Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Baturiti - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Taturiti.

angkut sayurdan menetap dirumah untuk menemani orang tuanya. Anak keempat Nyoman Natra bernama Ketut Nadi Purnama Sari yang merupakan tamatan SD dan kini juga bekerja merantau diluar desa dan telah menikah. Nyoman Natra bersama keluarganya bertempat tinggal bersama istrinya dan 1 orang anak laki-lakinya di atas tanah seluas satu Are, sedangkan 2 anak perempuannya merantau bekerja diluar desa. Lahan yang cukup luas ini dimanfaatkan oleh Nyoman Natra untuk mendirikan beberapa pondok untuk tempat beristirahat dengan anggota keluarganya. Sebuah pondok dari batako tanpa plesteran dan lantai tanah sebagai tempat untuk tempat beristirahatnya serta anak- anaknya, area persembahyangan, kandang hewan peliharaan, kamar mandi yang sangat kecil dan sebuah dapur yang kondisi di dalamnya juga cukup memprihatinkan. Rumah Nyoman Natra bisa dikatakan sederhana, rumah beliau sudah berdiri tegak dengan batako namun dengan tatanan yang kurang rapi, rumah beliau terdiri dari tiga ruangan untuk beristirahat. Beliau memiliki alat elektronik sebuah televisi lengkap dengan parabola dan aliran listrik yang cukup memadai. Sayangnya keluarga Nyoman Natra belum berlangganan air sehingga untuk mandi dan keperluan sehari-hari beliau masih harus mengambil air di sebuah mata air yang memang lumayan jauh dari tempat tinggalnya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Kondisi ekonomi Nyoman Natra dapat dikatakan sangat tidak stabil dan termasuk dalam ekonomi keluarga pra-sejahtera, melihat pekerjaan yang ia miliki mendatangkan hasil yang tidak menentu apabila tidak mendapat pekerjaan sebagai buruh angkut sayur di pasar induk sayur mayor Baturiti setiap harinya. Kehidupan Nyoman Natra yang tidak lepas dari bantuan dari warga sekitar untuk tetap mampu bertahan hidup, karena beliau mendapat bantuan berupa jagung atau ketel sebagai pengganti beras untuk kebutuhan pangan tiap harinya. Nyoman Natra juga berusaha mengerahkan segala kemampuan untuk bertahan hidup, dibantu dengan sang anak laki-laki yang bekerja sebagai buruh angkut sayurdan istri yang bekerja hanya sebagai petani Uang yang dimiliki keluarga Nyoman Natra biasanya disimpan untuk biaya kesehatan keluarganya dan kebutuhan bermasyarakat lainnya selain kebutuhan sehari-hari. Namun untungnya untuk kebetuhuan pokok seperti beras dia juga mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa beras miskin yang biasanya dia beli dengan harga Rp. 24.000.- dengan berat 15 kg.

1.2.1 Sumber Penghasilan

Keluarga Nyoman Natra memiliki sumber penghasilan yang tidak menentu apabila beliau tidak mendapat pelanggan sebagai buruh angkut sayur. Kebutuhan pangan keluarga Nyoman Natra tidak selalu mengkonsumsi nasi tiap harinya karena keluarga beliau juga mengkonsumsi jagung dan ketela sebagai pengganti nasi. Beliau tidak memiliki kebun yang bisa dimanfaatkan untuk berkebun dan menghasilkan uang tambahan. Beliau hanya memanfaatkan pekerjaanya sebagai buruh angkut sayur yang ia kerjakan sendiri biasanya dari subuh hingga malam untuk satu rumah sehingga beliau bisa mendapatkan upah sebesar Rp.40.000,- per harinya. Selain penghasilan dari Nyoman Natra sendiri, penghasilan keluarga juga dibantu oleh sang istri yang sehari-harinya bekerja sebagai petani dengan upah sebesar Rp.35.000.- per harinya, selain itu dibantu juga dengan anak laki-lakinya yang bekerja sebagai buruh bangunan yang diupah sebesar Rp.70.000.- per harinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari keluarga Nyoman Natra adalah pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok dan kehidupan sosial masyarakat.

a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari

Pengeluaran keluarga Nyoman Natra secara rutin di habiskan untuk biaya makan dan biaya listrik. Keluarga Nyoman Natra mendapatkan beras bantuan dari desa, jadi beliau bisa menghemat untuk membeli beras untuk makan sehari-hari nya sendiri yaitu dengan harga Rp. 24.000.- dia mendapatkan beras sebanyak 15 kg. Selain beras beliau juga harus membeli lauk pauk dan sayur sehari-harinya. Untuk memasak beliau masih menggunakan kayu bakar dengan dapur tradisional dan jarang menggunakan kompor gas karena memang harga gas yang cukup mahal. b. Pengeluaran untuk Pendidikan Keluarga Nyoman Natra saat ini sedang tidak memiliki anak yang sedang menempuh sekolah, jadi biaya yang seharusnya dijadikan biaya pendidikan bisa ditabung untuk kebutuhan sehari-hari dan pengeluaran untuk kesehatan keluarga.

c. Pengeluaran untuk Kesehatan

Keluarga Nyoman Natra saat ini telah terdaftar sebagai perserta Jaminan Kesehatan Masyarakat JAMKESMAS. Nyoman Natra sangat merasa terbantu dengan adanya JAMKESMAS sehingga beliau dan keluarga mendapat bantuan