Strategi Nasional Penanggulangan Penyakit Alzheimer dan Demensia (2015)

TIM:PENYUSUN

=ngarah
=nanggung Jawab
_tua
lakil Ketua
nggota

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
dr. Trisa Wahjuni Putri, MKes
dr. Hariyadi Wibowo, MARS
dr. Mutiyarsih, MARS
drg. Ernawati Roeslie, MMkes
dr. Arman Yurisaldi Sa leh, SpS
dr. Bagus Satriya Budi , MKes
drg. Dewi Indriaw ati , MPd
Osi Ku sumawati , M.Psi
Dian Tri Utami, S.Psi
Rr. Padminarsih, SE
Martoyo Setiawan, S.Kom
dr. Tri Atmaja Sugiyarno

dr. Nova Hardianto
Dini Ristuliswati

arasumber

DR . Dr. Tb. Rachmat Sentika SpA, MARS
Prof. DR. Tri Budi W. Rahardjo, drg, MS
DR. dr. Yuda Turana, SpS(K)
Dr. Adre Mayza, SpS(K)

)ntributor

dr. Martina Wiwiek, SpKJ
Dr. Nugroho Abikusno, MD. , M.S., Dr.PH
Eva Sabdono, MBA
DY Suharya
dr. Upik Rukmini, MKM
Ir. Yosi Diani Tresna, MPM
Entos Zainal, SP, MPHM
Julianto, MM

Drs. Kiki Riadi, M.Si
Dr. Silvia F Lumempouw, SpS(K)
dr. Yanti Herman, SH. MHkes
Wirahman Dwi Bahri , SE, MM
Dra. Farida Kurnianingrum, MM

セi|@

Skrining

penapisan ,

deteksi

atau

ウ・ャセ@

menggunakan alat tertentu.
SOP


Standard Operasional , suatu langka
langkah yang sudah dibakukan dala
perawatan pasien .

Spiritual

terkait

hubungan

manusia

deng-

Tuhan.
Standar

sesuai dengan nilai yang baku


Stimulasi

perangsangan

Substansi

inti

Terakomodasi

tertampung

Terealisasi

terbukti

Terintegrasi

terpadu


Tersosialisasinya

dikenalldipahami oleh masyarakat lu'

TOT (Training of Trainer)

kegiatan

untuk

meningkatkc

ketrampilan atau pengetahuan pelati
Transparansi

keterbukaan (terkait dana)

Transport injuries

kecelakaan lalu lintas


UHH

Usia Harapan Hidup

Vaskuler

pembuluh darah

Website

Halaman terkait internet

35

| セ

-/

enyakit dpgeneratif ot ak


. penyakit ya ng terkait faktor usia, otak

.ATA  PENGANTAR  

mengalami kemunduran fungsi yang
jelas.
nyakit kardiovaskular

penyakit

yang

terkait jantung

dan

Strategi Nasional Penanggulangan Penyakit

pembuluh darah.


Alzheimer dan Demensia Lainnya: Menuju

penyakit terkait proses-proses kimiawi

Lanjut

dalam tubuh manusia di luar otak

berhasil

penyakit yang terkait struktur saraf

Hal yang sangat menggembirakan dalam

(berbeda dengan penyakit kejiwaan)

proses penyusunan ini adalah keterlibatan

lar


tiang

lintas

program

)Iusi

pengotoran

awal

penyusunannya.

akarsa

ide untuk kemajuan

sungguh amat berharga, karena di samping


evalen

angka kejadian penyakit di masyarakat

dokumen Strategi Nasional ini mempunyai

eventif

usaha pencegahan penyakit

dimensi strategis, juga karena pembaha san

oduktif

menghasilkan sesuatu (material atau

permasalahan yang bersifat "cross cutting

non-material)


issues ".

2nyakit metabolic

::>nyakit saraf

od u ktivitas

sesuatu

terkait

kelancaran

Usia

Sehat

dan

disusun sesuai

dan

Produktif
dengan

lintas

telah

rencana.

sektor

sejak

Keterlibatan

1111

produksi

(material atau non-material)

Kita juga patut bersyukur, bahwa dalam perencanaan jangka menengah

ofesi

pekerjaan

yakni pada RPJM N 2015 - 2019 permasalahan lanjut usia sudah tertampung

ofesi

pekerjaan tertentu.

sebagai isu prioritas di dalamnya. Keberhasilan Pembangunan Kesehatan

ofesional

terdidik atau resmi.

yang berdampak pada meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) serta

omotif

promosi atau usaha untuk meningkatkan

akibat yang ditimbulkannya harus benar-benar dipahami sebagai bentuk

derajat kesehatan.

konsekuensi logis yang perlu mendapatkan perhatian dalam kerangka

oporsl

perbandingan

pendekatan Pembangunan Kesehatan melalui siklus hidup.

oporsl

perbandingan

otektif

pelindung

Secara substantif penyusunan dokumen Strategi セ。ウゥッョャ@

ncana strategis

rencana yang tepat untuk mencapal

pada "Deklarasi Yogyakarta untuk Lanjut Usia". Penjabarannya dalam

sasaran

upaya konkrit disusun dalam 7 (tujuh) strategi yang diuraikan lebih lanjut

skesdas

Riset Kesehatan Dasar

dalam kegiatan pokok dalam pembagian peran masing-masing sektor

_ktoral

sesuatu terkait bidang kerja.

terkait. Dengan harapan dokumen ini menjadi lebih opera sional dan

pemberian sertifikat sebagai pengakuan

menyentuh berbagai elemen sistem yang bergulir secara sinergis dalam

daur

menyelesaikan masalah yang dihadapi .

rtifi kasi
klus

3U 

ini mengacu

i

セ@

--

---

-

-

- - -

- - ------

Strategi Nasional Penanggulangan Penyakit Alzheimer dan Demen sia

Longterm care

Lainnya : Menuju Lanjut Usia Sehat dan Produktif ini terdiri dari delapan

LSM

perawatan jangka panjang .
(Lembaga

Swadaya

Ma syarakat)

suat

bab, dimana selain berisikan tentang strategi umum dan strategi

lembaga atau badan yang didirikan buk

komponen, juga memuat tentang peran sektor terkait, koordinasi

oleh pemerintah, namun oleh beberapa oran

antar komponen, kerjasama internasional, indikator untuk memantau

anggota masyarakat dan mengabdikan ker

kemajuan program, monitoring dan evaluasi, serta pendanaan .

serta

pemikiran demi kemajuan masyarak

pada bidang- bidang tertentu
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan

Maternal Disorder

: gangguan pada ibu

kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pen yusunan Strategi

Medikolegal

: aspek

Memprediksi

: meramalkan berdasarkan data- data ya

Saran dan masukan untuk perbaikan sangat diharapkan, guna lebih
sempurnanya dokumen ini.

Jakarta,

Agustus 2015

terkait

pelaksana

sudah ada

Pendidikan, Lembaga Penelitian, Organisasi Sosial Kemasyarakatan
yang peduli lanjut usia khususnya demensia, dan sektor swasta terkait.

yang

aktivitas medis

Nasional Penanggulangan Pen yakit Alzheimer dan Demensia Lainnya:
Menuju Lanjut Usia Sehat dan Produktif baik dari lintas sektor, Lembaga

hukum

Mempromosikan

: menawarkan

Mensinergikan

. membuat aktivitas saling mendukung dala l
suatu bentuk kerjasama.

Menta I-emosiona I

: sesuatu terkait perasaan.

Mitra

: rekanan

Monitoring

: pemantauan

Nakes

: tenaga kesehatan

Neonatal disorder

: gangguan pada masa baru lahir

Neurorestorasi

: perbaikan/ penyembuhan

suatu

penya

terkait bidang saraf
tung Suseno Sutarjo, M.Kes

Nutrisional
Obesitas

: terkait zat gizi
kegemukan

ODD

: Orang Dengan Dementia

Optimal

: pada keadaan yang paling ideal

Partisipasi

: tu rut serta

Pemangku

: organisasi terkait.

Pengungkit

: pendongkrak

Penyakit Alzheimer

pen yakit pikun terutama mengenai bagi
otak

samping .

Penderita

mengala

gangguan rawat diri dan sering tersasa r t c
bisa pulang ke rumah .

ii

33

iエ・ュ。ャゥセ

ウ ゥ@

: sesuatu terkait penerapan dari pemahaman

itervensi

: suatu tindakan untuk mempengaruhi

westasi

: tabungan atau simpanan untuk digunakan di
masa depan

ampanye

: pendidikan

untuk

memberi

pemahaman

tentang sesuatu kepada masyarakat luas.
emandirian

: kemampuan

untuk

menjalankan

aktivitas

MENTERIKESEHATAN  
REPUBLIK INDONESIA  

sehari-hari tanpa tergantung orang lain.
emendagri

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN RI

: Kementerian Dalam Negeri

emendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebuda yaan

emenko PMK

Kementerian

Koordinator

Pembangunan

Penjabaran

Pembangunan

Kesehatan

Manusia dan Kebuda yaan

berkesinambungan, telah dilakukan melalui

emkes

Kementerian Kesehatan

berbagai

emkeu

Kementerian Keuangan

peningkatan kesehatan melalui pendekatan

emsos

Kementerian Sosial

siklus hidup terma suk di dalamnya adalah

esehatan Reproduksi

kesehatan yang terkait proses melahirkan

upaya mewujudkan lanjut usia sehat dan

generasi

produktif. Saat ini, masy arakat Indonesia

baru

dan terkait

organ-

organ

regenerasi mulai lahir sampai usia lanjut.

upaya,

salah

satunya

adalah

sudah memasuki gerbang Usia Harapan

esmas

: kesehatan masyarakat

Hidup yang lebih panjang, hal ini patut

omda

: komisi daerah

kita syu kuri, sebagai perjalanan panjang

omisi

: suatu perhimpunan orang dengan tujuan

Pembangunan Kesehatan yang selama ini

tertentu.
ongenital

: penyaki tlkelaianan yang merupakan bawaan
sejak lahir

telah diupayakan bersama. Sebagai salah
satu negara dengan populasi jumlah penduduk terbesar ke-4 dan
dengan penduduk lanjut usia terbesar ke-10 di dunia, sudah selayakn ya

onseling

: memberikan nasehat pada pasien/penderita

melakukan upaya strategis untuk mempersiapkan, mencegah dan

oordinasi

: kerjasama

menanggulangi potensi permasalahan yang ditimbulkannya.

uratif

: usaha penyembuhan penyakit.

nsia

: Lanjut Usia

Dalam rentang waktu 10 tahun, Usia Harapan Hidup meningkat dari 68,1

ader

: pemlmpm

tahun di 2005 menjadi 72 ,7 tahun di 2014 (RPJMN, 2009) Konsekuensi

ntas sektor

: kerjasama antar berbagai bidang.

logis yang dihadapi di samping masalah pen yakit tidak menular dan

PI

: Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia

penyakit degeneratif adalah munculnya gangguan kognitif seperti

tbangkes

: Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

demensia dan disabilitas inteligensia. Kondisi ini perlu mendapatkan

セ[ャ@

••• 
III 

perhatian seksama dari berbagai pihak dalam kerangka mewujudkan

Disease and risk factor : peny akit dan faktor resiko

kualitas hidup masyarakat Indonesia yang sehat, cerdas dan produktif

Dislipidemia

hingga menapaki usia lanjutnya.

Disorder

penyakit gangguan kadar lemak tubuh.

: gangguan

DM (Diabetes Mellitus) : penyakit kencing manis, atau darah gul
sesaat

produktif dapat diwujudkan melalui berbagai upaya sinergi bersama

Terdapat dua jenis, yang terkait keturuna

lintas

dan terkait gaya hidup.

sektor, di

mana

masing-masing

pemangku

kepentingan

kadarnya

melewati

batas

norm

Perhatian seksama bagi para lanjut usia agar tetap sehat, cerdas, dan

pendidikan

dapat mengambil peran yang paling mungkin dilakukan. Dalam

Edukasi

membangun langkah-Iangkah kebersamaan yang kokoh diperlukan

Eksistensi

: keberadaan

kerangka rancang bangun dalam bentuk dokumen "Strategi Nasional

Elemen

: unsur

Penanggulangan Penyakit Alzheimer dan Demensia Lainnya: Menuju

Epidemiologis

Lanjut Usia Sehat dan Produktif", yang dapat menggambarkan

Evaluasi

: pemantauan hasil kerja,

langkah-Iangkah secara terpadu

Faktor genetic

: faktor terkait penurunan sifat-sifat keturuna

Faktor risiko

: akibat-akibat

fungsi kognitif

: fungsi kecerdasan meliputi bahasa, memo

dan efektif menurunkan angka

kejadian demensia dan gangguan kognitif lainnya.
Semoga dengan adanya Strategi Nasional ini

ilmu terkait kejadian penyakit di masyarakat

lama dan baru, memori nama, suara da

maka pelaksanaan

program penanggulangan penyakit alzheimer dan demensia lainnya:

bentuk,

menuju lanjut usia sehat dan produktif dapat lebih baik dan mantap,

sekitarnya, kemampuan matematika,

sehingga

dapat

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat

Geriatri

kemampuan

mengenal

ruan

ilmu yang mempelajari aspek-aspek penuaa
manusla

Indonesia.
Global
Jakarta,

Agustus 2015

mendunia

Healthy life style

: perilaku hidup sehat.

Hendaya

: gangguan

Hibah

pemberian benda secara cuma-Cuma

Holistik

menyeluruh dengan memperhatikan segal
aspek kehidupan manusia,

Moeloek, Sp,M(K)

Homecare

perawatan di rumah

Homecare

perawatan rumah

Indikator

penanda

Informasi

kegiatan pemberian pengetahuan

Inteligensia

kecedasan

Interkoneksitas

iv 

: saling terkait

31 

d af

lOSSARIU M

セ t ar

i s i@

KATA PENGANTAR
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN RI
DAFTAR lSI
RINGKASAN EKSEKUTIF
EXECUTIVE SUMMARY

ctivity daily living

: aktivitas sehari-hari untuk rawat diri.

dvokasi

: turut membantu

IPI

: asosiasi ilmu politik Indonesia

kademisi

: guru, terkait bidang pendidikan ilmu tertentu.

kreditasi

: penilaian

.kses

: jangkauan

kuntabilitas

: dapat dipercaya

A.

Latar Belakang

lokasi dana

: penndanaan untuk kegiatan tertentu.

B.

Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

supan

: pemberian

C. Ruang Lingkup

4

ad an

: lembaga

D.

4

alance

: keseimbangan

ehavioral

: tingkah laku.

erkala

: teratur sesuai jadwal dengan jangka waktu

2.

3.

JPS

: Badan Penye lenggara Jaminan Sosial

KKBN

: Badan

Keluarga

: rekan kerja dalam perawatan orang sakit

areglver

: seorang yang melakukan tindakan perawatan

'ommunity based care: perawatan berdasarkan komunitas.

MENUJU OTAK SEHAT PADA LANJUT USIA

9

Konsep Siklus Hidup Menuju Otak Sehat dan
Produktif

B.

4.

TUJUH LANGKAH AKSI MENANGGULANGI PENYAKIT
ALZHEIMER DAN DEMENSIA LAINNYA: MENUJU
LANJUT USIA SEHAT DAN PRODUKTIF

eficiencies

: kekurangan (zat gizi)

Pertama : Kampanye kesadaran publik dan promosi

emensia lainnya

: jenis demensia lain selain alzheimer, misalnya

gaya hidup sehat

セョ@

10

Lanjut Usia

: perawatan harian

Latin atau Inggris ya ng sudah dibakukan.

10

C. Upaya Mewujudkan Otak Sehat dan Produktif pada

aycare

: nama suatu penya kit biasanya dalam bahasa

9

Kerangka Pikir Otak Sehat

: kesinambungan perawatan

demensia frotoparietal dan ba sola teral.

1
1
3

Landasan Hukum dan Peraturan yang mendukung

ontinuum of care

: pendidikan tinggi

ix 

6

Berencana

'are partner

IKTI

vii 

ANALISIS SITUASI: GAMBARAN KESEHATAN
INTELIGENSIA LANJUT USIA DI INDONESIA

A.

Nasional

iagnosis

v

1.   PENDAHULUAN

tertentu
Koordinasi

III 

12
12

Kedua: Advokasi hak asasi manusia bagi orang

12

dengan demensia ("pikun") dan pendampingnya
Ketiga: Memastikan adanya akses informasi menuju

12

layanan yang berkualitas

\I

­ ­
Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 60 Tahun 2008TentangPedoma

Keempat: Deteksi dini, diagnosis dan tata laksana
holistik masalah kognitif dan demensia

13

Kelima: Sistem penguatan sumber daya

Masyarakat

manusia yang dilakukan secara professional dan

Online

berkelanjutan

13

Kee nam : Sistem penguatan program kesehatan

13

Ketujuh : Terlaksana dan termanfaatkannya penelitian
tentang kognitif dan demensia

6.

Dalam

Daerah

Lanjut

Penanganan

tersedia

Usia

Lanjut

Dan

Usia

Di

Pemberdayaa
Daerah,

200

http://www.komnaslansia.go.id/module.

php?name=News&file=article&sid=35 diakses 08 April 2014

Pengungkit Otak (Brain

kehidupan bangsa dengan pendekatan siklus
kehidupan

Komisi

Pusat Inteligensia Kesehatan, 2009. Pedoman Stimulasi dan Nutri

kognitif sebagai faktor utama mencerdaskan

5.

Pembentukan

Booster) pada Janin Melalui Ibu

Hami

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pusat Inteligensia Kesehatan, 2010.Pedoman Penanggulangan Masala

13

Kesehatan Inteligensia Akibat Gangguan Degeneratif. Kementeria
Kesehatan Republik Indonesia

PENGUATAN KOORDINASI ANTAR KOMPONEN

14

A

Optimalisasi Peran Para Pemangku Kepentingan

14

Pusat Inteligensia Kesehatan, 2013. Gaya Hidup Otak Sehat (Brain Healt

B.

Kerjasama Internasional

16

Life Style). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

PELAKSANAAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN
MONITORING KEBERHASILAN PROGRAM

18

7.

PENDANAAN

26

8.

PENUTUP

27

DAFTAR PUSTAKA
GLOSSARIUM
TIM PENYUSUN

28 

vi 

Turana Y, Mayza A Penanggulangan masalah kesehatan intelegensia pad
lansia. Medika no 3 Februari 2013: 152-8.

30

36

29

DAFTAR Pt.J_STAKA

_.-_-

RINGKASAN EKSEKUT-IF

Izheimer Disease's International, 2013. Laporan Alzheimer Dunia

Pendahuluan 

ahun 2013 Menyatakan Epidemis Alzheimer Sedunia Menyebabkan

Strategi  Nasional  Penanggulangan  Penyakit  Alzheimer  dan  Demensia 

eterbatasan Jumlah Para Perawat Dan Kekurangan Dukungan Bagi

Lainnya:  Menuju  Lanjut  Usia  Sehat dan  Produktif dibuat sa at  kesehatan 

nggotaKeluarga. Online tersedia http://www.alzheimerindonesia.org /

lanjut  usia  telah  menjadi  perhatian  para  pemangku  kebijakan  pada 

p-content/upload s/2013 / 08/ Sia ra n - Pers- World -Alzheimers- Repo rt-

tingkat  nasional,  regional  dan  global.  Pada  tahun  2012  tema  hari 

013­INA­ .pdf diakses 11  Maret 2014 

kesehatan sedunia adalah  ageing and  health dan  Yogyakarta declaration

adan  Penelitian  dan  Pengembangan  Kesehatan , 2010. Riset  Kesehatan 
asar  (RISKESDAS)  2010.  Kementerian  Kesehatan  Republik  Indonesia. 

)nline  tersedia  http://www.litbang.depkes.go.id / sites/download / buku_ 
poran/lapnas_riskesdas2010/ Laporan_riskesdas_2010.pdf  diakses  07 
aret  2014 

on ageing and health oleh  para  menteri  se­Asia  Tenggara  pad a  tahun 
yang  sama,  menegaskan  kembali  bahwa  lanjut  usia  merupakan  aset 
sosial  dan  mempunyai  kontribusi  aktif dan  konstruktif. 
Namun  Usia  harapan  hidup  (UHH)  yang  terus  meningkat  dan  masih 
besarnya  masalah  kesehatan  pada  setiap  tahap  kehidupan  (Riskesdas, 

adan  Penelitian  dan  Pengembangan  Kesehatan,  2013.  Riset  Kesehatan 

2013)  akan  mengakibatkan  meningkatnya  demensia  dan  gangguan 

asar  (RISKESDAS)  2013.  Kementerian  Kesehatan  Republik  Indonesia. 

kognitif  lainnya  di  masa  depan ,  yang  apabila  tidak  dikendalikan  akan 

http://www. litbang.depkes.go.id/sites/ download/ 

berdampak  sangat  besar  pada  kehidupan  ekonomi,  sosial ,  dan  politik 

nline 

tersedia 

kd2013/ Laporan_Ri skesdas2013 .PDF  diakses 19  Maret 2014 

.entre  for  Ageing  Studies  Universitas  Indonesia  (CAS  UI),  2013. 

:umpulan  Hasil  Penelitian  Tentang  Ageing  and  Dementia .  Laporan 
ahunan  CAS  UI  2013  Direktorat  Riset  dan  Pengabdian  Masyarakat  UI 
ampus  UI  Depok Jawa  Barat 

bangsa  Indonesia.  Untuk  mengatasi  hal  ini  dibutuhkan  suatu  akselerasi 
melalui  strategi  nasional  dan  langkah­Iangkah  aksi  lintas  program  dan 
sektor dengan  mengikutsertakan  pemberdayaan  masyarakat. 

Tujuan 
Tujuan  Strategi  Nasional  ini  adalah  terwujudnya  penanggulangan 

jogervorst,  Tony  Sajimin,  Lindawati  Kusdhany,  Philip  Kreager  and  Tri 

pen yakit alzheimer dan demensia  lainnya:  menuju lanjut usia  sehat dan 

,udi  Rahardjo,  2009.  Hormones,  Cogniti ve  Function  and  Dementia 

produktif. 

300k  Chapter)  Cambrige University Press  2009 
Untuk mencapai tujuan, strategi yang  digunakan adalah  : 

1.

Pengarusutamaan upaya  mencapai  otak sehat menuju  lanjut  usia 
produktif dengan  pendekatan  siklus  hidup  pada  setiap  tingkatan 
pembangunan  nasional 

;:>A 

••

VII 

X ]セ@

2.   Penif!9katan  kualitas pelay anan g angguan kognitif dan  demensia 
3.  

Penguatan  manajerial  dalam  upaya  mencapai  otak  sehat  yang 

PENUTUP

optimal 

Tujuh  langkah aksi 
1.  

Kampanye  Kesadaran  Publik dan  Promosi Gaya Hidup  Sehat 

2.  

Advokasi  hak  asasi  manusia  bagi  Orang  Dengan  Demensia  dan 
pendampingnya 

3.  

Memastikan  adanya  akses  dan  informasi  menuju  layanan  yang 
berkualitas. 

4.   Terlaksanan ya  deteksi  dini,  diagnosis  dan  tatalaksana  holistik 
masalah  kognitif dan  demensia 
5.  

Sistem  Penguatan  sumber  daya  manusia  yang  dilakukan  secara 
professional  dan  berkelanjutan. 

6.  

Sistem  Penguatan  Program  Kesehatan  Kognitif  sebagai  faktor 

Dalam  rangka  mencapai  derajat  kesehatan  yang  optimal  pad a  lanju

usia sebagai investasi sumber daya manusia Indonesia, Strategi Nasion -

Menuju  Lanjut Usia  Sehat dan Produktif merupa kan  upaya  yang  dapa 

menempatkan  masalah  lanjut  usia  sebagai  prioritas  Pembanguna 

Nasional.  Produktivitas,  kemandirian,  kualitas  hidup  bangsa  Indonesi 

hingga  lansia  sangat  tergantung  pada  kemampuan  membangu 

prakarsa  bersama segenap elemen bangsa  untuk mempromosikan ota 

sehat dan produktif. Penanggulangan gangguan kesehatan otak dengar
menangani masalah gangguan kognitif dan demensia dilakukan melal 
pendekatan siklus hidup akan  menurunkan beban biaya kesehatan yan 
harus ditanggung  oleh  keluarga,  masyarakat dan  pemerintah. 

utama  Mencerdaskan  Kehidupan  Bangsa  Dengan  Pendekatan 
Siklus  Kehidupan 
7.   Terlaksana  dan  Termanfaatkannya  Penelitian  tentang  kognitif  dan 
demensia. 

Dokumen  ini  dapat  menjadi 

dasar  dan  arah  bagi  se ktor  terkai 

pemerintah  daerah,  lembaga  swadaya  masyarakat  (LSM ), perkumpula 

profesi,  sektor  swasta  dan  dunia  usaha  untuk  mensukseskan  rencan 
strategis  menuju  otak  sehat  dan  produktif  pada  lanjut  usia 

Kesimpulan 
Strategi  Nasional  Penanggulangan  Penyakit  Alzheimer  dan  Demensia 
Lainnya :  Menuju  Lanjut  Usia  Sehat  dan  Produktif  ini  diharapkan 

Indonesia.  Dokumen  ini  juga  dapat  digunakan  sebagai  pandua 

dalam  mengusahakan  partisipasi  dari  negara  sahabat,  badan­bada 
internasional  dan  sektor swasta  dalam  kegiatan  lanjut usia . 

dapat  menempatkan  masalah  kognisi  lanjut  usia  sebagai  prioritas 
Pembangunan  Nasional  agar  kualitas  sumber  daya  manusia  Indonesia 
makin  tinggi. 

viii 

27 

セ@

EXECUTIVE·SU MMARY


PENDANAAN
Introduction 
dan 

The  National Strategy Towards  Healthy and  Productive Brain in  Old Age 

engembangan  Program  Nasional  Lanjut  Usia  dan  hak­hak  lanjut  usia 

has  been  formulated  to  respond  to  stakeholder  awareness  on  older 

i  Indonesia  berasal  dari  berbagai  sumber: 

person health at the national, regional and global level. In  2012 the theme 

endanaan 

untuk 

perencanaan, 

pelaksanaan, 

evaluasi, 

APBN  dan  APBD  

of  World  Health  Day  was  on  Ageing  and  Health  and  the  Yogyakarta 

Badan­badan  Internasional  

Declaration on Ageing and  Health  by the Health  Ministers in  the South-

LSM  dan  masyarakat  

East  Asia  Region  in  the same  year  emphasized  that older persons  were 

Sektor swasta  dan dunia  usaha  

a social  asset and  have active and  constructive contributions in  national 
development of their respective  countries. 

lokasi  dana  untuk  kesehatan  lanjut  usia  dan  hak­hak  lanjut  usia  dari 

)emerintah  Pusat,  Pemerintah  Provinsi,  dan  Pemerintah  Kabupaten/ 

However,  increasing  Life  Expectancy  and  the  magnitude  of  health 

/ota perlu ditingkatkan. Dana dari badan internasional perlu diupayakan 

problems  in  each  age  group of the  life cycle  (Riskesdas,  2013) will  have 

ecara  lebih  serius  dan  intensif.  Pada  saat  ini  dan  dimasa  yang  akan 

consequence on the increase in  dementia and other cognitive disorders 

atang,  sumber dana ini  masih  merupakan sumber dana and alan.  Dana 

in  the  future,  If  this  situation  is  not  handle  properly,  then  it  will  have 

ari  LSM,  sektor  swasta  dan  dunia  usaha  perlu  diupayakan  meskipun 

an  impact  on  the  economic,  social  and  political  life  of  the  nation.  In 

ana  dari  sumber­sumber  ini  juga  tidak  akan  dapat  memenuhi 

order for this  condition to occur requires  accelerative  efforts through  a 

'ebutuhan dari  program, mengingat alokasi  dana yang tersedia  saat ini 

national  strategy and  cross  sector and  program action  steps with  active 

idak  memadai  untuk dapat membantu  program mencapai  tujuannya. 

community participation. 

Objective 
Objective  of this  guide  is  efforts to achieve  older persons  with  healthy 
and  productive  brain 
To  achieve this objecti ve,  the  strategies  applied  are: 

1.

Mainstreaming  efforts  to  achieve  healthy  brain  of  ultimately 
productive  older  persons  through  a  life  course  approach  at  all 
levels  of national  development 

;,,,

•I V  

2.  
3.  

Improve quality of cognitive  disorder and  dementia  services 

_ _ _ _ .J. ..3, Memasukka_n 

beberap a 

Enforcement  of  managerial  capacity  in  achieving  optimal  healthy 

pertanyaan 

and  productive  brain  in  all  ages 

sistem 

survei 

seperti 

Riskerdas, 

dapat 

Seven  Action Steps 

prevalensi 
demensia 

2.  

Advocacy  on  human  rights  for  people  with  dementia  and  their 

kognitif lain 

dan 

AIPI,  DIKTI, 

penelitian lain 

untuk 

gangguan 

4.Melakukan  analisis  tentang  4.2 . Terdapatnya  data  yang  akurat  mengenai  dampak 

To  ensure  access  and  information of quality services 

dampak 

sosial 

4.  

Implementation  of  early  detection,  diagnosis  and  holistic 

penyakit 

Alzheimer 

management of cognitive  disorders and  dementia 

demensia lainnya 

ekonomi 
dan 

sosial  ekonomi  penyakit  alzheimer  dan  demensia 
lainnya 

litbangkes, UPI, 
AIPI,  DIKTI,
lembaga
penelitian lain 

Establishment of System  to  Reinforce  professional  and  sustainable 
human resources 
Establishment  of  System  to  Reinforce  Cognitive  Health  Programs 
as  main  factor  to  increase  literacy  of nation  based  on  life  course 
approach 

7.  

litbangkes, LIPI, 

lembaga 

nasional, 

3.  

6.  

penyakit Alzheimer  dan  gangguan kognitif lain. 

masalah 

Campaign on Public Awareness and Promotion of Healthy Lifestyles 

5.  

3.1.  Terdapatnya  data  prevalens  dan  data  lain  terkait 

dalam 

memperoleh 

1.

caregivers 

kunci 

Implementation  and  Application  of  Research  on  cognition  and 
dementia 

MONITORING DAN EVALUASI

Agar  Program  Nasional  Lanjut  Usia  dan  hak­hak  lanjut  usia  dapa 
dilaksanakan  sesuai  dengan  tujuan,  perlu  sekali  ditentukan  strateg
monitoring  dan  evaluasi  yang  digunakan  untuk menjamin  keberhasila 
program,  diantaranya  adalah: 

1.

Monitoring  dan  evaluasi  tentang  pelaksanaan  kegiatan  da 

strategi dilakukan oleh pemerintah di masing­masing tingkat, yait 

Conclusion 

Pemerintah  Pusat  melalui  sektor­sektor  yang  terkait,  Pemerintaf

National  Strategy  Towards  Healthy  and  Productive  Brain  in  Old  Age 

Provinsi  dan  Pemerintah  Kabupaten/Kota  melalui  dinas­dina 

is  a  policy  to  position  older  person  issues  as  a  priority  in  National 
Development  because  it  determines the  health  status  including  health 

terka it. 
2.  

status of the elderly,  Life  Expectancy and  level  of national  and  quality of 
human  resource development. 

Monitoring  dan  evaluasi  pelaksanaan  strategi juga dilakukan  olef
Komisi  Lanjut Usia  dengan mengadakan rapat­rapat secara berkal 

3.  

Monitoring  dan  evaluasi  tentang  aspek  teknis  program  di  tingka 

pelaksanaan  dilakukan  oleh  Komisi  Lanjut  Usia,  sektor  terkait
universitas,  organisasi  profesi  dan  LSM. 
4.  

Untuk  monitoring  dan  evaluasi  disusun  rencana  dan  instrumer
yang  diperlukan. 

5.  

Hasil  monitoring  dan  evaluasi  merupakan  masukan  untu 

melakukan  perbaikan,  pengembangan  dan peningkatan  program 



25

................

セ セ@



ANGKA H AKSI  KETUJU H : IERLAKSANA t­JYAPE NEUTlAN TEN TA N G 

OGNITIF DAN DEMENSIA

PENDAHUlUAN
Indikator pencapaian 

Kegiatan 

Instansi/ 
pemangku 
kepentingan 
terkait 

dan  I  1.1.Terdapat  dan  Terlaksananya 

l.Penguatan 
pengembangan 

penelitian 

tentang  gizi  seimbang  dan 
kognisi 

lanjut 

usia 

dan 

demensia 

penelitian  tentang  I  Litbangkes,  LlPI, 

lembaga 
1.2.Tersedia  dan  dimanfaatkannya  hasH penelitian  lanjut 
yang 

mendorong 

pembentukan 

Indonesia 

sebagai 

negara 

berkembang 

dengan 

jumlah 

penduduk  terbanyak  ke­empat  di  dunia,  berusaha  melaksanakan 

AIPI,DIKTI, 

kognitif dan demensia yang bersifat multisenter 

usia 

A.   LATAR  BELAKANG 

kebijakan 

penelitian lain 

pembangunan  untuk mensejajarkan  eksistensinya  dengan negaranegara di dunia. Upaya pembangunan yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia merupakan perwujudan dari amanat Undang-Undang

nasional  lanjut usia 

Dasar tahun 1945, yaitu membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
1.3.Tersedianya  informasi  secara  terus  menerus  dan 
sistematis  (surveilans)  yang  peka  terhadap  perubahan 

Untuk mencapai hal tersebut, maka pembangunan kesehatan

yang  terjadi  mengenai  masalah  kesehatan  intelejensia 

merupakan pilar utama dalam penyediaan sumber daya manusia

lansia 

dengan mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 36 tahun
2009 pasal 1 ayat 1 tentang Kesehatan yang berbunyi: "semua

1.4.Teridentifikasinya  peran  yang  tepat  dan  menentukan 
efektivitas 

nakes,  tenaga  sosial,  caregiver yang 

orang berhak atas kesehatan".

terlibat dalam perawatan terkait demensia 

I.Menyeba rluaskan  tinjaua n  2.1.Terdapatnya  data  dasar  penelitian  kognitif  di  institusi 
tingkat 

nasional 

dampak 

terkait 

kesmas 

pad a 

program  aktivitas  fisik  dan 
faktor 

terkait 

risiko 

demensia 

Litbangkes,  LlPI, 

2.2.  Terdapatnya  tinjauan  pustaka  tingkat  nasional 
tentang  penggunaan  teknologi  untuk  memberikan 

lembaga 
penelitian lain 

kognitif  dan 

demensia 

kunci 

sistem 

survei 

seperti 

Riskerdas, 

dapat 

kognitif lain 

::»u

nasional, 

untuk 

merupakan kebutuhan mendasar yang harus tertuang dalam setiap
Rencana Pembangunan Nasional untuk membangun masyarakat

3.1.  Terdapatnya  data  prevalens  dan  data  lain  terkait 
penyakit Alzheimer  dan  gangguan kognitif lain. 

Litbangkes,  LIPI , 
AIPI,  DIKTI, 

menular, merupakan faktor utama penyebab penurunan fungsi
kognitif yang kelak akan meningkatkan penyakit Alzheimer dan

lembaga 
penelitian lain 

demensia lainnya pada kelompok lanjut usia. Penurunan fungsi

memperoleh 

kognitif berdampak pada menurunnya aktivitas sosial sehari-

masalah 

hari pada lanjut usia yang menjadi problem dalam kesehatan

gangguan 

masyarakat, dan berdampak pada bertambahnya pembiayaan

prevalensi 
demensia 

dalam 

kesehatan

Pertambahan usia dan peningkatan prevalensi penyakit tidak

­-

pertanyaan 

berbasis

harus 

berdasarkan bukti dan berkualitas baik. 
beberapa 

manusla

tahap kehidupan memiliki permasalahan kesehatan yang berbeda.

2.3 .  Semua  informasi  publik  tentang  cara  mengurangi 

3.Memasukkan 

daya

berbasis kesehatan dilakukan sesuai siklus kehidupan, dan setiap

dan ODD 

gangguan 

sumber

yang sehat dan cerdas. Pengembangan sumber daya manusia

penanganan  optimal  pada  program  untuk  caregiver

risiko 

Pembangunan

AIPI,DIKTI, 

pendidikan dan penelitian 

dan 

keluarga, masyarakat dan pemerintah.

1

­­
Di  Indonesia, jumlah Oran.Q Dengan  Demensia  (ODD)  diperkirakan 
akan  makin  meningkat  dari  960.000  di  tahun  2013,  menjadi 
1890.000  di  tahun  2030  dan  3.980.000  ODD  di  tahun  2050  (World 

LANGKAH AKSI KEENAM : SISTEM PENGUATAN PROGRA
KESEHATAN KOGNITIF SEBAGAI FAKTOR UTAMA MENCERDASKA
KEHIDUPAN BANGSA DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN

Report  Alzheimer,  2012).  Oleh  karena  itu  diperlukan  perhatian 
Kegiatan 

Indikator pencapaian 

yang  tinggi  untuk  pencegahan  dan  penanggulangan  ODD,  salah 

Instansi! 
pemangku 

satunya  dengan  mengupayakan  kondisi  otak  yang  tetap  sehat. 

kepentingan 

Kesehatan  otak  yang  optimal  akan  diperoleh  apabila  upaya 

terkait 

kesehatan  dilakukan  sejak  dalam  kandungan ,  bayi,  balita,  remaja, 
dewasa  dan  lanjut usia. 

1. 

Penguatan 

kesehatan 

pendekatan  Continuum

Core

mengakibatkan  timbulnya  masalah  kesehatan  dan  masalah  sosial 
tetapi  juga  menjadi  beban  ekonomi.  Beban  biaya  yang  harus 
ditanggung  untuk orang  dengan  demensia  yang  dikeluarkan  oleh 

yang 

setiap  program  ke smas mulai  dari  masa  prakehamilan 

Kemke s 
BKKBN 

dengan  I  sampai  usia  lanjut 

dilakukan 

Otak  tidak  sehat  dan  tidak  produktif  di  masa  tua  tidak  saja 

program  I  1.Terda patn ya  parameter  kognitif  sebagai  tujuan  akhir 

kognitif 

of

yang  dimulai  sejak 

masa  kehamilan,  anak­anak, 
remaja, dewasa , dan  lansia 
2 .Mengintegrasi ka n 

negara­negara  berpenghasilan  menengah  keatas,  diperkirakan 

kesehatan 

mencapai US$  32,5  Milliar atau  325  Triliun  rupiah  per tahun  (World

ren eana  pemerintah  pusat 

Report Alzheimer, 2012).

dan  daerah 

kognitif  pada 

2.1.  Adanya  pertemuan  berkala  yang  dikoordinir  oleh 
komda  lansia 
2.2.  Memasukkan  substansi  ke se hatan  otak  ke  dalam 

Kemendagri 
Kemkes 
Kemsos 

bahan ajar Bina  Keluarga  Lansia  (BKL)  Tangguh 
2.3.  Promosi,  KIE,  dan  konseling  pada  keluarga  dan 
masya rakat di setiap momentum kegiatan 

BKKBN 

Pencegahan Demensia dapatdilakukan dengan cara mengendalikan 
penyakit  degenerartif seperti  Diabetes  mellitus,  mengingat  54,6% 

2.4 .  Sarasehan  dan  seminar  tentang  lanjut  usia  dengan 
otak sehat dan produktif seeara  b erkala 

orang  DM  Tipe  2  telah  mengalami  penurunan  fungsi  kognitif 
Hendaya  Kognitif  Non  Demensia  (HKND) .  Prevalensi  Demensia 
pada  kelompok  DM  sebesar  6,8%  sementara  kelompok  tanpa  DM 
hanya  1,2%.  Secara  keseluruhan  prevalensi  Demensia  di Jabotabek 
adalah  3,5%  (MWS  Nasrun,disertasi  UI  2007) .  Sementara  itu, 
penelitian  di  3  wilayah  yaitu  Borobudur,  Sumedang  dan  Jakarta 
mendapatkan  38,9%  penurunan  fungsi  kognitif  pada  lanjut  usia 
diatas  60  tahun  dengan  faktor  protektif berupa  pola  hidup  sehat 
dan  stimulus  otak  (Hogervorst,  dkk, 2009). 
Upaya  pencegahan  dan  penanggulangan  Orang dengan  Hendaya 
Kognitif  Non  Demensia  (HKND)  dan  demensia  memerlukan 

2

23

erjasama  p.emerintah,  swasta d 

AN GKAH  AKSI KlliMA  :  SISIEM  PENGUAIAN £UMBER  DAYA

ANUSIA YANG
ERKELANJUTAN

DILAKUKAN

pendidikan 
skrining, 

nake s 

Nasional  Penanggulangan  Penyakit  Alzheimer  dan  Demensia 

ku kepentingan 

Lainnya:  Menuju  Lanjut Usia  sehat  dan  produktif.  Str­ategi  nasional 

terkait 

ini  merupakan  acuan  untuk  melaksanakan  upaya  kesehatan 

Kemendi kbud 

yang  komprehensif,  terpadu  dan  efisien  dengan  tujuan  untuk 

keperawatan  telah  memasukan  kurikulum  mengenai 

Kemensos 

menurunkan  angka  kejadian  Demensia  Alzheimer  dan  demensia 

kesehatan  kognitil lansia 

Kemkes 

lainnya  dengan  pendekatan  siklus  hidup. 

l.1.Semua 

untuk 
tat a 

diagnosa, 

laksan a  holistik,  sena  aspek 

pemangku  kepentingan  lain.  Untuk  melakukan  kerjasama  secara 

Instansi/pemang 

Indikator pencapaian 

program 

DAN

terkoordinasi,  terpadu  dan  harmonis,  maka  diperlukan  Strategi 

Kegiatan 

l.Pen gemba ngan 

PROFESSIONAL

SECARA

mitra  pembangunan  5erta 

institusi 

pendidikan 

kedokteran 

dan 

1.2.Terdapatnya  tenaga  kesehatan  dan  dokter  terlatih 

medikolegal  lanjut usia 

B.

penanganan  ODD  pad a  semua  puskesmas,  rumah 
sakit ,  panti lansia 

VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
VISI
Mewujudkan  lanjut usia  sehat dan  produktif 

1.3.Terdapatnya  tenaga  kesehatan  yang  telah  mendapat 
ToT  penanganan  ODD 
l.4.Berkurangnya  jumlah  ODD  dengan  gangguan  lungsi 

MISI

lanjut  dan  Berkurangnya  perawatan  ODD  di  rumah 

Mengkoordinasikan  pengendalian  masalah  kognitif  dan 

sakit 
.Pengembangan 

strategi  I 2.1.  Adanya  penemuan  rutin  semua  nakes  yang  terlibat 
dalam  penanganan  ODD  dengan  corepartner

untuk  memastikan  bahwa 
tenaga 

ke sehatan 

mengetahui 

peran 

careportner

dalam 

2.2. Terlaksananya  koordi na si  penanganan  ODD 

demensia 
Kemkes 

Menanggulangi gangguan kognitif untuk mencegah  demensia 

BKKBN 

pada  lanjut usia 

TUJUAN UMUM

koordinasi  perawatan  ODD 

3.Pengembangan 

pelayanan 

longterm care  bagi  ODD 

Mempromosikan otak sehat  menuju  lanjut usia  produktif 

Kemsos 

I

3.Terdapatnya asuransi  pendukun g long term care

Kemkes 

Terwujudnya  penanggulangan  penyakit  alzheimer  dan  demensia 

Kemkeu 

lainnya:  menuju  lanjut usia  sehat dan  produktif 

BPJS 

TUJUAN KHUSUS
a.   Terlaksananya  koordinasi  pengendalian  masalah  kognitif  dan 
demensia 
b.   Terlaksananya  promosi otak sehat menuju lanjut usia  produktif 

c.

Terlaksananya  penanggulangan  gangguan  kognitif  untuk 
mencegah  demensia 

;);) 

':» 

Nイ



ᆪᆱ@

______________________________________________________________________________________

SIRATEGI
1.  

セ]@

laktor risiko 

dideteksi 

demensia 

pen yakit 

Alzheimer 

dan 

demensia lainnya  beserta laktor risikonya 

Pengarusutamaan  upaya  mencapai  otak  sehat  menuJu  lanjut 
usia  produktif  dengan  pendekatan  siklus  hidup  pada  setiap 

I

ke mampuan di 
tiap jenjang) 

1.3  Semualasilitas  kesehatan  primer  mampu  melakukan 
skrining, 

tingkatan  pembangunan  nasional 

diagnosa  dan  tatalaksana  (termasuk 

konseling)  dan  tindakan  rujukan 

2.   Peningkatan  kualitas  pelayanan  gangguan  kognitif  dan 

1.4.  semua  lasilitas  kesehatan  rujukan  mempunyai 

demensia 

lasilitas layanan geriatri terpadu. 

3.   Penguatan  manajerial  dalam  upaya  mencapai  otak  sehat yang 

1.5.Semua  lasilitas  kesehatan  rujukan  mempunyai 

optimal 

lasilitas layanan neurorestorasi. 

C.

1.6. Meningkatnya jumlah dan kualitas daycare 

RUANG LINGKUP (BATASAN-BATASAN)

1.7.Meningkatnya  jumlah  dan  kualitas  layanan  home 

Dalam  buku  strategi  nasional  ini  diuraikan tentang  : 

care 

1.   Gambaran  situasi  kesehatan  inteligensia  pada  lanjut  usia 

1.8.Terbentuknya sistem rujukan  ODD 

(khususnya  penyakit  Alzheimer  dan  gangguan  kognitif  akibat 

1.9.Meningkatkan 

penyakit otak  lainnya). 

proporsi 

lanjut 

usia 

dengan 

keterbatasan  lisik  atau  lungsi  kognitil  yang  masih 

2.   Analisis situasi kesehatan  pada setiap tahap kehidupan  sebagai 

dapat  terlibat  dalam  kegiatan  lisik,  sosial  dan 

faktor yang  memengaruhi  otak sehat  pada  lanjut usia. 

spiritual 

3.   Konsep  dan  upaya mewujudkan otak sehat dan  produktif pada 
lanjut usia. 
4.   Strategi  penanggulangan  penyakit  Alzheimer  dan  demensia 
lainnya  dan  langkah­Iangkah  mewujudkan  lanjut  usia  dengan 

2.Pengembangan 

materi  2.1.Adanya buku  pedoman  perawatan  ODD 

intervensi  untuk  perawatan 

2.2 . Pelatihan  bagi  caregiver yang merawat ODD 

Kemkes 
Kemensos  

dan monitoring ODD 
BKKBN  

otak  sehat  dan  produktif. 
5.   Koordinasi  vertikal  dan  horizontal  lintas  program  dan  lintas 
sektor serta  pemberdayaan  masyarakat. 

D.

LANDASAN HUKUM DAN PERATURAN YANG MENDUKUNG:
1.  

Undang­undang  Dasar 1945; 

2.   Undang­undang  No.  13  Tahun  1998  tentang  Kesejahteraan 
Lanjut  Usia; 
3.   Undang­undang  No.  32  Tahun  2004  tentang  Pemerintahan 
Daerah; 
4.   Undang­undang  No.  36  Tahun  2009  tentang  Kesehatan; 



I  21 

セ@

AN GKAH  AKSI KETIGA : ME MASJIKAN ADANYA AKSES DAN

セ N@

FORMASI MENUJU LAYANAN YANG BERKUALITAS
Indikator pencapaian 

Kegiatan 

Kependudukan  dan  Pembangunan  Keluarga; 
Instansi/ 

6.   Peraturan 

akses 

informasi  pelayanan  lanjut 
usia 

dilengkapi 

peralatan 

dengan 

minimal  sesuai 

Meningkatkan  penggunaan 

terkait pelayanan lanjut usia 

Nomor  1144/Menkes/Per/ 

Kesehatan 

terkait 

7.   Peraturan  Menteri Dalam  Negeri  Nomor 6 Tahun  2007 tentang 

I  1.  Tersedianya  tautan  ke  website  mengenai  penyakit  I  Kemendagri 

Petunjuk Teknis  Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan 

Al zheimer dan  demensia  lainnya 
2.  Pemanfaatan  alat  komunikasi  yang  ter sedia  untuk 
memberikan informasi di  daerah 

1 (Leader) 

I Kemenkes 

Peraturan  Menteri  Dalam  Negeri  nomor  60  Tahun  200S 
tentang  Pedoman  Pembentukan  Komisi  Daerah  Lanjut  Usia 
dan  Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanganan  Lanjut Usia 

BKKBN 

di  Daerah 

(Leader) 

2.2.Semua  fasilita s  layanan  memiliki  tenaga  terlatih  I  Kemenkes 
dilengkapi  peralatan yang sesuai  SOP 

S.

Kemenkokesra 

2.1.Semua  fasilitas  kesehatan  telah  menggunakan  SOP  1 Kemendagri 
pelayanan lanjut usia 

Minimal 

Kemensos 

stan dar 

SOP  oleh  profesional  yang 

Menteri  Kesehatan 

VIII/2010  tentang  Organisasi  Dan  Tata  Kerja  Kementerian 

pemangku 
kepentingan 

.Pengembangan 

Unda ng ­ Undang  No.  52  Tah un  2009 tentang  Perkembang an 

Kemensos 
Kemenkokesra 
BKKBN 

9.   Keputusan  Menteri  Kesehatan  Nomor 922/Menkes/ SK/ X/ 200S 
tentang  Pedoman Teknis  Pembagian Urusan  Bidang  Kesehatan 
Pemerintahan  Antara  Pemerintah  Daerah  Provinsi  dan 
Pemerintah  Daerah  Kabupaten  atau  Kota 
10.   Keputusan  Menteri  Kesehatan  Nomor  263/Menkes/ SK/II/2010 
tentang  Pedoman  Rehabilitasi  Kognitif 
11   Keputusan  Menteri  Kesehatan  Nomor 264/Menkes/SK/ II/ 2010 

.ANGKAH AKSI KEEMPAT : TERLAKSANANYA DETEKSI DINI
ANGGUAN KOGNITIF, DIAGNOSA SERTA TATA LAKSANA ORANG
ENGAN DEMENSIA
Indikator pencapaian 

Kegiatan 

tentang  Pedoman  Penanggulangan  Masalah  Intelegensia 
Akibat Gangguan  Degeneratif 

Instansi/ 
pemangku 
kepentingan 
terkait 

l.Melakukan 
gangguan 
diagnosa 

deteksi 

dini  1 1.1.  Tersedianya  instrumen  yang  baku  untuk  melakukan 

kognitif 

dan 

skrining  gangguan  kognitif  dan  diagnosa  demen sia 

demensia 

pada 

pada  lanjut  usia, pra  lanjut  usia  dan  semua  individu 

lanjut  usia,pralanjut usia  dan 
semua 

:>n 

individu 

dengan 

dengan  faktor risiko 
1.2.  Meningkatnya  proporsi  lanjut  usia  yang  berha sil 

Kemkes 
Kemendagri 
Kemensos 
(sesuai dengan 

c

Nイ@



セ\

______________________________________________________________________________________
セ]@



.1.

ANALISIS SITUASI .
GAMBARAN KESEHATAN INTELIGENSIA
LANJUT USIA 01 INDONESIA

dan  reneana  keuangan  kepada  caregiver dan 
keluarga, serta ODD  pada awal. 

