Ekonomi Keluarga Dampingan Pengeluaran Keluarga

Wintri. Dari 3 anak tersebut hanya 1 orang yang sudah berkeluarga yaitu I Nengah Wintri sedangkan Ni Wayan Sendi dan Ni Nengah Durti memutuskan tidak menikah. Keluarga dari Bapak I Nyoman Durta ini merupakan salah satu dari 45 Rumah Tangga Miskin RTM di Desa Talibeng. Dalam kesehariannya, lahan seluas ±5 are dihuni oleh keluarga dari Bapak I Nyoman Durta .Rumah Bapak I Nyoman Durta sendiri terdiri dari satu rumah utama yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu buah dapur. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Nyoman Durta masih menggunakan tungku dan kayu bakar sebagai sarana utama memasak. Kemudian untuk penerangan di rumah hanya menggunakan lampu sentir karena tidak adanya kemampuan untuk membayar listrik. Rumah Bapak Nyoman Durta tidak terdapat kamar mandi mereka melakukan aktivitas MCK di sungai. Untuk hal konsumsi air keperluan memasak sehari-hari, Bapak I Nyoman Durta menggunakan air yang berasal dari PDAM dimana biasanya mereka membayar air tersebut sebesar Rp 27.000 perbulan

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Nyoman Durta 1.3 Pendapatan Keluarga Pendapatan dari keluarga Bapak I Nyoman Durta didapatkan hanya dari penghasilan anaknya saja Ni Wayan Balik sebagai pengerajin tenun panggilan. Hal tersebut dikarenakan Bapak I Nyoman Durta sakit-sakitan dan tidak mampu lagi berjalan untuk mencari kerja. Dengan penghasilan yang didapat dengan bekerja sebagai pengerajin tenun panggilan, penghasilan yang didapat oleh keluarga bapak I Nyoman Durta setiap bulannya tidak menentu karena sang anak hanya bekerja di perusahan tenun ketika mendapat panggilan jika tidak sang anak akan bekerja serabutan. Kebutuhan keluarga Bapak I Nyoman Durta untuk sehari-hari memang 3 terpenuhi namun pada saat tertentu kebutuhan keluarga Bapak I Nyoman Durta sulit untuk terpenuhi.

1.4 Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari Bapak I Nyoman Durta terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. a. Kebutuhan Sehari – hari Pengeluaran kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Made Murjana sekitar Rp 20.000 perhari dan biaya pengeluaran air sebesar Rp 27.000 per bulan. b. Kesehatan Untuk jaminan kesehatan, Keluarga Bapak I Nyoman Durta hanya memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS. c. Sosial Kegiatan sosial yang ada di Desa Talibeng, terutama di Banjar Delod Yeh Kawan juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Bapak I Nyoman Durta. Mengenai biaya sosial, keluarga Bapak I Nyoman Durta tidak menganggarkan dana secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, menyumbangkan hasil bumi apabila ada “karya” di Pura-Pura ataupun di banjar, uang untuk warga yang memiliki duka sakit, ngaben. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu. 1 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga