Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan 1 Jero Suarma Sudah menikah 47 tahun Tidak tamat sekolah Buruh TaniPerkebunan 2 Ni Sarmin Sudah menikah 25 tahun Tidak sekolah Buruh TaniPerkebunan 3 Wayan Doni Atmaja Belum menikah 9 tahun Belum tamat SD Pelajar 4 Kadek Rini Antika Belum menikah 5 tahun Belum sekolah Belumtidak bekerja Bapak Jero Suarma beserta anggota keluarganya bertempat tinggal di Banjar Pulu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli. Keluarga ini menempati rumah yang sudah permanen dengan lantai semen, dinding batako, dan atap asbes. Rumah Bapak Jero Suarma terdiri dari 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, dan dapur kecil yang berada di bagian depan rumahnya. Bapak Jero Suarma tidak memiliki kamar mandi di rumahnya sehingga untuk keperluan Mandi, Cuci, dan Kakus MCK dilakukan di rumah tetangga namun air yang digunakan terkadang dikenakan biaya. Ukuran bangunan rumah Bapak Jero Suarma adalah kurang lebih 4 x 3 meter dan luas keseluruhan rumah termasuk tanah milik Pak Jero Suarma yaitu kurang lebih 2 are. Tanah tersebut dimiliki bersama saudara kandung Bapak Jero Suarma karena tanah tersebut merupakan tanah warisan keluarga. Bapak Jero Suarma merupakan pria kelahiran Banjar Pulu yang saat ini berumur 47 tahun. Bapak Jero Suarma menikah dengan Ni Sarmin, dimana dari pernikahan mereka melahirkan dua orang anak yang bernama Wayan Doni Atmaja dan Kadek Rini Antika. Pekerjaan sehari-hari dari Bapak Jero Suarma dan Ibu Ni Sarmin adalah sebagai buruh tani. Anaknya yang sulung yakni Wayan Doni Atmaja saat ini sedang mengenyam pendidikan Sekolah Dasar kelas 3 di SDN 5 Songan. Sedangkan anaknya yang kedua saat ini belum mengenyam pendidikan sekolah. 3 Bapak Jero Suarma pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar hingga kelas 2, namun karena keterbatasan ekonomi membuat beliau tidak mampu untuk melanjutkannya. Sedangkan Ibu Ni Sarmin tidak pernah mengenyam pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan Bapak Jero Suarma dan Ibu Ni Sarmin tidak memiliki keterampilan untuk bekerja dan hanya terbatas menjadi buruh tani. Pekerjaan mereka pun tidak menentu sehingga penghasilan yang mereka dapatkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan bahkan kurang. Disamping itu, keterbatasan mereka berdua akan ilmu pengetahuan menjadi permasalahan dalam mengajarkan materi pembelajaran sekolah pada anak mereka, khususnya Doni yang saat ini sedang bersekolah. Meskipun Doni sedang mengenyam pendidikan, ia masih belum fasih dalam membaca, menulis, dan berhitung.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan