Perceived Value LANDASAN TEORI

8 kreatif, tenaga kerja berkualitas tinggi, dan keinginan berinteraksi dengan negara tersebut negara yang ideal untuk dikunjungi. Menurut Huddleston et al., 2001; dan Hsieh, 2004. Efek dari Country of Origin sangat berkaitan dengan bagaimana secara khusus konsumen melihat dari Negara mana produk berasal, Persepsi positif konsumen dari negara berkembang biasanya terkait dengan tingginya tingkat pembangunan ekonomi dan teknologi dari negara tempat produk tertentu berasal, Oleh karena itu konsumen di negara maju cenderung lebih memilih produk buatan lokal, daripada produk impor, karena mereka paham tentang kualitas produk dari negaranya. Lain halnya dengan masyarakat di negara berkembang, yang cenderung untuk memilih produk impor karena konsumen merasa bahwa negara-negara industry maju memiliki kualitas dan performa yang lebih baik .

2.1.2 Perceived Value

Menurut Woodruff dan Gardial 2002 menyatakan perceived value sebagai hubungan antara produk dan pelanggan yaitu pemahaman pelanggan mengenai apa yang mereka inginkan dengan produk atau jasa yang ditawarkan dalam memenuhi kebutuhannya, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. Disini penting dipahami bahwa persepsi nilai konsumen terhadap suatu produk, tidak bisa hanya di dasarkan pada penilaian perusahaan saja, justru seharusnya produk yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan permintaan konsumen. Jadi produk bisa dikatakan memiliki nilai yang tinggi. Menurut Lai 2004 perceived value adalah penilaian konsumen secara keseluruhan terhadap manfaat produk dengan didasarkan pada apa yang mereka terima dan apa yang mereka berikan. Menurut Kotler dan Keller 2009 Nilai menunjukkan trade off antara komponen yang diberikan dan diperoleh konsumen, perceived value adalah perbedaan nilai total konsumen dan total biaya konsumen., selain itu dalam keterbatasan biaya pencarian, dan keterbatasan pengetahuan, mobilitas dan pendapatan pelanggan cenderung pemaksimal nilai, sehingga sangat penting bagi pemasar mengetahui apa itu customer perceived valueCPV, yaitu 9 selisih antara evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya tawaran dan alternatif-alternatif lain yang dipikirkan. Jika perceived value dianalogikan dengan konsep nilai produk yang dirasakan, maka Zeithaml 1996 menyarankan bahwa nilai jasa dapat dianggap melibatkan perbedaan antara evaluasi pelanggan akan keuntungan-keuntungan dari penggunaan jasa dan biaya yang dikeluarkan untuknya. Pelanggan akan melakukan penilaian bergantung pada pengorbanan yaitu, biaya moneter dan non-moneter yang berkaitan dengan penggunaan suatu jasa dan kerangka rujukan dari sang pelanggan Zeithaml, 1996. Pasti terdapat perbedaan pada penilaian pelanggan akan nilai jasa akibat adanya perbedaan biaya moneter, biaya non- moneter, selera pelanggan, dan watak pelanggan Bolton dan Drew, 1991. Menurut Sweeney dan Soutar 2001 dalam Walsh dan Mitchell dimensi persepsi nilai terdiri empat aspek utama: 1. Emotional Value, yaitu utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk. 2. Social Value, yaitu utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial Pelanggan. 3. QualityPerformance Value, yaitu utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk. 4. PriceValue of Money, yakni utilitas yang didapatkan dari produk dikarenakan reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Oleh karena itu perceived value sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, karena perceived value bersangkutan dengan loyalitas konsumen. Apabila perusahaan memperhatikan perceived value, maka konsumen perusahaan tersebut akan memiliki loyalitas yang tinggi akan perusahaan tersebut, karena semua kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan. 10

2.1.3 MINAT BELI

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin terhadap Perceived Value dan Minat Beli: studi kasus handphone China merek OPPO di kota Solo T1 212009011 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin terhadap Perceived Value dan Minat Beli: studi kasus handphone China merek OPPO di kota Solo T1 212009011 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin terhadap Perceived Value dan Minat Beli: studi kasus handphone China merek OPPO di kota Solo T1 212009011 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin terhadap Perceived Value dan Minat Beli: studi kasus handphone China merek OPPO di kota Solo

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin terhadap Perceived Value dan Minat Beli: studi kasus handphone China merek OPPO di kota Solo

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin dan Brand Reputation terhadap Customer Perceived Value Produk Kosmetik Korea Selatan

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin dan Brand Reputation terhadap Customer Perceived Value Produk Kosmetik Korea Selatan

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Country of Origin, Brand Image dan Persepsi Kualitas Terhadap Intensi Pembelian pada Merek

1 2 1

The Influence of Country of origin on Co

1 1 7

BAB II KERANGKA TEORI - Pengaruh Country Of Origin Terhadap Perceived Value dengan Consumer Ethnocentrism sebagai Variabel Moderator (Studi pada Konsumen Televisi Merek Samsung di Kota Medan)

0 1 11