TA : Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan Penerbitan Surat Izin dengan Konsep Satu Atap di DISPERINDAG.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN DENGAN KONSEP SATU ATAP DI DISPERINDAG

KOTA PALANGKARAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh

Adventus Anggriawan

09410100144


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ………..v

DAFTAR ISI ... ………...vi

DAFTAR GAMBAR ... ………...ix

DAFTAR TABEL ... ………...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... ………...xiii

BAB I PENDAHULUAN ... ………..1

1.1 Latar Belakang Masalah ... ………..1

1.2 Perumusan Masalah ... ………..4

1.3 Batasan Masalah ... ………..4

1.4 Tujuan ... ………..4

1.5 Sistematika Penulisan ... ………..5

BAB II LANDASAN TEORI ... ………..7

2.1 Perijinan Disperindag kota Palangkaraya ... ………..7

2.2 Sistem ... ………..9

2.3 Metodologi Pengembangan Sistem ... ………10

2.3.1 Desain Berbasis Terstruktur ... ………11

2.3.1.1 Waterfall Development ... ………11

2.3.1.2 Waterfall Parrarel Development ... ………12

2.3.2 Desain Berbasis Objek ... ………14

2.3.2.1 Unified Modelling Language (UML) ... ………...14


(3)

2.3.2.3 Activity Diagram ... ………16

2.3.2.4 Sequence Diagram ... ………18

2.3.2.5 Class Diagram ... ………19

2.4 Pengembangan Aplikasi ... ………22

2.4.1 Aplikasi Berbasis Desktop ... ………22

2.4.2 Aplikasi Berbasis Web ... ………22

2.5 Database MySQL ... ………26

2.6 Testing dan Implementasi ... ………27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... ………30

3.1 Identifikasi Permasalahan ... ………32

3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem ... ………33

3.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... ………35

3.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ... ………35

3.2 Model Yang Diusulkan ... ………36

3.3 Rancangan Arsitektur Sistem ... ………38

3.4 Use Case Diagram Disperindag ... ………....39

3.4.1 Activity Diagram Disperindag ... ………45

3.4.2Sequence Diagram Disperindag... ………53

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... ………81

4.1 Implementasi Sistem ... ………82

4.1.1 Aplikasi pada Web Disperindag ... ………82

4.2 Uji Coba ... ………92


(4)

4.3 Evaluasi ... ………..100

4.3.1 Hasil Uji Coba Fungsi Aplikasi ... ………..101

BAB V PENUTUP ... ………..104

5.1 Kesimpulan ... ………..104

5.2 Saran ... ………..104

DAFTAR PUSTAKA ... ………..105


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Disperindag kota Palangkaraya merupakan dinas kota daerah yang mempunyai wewenang menerbitkan surat ijin seperti, surat ijin usaha perdagangan (SIUP), surat ijin tempat usaha (SITU), surat ijin reklame, surat ijin gangguan atau HO (Hiring Oder), surat ijin pariwisata, surat ijin usaha jasa kontruksi (SUJK), dan surat ijin mendirikan bangunan (IMB) di kota Palangka raya Kalimantan Tengah. Sebagai instansi pemerintah Disperindag memiliki tugas pokok dan fungsi melayani juga menerbitkan ijin usaha.

Prosedur pengurusan ijin usaha secara umum diawali dari pemohon mendatangi bagian informasi untuk meminta informasi persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh pemohon untuk mendapatkan surat ijin, kemudian pemohon mendatangi bagian pendaftaran untuk meminta dan mengisi formulir pendaftaran ijin. Setelah mengisi formulir pendaftaran ijin selesai, pemohon menyerahkan formulir pendaftaran permohonan surat ijin dan persyaratan ijin untuk disahkan ke bagian penetapan. Setelah itu bagian pendaftaran akan memproses dan memvalidasi keaslian dokumen, kemudian dokumen kelengkapan ijin akan diserahkan kepada bagian survey untuk mengecek lokasi usaha pemohon apakah sesuai dengan persyaratan ijin atau tidak. Jika ijin sudah memenuhi persyaratan, baru akan diterbitkan surat ijin yang dimohon dan disahkan oleh kepala dinas kota Palangkaraya tapi jika tidak sesuai maka surat ijin berhak ditolak oleh bagian penetapan.


(6)

2

Permasalahan yang dijumpai di lapangan yaitu pemohon harus beberapa kali mengantri untuk memenuhi persyaratan ijin dan menyebabkan pemohon harus bolak-balik untuk mengurus ijin, langkah atau prosedur persetujuan dari bagian-bagian terkait di Disperindag kota masih belum secara komputerisasi dan lokasi antar bagian masih terpisah-pisah menyebabkan proses pembuatan ijin usaha menjadi kurang cepat sehingga mengakibatkan pemohon atau pemilik usaha menjadi kesulitan dan harus bolak-balik ke Disperindag kota Palangka Raya. Tata urutan atau mekanisme proses pengajuan ijin seperti (SIUP, SITU, HO, SIUJK, Surat ijin pariwisata, dan Reklame ). Perkembangan teknologi informasi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dahulu banyak daerah terpencil yang masih belum terjamah oleh teknologi, saat ini teknologi informasi digunakan di kota Palangkaraya untuk meningkatkan pelayanan penerbitan ijin. Pelayanan permohonan surat ijin yang ada di Palangkaraya antara satu bagian dengan bagian yang lain masih belum terhubung, sehingga pemohon yang mengajukan ijin usahanya menjadi bolak-balik ke bagian-bagian yang ada di Disperindag sehingga pelayanan ijin usaha menjadi tidak efisien. Dengan perkembangan teknologi informasi memungkinkan dibuatkan aplikasi yang menggunakan teknologi internet dan media website yang dapat menghubungkan antar bagian-bagian yang melayani dari lokasi yang berbeda dengan pengguna lain disuatu tempat yang berjauhan. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, maka diusulkan suatu aplikasi berbasis web. Web yang akan dibuat adalah Dinamic Website, yangmenurut Rahmat (2010),

merupakan jenis website yang isi atau kontennya dapat diubah sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada di perusahaan. Keuntungan menggunakan website ini yaitu: konten dan layout dapat dirubah, tampilan menarik, menggunakan database


(7)

3

MySql, berinteraksi langsung dengan pengguna, konten halaman dan layout dibuat terpisah untuk membuat loading halaman lebih cepat, menggunakan bahasa pemrograman PHP atau ASP, dan aplikasi web yang dapat dikoneksikan dengan database. Tipe web yang dibuat yaitu web 2.0 dimana tipe ini sangat bagus untuk aplikasi yang mengedepankan kolaborasi dan saling berbagi informasi secara online dengan pengguna. Ciri-ciri web 2.0 ini yaitu: dirancang untuk mengakses informasi dan interaksi dua arah, bersifat write and read, internet sebagai platform, pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan, pelaku utama adalah perusahaan dan pengguna, kemampuan melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop. Dengan beberapa keuntungan website dinamis, diharapkan aplikasi berbasis web ini dapat melayani berbagai macam penerbitan perijinan, seperti memberikan informasi pembuatan ijin, pembuatan ijin secara online yang dilakukan oleh Disperindag kota Palangkaraya dengan konsep satu atap. Aplikasi berbasis web ini juga dapat mempersingkat waktu kepengurusan ijin, pemohon dapat mendaftarkan langsung ijin usahanya melalui media website dan juga mengupload dokumen persyaratan ijin tanpa harus bolak-balik mengantri ke bagian-bagian yang ada di Disperindag di kota Palangkaraya. Aplikasi berbasis web ini juga dapat diakses disegala tempat dan digunakan untuk semua orang. Sistem yang diusulkan ini dapat juga memberikan informasi peringatan atau warning pemberitahuan terkait tentang masa berlaku ijin yang sudah habis, memberikan informasi persyaratan pembuatan ijin usaha, dan histori perijinan yang telah disahkan atau disetujui oleh kepala daerah.


(8)

4

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi pelayanan penerbitan surat izin dengan konsep satu atap di kota Palangka Raya yang dapat melayani perijinan secara mudah dan cepat.

1.3Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam tugas akhir ini tidak melebar dan focus, maka aplikasi penerbitan ijin usaha di Disperindag kota Palangka Raya yang dibahas, dibatasi pada :

1. Aplikasi penerbitan ijin usaha yang berlaku sesuai dengan peraturan menteri perdagangan nomor 36 tahun 2007 tentang penerbitan ijin usaha perdagangan. 2. Pengertian satu atap yang dimaksud adalah pelayanan penerbitan ijin satu area

yang sama dan terhubung dalam jaringan komunikasi data.

3. Aplikasi tidak membahas kepengurusan pembuatan ijin yang dilakukan dari lembaga lain sebagai syarat perijinan di Disperindag kota Palangka Raya. 4. Aplikasi tidak membahas pembuatan pemetaan denah bangunan perusahaan 5. Aplikasi yang dibuat hanya menangani proses penerbitan tiga surat ijin yaitu :

SIUP, SITU, dan pemasangan Reklame. 1.4Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi pelayanan penerbitan ijin dengan konsep satu atap yang meliputi SIUP, SITU, dan pemasangan Reklame di Disperindag kota Palangka Raya yang berbasis internet seperti :


(9)

5

2 Pemberian pelayanan informasi persyaratan ijin

3 Memberikan warning atau peringatan bagi perusahaan yang masa berlaku ijinnya akan habis.

1.5Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik Tugas Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan Tugas Akhir, dan tujuan dari Tugas Akhir ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum dari Disperindag kota Palangkaraya yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Tugas Akhir dan landasan teori yang berbentuk uraian kualitatif, model matematis atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian masalah Tugas Akhir ini adalah teori tentang penerbitan ijin, sistem permohonan persyaratan ijin, konsep dasar tentang pendaftaran ijin serta web sebagai perangkat untuk aplikasi yang akan dibuat.

