Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga

3 Bapak Jero Suarma pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar hingga kelas 2, namun karena keterbatasan ekonomi membuat beliau tidak mampu untuk melanjutkannya. Sedangkan Ibu Ni Sarmin tidak pernah mengenyam pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan Bapak Jero Suarma dan Ibu Ni Sarmin tidak memiliki keterampilan untuk bekerja dan hanya terbatas menjadi buruh tani. Pekerjaan mereka pun tidak menentu sehingga penghasilan yang mereka dapatkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan bahkan kurang. Disamping itu, keterbatasan mereka berdua akan ilmu pengetahuan menjadi permasalahan dalam mengajarkan materi pembelajaran sekolah pada anak mereka, khususnya Doni yang saat ini sedang bersekolah. Meskipun Doni sedang mengenyam pendidikan, ia masih belum fasih dalam membaca, menulis, dan berhitung.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak Jero Suarma merupakan salah satu dari keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Pulu dan berada pada kondisi kurang mampu. Karena Bapak Jero Suarma dan istrinya yaitu Ibu Ni Sarmin yang dulunya tidak bersekolah, serta kurangnya skillketerampilan yang mereka miliki, menyebabkan mereka tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain menjadi buruh petani. Sehari-hari Bapak Jero Suarma dan Ibu Ni Sarmin bekerja sebagai petani tetapi Beliau tidak bertani di lahannya sendiri, melainkan Beliau menggarap lahan milik orang lain. Adapun komoditi pertanian yang digarapnya seperti bawang, cabai, dan tomat. Bapak Jero Suarma dan Ibu Ni Sarmin juga tidak memiliki peternakan hewan seperti sapi ataupun babi, tetapi Beliau memelihara 3 ekor ayam yang dipelihara dalam sangkar yang dijual bila sudah cukup besar dan juga jika ada yang ingin membelinya. Jadi pekerjaan harian sepasang suami istri tersebut hanya memburuh di lahan milik orang lain dan penghasilan yang mereka dapatkan dari memburuh rata-rata setiap harinya Rp 50.000,- saja. Penghasilan tersebut pun tidak setiap hari didapatkan karena bergantung pada kebutuhan tenaga kerja. Jika dikalkulasikan maka pendapatan yang diperoleh keluarga Bapak Jero Suarma selama sebulan adalah Rp 1.500.000,-. 4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak Jero Suarma tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok saja seperti kebutuhan sehari-hari, kesehatan, sosial, dan kebutuhan lain-lain. a. Kebutuhan sehari-hari Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Jero Suarma dalam sebulan adalah sebagai berikut : Belanja perhari : Rp 20.000 x 30 hari = Rp 600.000,- Bekal anak : Rp 50.000 x 30 hari = Rp 1.500.000,- Kebutuhan rohani : Rp 5.000 x 30 hari = Rp 150.000 Belanja perhari tersebut merupakan belanja konsumsi seperti bahan makanan dan juga rokok. Jika dikalkulasikan, Bapak Jero Suarma memiliki pengeluaran sebesar Rp 2.250.000,- untuk kebutuhan sehari-hari selama sebulan. b. Kesehatan Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan. Untuk biaya kesehatan, secara khusus Bapak Jero Suarma tidak menganggarkannya. Kesehatan umumnya tidak dapat diprediksi secara langsung, namun apabila ada yang sakit maka biasanya Bapak Jero Suarma biasanya hanya akan membawa keluarganya yang sedang sakit ke Puskesmas. Menurut penuturan beliau, melakukan pengobatan ke Puskesmas dapat meminimalisir pengeluaran karena beliau hanya membayar uang sebesar Rp 50.000 sampai Rp 60.000 dalam sekali pengobatan. Apabila tidak dapat ditangani di Puskesmas, barulah beliau pergi ke rumah sakit di Bangli dengan menggunakan Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM atau Jaminan Kesehatan Masyarakat JamKesMas. c. Sosial Setiap warga masyarakat di Banjar Pulu termasuk Bapak Jero Suarma dikenai biaya urunansumbangan wajib per Kepala Keluarga. Biaya ini dibayarkan setiap 6 bulan sekali yakni sebesar Rp 600.000,- sehingga jika dihitung rata- rata per bulan uang yang harus disediakan sebesar Rp 100.000,- per bulan. Sumbangan wajib dari warga masyarakat ini nantinya akan dipergunakan untuk 5 membeli peralatan dan bahan upakarabanten saat diadakan piodalan di hari- hari tertentu. Selain itu, dana dari sumbangan wajib ini juga digunakan untuk renovasi banjar. d. Lain-lain Adapun biaya lain-lain yang harus ditanggung oleh Bapak Jero Suarma yakni biaya listrik dan air. Listrik yang Beliau gunakan merupakan listrik dari keluarga di sebelah rumahnya sedangkan untuk air juga didapat dari keluarganya yang berjarak 50 meter dari rumahnya. Meski demikian, hanya air yang harus ditanggung oleh Bapak Jero Suarma yakni sekitar Rp 100.000,- per bulan. Dengan pendapatan yang tidak menentu perharinya menyebabkan keluarga Bapak Jero Suarma mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan karena pengeluaran yang harus ditanggung selama sebulan sekitar Rp. 2.450.000,- jumlah biaya kebutuhan sehari-hari, sosial, dan biaya air. Jumlah tersebut tergolong cukup besar untuk masyarakat seperti beliau dan itupun belum ditambah dengan biaya kesehatan yang tidak menentu. Maka dari itu keluarga Bapak Jero Suarma mengalami masalah dimana pengeluaran lebih besar dari pada penghasilan yang diperolehnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa keluarga Bapak Jero Suarma hidup kekurangan sehingga perlu diberikan suatu solusi untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga Bapak Jero Suarma. 6

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH