LKP : Pembuatan Company Profile Berupa Video Sandingan Koarmatim (Komando Armada Timur) Bagan Konsep Layout.

(1)

(KOMANDO ARMADA TIMUR) BAGAN KONSEP LAYOUT

Oleh:

Agung Dwi Kurnianto 08.42010.0015

S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

ABSTRAKSI

Untuk menyampaikan informasi kepada orang-orang yang dituju dibutuhkan suatu visual yang bisa menangani semua hal yang berkaitan. Desain Komunikasi Visual juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya.

Fotografi periklanan, fotografi wedding, digital imaging, merupakan salah satu bagian kegiatan yang memerlukan ilmu dari desain komunikasi visual, yang dimana hal-hal diatas sangat erat kaitannya dalam informasi yang kegiatan menyebarluaskan pesan komunikasi kepada khalayak untuk memberitahukan sesuatu atau untuk menginformasikan berita atau mengvisualisasikan atau juga menawarkan barang atau jasa dengan jalan media masa.

Layanan informasi didalam pemerintahan mempunyai kebutuhan untuk memberikan informasi yang dapat menunjang nilai dari kinerja pemerintahan terhadap layanan masyarakat, seperti halnya dalam markas militer TNI-AL yang diketahui sekarang bernama KOARMATIM (Komando Armada Timur), membutuhkan sebuah media untuk menyampaikan informasi yaitu berupa website. Dalam website tersebut, berisi tentang company profile KOARMATIM (Komando Armada Timur) untuk menunjang minat masyarakat untuk lebih mengenal Armatim yaitu dengan adanya foto-foto dan video suatu kegiatan yang ada di Armatim dengan sebuah konsep yang menarik..


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI... 6

KATA PENGANTAR ... 7

DAFTAR ISI ... 2

DAFTAR TABEL ... 12

DAFTAR GAMBAR ... 13

DAFTAR LAMPIRAN ... 15

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.4.1 Tujuan Umum ... 3

1.4.1 Tujuan khusus ... 3

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.7 Metodologi Desain ... 5

1.8 Sistematika Pengerjaan Proses Desain ... 6

1.9 Sistematika Penulisan... 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 9

2.1 Latar Belakang Perusahaan ... 9

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 9


(4)

2.4 Icon Perusahaan ... 10

2.5 Pelayanan di Perusahaan ... 10

2.6 Fasilitas di Perusahaan ... 11

2.6.1 Membership... 11

2.6.2 Online Service and Information ... 12

2.6.3 Comunicable Customer Service ... 12

2.6.4 Wifi Zone ... 12

2.6.5 Cozy Outlet ... 13

2.6.6 Proff Service... 13

2.7 Moto Perusahaan ... 13

2.7.1 Dipakai Secara Internal ... 13

2.7.2 Dipakai Secara External ke Pelanggan ... 13

2.8 Sejarah Kamar Dagang dan Industri ... 15

BAB III LANDASAN TEORI ... 21

3.1 Desain Komunikasi Visual ... 21

3.2 Layout ... 22

3.3 Unsur-unsur Penting dalam Proses Layout ... 23

3.4 PDF Making ... 34

3.5 Image Processing ... 36

3.6 Graphics Processing ... 36

3.7 Pengaturan Halaman ... 38

3.7.1 Cara Penyusunan dengan Mengikuti Hukum Diagonal ... 41

3.7.2 Metode Modern ... 44


(5)

3.8 Sistem Reproduksi Konvensional ... 46

3.8.1 Layout Teks, Graphics dan Foto ... 46

3.8.2 Pengaturan Halaman ... 46

3.8.3 Pengaturan Tumpukan ... 46

3.8.4 Pengaturan Plot ... 47

3.9 Sistem Reproduksi Digital ... 47

3.9.1 Workflow Sistem dari Proses Cetak Offset ... 48

3.9.2 Perkembangan Proses Cetak ... 49

BAB IV PEMBAHASAN ... 50

4.1 Analisa Sistem ... 50

4.2 Metodologi Desain ... 50

4.3 Proses dan Aktifitas Pengembangan Desain ... 51

4.3.1 Diskusi Bersama... 51

4.3.2 Pengambilan Data ... 52

4.3.3 proses Desain ... 52

4.4 Produksi... 62

BAB V PENUTUP ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Ukuran Kertas Standart Internasional ... 33


