Pendahuluan Tingkat pencemaran udara pada areal parkir bawah tanah di kota Denpasar.

Prosiding KNEP IV • ISSN 8 - 414X 562 Karena seperti kita ketahui bahwa areal parkir bawah tanah selain berfungsi sebagai tempat parkir juga tidak jarang kita jumpai adanya kantin atau warung makanan yang menjual makanan dan minuman yang langsung dikonsumsi. Jadi dapat dibayangan besarnya tingkat pencemaran dari makanan yang setiap saat terpapar oleh gas emisi kendaraan, belum lagi jika pada areal tersebut dipergunakan sebagai tempat pencucian mobil dan ganti oli kendaraan. Bila kita perhatikan fenomena yang sedang terjadi ini, maka sebaiknya kita tidak terburu-buru untuk menyatakan pro dan kontra dengan keberadaan areal parkir bawah tanah ini. Untuk itulah diperlukan suatu studi untuk mengetahui tingkat pencemaran udara diareal parkir seperti ini khususnya di Kota Denpasar. Karena dari pengetahuan ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah daerah untuk mengatur keberadaan areal parkir bawah tanah dan kegiatan-kegiatan yang diijinkan dan yang tidak diijinkan dilakukan di areal parkir tersebut, sehingga keberadaan areal parkir ini nantinya tidak saja menguntungkan dari sisi ekonomi dan sosial tetapi juga terhadap kesehatan lingkungan.

2. Metode Penelitian

2.1.Alat dan Bahan Penelitian Alat yang dipegunakan untuk pengambilan sampel udara data primer pada masing-masing lokasi adalah IMPINGEL yang dimiliki oleh UPTD Balai Hiperkes Propinsi Bali.

2.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar di dua lokasi areal parkir dengan mengukur kualitas udara, yaitu di areal parkir Ramayana Bali Mall dan areal parkir Rimo Trade Centre RTC, pada bulan April – Juli 2013.

2.3. Metode Analisis Sampel No.

Nama Parameter Satuan Metode 1. Debu μgm 3 Gravimentri 2. Belerang Dioksida SO2 μgm 3 West Gueka 3. Nitrogen Diokasida NO2 μgm 3 Salzman 4. Karbon Monoksida CO μgm 3 Iodium Pentoksida 5. Ozon O3 μgm 3 Alkalin Potasium Yodida Sampel yang telah diambil data Primer di tiap-tiap lokasi akan dianalisis di laboratorium dimiliki oleh UPTD Balai Hiperkes Propinsi Bali.

