FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN E-MONEY (STUDI KASUS : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA, UNIVERSITAS GADJAH MADA,UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARARTA, UNIVERSITAS ALMA ATA, UNIVERSITAS SANATA DHARMA, UNIVERSITA

(1)

SANATA DHARMA, UNIVERSITAS ATMA JAYA) THE FACTORS INFLUENCING THE STUDENTS TRUST IN

YOGYAKARTA IN USING E-MONEY

(CASE STUDY: MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIVERSITY, GADJAH MADA UNIVERSITY, YOGYAKARARTA STATE UNIVERSITY, ALMA ATA UNIVERSITY, SANATA DHARMA UNIVERSITY, ATMA JAYA

UNIVERSITY)

Oleh

DINI HAFSARI 20130430224

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN E-MONEY

(STUDI KASUS :UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA, UNIVERSITAS GADJAH MADA,UNIVERSITAS NEGRI

YOGYAKARARTA, UNIVERSITAS ALMA ATA, UNIVERSITAS SANATA DHARMA, UNIVERSITAS ATMA JAYA)

THE FACTORS INFLUENCING THE STUDENTS TRUST IN YOGYAKARTA IN USING E-MONEY

(CASE STUDY: MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIVERSITY, GADJAH MADA UNIVERSITY, YOGYAKARARTA STATE UNIVERSITY, ALMA ATA UNIVERSITY, SANATA DHARMA UNIVERSITY, ATMA JAYA

UNIVERSITY)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Keuangan dan Perbankan

Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh DINI HAFSARI

20130430224

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(3)

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Dini Hafsari

Nomor Mahasiswa : 20130430224

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN MAHASISWA DI

YOGYAKARTA MENGGUNAKAN E-MONEY (UMY, UGM, UNY, UNIVERSITAS ALMA ATA, UNIVERSITAS SANATA DHARMA, UNIVERSITAS ATMA JAYA)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalakan.

Yogyakarta, 24 Januari 2017


(4)

iii

MOTTO

“Kamu yakinlah dan percayalah dengan apa yang kamu impikan dan kamu inginkan semuanya tidak ada yang tidak mungkin dengan keyakinan diiringi

usaha dan doa, semua akan indah pada waktunya.”

“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’minakan melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa

yang telah kamu kerjakan” (QS At Taubah ayat 105)

Wanita yang kuat adalah ketika 7 milyar orang di dunia tidak pernah tahu dia menanggis. Terus berusaha, tidak menyerah. Terus berdiri, setiap kali jatuh

terduduk. (Darwin Tere Liye)


(5)

iv

PERSEMBAHAN

Yang paling utama,

Alhamdulillah, sembah dan sujudku kepada Allah SWT. Yang telah memberikanku ilmu, kemudahan dan kekuatan untuk melakukan penelitian ini, sehingga penelitian yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Mama dan Papaku Tercinta

Terima kasih kuucapkan buat mama dan papa dimana ridho kalian adalah surgaku yang selalu memberi semangat, motivasi, perhatian, kasih sayang dan do’a yang tiada henti, mungkin ini belum bisa membalas segalanya yang pernah engkau berikan kepadaku, tetapi aku akan selalu berusaha untuk dapat membuat Mama dan Papa bahagia.

My Brother dan Sister

Buat abang-abangku Ahmad Riyadi, Khairi Hamdani dan adikku Dimas Wahyudi aku selalu sayang kalian dan bangga pada kalian walaupun kadang kita sering bertengkar tetapi itu karna kita saling sayang, kakak baruku Winny Rahyu dan keponakanku yang selalu aku kangenin Khalilah Bijannah dan iakku Dermawar aku sangat menyanyangi kalian terima kasih atas doa dan bantuannya selama ini, tiada yang paling mengharukan saat berkumpul bersama kalian keluargaku tercinta.


(6)

v Teman-teman Terbaikku

Buat teman yang tidak bisa aku lupakan dimana kalian yang dapat memberikan arti teman bagiku, Elfiana Mansur, Putri Annisa, semua anak X.3 yang tidak bisa kusebut satu per satu, buat teman-teman terbaikku yang selalu mensupportku dan membantuku dalam menyelesaikan karya tulis kecilku ini Cut Miranda Pusra, Agung, Ayu. Teman-teman kos melati 3 yang akan menjadi sarjana dan yang sudah menjadi sarjana yang minta namanya dibuat gelar Kina S.Ikom, Jul S.E, Mbak Kiki S.E, Ika S.H, Nurul S.E, Anggun S.E, Indah S.P , Kawai S.Ikom, Laddy S.Ikom, Mba Sadah S,Kep , Ning S.E dan teman sikecil Rohan, Riri dan Haris kuucapkan terimakasih atas semangat yang kalian berikan dan suka duka yang pernah kita lewati akan ku kenang selalu. Buat teman- teman angkatanku Ilmu Ekonomi 2013 yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, aku senang bisa kenal kalian dan terima kasih kuucapkan semoga keakraban kita akan selalu terjaga.


(7)

vi

INTISARI

Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Mahasiswa di Yogyakarta Menggunakan E-money. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini sample berjumlah 100 responden yang dipilih dengan menggunakan metode Slovin (1962). Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa manfaat berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money, resiko tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money dan Kemudahan secara signifikan berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

Kata Kunci : Manfaat, Resiko, Kemudahan dan Kepercayaan Mahasiswa di Yogyakarta Menggunakan E-money.


(8)

vii

ABSTRACT

This research aims to find the factors influencing the students trust in Yogyakarta in using E-money. The subjects in this research are the students in Yogyakarta. In this research, the samples are 100 respondents selected using the Slovin method (1962). The analysis tool used is Multiple Linear Regression.

Based on the analysis done, the results show that the benefits have significant influence on the students trust in using e-money. Risks does not significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money while the practicality also has significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money.

Keywords: Benefits, Risks, Practicality, and Students Trust in Yogyakarta in using e-money


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan, kemudahan, kelancaran, karunia dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Mahasiswa di Yogyakarta Menggunakan E-money”.

Skripsi ini disususn untuk mememenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis menggambil topik ini dengan harapan dapat memberikan gambaran dan perkembangan sejauh mana kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money dan dapat memberikan ide bagi peneliti selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menggucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Allah Swt yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Nano Prawoto, SE,. M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi 3. Pak Ayif Fathurrahman, SE., M.S.I. sebagai pembimbing skripsi yang

penuh kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian karya tulis ini


(10)

ix

4. Ayahanda Yusmedi dan Ibunda Suryani yang merupakan orang tua saya yang selalu memberikan dukungan baik materi dan non materi

5. Saudara-saudaraku tersayang Ahmad Riyadi, Khairi Hamdani, Dimas wahyudi, Winny Rahayu, Khalilah Bijannah dan Dermawar yang selalu memberikan dorongan dan perhatian kepadaku

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan Ilmu yang sangat bermanfaat

7. Teman-teman kos melati 3 Kina, Ika, Jul, Anggun, Nurul, Indah, Mbak Kiki, Laddy, Kawai dan Mba Sadah

8. Teman-teman seperjuanganku Ilmu Ekonomi angkatan 2013 yang tidak bisa ku sebutkan satu-persatu.

Kuucapkan terima kasih untuk kalian semua yang hadir dalam hidupku, yang telah memberi semangat. Selaku penulis aku menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 24 Januari 2017


(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. Landasan Teori ... 8

1.

Peranan dan Fungsi Uang ... 8

2.

Standar Moneter ... 9

3.

Sistem Pembayaran ... 10

4.

Evolusi sistem pembayaran ... 13

5.

Sistem Pembayaran Elektronik (E-money) ... 15


(12)

xi

7.

Perkembangan uang elektronik (e-money) di Indonesia ... 21

8.

Perilaku konsumen ... 23

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 28

C. Hipotesis ... 31

D. Kerangka Pemikiran ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Objek/ Subyek Penelitian ... 32

1.

Jenis Penelitian ... 32

2.

