lvi
seluruh anggota UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta. Dari semua data riil di atas dan penelitian langsung di lapangan penulis
menyimpulkan bahwa tingkat keterpakaian koleksi di UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta masih rendah.
B. HAMBATAN MASALAH
1. Minat baca yang masih rendah
Peminjaman dan pengembalian merupakan layanan utama dalam sebuah perpustakaan dan juga dalam layanan sirkulasi, selain itu juga
layanan sirkulasi paling sering digunakan oleh pengguna perpustakaan. Tingkat keterpakaian koleksi pada layanan sirkulasi di UPT Perpustakaan
UPN “Veteran” Yogyakarta relatif masih rendah. Seperti halnya dijelaskan di atas intensitas keterpakaian koleksi dengan jumlah seluruh anggota UPT
Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta. perbandingannya masih sangat jauh. Hal ini merupakan hambatan paling utama yang harus segara
diselesaikan oleh seluruh SDM yang ada di UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Fasilitas kurang memadahi
Pada layanan sirkulasi fasilitas sangatlah penting untuk kelancaran pelayanan dan kepuasan pengguna perpustakaan tanpa disertai fasilitas
yang memadai sulit untuk petugas di bagian layanan sirkulasi menghasilkan layanan yang maksimal kepada pengguna. Selain itu
pengunjung perpustakaan perguruan tinggi yang mayoritasnya adalah
lvii
mahasiswa, mahasiswanya pun sudah banyak mengetahui dan bisa membedakan mana fasilitas yang baik dan mana yang kurang baik. Jika
fasilitas yang disediakan tidak sesuai yang diharapkan, tentu saja ini akan menghambat mahasiswa dalam mencari bahan koleksi pustaka yang
dibutuhkan oleh mereka. Keadaan fasilitas yang ada di UPT Perpustakaan UPN “Veteran”
Yogyakarta tergolong masih kurang mungkin ada beberapa fasilitas yang cukup memadai, tetapi selama melakukan penelitian, penulis menemukan
beberapa fasilitas yang masih kurang antara lain:
a. Meja baca untuk pengunjung
Di ruang UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta tidak disediakan fasilitas meja dan kursi untuk membaca di tempat, meja
yang disediakan hanya di ruang referensi saja. Hal ini menyebabkan tidak betahnya pengunjung datang ke ruang sirkulasi karena mereka
harus berdiri di dekat rak buku, dan apabila mereka harus menelusuri melalui OPAC, bila OPAC tersebut lagi di pakai pengguna lain maka
mereka harus antri berdiri. Hal ini tentunya menimbulkan kelelahan bagi pengunjung.
b. Unit penelusuran OPAC bagi pengunjung
OPAC
Online public access catalogue
merupakan fasilitas penelusuran koleksi yang disediakan oleh UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Yogyakarta. Dengan adanya OPAC pengunjung dapat menelusuri bahan pustaka secara cepat, tepat dan mudah. Di ruang
sirkulasi terdapat 2 unit Komputer untuk penelusuran bahan pustaka.
lviii
Menurut saya 2 unit komputer belum cukup. Hal ini akan menyebabkan antrian dalam menggunakan OPAC. Dengan adanya
antrian tersebut pengunjung meminta bantuan kepada petugas yang menyebabkan petugas terkadang menjadi kerepotan dalam melayani
pengguna yang ingin meminjam koleksi buku. Ini disebabkan karena komputer yang semula digunakan petugas untuk melayani peminjaman
dan pengembalian bahan pustaka terpaksa digunakan untuk menelusuri koleksi bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengunjung.