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Proses Desain ... 6

Gambar 2.1 Contoh Produksi ... 11

Gambar 2.2 Layout Website Neo ... 12

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Neo ... 14

Gambar 2.4 Alur Produksi Neo ... 15

Gambar 3.1 Pecah Warna Mode Color CMK ... 29

Gambar 3.2 Contoh Clipart ... 29

Gambar 3.3 Bentuk Ukuran Kertas ... 34

Gambar 3.4 Contoh Image Raster pada Cetakan ... 37

Gambar 3.5 Contoh Vektor Grafik... 37

Gambar 3.6 Page Layout Portrait ... 38

Gambar 3.7 Page Layout Landscape ... 39

Gambar 3.8 Perhitungan Page Layout ... 39

Gambar 3.9 Penyusunan Halaman Menurut Hukum Diagonal ... 41

Gambar 3.10 Layout Penyusunan Halaman ... 42

Gambar 3.11 Metode Pembagian Bidang Cetak ... 44

Gambar 3.12 Metode Pembagian Bidang Cetak menurut Kolom... 44

Gambar 3.13 Layout dengan Metode Modern ... 45

Gambar 3.14 Workflow Sistem Reproduksi Konvensional ... 46

Gambar 3.15 Workflow Sistem Reproduksi Digital ... 47

Gambar 3.16 Workflow Sistem Proses Offset ... 48


(8)

Gambar 4.1 Master Layout ... 53

Gambar 4.2 Cover Buku ... 54

Gambar 4.3 Contoh Layout ... 55

Gambar 4.4 Contoh Desain Buku ... 57

Gambar 4.5 Contoh Desain Iklan ... 58


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Kartu bimbingan kerja praktek... 65

Acuan kerja lembar 1 ... 66

Acuan kerja lembar 2 ... 67

Log harian ... 68

Absensi Kerja ... 69

Sertifikat Kerka Praktek ... 70


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, cara menyampaikan sebuah informasi , baik lisan maupun tulisan ataupun gambar (image) sangat mungkin dilakukan dengan menggunakan internet. Sumber daya manusia yang berkulitas sangat mampu berinteraksi dengan cepat di kalangan masyarakat. . Dengan internet, sebuah informasi dapat disuguhkan dengan cepat dan mendapatkan kemudahan dalam memberikan layanan dan informasi dan juga untuk kemudahan perluasan dan pengembangan bisnis maupun pemerintahan.

Untuk menyampaikan informasi kepada orang-orang yang dituju dibutuhkan suatu visual yang bisa menangani semua hal yang berkaitan. Pada abad ke-19 fotografi mulai mengambil alih perhatian masyarakat untuk mengabadikan sesuatu, seperti mengabadikan acara dalam suatu event sampai digunakan untuk media masa untuk menyampaikan informasi dari produsen kepada konsumen. Desain Komunikasi Visual juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya.

Fotografi periklanan, fotografi wedding, digital imaging, merupakan salah satu bagian kegiatan yang memerlukan ilmu dari desain komunikasi visual, yang dimana hal-hal diatas sangat erat kaitannya dalam informasi yang kegiatan menyebarluaskan pesan komunikasi kepada khalayak untuk memberitahukan sesuatu atau untuk menginformasikan berita atau mengvisualisasikan atau juga menawarkan barang atau jasa dengan jalan media masa.


(11)

Dalam hal ini layanan informasi didalam pemerintahan mempunyai kebutuhan untuk memberikan informasi yang dapat menunjang nilai dari kinerja pemerintahan terhadap layanan masyarakat, seperti halnya dalam markas militer TNI-AL yang diketahui sekarang bernama KOARMATIM ( Komando Armada Timur ), membutuhkan sebuah media untuk menyampaikan informasi yaitu berupa website. Dalam website tersebut, berisi tentang company profile KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) untuk menunjang minat masyarakat untuk lebih mengenal Armatim yaitu dengan adanya foto-foto dan video suatu kegiatan yang ada di Armatim dengan sebuah konsep yang menarik.

Armatim sebenarnya memiliki website yang masih memiliki kekurangan dan sesuai dengan permintaan dari Kepala Dinas untuk membantu membuatkan website tandingan untuk dijadikan alternatif dari website yang sudah ada, dan kemudian website tersebut akan di presentasikan kepada Panglima Armatim. Dalam isi website tersebut terdapat beberapa foto-foto dan video yang ditempatkan pada website tersebut dengan sebuah konsep yang sangat menarik, dikarenakan website sebelumnya tidak terdapat video dan bahkan kemenarikan foto yang kurang.

