-
Gender role
Terdiri dari 2 macam skala yaitu :
Gender Role
–
Masculine
GM,
Gender Role
–
Feminine
GF 6.
Skala
Personality Psychopathology Five
Psy-5 meliputi
aggressiveness
AGGR,
psychoticism
PSYC,
discotraint
Disc,
negative emotionalityneuroticism
NEGE,
introversionlow positive emotionality
INTR 7.
Skala tambahan 8.
Code type adalah skala – skala klinik dengan skor T tertinggi.
2.2. Ego strength,
Dominansi
dan Responsibility
Ego strength
adalah kualitas yang ektif melekat membawa berbagai bentuk energi dan getaran pada orang selama kehidupan Sadock, 2010.
Ego strength
ini mencerminkan inti dari jiwa dan akhirnya membangun komitmen yang solid menuju ideal, kepercayaan, orang lain yang
signifikan dan masyarakat yang lebih luas Sadock, 2009. Menurut prinsip epigenetik, menyatakan bahwa
ego strength
ada selama masa kehidupan, namun beberapa meningkat dalam hubungan
untuk resolusi positif yang berhubungan dengan krisis psikososial, khususnya harapan dari dasar kepercayaan versus ketidakpercayaan masa
kanak-kanak, kepercayaan dari otonomi versus malu atau ragu anak usia dini,tujuan dari inisiatif versus rasa bersalah masa kanak awal,
kompetensi dari industri versus rendah diri masa kanak, kesetiaan dari
fase identitas versus kebingungan identitas masa remaja, cinta dari keintiman versus isolasi dewasa awal, perawatan pada fase generativitas
versus stagnasi dewasa, kebijaksanaan dari integritas versus putus asa dewasa tua. Komponen hirarki Erikson juga sesuai dengan kemungkinan
ego strength
selanjutnya ditingkatkan melaluui resolusi positif dari krisis psikososial sebelumnya. Ego dibentuk menurut kebutuhan psikososial
Sadock, 2009; Schneider, 2005.
Ego strength
terdiri dari kemampuan untuk mengerti, mengartikan dan melakukan hubungan langsung, kontrol diri dan apa yang akan
dilakukan, konsistensi, koheren dan harmoni, rekognisi dari potensi. Pada teori Erikson, terdapat delapan krisis perkembangan yang
harus dinegosiasikan seseorang untuk perkembangan yang sehat dan ego yang kuat Sadock, 2009. Catatan tentang suatu krisis menyiratkan bahwa
perkembangan normal tidak berlangsung secara mulus, tetapi lebih cenderung menyatakan bahwa ego hanya dapat berkembang melalui
pemecahan serangkaian konflik Schneider, 2005. Meskipun terdapat beberapa titik pada siklus kehidupan di mana krisis tertentu akan menjadi
lebih signifikan dibanding yang lain, semua krisis ada di sepanjang kehidupan seseorang Sadock, 2009. Yang penting untuk Erikson,
konflik-konflik ini ditentukan oleh masyarakat dan budaya tempat orang itu tinggal Schneider, 2005. Namun sementara tantangan sosial ini
bersamaan dengan aspek tertentu perkembangan psikologis, mereka lebih tepat dipahami sebagai konflik emosional Schneider, 2005. Jika
dinegosiasikan dengan baik, konflik akan menghasilkan pencapaian
ego strength
tertentu, yang dapat dipahami sebagai kualitas adaptif primer yang mengarahkan pada peningkatkan sensasi kekuatan internal dan
koherensi dalam diri seseorang Markstrom, et al., 2005; Newman, 2009 . Jika suatu krisis gagal dinegosiasikan, antipati
ego strength
tersebut akan terjadi, dan akan tidak produktif terhadap perkembangan. Namun,
sementara tingkat antipati yang tinggi akan menghasilkan derajat
ego strength
yang lebih rendah, sejumlah antipati akan diperlukan untuk bertahan hidup, karena baik hal-hal positif dan negatif secara bersamaan
akan berkontribusi pada kapasitas adaptif seseorang Sadock, 2009; Newman, 2011. Misalnya, untuk dapat menghargai dan memahami cinta
sepenuhnya, seseorang juga harus mengalami sejumlah penolakan Maramis, 2010.
Ego strength
lebih berorientasi ke sifat feminin, misalnya
care
dan
love
, sementara
will
,
purpose
dan
competence
terkait dengan stereotipik karakteristik maskulin.
Ego strength
yang lebih tinggi berhubungan dengan konsolidasi ide yang lebih kuat, riset ini mengantisipasi bahwa
kesepakatan yang lebih kuat untuk identitas gender yang lebih kuat berupa maskulin, feminin, dan androgen akan berhubungan dengan
ego strength
yang lebih tinggi. Schneider, 2005 Dominansi merupakan salah satu nilai yang dibutuhkan agar
berwibawa dalam tatap muka, mampu mempengaruhi orang lain, tidak mudah diintimidasi, merasa aman dan percaya diri. Pada dominansi ini
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Selain itu dominansi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pola asuh Butcher, 2001.
Responsibility
merupakan salah satu nilai yang diperlukan agar siap dan mampu menerima konsekwensi atas perbuatan sendiri, dapat
dipercaya, dapat diandalkan dan memiliki tanggung jawab. Pada
responsibility
ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, lingkungan dan pola asuh Butcher, 2001.
14
BAB III METODE PENELITIAN