Perancangan sebuah bangunan atau karya arsitektur tidak lepas dari perancangan sebuah tata kota. Perancangan tata kota berhubungan dengan
keberadaan sebuah kota atau wilayah dalam kota itu, bagaimana ia berkembang. Oleh karena itu, proyek ini harus pula mengikuti rencana
perancangan wilayah yang bersangkutan , yaitu :
Batas-batas Site : -
Sebelah Timur : Kecamatan Palang
- Sebelah Barat
: Kecamatan Merakurak dan Jenu -
Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Selatan : Kecamatan Semanding
Keadaan Site :
- Luas Tapak
: 4,6 H
- Topografi
: Relatif datar
3.3 Fisik Lokasi
Menurut data yang didapat dari kantor statistik Kabupaten Dati II Tuban, dapat diketahui kodisi fisik dari kota Tuban, antara lain seperti berikut.
Topografi :
Dari segi topografi, yang dimiliki kota Tuban:
Luas Daratan : 183.994.562 Ha 3,8 dari luas Wilayah Profinsi Jawa Timur
Panjang pantai 65 Km membentang dari arah timur Kecamatan Palang sampai arah barat Kecamatan Bancar.
Luas Lautan : 22.608,00 Km
2
.
Geologi
Struktur yang ada di daerah Tuban merupakan tanah kapur putih yang disababkan karena banyaknya gunung-gunung kapur yang banyak terdapat dikota
Tuban. Dan juga bebatuan besar yang terdapat dari aliran-aliran sungan dan juga goa-goa yang menjadi ciri kota Tuban.
35
3.3.1 Existing Site
Alun-alun Kota
Klenteng
Site
Pertokoan
Masjid Agung
U
751 758
55
150
Gambar 3.2. Analisa Kondisi Lingkungan Sekitar Site Sumber : Data Pemkot Kota Tuban 2009
Ukuran Site : Sebelah Utara
: 55 m Sebelah Selatan
: 150 m Sebelah Barat
: 751 m Sebelah Timur
: 758 m
3.3.2 Aksesibilitas
Jalur Aksesibilitas utama pada lokasi perencanaan merupakan jalan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Jenis Perkerasan aspal hotmix dalam kondisi sangat baik
Merupakan akses arah Timur – Barat
Intensitas kepadatan sedang, mengingat termasuk akses jalan utama yang ada
dikota Tuban.
Lebar jalan kurang lebih 10 meter untuk arus lalu lintas dua arah dengan pembatas jalan yaitu perkerasan selebar 40 cm.
36
Gambar 3.3 Pedestrian Sumber : Foto Pribadi Lapangan 2009
Mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum
karena tidak jauh dari terminal angkutan kota ataupun daerah.
Gambar 3.4 Jalur Angkutan Umum Kabupaten Tuban Sumber : Data Pemkot Kota Tuban 2009
Jalan yang berada didepan pantai Boom merupakan salah satu jalan utama yang ada di kabupaten Tuban, dengan fasilitas pelayanan angkutan umum
yang dapat dicapai dari terminal utama yang menyebar kedesa-desa dan kelurahan-kelurahan yang ada di kabupaten Tuban.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Tuban No. 5 Tahun 2005 tentang “Penetapan Trayek Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan dalam wilayah
Kabupaten Tuban” terdapat 6 enam Lyn angkutan dan 13 angkutan pedesaan.
37
Dilihat dari pembagian wilayah layanan dari lyn dan angkutan daerah yang sudah ada, menggunakan jalur jalan raya yang ada didepan kawasan pariwisata
Pantai Boom ini. Maka dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan memberi
peluang bagi masyarakat Tuban sendiri dan sekitarnya juga bagi pengunjung Kabupaten Tuban untuk lebih mengenal tempat wisata yang ada dikabupaten
Tuban sendiri dan khususnya Pusat Rekreasi Keluara ini.
3.3.3 Potensi Lingkungan
Pantai Boom merupakan salah satu tempt yang menjadi sasaran bagi pemerintak kota Tuban dalam obyek wisata. tepi tidak dapat dipungkiri, jika likasi
pantai ini berada di pusat kota. Lokasinya berhadapan langsung dengan alun-alun kota yang sebelah selatannya merupakan kantor Gubernur. sedang sebelah barat
berhadapan langsung dengan masjid Agung Tuban yang memiliki penyelesaian yang lain dari masjid-masjid yang ada yang dapat dilihat pada gambar diberikut,
Gambar 3.5 Masjid Agung Tuban Sumber : Foto Pribadi Lapangan 2009
Pada bagian timur lokasi, berbatasan langsung dengan Klenteng Tjo Shang Kiong yang memiliki bentuk khas dari sebuah klenteng, dengan bentuk seperti
terlihat pada gambar 3.6 berikut ini,
38
Gambar 3.6 Klenteng Tjo Shang Kiong Sumber : Foto Pribadi Lapangan 2009
Dan juga Musium Kambang Putih yang memiliki ciri dari kota Tuban dengan tulisan-tulisan jawanya dan patung kuda yang merupakan salah satu ikon
kota Tuban,
Gambar 3.7 Musium Kambang Putih Sumber : Foto Pribadi Lapangan 2009
3.3.4 Infrastruktur Kota
Sarana infrastruktur yang sudah tersedia dikabupaten Tuban terdiri dari :
Jaringan Listrik PLN
Gambar 3.8 Tata letak Listrik Sumber : Foto Pribadi Lapangan 2009
39
Adapun sistem yang mengatur tenaga listrik juga pendistribusiannya. Tujuan dari sistem tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia
dalam aktivitasnya dengan tenaga listrik, adapun kriterianya, yaitu :
Ekonomis
Penggunaan secara kontinyu dan sepanjang hari
Persyaratan teknis bangunan
Sistem tenaga listrik yang digunakan yaitu tenaga listrik PLN yang
disalurkan ke gardu induk dan selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah. Jaringan
listrik yang ada sampai saat ini di Kota Tuban telah menjangkau hampir seluruh wilayah Kota
Jaringan Telepon
Areal terbangun pada kawasan perencanaan hampir seluruhnya telah terlayani jaringan telepon. Jaringan tersebut biasanya terpasang sesuai dengan
jaringan jalan yang ada baik saluran udara maupun bawah tanah. Pelayanan telepon tidak hanya melalui sambungan langsung ke rumah atau tempat
usaha, tetapi juga dengan telepon umum dan wartel yang dimaksudkan agar dapat menjangkau masyarakat luas. Disamping pelayanan telepon dari PT. TELKOM,
juga sudah semakin memasyrakat penggunaan telepon seluler.
Jaringan air bersih, air kotor dan air hujan
Air Bersih
Ketersediaan air bersih yang sudah ada saat ini adalah dengan menggunakan dua sumber yaitu sumber yang berasal dari PDAM dan sumber
alam berupa sumur-sumur pribadi maupun sumur yang dikelola oleh desa. Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan air bersih dimasa mendatang, selain
melalui PDAM, kabupaten Tuban sedang dalam tahap mencari sumber-sumber air baru di dalam atau disekitar wilayah desa untuk kemudian dilakukan
pembangunan jaringan distribusi secara bertahap. -
Memberikan rencana pengelolaan pendistribusian air bersih ke seluruh lingkungan perencanaan.
40
- Mengadakan penelitian kualitas air sumur yang dipergunakan penduduk
selain dari PDAM.
Air KotorLimbah Pembuangan limbah dilakukan melalui resapan yang tempatnya diletakkan
di pekarangan atau disatukan dengan WC septic tank. Pengelolaan limbah buangan secara alami tersebut didukung oleh kondisi topografi sehingga terhindar
dari genangan-genangan. Sedangkan untuk kegiatan industri, disediakan water treatment disetiap
lokasi sehingga air buangan yang dialirkan ke saluran darinase sudah aman dari zat-zat beracun yang dapat mengganggu kesehatan dan dapat mencemari
lingkungan.
Air Hujan Air hujan yang tercurah dari atap dapat disalurkan melalui talang, baik
talang horisontal maupun talang vertikal yang mendistribusikan air hujan masuk ke dalam bak kontrol lalu dialirkan ke riul kota.
Jalan Lokal Sekunder
Jalan yang memunyai fungsi lokal sekunder adalah jalan-jalan diluar jalan yang telah disebutkan diatas.
Geometrik Jalan
Rencana geometrik jalan dimaksudkan untuk menyelaraskan secara teknis lebar jalan sesuai dengan fungsinya. Dalam rencana geometrik jalan diuraikan
tentang Ruang Manfaat Jalan RUMAJA, Ruang Milik Jalan RUMAJA dan Ruang Pengawasan Jalan RUWASJA.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 38 tahun 2004, pengertian dari istilah-istilah tersebut diatas adalah :
1. Ruang Manfaat Jalan RUMAJA
Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamannya. 2.
Ruang Milik Jalan RUMIJA Meliputi Ruang Manfaat Jalan RUMAJA dan sejalan tanah tertentu diluar
Ruang Manfaat Jalan.
41
3. Ruang Pengawasan Jalan RUWASJA
Meliputi Ruang Milik Jalan dan ruang tertentu diluar Ruang Milik Jalan. Dengan pengertian-pengertian tersebut maka besaran geometrik jalan
diwilayah Kota Tuban sampai dengan tahun 2016 terlihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Rencana Geometrik Jalan Kota Tuban
No Fungsi Jalan
RUMAJA m RUMIJA m RUWASJA m
1. Arteri Primer
27 30
40 2. Lokal
Primer 16
18 24
3. Arteri Sekunder
16 25
35 4. Kolektor
Sekunder 14
21 27
5. Lokal Sekunder
10 14
20 Sumber : Bapeda kota Tuban, 2009
Jaringan Pembuangan Sampah
Pengelolaan sampah yang saat ini masih dilakukan secara perorangan atau masih menggunakan cara konvensional, tetapi pemerintah kabupaten Tuban sudah
mulai mengarahkan pengembangan secara sistem pembuangan sampah kolektif yaitu dengan sistem pengumpulan sampah dari rumah oleh petugas kebersihan
sampah kemudian diangkut dengan gerobak untuk dibuang di Tempat Pembuangan Sementara TPS dan akhirnya diangkut dengan truk untuk dibuang
ke Tempat Pembuangan Akhir TPA yang dikelola oleh Dinas Kebersihan Daerah.
3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat
Di kawasan perencanaan Kota Tuban ada beberapa lokasi yang bisa dikembangkan sebagai obyek wisata, baik wisata laut, wisata religius dan wisata
alam. Untuk itu perlu adaya pengembangan beberapa wisata laut sehingga
sedikit banyak dapat memebrikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah PAD. Salah satu lokasi yang dapat dikembangkan sebagai wisata laut adalah
Pantai Boom yang terletak diKelurahan Kutorejo Pantai BOOM merupakan salah satu wisata laut di Kota Tuban yang berupa
peninggalan bekas dermaga. Konsep yang dapat dikembangkan untuk wisata laut di pantai BOOM adalah :
42
43 -
Persewaan Perahu untuk pemancingan -
Area terbuka untuk berbagai kegiatan misalnya lomba laying-layang, panggung terbuka dan lain-lain.
- Kios-kios penjualan makanan hasil laut.
Konservasi
Lahan-lahan konservasi diwilayah Kota Tuban adalah : -
Sempadan SUTT Wilayah Kota Tuban dilintasi oleh SUTT Saluran Udara Tegangan Tinggi
sehingga perlu pengamanan terhadap daerah sepanjang SUTT tersebut. Sesuai dengan peraturan yang ada, disebutkan bahwa disepanjang jalur SUTT dengan
lebar + 20 m dikanan kiri jalur harus bebas dari bangunan, dan daerah ini merupakan daerah konservasi. Dengan demikian luas lahan konservasi untuk
SUTT di Kota Tuban seluas 24,8 ha. Gambaran sempadan SUTT terlihat pada gambar 3.5.
- Sempadan Sungai
Sesuai dengan Kepres No. 32 tahun 1990 “ Pengelolaan kawasan lindung” yang dimaksud dengan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai
termasuk sungai buatankanalsaluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Sedang besar sempadan sungai dikawasan permukiman diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 – 15 meter.
Diwilayah Kota Tuban terdapat 4 empat sungai yang perlu ada sempadannya yaitu Sungai Plalangan, Sungai Lengkong, Sungai Kelor dan Sungai
Beto. Luas sempadan sungai secara keseluruhan adalah 31,27 ha.
55
BAB V KONSEP RANCANGAN