukan Lantmal yang proporsional, maka peran maupun fungsi pangkalan sebagai tempat penangkalan, pembekalan, penyelenggarakan pemeliharaan dan perbaikan unsur-unsur operasional TNI Angkatan Laut serta perawatan personel harus terus ditingkatkan kemampuannya.

Sebagai representasi TNI AL di daerah, lanjut Pangarmatim, Lantamal juga mempunyai peranan yang sangat strategis. Kedudukan Lantamal yang berada di


(14)

daerah merupakan kepanjangan tangan dari Koarmatim dalam mendukung unsur-unsur operasional. Sampai saat ini tindak pelanggaran di laut masih cukup tinggi, seperti, permasalahan di perbatasan dengan negara tetangga, kejahatan lintas negara ( perampokan, human trafficking, illegal logging, illegal fishing dan kegiatan illegal lainnya ), pelanggaran wilayah, dan jaminan keamanan jalur perhubungan laut internasional.

Untuk itu, Lantamal harus mampu berperan di baris terdepan dalam mempertahankan wilayah perairan yurisdiksi nasional dan ikut bertanggung jawab dalam memberikan jaminan keamanan laut di wilayahnya. Disamping itu, tugas Lantamal yang tidak kalah penting adalah perannya dalam memberikan kontribusi sebagai motivator dan dinamisator dalam pembangunan kelautan di daerah,”kata Pangarmatim.

Masih menurut Pangarmatim, untuk menindaklanjuti hasi Rapim TNI/TNI AL 2011 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu terhadap evaluasi kekuatan dan kemampuan TNI Tahun 2010, analisa ancaman dan tugas TNI, maka kebijakan Panglima TNI yang perlu ditindaklanjuti meliputi kebijakan pembinaan kekuatan dan kemampuan, reformasi birokrasi TNI, optimalisasi peran TNI, kesejahteraan prajurit dan PNS TNI, pengawasan dan tertib administrasi serta kebijakan growth and right sizing.


(15)

2.1 Visi

Mewujudkan Koarmatim sebagai komponen kekuatan pertahanan dilaut yang handal

2.2 Misi

a. Membina dan mengembangkan kekuatan serta kemampuan tempur SSAT.

b. Meningkatkan gelar dan proyeksi kekuatan guna melaksanakan pengendalian laut dan menjaga stabilitas keamanan di kawasan timur Indonesia.

c. Membina hubungan militer dengan negara-negara sahabat.

d. Membina potensi Maritim menjadi kekuatan pertahanan negara di laut.

2.3 Struktur Jabatan

a. Struktur Jabatan Guskumla


(16)

b. Struktur Jabatan Guspurl

Gambar 2.2 Struktur Jabatan Guspurla

c. Struktur Jabatan Lantamal


(17)

d. Struktur Jabatan Mako

Gambar 2.4 Struktur Jawaban Mako

2.4 Tugas Pokok

Komando Armada RI Kawasan Timur selaku Kotama Pembina dan Operasional, membina kemampuan Sistem Senjata Armada Terpadu, membina potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan keamanan negara di laut, melaksanakan operasi laut sehari-hari dan operasi tempur laut untuk pengendalian dan proyeksi kekuatan ke darat lewat laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut.

Berdasarkan rumusan tugas-tugas TNI AL pada TA. 2003, maka tugas Koarmatim pada tahun 2003 difokuskan untuk dapat menunjang tugas-tugas TNI AL, dengan penjabaran sebagai berikut :

a. Memelihara dan menyiapkan SSAT sesuai skala prioritas agar dapat digerakkan sewaktu-waktu dalam satuan-satuan operasional dengan urutan sebagai berikut :


(18)

2. Tugas Kamla.

3. Tugas khusus dan tugas-tugas sosial kemanusiaan.

b. Memelihara dan memperkuat keamanan serta stabilitas yuridiksi perairan wilayah laut nasional untuk mendukung kelancaran Pembangunan Nasional dibidang Kelautan.

c. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan, penangkalan dan penanggulangan ancaman serta kontinjensi

d. Menegakkan Kedaulatan Negara dan Hukum di laut perairan Nasional Indonesia serta menegakkan hukum di laut Yurisdiksi Nasional dan melindungi kepentingan nasional di dan atau lewat laut bersama-sama dengan segenap komponen kekuatan Hannas lainnya.

e. Membantu penyelenggaraan potensi nasional dibidang maritim yang diarahkan sebagai kekuatan cadangan dan dukungan bagi operasi tempur laut.

f. Menelenggarakan kegiatan diplomasi Angkatan Laut untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mewujudkan kepentingan bangsa.

g. Meningkatkan kehadiran dan intensitas unsur TNI AL/Koarmatim sebagai kekuatan penangkal yang handal sepanjang tahun.

h. Memelihara kerja sama dengan Angkatan Laut negara sahabat khususnya negara ASEAN.


(19)

i. Melaksanakan tugas-tugas SAR, bantuan terhadap korban bencana alam maupun akibat rawan pangan.

j. Mengimplementasikan strategi pertisipasi sentuhan sosial dan bantuan kemanusiaan di daerah terpencil/pulau terpencil.

k. Ikut berperan memelihara dan menciptakan situasi kondusif dalam rangka mengamankan serta menyukseskan agenda reformasi internal.

2.5 Website Koarmatim


(20)

BAB III

LANDASAN TEORI

Berdasarkan pada teori yang di dapat dari perkuliahan Program Studi S1-Desain Komunikasi Visual STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau materi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan kerja praktek di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) pada bagian ,diantaranya adalah sebagai berikut:

3.1 Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas

akademik di Indonesia dengan singkatan DESKOMVIS pada dasarnya merupakan istilahpenggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenaipengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat.Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda

(signs),gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf

(tipografi),ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesandan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.


(21)

3.2 Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak. Didalam sebuah desain,tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Desain komunikasi visual tidak bisa lepas dari tipografi sebagai unsur pendukungnya. Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya bisa dipersepsikan berbeda.

Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja berarti suatu makna yang mengacu kepada sebuah obyek ataupun gagasan,tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Hal itu dikarenakan terdapatnya nilai estetika dan nilai fungsional dalam suatu huruf.

Adapun menurut pengelompokan huruf sesuai garis besar antara lain :

1. Roman

Huruf jenis roman dapat dikenali mempunyai ciri tegak dan didominisi garis lurus. Memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya.


(22)

2. Serif

Huruf jenis serif dapat dikenali memiliki kait yang terdapat diujung-ujungnya. Selain membantu keterbacaan, serif juga memudahkan saat diukir ke batu.

Gambar 3.2. Jenis Huruf Serif

3. Sans Serif

Huruf jenis sans serif tidak memiliki kait yang terdapat diujung-ujungnya. Sans serif melambangkan kesederhanaan.


(23)

4. Egyptian

Jenis huruf ini memiliki ciri kaki yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan kokoh,kuat,kekar dan stabil.

Gambar 3.4. Jenis Huruf Egyptian

5. Script

Jenis huruf ini juga sering disebut Kursif. Huruf ini menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi, akrab, keanggunan, dan kepuasan. Seperti halnya huruf jawa adalah salah satu contohnya.


(24)

3.3 Warna

Warna memiliki peran untuk menunjang suatu komposisi dalam suatu desain yang mempunyai berbagai kriteria dan jenis yang digunakan untuk menentukan suatu keputusan sebagai unsur dalam suatu desain.

Gambar 3.6. Lingkaran Warna

Keputusan yang tepat dalam pemilihan warna mempengaruhi seluruh unsur sebuah desain yang dapat menimbulkan konflik dari berbagai pihak. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Adapun respon psikologis masing-masing warna antara lain :

1. Merah : Kekuatan, bertenaga, kehangatan, , cinta, agresifitas, bahaya. 2. Biru : Kepercayaan, konservatif, keamanan, kebersihan, perintah. 3. Hijau : Alami, kesehatan, , kecemburuan, pembaruan.

4. Kuning : Optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran, kecurangan, pengecut. 5. Ungu : Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan. 6. Orange : Energi, keseimbangan, kehangatan.

7. Coklat : Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan. 8. Abu-abu: Intelek, futuristic, modis, kesenduan, merusak. 9. Putih : Kemurnian, bersih, kecermatan, steril, kematian.


(25)

3.4 Situs web

Pengertian situs web adalah (bahasa Inggris: web site) atau sering dingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai Waring Wera Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.

Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor


(26)

komputer. Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.


(27)

3.4 Company Profile

Company Profile merupakan salah satu media Public Relations yang merepresentasikan sebuah perusahaan (organisasi). Produk Relations ini berisi gambaran umum perusahaan, di mana perusahaan bias memilih poin-poin apa yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publiknya disesuaikan dengan kepentingan public sasaran, apakah company profile dibuat untuk konsumen, bank, pemasok, atau lembaga lain. Tujuan pembedaan tersebut tiada lain untuk menciptakan kepuasan public. Publik puas jika kepentingannya terpenuhi. Salah satunya adalah kepentingan untuk mendapatkan informasi tentang aktifitas perusahaan.

Company Profile dapat dibuat dalam bentuk cetak (printed), video profile, animasi, maupun web integrated. Fungsi company profile antara lain adalah sebagai berikut :

1. Representasi Perusahaan. Company Profile adalah gambaran tentang Perusahaan.

2. Bisa digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya mutual-understanding.

3. Menghemat waktu transaksi.


(28)

3.5 Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi

Fotografi juga berkaitan dengan foto jurnalis, dimana foto jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan sebagai foto yang bertujuan dalam permotretannya karena keinginan bercerita kepada orang lain. Jadi foto-foto di jenis ini kepentingan utamanya adalah keinginan dalam menyampaikan pesan (massage) pada orang lain dengan maksut agar orang lain melakukan sesuatu tindakan psikis maupun psikologis.

Banyak orang awam yang beranggapan bahwa yang disebut fotojurnalistik itu hanyalah foto-foto yang dihasilkan oleh para wartawan foto saja. Padahal fotojurnalistik sebenarnya mencakup hal yang sangat luas. Foto-foto advertensi, kalender, postcard adalah juga bisa dikatakan jenis foto jurnalistik. Dalam buku


(29)

serial Photojournalistic yang diterbitkan oleh Time Life diungkapkan bahwa: Sementara foto-foto yang dihasilkan oleh para wartawan foto seperti yang kita lihat di media massa adalah pers foto (foto berita) yang penekanannya pada perekaman fakta otentik.

Misalnya foto yang menggambarkan kebakaran, kecelakaan, pengusuran. Foto berita, foto advertensi dan sebagainya itu semua ingin menceritakan sesuatu yang pada gilirannya akan membuat orang tersebut bertindak (feedback) . Foto-foto jurnalistik ini disiplinnya lebih banyak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh imaji tersebut bagi pemerhatinya. Dari uraian di atas jelaslah bahwa foto jurnalistik atau khususnya persfoto yang baik adalah foto yang memiliki pesan yang jelas dari sebuah peristiwa, tetapi dibuat dengan kemampuan teknologi secara otentik.

Perbedaan foto jurnalis adalah terletak pada pilihan, membuat foto jurnalistik berarti memilih foto mana yang cocok. Dia mencontohkan dalam peristiwa pernikahan, dokumentasi berarti mengambil/memotret seluruh peristiwa. Mulai dari penerimaan tamu hingga usai acara. Tapi seorang wartawan foto hanya mengambil sisi-sisi yang dianggap menarik saja. Karena memang peristiwa itu nantinya akan menjadi pilihan wartan foto untuk dimuat di dalam medianya saja. Jadi yang membedakan foto jurnalistik dengan foto dokumentasi itu sebatas pada apakah foto itu dipublikasikan di media massa atau tidak. Hal lain yang menjadi nilai suatu foto jurnalistik juga ditentukan oleh beberapa unsur di antaranya; Aktualitas, berhubungan dengan berita.


(30)

BAB IV

METODE KERJA PRAKTEK

4.1 Metode Observasi

Metode kerja praktek yang di gunakan selama kerja praktek di

ARMATIM ( Armada Timur ) adalah :

Nama perusahaan : KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) Tempat : Dinas Informasi Dan Pengolahan Data

KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) Di

Surabaya.

Kerja Praktek dilaksanakan oleh penyusun selama satu bulan, dimulai pada tanggal 17 Januari 2011,dan berakhir pada tanggal 17 Februari 2011, dengan alokasi waktu per minggu, setiap Senin – Jumat : 08.00 – 16.00 WIB

Pada pelaksanaan kerja Praktek, penulis diberi tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan Program Studi Desain Komunikasi Visual dan yang berhubungan juga dengan kebutuhan pembuatan website tandingan untuk

KOARMATIM ( Komadno Armada Timur ).

Dalam kesempatan ini penulis di beri kepercayaan untuk mengerjakan website tandingan di Dinas Informasi Dan Pengolahan Data di KOARMATIM (


(31)

1.2. Metode Interview

Di laksanakan dengan melakukan tanya jawab secara lagsung dengan pembimbing kerja praktek dan para Staff di Dinas Informasi Dan Pengolahan Data di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ).

4.3 Metode Observasi

Pelaksanaan yang sangat singkat selama kurang lebih 1 bulan tersebut saya melakukan kegiatan observasi di Dinas Penerangan Dan Dinas Informasi Dan Pengolahan

Dengan penentuan waktu sebagai berikut : 1. Minggu 1

 Membicarakan tentang pembagian untuk mengerjakan website tandingan tersebut dengan teman, Kepala Dinas dan staff pembimbing

 Membantu pengerjaan naskah untuk website di Dinas Penerangan

 Mengumpulkan data-data yang diperlukan

 Menentukan konsep copywriting yang sesuai untuk website

2. Minggu 2

 Membicarakan konsep copywriting dengan teman yang menyusun konsep layout website

 Memilih warna yang sesuai untuk di gunakan pada website.

 Memilih jenis font dan ukuran font yang sesuai untuk di gunakan pada website.

 Menentukan naskah dan penempatan konten yang akan digunakan pada website


(32)

 Membantu pengerjaan naskah untuk website di Dinas Penerangan

3. Minggu 3 hingga pertengahan minggu ke 5 Mengimplementasikan desain :

 Membantu pengerjaan naskah untuk website di Dinas Penerangan

 Mengerjakan dan memasukkan tiap-tiap elemen teks dan gambar pada website

 Finishing desain

 Presentasi ke Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data

 Melengkapi dan mengerjakan Laporan

4.4 Perancangan

Penjelasan Keterangan Teks dan Naskah Website KOARMATIM (

Komando Armada Timur )

Teks dan Naskah dibuat dengan tampilan yang formal sesuai dengan tampilan layout yang menonjolkan kesan formal.

 Font Headline “KOARMATIM” Threbuchet MS karena font tersebut salah satu font yang tidak memiliki serif. Sehingga menonjolkan kesan formal dan kuat.

Font yang digunakan untuk penulisan naskah adalah cambria Heading memberikan kesan formal namun nyaman untuk dibaca.

 Naskah dibuat rata kiri agar mudah dimengerti dan tidak membingungkan, namun sebagian dibuat rata tengah untuk memberikan kesan naskah


(33)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Dan Pembahasan Penerapan Copywriting

Selama melakukan kerja praktek di Dinas Informasi dan Pengolahan Data dan Dinas Penerangan Di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) sebagai berikut :

Gambar 5.1 Penerapan Copywriting pada website pada log in layout

Pemberian tanda panah merah adalah beberapa titik yang diperoleh dari penerapan copywriting pada website, dengan keterangan sebagai berikut :


(34)

1. Untuk penempatan logo memang dimaksudkan pada rata kiri karena bentuk layout menyerupai amplop tersebut memungkinkan para user melihat lebih dulu pada layout.

2. Untuk penempatan foto personel anggota disejajarkan dibawah untuk meyesuaikan pada letak kaki yang memang pada umumnya terletak dibawah agar tidak berkesan monoton.

