4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. MMPI 2-Dx
MMPI 2 adalah suatu tes psikologi untuk mengidentifikasi psikopatologi dan tipe kepribadian seseorang. Penggunaan MMPI 2 dapat membantu penentuan pola
perilaku, pola berpikir serta kekuatan ego seseorang dimana data tersebut sangat berguna bagi konselor dan terapis Polimeni,2010; Kasan,2011.
MMPI merupakan instrumen psikiatri dan psikologi yang cukup popular dan banyak digunakan untuk penelitian maupun skrining penerimaan atau
penempatan pegawai, pengukuran fungsi mental, prediksi perilaku dengan melihat psikopatologi yang terjadi Sepehrmanesh, 2008. MMPI-2 juga sering digunakan
sebagai skrining maupun penelitian dalam penjara Craig, 2008. MMPI mulai dikembangkan sejak akhir 1930-an oleh Starke R. Hathaway,
PhD psikolog dan J. Charnley Mc Kinley, MD psikiater, dirumah sakit dari Universitas Minnesota, Minneapolis, USA. MMPI dipublikasikan pertama kali
pada tahun 1943 dengan beberapa skala yang masih sedikit kemudian berkembang sampai saat ini Gunawan, 2008.
MMPI sebagai tes kepribadian merujuk pada pembahasan ada tidaknya psikopatologi karena statemen pertanyaannya membandingkan kelompok
normatif normal dengan kelompok kasus. Pertanyaannya berupa statemen yang dijawab ya atau tidak dan bersifat umum yang biasanya dimodifikasi sesuai
budaya setempat dan terdiri dari 567 pertanyaan. MMPI-2 versi Indonesia mulai
divalidasi tahun 2003, diawali dengan studi kepustakaan pada Januari-Februari 2003, dilanjutkan dengan tes validitas Maslim, 2003. MMPI 2 disempurnakan
kembali dalam buku panduan edisi Januari 2011 sebagai MMPI-2Dx Kasan, 2011
Struktur MMPI 2 Dx terdiri dari: Butcher, 2001; Kasan, 2001; Graham, 2006
1. Skala Validitas
Merupakan indikator untuk menilai apakah peserta tes telah menjawab pertanyaan tes sesuai dengan kondisi peserta tes. Peserta tes mungkin menjawab tes dengan
berbagai kemungkinan: banyak jawaban dikosongkan, secara random, tidak konsisten atau distorsi dari keadaan yang sebenarnya
-
Cannot say
soal tes tak terjawab -
Monitoring inkonsisten Vrin dan Trin -
Monitoring infrekwen F,Fb, Fp -
Monitoring sikap
defensive
L,K,S,FBS,Fs -
Monitoring
overreporting
dan
underreporting
tambahan Ds, Dsr, Od, Esd, Wsd, Mp, Ss
2. Skala Klinik dan Sub SkalaKlinik
- Skala 1:
Hypochondriasis
Hs -
Skala 2:
depression
D -
Skala 3:
hysteria
Hy -
Skala 4:
psychopathic deviate
Pd -
Skala 5:
ma sculinity-feminity
Mf
- Skala 6:
paranoid
Pa -
Skala 7:
psychastenia
Pt -
Skala8:
schizophrenia
Sc -
Skala 9:
hypomania
Ma -
Skala 0:
social introversion
Si 3.
Skala
Restructured Clinical
atau RC inti dari skala klinik Dikembangkan oleh Tellegen dkk 2003 untuk mengurangi kendala pada skala
klinik yang heterogen karena skala klinik sebagian besar dipengaruhi oleh unsur emosional dan
maladjustment. Restructure clinical scale
berusaha mengeluarkan faktor
general stress, maladjustment
dan
demoralization
dari skala klinik. Terdiri dari 9 skala yaitu:
-
Demoralization
RCd Merupakan indikator
unhappiness
dan
dissatisfaction
. Skor tinggi ≥ 65 mencerminkan cemas, depresi dan tegang. Merasa tidak aman, pesimistik, rendah
diri dan resiko bunuh diri. Skor sangat tinggi ≥ 75 menunjukkan ketidakmampuan
untuk mengatasi keadaan. -
Somatic complaints
RC1 Makin tinggi skor makin kuat interpretasi ke
arah faktor psikologis. Skor ≥ 65 menunjukkan banyak keluhan fisik, preokupasi pada kesehatannya, capek, lemah,
sakit kronik dan stress atau kesulitan dalam hubungan interpersonal. Skor sangat tinggi ≥ 75 sangat mengeluh sakit fisik dan sangat preokupasi sakit fisik serta
menolak semua penjelasan secara psikologik.
