KOMPETISI BEBERAPA JENIS GULMA DAN POPULASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH ( Arachis hypogeae L ) VARIETAS KANCIL

(1)

1.1 Latar Belakang

Tanaman kacang tanah pada dasarnya dapat ditanam hampir di semua jenis tanah, mulai tanah bertekstur ringan (berpasir), bertekstur sedang (lempung berpasir), hingga bertekstur berat (lempung). Namun, tanah yang paling sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah yang bertekstur ringan dan sedang. Saat ini, sebagian besar (lebih dari 500.000 hektar) budidaya kacang tanah di Indonesia dilakukan di tanah Alfisol (Anonimous, 2011 b).

Produktivitas yang rendah dan tingkat konsumsi kacang tanah yang tinggi menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengimpor kacang tanah terbesar di dunia (Peanut Farmer, 1995 dalam Heryanto 2010). Pada tahun 2005, impor kacang tanah Indonesia sebesar 118.758 ton (Kompas, 2005). Hasil rata-rata kacang tanah di Indonesia adalah 1,08 ton per hektar pada tahun 2001 dan 1.6 ton per hektar pada tahun 2005 (Deptan, 2006).

Pada sistem produksi pertanian, munculnya gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman dalam mendapatkan sarana tumbuh yang terbatas jumlahnya. Gulma dapat mengganggu atau merugikan kepentingan manusia berupa perolehan hasil usaha tani dari segi keindahan tanam, kelancaran transportasi, perairan, efisiensi penggunaan air, dan saluran irigasi (Sembodo, 2005).


(2)

Menurut Djafaruddin (2007), gulma merupakan jasad pengganggu berupa tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae/Spermatophyta). Adanya gulma di sekitar tanaman budidaya tidak dapat dihindari, terutama jika lahan pertanaman tersebut tidak dikendalikan dengan baik dan benar. Gulma merupakan tumbuhan, oleh karena itu gulma juga memerlukan persyaratan tumbuh seperti halnya dengan tanaman lain, seperti kebutuhan akan cahaya, nutrisi, air, CO2, serta gas lainnya, ruang, dan sebagainya. Persyaratan tumbuh yang sama tersebut dapat

mengakibatkan adanya asosiasi gulma dengan tanaman budidaya. Akibatnya akan terjadi perebutan bahan-bahan yang digunakan antara gulma dengan tanaman, apalagi jika bahan-bahan tersebut terbatas. Persaingan gulma dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk berproduksi, persaingan atau kompetisi antara gulma dan tanaman yang kita usahakan di dalam menyerap unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah, dan penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis,

menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas dan kuantitas (Moenandir, 1993 dalam Mayasari, 2011).

Kerugian yang ditimbulkan akibat gulma berupa penurunan produksi dari beberapa tanaman adalah sebagai berikut : padi 10,8 %; sorgum 17,8 %; jagung 13 %; tebu 15,7 %; cokelat 11,9 %; kedelai 13,5 % dan kacang tanah 11,8 % (Rogomulyo.2005)

Percobaan ini dilakukan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:

(1) Bagaimana pengaruh jenis gulma terhadap tanaman kacang tanah varietas Kancil?


(3)

(2) Berapakah populasi gulma yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah varietas Kancil?

(3) Bagaimana interaksi antara jenis gulma dengan populasi gulma

1.2 Tujuan

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

(1) Mengetahui apakah jenis gulma berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Kancil.

(2) Menentukan pengaruh populasi gulma yang dapat menurunkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Kancil.

(3) Mengetahui interaksi antara jenis gulma dengan kerapatan populasi gulma.

1.3 Landasan Teori

Gulma merupakan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tidak akan pernah hilang dari pandangan petani, penyuluh, peneliti, dan pengambil kebijakan karena keberadaanya lebih banyak merugikan dari pada memberikan keuntungan

(Klingman dan Ashton, 1975).

Semua tumbuhan termasuk gulma mempunyai keperluan hidup yang hampir serupa. Tumbuhan memerlukan sinar matahari, air, unsur hara, dan ruangan sebagai tempat tumbuh. Dengan adanya kesamaan kebutuhan tersebut, dalam keadaan tertentu akan terjadi suatu persaingan untuk mendapatkan kebutuhan hidup antara tanaman budidaya dengan gulma (Tjitrosoedirjo dkk., 1984).


(4)

Sifat kompetitif gulma terhadap tanaman budidaya merupakan penyebab dasar dampak negatif yang ditimbulkannya. Gulma yang berada di areal pertanaman menyebabkan terjadinya kompetisi antara keduanya. Kompetisi ini terjadi karena ada persamaan kebutuhan yang sama untuk tumbuh dan berkembang seperti ruang tumbuh, unsur hara, air, cahaya matahari, dan karbondioksida. Namun kompetisi antara gulma dan tanaman tidak akan terjadi apabila unsur-unsur yang

diperebutkan dalam jumlah yang cukup. Apabila kebutuhan tanaman tidak terpenuhi secara optimal, maka akan menyebabkan adanya penurunan hasil produksi tanaman budidaya (Moenandir, 1990 a).

1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, berikut disusun kerangka pemikiran untuk memberikan penjelasan teoritis terhadap perumusan masalah.

Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon

pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor gulma, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.

Gulma dalam batasan umum yaitu tumbuhan yang merugikan manusia, sehingga manusia berusaha untuk mengendalikannya. Sedangkan dalam batasan khusus gulma dalah tumbuhan yang tumbuh dapat mengganggu tanaman serta dapat merugikan manusia karena merusak nilai aestetika.


(5)

Pengendalian gulma sangat penting dilakukan karena gulma dapat menurunkan produksi tanaman kacang tanah akibat kompetisi gulma dengan tanaman

budidaya. Kompetisi tersebut yaitu dalam memperebutkan sarana pertumbuhan diantaranya cahaya matahari, air, ruang, unsur hara, karbondioksida, nutrisi dan sebagainya.

Kompetisi ini biasanya berkaitan dengan sifat gulma dan kerapatan gulma. Sifat pertumbuhan gulma yang berbeda akan menentukan daya saing gulma tersebut terhadap suatu tanaman, begitu pula dengan kerapatan gulma, semakin rapat populasi gulma maka produksi tanaman akan semakin menurun.

Untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh jenis dan kerapatan gulma tersebut maka diambil beberapa spesies gulma untuk mewakili setiap jenis gulma yang ada, yaituBorreria alata,Cyperus rotundus,Paspalum conjugatum,Asystasia gangetica, danSetaria plicata, serta populasi gulma yang berbeda-beda, yaitu 0, 20, 40, dan 60 gulma/m2.


(6)

1.5 Hipotesis

Dari kerangka pemikaran yang telah dikemukakan dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

(1) Jenis gulma berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah varietas Kancil.

(2) Populasi gulma berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Kancil.

(3) Interaksi antara jenis gulma dan populasi gulma akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Kancil.


(7)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kacang Tanah

Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya.

Kacang tanah Varietas Kancil toleran gejala klorosis daun. Produktivitas rata-rata mencapai 2,0 ton/ha. Berbiji 2 perpolong (Spanish), ukuran sedang (35–40 g/100 biji). Kancil tahan terhadap penyakit bakteri layu, agak tahan penyakit bercak daun dan karat, agak tahan infeksi Aspergillus lavus. Umur panen 90–95 hari (Anonimous, 2011 c).

2.2 Kesesuaian Lahan Kacang Tanah

Kacang tanah pada umumnya ditanam hampir di semua jenis tanah, mulai tanah bertekstur ringan (berpasir), bertekstur sedang (lempung berpasir), hingga bertekstur berat (lempung). Namun, tanah yang paling sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah yang bertekstur ringan dan sedang. Suhu udara yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah adalah antara 25-27 °C,


(8)

sedangkan curah hujan 400 - 1.100 mm dan kelembaban 50–80% (Djaenudin dkk, 2003).

2.3 Gulma

Gulma merupakan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tidak akan pernah hilang dari pandangan petani, penyuluh, peneliti, dan pengambil kebijakan karena keberadaanya lebih banyak merugikan dari pada memberikan keuntungan. Oleh karena itu, manusia selalu berusaha mengelolanya. Pengelolaan gulma sudah lama dikenal oleh petani yang mereka kenal dengan pengendalian dimana sesuai dengan dimulainya bercocok tanam (Klingman dan Ashton, 1975). Namun, sikap dan kepentingan manusia sangat menentukan apakah gulma tersebut mengganggu atau dianggap berguna. Surjani (1977) mengidentifikasi bahwa dari 80 jenis gulma penting di Indonesia tercatat 59 jenis (74%) dapat memberikan manfaat bagi manusia.

Dalam pengelolaan, umumnya gulma dibedakan berdasarkan tempat hidup (gulma darat dan air), siklus hidup ( semusim, dua musim, dan sepanjang musim) serta morfologi (berdaun lebar, rumput, dan teki) (Mercado, 1979).

2.3.1.1 Boreria alataL.

GulmaBoreria alataL terrmasuk ke dalam familiRubiaceaedan merupakan tumbuhan semusim (annual). Gulma ini berakar tunggang, batang segi empat dan berambut, dan memiliki daun yang letaknya saling berhadapan. Gulma ini


(9)

Afrika Barat Laut, Asia Selatan, bagian Barat dan Utara Australia, dan kepulauan di Pasifik Selatan (Gorham dan Hosking, 2007 dalam Palasta, 2007).

Gambar 1. Borreria alata

2.3.2Asystasia gangeticaL.

Asystasia gangeticaL merupakan tumbuhanperennialyang tumbuh menjalar sampai ketinggian 50 cm. Daun berbentuk oval dan kadang-kadang hampir berbentuk segitiga dengan panjang 2,5—16,5 cm dan lebar 0,5—5,5 cm. Batang dan daunnya berbulu halus, bunga berwarna putih atau ungu, dan bentuknya menyerupai lonceng dengan panjang 2—2,5 cm. Buahnya seperti kapsul, berisi empat buah biji dan panjang sekitar 3 cm. Dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis (Gorham dan Hosking, 2007 dalam Palasta, 2007).


(10)

2.3.3Setaria plicata

Setaria plicatamerupakan gulma golongan rumput (poaceae) dan perennial dengan batang tegak atau berbaring, dan kuat. Panjang batang 45—130 cm dan berdiameter 3—6 mm. Daunnya berbulu dengan perbungaan malai. Malai terbuka, bulat telur, dan padat. Cabang malai primer mendaki, panjangnya 4—8 cm steril di ujung. Bunga antera 3 dan buahnyaCaryopsis. Tersebar dengan iklim Asia, seperti Cina dan Asia Timur. Tropis Asia, misalnya India, Malaysia, dan Papua (Clayton, 2008).

Gambar 3.Setaria plicata

2.3.4Paspalum conjugatum

Paspalum conjugatummerupakan gulma golongan rumput yang pertumbuhannya kuat, merayap, dengan stolon panjang. batang tegak 40—80 (100) cm, bercabang, padat, dan agak pipih. Daun berselubung biasanya 30—50 mm. Perbungaan dua atau kadang-kadang tiga tandan divergen dengan rambut panjang di pinggiran berwarna coklat tua. Persentase perkecambahan bijiPaspalum conjugatum biasanya rendah. Pembungaan dimulai 4—5 minggu setelah kecambah muncul dan terus berbunga sepanjang tahun. Tunas baru berkembang di setiap node akar (Anonimous, 2011 a).


(11)

Gambar 4.Paspalum conjugatum

2.3.5Cyperus rotundus

Cyperus rotundusmerupakan gulma famili Cyperaceae yang mempunyai akar dan umbi. Batang teki berbentuk tumpul atau segitiga dan daun pada pangkal batang terdiri dari 4—10 helai, bunganya memiliki benang sari yang berjumlah tiga helai, kepala sari kuning cerah, dan tangkai putiknya bercabang tiga dan berwarna coklat. Gulma teki tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1—1.000 meter dpl dengan curah hujan antara 1.500—4.000 mm (Moenandir, 1990 c).


(12)

2.4.6 Kerapatan Gulma

Perbedaan kerapatan gulma akan menentukan besarnya gangguan gulma. Kerapatan gulma yang tumbuh pada suatu areal pertanian bervariasi menurut musim. Pada musim hujan persediaan air cukup sehingga populasi gulma banyak, dan sebaliknya pada saat musim kemarau (Sembodo, 2010).

2.4 Persaingan Tanaman dengan Gulma

Dalam sistem pertanian, keberadaan gulma tidak dikehendaki karena menimbulkan berbagai kerugian, yaitu (1) menurunkan produksi akibat persaingan dengan tanaman pokok dalam pengambilan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang tumbuh, (2) menurunkan mutu hasil akibat kontaminasi dengan bagian-bagian gulma, (3) mengeluarkan senyawa allelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, (4) menjadi inang bagi hama dan pathogen yang menyerang tanaman, (5) mengganggu tata guna air, (6) secara umum meningkatkan biaya usaha tani (Sukman dan Yakup, 1995).

Penurunan hasil pertanian yang disebabkan oleh gulma dapat mencapai 20—80% bila gulma tidak dikendalikan. Gulma yang berkembang di areal pertanaman menjadi saingan utama dalam memperoleh unsur hara, air, sinar matahari, dan tempat tumbuh sehingga berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman (Moenandir, 1990 b).


(13)

Kerugian yang ditimbulkan akibat gulma berupa penurunan produksi dari beberapa tanaman adalah sebagai berikut : padi 10,8 %; sorgum 17,8 %; jagung 13 %; tebu 15,7 %; cokelat 11,9 %; kedelai 13,5 % dan kacang tanah 11,8 % (Rogomuly, 2005).

Adanya persaingan gulma dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk berproduksi. Persaingan atau kompetisi antara gulma dan tanaman yang kita usahakan di dalam menyerap unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah, dan penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas dan kuantitas (Soerjandono, 2005)


(14)

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Percobaan ini dilakukan di kebun percobaan Bataranila Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Universitas Lampung dari bulan November 2010 sampai Februari 2011.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah benih kacang tanah varietas Kancil. Bibit gulma Paspalum conjugatum, Setaria plicata, Borreria alata, Asystasia gangetica, Cyperus rotundus,Pupuk Urea dan Phonska dengan dosis 300 kg/ha, dan pupuk Urea dengan dosis 100 kg/ha.

Alat yang digunakan adalah plastik ukuran 11x7 cm, cangkul, meteran, dan tali raffia, patok, tugal, oven, timbangan, kertas, cutter, pensil, spidol, dan plastik.

3.3 Metode Penelitian

Untuk menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah dan untuk menguji hipotesis, rancangan perlakuan disusun secara faktorial (5 x 4). Dengan faktor pertama adalah lima jenis gulma yaituPaspalum conjugatum, Setaria plicata, Borreria alata, Asystasia gangetica,danCyperus rotundus. Faktor kedua adalah


(15)

satuan populasi gulma yaitu 0, 20, 40, dan 60 gulma/m2. Perlakuan diterapkan pada petak percobaan dalam rancangan percobaan petak berjalur (Strip Plot Design) dengan tiga kali ulangan. Homogenitas data diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas diuji dengan uji Tukey. Bila asumsi terpenuhi, data dianalisis dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5% untuk mengidentifikasi pengaruh satuan populasi gulma dari yang tidak berpengaruh sampai yang terburuk.

3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Penentuan Petak Perlakuan

Lahan percobaan seluas 426 m2 disiapkan dengan cara dicangkul dan dikoret. Selanjutnya, petak-petak percobaan dibuat sebanyak 60 petak perlakuan, dengan ukuran setiap petak 1,5 m x 2 m dan jarak antar petak 1 m ke arah vertikal dan 0,5 m ke arah horizontal. seperti yang terlihat pada Gambar 1.


(16)

Gambar 6. Tata letak Percobaan

Keterangan:

P0 : Populasi 0 gulma/m2 G1 : Paspalum conjugatum P1 : Populasi 20 gulma/m2 G2 : Setaria plicata

P3 : Populasi 40 gulma/m2 G3 : Borreria alata P4 : Populasi 60 gulma/m2 G4 : Asystasia gangetica

G5 : Cyperus rotundus

P2G2 P2G4 P2G5 P2G3 P2G1

P0G2 P0G4 P0G5 P0G3 P0G1

P3G2 P3G4 P3G5 P3G3 P3G1

P1G2 P1G4 P1G5 P1G3 P1G1

U3

P1G1

P2G4

P1G4

P2G1

P0G2

P0G5

P0G3

P0G4

P0G1

P3G2

P3G5

P3G3

P3G4

P3G1

P1G2

P1G5

P1G3

P2G2

P2G5

P2G3

P0G2 P0G5 P0G1 P0G3 P0G4

P1G1

P1G5

P1G2

P3G1

P3G5

P3G2

P2G4

P2G3

P2G1

P2G5

P2G2

P1G4

P1G3

P3G3 P3G4

U1


(17)

3.4.2 Penanaman Benih Kacang Tanah

Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm dengan dua benih setiap lubang. Benih kacang tanah ditanam dengan cara ditugal dengan kedalaman sekitar 3 cm. Penyulaman dilakukan pada 1 minggu setelah tanam (MST).

3.4.3 Penanaman Bibit Gulma

Bibit gulma didapat dengan cara mencabut gulma sampai ke akar. Gulma yang dipilih menjadi bibit tingginya seragam yaitu 5-10 cm. Setelah itu gulma ditanam kembali pada lahan percobaan.

3.4.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi penyiraman, pemupukan, dan penyiangan gulma lain. Pengairan dilakukan dengan cara menggunakan mesin pompa air apabila tidak turun hujan. Penyiraman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman 3 MST dengan menggunakan pupuk Phonska 300kg/ha dan Urea 100kg/ha dengan cara ditugal. Penyiangan gulma dilakukan secara mekanis dengan cara mencabut gulma-gulma lain yang berada di petak.

3.5 Pengamatan

Untuk menguji kesahihan kerangka pemikiran dan hipotesis dilakukan pengamatan terhadap komponen pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan.


(18)

3.5.1 Pertumbuhan gulma

1. Persen Penutupan Gulma. Pengamatan persen penutupan gulma dilakukan pada minngu ke 3,6, dan 9 dengan cara visual. Diamati sebarapa besar terjadinya penutupan gulma terhadap tanaman.

2. Bobot Kering Gulma. Sampel gulma diambil dengan menggunakan 2 petak kuadran berukuran 0,5 m x 0,5 m pada titik pengambilan yang berbeda. Pengambilan sampel gulma pada 9 MST. Gulma dikeringkan dengan menggunakan oven bersuhu 800C selama 2 x 24 jam sampai bobot konstan dan ditimbang bobotnya.

3.5.2 Pertumbuhan tanaman

1. Tinggi Tanaman. Tanaman diukur mulai dari permukaan tanah sampai daun terpanjang pada hari ke- 3,6, dan 9 minggu setelah tanam.

Pengukuran dilakukan dalam satuan sentimater dengan bantuan alat pengukur panjang sebanyak 10 tanaman sampel/petak percobaan. 2. Bobot Basah Berangkasan. Sampel tanaman kacang tanah setelah panen

ditimbang berat basahnya dengan menggunakan timbangan. Pengukuran dilakukan dalam satuan gram.

3. Bobot Kering Berangkasan. Sampel tanaman kacang tanah setelah panen dan ditimbang bobot basahnya segera dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 800C. Brangkasan dikeringkan sampai bobotnya konstan. Pengukuran dilakukan dalam satuan gram.


(19)

3.5.3 Komponen Hasil

1. Bobot Polong Basah/10 tanaman. Pengamatan bobot polong basah dengan menimbang polong 10 tanaman sampel setelah panen dengan satuan gram. 2. Bobot Polong Kering/10 tanaman. Pengamatan bobot polong kering

dengan mengeringkan sampel tanaman yang telah dipanen dan ditimbang berat polong basahnya dengan menggunakan oven bersuhu 800C sampai bobot konstan. Setelah bobot konstan ditimbang dalam satuan gram. 3. Bobot Pipilan/10 tanaman. Pengamatan bobot pipilan dengan menimbang

sampel yang telah dibuang polongnya. Pipilan kacang tanah ditimbang dengan menggunakan timbangan. Pengukuran dilakukan dalam satuan gram.

4. Bobot 100 Butir. Pengamatan bobot 100 butir dengan cara menghitung benih hingga 100 butir dengan alat penghitung benih. Kemudian diukur bobotnya dengan menggunakan timbangan. Pengukuran dilakukan dalam satuan gram.

5. Bobot Polong Hampa/10 tanaman. Pengamatan bobot polong hampa dengan menimbang polong yang hampa dari sampel tanaman kemudian bobotnya ditimbang dengan menggunakan timbangan. Penimbangan dilakukan dalam satuan gram.

6. Bobot Polong Isi/10 tanaman. Pengamatan bobot polong isi dengan menimbang polong yang isi dari sampel tanaman kemudian bobotnya ditimbang dengan menggunakan timbangan. Penimbangan dilakukan dalam satuan gram.


(20)

7. Jumlah Polong Hampa/10 tanaman. Pengamatan ini dilakukan dengan menghitung jumlah polong yang hampa dari sampel tanaman. Pengukuran dilakukan dalam satuan buah.

8. Jumlah Polong Isi/10 tanaman. Pengamatan ini dilakukan dengan menghitung jumlah polong isi dari sampel tanaman. Pengukuran dilakukan dalam satuan buah.

9. Produksi Perpetak. Produksi perpetak dengan menimbang bobot biji kacang tanah yang dipanen. Pengukuran dilakukan dalam satuan gram dengan ukuran perpetak panen 3 m2pada kadar air 14%.

Bobot produksi perpetak panen KA 14% = 100 - KA terukur x Bobot panen


(21)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. GulmaPaspalum conjugatum, Setaria plicata, Borreria alata, dan Asystasia gangeticasama pengaruhnya dalam pertumbuhan kacang tanah Varietas Kancil dan semua jenis gulma sama pengaruhnya dalam

mempengaruhi bobot polong basah,bobot 100 butir, bobot polong hampa, dan produksi.

2. Tinggi tanaman 9 MST dan bobot 100 butir terendah terdapat pada populasi 60 gulma/m2.

3. Jenis dan populasi gulma saling berinteraksi dalam mempengaruhi bobot polong kering dan bobot pipilan kacang tanah.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian disarankan sebaiknya dilakukan penelitian terhadap gulma lain sepertiMimosa pudicadanAgeratum conyzoides, karena merupakan gulma pada tanaman pangan dan populasi gulma yang lebih rendah untuk mengetahui lebih rinci populasi gulma yang dapat menekan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah Varietas Kancil.


(22)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogeaeL) VARIETAS KANCIL

Oleh Fitria Andriani

Tanaman kacang tanah pada dasarnya dapat ditanam hampir disemua jenis tanah. Cara meningkatkan produktivitas kacang tanah adalah dengan teknik budidaya yang baik dan benar. Adanya gulma dalam areal pertanaman akan menimbulkan persaingan antara tanaman dengan gulma yang mengakibatkan penurunan hasil produksi. Penurunan akibat persaingan gulma dipengaruhi oleh jenis dan tingkat populasi.

Percobaan ini dilaksanakan di Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Universitas Lampung mulai bulan November 2010 sampai bulan Maret 2011. Percobaan disusun dalam Rancangan Petak Berjalur dengan 3 ulangan. Perlakuan disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah lima jenis gulma yaituPaspalum conjugatum,Setaria plicata, Borreria alata, Asystasia gangetica, dan Cyperus rotundus. Faktor kedua adalah satuan populasi gulma yaitu 0, 20, 40, dan 60 tanaman/ m2. Homogenitas data diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji


(23)

dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui apakah jenis gulma menentukan besarnya pengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Kancil; (2) Menentukan populasi gulma yang dapat menurunkan

pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Kancil; (3) Mengetahui interaksi antara jenis gulma dengan kerapatan populasi gulma.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) GulmaPaspalum conjugatum, Setaria plicata, Borreria alata, danAsystasia gangeticasama pengaruhnya dalam pertumbuhan kacang tanah Varietas Kancil dan semua jenis gulma sama pengaruhnya dalam mempengaruhi bobot polong basah,bobot 100 butir, bobot polong hampa, dan produksi.; (2) Tinggi tanaman 9 MST dan bobot 100 butir terendah terdapat pada populasi 60 gulma/m2; (3) Jenis dan populasi gulma saling berinteraksi dalam mempengaruhi bobot polong kering dan bobot pipilan kacang tanah.


(24)

( Skripsi)

Oleh

FITRIA ANDRIANI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(25)

Gambar Halaman

1. Borreria alata……… 9

2. Asystasia gangetica………... 9

3. Setaria plicata………... 10

4. Paspalum conjugatum………....11

5. Cyperus rotundus………..… 11


(26)

iii Halaman

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... xi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.3 Landasan Teori ... 3

1.4 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5 Hipotesis ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tanaman Kacang Tanah... 7

