7
BAB II LANDASAN TEORI DAN RUMUSAN HIPOTESIS
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Country of Origin
Menurut    Elliott    dan    Cameron    1994  dalam  Setiyaningrum  2013 dalam
mengevaluasi suatu
produk seorang
konsumen tidak
hanya mempertimbangkan  faktor  intrinsik  produk  misalnya  kualitas  dan  bahan  baku
tetapi  juga  faktor  ekstrinsik  produk  misalnya  Country  Of  Origin,  merek,  dan kemasan. Dari  faktor-faktor ekstrinsik tersebut, peneliti tertarik dengan  persepsi
konsumen  pada  Country  Of  Origin  yang  menjadi  pertimbangan  konsumen terhadap minat beli mereka  pada suatu produk. Schiffman dan Kanuk, 2007
Menurut  Johnson,  dan  Boon  2004  dalam  Putri  dan  Fajrianthi  2012 Country of Origin yang seringkali disingkat dengan COO adalah tempat dimana
suatu  produk  di  produksi  at au biasa di ekspresikan sebagai ‘Made In’. Sekarang
ini COO bisa dikatakan salah satu atribut penting yang digunakan oleh konsumen dalam  menilai  suatu  produk.  Czinkota  dan  Ronkainen  2001  bahkan
menyebutkan  bahwa  COO  dipahami  sebagai  efek  yang  muncul  dalam  persepsi konsumen  yang  dipengaruhi  oleh  lokasi  dimana  suatu  produk  dihasilkan.
Schiffman  dan  Kanuk  2007  menyebutkan  bahwa  Country  of  Origin  memiliki pengaruh  dalam  menilai  suatu  produk.  Konsumen  cenderung  mempunyai  kesan
tertentu terhadap  suatu  produk  yang  dihasilkan  suatu  Negara tertentu,  dan  kesan ini  mungkin  bersifat  positif,  negatif,  atau  netral  tergantung  pada  persepsi  dan
pengalamannya. Yassin et al 2008, dalam Utomo dan Sanaji 2013 mendefinisikan COO
sebagai  penilaian  konsumen  secara  umum  terhadap  negara  produk  berdasarkan informasi  yang  diterima  dari  berbagai  sumber,  yang  terbentuk  dari  3  dimensi
meliputi; keyakinan terhadap negara inovatif, berpendidikan tinggi, reputasi baik, negara  maju,  keyakinan  terhadap  orang-orang  di  negara  tersebut  tenaga  kerja
8 kreatif, tenaga kerja berkualitas tinggi, dan keinginan berinteraksi dengan negara
tersebut negara yang ideal untuk dikunjungi. Menurut  Huddleston  et  al.,  2001;  dan  Hsieh,  2004. Efek  dari  Country
of  Origin  sangat  berkaitan  dengan  bagaimana  secara  khusus  konsumen  melihat dari  Negara  mana  produk  berasal,  Persepsi  positif  konsumen  dari  negara
berkembang biasanya terkait dengan tingginya tingkat pembangunan ekonomi dan teknologi dari negara tempat produk tertentu berasal, Oleh karena itu konsumen di
negara  maju  cenderung  lebih  memilih  produk  buatan  lokal,  daripada  produk impor, karena mereka paham tentang kualitas produk dari negaranya. Lain halnya
dengan masyarakat di negara berkembang, yang cenderung untuk memilih produk impor  karena  konsumen  merasa  bahwa  negara-negara  industry  maju  memiliki
kualitas dan performa yang lebih baik .
2.1.2  Perceived Value