Dalam foto dan video juga dibutuhkan proses editing sebelum masuk dalam sebuah website. Untuk dapat membantu proses pengerjaan website tandingan dengan menentukan foto maupun video, baik isi, ukuran, warna maupun bentuk, dengan adanya hal tersebut maka saya mengambil judul “ Pembuatan Company Profile Berupa Video Sandingan Koarmatim ( Komando Armada Timur ) Bagan Konsep Layout ” sebagai mata kuliah kerja praktek ini.


(12)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat diketahui permasalahan yang ada yaitu:

1. Bagaimana Penerapan Fotografi dan Video melalui Proses Editing terhadap Website dalam Pembuatan Company Profile untuk Koarmatim ?

2. Bagaimana menentukan foto dan video yang sesuai dalam website untuk Koarmatim ?

1.3 Batasan Masalah

Supaya kendala-kendala yang dirumuskan diatas dapat terselesaikan dan tidak menyimpang jauh dari lingkup permasalahan, maka dipandang perlu adanya pembatasan dalam pembahasannya. Dalam pembaasan ini penulis perlu membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Dalam pembuatan website dibatasi hanya pada penerapan foto dan video melalui proses editing.

2. Tidak membahas desain layout website, melainkan hanya pada foto dan video.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Kerja Praktek ini sebagai persyaratan untuk menyelesaikan dan sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi SI Desain Komunikasi Visual STIKOM Surabaya yaitu dengan melaksanakan mata kuliah Praktek Kerja Industri. Tujuan kerja praktek adalah untuk mengetahui dunia kerja yang sebenarnya agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa STIKOM Surabaya serta diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di kampus langsung ke tempat kerja. Dengan adanya kerja praktek ini, bertujuan


(13)

juga untuk memperdalam dan memperluas wawasan pengetahuan dalam dunia kerja, sekaligus sebagai tempat latihan bagi para mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.

1.4.2 Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan kerja praktek, diharapkan agar para mahasiswa dapat : 1. Mengenal dan memahami secara cermat situasi dunia kerja.

2. Mempraktekkan materi atau ilmu yang diperoleh di kampus ke dalam dunia kerja. 3. Mahasiswa diharapkan lebih professional dan mampu mengembangkan potensi diri.

1.5 Manfaat

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi

1. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi dengan perusahaan.

2. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk pengembangan dunia pendidikan.

1.5.2 Bagi Mahasiswa

1. Memberi pelajaran bahwa kedisiplinan sangat dituntut ketika memasuki dunia kerja yang secara langsung berhadapan dengan konsumen.

2. Memberi gambaran tentang lapangan kerja yang sesuai dengan jurusan yang dimiliki oleh mahasiswa yang bersangkutan.

3. Memperluas wawasan serta menambah pengetahuan mahasiswa mengenai system dan mekanisme kerja di perusahaan


(14)

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan penerapan copywriting ini adalah:

a. Observasi

Dalam pelaksanaan kerja praktek di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) dilakukan pendekatan dengan survey untuk mengetahui masalah apa yang bisa dikerjakan sesuai dengan materi ilmu yang dimiliki. Survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah selain itu juga untuk mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan oleh instansi atau suatu perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

b. Wawancara

Metodologi Wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama melakukan kerja praktek di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ). Dengan mencatat semua data-data maupun jadwal kegiatan yang kemudian diolah menjadi data yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dimana dalam mendapatkan data-data diperoleh dari narasumber sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan sesuai aturan yang ada.

1.7 Metodologi Penelitian 1. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data – data yang diperlukan dan sesuai dengan judul yang diambil penulis

2. Studi Literatur

Mencari dan mengolah data sekunder dari berbagai data literature, catatan kuliah dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan isi laporan dan kegiatan yang berlangsung di lapangan


(15)

3. Teknik Wawancara

Mencari data melalui Tanya jawab dengan pihak yang terkait dengan kegiatan kerja praktek dan isi laporan.

4. Bahan Pustaka

Mencari data dari buku – buku yang berhubungan dengan judul yang diambil. 1.8 Sistematika Penulisan

Laporan kerja ini terbagi dari beberapa bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang bertujuan dapat menjelaskan pokok-pokok bahasan dalam menyusun laporan ini. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

Bab II Profil Perusahaan

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum Koarmatim. Bab III Landasan Teori

Dalam bab ini dibahas tentang dasar-dasar merancang sebuah website sebagai dasar teori untuk pembahasan Bab V.

Bab IV Metode kerja praktek

Dalam bab ini berisi tentang metode pelaksanaan kerja praktek dan pengambilan foto dan video.

Bab V Hasil dan pembahasan

Dalam bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan foto dan video yang diterapkan pada media website yang dibuat saat kerja praktek.

Bab VI Penutup


(16)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil

Peran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) sangatlah penting di dalam pencapaian tugas pokok TNI AL, karena operasi laut tidak akan berjalan dengan optimal tanpa diimbangi oleh aspek dukungan yang baik dan memadai.

Penegasan tersebut disampaikan dalam amanat Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksmana Muda TNI Bambang Suwarto pada saat memimpin upacara serahterima jabatan Komandan Lantamal V dan Komandan Lantamal IX yang berlangsung di Lapangan Mako Lantamal V Surabaya, Jumat 4 Februari 2011.

Komandan Lantamal V diserahterimakan dari Brigjen TNI (Mar) Halim A, Hermanto kepada penggantinya Laksma TNI M. Atok Urrahman. Sedangkan Komandan Lantamal IX diserahterimakan dari Laksma TNI DR. Dadang S. Wirasuta kepada penggantinya Kolonel Laut (P) Rahardjo Dwi Prihanggono, SH.

Dikatakan Pangarmatim, guna menempatkan kedudukan Lantmal yang proporsional, maka peran maupun fungsi pangkalan sebagai tempat penangkalan, pembekalan, penyelenggarakan pemeliharaan dan perbaikan unsur-unsur operasional TNI Angkatan Laut serta perawatan personel harus terus ditingkatkan kemampuannya.

Sebagai representasi TNI AL di daerah, lanjut Pangarmatim, Lantamal juga mempunyai peranan yang sangat strategis. Kedudukan Lantamal yang berada di daerah merupakan kepanjangan tangan dari Koarmatim dalam mendukung unsur-unsur operasional. Sampai saat ini tindak pelanggaran di laut masih cukup tinggi, seperti, permasalahan di perbatasan dengan negara tetangga, kejahatan lintas negara (perampokan, human trafficking, illegal


(17)

logging, illegal fishing dan kegiatan illegal lainnya), pelanggaran wilayah, dan jaminan keamanan jalur perhubungan laut internasional.

“Untuk itu, Lantamal harus mampu berperan di baris terdepan dalam mempertahankan wilayah perairan yurisdiksi nasional dan ikut bertanggung jawab dalam memberikan jaminan keamanan laut di wilayahnya. Disamping itu, tugas Lantamal yang tidak kalah penting adalah perannya dalam memberikan kontribusi sebagai motivator dan dinamisator dalam pembangunan kelautan di daerah,”kata Pangarmatim.

Masih menurut Pangarmatim, untuk menindaklanjuti hasi Rapim TNI/TNI AL 2011 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu terhadap evaluasi kekuatan dan kemampuan TNI Tahun 2010, analisa ancaman dan tugas TNI, maka kebijakan Panglima TNI yang perlu ditindaklanjuti meliputi kebijakan pembinaan kekuatan dan kemampuan, reformasi birokrasi TNI, optimalisasi peran TNI, kesejahteraan prajurit dan PNS TNI, pengawasan dan tertib administrasi serta kebijakan growth and right sizing.

2.2 Visi

Mewujudkan Koarmatim sebagai komponen kekuatan pertahanan dilaut yang handal.

2.3 Misi

1. Membina dan mengembangkan kekuatan serta kemampuan tempur SSAT.

2. Meningkatkan gelar dan proyeksi kekuatan guna melaksanakan pengendalian laut dan menjaga stabilitas keamanan di kawasan timur Indonesia.

3. Membina hubungan militer dengan negara-negara sahabat.


(18)

BAB III LANDASAN TEORI

Berdasarkan pada teori yang di dapat dari perkuliahan Program Studi S1-Desain Komunikasi Visual STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau materi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan kerja praktek di KOARMATIM ( Komando Armada Timur ) pada bagian diantaranya adalah sebagai berikut:

3.1 Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visualatau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DESKOMVIS pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannyaDesain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_komunikasi_visual

3.2 Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan


(19)

menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi

Fotografi juga berkaitan dengan foto jurnalis, dimana foto jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan sebagai foto yang bertujuan dalam permotretannya karena keinginan bercerita kepada orang lain. Jadi foto-foto di jenis ini kepentingan utamanya adalah keinginan dalam menyampaikan pesan (massage) pada orang lain dengan maksut agar orang lain melakukan sesuatu tindakan psikis maupun psikologis.

Banyak orang awam yang beranggapan bahwa yang disebut fotojurnalistik itu hanyalah foto-foto yang dihasilkan oleh para wartawan foto saja. Padahal fotojurnalistik sebenarnya mencakup hal yang sangat luas. Foto-foto advertensi, kalender, postcard adalah juga bisa dikatakan jenis foto jurnalistik. Dalam buku serial Photojournalistic yang diterbitkan oleh Time Life diungkapkan bahwa: Sementara foto-foto yang dihasilkan oleh para wartawan foto seperti yang kita lihat di media massa adalah pers foto (foto berita) yang penekanannya pada perekaman fakta otentik.

Misalnya foto yang menggambarkan kebakaran, kecelakaan, pengusuran. Foto berita, foto advertensi dan sebagainya itu semua ingin menceritakan sesuatu yang pada gilirannya akan membuat orang tersebut bertindak (feedback) . Foto-foto jurnalistik ini disiplinnya lebih banyak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh imaji tersebut bagi pemerhatinya. Dari uraian di atas jelaslah bahwa foto jurnalistik atau khususnya persfoto


(20)

yang baik adalah foto yang memiliki pesan yang jelas dari sebuah peristiwa, tetapi dibuat dengan kemampuan teknologi secara otentik.

Perbedaan foto jurnalis adalah terletak pada pilihan, membuat foto jurnalistik berarti memilih foto mana yang cocok. Dia mencontohkan dalam peristiwa pernikahan, dokumentasi berarti mengambil/memotret seluruh peristiwa. Mulai dari penerimaan tamu hingga usai acara. Tapi seorang wartawan foto hanya mengambil sisi-sisi yang dianggap menarik saja. Karena memang peristiwa itu nantinya akan menjadi pilihan wartan foto untuk dimuat di dalam medianya saja. Jadi yang membedakan foto jurnalistik dengan foto dokumentasi itu sebatas pada apakah foto itu dipublikasikan di media massa atau tidak. Hal lain yang menjadi nilai suatu foto jurnalistik juga ditentukan oleh beberapa unsur di antaranya; Aktualitas, berhubungan dengan berita. Kejadian luar biasa, promosi, kepentingan, human interest dan universal yang selalu terkait dengan kepentingan manusia. Sumber: http://dodohawe.multiply.com/journal/item/5

3.3 Teori tentang Video 3.3.1 Pengertian Video

Videografi mengacu pada proses menangkap gambar bergerak pada media elektronik (misalnya, rekaman video, rekaman langsung ke disk, atau penyimpanan solid state seperti camcorder tapeless) bahkan media streaming. Istilah meliputi metode produksi video dan pasca produksi. Hal ini setara dengan sinematografi, tetapi dengan gambar yang direkam pada media elektronik, bukan stok film. Kata menggabungkan "video" dari bahasa Latin, yang berarti "saya melihat" atau "Saya menangkap", dengan terminal Yunani berakhir "graphy" yang berarti "menulis". Pengertian kontemporer berakar dalam sebuah artikel berjudul "Videografi" Apa Apakah Ini Semua Mean? (Sinematografer Amerika, Oktober 1972). Videografer mungkin menjadi operator kamera yang sebenarnya atau mereka mungkin


(21)

orang yang bertanggung jawab dari desain visual dari suatu produksi (yang terakhir merupakan setara dengan sinematografer). Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan “penglihatan dan pendengaran” Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi : - Entertainment: roadcast TV, VCR/DVD recording

- Interpersonal: video telephony, video conferencing - Interactive: windows

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder. Macam-macam camcorder: miniDV, DVD camcorder, dan digital8.

Camcorder terdiri dari 3 komponen:

a. Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan kecepatan shutter b. Imager : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal electronic video c. Recorder: untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan (seperti

magnetic videotape)

Video kamera menggunakan 2 teknik : 1. Interlaced

a. Adalah metode untuk menampilkan image/gambar dalam rasterscanned display device seperti CRT televisi analog, yang ditampilkan bergantian antara garis ganjil dan genap secara cepat untuk setiap frame.


