8
Wayan Suda memasak untuk makan malam 4 jam
8 Sabtu, 6 Agustus 2016
Mengunjungi keluarga dampingan untuk mengobrol ringan sambil membantu Bapak
I Wayan Suda mencari air di rumah saudara beliau 3 jam
9 Minggu, 7 Agustus 2016 Mengunjungi ke Keluarga Dampingan serta
sharing mengenai aktifitas yang dilakukan oleh Keluarga Dampingan pada hari ini 5
jam 10
Selasa, 9 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk
berbincang – bincang dan menghibur sambil
melepas penat Bapak I Wayan Suda sehabis pulang berkebun 3 jam
11 Rabu, 10 Agustus 2016
Berkunjung sekaligus memastikan solusi yang disiapkan sudah tepat dan membantu
Bapak I Wayan Suda membersihkan rumah 4 jam
12 Kamis, 11 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk
bertukar pikiran mengenai masalah ekonomi yang dihadapi dan memberikan solusi
kepada Bapak I Wayan Suda dengan membuat tabungan pribadi di LPD 3 jam
13 Jumat, 12 Agutsus 2016
Membantu Bapak I Wayan Suda beserta keluarga menanam bibit sayur sawi hijau
dengan metode verticulture di dalam bambu 4 jam
14 Sabtu, 13 Agustus 2016
Melengkapi informasi KK Dampingan yang belum
lengkap sekaligus
membantu mengajar anak ketiga bapak Wayan Suda
4 jam
9
15 Minggu, 14 Agustus
2016 Mengunjungi
Keluarga Dampingan
sekaligus memberikan solusi untuk masalah penataan dan kebersihan tempat tinggal
beliau yaitu edukasi mengenai Prilaku hidup bersih dan sehat 4 jam
16 Senin, 15 Agustus 2016
Membersihkan rumah dan menata barang- barang beliau menjadi lebih rapi dan bersih
4 jam 17
Selasa, 16 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk membantu memanen sayur hijau 2 jam
18 Rabu, 17 Agustus 2016
Membantu KK
Dampingan bekerja
memetik sayuran di ladang dan bersih- bersih 4 jam
19 Kamis, 18 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan dan
memberikan pengertian pendidikan dan juga MCK 4 jam
20 Senin, 21 Agustus 2016
Mengunjungi rumah Bapak I Wayan Suda dan sekaligus memberikan saran persuasif
kepada Bapak I Wayan Suda agar memperhatikan
kebersihan dan
juga penataan ruangan 5 jam
21 Selasa, 23 Agustus 2016 Berkunjung dan memberikan pengertian
kepada Bapak I Wayan Suda tentang pentingnya menjaga kebersihan diri 3 jam
22 Rabu, 24 Agustus 2016
Mengunjungi keluarga dampingan untuk mengobrol ringan bersama anak laki-laki
dan juga membantu membuat keranjang 3 jam
23 Kamis, 25 Agustus 2016 Melengkapi informasi KK Dampingan yang
belum lengkap
sekaligus mendokumentasikan kondisi tempat tinggal
10
beliau 3 jam 24
Jumat, 26 Agustus 2016 Berdiskusi tentang kondisi saat itu dari
keluarga Bapak I Wayan Suda sekaligus bercengkrama dengan keluarga 3 jam
25 Sabtu, 27 Agustus 2016
Melakukan perpisahan dengan Keluarga Dampingan sekaligus penyerahan bantuan
pangan untuk keluarga Bapak I Wayan Suda 4 jam
11
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan
Dalam pelaksanakan kegiatan KK Dampingan ini, lokasi yang digunakan adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang
dimaksud adalah Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Dari sekian banyak banjar di Desa Bangli, lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan
KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Wayan Suda adalah pada Banjar Apit Yeh , Desa Bangli. Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Bangli. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke
kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan diskusi-diskusi santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan
suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan.
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan mengenai masalah-masalah yang terlihat tanpa harus bertanya terlebih dahulu
seperti masalah penataan bangunan di keluarga Bapak I Wayan Suda . Pertemuan selanjutnya dengan melakukan diskusi ringan dan pemberian solusi. Penulis juga
melakukan observasi mengenai solusi yang diberikan apakah terealisasi dengan baik, cukup terlaksana atau tidak berjalan. Selama pemberian solusi terkait
masalah yang ada, penulis juga ikut membantu I Wayan Suda dalam menyelesaikan anyaman bambu atau ikut mengasuh anak Bapak I Wayan Suda.
Pemberian solusi terkait masalah penataan bangunan lebih berfokus pada edukasi pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat. Terkait bidang kesehatan keluarga,
penulis lebih berfokus pada pentingnya mencuci tangan sebelum makan atau setelah BAB serta pentingnya kualitas air yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk segi
perekonomian, penulis menyarankan beberapa peluang yang kemungkinan bisa dimanfaatkan oleh Bapak I Wayan Suda .
12
Terkait jam kunjungan keluarga Bapak I Wayan Suda memberikan keleluasaan untuk penulis jam berapapun berkunjung. Penulis biasanya berkunjung pada sore
hari ketika istri Bapak I Wayan Suda sudah datang dari bekerja. Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja
Efektif mahasiswa JKEM yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Jadwal
kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 25 kali selama 5 lima minggu, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 4 jam untuk tiap kunjungan,
sehingga total kunjungan mencapai 90 jam. Pada saat pertemuan terakhir, penulis melakukan perpisahan dengan keluarga Bapak I Wayan Suda.
4.2. Hasil
Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum signifikan dapat dirasakan oleh keluarga Bapak I Wayan Suda karena memerlukan
waktu untuk mengetahui hasil tersebut. Mengingat, walaupun dari segi ekonomi keluarga Bapak I Wayan Suda masih kurang memadai namun diharapkan segi
penataan bangunan atau kesehatan tetap harus membaik. Program edukasi pentingnya tempat MCK dan juga prilaku hidup bersih dan sehat keluarga Bapak I
Wayan Suda, tetapi diharapkan saran dari penulis dapat terealisasi pada waktu kedepan.
Penulis dalam melihat tingkat keberhasilan solusi yang diberikan melalui observasi atau wawancara. Misalnya saja ketika penulis menyarankan untuk
Bapak I Wayan Suda lebih baik bekerja sebagai buruh tetapi menurut hasil wawancara bagi Bapak I Wayan Suda itu sulit dilakukan mengingat sangat sulit
mendapatkan tawaran dalam bekerja sebagai buruh. Meskipun di desa sedang terdapat pembangunan pura, Bapak I Wayan Suda tidak turut serta sebagai buruh
karena tidak ada tawaran yang datang kepada Beliau. Untuk program edukasi terkait pemahatan patung atau teknik pemasaran cemilan keripik dan juga
makanan kering lainnya yang bahannya dapat diperoleh dari kebun memerlukan waktu untuk bekerjasama dengan segala pihak yang berkaitan dengan beberapa
toko-toko yang ada di lingkungan sekitar. Untuk program pentingnya bak