Gambar 5.2 Penerapan Copywriting pada website pada home layout

Penerapan copywriting dalam home layout dapat ditunjukan oleh tanda panah merah yang menunjukan penerapan copywriting memiliki peran dalam


(35)

menentukan isi, naskah dan konten pada website, dengan keterangan sebagai berikut :

1. “KOARMATIM” teks tersebut adalah headline pada website tersebut, dengan pemberian font Threbuchet MS dan memberikan warna biru pada teks tersebut dimaksudkan agar identik dengan TNI-AL yang memang baik seragam maupun ketentuan diominasi dengan warna biru.

2. Penempatan untuk “MAP” , “Foto Panglima”, foto dan video juga penerapan dari copywriting yang dimaksudkan untuk memuncukan identitas TNI-AL di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) melalui informasi kegiatan anggota, foto latihan perang, video documenter maupun jangkauan perlindungan dan pengabdian untuk masyarakat melalui map.


(36)

Penerapan copywriting pada halaman ini adalah menyesuaikan ukuran layout dengan memaksimalkan tampilan foto dan video dengan ukuran yang besar untuk menarik user agar melihat dengan jelas baik foto maupun video, yang berisi tentang kegiatan anggota TNI-AL.

Gambar 5.4 Penerapan Copywriting pada website pada link button layout

Penerapan copywriting pada link button yang ditandai dengan tanda panah merah adalah satu penerapan untuk menentukan apa yang dibutuhkan sebuah


(37)

website untuk menentukan teks dan naskah yang dibutuhkan untuk memberikan informasi dalam menjalankan website.

5.2 Hasil Dan Pembahasan Perlakuan Copywriting

Gambar 5.5 Perlakuan Copywriting terhadap staff anggota untuk membantu


(38)

Hasil perlakuan copywriting terhadap staff anggota untuk membantu mengemas berita dan informasi adalah perlakuan untuk mengasah kemampuan berinteraksi dan menyampaikan pendapat sesuai dengan kemampuan yang ada agar bisa bertukar pikiran atau dalam artian take&give. Dengan perlakuan copywriting dari mahasiswa terhadap staff anggota yang pada umumnya adalah anggota pemerintahan, dapat dijadikan sebagai penunjang kinerja pada staff anggota TNI-AL untuk meningkatkan kemampuan dan skill.


(39)

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penerapan dan perlakuan copywriting dapat disandingkan dengan website dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan sebuah konsep website melalui interaksi dengan berbagai keahlian orang yang pada umunya memiliki keahlian dan skill yang berbeda-beda. Copywriting memiliki peran untuk memberikan nilai jual pada perusahaan tersebut, baik dari nilai jual informasi maupun produk, sehingga copywriting memiliki peran penting untuk tercapainya konsep,gagasan dan ide untuk mencapai satu nilai yang ditargetkan.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil temuan yang di uraikan pada pembahasan terdahulu, maka ada beberapa saran yang hendak penulis sampaikan bagi pihak-pihak berkepentingan, antara lain:

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, serta demi tercapainya tujuan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

a. Dalam mendesain diharapkan dapat menggunakan dan menampilkan warna yang sesuai dengan produk agar dapat menarik perhatian. b. Penggunaan jenis huruf / font harus menyesuaikan dengan konsep

atau tema, dan yang terpenting informasi dapat tersampaikan dengan baik.

c. Diharapkan dapat keseimbangan tata letak objek agar dapat terlihat b. dengan jelas dan menarik.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Bovee, G. L. (1986). Contemporary Advertising. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Penerbit Masyarakat Seni

Evans, J. R. (1995). Principlus of Marketing. Jakarta: Gramedia.