BAB III : METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian Tugas Akhir yang terdiri dari observasi pendahuluan,


(10)

6

pembuatan UseCaseDiagram, ActivityDiagram dan Class diagram sesuai dengan analisis kebutuhan dan rancangan sistem serta struktur basis data dan desain antarmuka.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dibuat, uji coba fungsional, uji coba non-fungsional, dan evaluasi sistem.

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan dari tugas akhir ini yaitu membuat aplikasi pelayanan penerbitan izin berbasis web dengan konsep satu atap di Disperindag kota Palangkaraya. Saran dari kesimpulan aplikasi web yang dibuat yaitu ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik Tugas Akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.


(11)

(12)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1Perijinan Disperindag kota Palangkaraya

Sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 17 tahun 2002, ditetapkan pelayanan perijinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah meliputi bidang industri dan perdagangan sebagaimana disebutkan dalam bab III pasal 4 ayat 1 dan 2. Adapun sistem aplikasi yang akan di bangun adalah aplikasi manajemen perijinan yang meliputi seluruh perijinan di Disperindag kota Palangkaraya saja.

Adapun pos-pos petugas yang berkaitan dengan jalannya pelayanan perijinan di Disperindag kota Palangka Raya adalah sebagai berikut :

1. Bagian Informasi

Merupakan tahap pertama yang harus dilakukan pemohon terkait informasi tentang apa saja persyaratan yang harus pemohon penuhi untuk memenuhi proses pembuatan ijin tersebut. 2. Bagian Pendaftaran

Merupakan tahap untuk pengambilan formulir pendaftaran pembuatan ijin usaha, agar pemohon dapat melengkapi proses pembuatan ijin usaha nya.

3. Bagian Penetapan

Merupakan tahap pengecekan kelengkapan dokumen persyaratan apakah sesuai atau tidak, selanjutnya akan di berikan kepada kepala Disperindag kota Palangka Raya untuk disahkan dan akan diberikan kembali ke pemohon.

Macam-macam dan jenis ijin yang diterbitkan oleh Diperindag kota Palangkaraya yaitu : 1. SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan) dan persyaratan dapat dilihat di lampiran 1


(13)

3. Reklame dan persyaratan dapat dilihat di lampiran 3

Berdasarkan peraturan daerah nomor 17 tahun 2002 tentang retribusi perijinan tertentu di Disperindag kota Palangkaraya yaitu:

1. Ijin usaha bertarif yaitu merupakan ijin usaha yang dikenakan pajak tempat usahanya, sehingga untuk jenis ijin ini dikenakan biaya sesuai dengan besar pajak tempatnya. Tarif pajak sendiri merupakan iuran kepada negara yang dipungut berdasarkan undang-undang perpajakan yaitu pasal 23A UUD 1945 amandemen ke-4 “ Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur oleh undang-undang “, jenis ijin yang dikenakan pajak tempat yaitu seperti surat ijin mendirikan bangunan (IMB), surat ijin gangguan atau HO, surat ijin usaha jasa kontruksi (SUJK), dan ijin reklame, dan

2. Ijin non tarif merupakan jenis ijin yang tidak dikenakan biaya pajak, yaitu seperti surat ijin usaha perdagangan (SIUP), tanda daftar perusahaan (TDP), dan surat ijin tempat usaha (SITU)Konsep pelayanan satu atap adalah adalah pola pelayanan umum yang dilakukan secara terpadu pada suatu tempat oleh beberapa instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Penggunaan konsep satu atap ini digunakan untuk menghubungkan kantor atau bagian-bagian yang posisinya berjauhan. Pelayanan satu atap ini juga dinilai dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan pungutan-pungutan liar yang ada termasuk korupsi dan biaya-biaya yang tidak resmi dari calo-calo. Pola pelayanan satu atap dapat juga dikembangkan di pemerintah daerah dalam rangka mempercepat proses pemberian layanan publik kepada masyarakat.

2.2 Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen,


(14)

data, atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu menurut McLeod (2001), Karakteristik di dalam sistem terdiri dari :

a. Organisasi : Mencakup struktur dan fungsi organisasi.

b. Interaksi : Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.

c. Interdependensi : Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya. d. Integritas : Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.

e. Main Objection (Tujuan Utama) : Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem.

Implementasi sistem informasi dibutuhkan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

2.3 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah pendekatan SDLC. SDLC sendiri adalah System development life cycle, yaitu suatu proses standar yang diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, dan mengimplementasikan sistem informasi Jogiyanto (2010).

SDLC memiliki empat fase dasar yaitu planning, analysis, design dan implementation. Setiap fase itu sendiri terdiri dari serangkaian langkah yang menggunakan cara tertentu dalam


(15)

menghasilkan goal yang dicapai. Pada poin berikut akan dijelaskan secara singkat dari keempat fase tersebut.

1. Analysis

Fase analysis adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

2. Design

Fase design yaitu kegiatan untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru seperti, storyboard yang merupakan uraian visual atau gambaran dan audio yang memberi penjelasan dari masing-masing alur dalam sistem yang dibuat.

3. Implementation

Fase final pada SDLC ini adalah fase implementation, yaitu pada saat sistem telah selesai dibuat. Implementasi merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahap implementasi adalah tahap dimana semua elemen dan aktivitas sistem disatukan menjadi sebuah aplikasi.

Terdapat banyak cara untuk mengkategorikan sebuah metodologi tergantung dengan fokus pada proses bisnis atau data yang mendukung bisnis. Namun dalam pengerjaan Tugas Akhir ini menggunakan metodologi berorientasi pada objek untuk mencoba menyeimbangkan fokus antara proses dan data dengan menggabungkan keduanya menjadi satu model. Penggunaan berbasis objek ini dapat mengkombinasikan data dan fungsionalitas dan proses pendekatan berbasis objek pembangun utama sistem perangkat lunak adalah objek atau kelas.


(16)

2.3.1 Desain Terstruktur

Metode desain terstruktur mengadopsi langkah-langkah pendekatan terhadap SDLC yang bergerak dari satu tahap ke tahap selanjutnya. Berikut pengembangan dari desain terstruktur Jogiyanto (2010):

2.3.1.1 Waterfall

Struktur asli dari metode desain terstruktur adalah metode pengembangan waterfall. Dengan metode pengembangan waterfall, analis dan pengguna memproses melewati tahap demi tahap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 WaterfallDevelopment

Kelebihan dari menggunakan metode waterfall yaitu karena sistem ini mengidentifikasi kebutuhan sistem jauh sebelum melakukan pemrograman dan berguna untuk meminimalisir terjadinya perubahan pada kebutuhan sistem yang akan dibuat. Namun kekurangan dari sistem ini yaitu desain dari sistem yang akan dibuat harus selesai secara keseluruhan sebelum programming


(17)

2.3.1.2 Parallel

Metode ini digunakan untuk mengatasi masalah penundaan yang lama antara analis dan pengiriman pada sistem. Sebagai ganti dari desain sistem dan implementasi yang berjalan secara berurutan, metode ini melakukan desain umum untuk sistem secara keseluruhan kemudian membagi project menjadi serangkaian sub project kecil yang dapat dirancang dan dilaksanakan secara parallel. Ketika semua sub project telah selesai maka diintegrasikan menjadi sehingga menjadi kesatuan sistem project yang utuh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Parallel Development

Kelebihan dari metode ini yaitu dapat mengurangi waktu dalam pembuatan sistem serta lebih sedikit kemungkinan terjadinya perubahan dalam lingkungan bisnis yang dibuat. Namun metode ini juga memiliki kekurangan yaitu terkadang sub project yang dikerjakan tidak


(18)

sepenuhnya independen tetapi masih terhubung dengan sub project yang lainnya sehingga pada akhir project membutuhkan integrasi sistem yang besar.

2.3.2 Desain Berbasis Objek

Metode desain berbasis objek yang melakukan pendekatan terhadap SDLC yang berorientasi terhadap objek untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Berikut pengembangan dari desain berbasis objek:

2.3.2.1Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2005:16), pemodelan visual adalah proses penggambaran informasi-informasi secara grafis dengan notasi-notasi baku yang telah disepakati sebelumnya. Notasi-notasi baku sangat penting demi suatu alasan komunikasi. Dengan notasi-notasi pemodelan yang bersifat baku komunikasi yang baik akan terjalin dengan mudah antar anggota tim pengembang sistem/perangkat lunak dan antara anggota tim pengembang dengan para pengguna. UML dapat digambarkan sebagai bahasa pemodelan visual umum untuk memvisualiasasikan, menentukan dan membangun perangkat lunak dalam sebuah dokumen.

2.3.2.2Use Case Diagram

Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk

menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Use-case diagram

menekankan pada “siapa” melakukan “apa” dalam lingkungan sistem perangkat lunak akan dibangun. Use-case diagram sebenarnya terdiri dari dua bagian besar; yang pertama adalah use case diagram (termasuk gambar use case dependencies) dan use case description.

Use-case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut


(19)

pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar. Komponen pembentuk Use Case Diagram:

1. Actor

Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor

mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Actor digambarkan dengan stick man . Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship. Berikut contoh actor pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Actor pada UseCaseDiagram

2. Use Case

Usecase adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

Catatan : Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada


(20)

fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Berikut contoh use case pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Use Case pada Use Case Diagram

2.3.2.3Activity Diagram

Activity diagram memiliki pengertian yaitu lebih fokus kepada menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Memiliki struktur diagram yang mirip

flowchart atau data flow diagram pada perancangan terstruktur. Memiliki pula manfaat yaitu apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Dan activity dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use casediagram (Felici, 2004). Terdapat beberapa hal penting yang harus diketahui, yaitu ;

1 Activity mengambarkan sebuah pekerjaan atau tugas dalam workflow, pada UML activity digambarkan dengan simbol kotak. Berikut contoh symbol use case pada gambar 2.5.

2 Start state dengan tegas menunjukan dimulainya suatu workflow pada sebuah activity diagram. Hanya terdapat satu start state dalam sebuah workflow serta pada UML, start state digambarkan dengan simbol lingkaran yang solid


(21)

3 End state menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah activity diagram. Bisa terdapat lebih dari satu end state pada sebuah activity diagram. Pada UML, end state digambarkan dengan simbol sebuah bull's eye

4 State transition menunjukan kegiatan apa berikutnya setelah suatu kegiatan sebelumnya. Pada UML, state transition digambarkan oleh sebuah solid line dengan panah

5 Decision adalah suatu titik atau point pada activity diagram yang mengindikasikan suatu kondisi dimana ada kemungkinan perbedaan transisi. Pada UML, decision digambarkan dengan sebuah simbol diamond

6 Obyek swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu atau biasa disebut entitas pada workflow.


(22)

2.3.2.4Sequence Diagram

Sequence diagram adalah interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan

output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Gambar 2.4 merupakan contoh dari sequencediagram.

Gambar 2.6 Sequence Diagram

Sequence diagram biasanya digunakan untuk tujuan analisa dan desain, memfokuskan pada identifikasi method didalam sebuah system.

2.3.2.5Class Diagram

kumpulan objek-objek dengan dan yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic/kata yang umum. Class-class ditentukan/ditemukan dengan cara


(23)

memeriksa objek-objek dalam sequence diagram dan collaboration diagram. Sebuah class digambarkan seperti sebuah bujur sangkar dengan tiga bagian ruangan. Class sebaiknya diberi nama menggunakan kata benda sesuai dengan domain/bagian/kelompoknya (Whitten L. Jeffery et al, 2004).

Elemen-eleman class diagram dalam pemodelan UML terdiri dari: Class-class, struktur class, sifat class (class behavior), perkumpulan/gabungan (association), pengumpulan/kesatuan (agregation), ketergantungan (dependency), relasi-relasi turunannya, keberagaman dan indikator navigasi, dan rolename (peranan/tugas nama). Simbol-simbol pada class diagram:

1. Class adalah blok-blok pembangun pada pemrograman berorientasi obyek. Sebuah class

digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan property/atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method dari sebuah class.

.Gambar 2.7 Class yang berisi atribut dan method


(24)

melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-many,many-to-many).

3. composition: Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi/solid.

4. Dependency : Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

5. Aggregation : Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Desain yang diambil dalam pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu menggunakan desain berbasis objek. Pada penelitian ini dilakukan mulai dari tahap perencanaan, analisa, desain dan


(25)

maka akan diulang kembali hingga terpenuhi kebutuhan dari perusahaan. Keuntungan menggunakan desain berbasis objek ini yaitu: program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi objek dapat mengontrol kerumitan program, pemodelan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengukuran, penjadwalan atau validasi, mudah dimengerti oleh pebisnis, jadi merupakan sebuah jembatan penghubung bagi pengembang software dengan pemakai.

2.4 Pengambangan Aplikasi 2.4.1 Aplikasi Berbasis Desktop

Desktop based adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sendiri atau independen tanpa menggunakan browser atau koneksi internet disuatu komputer otonom dengan operating system

atau flatform tertentu seperti: Microsoft office, media player. Dan lain-lain. Keunggulan desktop base yaitu berjalan dengan independen, tidak memerlukan koneksi internet karena semua file yang diperlukan untuk menjalankan aplikasinya sudah terinstall sebelumnya, dapat dengan mudah memodifikasi settingannya, dan proses nya cepat seperti aplikasi SPSS,

Browser,Winamp, dan lain-lain. Bahasa pemrograman yang digunakan seperti Visual Basic dan

Visual Net, yang merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantic yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.

2.4.2 Aplikasi Berbasis Web

Web based adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan dengan menggunakan basis teknologi web atau browser. Aplikasi ini dapat diakses dimana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung, tanpa perlu melakukan penginstallan di komputer masing-masing seperti pada aplikasi desktop, cukup dengan membuka browser dan menuju ke tempat server aplikasi tersebut


(26)

dipasang. Bahasa pemrograman web yang digunakan saat ini seperti PHP atau Hypertext, menurut Prasetyo (2004) PHP atau Hypertext Prepocessor merupakan Bahasa pemrograman yang memungkinkan para web developer membuat aplikasi web dinamis dengan cepat. Berbagai macam Bahasa pemrograman web saat ini seperti HTML, PHP, Java, VB.Net. Website dinamis yang ada saat ini Contohnya seperti: google word, webmessenger, game flash, dan lain-lain. Untuk pembuatan aplikasi di Disperindag kota Palangkaraya digunakan berbasis web dan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Keuntungan menggunakan bahasa pemrograman ini yaitu :

1. Cross Platfrom, yang bisa digunakan di berbagai sistem operasi seperti windows, linux, mac os, dll.

2. Codeless, bahasa pemrograman yang digunakan cukup mudah.

3. Mendukung terhadap berbagai jenis database seperti MySql, Oracle, PostgrSQL, dll. 4. Freeware, yaitu PHP ini bersifat gratis atau open source.

Kekurangan menggunakan bahasa pemrograman ini yaitu : 1. PHP tidak mengenal Package atau plugin.

2. PHP memiliki kelemahan keamanan sehingga harus berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

Berdasarkan pengoperasiannya, ada 2 jenis website secara umum, yaitu website statis (static Website) dan website dinamis (Dynamic Website) menurut Abdul Kadir, (2005).

1. Static Website (Website Statis)

Website statis hanya memiliki frond end, yaitu halaman-halaman situs yang bisa diakses oleh pengunjung. Biasanya website jenis ini hanya dibuat dengan kode HTML (hypertext markup language) dan biasanya dilengkapi dengan script dan flash untuk memperindah tampilan. Konten website statis ini tidak dapat diupdate, jika ingin merubah isi website statis harus


(27)

merubah kode-kode HTMLnya dan hanya dilakukan oleh orang yang bisa menggunakan Bahasa HTML. Website statis hanya bisa mengirimkan data ke dalam database yang berbentuk

xml, sedangkan untuk memanggil data masih belum bisa. Website statis biasanya berupa

company profile, brosur online, atau situs-situs yang berisi informasi yang tidak perlu diubah.

2. Dynamic Website (Website Dinamis)

Website dinamis adalah web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat dan tanpa harus merubah kode-kode atau coding. Website dinamis pada umumnya menggunakan

Compact Management System (CMS) tertentu dengan penyimpanan data di database.

Website dinamis memiliki berbagai tipe dan terus berkembang berdasarkan fungsi, fitur, dan tujuan pembuatannya, antara lain:

a. News Site (Situs Berita)

Website ini biasanya berisi artikel-artikel atau berita-berita yang diupdate secara rutin. Pada beberapa situs, pengunjung atau pengguna bisa meninggalkan komentar. Seperti : Detiknews, Antaranews dan BBC.

b. Social Network Site (Situs Jejaring Sosial)

Website ini digunakan utnuk berinteraksi social, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain.

c. Forum

Website ini dibuat khusus agar para member dapat berdiskusi sesuai dengan topik-topik yang telah ditetapkan. Seperti : Kaskus, Indowebster, dan lain-lain.

d. E-Commerce (Toko Online)

Website ini dibuat khusus untuk menjual produk secara online yang pada umumnya dilengkapi dengan shopping cart (keranjang belanja untuk memudahkan pengguna atau pengunjung


(28)

berbelanja. Tapi sebagian juga hanya berupa catalog online yang lengkap dengan detil dan harga produk untuk melakukan pembelian dapat dilakukan melalui email atau telepon.

e. Blog

Website yang bisa juga disebut diari online karena pemilik (individu atau grup) dapat mengupdate artikel, baik tulisan, gambar, ataupun file multimedia lain secara rutin, dimana semua entri tersusun berurutan dan memiliki fasilitas komentar buat pengunjung. Secara standar blog juga telah dilengkapi dengan sidebar yang full custom, fasilitas RSS dan permalink.

f. Corporate/Company Website

Website yang berisi informasi umum dan kegiatan suatu perusahaan. Diantaranya mengenai bisnis, visi dan misi, our service atau product, our client, dan lain-lain. Website ini digunakan sebagai pengganti company profile konvensional bentuk cetakan.

Beberapa tipe web untuk pengembangan web yaitu:  Web 1.0

Web 1.0 secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Sifat dari web 1.0 adalah read. Ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consulf, surf, dan search. Jadi web 1.0 ini hanya digunakan untuk browsing atau mencari informasi tertentu. Beberapa ciri khas dari web1.0 antara lain: halaman statis, penggunaan framesets, dan online guestbook. Situs web yang dikategorikan ke jenis ini seperti cnn.com dan bhinneka.com.  Web 2.0

Web 2.0 pertama kali diperkenalkan oleh O’Reilly pada tahun 2004 sebagai teknologi web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara online. Menurut O’Reilly, web 2.0 adalah revolusi bisnis di industry komputer yang disebabkan oleh


(29)

penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut.

 Web 3.0

Web 3.0 menurut John Markoff, web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan secara online dalam bentuk mobile.

2.5 Database

Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis didalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan informasi menurut Gordon C. Everest (2002:17). Database yang digunakan untuk pembuatan web yaitu database MySQL.

Database MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source. Prasetyo (2004), MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management Sistem atau RDBMS), antara lain ORACLE, Microsoft Access, MS SQL, dan sebagainya. Sistem database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database management sistem (DBMS). Dari beberapa jenis database yang ada maka ditentukanlah database MySQL untuk mengembangkan dokumen manual ke dokumen digital melalui media Website. Kelebihan penggunaan sistem manajemen databese ini yaitu :  Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.

 Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.

 MySQL merupakan program multithreaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multiCPU.


(30)

 Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.

 Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host.

 Mendukung Open Database Connectivity (ODBC) untuk sistem operasi windows.  Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi.

2.6 Testing dan Implementasi

Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengindentifikasikan ketidaksesuaian hasil sebuah aplikasi dengan hasil yang diharapkan menurut Romeo (2003).

 Testing dilakukan untuk memastikan kualitas yaitu menguji apakah sistem aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan Testing dilakukan untuk memastikan kualitas seperti :

1. Verifikasi berlaku sebagaimana mestinya

2. Mendeteksi error, dan Validasi, apakah sudah memenuhi keinginan user

3. Verifikasi :pengecekan/pengetesan entitas-entitas, termasuk software,untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan

4. Validasi : melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya.

5. Deteksi error : testing untuk mendeteksi kesalahan secara insentif, yaitu menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi .

Alhasil melalui pengetesan terhadap sistem akan dapat :

 Meningkatkan kepercayaan, tingkat resiko yang dapat diterima  Menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error


(31)

 Mencari error dan kelemahan/keterbatasan sistem.  Mencari sejauh apa kemampuan dari sistem

 Menyediakan informasi untuk kualitas produk software

Tahap dari proses implementasi sistem merupakan bagian dari pengembangan sistem informasi hanya saja implementasi sistem (sistem implementation) merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahap implementasi sistem (sistem implementation) adalah tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Untuk pengetesan program dilakukan dengan cara menggunakan metode Black Box, metode ini menggunakan tidak melihat ke struktur program perangkat lunak, yang bersifat melihat kesesuaian perangkat lunak dengan kebutuhan pengguna dan spesifikasi sistem.

Black-Box yaitu test case program berdasarkan pada spesifikasi sistem, input dari data testing diharapkan bisa menemukan output yang salah, perencanaan tes dapat dimulai pada awal proses perangkat lunak. Pengetesan Sistem, dilakukan secara bertahap dengan melihat berbagai keberhasilan dan kegagalan apa saja yang dihasilkan oleh sistem. Pengetesan sistem biasanya dilakukan setelah selesai pengetesan program. Pengetesan sistem dilakukan untuk mengecek ulang dan memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang dimplementasi agar sesuai dengan apa yang diharapkan.


(32)

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Metode yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu menggunakan metode

Waterfall (Jogiyanto, 2010:59). Pada penelitian ini dilakukan mulai dari tahap analisa, desain dan implementasi secara bergantian kemudian diimplementasikan kedalam sistem. Apabila terdapat kekurangan maka akan diulang kembali ke tahap analisa hingga terpenuhi kebutuhan dari perusahaan.

Analisa

Identifikasi Permasalahan -> Analisis Kebutuhan Sistem -> Analisis Kebutuhan Perangkat Keras/Lunak

Sistem

*

1

Desain

Perancangan Desain UML dan Sistem -> Perancangan Uji Coba (Black Box Testing) -> Pembuatan Program

2

Implementasi

Implementasi Sistem -> Uji Coba -> Evaluasi

3

Gambar 3.1 Metode WaterfallModel Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan Penerbitan Surat Izin dengan Konsep Satu Atap di Disperindag kota Palangkaraya


(33)

Beberapa tahapan identifikasi permasalahan di Disperindag kota Palangkaraya  Studi Lapangan

Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Studi lapangan ini dilakukan secara langsung di Disperindag kota Palangkaraya dan karyawan yang bersangkutan serta pihak kepengurusan ijin dari perusahaan. Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam melaksanakan Tugas Akhir di Disperindag kota Palangkaraya, ada dua cara yang telah dilakukan, antara lain:

 Pengamatan/Observation

Informasi yang didapat melalui metode observasi berasal dari pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dan dalam keadaan sebenarnya tanpa melalui wawancara. Untuk pelaksanaan metode ini orang yang melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti haruslah dilakukan secara sistematis. Cara ini dilakukan untuk melihat secara langsung apa yang dilakukan oleh bagian-bagian kepengurusan ijin maupun kepala dinas dalam penerbitan surat ijin, proses pendaftaran ijin yang di lakukan oleh pemohon sehingga proses pelayanan penerbitan surat ijin yang dilakukan dikantor secara riil. Beberapa hasil wawancara yang diajukan yaitu sebagai berikut:

 Wawancara/Interview

Wawancara/interview dilakukan untuk menghimpun bahan keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas Sudjiono (1996:82).

1) Studi Literatur


(34)

yang didapat bersumber dari buku, jurnal dan eBook di internet. Pada studi literatur ini ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian tugas akhir ini, yaitu:

a) Mempelajari desain sistem berorientasi objek dan UML secara umum yang bertujuan untuk mendapatkan dasar teori yang akan digunakan sebagai landasan berpikir pada penelitian Tugas Akhir ini secara keseluruhan.

b) Mempelajari programming language yang berhubungan dengan pengerjaan Tugas Akhir ini seperti PHP dan MySQL.

Mencari informasi yang berhubungan dengan sistem pendaftaran ijin secara online dan desain aplikasi berbasis web serta membuat web yang user friendly sehingga dapat menghasilkan desain sistem yang baik.

Adapun hasil dari masing-masing tahapan dalam metode waterfall dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.1 Identifikasi Permasalahan

Proses penerbitan ijin di Disperindag kota Palangkaraya yang digunakan saat ini masih belum menggunakan sistem komputerisasi, yang mengakibatkan proses penerbitan surat ijin menjadi lama. Pemohon yang ingin mengurus surat ijinnya menjadi kesulitan dikarenakan harus mengantri ke bagian-bagian kepengurusan ijin dan bolak-balik ke Disperindag kota Palangkaraya, yang mengakibatkan pemohon banyak membuang waktu untuk mengurus surat ijinnya di Disperindag kota Palangkaraya. Proses pengajuan permohonan ijin pertama kali harus ke bagian informasi untuk meminta persyaratan permohonan ijin, setelah itu pemohon ke bagian pendaftaran untuk mengambil formulir pendaftaran kemudian pemohon kembali ke Disperindag dengan membawa


(35)

dokumen persyaratan dan diberikan kepada bagian penetapan untuk memverifikasi keaslian dokumen dan mengesahkan permohonan ijin.

Banyak sekali perusahaan-perusahaan tidak memperpanjang surat ijinnya dikarenakan proses perpanjangan ijin yang terlalu rumit dan tidak adanya pemberitahuan atau peringatan dari Disperindag untuk perusahaan memperpanjang surat ijinnya sehingga menyusahkan perusahaan itu sendiri, jika perusahaan tidak memperpanjang surat ijinnya maka akan dikenakan denda sebesar 20% per bulan.

Data-data perusahaan di Disperindag kota Palangkaraya disimpan menggunakan data arsip dan disimpan di gudang, sehingga data perusahaan tersebut akan sulit di kelola, metode penyimpanan data menggunakan arsip ini sangat rentan terhadap musibah alam seperti: banjir, rayap, kebakaran, dan musibah lainnya yang menyebabkan data menjadi sulit untuk di kembalikan atau diperbaiki seperti semula dan membuat proses pengembalian data menjadi lama.

1.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan hasil kebutuhan analisa sebagai berikut: 1. Dibutuhkan sistem yang memudahkan dan dapat melakukan proses pendaftaran surat ijin

dengan cepat untuk pemohon tanpa harus bolak-balik dengan konsep satu atap.

2. Dibutuhkan sistem yang dapat memperingatkan tentang masa berlaku ijin yang masih berlaku dan ijin yang sudah kadaluarsa.

3. Dibutuhkan sistem yang dapat menghitung denda perpanjangan surat ijin yang masa berlakunya akan habis maupun yang sudah habis.

4. Dibutuhkan sistem yang dapat memantau surat ijin yang didaftarkan oleh pemohon berdasarkan kategori ijin untuk diketahui oleh Disperindag kota Palangkaraya.