(22)

b. Refresh rate yang disarankan untuk metode interlaced adalah antara 50-80Hz. c. Interlace digunakan di sistem televisi analog:

a). PAL (50 fields per second, 625 lines, even field drawn first) b). SECAM (50 fields per second, 625 lines)

c).NTSC (59.94 fields per second, 525 lines, even field drawn first) 2. Progressive scan

a. Adalah metode untuk menampilkan, menyimpan, dan memancarkan gambar dimana setiap baris untuk setiap frame digambar secara berurutan.

b. Biasa digunakan pada CRT monitor komputer.

Video digital memiliki keuntungan: a. Interaktif

Video digital disimpan dalam media penyimpanan random contohnya magnetic/optical disk. Sedangkan video analog menggunakan tempat penyimpanan sekuensial, contohnya magnetic disc/kaset video. Video digital dapat memberikan respon waktu yang cepat dalam mengakses bagian manapun dari video.

b. Mudah dalam proses edit

c. Kualitas: sinyal analog dari video analog akan mengalami penurunan kualitas secara perlahan karena adanya pengaruh kondisi atmosfer. Sedangkan video digital kualitasnya dapat diturunkan menggunakan teknik kompresi.

d. Transmisi dan distribusi mudah karena dengan proses kompresi, maka video digital dapat disimpan dalam CD, ditampilkan pada web, dan ditransmisikan melalui jaringan.


(23)

3.3.2 Representasi Visual

Representasi Visual tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa berada di scene(lokasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene. 1. Vertical Detail dan Viewing Distance

a.Aspek rasioadalah perbandingan lebar dan tinggi, yaitu 4:3.

b. Tinggi gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang dengan menghitung rasio viewing distance (D) dengan tinggi gambar (H) -> D/H.

c.Setiap detail image pada video ditampilkan dalam pixel-pixel. 2. Horizontal Detail dan Picture Width

Lebar gambar pada TV konvensional = 4/3 x tinggi gambar 3. Total Detail Content

Resolusi vertikal = jumlah elemen pada tinggi gambar

Resolusi horizontal = jumlah elemen pada lebar gambar x aspek rasio. Total pixel = pixel horizontal x pixel vertikal.

4. Perception of Depth

Dalam pandangan / penglihatan natural, kedalaman gambar tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Pada layar flat, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subject benda yang tampak.

5. Warna

Gambar berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna primer RGB (merah, hijau, biru). Properti warna pada sistem broadcast:

a. LUMINANCE

a). Brightness = jumlah energi yang menstimulasi mata grayscale (hitam/putih) b). Pada televisi warna luminance tidak diperlukan.


(24)

b. CHROMINANCE adalah informasi warna.

a). Hue (warna) = warna yang ditangkap mata (frekuensi) b). Saturation = color strength (vividness) / intensitas warna. 6. Continuity of Motion

Mata manusia melihat gambar sebagai suatu gerakan kontinyu jika gambar-gambar tersebut kecepatannya lebih besar dari 15 frame/det. Untuk video motion biasanya 30 frame/detik, sedangkan movies biasanya 24 frame/detik.

7. Flicker

Untuk menghindari terjadinya flicker diperlukan kecepatan minimal melakukan refresh 50 cycles/s.

3.4Website

Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering dingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan sepertiinternet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai Waring Wera Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi,


(25)

situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.

Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.

3.5Desain Layout

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.


(26)

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisa Sistem

Kerja Praktek yang dilaksanakan penulis di :

Nama perusahaan : Puskopal Armatim Surabaya ( Komando Armada Timur ) Divisi : Militer Angkatan Laut

Tempat : Jl. Ikan Dorang No. 1,Surabaya, 60178, Indonesia Jawa Timur

Kerja Praktik dilaksanakan oleh penyusun selama satu bulan, dimulai pada tanggal 17 Januari 2011,dan berakhir pada tanggal 17 Februari 2011, dengan alokasi waktu per minggu sebagai Berikut :

- Selasa – Jumat : 07.30 – 16.00 WIB - Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB

( Dengan Waktu Istirahat pukul 12.00 hingga pukul 13.00)

Pada pelaksanaan kerja Praktek, penulis diberi tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan Program Studi Desain Komunikasi Visual dan yang berhubungan juga dengan internal di Puskopal Armatim Surabaya. Dalam kesempatan ini penulis di beri kepercayaan untuk membuat videoCompany Profile sandingankoarmatim( Komando Armada Timur ) yang berkonsep layout.


(27)

4.2. Metodologi Desain

Dalam proses pembuatan video tersebut, di gunakan metodologi desain sebagai berikut :

1. Diskusi bersama ( baik dengan pihak-pihak Armatim yang bersangkutan )

2. Pengambilan data melalui data yang sudah ada maupun foto dan pengambilan gabar video yang layak di jadikan bahan proyek.

3. Analisa serta observasi tempat dan kegiatan-kegiatan yang di lakukan. 4. Proses desain

5. Proof 6. Final desain 7. Produksi

4.3 Proses dan Aktifitas Pengembangan Desain 4.3.1 Diskusi Bersama

Pada tahap ini penulis melakukan diskusi dengan bapak Kolonel Beni Rudiawan selaku Humas Koarmatim dan dari bapak Irfan selaku Major. Pokok bahasan yang pertama berupa penentuan kegiatan-kegiatan apa saja yang layak di jadikan dalam pembuatan proyek video. Kemudian di lanjutkan dengan membahas layout dan konsep yang akan di gunakan, kemudian urutan dari bagan pembuaan video dan fotografi, selebihnya yang harus digunakan dan sebagainya,yang sengaja dibuat sesuai dengan permintaan dari pelanggan.

4.3.2 Pengambilan Data

Setelah melakukan diskusi, kemudian observasi mengambil data – data yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan proyek video Data diambil dari Kolonel Beni melalui Major Irfan sebagai wewenang bagian Humas menyerahkan langsung data – datanya secara


(28)

bertahap baik secara langsung maupun melalui emai. Format file-file digital artwork yang diberikan oleh pihak Koarmatim biasanya berupa berformat dokumentasi yang sudah ada dan teaser video tentang pelatihan, perkumpulan para Armatim.

4.3.3 Proses Desain

Dalam pembuatan video yang tidak boleh dirubah yaitu logo Koarmatim karena merupakan logo paten yang wajib dicantumkan pada video Koarmatim tersebut.Pada video tersebut terdapat video-video teaser yang sudah ada tidak dapat di ubah-ubah di karenakan video tersebut sudah menjadi hak paten negara. Dalam pembuatan video company Profile tersebut akan terapkan pada website online.

Layout Awal

Berikut ini merupakan hasil foto yang akan di gunakan penulis dalam mendesain video Company Profile KOARMATIM :


(29)

Desain Awal

Gambar 4.2 Desain awal pada layout Web KOARMATIM

Pada desain awal website ini merupakan profile dari Koarmatim itu sendiri yang dimana hanya terdapat foto kapal dan para marinir serta logo resmi dan hak paten dari Koarmatim. Desainnya yang didominasi pada warna biru donker menjadikan desain layout terlihat menarik dan memang terkesan Angkatan Laut.


(30)

Berikut ini Contoh beberapa foto yang diambil dari kejadian langsung tentang keiatan-kegiatan yang berlangsung di Koarmatim.


(31)

(32)

(33)

• Desain Awal KOARMATIM

Gambar 4.4 DesainWebsite resmi Armatim


(34)

Gambar 4.6 Contoh social networking Koarmatim


(35)

Pada beberapa contoh gambar website resmi yang sudah ada terdahulu, dapat didapatkan dari pihak-pihak Armatim yang berwenang adapun data yang di dapat hanya logo Koarmatim saja dan layout pada website yang sudah ada serta foto-foto dari pihak Armatim, penulis mendesain website dengan menambahkan backround serta image yang mendukung agar lebih menarik.

Desain Video

Dengan adanya data yang mendukung dari pihak-pihak Koarnatim tersebut membuat penulis mengetahui segmentasi dan positioning dari Koarmatim itu sendiri. Data-data yang di dapat adalah video, foto dan file yang mendukung serta alamat website resmi dari Koarmatim.


(36)

(37)

Gambar 4.9 Penutupan dari Video Armatim

4.4 Proof (melihat hasil cetak sebagai contoh)

Pada bagian ini , yaitu mencoba mengaplikasikan desain (membuat contoh), dan perlu diperhatikan juga dalam hal menyetting, selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan meminimalisir kesalahan, juga dapat memperhitungkan biaya produksi yang dikeluarkan.


(38)

(39)

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Pada pelaksanaan kerja praktek di Koarmatim Surabaya, penulis banyak mendapatkan pengalaman mengenai dunia kerja, khususnya yang berhubungan dengan program studi Desain Komunikasi Visual. Salah satunya yaitu, bagaimana menjadikan sebuah kegiatan yang ada di Armatim menjadi video Company Profile yang akan di aplikasikan pada website agar dapat menarik perhatian serta lebih mengenalkan pada masyarakat yang lebih luas, bias dengan komposisi warna yang baik juga pemakaian bentuk yang lebih unik / inovatif ( lain daripada yang lain ). Desain yang penulis kerjakan sebagai judul laporan kerja praktek ini adalah “PEMBUATAN COMPANY PROFILE BERUPA VIDEO SANDINGAN

KOARMATIM (KOMANDO ARMADA TIMUR) BAGAN KONSEP LAYOUT

5.2. Saran

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, serta demi tercapainya tujuan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam mendesain diharapkan dapat menggunakan dan menampilkan warna yang sesuai dengan company yang di gunakan agar sesuai dan dapat menarik perhatian.

2. Penggunaan jenis huruf / font harus menyesuaikan dengan konsep atau tema, dan yang terpenting informasi dapat tersampaikan dengan baik.

3. Diharapkan dapat keseimbangan tata letak objek, foto maupun video agar dapat terlihat dengan jelas dan menarik.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Bovee, G. L. (1986). Contemporary Advertising. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Penerbit Masyarakat Seni.

Evans, J. R. (1995). Principlus of Marketing. Jakarta: Gramedia.

I, H. (2004). Warna Bagi Citra dan Penampilan. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press.

Jefkins, F. (1997). Teori Warna. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, R. (2008). Peranan Layout . Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ruslan, R. (2008). Desain Komunikasi Visual. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, J. d. (2007). Metode Reset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.


(1)

Agung Dwi Kurnianto 08420100015 26

Pada beberapa contoh gambar website resmi yang sudah ada terdahulu, dapat didapatkan dari pihak-pihak Armatim yang berwenang adapun data yang di dapat hanya logo Koarmatim saja dan layout pada website yang sudah ada serta foto-foto dari pihak Armatim, penulis mendesain website dengan menambahkan backround serta image yang mendukung agar lebih menarik.

Desain Video

Dengan adanya data yang mendukung dari pihak-pihak Koarnatim tersebut membuat penulis mengetahui segmentasi dan positioning dari Koarmatim itu sendiri. Data-data yang di dapat adalah video, foto dan file yang mendukung serta alamat website resmi dari Koarmatim.


(2)

(3)

Agung Dwi Kurnianto 08420100015 28

Gambar 4.9 Penutupan dari Video Armatim

4.4 Proof (melihat hasil cetak sebagai contoh)

Pada bagian ini , yaitu mencoba mengaplikasikan desain (membuat contoh), dan perlu diperhatikan juga dalam hal menyetting, selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan meminimalisir kesalahan, juga dapat memperhitungkan biaya produksi yang dikeluarkan.


(4)

(5)

Agung Dwi Kurnianto 08420100015 30

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Pada pelaksanaan kerja praktek di Koarmatim Surabaya, penulis banyak mendapatkan pengalaman mengenai dunia kerja, khususnya yang berhubungan dengan program studi Desain Komunikasi Visual. Salah satunya yaitu, bagaimana menjadikan sebuah kegiatan yang ada di Armatim menjadi video Company Profile yang akan di aplikasikan pada website agar dapat menarik perhatian serta lebih mengenalkan pada masyarakat yang lebih luas, bias dengan komposisi warna yang baik juga pemakaian bentuk yang lebih unik / inovatif ( lain daripada yang lain ). Desain yang penulis kerjakan sebagai judul laporan kerja praktek ini adalah “PEMBUATAN COMPANY PROFILE BERUPA VIDEO SANDINGAN KOARMATIM (KOMANDO ARMADA TIMUR) BAGAN KONSEP LAYOUT

5.2. Saran

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, serta demi tercapainya tujuan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam mendesain diharapkan dapat menggunakan dan menampilkan warna yang sesuai dengan company yang di gunakan agar sesuai dan dapat menarik perhatian.

2. Penggunaan jenis huruf / font harus menyesuaikan dengan konsep atau tema, dan yang terpenting informasi dapat tersampaikan dengan baik.

3. Diharapkan dapat keseimbangan tata letak objek, foto maupun video agar dapat terlihat dengan jelas dan menarik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bovee, G. L. (1986). Contemporary Advertising. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Penerbit Masyarakat Seni.

Evans, J. R. (1995). Principlus of Marketing. Jakarta: Gramedia.

I, H. (2004). Warna Bagi Citra dan Penampilan. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press.

Jefkins, F. (1997). Teori Warna. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, R. (2008). Peranan Layout . Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ruslan, R. (2008). Desain Komunikasi Visual. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, J. d. (2007). Metode Reset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.