Pendidikan Jasmani Olahraga Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan

32 5 Dalam pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan efektifitas guru dalam mengajar sangatlah diperlukan, karena jumlah jam yang sangat minim tiap minggunya, maka dari itu pengelolaan kelas seorang guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar.

2.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan

2.4.1 Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar, hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromaskuler, intelektual, dan sosial H. Abdul Kadir Ateng, 1992:4. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain psikomotor, kognitif dan afektif. Dengan kata lain, melalui aktivitas jasmani itu anak diarahkan untuk belajar, sehingga terjadi perubahan perilaku, tidak saja menyangkut aspek fisikal, tetapi juga intelektual, emosional, sosial, dan moral Rusli Lutan, 2003:15. 33

2.4.2 Olahraga

Menurut Undang-undang Republik Indonesia no.3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional, olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Menurut Cholik Muthohir dalam buku pembelajaran penjasorkes smp, mengatakan bahwa olahraga adalah proses sistematik berupa kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi jasmaniah, rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan atau pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasar Pancasila. menurut Edward olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport, permainan yang dilembagakan. http : www .bloggaul .com budidoank readblog78314olahraga Batasan-batasan olahraga yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga adalah bentuk kegiatan jasmani yang terdapat dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani secara intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kesenangan dan prestasi optimal. 34

2.4.3 Kesehatan