I, H. (2004). Warna Bagi Citra dan Penampilan. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press. Jefkins, F. (1997). Teori Warna. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, R. (2008). Peranan Layout . Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ruslan, R. (2008). Desain Komunikasi Visual. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sarwono, J. d. (2007). Metode Reset untuk Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Martha, Gill, 2000, Color Harmony Naturals, Jakarta : Rockport Publisher Mudjiono, 1990, Prinsip-prinsip Komposisi Dalam Seni Lukis, Surabaya : Depdikbud


(1)

menentukan isi, naskah dan konten pada website, dengan keterangan sebagai berikut :

1. “KOARMATIM” teks tersebut adalah headline pada website tersebut, dengan pemberian font Threbuchet MS dan memberikan warna biru pada teks tersebut dimaksudkan agar identik dengan TNI-AL yang memang baik seragam maupun ketentuan diominasi dengan warna biru.

2. Penempatan untuk “MAP” , “Foto Panglima”, foto dan video juga penerapan dari copywriting yang dimaksudkan untuk memuncukan identitas TNI-AL di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) melalui informasi kegiatan anggota, foto latihan perang, video documenter maupun jangkauan perlindungan dan pengabdian untuk masyarakat melalui map.


(2)

Penerapan copywriting pada halaman ini adalah menyesuaikan ukuran layout dengan memaksimalkan tampilan foto dan video dengan ukuran yang besar untuk menarik user agar melihat dengan jelas baik foto maupun video, yang berisi tentang kegiatan anggota TNI-AL.

Gambar 5.4 Penerapan Copywriting pada website pada link button layout

Penerapan copywriting pada link button yang ditandai dengan tanda panah merah adalah satu penerapan untuk menentukan apa yang dibutuhkan sebuah


(3)

website untuk menentukan teks dan naskah yang dibutuhkan untuk memberikan informasi dalam menjalankan website.

5.2 Hasil Dan Pembahasan Perlakuan Copywriting

Gambar 5.5 Perlakuan Copywriting terhadap staff anggota untuk membantu


(4)

Hasil perlakuan copywriting terhadap staff anggota untuk membantu mengemas berita dan informasi adalah perlakuan untuk mengasah kemampuan berinteraksi dan menyampaikan pendapat sesuai dengan kemampuan yang ada agar bisa bertukar pikiran atau dalam artian take&give. Dengan perlakuan copywriting dari mahasiswa terhadap staff anggota yang pada umumnya adalah anggota pemerintahan, dapat dijadikan sebagai penunjang kinerja pada staff anggota TNI-AL untuk meningkatkan kemampuan dan skill.


(5)

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penerapan dan perlakuan copywriting dapat disandingkan dengan website dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan sebuah konsep website melalui interaksi dengan berbagai keahlian orang yang pada umunya memiliki keahlian dan skill yang berbeda-beda. Copywriting memiliki peran untuk memberikan nilai jual pada perusahaan tersebut, baik dari nilai jual informasi maupun produk, sehingga copywriting memiliki peran penting untuk tercapainya konsep,gagasan dan ide untuk mencapai satu nilai yang ditargetkan.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil temuan yang di uraikan pada pembahasan terdahulu, maka ada beberapa saran yang hendak penulis sampaikan bagi pihak-pihak berkepentingan, antara lain:

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, serta demi tercapainya tujuan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

a. Dalam mendesain diharapkan dapat menggunakan dan menampilkan warna yang sesuai dengan produk agar dapat menarik perhatian. b. Penggunaan jenis huruf / font harus menyesuaikan dengan konsep

atau tema, dan yang terpenting informasi dapat tersampaikan dengan baik.

c. Diharapkan dapat keseimbangan tata letak objek agar dapat terlihat b. dengan jelas dan menarik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bovee, G. L. (1986). Contemporary Advertising. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Penerbit Masyarakat Seni

Evans, J. R. (1995). Principlus of Marketing. Jakarta: Gramedia.

I, H. (2004). Warna Bagi Citra dan Penampilan. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press. Jefkins, F. (1997). Teori Warna. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, R. (2008). Peranan Layout . Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ruslan, R. (2008). Desain Komunikasi Visual. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sarwono, J. d. (2007). Metode Reset untuk Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Martha, Gill, 2000, Color Harmony Naturals, Jakarta : Rockport Publisher

Mudjiono, 1990, Prinsip-prinsip Komposisi Dalam Seni Lukis, Surabaya : Depdikbud