Lokasi Penelitian ... 32

B. Jenis Data ... 33

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 34

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 35

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 37

G. Uji Asumsi Klasik ... 38

H. Uji Hipotesis dan Analisa Data ... 39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Pengumpulan Data ... 42

B. Profil Responden ... 42

C. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 45

D. Uji Asumsi Klasik ... 46

1. Uji Normalitas ... 47

2. Uji Multikorelasi ... 47

3. Uji Heteroskedastisitas ... 48

E. Analisis Regresi Linier Berganda ... 49

1. Uji t (Uji Parsial) ... 50


(13)

xii

3. Uji Koefisien Determinasi (R

2

) ... 54

F. Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. KESIMPULAN... 61

B. SARAN ... 62

DAFTAR PUSTAKA


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

1.1 Jumlah transanksi uang elektronik tahun 2009-2014 ... 4

2.1 Penelitian terdahulu ... 30

2.2 Kerangka pemikiran ... 31

4.1 Karakter responden berdasarkan universitas ... 42

4.2 Karakter responden berdasarkan jenis kelamin ... 43

4.3 Karakter responden berdasarkan umur ... 43

4.4 Karakter responden berdasarkan pernikahan ... 44

4.5 Karakter responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 44

4.6 Karakter responden berdasarkan Pekerjaan ... 44

4.7 Hasil uji validitas... 45

4.8 Hasil uji reabilitas ... 46

4.9 Uji normalitas ... 47

4.10 Uji multikolerasi... 48

4.11 Uji heteroskedastisitas ... 49

4.12 Analisis data SPSS ... 50

4.13 Hasil analisis uji F ... 54


(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampira 1. Lembar Kuisioner ... 67

Lampira 2. Hasil Kuisioner ... 71

Lampira 3. Regresi ... 79


(16)

(17)

(18)

This research aims to find the factors influencing the students trust in Yogyakarta in using E-money. The subjects in this research are the students in Yogyakarta. In this research, the samples are 100 respondents selected using the Slovin method (1962). The analysis tool used is Multiple Linear Regression.

Based on the analysis done, the results show that the benefits have significant influence on the students trust in using e-money. Risks does not significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money while the practicality also has significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money.

Keywords: Benefits, Risks, Practicality, and Students Trust in Yogyakarta in using e-money


(19)

1

A.

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman maka perkembangan teknologi dan informasi semakin berkembang juga. Kemajuan teknologi ini tidak hanya digunakan dalam dunia pendidikan saja tetapi dalam dunia ekonomi kemajuan teknologi dan informasi tersebut sangat berpengaruh. Ilmu pengetahuan yang semakin luas dapat memberikan peranan ke segala sektor yang salah satunya sektor keuangan dan perbankan yang semakin berkembang dan terus memiliki inovasi baru.

Sistem pembayaran yang ada pada saat ini yaitu tunai dan non tunai, sistem pembayaran menggunakan transaksi tunai dengan menggunakan uang kartal (uang logam dan uang kertas) yang terlihat wujudnya sedangkan sistem pembayaran dengan menggunakan transanksi non tunai yaitu dengan menggunakan cek, giro, kartu kredit, kartu debet dan uang elektronik (e-money) wujudnya berupa kartu, jadi kita bertransanksi menggunakan kartu.

Dalam sistem pembayaran peranan uang tunai sebagai alat pembayaran dapat bergeser dalam bentuk pembayaran non tunai menggunakan e-money yang lebih efisien dan ekonomis. Disini peneliti tertarik ingin meneliti tentang sistem pembayaran non tunai yaitu e-money.

Menurut Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 uang elektronik ( e-money) adalah alat pembayaran yang berdasarkan nilai uang yang disetor


(20)

kepada penerbit, uang yang disimpan melalui server atau chip, uang yang dikelolah penerbit bukan sebagai simpanan. Menurut Laila (2016) uang elektronik (e-money) merupakan kartu yang digunakan untuk melakukan berbagai macam pembayaran (multi purposed), tetapi tidak sama halnya seperti kartu telepon yang merupakan single-purpose prepaid card yang dapat dilakukan hanya pada keperluan tertentu. Jadi dapat disimpulkan uang elektronik (e-money) merupakan alat pembayaran yang mengunakan kartu yang terdapat chip di dalamnya gunanya untuk mensensor pada saat melakukan transaksi pembayaran.

Menurut Bank Indonesia (2006), kehadiran alat pembayaran non tunai dapat menggantikan peranan uang tunai dalam transaksi ekonomi di Indonesia. Pada saat ini, masyarakat tentunya mengharapkan kecepatan proses pembayaran dan transaksi demi kelancaran kegiatan mereka sehari-hari. Masyarakat membutuhkan sistem pembayaran yang cepat, handal, dan aman dalam bertransaksi. Alat transaksi yang bersifat praktis dan efisien tentunya didambakan oleh masyarakat. Adanya perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan ilmu pengetahuan telah menciptakan inovasi-inovasi serta produk-produk baru dalam pembayaran non tunai berbasis elektronik.

Uang elektronik (e-money) ini merupakan sistem pembayaran yang menggunakan kartu dan dipakai pada transanksi kecil (mikro), karena dalam e-money ini saldo yang dimiliki konsumen dibatasi, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 sebagai kepentingan untuk


(21)

transanksi pembayaran, maka jumlah uang yang disimpan dalam uang elektronik (e-money) dibatasi nilai maksimumnya oleh Bank Indonesia sesuai dengan jenis uang elektronik (e-money) yang dikeluarkan oleh Penerbit (Bank Indonesia, 2009).

Pada saat ini Bank Indonesia lagi gencar-gencarnya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menerapkan transaksi tanpa uang tunai. Bank Indonesia pada bulan 14 Agustus 2014 lalu, mencanangkan program tahunan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Jakarta. Ini bertujuan untuk mendorong dan memperluas penggunaan transaksi non tunai untuk keamanan, kenyamanan dan mendukung upaya pencegahan korupsi (Aidilia, 2015). Diharapkan dengan adanya program tersebut, masyarakat di Indonesia mau beralih menggunakan pembayaran non tunai tanpa uang dalam bertransaksi dan dapat meningkatkan

cashless di Indonesia yang akan mengurangi kebutuhan uang tunai masyarakat yang tercermin dari jumlah uang tunai yang beredar.

Pandangan masyarakat dengan adanya sistem pembayaran uang elektronik ini positif masyarakat sangat mendukung dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) karena dapat mempermudah transanksi. Disini peran masyarakat sangat dibutuhkan gerakan ini memerlukan banyak pihak menyadarkan bahwa gerakan non tunai ini memiliki tujuan untuk kestabilan perekonomian Indonesia (Kompasiana, 2015).

Sebagai pelaku ekonomi dalam mengalokasikan bentuk kekayaan (uang) akan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian. Adanya


(22)

keuntungan dengan memegang uang dalam bentuk non tunai akan membuat pelaku ekonomi memegang uang dalam bentuk kartu dan mengubah perilaku masyarakat dalam hal bertransaksi. Hal tersebut akan mengurangi kebutuhan uang tunai yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah uang tunai yang diedarkan Bank Indonesia (Aidilia, 2015).

Adanya kejadian tersebut dapat didukung oleh data-data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan sistem pembayaran. Dapat dilihat penggunaan alat pembayaran non tunai berbasis elektronik kenaikan dari tahun ketahunnya.

Tabel 1.1

Transaksi Uang Elektronik Tahun 2009 Sampai Dengan Tahun 2014 di Indonesia

Sumber : Bank Indonesia (diolah), 2016. 519.213 693.467

981.297

1.971.550

2.907.432

3.319.556

2009 2010 2011 2012 2013 2014


(23)

Dari data di atas dapat dilihat permintaan uang terhadap e-money

meningkat dari tahun 2009 sebesar 519.213 sampai tahun 2014 sebesar 3.319.556. Dalam salah satu penelitian Bank Indonesia (2006), menyimpulkan bahwa pembayaran non tunai menggunakan kartu menurunkan permintaan uang kartal.

Dengan adanya fenomena peningkatan transaksi non tunai yaitu e-money di Indonesia peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali pada tahun terbaru. Pada penelitian ini penulis berfokus pada mahasiswa yang ada di Yogyakarta sabagai populasinya, karna GNNT juga pernah di sosialisasikan di kampus-kampus yang ada di Yogyakarta, peneliti berfokus kepada mahasiswa sebab mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan yang luas sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan e-money dengan judul “faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan

e-money”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini akan diajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah manfaat e-money memiliki pengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money ?


(24)

2. Apakah resiko e-money memiliki pengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money?

3. Apakah kemudahan penggunaan e-money memiliki pengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari peneitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh manfaat terhadap kepercayaan di Yogyakarta mahasiswa menggunakan e-money?

2. Untuk mengetahui pengaruh resiko terhadap kepercayaan di Yogyakarta mahasiswa menggunakan e-money?

3. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan penggunaan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan terhadap penggunaan e-money dengan ini masyarakat dapat menggunakan kartu e-money secara efisien.

2. Bagi penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan pada sistem pembayaran terutama dalam pembayaran e-money yang telah diteliti dan mendapat pemahaman dari sebuah informasi yang ada pada fakta dilapangan.


(25)

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat menjadi acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti sistem pembayaran e-money dan dapat juga dijadikan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan-kebijakan bagi yang membutuhkan.


(26)

8

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Peranan dan Fungsi Uang

Uang adalah sesuatu yang digunakan untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun utang. Dalam sejarah uang telah dipakai dalam bentuk jenis yang berbeda-beda seperti misalnya kerang, emas, gigi binatang, kulit, perak, dan sebagaiannya. Uang merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai satuan pengukur nilai, alat tukar menukar, dan sebagai alat penimbun atau penyimpan kekayaan (Nopirin, 1992).

Ada defenisi uang masing-masing berbeda berdasarkan tingkat likuiditasnya, biasanya uang didefinisikan:

M1 uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk deposito. M2 M1 + tabungan + deposito berjangka pada bank-bank umum. M3 M2 + deposito berjangka pada lembaga-lembaga non bank.

Uang dapat diklasifikasikan atas beberapa dasar yang berbeda sebagai berikut:

a. Sifat fisik dan bahan yang dipakai untuk membuat uang

b. Yang mengeluarkan atau mengedarkan yaitu pemerintah, bank sentral atau bank komersial

c. Hubungan antara nilai uang sebagai uang dan nilai uang sebagai barang.


(27)

2. Standar Moneter

Menurut Nopirin (1992) standar moneter dapat dibagi beberapa jenis yaitu:

a. Standar Kembar (Bimetallism)

Standar kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai dasar nilai mata uangnya. Disini pemerintah membandingkan harga emas dan perak sebagai nilai mata uang yang digunakan.

b. Standar Emas

Suatu negara memakai sistem standar emas apabila nilai mata uangnya, dikaitkan atau didasarkan atas nilai seberat emas tertentu, tetapi masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas atau membuat emas batangan menjadi uang kertas dan sebaliknya.

c. Fiat Standar

Sertifikat emas yang dijamin kurang dari 100% inilah yang disebut fiat standar. Ini bisa diterima sebab bisa memenuhi sebagai alat tukar, penyimpan kekayaan serta pembayaran tertunda maka dapat disebut uang

d. Uang Giral ( Deposit Money)

Deposito dibank dapat dikatakan sebagai uang karena deposito ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Cara melakukan pembayaran dengan alat ini dengan menulis cek yaitu dengan transfer deposito dari si pengirim kepada sipenerima pembayaran.


(28)

3. Sistem Pembayaran

Pada saat ini masyarakat dapat untuk memegang uang dan memilih sistem pembayaran yang ingin dilakukannya dengan sistem yang efisien, cepat dan aman itu merupakan prilaku masyarakat yang umumnya menginginkan yang terbaik. Menurut Afrizal (2014) masyarakat memegang uang dalam perekonomian akan memilih mana yang paling murah dan nyaman untuk digunakan. Sistem pembayaran merupakan alat atau instrumen untuk melakukan pemindahan dana, sistem pembayaran ini berkaitan dengan pemindahan dana dari satu pihak ke pihak lain. Undang-undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia menyebutkan bahwa: sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Menurut Laila (2016) sistem pembayaran merupakan suatu sistem yang dapat digunakan secara efisien yang memiliki aturan, lembaga dan mekanisme untuk memenuhi kewajiban dalam kegiatan perekonomian. Media yang dapat digunakan untuk melakukan transanksi ini sangat beragam, mulai dengan cara yang paling mudah sampai dengan cara yang kompleks, peran lembaga Bank Indonesia dilibatkan dalam mengatur keamanan dan kelancaranya (Isnani 2016). Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran ini merupakan media yang digunakan untuk melakukan pemindahan dana dari satu pihak ke pihak lainnya dengan cara yang aman dan terpercaya dan kita dapat memilih dengan menggunakan


(29)

instrumen mana yang ingin kita lakukan. Instrumen untuk alat pembayaran dapat di kelompokkan dalam 2 jenis yaitu:

1. Tunai/Cash merupakan pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang yang real ada apabila pada saat terjadi jual beli barang atau jasa ketika seseorang telah mendapatkan barang atau jasa itu maka si penjual akan menerima uang sebagai bayarannya. Uang yang digunakan untuk pembayaran ini yaitu uang kartal (uang kertas dan uang logam).

2. Non tunai merupakan alat pembayaran yang menggunakan kartu sebagai pembayaranya, pembayaran ini menggunakan lembaga bank sebagai medianya. Pembayaran non tunai ini terdiri dari cek, bilyet giro, kartu kredit, kartu debet dan uang elektronik (e-money).

Untuk menjalanakan amanat BI memiliki 4 prinsip untuk menjalankan sistem pembayarannya yaitu keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen. Sistem pembayaran dapat dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu berupa uang tunai dan non tunai yang membedakanya yaitu instrumen yang digunakan kalau uang tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal sementara uang non tunai instrumen yang digunakan adalah APMK (alat pembayaran menggunakan kartu) seperti ATM, kartu kredit, cek, giro, karyu debet, e-money dll.

Pada zaman sekarang ini banyaknya inovasi yang dapat dilakukan pada sistem pembayaran, yang dahulunya kita hanya menggunakan sistem barter dimana nilai barang yang ditukar tidak memiliki nilai yang pasti dan


(30)

belum tentu barang yang ditukar memiliki nilai yang balance tapi dengan berkembangnya zaman transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cara yang lebih efisien, mudah dan kita mengetahui nilai barang tersebut. Pada saat sekarang ini bukan hanya dengan menggunakan uang tunai (kartal dan giral) dan non tunai saja kita dapat bertransaksi melainkan adanya inovasi kita dapat melihat bahwa transaksi juga dapat dilakukan dengan menggunakan emas, dirham dan dinar untuk bertransaksi yang tetapi jarang sekali di Indonesia mengunakan alat pembayaran itu.

Sistem pembayaran memiliki peran strategis dalam mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha. Selain itu sistem pembayaran juga berperan penting dalam mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan dan pelaksanaan kebijakan moneter. Pada tahun 2012 kebijakan Bank Indonesia berfokus kepada 4 aspek yaitu peningkatan keamanan agar menjaga kepercayaan masyarakat, efisiensi melalaui upaya interkoneksi, perluasan akses untuk mendorong industri sistem pembayaran memperluas cakupan layanan sehingga lebih luas serta merata ke seluruh wilayah Indonesia dan memberikan perlindungan kepada konsumen dari kurangnya pemahaman terhadap manfaat dan resiko dari suatu instrumen pembayaran yang di pakai (Bank Indonesia, 2012).

Sistem pembayaran memiliki arti penting bagi dalam perekonomian, dapat menghilangkan hambatan perdagangan dalam dari sisi pembayaran untuk transaksi perdagangan, dapat menjaga stabilitas keuangan dan perbankan, sebagai sarana transmisi kebijakan moneter,


(31)

serta sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara. Sistem pembayaran ini harus diatur dan diawasi dengan baik agar sistem pembayaran dapat berjalan secara efisien, efektif dan aman (Astuty, 2015). Kita sudah mengetahui bahwa tugas Bank Indonesia mengatur dan menjaga sistem pembayaran, memperluas, memperlancar dan mengantur sistem pembayaran, yang menyangkut kesepakatan, aturan, standar, dan prosedur yang digunakan dalam mengatur peredaran uang antar pihak dalam melakukan ekonomi dan keuangan dengan menggunakan instrumen pembayaran yang sah.

4. Evolusi sistem pembayaran

Kita telah mengetahui bahwa sistem pembayaran telah berkembang sangat pesat, adanya perubahan sifat, dan penggunaan uang sebagai alat pembayaran. Pada zaman dahulu orang hanya mengenal sistem barter, sistem barter ini merupakan sistem tukar menukar barang dengan orang lain, orang yang menginginkan sesuatu atau membutuhkan sesuatu dengan usaha sendiri, apa yang mereka miliki belum tentu itu menjadi kebutuhan jadi mereka mencari orang yang memiliki barang yang sesuai keinginan atau butuhkan dan saling tukar menukar.

Kemudian ditemukan alat transaksi yang baru yaitu berupa uang logam dan uang kertas ini merupakan alat pembayaran yang sah untuk bertransaksi. Dengan kehadiran alat pembayaran itu membuat transaksi lebih mudah. Setiap objek memiliki nilai yang jelas itu dapat dijual dan dibayar menggunakan uang. Masyarakat menggunakan itu didalam


(32)

kehidupan sehari-hari untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa.

Semakin berkembangnya sistem pembayaran maka perubahan alat pembayaran dapat pula terjadi, setelah adanya uang kartal (uang kertas dan logam) kemudian muncullah alat pembayaran yang baru yaitu cek atau giral, disini bank sebagai mediannya masyarakat dapat transfer dana dari saldo rekening antar institusi keuangan. Cek ini memungkinkan seseorang untuk melakukan transaksi tanpa harus membawa uang tunai. Ini merupakan suatu evolusi pertama dalam alat pembayaran non tunai yang dapat meningkatkan efisiensi sistem pembayaran.

Dengan berkembangnya teknologi maka instrumen sistem pembayaran non tunai juga berkembang seperti ATM, kredit, debet, mobile banking, sms banking, dan lain-lain. Kemudian alat pembayaran mulai berinovasi dengan membuat alat pembayaran yang lebih mudah dan praktis lagi yaitu elektronik money (e-money), uang elektronik (e-money) ini memiliki karakteristik yang berbeda tidak melibatkan rekening nasabah di bank saat melakukan transanksi, sudah dijelaskan juga pada bagian diatas bahwa e-money ini merupakan produk stored value (uang yang dimiliki telah tersimpan pada alat pembayaran), dan juga tidak memerlukan jaringan online untuk menggunakannya ketika offline transaksi juga dapat dilakukan (Bank Indonesia, 2006)

Perkembangan inovasi dalam sistem pembayaran merupakan konsekuensi logis dari semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan


(33)

keberadaan instrumen dan mekanisme pembayaran yang praktis, efisien, aman dan nyaman untuk mendukung aktivitas ekonomi yang dilakukan, sistem pembayaran ini juga berperan penting untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan dan pelaksanaan kebijakan moneter. Bank indonesia juga harus memastikan bahwa perkembangan sistem pembayaran berada dalam koridor ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan untuk menjamin kelancaran dan keamanan jalannya sistem pembayaran. Kebijakan dan pengembangan Bank Indonesia berfokus pada 4 aspek yaitu, keamanan efisiensi, perluasan akses dalam sistem pembayaran dan memperhatikan perlindungan konsumen. Keamanan ini bertujuan agar menjaga kepercayaan masyarakat untuk menggunakan instrumen pembayaran alternatif dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan, peningkatan efisiensi melalui upaya interkoneksi sistem pembayaran menjadi sangat penting agar industri sistem pembayaran dapat melakukan sharing investasi pengembangan infrastruktur untuk menciptakan efisiensi secara nasional baik bagi industri sistem pembayaran maupun bagi masyarakat pengguna ( Bank Indonesia, 2012).

Masyarakat sekarang dapat memilih dengan menggunakan instrumen sistem pembayaran apa yang ingin dilakukan saat melakukan transaksi, dimana sistem pembayaran sudah semakin berkembang.

5. Sistem Pembayaran Elektronik (E-money)

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih ini maka perkembangan sistem pembayaran tidak dapat dielakkan. Sistem


(34)

pembayaran elektronik (e-money) merupakan sistem pembayaran yang menggunakan kartu bukan dengan menggunakan uang tunai (kartal dan giral). Sistem pembayaran elektonik (e-money) ini dapat mempermudah masyarakat dalam bertransaksi, dengan menggunakan pembayaran elektronik (e-money) ini dapat mempercepat proses transaksi. Uang elektronik merupakan inovasi baru yang dapat memberikan kepraktisan dalam pembayaran (Anita, 2013).

Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 uang elektronik (e-money) adalah alat pembayaran yang berdasarkan nilai uang yang disetor kepada penerbit, uang yang disimpan melalui server atau chip, uang yang dikelolah penerbit bukan sebagai simpanan. Menurut Laila (2016) uang elektronik (e-money) merupakan kartu yang digunakan untuk melakukan berbagai macam pembayaran (multi purposed), tetapi tidak sama halnya seperti kartu telepon yang merupakan single-purpose prepaid card yang dapat dilakukan hanya pada keperluan tertentu. Jadi dapat disimpulkan uang elektronik (e-money) merupakan alat pembayaran yang mengunakan kartu yang terdapat chip di dalamnya gunanya untuk mensensor pada saat melakukan transaksi pembayaran.

Dengan adanya alat pembayaran elektronik ini kita dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Uang yang dimiliki nasabah akan tersimpan pada e-money yang dapat dilakukan untuk melakukan transaksi pembayaran. Uang elektronik (e-money) merupakan alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:


(35)

1. Disetorkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit.

2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip.

3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut.

4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelolah oleh penerbit bukan merupakan simpanan dimana sudah disebutkan dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

Nilai uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan secara elektronik pada suatu media yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran dan transfer dana. Penerbit uang elektronik ini meliputi lembaga bank dan lembaga selain bank. Di Indonesia uang elektronik diterbitkan oleh sejumlah bank dan perusahaan operator telekomunikasi. Penyelenggaraan uang elektronik melibatkan pihak pemegang, penerbit, pedagang, dan penyelenggara penyelesaian akhir (Serfianto dkk, 2012).

Macam-macam penerbit uang elektronik di Indonesia yang diterbitkan oleh sejumlah bank dan perusahaan operator telekomunikasi: 1. Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nama kartu Indomaret Card,

GazCard,E-Toll dan E-Cash

2. Bank BCA (Persero) Tbk dengan nama kartu Flazz dan Sakuku 3. Bank DKI Jakarta dengan nama kartu Jak Card


(36)

4. Bank Central Asia Tbk dengan nama kartu Flazz

5. Bank Mega (Persero) Tbk dengan nama katu Studio Pass dan Smart Card

6. Bank BNI (Persero) Tbk dengan nama kartu Java Jazz Card dan Kartuku

7. Bank BRI (Persero) Tbk dengan nama kartu Brizzi 8. PT Indosat dengan nama kartu Dompetku

9. PT Skye Sab Indonesia dengan nama kartu Skye Card

10.PT Telkomsel (Persero) dengan nama kartu Flexy Cash dan i-Vas Card 11.PT Telkomsel dengan nama kartu T-Cash

12.PT XL Axiata Tbk dengan nama kartu XL Tunai

Penggunaan transanksi e-money ini dapat digunakan pada tempat yang telah memiliki fasilitas. Cara sistem pembayarannya kita hanya scan kartu pada barcode yang ada tanpa harus menulis pin dan meminta tanda tangan konsumen. Pembayaran dengan e-money ini dapat mempercepat kita untuk melakukan transaksi.

Pertumbuhan transaksi elektronik di Indonesia lumayan cepat dan Bank Indonesia harus dapat menyempurnakan pengaturan pada uang elektronik ini agar dapat mendukung penerbit dalam satu kartu prabayar multiguna yang dapat dilakukan untuk melakukan beragam transanksi pembayaran.


(37)

6. Kelebihan dan kekurangan sistem pembayaran uang elektronik ( e-money)

Sistem pembayaran uang elektronik (e-money) ini juga memiliki kelemahan dan kelebihan, kelemahan sistem pembayaran uang elektronik (e-money) :

1. Kesulitan untuk melakukan pengecekan saldo, sehingga waktu saat melakukan transaksi si pemegang kartu e-money tidak tau berapa sisa saldonya dan ternyata saldo dikartunya habis.

2. E-money yang dikeluarkan dari salah satu penerbit tidak dapat digunakan pada penerbit lainnya, contohnya kartu e-money mandiri tidak dapat melakukan transanksi menggunakan mesin e-money brizzi (bank BRI), ini disebabkan tidak adanya standarisasi pada microprocessor chip, aplikasi dan alat pembaca.

3. Masih belum banyaknya merchant yang menyediakan layanan sistem pembayaran menggunakan uang elektronik (e-money), jadi seseorang yang memiliki kartu ini tidak dapat menggunakannya secara maksimal.

4. Ketika kartu yang dipegang konsumen hilang maka uangnya juga ikut hilang disebabkan kartu yang tidak menggunakan PIN untuk memakainnya.

Di samping kelemahannya itu, sistem pembayaran uang elektronik (e-money) juga memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :


(38)

1. Penggunaan transaksi yang lebih cepat dan aman, konsumen tidak perlu menerima kembalian dan aman karna kita tidak memerlukan membawa uang banyak sehingga dapat mencegah kriminalitas.

2. Tidak terjadinya kesalahan perhitungan pada jumlah transaksi atau transaksi lebih akurat karena dikelolah oleh komputer dan mesin. Jadi konsumen tidak perlu khawatir dengan jumlah transaksi karna tidak ada kekeliruan jumlah saldo akan terpotong sesuai dengan nominal yang tertera.

3. Penggunaanya tidak memerlukan otoritas on-line, tanda tangan, dan menggunakan PIN ketika off-line juga dapat melakukan transaksi dan pada saat terjadi pemadaman listrik transaksi juga dapat berjalan. 4. Pengguanaan transaksi yang singkat hanya dengan memasukan total

pembayaran dan menscan kartu transaksi telah selesai dilakukan. 5. Penggunaanya yang sangat fleksibel dan tidak perlu membawa uang

tunai, jadi lebih memudahkan kita untuk mengontrol penggeluaran karena dana yang tersedia hanya Rp. 1 juta.