3. Hasil dan Pembahasan

Bila melihat hasil pengukuran kualitas udara yang dilakukan tersebut kondisi ini menunjukkan bahwa pada 2 dua lokasi pengukuran dan pada 2 gedung yang berbeda, terlihat bahwa 3 dari 5 parameter telah melebihi standar baku mutu yang diperbolehkan untuk lingkungan kerja sesuai dengan SNI 19-0232-2005 tentang Nilai Ambang Batas NAB zat kimia di udara tempat kerja. Ke-3 parameter tersebut adalah Karbonmonoksida CO, Ozon O 3 dan Partikel TSP. Untuk gas Karbonmonoksida kadar tertingginya adalah 140 mgm 3 terukur pada areal tengah parkir basement Ramayana Bali Mall dan kadar terendahnya adalah 98,35 mgm 3 terukur pada areal di dekat pintu keluar parkir basement Rimo Trade CentreRTC Diponegoro, sedangkan kadar CO yang diperbolehkan menurut SNI 19-0232-2005 sebesar 29 mgm 3 . Kadar Gas Ozon O 3 yang terukur maksimumnya sebesar 102,78 mgm 3 terukur pada areal tengah parkir basement Rimo Trade CentreRTC Diponegoro dan terendah sebesar 56,90 mgm 3 terukur pada areal di dekat pintu keluar parkir basement Ramayana Bali Mall sedangkan kadar O 3 yang diperbolehkan adalah 0,2 mgm 3 . Kadar Debu tertinggi sebesar 230,55 mgm 3 terukur pada areal di dekat pintu keluar parkir basement Rimo Trade CentreRTC Diponegoro dan terendah sebesar 118,06 mgm 3 terukur pada areal tengah parkir basement Rimo Trade CentreRTC Diponegoro, sedangkan kadar debu yang diperbolehkan dalam ruang kerja sebesar 19,82 mgm 3 . Dari grafik yang disajikan diatas terlihat bahwa secara umum konsentrasi gas-gas pencemar sudah melebihi standar baku mutu yang diperbolehkan untuk lingkungan kerja. Kecuali untuk Nitrogendioksida NO 2 dan Sulfurdioksida SO 2 . Dari hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa tingginya kandungan gas-gas pencemar dipengaruhi oleh jumlah kendaraan yang parkir, dan tempat pengukuran sampling, dimana pada lokasi pengukuran ditengah areal terlihat kadar gas-gas pencemar cenderung tinggi bila dibandingkan pada lokasi pengukuran yang berdekatan dengan pintu keluar basement. Strategi pengendaliannya adalah perlu pemasangan exhaust fan untuk mengalirkan udara didalam basement ke luar, perlu penambahan udara bersih ke dalam basement,dan perlu pengaturan kendaraan di tempat parkir serta mengefektifkan program K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi tukang parkir, operator parkir dan supir kendaraan yang parkir di lokasi tersebut. Selain yang disebutkan diatas, pengaruh kondisi kendaraan juga akan mempengaruhi tingkat emisi yang akan dihasilkan oleh kendaraan tersebut terhadap lingkungan, seperti misalnya jenis kendaraan, umur kendaraan, ukuran bahan bakar CC dan jenis bahan bakar yang digunakan. Prosiding Konferensi Nasional Engineering Hotel IV, Universitas Udayana, Bali, 27-28 Juni 2013 563 Gambar 1. Konsentrasi gas-gas pencemar hasil pengukuran di tengah-tengan areal parkir basement gedung Gambar 2. Konsentrasi gas-gas pencemar hasil pengukuran di dekat pintu keluar areal parkir basement gedung

4. Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan 1. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kondisi udara di areal parkir basement pada ke-2 lokasi pengukuran sudah kurang sehat, karena tingginya kadar gas CO 2 , O 3 dan Debu yang sudah melebihi kadar yang diperbolehkan untuk lingkungan kerja. 2. Tingginya kandungan gas-gas pencemar dipengaruhi oleh jumlah kendaraan yang parkir, dan tempat pengukuran sampling, dimana pada lokasi pengukuran ditengah areal terlihat kadar gas-gas pencemar cenderung tinggi bila dibandingkan pada lokasi pengukuran yang berdekatan dengan pintu keluar basement. 4.2. Rekomendasi 1. Untuk pengendaliannya terjadinya pencemaran udara di areal parkir basement adalah perlu pemasangan exhaust fan, perlu penambahan udara bersih ke dalam basement,dan perlu pengaturan kendaraan di tempat 4.35 3.12 140.00 96.11 183.33 2.47 4.14 124.77 102.78 118.06 5.60 5.20 29.00 0.20 19.82 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 Nitrogenoksida NO₂ Sulfurdioksida SO₂ Karbonmonoksida CO Ozon Ox Partikel Basement Ramayana Bali Mall Basement Rimo Trade Centre RTC SNI 19-0232-2005 1.93 0.47 100.55 56.90 188.90 1.88 0.31 98.35 88.45 230.55 5.60 5.20 29.00 0.20 19.82 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 Nitrogenoksida NO₂ Sulfurdioksida SO₂ Karbonmonoksida CO Ozon Ox Partikel Basement Ramayana Bali Mall Basement Rimo Trade Centre RTC SNI 19-0232-2005