(36)

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan sistem diatas maka dapat disimpulkan sebuah spesifikasi sistem yang dibutuhkan oleh Disperindag kota Palangkaraya yaitu sebagai berikut:

1. Sebuah sistem/aplikasi yang memudahkan dan dapat melakukan proses pendaftaran surat ijin dengan cepat oleh pemohon kepada Disperindag kota Palangkaraya dengan membuat aplikasi yang berbasis web dan terhubung langsung dengan server dan bagian-bagian yang ada di Disperindag kota Palangkaraya sehingga tidak merepotkan Disperindag dalam melayani pemohon.

2. Sebuah sistem yang dapat menghitung dan memberikan peringatan untuk perusahaan serta jumlah denda yang harus dibayar oleh pemohon untuk perpanjangan ijin yang melewati masa jatuh tempo.

3. Sebuah sistem yang dapat memantau dan mengelola surat ijin dalam bentuk laporan yang dapat dilihat oleh pemilik perusahaan dan Disperindag berbasis web karena dapat dilihat dimanapun dan kapanpun.

3.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi web pada Disperindag dan pemohon adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kebutuhan perangkat keras aplikasi web Perangkat Keras Spesifikasi

Prosesor Single-Core 1.0 Ghz

Memori RAM 2GB

Koneksi Internet EDGE/3G/HSDPA+/higher

Storage 40GB


(37)

Aplikasi pada web yang akan digunakan oleh Disperindag maupun pemohon dijalankan pada browser PC/Laptop atau smartphone yang terhubung menggunakan koneksi internet yang stabil karena terkoneksi dengan webserver. Spesifikasi diatas sudah cukup asalkan tidak membuka aplikasi lain yang bersifat banyak memakan memori RAM, koneksi maupun media penyimpanan pada PC/Laptop.

3.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi web pada admin dan pemilik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada aplikasi web

Dalam penggunaan aplikasi web, hanya dibutuhkan browser yang ada pada PC/laptop tanpa memerlukan perangkat lunak tambahan lainnya.

3.2 Model Yang diusulkan

Berdasarkan analisis dari proses bisnis diatas maka diusulkan model aplikasi pelayanan penerbitan ijin usaha dengan konsep satu atap seperti yang digambarkan dalam blok diagram berikut pada gambar 3.2

Perangkat Lunak Spesifikasi

OS Windows XP/7/8


(38)

Input Proses Output

Data Pemohon SIUP, SITU, dan Reklame

Gambar Denah Perusahaan

Surat ijin usaha yang terakhir

Tabel Denda

Proses Penerbitan SIUP,SITU, dan Reklame online

Surat ijin SIUP, SITU, dan

Reklame

Daftar SIUP, SITU,dan Reklame

Per Kecamatan

Daftar SIUP, SITU, dan Reklame Keseluruhan

Masa berlaku SIUP, SITU dan Reklame yang akan habis

Surat Peringatan Jatuh Tempo SIUP, SITU, dan Reklame

Masa berlaku SIUP, SITU, dan Reklame yang sudah habis

Kelayakan Denah usaha

Laporan pemetaan denah bangunan usaha

Cetak Tanggal jatuh tempo perpanjangan ijin usaha

Laporan perpanjangan Ijin

Jatuh Tempo

Ijin Usaha berdasarkan ijin usaha yang Expired dan yang

belum Expired Laporan ijin usaha yang belum

disahkan

Laporan ijin usaha yang sudah disahkan Dokumen persyaratan pemohon untuk Ijin Usaha

Gambar 3.2. Blok Diagram IPO Aplikasi Penerbitan SIUP, SITU, dan Reklame Dengan Konsep Satu Atap di Disperindag kota Palangka Raya

Blok diagram menggambarkan garis besar yang menjadi input, proses, dan output dalam sistem aplikasi pelayanan satu atap penerbitan surat ijin di Disperindag kota Palangka Raya. Input

berupa data pemohon SIUP, SITU, dan Reklame dan persyaratan dapat dilihat di lampiran 1, SITU dan persyaratan dapat dilihat di lampiran 2, serta Reklame dan persyaratan dapat dilihat di lampiran 3, gambar denah perusahaan, data data ijin usaha yang terakhir, tabel denda.


(39)

Prosesnya berupa Proses penerbitan SIUP, SITU, dan Reklame, Kelayakan denah usaha, Tanggal jatuh tempo perpanjangan ijin usaha, Ijin usaha berdasarkan ijin usaha yang masih berlaku dan tidak berlaku, sedangkan output berupa:

1. Surat ijin SIUP, SITU, dan Reklame

2. Daftar SIUP, SITU, dan Reklame per kecamatan

3. Masa berlaku SIUP, SITU, dan Reklame yang akan habis 4. Daftar SIUP, SITU, dan Reklame keseluruhan

5. Surat peringatan jatuh tempo SIUP, SITU, dan Reklame 6. Masa berlaku SIUP, SITU, dan Reklame yang sudah habis 7. Laporan pemetaan denah bangunan usaha

8. Laporan ijin jatuh tempo

9. Laporan ijin usaha yang belum disahkan 10. Laporan ijin usaha yang sudah disahkan 11. Data masa berlaku reklame yang akan habis

12. Perpanjangan waktu ijin reklame yang akan di perpanjang

3.3 Rancangan Arsitektur Sistem

Rancangan arsitektur adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik. Berikut contoh gambar rancangan arsitektur untuk meningkatkan pelayanan penerbitan surat ijin di Disperindag kota Palangkaraya dengan konsep satu atap, berikut rancangan arsitektur sistem pada gambar 3.3


(40)

Gambar 3.3 Rancangan Arsitektur Pelayanan Penerbitan ijin di Disperindag kota Palangkaraya

Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP karena aplikasi berbasis web ini dapat digunakan dan diakses di berbagai sistem operasi seperti: Windows, Linux, Mac os, dan lain-lain. Aplikasi berbasis web ini juga terhubung dengan MySql. MySql digunakan untuk pembuatan database di website yang telah dibuat dan terhubung langsung dengan webserver

dan dapat digunakan langsung pada aplikasi web yang bersifat dinamis, desain tampilannya Aplikasi Pelayanan

Penerbitan surat

Mengesahkan dan menerbitkan laporan ijin yang diminta Pemohon

Hubswitch

Bag. Pengesahan Bag. Pendaftaran

Bag. Informasi Melakukan Pendaftaran

Server WEB And Database menerima informasi

Informasi Pendaftaran

update informasi pendaftaran

menerima pengaduan kritik dan

Update informasi persyaratan


(41)

mudah diakses dimanapun dan kapanpun. Rancangan proses yang digunakan di aplikasi web yang dibuat yaitu use case diagram. Use case diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem, use case diagram memperlihatkan hubungan diantara

actor dan use case. Aktor mempresentasikan seorang user atau subsistem lain yang akan berinteraksi langsung dengan sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan interaksi antara user dengan sistem.

3.4 Use Case Diagram

a) Mengidentifikasi Actor Disperindag

Actor menggambarkan seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Ada dua tipe actor yaitu: pengguna sistem dan sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Berikut actor di Disperindag kota Palangkaraya seperti pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Identifikasi Actor Disperindag

1. Pemohon

Pemohon merupakan orang yang melakukan pendaftaran surat ijin secara online dan mengupload persyaratan ijin kedalam web Disperindag kota Palangkaraya


(42)

Bagian pendaftaran merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam proses pendaftaran surat ijin yang dilakukan oleh pemohon dan mengecek kelengkapan data yang tersedia di from pendaftaran ijin.

3. Bagian Informasi

Bagian Informasi merupakan bagian yang bertanggung jawab memberikan informasi persyaratan ijin oleh pemohon dan menerima informasi-informasi dari masyarakat yang berguna untuk peningkatan kualitas pelayanan di Disperindag kota Palangkaraya.

4. Bagian Penetapan

Bagian Penetapan merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk mengesahkan dan menerbitkan surat ijin yang diminta pemohon.

b)Use Case Web Pemohon

Use case adalah bagian tingkat tinggi dan fungsional sistem. Dengan kata lain, use case

menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem (Sholiq, 2006). Berikut ini merupakan use case yang telah didapat berdasarkan kebutuhan sistem yang dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan 3.6.


(43)

(44)

Gambar 3.6 Identifikasi UseCaseWeb Disperindag

c) Use Case Diagram Pendaftaran Ijin Online

Use Cse Diagram menyajikan interaksi antara Use Case dan Actor (Sholiq, 2006). Use Case dan Actor menggambarkan ruang lingkup sistem yang sedang dibangun. Use Case meliputi semua yang ada didalam sistem, sedangkan actor meliputi semua yang ada diluar sistem.

Kemampuan sistem untuk dapat berinteraksi dengan pengguna dapat digambarkan ,pada

Use Case Diagram pada gambar 3.7, 3.8, 3.9, 3.10.

Gambar 3.7 UseCaseDiagram Pendaftaran Ijin Online

Dari gambar 3.7 diatas dapat dilihat bahwa pemohon melakukan login untuk membuat baru atau memperpanjang surat ijin dan memilih jenis ijin yang akan dibuat. Setelah melakukan pendaftaran, pemohon mengupload dokumen persyaratan ijin yang sudah di scan sebelumnya oleh pemohon. Kemudian pemohon menunggu dan sistem akan memberikan informasi surat ijin diterima atau ditolak.


(45)

Gambar 3.8 Use Case Diagram Aplikasi Web Bagian Informasi

Pada gambar 3.8 diatas dapat dilihat bahwa bagian informasi dapat melakukan pengecekan kelengkapan dokumen persyaratan ijin yang sudah diupload oleh pemohon, memberikan informasi persyaratan dan pembuatan ijin kepada pemohon, dan melaporkan denda perpanjangan ijin kepada pemohon


(46)

Gambar 3.9 Use Case Diagram Aplikasi Web Bagian Pendaftaran

Pada gambar 3.9 diatas dapat dilihat bahwa bagian Pendaftaran dapat melakukan pengecekan kelengkapan formulir pendaftaran ijin yang sudah diisi oleh pemohon, apakan pemohon sudah mengisi formulir nya dengan lengkap atau tidak.


(47)

Gambar 3.10 Use Case Diagram Aplikasi Web Bagian Penetapan

Pada gambar 3.10 diatas dapat dilihat bahwa bagian Penetapan dapat melakukan pengesahan dan menerbitkan surat ijin untuk diserahkan kepada pemohon, mengupdate data pemohon yang sudah mendaftarkan ijinnya ke sistem web Disperindag kota Palangkaraya

3.4.1 Activity Diagram Disperindag

a) Activity Diagram Cek Kelengkapan Pendaftaran

Proses dimulai dengan bagian pendaftaran melakukan login pada aplikasi web, kemudian membuka menu data pengajuan ijin kemudian memilih salah satu data pengajuan ijin surat ijin, mengecek kelengkapan pendaftaran ijin. Setelah itu merubah status pengajuan ijin untuk ditampilkan ke pemohon. Berikut activity diagram cek kelengkapan pendaftaran pada gambar 3.11


(48)

(49)

b) Activity Diagram Cek Kelengkapan Persyaratan Ijin

Proses dimulai dengan bagian informasi melakukan login pada aplikasi web, kemudian memilih menu persyaratan ijin kemudian sistem web akan menampilkan data kelengkapan persyaratan ijin. Berikut activity diagram cek kelengkapan persyaratan ijin pada gambar 3.12

Gambar 3.12 ActivityDiagram Kelengkapan Persyaratan ijin

c) Activity Diagram Laporan Denda Perpanjangan Ijin

Proses dimulai dengan bagian informasi melakukan login pada aplikasi web, kemudian memilih menu laporan keterlambatan perpanjangan ijin. Kemudian memilih salah satu ijin yang terlambat.


(50)

Setelah itu menampilkan informasi detail keterlambatan ijin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 ActivityDiagram Laporan Denda Perpanjangan Ijin

d) Activity Diagram Update Informasi Persyaratan dan informasi Pembuatan Ijin

Proses dimulai dengan bagian informasi masuk kedalam aplikasi web lalu memilih data persyaratan ijin. Setelah tampilan data persyaratan ijin ditampilkan maka bagian informasi


(51)

menginput data persyaratan ijin yang baru. Setelah data inputkan, sistem akan menyimpan perubahan data persyaratan ijin yang dibuat, maka secara otomatis sistem akan mengeluarkan informasi perubahan data sudah berhasil diubah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.14.


(52)

e) Activity Diagram Permohonan Ijin

Proses dimulai dengan pemohon masuk kedalam aplikasi web lalu memilih menu perpanjangan atau pembuatan surat ijin baru. Setelah itu pemohon memilih jenis ijin yang akan diajukan dan langsung mengupload persyaratan ijin ke sistem web. Setelah mengupload persyaratan ijin, sistem akan mengeluarkan informasi surat ijin diterima atau ditolak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.15.


(53)

f) Activity Diagram Login Pemohon

Proses dimulai dengan pemohon membuka menu login atau register kedalam aplikasi web lalu memasukkan username dan password. Setelah itu sistem akan mengecek databse pemohon, kemudian pemohon menerima informasi login. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Activity DiagramLogin Pemohon

g) Activity Diagram Pengesahan dan Penerbitan Surat Ijin


(54)

Kemudian memberikan status pengesahan dan menyimpan perubahan status pengesahan ke dalam sistem, setelah itu mencetak sertifikat ijin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.17.


(55)

3.4.2 Sequence Diagram

a) Sequence Diagram Permohonan Ijin

Proses dimulai dengan pemohon membuka menu permohonan ijin pada menu utama kemudian pemohon mencari jenis ijin yang akan dibuat pada web untuk proses pembuatan ijin. Kemudian pemohon menginputkan formulir pendaftaran ijin dan mengupload persyaratan surat ijin. Setelah itu aplikasi akan menampilkan informasi proses permohonan ijin sudah selesai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.18 SequenceDiagram Permohonan Ijin

b)Sequence Diagram Update Persyaratan dan Informasi

Proses dimulai dengan bagian informasi membuka menu persyaratan dan informasi pada aplikasi

web setelah itu muncul menu jenis ijin yang ingin update oleh bagian informasi. Bagian informasi membuka menu persyaratan dan informasi kemudian memilih data jenis ijin yang diminta oleh pemohon untuk diproses selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.19.


(56)

Gambar 3.19 SequenceDiagramUpdate Persyaratan dan Informasi

c) Sequence Diagram Laporan Denda Perpanjangan Ijin

Proses dimulai dengan bagian informasi membuka menu laporan denda pada aplikasi web, setelah itu muncul pilihan cari ijin terlambat. Bagian informasi membuka menu cari ijin terlambat kemudian bagian informasi mengecek data keterlambatan surat ijin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.20.


(57)

Gambar 3.20 Sequence Diagram Laporan Denda Perpanjangan Ijin

d) Sequence Diagram Pengesahan dan Penerbitan Surat Ijin

Proses dimulai dengan bagian penetapan membuka menu pengesahan pada aplikasi web setelah itu muncul menu pengesahan ijin. Bagian Penetapan membuka menu cari data pemohon. kemudian bagian penetapan dapat mengesahkan dan menyimpan surat ijin serta data pemohon .Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Sequence Diagram Pengesahan dan Penerbitan Surat Ijin

a. Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem (Sholiq, 2006).

Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka. Berikut class diagram pada aplikasi pelayanan penerbitan

ijin dengan konsep satu atap berbasis web di Disperindag kota Palangkaraya. Berikut class diagram aplikasi penerbitan surat ijin di disperindag kota Palangraya pada gambar 3.22


(58)

Gambar 3.22 Class diagram Aplikasi Pelayanan Penerbitan ijin dengan konsep satu atap berbasis web

1) Class Diagram Pemohon

Class diagram ini digunakan untuk menampung data pemohon yang mendaftarkan ijinnya di Disperindag kota Palangkaraya. Pada halaman ini juga menyimpan informasi personal pemohon seperti id pemohon, nama pemohon, alamat, jenis kelamin, dan lain-lain. Class pemohon ini


(59)

digunakan untuk mengetahui data dan informasi pemohon yang terhubung dengan database MySQL. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.23.

Gambar 3.23 Class diagram Pemohon

2) Class Diagram Jenis Ijin

Class Jenis Ijin merupakan kelas yang digunakan untuk menyimpan dan memilih jenis ijin yang digunakan untuk proses pembuatan ijin. Attribute yang ada pada kelas Class jenis ijin adalah id jenis ijin, nama jenis ijin, singkatan, dan biaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.24.


(60)

Gambar 3.24 Class diagram Jenis Ijin

3) Class Diagram Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha digunakan untuk menampilkan jenis kegiatan usaha permohonan yang didaftarkan oleh pemohon ijin yang ada di Disperindag, Kegiatan usaha ini menampilkan id kegiatan, jenis ijin, dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemohon seperti kegiatan penanaman sawit dalam ijin perkebunan.


(61)

4) Class Diagram Jenis Usaha

Jenis usaha adalah kelas yang digunakan untuk mengelola jenis ijin yang akan dibuat oleh pemohon. Jenis usaha yang akan dibuat harus sesuai dengan jenis ijin yang akan dibuat.

Gambar 3.26 Classdiagram Jenis Usaha

5) Class Diagram Permohonan Ijin

Kelas permohonan ijin berfungsi untuk menyimpan data ijin, jenis ijin dan id pemohon ke dalam

server. Isi dari kelas ini yaitu berupa nomor permohonan yang berfungsi sebagai identitas permohonan ijin yang diajukan oleh pemohon yang desertakan dengan id jenis ijin id pemohon itu sendiri. Dengan pemberian id dan nomor permohonan ijin dapat meningkatkan proses pencarian dan pengurusan ijin karena tertata dengan rapi. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 3.27.


(62)

Gambar 3.27 Class diagram Permohonan Ijin

6) Class Persyaratan Ijin


(63)

pemohon apakah sudah lengkap atau belum. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 3.28.

Gambar 3.28 Class diagram Persyaratan Ijin

7) Class Diagram Status Persyaratan

Kelas ini berisi data status persyaratan ijin yang berfungsi untuk melihat status persyaratan ijin yang masih aktif atau sudah mati, sehingga proses perpanjangan ijin yang diminta oleh pemohon dapat diproses dengan cepat berdasarkan nomor permohonannya. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 3.29.


(64)

8) Class Diagram Petugas

Kelas ini berisi data petugas Disperindag yang berfungsi sebagai identitas petugas saat mengakses web. Petugas harus memasukkan identitasnya untuk mengurus ijin yang di minta oleh pemohon. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 3.30.

Gambar 3.30 Class diagram Petugas

9) Class Diagram Department

Kelas ini berisi detail bagian-bagian petugas di Disperinda, sehingga petugas-petugas yang melayani ijin dapat terdata, sehingga proses ijin menjadi jelas. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 3.31.


(65)

3.5 Desain Input & Output

Desain input merupakan awal dimulainya proses pendaftaran surat ijin, sedangkan output merupakan hasil dari proses pendaftaran surat ijin di Disperindag kota Palangkaraya, berikut proses input dan output pendaftaran ijin di Disperindag kota Palangkaraya.

1) Input Web Data Pemohon

Perancangan ini dikhususkan pada tampilan antarmuka pengguna aplikasi web. Penjelasan setiap antarmuka akan dijelaskan pada poin-poin.

1. Login Pemohon

Tampilan ini merupakan form login bagi pemohon yang sudah mendaftarkan id nya ke Disperindag pada aplikasi web yang berisi input text username, da

n password dari pemohon. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.32.

Gambar 3.32 Rancangan Tampilan Login Pemohon


(66)

1. Username adalah sebuah text field kosong yang harus diisi dengan username karyawan yang sudah terdaftar pada webserver sebelumnya.

2. Password

Password berisi kode masuk untuk user agar dapat mengakses aplikasi. 3. Login

Login merupakan sebuah tombol untuk mengeksekusi hasil input username dan password dari

user.

2. Daftar Baru ID Pemohon

Tampilan pada halaman daftar baru pembuatan id pemohon yang masih baru atau belum memiliki id dapat mendaftarkan id nya dengan memilih menu register . Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.33.

Gambar 3.33 Rancangan Tampilan Daftar ID Baru Pemohon


(67)

1. Email

Sebuah text field yang diisi dengan data alamat email pemohon untuk verifikasi keanggotaan pemohon di Disperindag

2. Password

Sebuah text field yang diisi dengan angka atau huruf untuk pembuatan kode keamanan id yang akan dibuat.

3. Nama Lengkap

Sebuah text field yang diisi dengan nama pemohon untuk keanggotaan di Disperindag. 4. Nomor Telepon

Sebuah text field yang diisi dengan nomor telepon pemohon untuk syarat pendaftaran id pemohon. 5. Simpan

Sebuah button yang digunakan untuk menyimpan proses pendaftaran id pemohon jika data yang dimasukkan sudah sesuai dan lengkap.

3. Formulir Pendaftaran Ijin Pemohon

Setelah pemohon memasukkan username dan password yang telah didaftarkan di Disperindag kota Palangkaraya maka pemohon harus memilih menu perizinan kemudian memilih menu pengajuan permohonan untuk mendaftarkan ijinnya secara online. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.34.


(68)

Gambar 3.34 Rancangan Tampilan Halaman Pendaftaran Ijin Pemohon

Berikut penjelasan secara singkat dari rancangan tampilan halaman menu pendaftaran ijin:

1. Akun

 Data Pribadi

Merupakan sebuah menu yang dapat di klik oleh pemohon untuk mengupdate data pribadi pemohon.

 Ubah Password

Merupakan sebuah menu yang digunakan untuk mengubah password atau sandi dari data pribadi pemohon.

2. Perizinan  Pengajuan Permohonan

Merupakan sebuah menu yang digunakan untuk mengisi formulir pendaftaran jenis ijin yang akan dibuat oleh pemohon

 Daftar permohonan

Merupakan sebuah menu yang digunakan untuk menampilkan seluruh data permohonan ijin yang dibuat oleh pemohon.


(69)

Setelah pemohon mengisi formulir pendaftaran ijin dan menekan menu simpan maka secara otomatis pemohon akan masuk ke halaman upload dokumen persyaratan ijin berdasarkan informasi persyaratan ijin di halaman ini. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.35.

Gambar 3.35 Rancangan Tampilan Halaman Upload Persyaratan Ijin

5. Menu Utama Login Petugas Disperindag

Rancangan tampilan halaman login petugas Disperindagakan muncul setelah petugas login pada menu login perizinan. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.36.


(70)

Gambar 3.36 Rancangan Tampilan Halaman Menu Utama Login Petugas Disperindag

Berikut penjelasan rancangan tampilan pilih topping:

1. Data Master

Sebuah menu yang digunakan untuk menyimpan persyaratan ijin, jenis ijin, dan data department dari pemohon.

2. Manajemen User

Sebuah menu yang digunakan untuk menyimpan data petugas yang melayani surat permohonan ijin dari pemohon.

3. Permohonan

Sebuah menu yang digunakan untuk menyimpan laporan persyaratan dan proses pembuatan ijin yang sedang dibuat.

4. Laporan

Sebuah menu yang digunakan untuk menyimpan laporan pembuatan ijin berdasarkan status ijin yang tersedia di Disperindag kota Palangkaraya.

6. Menu Data Department

Rancangan tampilan pada halaman ini yaitu setelah petugas perizinan melakukan login dan memilih menu Data Master maka akan muncul beberapa menu dan salah satu nya data department yang merupakan menu untuk menyimpan data nama kantor dinas daerah. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.37.


(71)

Gambar 3.37 Rancangan Tampilan Data Department

Berikut penjelasan singkat dari rancangan tampilan histori per transaksi: a. Tambah Data

Sebuah menu yang dapat diklik untuk menambah nama kantor dinas yang ada di kota Palangkaraya.

b. Display

Sebuah tombol untuk melihat jumlah department yang ada untuk memudahkan pencarian. c. Lihat / Edit

Sebuah menu yang dapat diklik untuk mengedit nama department jika nama department yang dimasukan salah.

d. Hapus

Sebuah menu yang dapat diklik untuk menghapus data department yang ada di database. 7. Menu Jenis Perizinan

Tampilan jenis perizinan yang dirancang akan ditampilkan setelah petugas memilih menu data jenis perijinan. pada tampilan halaman jenis perizinan rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.38.


(72)

Gambar 3.38 Rancangan Tampilan Jenis Perizinan

Berikut akan dijelaskan secara singkat dari rancangan tampilan pembayaran: a. Tambah Data

Sebuah menu untuk menambah jenis ijin yang diminta oleh pemohon. b. Lihat / Edit

Sebuah menu untuk mengubah jenis ijin yang diminta jika petugas salah memasukan data jenis ijin.

c. Hapus

Sebuah menu yang digunakan untuk menghapus data jenis ijin yang ada.

8. Menu Persyaratan Ijin

Rancangan pada halaman ini digunakan untuk mengelola persyaratan ijin berdasarkan jenis ijin yang diminta oleh pemohon. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.39.


(73)

Gambar 3.39 Rancangan Tampilan Data Persyaratan Ijin

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat dari rancangan tampilan pengembalian bahan: a. Tambah Data

Merupakan menu yang digunakan untuk menambahkan data persyaratan ijin. b. Lihat / Edit

Merupakan menu yang digunakan untuk mengubah data persyaratan ijin berdasarkan jenis ijin yang diminta oleh pemohon.

c. Hapus

Merupakan menu yang digunakan untuk menghapus data persyaratan ijin jika ada perubahan atau penambahan ijin.

9. Menu Manajemen Petugas

Perancangan ini berisi tampilan antarmuka dari aplikasi web yang akan digunakan oleh petugas Disperindag.


(74)

Rancangan pada halaman ini yaitu daftar petugas Disperindag yang terdaftar berdasarkan bagian pekerjaannya. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.40.

Gambar 3.40 Rancangan halaman Manajemen Petugas

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat dari rancangan halaman data petugas: a. Tambah Data

Sebuah menu yang berfungsi untuk menambahkan daftar petugas yang ada di Disperindag dengan milih menu tambah data dan mengisi data lengkap petugas dan memilih menu simpan jika data sudah lengkap.

b. Lihat / Edit

Sebuah menu yang berfungsi untuk mengubah informasi personal petugas Disperindag dengan memilih menu lihat atau edit data pribadi petugas dan mengisi kembali data di form edit data petugas.

c. Hapus

Sebuah menu yang digunakan untuk menghapus data petugas Disperindag dengan langsung memilih menu hapus dan data petugas yang ada akan terhapus.


(75)

10. Menu Tambah Petugas

Rancangan pada halaman ini yaitu menambah informasi petugas dengan mengisi formulir tambah petugas. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.41.

gambar 3.41 Rancangan Halaman Tambah Petugas

berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai rancangan halaman tambah petugas: a. Nama Lengkap

Digunakan untuk mengisi nama petugas Disperindag b. Username

Digunakan untuk membuat id atau nickname nama petugas yang akan login di web Disperindag.

c. Password

Digunakan untuk mengisi kode keamanan masing-masing petugas Disperindag. d. Verifikasi Password

Digunakan untuk verifikasi kesamaan kode keamanan yang dibuat oelh petugas Disperindag. e. Department


(76)

Digunakan untuk mengisi department bagian petugas Disperindag yang bertugas untuk memproses surat ijin yang diminta oleh pemohon.

f. Simpan

Sebuah button untuk menyimpan data petugas yang sudah diisi di formulir tambah tugas.

11. Menu Data Permohonan

Rancangan pada halaman data permohonan digunakan untuk melihat semua data permohonan ijin yang telah diajukan oleh pemohon. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.42.

Gambar 3.42 Rancangan Halaman Data Permohonan

Rancangan pada halaman data permohonan akan dijelaskan secara singkat pada penjelasan: a. Lihat

b. Sebuah menu yang digunakan untuk melihat kelengkapan data persyaratan ijin yang diupload oleh pemohon.

c. Hapus

Sebuah menu yang digunakan untuk menghapus data permohonan yang telah diajukan oleh pemohon.


(77)

12. Menu Laporan Permohonan Per Periode

Rancangan pada desain antarmuka halaman laporan permohonan per periode yaitu untuk melihat jumlah laporan permohonan yang diajukan oleh pemohon tiap per periode. Rancangan tampilan ini akan ditunjukkan pada gambar 3.43.

Gambar 3.43 Rancangan Halaman Laporan Per Periode

Berikut akan dijelaskan secara singkat dari rancangan halaman laporan per periode: a. Periode Awal

Sebuah menu yang diisi dengan tanggal awal pengajuan ijin. b. Periode Akhir


(78)

c. Tampilkan

Sebuah menu yang digunakan untuk menampilkan hasil pencarian laporan permohoanan ijin yang telah dimasukkan oleh pemohon .

3.6 Perancangan Uji Coba

Rancangan uji coba ini dilakukan berpuluh kali dengan cara melakukan berbagai percobaan terhadap beberapa fungsi utama pada aplikasi pelayanan penerbitan surat izin dengan konsep satu atap di Disperindag kota Palangkaraya Kalimantan Tengah. Aplikasi mengalami error jika proses upload dokumen dilakukan secara bersamaan di waktu yang sama, sehingga data yang masuk ke database akan terlambat dan terjadi crash. Jika terjadi crash maka pemohon harus melakukan proses ulang upload dokumen lagi sampai dokumen tersebut dapat masuk ke database dengan sukses. Fungsi dari uji coba ini adalah membuktikan bahwa aplikasi telah berjalan sesuai dengan tujuan. Pengujian sistem ini menggunakan metode Black Box Testing. Berikut ini adalah perancangan uji coba pada aplikasi perizinan berbasis web.

3.6.1 Perancangan Uji Coba Fitur Web 1. Perancangan Uji Coba Form Login

Rancangan uji coba form login berfungsi untuk mengetahui kesesuaian fungsi terhadap keluaran yang dihasilkan form login. Rancangan uji coba form login dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Rancangan Uji Coba form login

No. Tujuan Input Hasil yang Diharapkan 1. Mengetahui respon aplikasi

setelah proses memilih menu login pada web

Klik menu login pada web

Tampilan form login pemohon atau petugas


(1)

Kelengkapan dokumen persyaratan ijin yang diupload oleh pemohon Pemberian informasi pada web sesuai dengan data yang diinputkan Kesesuaian konfigurasi user terhadap hak akses sesuai dengan jabatan

Kesesuaian grafik ijin yang dibuat oleh pemohon berdasarkan waktu yang telah ditentukan

Kestabilan web dalam proses penerbitan ijin yang dibuat

Hasil Angket Kepuasan Pemohon dan Petugas berikut merupakan hasil dari angket yang sudah diisi oleh petugas dan pemohon di Disperindag kota Palangkaraya. Dengan hasil pada gambar 4.16.

Tabel 4.16 Hasil angket kepuasan pengguna

Pernyataan Point Buruk

Point Kurang Puas

Point Puas

Point Sangat Puas

Total Orang Per angket Proses Pendaftaran id

login pemohon sesuai yang diharapkan

6 10 4 20

Proses pendaftaran surat ijin sudah jelas sesuai dengan kinerja di


(2)

Sertifikat pengambilan surat ijin sesuai dengan data yang diinputkan oleh pemohon

8 10 2 20

Informasi kekurangan dokumen pada saat upload

11 8 1 20

Proses login pemohon dan fungsi di web sesuai dengan jabatan yang dimiliki

2 16 2 20

Pengelolaan data pendaftaran ijin yang dibuat oleh pemohon sesuai persyaratan

9 9 2 20

Kelengkapan dokumen persyaratan ijin yang diupload oleh pemohon

4 5 8 3 20

Pernyataan Point Buruk Point Kurang Puas Point Puas Point Sangat Puas Total Orang Per angket Pemberian informasi pada

web sesuai dengan data yang diinputkan

5 9 6 20

Kesesuaian konfigurasi user terhadap hak akses sesuai dengan jabatan

2 17 1 20

Kesesuaian grafik ijin yang dibuat oleh pemohon berdasarkan waktu yang telah ditentukan

2 13 5 20

Kestabilan web dalam proses penerbitan ijin yang dibuat

1 18 1 20


(3)

Kesimpulan dari hasil angket yang diberikan kepada petugas dan pemohon dengan total 20 orang berdasarkan fungsi web dengan kondisi di Disperindag dengan hasil tingkat kepuasan tertinggi yaitu puas dengan nilai 133, sedangkan hasil kepuasan terendah buruk yaitu dengan nilai 4, dan sisanya memilih sangat puas dengan nilai 28, sehingga aplikasi sudah memenuhi fungsi untuk penerbitan surat ijin dengan konsep satu atap.

1.3 Evaluasi

Pada proses evaluasi sistem memiliki fungsi untuk mengetahui dan memastikan bahwa aplikasi telah di uji coba oleh pengguna aplikasi dan dapat berjalan sesuai dengan pengguna harapkan. Kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada aplikasi ini akan dievaluasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan secara nyata. Proses pengujian aplikasi penerbitan ijin dengan konsep satu atap berbasis web menggunakan metode Black Box Testing. Pengujian Black Box Testing berfungsi untuk membuktikan bahwa aplikasi yang sudah dibuat telah sesuai dengan kebutuhan user yang menggunakan.

1.3.1 Hasil Uji Coba Fungsi Aplikasi

Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat telah berjalan sesuai dengan kebutuhan user, yaitu menguji apakah implementasi dari aplikasi penerbitan ijin dengan konsep satu atap ini telah berjalan dengan baik.

Pengujian aplikasi penerbitan ijin dengan konsep satu atap pada Tugas Akhir ini dilakukan berdasarkan rancangan setiap skenario dan aplikasi diuji pada lingkungan dengan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut:

1. Komputer PC


(4)

3. Windows 10 Professional 64-bit 4. Browser Google Chrome

5. PHP, Macromedia Dreamweaver 10 6. MySQL

Persiapan yang dilakukan dalam melakukan pengujian aplikasi yaitu menyiapkan satu buah komputer pc dan PHP serta sebuah browser Google Chrome dengan menggunakan koneksi localhost. Setelah dipersiapkan maka akan dilakukan sebuah pengujian untuk melihat apakah aplikasi yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan dari user. Berikut akan dijelaskan hasil uji coba dari aplikasi penerbitan ijin dengan konsep satu atap berbasis web.

Hasil dari implementasi sistem dan uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa aplikasi yang telah dibuat dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna aplikasi yaitu petugas Disperindag dan pemohon.

Aplikasi web pada Disperindag dapat berjalan dengan baik dan tidak mengalami kendala dalam melakukan fungsi-fungsinya seperti pendaftaran pengajuan ijin, melakukan proses penerbitan ijin, dan memonitor permintaan jenis ijin yang dibuat per periode sebagaimana dijelaskan pada gambar dan tabel diatas.

Aplikasi web yang digunakan oleh petugas perusahaan dapat melakukan insert, update maupun delete untuk tiap master berdasarkan jabatan petugas di perusahaan. Aplikasi juga dapat menampilkan grafik laporan yang diinginkan serta menyimpannya kedalam bentuk .JPEG. Untuk gambar hasil cetak .JPEG dapat dilihat pada lampiran.

Aplikasi web diuji coba oleh pemohon dari pengisian formulir pendaftaran ijin sampai dengan penerimaan sertifikat pengambilan surat ijin yang diminta oleh pemohon dan aplikasi mengeluarkan informasi sesuai dengan yang diharapkan oleh pemohon. Aplikasi juga di uji coba


(5)

oleh petugas bagian Disperindag dari proses login bagian sampai menerbitkan dan menampilkan informasi surat ijin yang diminta oleh pemohon sesuai dengan fungsi petugas bagian yang ada di Disperindag kota Palangkaraya.

Kesimpulan dari hasil angket yang diberikan kepada petugas dan pemohon dengan total 20 orang berdasarkan fungsi web dengan kondisi di Disperindag dengan hasil tingkat kepuasan tertinggi yaitu puas dengan nilai 133, sedangkan hasil kepuasan terendah buruk yaitu dengan nilai 4, dan sisanya memilih sangat puas dengan nilai 28, sehingga aplikasi sudah memenuhi fungsi untuk penerbitan surat ijin dengan konsep satu atap.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

_______, 2002. Peraturan Daerah Kota Palangkaraya Nomor 17. Palangkaraya : Sekda kota Palangkaraya.

Gordon, C. Everest. 2002. Database Management: Objective, system function and administration. Penerbit McGraw-Hill, New York.

Jeffry, L.Whitten,et al, 2004. “Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi I”. Yogyakarta. Andi.

Jogiyanto. 2010. Analisis dan Desain, Yogyakarta: Andi.

Kadir, Abdul. 2005. Dasar Pemrograman Web dengan ASP.Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Kendall dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. (B. M.

Massimo, Felici. 2004. “Activity Diagrams”. School of Informatics 2004 2009.

McLeod, J. R. 2001. Sistem Aplikasi Edisi 7 Jilid 2. Prenhallindo. Jakarta. Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan

Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

O’Reilly, Tim. 2005. http:///www.oreillynet.com /pub /a / oreilly/ tim/news

/2005/09/30/what-is-web-20.html

Prasetyo. 2004. Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP 5. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem. Edisi Pertama. Surabaya: Stikom Surabaya.

Sudjiono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.