4.Mempromosikan  kesehatan 
kognitif 

Indonesia  akan  mengalami  ledakan jumlah  penduduk  lansia.  Dalam 

Terdapat  buku  p­edoman  dan  pelatihan  TeT 
edukasi  pengenalan  demensia,  reneana  perawatan 

I 4.1 

dan penanganan ODD  tingk at nasional 

menggunakan 

model 

pelatihan 

rentang  waktu 10 tahun diperkirakan terjadi  peningkatan usia  harapan 

terk oo rdinasi  pada  tingkat 

hidup  (UHH)  68,6  tahun  menjadi  72,7  tahun  di  2014.  Peningkatan 

nasional, 

Terbentuknya  pusat  pelatihan  kesehatan  kognitif 



Pemangku 
Kepentingan 

4.2  Terdapat  buku  pedoman  tentang  upaya  menuju 

terkai! 

otak  sehat  dan  deteksi  dini ,  penanganan,  dan 
penatalaksanaan ODD 

UHH  akan  diikuti  dengan  peningkatan  jumlah  lansia,  berawal  dari 

4.3  Terlaksananya  TOT  tentang  upaya  menuju  otak 

23,9  juta  (9,77%)  tahun  2010,  diperkirakan  akan  meningkat  menjadi 

sehat 

28,8 juta  (11,34%)  tahun 2020.  Berdasarkan  proyeksi  2010­2035 jumlah 

penatalaksanaan 

kelompok umur 0­14 tahun dan 15­49 menurun,  sedangkan  kelompok 

program di Dinas  Kesehatan  Provinsi 

dan 

deteksi 
ODD 

dini, 

penanganan, 

bagi 

dan 

penanggungjawab 

umur lansia  (50­64 tahun  dan  65 +)  terus  meningkat. 
Pada tahun 2020 ­2025 Indonesia mengalami potensi bonus demografi 
dimana  terjadi  100  orang  yang  bekerja  menanggung  44 orang  yang 

LANGKAH AKSI KEDUA : ADVOKASI HAK ASASI MANUSIA BA
ORANG DENGAN DEMENSIA DAN PENDAMPINGNYA
Kegiatan 

Indikator peneapaian 

Insta nsif 

tidak  bekerja.  Bonus  demografi  akan  memberikan  dampak  bagi 

pemangku 

peningkatan  pendapatan  baik  per  kapita  maupun  nasional.  Peranan 

kepentingan 

lansia yang  sehat dan  produktif  akan  memberikan dampak yang  lebih 

terkait 

besar pada  kondisi terse but.  Hal  ini  didukung oleh data  tahun 2005  2012  sebagian  besar penduduk  lansia  (sekitar  90%)  masih  memegang 
peranan  penting  di  dalam  lingkungan  rumah  tangga  berstatus 
sebagai  kepala  rumah  tangga  dan  berdasarkan  hasil  Survei  Angkatan 

1.  Penguatan  kebijakan  lanjut  1 1.1.Terakomodasinya 
usia   di  tingkat  pusat  dan 

aturan­aturan  ya ng  melindungi 

ODD dalam aturan­aturan yang sudah  ada. 

daerah  melalui  penetapan  I  1.2 . 
dalam  und ang­undang  dan 
turunannya 

Kegiatan 

advokasi 

berkala 

dalam 

(Leader) 
rangka 

Kemenke s 

mempromosikan  hak  asasi  manusia  bagi  ODD  dan 

Kemenso s 

pendampingn ya 

Kerja  Nasional  (Sakernas)  tahun  2011  hampir  separuh  (45,41%)  lansia 
di  Indonesia  memiliki  kegiatan  utama  bekerja. 

terjadi  peningkatan  pula  berbagai  penyakit  degeneratif  otak  yang 
menurunkan  fungsi  kognitif  dan 

produktifitas  lansia.  Penurunan 

Kemenkokesra 
BKKBN 

2.Melakukan 

Namun  seiring  dengan  peningkatan  UHH  dan jumlah  lansia  tersebut, 

I Kemendagri 

edukasi 

monitoring 

penanganan 
terhadap 

dan   2.1.Terbentuknya  kelompok  pendukung  (supportgroup)

tentang  
yang 
ODD  

duku ngan terka it 

salah 
dan 

dan  pertemuan  para  pendamping  (caregiver) pada

Kemendagri 
(Lead er) 

setiap wilayah seeara  berkala  

I 2.2.  Terealisasinya  sistem  rujukan  ODD  yang  tidak  bisa 
ditangani oleh layanan  primer 

Kemenkes 
Kemensos 

fungsi  kognitif  berdampak  pula  pad a  menurunnya  aktivitas  sehari-

Kemenkokesra 

hari  yang  bila  tidak  dikendalikan  akan  menyebabkan  bertambahnya 

BKKBN 

6

19 

セ@

beban  so sia l  yan g  harus  d itanggu ng  Qleh  kpll Jarga,  m asyarakat  dan 

6
PELAKSANAAN KEGIATAN, INDIKATOR
DAN MONITORING KEBERHASILAN PROGRAM

pemerintah. 
Penyebab  penurunan  fungsi  kognitif yang  utama  pada  lansia  adalah 
penyakit Alzheimer dan  demensia  lainnya.  Data  dari  World Alzheimer's

Report 2013  memprediksi  bahwa jumlah  orang  lansia  yang  dependen 
ANGKAH  AKSI  PERTAMA  :  KAMPANYE  KESADARAN  PUBLIK  DAN 

akan  meningkat dari  101  juta  menjadi  277  juta  dalam  2050,  jumlahnya 
hampir  tiga  kali  lipat.  Hampir  setengahnya  hidup  dengan  penyakit 

ROMOSI GAYA  HIDUP SEHAT 

Alzheimer atau jenis demensia  lainnya, yang  secara  cepat akan  menjadi 
Indikator Pencapaian 

Kegiatan 

l.Penguatan  program  yg  ada  1 1.1.  Rapat  koordinasi  lintas  sektor  dan  program  yang 

Instansi 
/pemangku 
kepentingan 
terkait 
Kemendagri 

krisis  kesehatan  global.  Di  Indonesia  sendiri  diperkirakan  sekitar  satu 
juta  orang  menderita  Alzheimer,  sementara  itu  proporsi  lanjut  usia  di 
tiga wilayah  (DKI  Jakarta, Jawa  Barat dan Jawa  Tengah) yang  mengalami 

dan semua 

penurunan fungsi  kognitif sebanyak  38,9%  sedangkan yang  mengalami 

baru  untuk  promosi  lanjut  1 1.2.  Tersosialisasinya  program  menuju  lanjut  usia  sehat 

pemangku 

demensia sekitar 4%  [Hogervorst et aI.,  2009]. Sementara  itu, penelitian 

uSIa  sehat  dan  produktlf, 

kepentingan 

lain  tentang  pencegahan  demensia  dapat  dilakukan  dengan  cara 

terkait 

mengendalikan  penyakit  degenerartif  seperti  Diabetes  mellitus, 

dan  menciptakan  program 

faktor 

risiko 

protektif, 

dan 

termasuk 

dilakukan secara  berkala 

dan  produktif 

faktor 
gaya 

mengingat 54,6% orang  DM Tipe  2 telah  mengalami  penurunan  fungsi 

hidup sehat 

kognitif Hendaya  Kognitif Non  Demensia  (HKND).  Prevalensi  Demensia 
_.Mengintensifkan  kampanye  2.1.  Pertemuan  berkala  pemangku  kepentingan  dengan 
lanjut 

usia 

sehat 

produktif 

dan 

Kemenkes 

media  dalam  rangka  edukasi  dan  sosialisasi  program 

dan se mua 

terkai!. 

pemangku 

2.2.  Terealisas inya  kampanye  lanjut  usia  sehat  dan 
produktif secara  rutin di  media massa 

kepentingan 

pada  kelompok DM sebesar  6,8%  sementara kelompok tanpa DM hanya 

1,2%.  Secara  keseluruhan  prevalensi  Demensia  di  Jabotabek  adalah 
3,5%  (MWS  Nasrun,disertasi  UI  2007) 

terkait