-
Low positive emotions
RC2 Indikator yang bagus untuk
depresi. Skor tinggi ≥ 65 mengalami depresi anhedonia, rasa tidak aman, pesimistik, menyendiri, rasa bosan, tak bersemangat
dan pasif. -
Cynicism
RC3 Sulit membina hubungan harmonis dengan orang lain. Skor ≥ 65 adalah orang lain
tidakdapat dipercaya, mementingkan diri dan eksploitatif . Skor ≤ 40 menunjukkan
naïf, mudah tertipu dan percaya berlebihan pada orang lain. -
Antisocial behavior
RC4 Skor tinggi ≥ 65 menunjukkan perilaku antisocial, agresif, marah-marah,
argumentative, sulit mentaati peraturan yang berlaku, resiko tinggi memakai narkoba dan seks bebas serta cenderung terjadi konflik dengan orang lain.
-
Ideas of persecution
RC6 Indikator untuk kecurigaan sampai den
gan waham paranoid. Skor tinggi ≥ 65 menunjukkan ide paranoid menonjol, merasa terancam oleh kedengkian orang
lain, merasa menjadi korban niat jahat orang lain, sangat mencurigai orang lain dan merasa diperlakukan tidak adil.
-
Dysfunctional negative emotions
RC7 Merupakan indikator emosi negatif
. Skor tinggi ≥ 65 menunjukkan cemas, marah, khawatir berlebihan, sensitif terhadap kritik, sedih, preokupasi pada kegagalan,
merasa bersalah, merasa tidak aman dan merasa sangat terganggu.
-
Aberrant experiences
RC8 Indikator pemikiran dan pengalaman yang aneh. Skor ≥ 65 menunjukkan karakter
skizotipal.skor sangat tinggi ≥ 75 untuk melihat kemungkinan skizofrenia, gangguan waham dan gangguan skizoafektif.
-
Hypomanic activation
RC9 Merupakan indikator
gejala hipomanik. Skor ≥ 65 menunjukkan harga diri melambung, sangat energik,
sensation-seeking
berani melakukan tindakan beresiko tinggi, agresif, impulsif, euforia, pencepatan pikiran dan kebutuhan tidur
berkurang. S kor sangat tinggi ≥ 75 kemungkinan manik atau episode hipomanik
mungkin gangguan bipolar. 4.
Skala
Content
dan Skala
Content Component
Dikelompokkan menjadi 4 yaitu kelompok
internal symptom
o
Anxiety
ANX o
Fears
FRS o
Obsessions
OBS o
Depressions
DEP o
Health Concerns
HEA o
Bizarre Mentation
BIZ kelompok
eksternal
atau
aggressive tendencies
o
Anger
ANG o
Cynicism
CYN o
Antisocial Pratices
ASP
o
Type A
TPA kelompok
devalued view of the self
o
Low self esteem
LSE kelompok
general problem areas
o
Social Discomfort
SOD o
Family Problem
FAM o
Work Interference
WRK o
Negative Treatment Indicators
TRT 5.
Skala suplemen Dikelompokkan menjadi :
-
Broad personality characteristics
Skala ini ada 5 skala yaitu: ansietas A, Represi R,
Ego strength
Es, Dominansi Do,
Responsibility
Re Skala ini baik apabila nilai ≥65. Skala ini untuk mengukur ansietas,
adaptasi, fleksibilitas, kemampuan mengatasi masalah, rasa percaya diri, tanggung jawab.
-
Generalized emotional distress
Skala ini ada 3 yang dilihat yaitu :
Maladjustment
Mt,
Post Traumatic Stress Disorder-Keane
PK,
Marital Distress
MDS -
Behavioural dyscontrol
Skala ini terdiri dari 5 skala yaitu :
Hostility
Ho,
Over-controlled hostility
OH,
Mac
–
Andrew Alcoholism Revisid
MAC-R, Addiction
Admission Scale
AAS,
Addictional Potensial Scale
APS
-
Gender role
Terdiri dari 2 macam skala yaitu :
Gender Role
–
Masculine
GM,
Gender Role
–
Feminine
GF 6.
Skala
Personality Psychopathology Five
Psy-5 meliputi
aggressiveness
AGGR,
psychoticism
PSYC,
discotraint
Disc,
negative emotionalityneuroticism
NEGE,
introversionlow positive emotionality
INTR 7.
Skala tambahan 8.
Code type adalah skala – skala klinik dengan skor T tertinggi.
2.2. Ego strength,