Persepsi Kompetensi Penegasan Istilah

8 3. Bermanfaat bagi pembaca yaitu dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi serta pengalaman dalam peningkatan kinerja guru penjasorkes. 4. Memberikan informasi kepada masyarakat agar bisa menilai kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

1.5. Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dalam penafsiran judul skripsi ini, penulis perlu untuk membuat batasan yang memperjelas dan mempertegas istilah yang dimaksud dalam penelitian ini sebagai berikut :

1.5.1. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya. Menurut Scheerer dalam Sarlito Wirawan, persepsi adalah representasi fenomenal tentang objek distal sebagai hasil pengorganisasian objek distal itu sendiri, medium, dan rangsang proksimal. Batasan persepsi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses aktifitas kejiwaan seseorang dalam upaya mengenali dan memahami suatu obyek tersebut berdasarkan stimulus yang ditangkap panca indera, seseorang turut menentukan bentuk, sifat dan intensitas perannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ada kecenderungan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menghadapi rangsangan banyak diwarnai oleh persepsinya atas rangsangan tersebut. Dengan demikian berdasarkan uraian diatas 9 timbulnya suatu persepsi seseorang dengan yang lain akan berbeda- beda tentang kompetensi guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

1.5.2 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki. Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang mencapai kinerja tinggi dalam pekerjaannya. Karakteristik itu muncul dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Selama ini yang banyak diperbincangkan adalah pengetahuan dan keterampilan, yang ternyata bukan merupakan jaminan keberhasilan. Faktor lain yang harus diperhatikan adalah perilaku Siprianus:http: www.waingapu.comkategori budayakompetensi.html Mapenda dalam E Mulyasa mengatakan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dan kebiasaan itu harus mampu dilaksanakan secara konsisten dan teru-menerus serta mampu untuk melakukan penyesuaian dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan baik profesi, keahlian maupun lainnya. Menurut E Mulyasa 2002:38 kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfkeksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. 10

1.5.3 Guru