6. Kartu e-money sering memberikan diskon/potongan harga pada merchant tertentu, membuat konsumen bisa melakukan pengiritan sedikit.

7. Terdapat database yang mencatat transaksi jadi tidak perlu mengingat kembali uang itu digunakan untuk melakukan transaksi apa saja.


(39)

7. Perkembangan uang elektronik (e-money) di Indonesia

Perkembangan uang elektronik (e-money) sudah sangat meningkat di Indonesia, dapat dilihat dari tahun ke tahun nilanya naik. Kita telah mengetahui bahwa Bank Indonesia mengatur sistem pembayaran sebagai otoritas moneter, pada awal tahun 2010 Bank Indonesia sudah melakukan sosialisasi tentang penggunaan uang non tunai (Arsita, 2015). Pada bulan Agustus 2014 Bank indonesia mencanangkan Gerakan Nasinonal Non Tunai (GNNT) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan menggunakan transanksi non tunai (Bank Indonesia 2014).

Walaupun uang elektronik (e-money) sudah diketahui banyak orang tetapi masih ada orang yang enggan menggunakannya, kebanyakan orang yang menggunakan uang elektronik (e-money) merupakan mereka yang mengerti dengan kecanggihan teknologi seperti handphone dan mereka yang enggan menggunakan uang elektronik (e-money) karena mengalami keraguan dan kurang pahamnya cara penggunaanya.

Pergerakan pemegang uang elektronik (e-money) ini meningkat dari tahun ke tahunnya, partisipasi masyarakat yang aktif menggunakan transaksi pembayaran dengan uang elektronik (e-money) dapat dilihat dari kenaikannya. Penggunaanya yang fleksibel dalam jumlah kecil itu dapat dilihat dari transanksi pembayaran transportasi yang digunakan masyarakat untuk melakukan pembayaran tol, sehingga tidak perlu lagi menunggu lama untuk melakukan transaksi dan tidak perlu menerima kembalian.


(40)

Uang elektronik (e-money) sudah ada di merchant-merchent antara lain jalan tol, pembayaran bus (Transjakarta, Trans Jogja, dan Batik Solo Trans), kereta (Railing Medan dan Jakarta Commuter Line), parkir (Quality Parking, Secure Parking danParkir Stasiun Reska serta Terminal Parkir Elektronik, Kelapa Gading), toko-toko ritel, SPBU, restaurant ini dapat mempermudah kita melakukan transaksi.

Dengan adanya e-money ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat karena penggunaanya yang aman dan mudah, jadi tidak perlu membawa uang tunai yang banyak lagi yang sudah dijelaskan diatas tadi. Dengan meningkatnya penggunaan e-money ini dapat juga berdampak pada perekonomian disebabkan berkurangnya jumlah uang beredar sehingga inflasi dapat teratasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap terjaga tidak terlepas dari peran strategi sistem pembayaran dalam mendukung aktivitas perekonomian (Bank Indonesia, 2012)

Kehadiran alat pembayaran non tunai bagi perekonomian memberikan manfaat peningkatan efisiensi dan produktifitas keuangan yang mendorong aktivitas sektor riil pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inovasi dalam alat pembayaran non tunai dapat menimbulkan komplikasi dalam penggunaan target kuantitas dalam pengendalian moneter. Studi empiris menemukan bahwa kehadiran alat pembayaran non tunai menggunakan kartu dapat menggantikan peranan alat pembayaran tunai dalam transaksi ekonomi di Indonesia (Bank Indonesia, 2007).


(41)

Pembayaran uang elektronik (e-money) ini dapat membantu meminimal terjadinya pengurangan grey economy atau kegiatan ekonomi berbasis uang tunai yang tidak dilaporkan. Dengan adanya uang elektronik (e-money) dapat mendorong peningkatan potensi penerimaan pajak bagi pemerintah, selain itu pembayaran elektronik ini juga dapat menekan biaya pengelolaan uang, dan memberikan jaminan pembayaran untuk pedagang serta mendorong inklusi keuangan (Liputan6, 2016).

8. Perilaku konsumen

Seorang konsumen memiliki peran yang sangat penting oleh sebab itu makan produsen harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan begitu seorang produsen harus mengetahui apa yang diinginkan masyarakat sehingga ia membuat keputusan menggunakan sumber daya yang dimilikinya (waktu, uang dan usaha) untuk memperoleh suatu produk atau jasa yang diinginkannya, konsumen merupakan suatu titik sentral dalam pemasaran kita harus tau apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen pada saat ini. Menurut Kotler (2012) perilaku konsumen adalah bagaimana kita mempelajari tentang individu, kelompok, dan memilih organisasi, membeli, menggunakan, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan, pemasaran harus mengetahui perilaku konsumen.

Menurut Suyoto (2012) perilaku konsumen merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa untuk memproses pengambilan


(42)

keputusan. Perilaku konsumen juga merupakan bagian dari manajemen pemasaran karena berhubungan dengan manusia yang sebagai sasaran utama (Syamsumarli, 2013). Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen sangat penting dalam pemasaran kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen.

Adam Smith dalam bukunya Mila, Ida (2008), manusia sebagai makhluk homo economicus yang merupakan manusia hemat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan, yang maksudnya manusia merupakan makhluk ekonomi yang selalu ingin berusaha memaksimalkan tingkat kepuasanya dan selalu bertindak rasional. Seorang konsumen akan selalu berusaha untuk meningkatkan kepuasanya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Dalam dunia perbankan seseorang yang menggunakan jasa perbankan, itu disebut sebagai nasabah dan itu juga termasuk sebagai konsumen. Untuk dapat meningkatkan nasabah pihak perbankan juga harus dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan nasabah karena kita tau tadi bahwa manusia termasuk makhluk rasional.

Konsumen akan berusahan menggunakan pendapatanya yang terbatas untuk dapat memaksimalkan keinginkan yang dibutuhkanya, konsumen juga harus memiliki pilihan mana yang dianggap penting itu harus diutamakan dan harus bisa mencari pengganti apabila barang yang diinginkan jumlahnya terbatas. Konsumen juga harus dapat mengambil


(43)

keputusan menggunakan barang atau jasa yang mana paling terbaik yang dapat meningkatkan kepuasan.

Menurut Kotler (2012) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:

1. Faktor budaya a. Sub kultur

Setiap kebudayaan terdiri dari subkultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi yang lebih spesifik dan sosialisasi bagi anggotanya. Subkultur termasuk kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur tumbuh besar dan cukup makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.

b. Kelas sosial

Setiap kelas sosial memiliki preferensi, dimana preferensi ini diartikan sebagai selera yang berbeda-beda dari setiap kelas soasil. Anggota kelas sosial menunjukkan produk dan merek preferensi yang berbeda di banyak daerah, termasuk pakaian, perabot rumah tangga, kegiatan rekreasi dan mobil.

2. Faktor sosial

a. Kelompok acuan

Kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok referensi sangat


(44)

mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya, dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

b. Keluarga

Keluarga merupakan sebagai satuan unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya dapat mempengaruhi dan menentukan pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa tersebut.

c. Peran dan status

Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian status dan peran. Sebuah peranan terdiri dari aktifitas yang dilakukan seseorang dengan orang lain yang ada disekelilingnya. 3. Faktor pribadi

a. Usia

Seseorang akan mengalami perubahan dalam hal selera dan konsumsi sesuai dengan pertambahan usianya.

b. Pekerjaan

Pekerjaan juga mempengaruhi pola selera dan konsumsi seseorang, dimana jika penghasilanya semakin banyak maka semakin bertambah kebutuhan yang dikosumsinya, pendapatan seseorang yang bekerja sebagai buruh memiliki pola konsumsi yang berbeda dengan seseorang yang bekerja di perusahaan besar.

c. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi merupakan pendapatan rata-rata yang dibelanjakan, tabungan dan kekayaan. Pemasaran harus dapat merancang harga agar


(45)

dapat menawarkan secara terus menerus kepada pelanggan. d. Gaya hidup

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang memiliki minat dan pendapat. Pemasar harus dapat menyesuaikan produk mereka dengan gaya hidup konsumenya.

e. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian merupakan tingkah laku seseorang, kepribadian merupakan salah satu variabel yang bermanfaat untuk menganalisa perilaku pembeli. Konsep diri merupakan konsep kepribadian seseorang yang pasti berbeda-beda sehingga adanya pendapat yang berbeda-beda.

4. Faktor psikologis a. Motivasi

Misalnya pemberian dorongan manajer kepada karyawanya seperti semangat dan inspirasi untuk meningkatkan semangat karyawannya, manajer akan memberikan inspirasi dan motivasi agar seseorang itu dapat bertindak.

b. Persepsi

Seorang individu dapat memilih dan menafsirkan masukan-masukan sebuah gambaran yang bermanfaat. Pemasar harus dapat melakukan promosi agar dapat manarik perhatian konsumen.

c. Belajar


(46)

Pembelajaran dihasilkan dari rangsangan, isyarat, tanggapan dan penguatan.

d. Kepercayaan dan sikap

Sebuah kepercayaan adalah bahwa pemikiran deskriptif seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap menggambar penilaian kongnitif yang baik maupun tidak baik.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu telah melakukan penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang ingin dilakukan, variabel yang digunakan dan hubungan antar variabel penelitian.

Skripsi Afrizal Yudhistira Putra yang diteliti pada tahun 2014 yang berjudul Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi dan Aksesibilitas Terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik hasil penelitiannya bahwa preferensi dan aksebiliti memiliki pengaruh positif terhadap penggunaan kartu pembayaran

Kemudian pada tahun 2015 di teliti kembali di daerah yang berbeda oleh Nur Fitri Pratiwi yang berjudul Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Kartu Brizzi PT. Bank Rakyat Indonesia yang merupakan salah satu alat pembayaran uang elektronik (e-money), hasilnya bahwa prespsi kemudahan dan presepsi kemanfaatan memiliki pengaruh positif terhadap minat konsumen dalam menggunakn Kartu Brizzi di daerah Makasar.


(47)

Di tahun yang sama 2015 Arsita Ika meneliti Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan, Penggunaan, Daya Tarik Promosi , dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan layanan E-money, hasil penilitiannya menunjukkan bahwa pendapatan, manfaaat, kemudahan daya tarik, promosi dan kepercayaan memiliki hubungan yang positif terhadap minat menggunakan layanan e-money


(48)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

no Penulis Judul Sumber Variabel Hasil

1 Afrizal Yudhistira Putra

Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Preferensi dan Aksesibilitas Terhadap

Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik Universitas Brawijaya Malang (2014) Independen: Preferensi, Aksebilitas Dependen: Kartu pembayaran Elektronik

Hasil penelitian menunjukan bahwa preferensi , aksebilitas memiliki hubungan positif atay signifikan terhan kartu pembayaran elektronik 2 Nur Fitri

Pratiwi

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Kartu Brizzi PT. Bank Rakyat Indonesia

(persero), Tbk Makassar

Universitas Hasanuddin Makassar (2015) Independen: Persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan

Dependen: Minat konsumen menggunakan kartu brizzi

Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan memiliki hubungan positif terhadap penggunaan kartu brizzi di Makassar

3 Arsita Ika Adiyanti

Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan, Penggunaan, Daya Tarik Promosi , dan

Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan layanan E-money Universitas Brawijaya Malang (2015) Independen: Pendapatan, manfaat, kemudahan

pengguna, daya tarik promosi, dan kepercayaan

Dependen: Minat

menggunakan layanan e-money

Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan, manfaat, kemudahan pengguna, daya tarik promosi, dan kepercayaan memiliki hubungan positif atau signifikan terhadap minat menggunakan layanan e-money. Sumber : diolah, 2016


(49)

C. Hipotesis

Dari rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang keseluruhannya akan di tuangkan ke dalam kerangka pemikiran , maka dapat ditarik hipotesis seperti berikut:

1. manfaat e-money berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa menggunakan layanan e-money

2. resiko e-money berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa menggunakan layanan e-money

3. kemudahan penggunaan e-money berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa menggunakan layanan e-money

D. Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka pemikiran dibawah terlihat bahwa kepercayaan terhadap e-money merupakan variabel dependen, sedangkan manfaat, resiko, kemudahan pengguna merupakan variabel independen. Skema tersebut menyatakan bahwa kepercayaan terhadap e-money dipengaruhi oleh manfaat, resiko, dan kemudahan penggunaan.

Tabel 2.2 Kerangka pemikiran

Manfaat

Kepercayaan terhadap

e-money

Resiko


(50)

32

METODE PENELITIAN

A. Objek/ Subyek Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif ini merupakan teknik menggumpulkan, mengelolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganialisis, data agar dapat memberikan gambaran tentang suatu peristiwa dengan observasi yang dilakukan yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung. Penelitian ini menggambarkan kepercayaan mahasiswa terhadap penggunanaan e-money, dengan menggunakan 4 variabel yaitu manfaat, resiko, kemudahan dan kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penilitian yang akan dilakukan di beberapa kampus yang ada di Yogyakarta yaitu UGM, UMY, UNY, Universitas Alma Ata, Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan alasan peneliti ingin mengetahui bagaimana kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta terhadap sistem pembayaran uang elektronik (e-money) yang sudah semakin berkembang.


(51)

B. Jenis Data

Data yang digunakan yaitu data primer didapatkan langsung dari responden dengan memberikan kuisioner pertanyaan terstruktur dan dihitung dengan menggunakan skala likert yang di sebarkan kepada mahasiswa yang berada di Yogyakarta. Dalam hal ini data yang digunakan yaitu manfaat, resiko, kemudahan dan kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini yang menjadi populasi dalam penelitian ini mahasiswa Yogyakarta, mengingat jumlah populasi yang cukup banyak, maka dalam rangka efesiensi dan keefektifan penelitian, dilakukan

sampling (penggambilan sample). Berdasarkan proses sample yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan incidental sampling. Incidental sampling merupakan teknik penggambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja mahasiswa yang kebetulan ketemu sama peneliti dan orang tersebut dianggap cocok sumber data dalam penelitian (Sugiono, 2008). Bila dilihat sumber datanya, maka pengumpulan data dilakukan menggunakan sumber data primer dimana sumber data primer yaitu melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner sebagai alat penggumpul data. Teknik wawancara juga dipakai dalam penelitian ini, wawancara ditujukan kepada mereka yang setuju pada penggunaan uang elektronik (e-money). Jenis wawancara


(52)

yang dilakukan tidak terstruktur disebabkan peneliti tidak memasukkan pertanyaan terencana yang ingin ditanyakan pada responden.

Penelitian ini menggunakan metode Slovin (1962), dikarekan populasi yang terlalu banya sehingga peneliti hanya mengambil sample dari populasi yang ada, rumus dari metode Slovin sebagai berikut:

(3.1)

dimana:

n: jumlah sample N: jumlah populasi

e: batas toleransi kesalahan (error toleeance)

Dalam penelitian ini populasi yang ada sebanyak 247.247 maka sample yang digunakan adalah:

= 99,959 dibulatkan menjadi 100. (3.2)

Jadi pada penelitian ini akan menggunakan 100 kuisioner yang akan disebarkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan bahan-bahan yang relevan, akurat dan realistis. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini yaitu kuisioner yang merupakan teknik pengumpulan data dari responden yang diberikan kertas pertanyaan secara terstruktur agar dapat diisi kemudian juga didapat dari buku referansi, jurnal-jurnal ekonomi yang memiliki hubungan dengan objek yang diteliti,


(53)

dan melakukan wawancara tetapi tidak terstruktur. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Skala yang digunakan adalah sekala Likert (Djaali dkk, 2007).

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional merupakan batasan yang dijadikan sebagai pedoman dalam suatu penelitian (Widjono, 2007). Defenisi operasional ini mengacu pada variabel yang ingin diteliti, objek penelitian yang dimaksud adalah mahasiwa yang ada Yogyakarta. Variabel ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut penjelasan variabel-variabelnya:

1. Variabel independen

Variabel independen (variabel bebas atau mempengaruhi) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen dan memiliki hubungan positif atau negatif pada variabel dependen nantinya (Syafizal dkk, 2010). Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel independen yaitu: manfaat pengguna, resiko pengguna, dan kemudahan pengguna.

a. Manfaat

Dalam penelitian ini manfaat penggunaan memiliki makna yang penting bagi konsumen dimana transaksi dengan menggunakan e-money dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, hemat, dan tidak perlu membawa uang tunai dalam bertransaksi.


(54)

b. Resiko

Resiko penggunaan dalam penelitian menyangkut tidak adanya resiko yang tinggi pada identitas konsumen, dapat menjamin kebutuhan nasabah dalam bertransaksi, tidak adanya kriminalitas pencurian uang dan tidak adanya gangguan jaringan pada saat transaksi menggunakan

e-money.

c. Kemudahan

Pada variabel kemudahan penggunaan ini transaksi dengan menggunakan e-money dapat mudah dilakukan hanya dengan menscan

chip yang ada pada kartu transaksi langsung dapat dilakukan, penggunaanya yang sangat mudah dipahami, lebih praktis dan sangat fleksibel.

2. Variabel Dependen

Variabeldependen adalah variabel yang bagian utama dalam penelitian yang tujuannya membuat variabel terikat menjelaskan, memprediksi, variabel ini disebut variabel terikat atau terpengaruh (Syafizal dkk, 2010). Dalam penelitian ini kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan uang elektronik (e-money). Dalam penelitian ini kepercayaan memiliki arti yakin, berminat terhadap produk layanan e-money yang ingin di gunakan untuk melakukan transanksi apa yang membuat seseorang ingin atau mau melakukan transanksi dengan menggunakan layanan uang elektronik (e-money). Indikator yang digunakan dalam mengukur kepercayaan penggunaan yaitu manfaat


(55)

pengguna, resiko pengguna, dan kemudahan pengguna yang menjelaskan perkembangan uang elektronik (e-money) itu sendiri.

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan data primer yang menggunakan data kuisioner maka perlu melakukan berupa uji validitas dan reliabilitas:

1. Uji Validitas

Uji Validitas adalah tingkat keandalan alat ukur yang digunakan, sejauh mana peneliti dapat mengukur apa yang ingin diukur, agar dapar mengetahui valid atau tidak validnya suatu kuisioner yang akan diuji. Tinggi rendahnya suatu alat ukur menggambarkan sejauh mana keterkaitan antara variabel yang diuji oleh peneliti (Freddy, 2008). Kriteria dikatakan valid atau layak dapat membandingkan dengan rhitung

≥ rtable maka dapat dikatakan valid (Ghozali, 2006)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran konsistensi nilai yang dicapai oleh orang pada waktu yang berbeda tetapi memiliki hasil yang sama, dimana hasil yang didapat itu bisa dipercayai atau walaupun penelitian itu dilakukan berulang-ulang tetap memiliki nilai/hasil yang sama atau tidak berbeda jauh, kriteria dinyatakan reliabel apabila koefisien minimal sebesar 0,60 (Sugiono, 2008).


(56)

G. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. uji ini dilakukan agar tidak terdapanya multikolinearitas dan heteroskedastisitas agar data yang dihasilkan normal (Ghozali, 2006).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat pada model regresi variabel, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dapat diketahui dengan analisis grafik dan uji statistik. Pendeteksian normalitas data apakah terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Residual dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov > 0,05 dan sebaliknya (Ghozali,2006).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel Independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari multikolineritas. Uji multikolerasi dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) kriteriannya apabila nilai tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 10 maka tidak terdapat nilai multikolerasi di antara variabel independen dan sebaliknya (Ghozali, 2006).


(57)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat menguji pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat angka signifikan yang ada pada persamaan regresi yang baru lebih besar dari 0,05 maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

H. Uji Hipotesis dan Analisa Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode regresi linier berganda ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel dependen yaitu Manfaat (X1), Resiko (X2), Kemudahan (X3) dengan variabel independen yaitu kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money, model persamaan yang digunakan yaitu:

Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 (3.3)

Keterangan:

Y = Kepercayaan Penggunaan X1 = Manfaat

X2 = Resiko X3 = Kemudahan


(58)

a. Uji T (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen yaitu manfaat, resiko, kemudahan secara parsial terhadap variabel dependen yaitu kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money. Dengan membandingkan thitung dan ttabel

apabila thitung lebih besar dari ttabel maka variabel memiliki

hubungan yang positif dan sebaliknya. Jika probabilitas nilai t < 0,05, maka dapat dilihat bahwa variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara parsial dan sebaliknya jika probabilitas > 0,05, maka dapat dilihat bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

b. Uji F (UjiSerempak)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah memiliki pengaruh yang signifikan variabel independen secara bersama-sama terhadapat variabel dependent. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka variabel independen secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

c. Uji Koefisien Determinasi ( R2)

Uji koefisien determinasi untuk menentukan berapa persentase total variasi dalam variabel dependen yang diterangkan pada variabel Independen. Melihat pengaruh antara variabel manfaat, resiko, dan kemudahan terhadap variabel kepercayaan


(59)

mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money, dengan nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1 (Ghozali, 2011).


(60)

42

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner terhadap mahasiswa di Yogyakarta yang mengetahui tentang uang elektronik (e-money), responden yang diambil secara random dari beberapa universitas yang ada di Yogyakarta, jumlah kuisioner yang disebar sebanyak 100 kuisioner. Data kuisioner dapat terkumpul dalam 25 hari (24 November – 19 Desember 2016) setelah semua kuisioner terkumpul dan kemudian dilakukan analisis.

B. Profil Responden

Pada penelitian ini kuisioner yang disebarkan sebanyak 100 kuisioner dapat diketahui karakteristik demografi responden dari universitas, jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Berikut ini data responden yang ada pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas

Sumber : Data pimer diolah, 2016

No Universitas Jumlah Persentase

1

Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta 50 50%

2 Universitas Negri Yogyakarta 11 11%

3 Alma Ata 6 6%

4 Universitas Gadjah Mada 12 12%

5 Sanata Dharma 11 11%

6 Atma Jaya Yogyakarta 10 10%


(61)

Pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa setengah dari responden diambil dari kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagian lagi diambil dari beberapa kampus yang ada di Yogyakarta secara random.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Pria 41 41%

2 Wanita 59 59% Total 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan jenis kelamin wanita lebih banyak dibandingkan responden pria, itu didapat dengan cara yang tidak sengaja dengan bertemu pada responden.

Tabel 4.3

Karasteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Persentase 1 < 20 Tahun 40 40% 2 20-25 Tahun 52 52% 3 26-30 Tahun 8 8%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat responden yang paling banyak berusia 20-25 tahun yang dapat disimpulkan bahwa usia produktif sudah memiliki pengetahuan tentang uang elektronik (e-money).


(62)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

No Status Pernikahan Jumlah Persentase 1 Belum Menikah 100 100% 2 Menikah - - Total 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.4 diatas karakteristik responden berdasarkan status pernikahan bahwa seluruhnya belum menikah atau bekeluarga.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase 1 SMA atau sederajat 95 95% 2 Diploma - -

3 S1 5 5%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.5 diatas berdasarkan pendidikan terakhir mayoritas responden tamatan/lulusan SMA atau sederajat yang sekarang sedang menjalankan pendidikan S1 di Yogyakarta.

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Mahasiswa 100 100% 2 Pegawai/swasta - - Total 100 100%


(63)

Pada tabel 4.6 diatas berdasarkan karakteristik pekerjaan responden bahwa seluruh responden merupakan mahasiswa yang sedang melakukan pendidikan di Yogyakarta karena sesuai dengan data penelitian yang ingin diteliti yaitu mahasiswa di Yogyakarta.

C. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidak kuisioner yang akan diberikan kepada responden. Dengan menggunakan SPSS versi 16.0, validnya suatu data dimana rhitung ≥ rtable maka dapat dikatakan valid.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas

Variabel Item rhitung Keterangan

Manfaat

X1.1 0,637 Valid

X1.2 0,514 Valid

X1.3 0,580 Valid

X1.4 0,679 Valid

Resiko

X2.1 0,729 Valid

X2.2 0,542 Valid

X2.3 0,808 Valid

X2.4 0,612 Valid

Kemudahan

X3.1 0,671 Valid

X3.2 0,639 Valid

X3.3 0,796 Valid

X3.4 0,836 Valid

Kepercayaan

X4.1 0,619 Valid

X4.2 0,624 Valid

X4.3 0,713 Valid

X4.4 0,750 Valid


(64)

Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa rtabel sebesar 1,966 lebih besar dari rhitung jadi kesimpulannya semua variabel yang ada dikatakan valid.

2. Uji Reabilitas

Uji Reliabilitas untuk mengukur nilai yang ada pada variabel kuisioner sehingga dapat menghasilkan data yang konsisten dengan menggunakan alat uji statistik SPSS versi 16.0, dapat dikatakan reliable apabila cronbach’s alpha lebih besar dari 0,06.

Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas Cronbach's

Alpha

N of Items

Keterangan

0,622 4 Reliable

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,622, nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang ada pada penelitian ini reliable.

D. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat untuk dipergunakan dalam penelitian ini. Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas data secara statistik, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas.


(65)

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat pada model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dapat diketahui dengan analisis uji statistik peneliti. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dalam penelitian ini dapat terlihat pada table 4.9.

Tabel 4.9 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kolmogorov-Smirnov Z .868

Asymp. Sig. (2-tailed)

.439 Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.9 menunjukkan nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.868 dengan nilai probabilitas signifikan (Asymp. Sig) sebesar 0.439. karena nilai Asymp. Sig > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi penelitian ini terdistribusi normal.

2. Uji Multikolerasi

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel Independen dalam model regresi, Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.10


(66)

Tabel 4.10 Uji Multikolerasi

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.10 terlihat bahwa menunjukan semua nilai VIF dari semua variabel independen dalam penelitian ini mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF ≤ 10. Maka dapat dikatakan berarti data terbebas dari multikolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat menguji pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil analisis dapat diliha pada tabel 4.11

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

Manfaat .798 1.254

Resiko .908 1.102


(67)

Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas

Model

Sig.

1 (Constant) .056

Manfaat .159

Resiko .929

Kemudahan .539

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Output menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan karna nilai signifikan ≥ 0,05 antara seluruh variabel independen terhadap nilai absolute residual sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non heteroskedastisitas terpenuhi.

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ini untuk melihat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, membuktikan adanya hubungan positif atau negatif pada variabel manfaat penggunaan, resiko penggunaan dan kemudahan penggunaan secara parsial dan simultan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money, berikut merupakan hasil analisis statistik menggunakan SPSS versi 16.0.


(68)

Tabel 4.12 Analisis Data SPSS

Model

Unstandardized

Coefficients T hitung Signifikan B

(Constant) 4.559 3.171 0,002

Manfaat 0,224 2.048 0,043

Resiko 0,154 1.841 0,069

Kemudahan 0,240 2.919 0,004 Sumber : Data diolah, 2016

Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat hasil persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 0,224 X1 +0,154 X2 + 0,240 X3

Hasil persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a = 4,559 merupakan nilai konstan, jika nilai X1,X2 dan X3 merupakan 0 maka nilai keputusan dari penggunaan e-money adalah 4,559

b1 = 0,224 artinya variabel manfaat memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money

b2 = 0,154 artinya variabel resiko memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money

b3 = 0,240 artinya variabel kemudahan memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money

1. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen yaitu manfaat, resiko, kemudahan terhadap variabel dependen yaitu


(69)

kepercayaan penggunaan e-money secara parsial. Untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money. Hasil uji t dapat dilihat dengan membandingkan thitung dengan nilai ttabel, dimana df= (100-1) = 99 dengan tingkat signifikan 5% yaitu sebesar 1,98447, jadi jika thitung lebih besar dari ttable maka variabel independen terhadap variabel dependen memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial.

Berikut hasil yang didapat pada tabel 4.12, maka dapat dijelaskan bahwa:

a. Uji t terhadap variabel manfaat penggunaan

Pada hipotesis ini diduga bahwa variabel manfaat penggunaan memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta untuk menggunakan e-money. Dimana hipotesis nol ( H0) dan hipotesis alternatif (H1) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ho: Manfaat penggunaan tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

Ha1: Manfaat penggunaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat hasil nilai thitung pada variabel manfaat sebesar 2,048 lebih besar dari ttabel yang nilainya (100-2)


(70)

1,98447 dan nilai probabilitas pada variabel manfaat penggunaan memiliki nilai signifikan sebesar 0,043 kurang dari 0,05, jadi , H0 ditolak dan dan H1 dapat diterima, berarti variabel manfaat secara signifikasi berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

b. Uji t terhdap variabel resiko penggunaan

Pada hipotesis ini diduga bahwa variabel resiko penggunaan memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta untuk menggunakan e-money. Dimana hipotesis nol ( H0) dan hipotesis alternatif

(H1) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ho: Resiko penggunaan tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

Ha2: Resiko penggunaan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat hasil nilai thitung pada variabel resiko sebesar 1,841 lebih kecil dari ttabel yang nilainya (100-2) 1,98447 dan nilai probabilitas pada variabel manfaat penggunaan memiliki nilai signifikan sebesar 0,069 lebih dari 0,05, jadi , H0 diterima dan H1 dapat ditolak, berarti variabel resiko tidak berpengaruh signifikasi.


(71)

c. Uji t terhadap variabel kemudahan penggunaan

Pada hipotesis ini diduga bahwa variabel kemudahan penggunaan memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta untuk menggunakan e-money. Dimana hipotesis nol ( H0) dan hipotesis alternatif (H1) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ho: Kemudahan penggunaan tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

Ha3: Kemudahan penggunaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat hasil nilai thitung pada variabel kemudahan sebesar 2,919 lebih besar dari ttabel yang nilainya (100-2) 1,98447 dan nilai probabilitas pada variabel kemudahan penggunaan memiliki nilai signifikan sebesar 0,04 kurang dari 0,05, jadi, H0 ditolak dan dan H1 dapat diterima, berarti variabel kemudahan secara signifikasi berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan

e-money. 2. Uji f (Uji Serempak)

Uji f ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu manfaat, resiko, kemudahan mempengaruhi variabel


(72)

dependen yaitu kepercayaan yang dilakukan secara bersama-sama atau serempak.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 44.981 3 14.994 9.469 .000a

Residual 152.009 96 1.583 Total 196.990 99

Sumber : Data diolah, 2016

Dari hasil analisi uji f pada tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa probabilitasnya sebesar 0,000, jadi dapat dilihat bahwa signifikan karena nilainya lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara variabel manfaat, resiko dan kemudahan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi ini tujuannya untuk melihat kecocokan model atau seberapa besar variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dari hasil regresi yang ada. Apabila nilai koefisien determinasi yaitu antara 0 dan 1, apabila nialai R2 mendekati angka 1 maka akan semakin kuat pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen dan sebaliknya apabila nila R2 mendekati angka 0 maka variabel dependen terhadap variabel independen memiliki pengaruh yang lemah.


(1)

4.

Kepercayaan

Correlations

p1 p2 p3 p4 Total

p1 Pearson Correlation 1 .280** .139 .238* .619**

Sig. (2-tailed) .005 .167 .017 .000

N 100 100 100 100 100

p2 Pearson Correlation .280** 1 .336** .238* .624**

Sig. (2-tailed) .005 .001 .017 .000

N 100 100 100 100 100

p3 Pearson Correlation .139 .336** 1 .456** .713**

Sig. (2-tailed) .167 .001 .000 .000

N 100 100 100 100 100

p4 Pearson Correlation .238* .238* .456** 1 .750**

Sig. (2-tailed) .017 .017 .000 .000

N 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation .619** .624** .713** .750** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

Variabel

Item

r

hitung

Keterangan

Manfaat

X1.1

0,637

Valid

X1.2

0,514

Valid

X1.3

0,580

Valid

X1.4

0,679

Valid

Resiko

X2.1

0,729

Valid

X2.2

0,542

Valid

X2.3

0,808

Valid


(2)

Kemudahan

X3.1

0,671

Valid

X3.2

0,639

Valid

X3.3

0,796

Valid

X3.4

0,836

Valid

Kepercayaan

X4.1

0,619

Valid

X4.2

0,624

Valid

X4.3

0,713

Valid

X4.4

0,750

Valid

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa

Mean .0000000

Std. Deviation 1.23913021

Most Extreme Differences

Absolute .087

Positive .087

Negative -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .868

Asymp. Sig. (2-tailed) .439

a. Test distribution is Normal.

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Manfaat .798 1.254

Resiko .908 1.102


(3)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.742 .901 1.933 .056

manfaat -.097 .069 -.161 -1.421 .159 .798 1.254

Resiko .005 .053 .009 .089 .929 .908 1.102

kemudaha

n .032 .052 .067 .617 .539 .864 1.158

a. Dependent Variable: ABSRESIT

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .478a .228 .204 1.258 1.843

a. Predictors: (Constant), kemudahan, resiko, manfaat b. Dependent Variable: kepercayaan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 44.981 3 14.994 9.469 .000a

Residual 152.009 96 1.583

Total 196.990 99

a. Predictors: (Constant), kemudahan, resiko, manfaat b. Dependent Variable: kepercayaan


(4)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.559 1.438 3.171 .002

Manfaat .224 .109 .206 2.048 .043 .798 1.254

Resiko .154 .084 .173 1.841 .069 .908 1.102

Kemudah

an .240 .082 .282 2.919 .004 .864 1.158

a. Dependent Variable: kepercayaan

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) manfaat resiko kemudahan

1 1 3.970 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .017 15.368 .00 .00 .66 .36

3 .009 21.558 .17 .29 .33 .64

4 .005 27.781 .83 .71 .01 .00

a. Dependent Variable: kepercayaan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 10.18 13.53 12.01 .674 100

Std. Predicted Value -2.718 2.248 .000 1.000 100

Standard Error of Predicted

Value .137 .545 .240 .076 100

Adjusted Predicted Value 10.31 13.56 12.01 .675 100

Residual -2.882 4.655 .000 1.239 100


(5)

Stud. Residual -2.362 3.755 .000 1.005 100

Deleted Residual -3.066 4.796 .000 1.291 100

Stud. Deleted Residual -2.421 4.044 .004 1.025 100

Mahal. Distance .175 17.593 2.970 2.656 100

Cook's Distance .000 .107 .011 .019 100

Centered Leverage Value .002 .178 .030 .027 100

a. Dependent Variable: kepercayaan

LAMPIRAN 4

Dokumentasi:


(6)