2.2 Kesesuaian Lahan Kacang Tanah ... 7

2.3 Gulma. ... 8

2.3.1 Borreria alata... 8

2.3.2 Asystasia gangetica... 9

2.3.3 Setaria plicata ... 10

2.3.4 Paspalum conjugatum... 10

2.3.5 Cyperus rotundus... 11


(27)

iv

III. BAHAN DAN METODE ... ... 14

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... ... 14

3.2 Bahan dan Alat ... ... 14

3.3 Metode Penelitian ... ... 14

3.4 Pelaksanaan Penelitian ... ... 15

3.4.1 Penentuan Petak Perlakuan... .. 15

3.4.2 Penanaman Benih Kacang Tanah... ... 17

3.4.3 Penanaman Bibit Gulma... ... 17

3.4.4 Pemeliharaan ... ... 17

3.5 Pengamatan………... 17

3.5.1 Pertumbuhan Gulma ... ... 18

3.5.2 Pertumbuhan Tanaman... ... 18

3.5.3 Komponen Hasil... ... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... ... 21

4.1 Pertumbuhan Gulma……….…... 21

4.1.1 Persentase Penutupan Gulma ... 21

4.1.2 BobotKering Gulma……….... 25

4.2 Pertumbuhan Tanaman... .... 27

4.2.1 Tinggi Tanaman……….... 27

4.2.2 Bobot Brangkasan Basah Tanaman... 28

4.2.3 Bobot Brangkasan Kering Tanaman………..……29

4.3 Komponen Hasil………..…. 31

4.3.1 Bobot Polong Basah………..… 31

4.3.2 Bobot Polong Kering……….... 32

4.3.3 Bobot Pipilan... .... 32

4.3.4 Bobot 100 Butir, Bobot Polong Hampa, dan Bobot Polong isi….35 4.35 Jumlah Polong Hampa, Jumlah Polong isi, dan Produksi………….………37


(28)

v 5.1 Kesimpulan ... 40 5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA... 41


(29)

0

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2011 a. Paspalum conjugatum.

http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/doc/Gbase/data/pf000492.htm. Diakses 10 Januari 2011.

Anonimous. 2011 b. Budidaya Kacang Tanah.

http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20kacang%20tanah.pdf

Diakses 26 Februari 2011

Anonimous. 2011 c. Teknologi Produksi Kacang Tanah.

http://balitkabi.bimasakti.malang.te.net.id/PDF/Teknologi%20Produksi%2 0Kacang%20Tanah.pdf. Diakses 26 Februari 2011

Arnon, I. 1977. Mineral Nutrittion of Maize Int. Potash. Ints. Worbloufen, Bern Switzerland. Pp. 314.

Buchanan, G.A. 1977. Response of Cotton to Cultivation. Weed scl. 25; 132-135. Clayton, W.D. 2008. Setaria plicata. http://apps.kew.org/wcsp/namedetail.do.

Diakses 10 September 2011.

Departemen Pertanian. 2006. Produktivitas Kacang Tanah menurut Provinsi.

www.deptan.go.id/infoeksekutif. Diakses tanggal 21 Maret 2007.

Djaenuddin, D., H, Marwan., H, Subagyo., A, Mulyani., dan N, Suharta. 2003. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Departemen pertanian. 154 hlm.

Djafaruddin. 2007. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Elsa, D.P. 2011. Pengaruh Jenis dan Populasi Gulma terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays). Skripsi. Fakultas Pertanian


(30)

Heryanto, R. 2010. Pengaruh Periode Simpan pada Viabilitas Benih Lima Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogeae L). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 91 hlm.

Klingman, G.G and F.M. Ashton. 1975. Weed science; principles and practice. John Wiley & Sons, New York. 431 p.

Kompas. 2005. Profil dan Perkembangan Teknik Produksi Kacang Tanah.

http://www.puslittan.bogor.net/addmin/dowmloads/astanto/pdf.

Diakses 4juni 2007

Mayasari, Y. 2011. Kompetisi Beberapa Jenis dan Populasi Gulma terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L) Varietas Cigeulis. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 97 hlm.

Mercado, B. L. 1979. Introduction to weed science. SEARCA Publication, Los Banos, Laguna Philippines. 279 p.

Mintarsih, E.Y., H, Sri., dan W, Joko. 1989. Pengaruh Jarak Tanaman di dalam Barisan Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea maysL) Varietas Arjuna. Farming: 3-13.

Moenandir, J. 1990 a. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

---. 1990 b. Fisiologi Herbisida. Rajawali Pers. Jakarta. 143hlm.

---. 1990 c. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma ( Ilmu Gulma:Buku I). Rajawali Pers. Jakarta. 107 hlm.

Nugroho. 1997. Persaingan Gulma Teki pada Kedelai. http:/blogspot.com. Diakses tanggal 31 Oktober 2010.

Padmaningsih, R. 2005. Pengaruh Pemberian Tunggak Padi (Oryza sativa L.) dan Dosis Herbisida Glifosat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedele (Glicine max [L.] Merrill). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 69 hlm.

Palasta, R. 2007. Efisikasi Beberapa Formulasi Herbisida Glifosat terhadap Beberapa Spesies Rumput, Teki, dan Daun Lebar. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 93 hlm.

Pane, H. dan S.Y, Jatmiko. 2009. Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi. http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Ll9UPjxzuy8J:www.litbang. Diakses 10 September 2010.


(31)

Rogomulyo.R. 2005. Pengelolaan Gulma.

http://elisa.ugm.ac.id/files/AT.SOEJONO/pengelolaan%gulma.pdf.

Diakses pada tanggal 20 April 2010, pada pukul 11.10 WIB.

Sembodo, D.R.J. 2005. “Herbisida dan Lingkungan”. Diktat mata Kuliah. Fisiologi Herbisida. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tidak dipublikasikan.

---. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta. Soerjandono, N. B. 2005. Teknik Pengendalian Gulma.

http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/bt101052.pdf. Diakses pada tanggal 20 April 2010, pada pukul 10.30 WIB.

Soerjani, M. 1977. Herbisida sebagai alat pengelola tumbuhan pengganggu. Aspek pestisida di Indonesia, edisi khusus LP3 Bogor 3: 33-51.

Sukman, Y. dan Yakup, 1995. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Radja Grafindo Persada. Jakarta.

Tjitrosoedirdjo,S., I.H.Utomo, dan J. Wiroatmojo. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. PT Gramedia. Jakarta

Widayat, D. 2002. Kemampuan Kompetisi Kedelai (Glicine max).

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:5-ZbPaWqx4QJ:repository.unpad.ac.id/bitstream/handle/123456789/2503/De di%2520W.%2520%2520Faperta.ps%3Fsequence%3D3+cyperus+rotundu s+pada+tanaman+kedelai&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses 19 Maret 2012.


(32)

cm)

Jadikanlah ilmu sebagai kekasihmu, dan yang mempunyai niat dan

tekad yang bulat lah yang akan berhasil

(

Hadratus Syaikh KH.

Syukron Makmun)

Akan selalu ada suatu keadaan, kenangan, dan orang-orang tertentu

yang pernah singgah dalam hati kita dan meninggalkan jejak langkah

di hati kita dan kita pun tidak akan pernah sama lagi, seperti


(33)

Guratan tekad ini kupersembahkan untuk kedua

orang tuaku, kakak dan adikku, orang-orang yang ku

sayangi dan yang menyayangiku serta untuk almamater


(34)

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 10 November 1989 dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ilman Achmad dan Ibu Laila Zulfa. Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak Ar-Rahma Jakarta Timur pada tahun 1995, kemudian melanjutkan pendidikan di SDN 04 Pinang Ranti Jakarta Timur tamat tahun 1998 dan melanjutkan pendidikan di SD1 Al-Azhar Way Halim Bandar Lampung tamat tahun 2001. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung tamat tahun 2004 dan pada tahun 2007 menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung.

Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Program Studi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada tahun 2007 melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Penulis pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaa seperti Materi Ruang dan Materi Lapang Agronomi Pecinta Alam (MRML) dan Latihan Dasar Agronomi Pecinta Alam (Landas Agropala) pada tahun 2007. Penulis juga pernah mengikuti kegiatan Traning Organisasi Profesi Budidaya Pertanian (TOPBDP) pada tahun 2008 sebagai peserta dan Kemah Bhakti Sosial Perhimpunan Mahasiswa Agroekoteknologi 2009 sebagai panitia. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan pada Tahun


(35)

(AGROPALA). Selama menjadi anggota Agropala penulis pernah menjadi Anggota Badan Usaha Milik Agropala (BUMA) pada tahun 2008/2009 dan Sekretaris Berita Alam Pertanian dan Agropala (BELANTARA) pada tahun 2009/2010.

Selain itu, penulis pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Kuala Sekampung Kecamatan Sragih Lampung Selatan pada tahun 2010.


(36)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas izin, rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Dad R. J. Sembodo, M.S., selaku ketua tim penguji dan pembimbing pertama yang telah memberikan saran, pengarahan, semangat, motivasi, kesabaran, dan waktu yang sangat berharga dalam membimbing penulis selama penelitian hingga penyelesaian skripsi. 2. Ibu Ir. Darmaisam Mawardi., M.S., selaku sekretaris tim penguji dan

pembimbing kedua yang telah memberikan saran, pengarahan, bimbingan, dan kesabaran selama penulis menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc., selaku penguji bukan pembimbing yang telah memberikan saran, bantuan, dan arahan untuk perbaikan skripsi.

4. Ibu Fitri Yelli, S.P.M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc., selaku pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan saran selama menjadi mahasiswa di Program Studi Agroteknologi.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M. S. selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Bapak Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P. selaku Ketua Program Studi Agroteknologi.


(37)

ii penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 7. Kedua orang tua Bapak Ilman Achmad dan Ibu Laila Zulfa, Tanteku Dra.

Yulina Rosmaini dan Dra. Melyana Achmad, kakak, dan adik, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, semangat, bantuan moril dan materil, serta doa yang tiada henti sampai penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

8. Dhenda Mahardika, S.P., yang telah memberikan dukungan, semangat, kasih sayang dan doa sampai penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. 9. Seluruh Anggota Agropala, khususnya angkatan XI (Adit, Yayah, Mey,

Wendi, Nita, Adhe, Isma, Krisna, Shela, Adi, dan Sigit) yang telah memberikan doa, bantuan, pengetahuan, dukungan, dan semangat serta atas persahabatn dan persaudaran selama ini.