c. Komputer untuk petugas layanan sirkulasi
Peminjaman dan pengembalian merupakan kegiatan layanan pokok yang terdapat pada layanan sirkulasi. Dalam layanan ini harus
ada fasilitas yang
“ canggih”
. Canggih dalam arti dapat digunakan dengan cepat dan tanpa terjadi suatu masalah yang dapat mengganggu
dalam kelancaran pelayanan pemakai. Di UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta terdapat dua unit komputer yang digunakan
untuk peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Dua komputer sebenarnya
sudah cukup
untuk melayani
peminjaman dan
pengembalian. Tetapi dalam pelayanan di UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta komputernya sangat lemah dalam membaca
data-data yang akan dimasukkan ke komputer. Hal ini dapat mengakibatkan petugas kerepotan ketika terjadi antrian peminjaman
maupun pengembalian.
d. Tidak adanya Jenset di UPT Perpustakaan UPN “ Veteran”
Yogyakarta .
lix
Tidak adanya jenset di UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta menghambat layanan peminjaman dan pengembalian di
ruang sirkulasi. Apabila lampu mati semua layanan yang ada di perpustakaan diberhentikan karena di UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Yogyakarta tidak ada alat cadangan yang bisa mengalirkan arus listrik.
3. Keadaan SDM Tenaga Kerja
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan faktor utama penunjang keberhasilan palayanan dalam layanan sirkulasi. Dengan SDM
berkualitas diharapkan akan tercipta suatu kerja yang maksimal dan tentunya kepuasan bagi pengguna perpustakaan juga akan terjaga. Di
ruang sirkulasi terdapat tiga orang petugas yang menjaga ruang sirkulasi. Tiga orang tersebut terdiri dari satu orang lulusan D3 Perpustakaan UGM
dan dua orang lulusan SLTA ditambah dengan kursus perpustakaan. Dalam hal pekerjaan mereka sudah sangat mampu dan tahu bagaimana
cara menciptakan layanan yang maksimal tetapi di sini permasalahannya tiga orang masih kurang. Terlalu sedikitnya SDM di bagian sirkulasi
mengakibatkan karyawan memperolah pekerjaan berat dalam melayani pengguna perpustakaan.
4. Faktor Keamanan
Keamanan pengunjung perpustakaan sangatlah penting dalam kelangsungan kegiatan layanan sirkulasi. Tanpa disertai sistem keamanan
yang kuat akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengunjung perpustakaan maupun petugas. Di UPT Perpustakaan UPN “Veteran”
lx
Yogyakarta sistem keamanan yang diterapkan masih sangat jauh dari kata aman. Hal ini terbukti masih seringnya mahasiswa kehilangan barang-
barang mereka. Bukan hanya barang-barang pengunjung saja yang hilang melainkan juga koleksi bahan pustaka atau buku. Hal ini penyebabnya
tidak lain adalah kurangnya fasilitas penunjang keamanan. Yang dimaksud dengan fasilitas keamanan antara lain adalah:
a. Pintu masuk dan keluar tidak dilengkapi alat detektor
Pintu masuk perpustakaan sangatlah penting peranannya untuk keamanan koleksi. Di ruang sirkulasi UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Yogyakarta terdapat satu pintu masuk dan keluar yang tidak disertai dengan alat detektor. Ini mengakibatkan sering terjadinya
kehilangan bahan pustaka atau buku yang tanpa melalui proses peminjaman.
b. Lemari locker untuk pengunjung
Lemari locker pengunjung sangat penting karena menurut tata tertib yang berlaku pengunjung perpustakaan tidak diperbolehkan
membawa tas ke dalam ruang sirkulasi untuk menghindarkan sesuatu yang tidak diinginkan, yang dapat mengakibatkan hilangnya koleksi
bahan pustaka atau buku. Maka dari itu, di UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta menyediakan lemari locker untuk menyimpan
barang pengunjung. Akan tetapi sangatlah disayangkan lemari locker yang disediakan oleh UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta
lxi
tidak dapat digunakan dengan baik karena lemari locker tidak ada kunci pengamannya. Hal ini mengakibatkan sering terjadi kehilangan
barang milik pengunjung.
C. PEMECAHAN MASALAH