10. Yolanda, Elsa, bang Ardy, bang Dian, bang Valim, bang Ari, bang Guper, Mas Idiw serta rekan seperjuangan Agronomi 2007atas kesediannya membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Mas Khoiri, yang telah membantu penulis selama di lapangan.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun dan kesempurnaan skripsi ini akan selalu diterima dengan terbuka. Semoga Allah SWT membalas kebaikan saudara sekalian.

Bandar Lampung, Mei 2012


(1)

Jadilah manusia seutuhnya, jangan hanya menjadi seonggok daging

yang punya nama dan bisa berjalan (Dhonny Dirgantara dalam 5

cm)

Jadikanlah ilmu sebagai kekasihmu, dan yang mempunyai niat dan

tekad yang bulat lah yang akan berhasil

(

Hadratus Syaikh KH.

Syukron Makmun)

Akan selalu ada suatu keadaan, kenangan, dan orang-orang tertentu

yang pernah singgah dalam hati kita dan meninggalkan jejak langkah

di hati kita dan kita pun tidak akan pernah sama lagi, seperti


(2)

Alhamdulilahi rabil alamin

Guratan tekad ini kupersembahkan untuk kedua

orang tuaku, kakak dan adikku, orang-orang yang ku

sayangi dan yang menyayangiku serta untuk almamater


(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 10 November 1989 dan

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ilman Achmad dan

Ibu Laila Zulfa. Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak

Ar-Rahma Jakarta Timur pada tahun 1995, kemudian melanjutkan pendidikan di

SDN 04 Pinang Ranti Jakarta Timur tamat tahun 1998 dan melanjutkan

pendidikan di SD1 Al-Azhar Way Halim Bandar Lampung tamat tahun 2001.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung tamat tahun

2004 dan pada tahun 2007 menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Bandar

Lampung.

Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Program Studi Agronomi, Jurusan

Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada tahun 2007

melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Penulis pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaa seperti Materi Ruang dan

Materi Lapang Agronomi Pecinta Alam (MRML) dan Latihan Dasar Agronomi

Pecinta Alam (Landas Agropala) pada tahun 2007. Penulis juga pernah mengikuti

kegiatan Traning Organisasi Profesi Budidaya Pertanian (TOPBDP) pada tahun

2008 sebagai peserta dan Kemah Bhakti Sosial Perhimpunan Mahasiswa

Agroekoteknologi 2009 sebagai panitia. Selama menjadi mahasiswa, penulis


(4)

2008/2009 dan Asisten Dosen Mata Kuliah Teknologi Benih pada tahun

2010/2011. Penulis juga ikut dalam organisasi Agronomi Pecinta Alam

(AGROPALA). Selama menjadi anggota Agropala penulis pernah menjadi

Anggota Badan Usaha Milik Agropala (BUMA) pada tahun 2008/2009 dan

Sekretaris Berita Alam Pertanian dan Agropala (BELANTARA) pada tahun

2009/2010.

Selain itu, penulis pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Kuala


(5)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas izin, rahmat, dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Dad R. J. Sembodo, M.S., selaku ketua tim penguji dan

pembimbing pertama yang telah memberikan saran, pengarahan,

semangat, motivasi, kesabaran, dan waktu yang sangat berharga dalam

membimbing penulis selama penelitian hingga penyelesaian skripsi.

2. Ibu Ir. Darmaisam Mawardi., M.S., selaku sekretaris tim penguji dan

pembimbing kedua yang telah memberikan saran, pengarahan, bimbingan,

dan kesabaran selama penulis menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc., selaku penguji bukan pembimbing

yang telah memberikan saran, bantuan, dan arahan untuk perbaikan

skripsi.

4. Ibu Fitri Yelli, S.P.M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc., selaku

pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan saran selama

menjadi mahasiswa di Program Studi Agroteknologi.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M. S. selaku Dekan Fakultas

Pertanian dan Bapak Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P. selaku Ketua


(6)

ii 6. Seluruh dosen-dosen Program Studi Agroteknologi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga selama

penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

7. Kedua orang tua Bapak Ilman Achmad dan Ibu Laila Zulfa, Tanteku Dra.

Yulina Rosmaini dan Dra. Melyana Achmad, kakak, dan adik, serta

seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan kasih sayang,

dukungan, semangat, bantuan moril dan materil, serta doa yang tiada henti

sampai penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

8. Dhenda Mahardika, S.P., yang telah memberikan dukungan, semangat,

kasih sayang dan doa sampai penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Anggota Agropala, khususnya angkatan XI (Adit, Yayah, Mey,

Wendi, Nita, Adhe, Isma, Krisna, Shela, Adi, dan Sigit) yang telah

memberikan doa, bantuan, pengetahuan, dukungan, dan semangat serta

atas persahabatn dan persaudaran selama ini.

10. Yolanda, Elsa, bang Ardy, bang Dian, bang Valim, bang Ari, bang Guper,

Mas Idiw serta rekan seperjuangan Agronomi 2007atas kesediannya

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Mas Khoiri, yang telah membantu penulis selama di lapangan.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang

bersifat membangun dan kesempurnaan skripsi ini akan selalu diterima dengan

terbuka. Semoga Allah SWT membalas kebaikan saudara sekalian.

Bandar Lampung, Mei 2012