Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak

Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak Bagi
Kesehatan Dan Cara Penanggulangannya
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengampu
Julianto, M.Pd

Oleh :
Kelompok 13

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
1

Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak Bagi
Kesehatan Dan Cara Penanggulangannya
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengampu

Julianto, M.Pd

Kelompok 13
Kelas F-2013

Dwi Erlina Sari

(1301.0644.006)

Afifatul Istiqomah

(1301.0644.221)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya yang
sungguh-sungguh, makalah Ilmu Kealaman Dasar yang membahas tentang Pencemaran Udara
Dan Tanah Serta Dampak Bagi Kesehatan Dan Cara Penanggulangannya dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
disampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Julianto, M.Pd, selaku dosen pengampu
2. Orangtua, yang mendukung kelancaran tugas baik secara moril maupun materil
3. Anggota kelompok 13 yang bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikan makalah ini
Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharap berbagai
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat.

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN........................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
3

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1.1
Latar Belakang.................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Pertanyaan......................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pencemaran..................................................................................................3
a. Pencemaran Udara...................................................................................................3
b. Pencemaran Tanah..................................................................................................4
2.2 Dampak Pencemaran Udara Dan Pencemaran Tanah...................................................6
a. Dampak Pencemaran Udara.....................................................................................6
b. Dampak Pencemaran Tanah....................................................................................6
2.3 Cara Penanggulangan Pencemaran Udara Dan Pencemaran Tanah..............................7
a. Penanggulangan Pencemaran Udara........................................................................7
b. Penanggulangan Pencemaran Tanah........................................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.

LATAR BELAKANG
4

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen
alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk
yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia
dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui
pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan
teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang
terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia

lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman
ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak
lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan
manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan
bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya.
Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat
mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang
segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya.
Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk
dari abad ke abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin
bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan.
Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di
negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus
meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui
industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin

berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:

5

1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam
maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia
mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari
lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya)
yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaranDalam
makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang
ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat diminimalisasi.
2.

RUMUSAN PERTANYAAN
1. Apa pencemaran udara dan tanah itu?
2. Apa dampak pencemaran udara dan tanah bagi kesehatan?
3. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran udara dan tanah?


3.

TUJUAN
1. Dapat mengetahui dan mengenali tentang pencemaran udara dan tanah.
2. Dapat memahami dampak dari adanya pencemaran udara dan tanah bagi kesehatan.
3. Mengetahui berbagai cara atau upaya menanggulangi maupun memperkecil adanya
pencemaran udara dan tanah.

6

BAB II
PEMBAHASAN

1.

PENGERTIAN PENCEMARAN

a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya atau tercampurnya polutan (unsur-unsur

berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapatmengakibatkan menurunya kualitas
udara (lingkungan).
Lapisan udara yang melapisi bumi ialah troposfer, stratosfer, mesosfer, dan atmosfer.
Manusiadi bumi berada pada lapisan traposfer dengan ketinggian 0 hingga 30 km. Udara yang
bersih bergerak di atas permukaan bumi,udara tersebut akan membawa sejumlah bahan kimia
yang dihasilkan oleh proses alamiah dan aktivitas manusia. Apabila bahan pencemar masuk ke
dalam lapisan troposfer, bahan pencemar tersebut bercampur dengan udara dan terbawa secara
vertikal dan horizontal serta beraksi secara kimiawi dengan bahan lainnya dalam atmosfer.
Dalma mengikuti gerakan udara, polutan tersebut menyebar tetapi polutan yang dapat tahan lama
akan terbawa dalam jarak yang jauh dan akhirnya jatuh ke permukaan bumi menjadi partikelpartikel padat dan larut dalam butiran air serta mengembun jatuh ke permukaan bumi.
Bahan pencemar udara sebagai berikut akibat aktivitas manusiabanyak terdapat dalam
lapisan troposfer :
1. Karbonmonoksida (CO) dan Karbondioksida (CO2)
Sumber pencemaran gas CO dan CO2 terutama berasal dari bahan bakar fosil pada mesin–
mesin penggerak transportasi. Gas CO bersifat sangay beracun, tidak berbau, tidak berasa. Jika
seseorang menghirup CO akan kekurangan oksigen karena hemoglobin lebih kuat mengikat CO.
Sering terjadi keracunan atau bahkan kematian karena gas CO, misalnya seseorang berada
didalam ruang tertutp dengan menyalakan mesin.
7


CO2 bersifat tidak beracun, tetapi jika kadar CO 2 melebihi ambang batas maka akan
menaikan suhu lingkungan, sebab dapat menahan panas matahari yang dipantulkan oleh bumi.
Kadar CO2 yang tinggi dapat mendesak keberadaan O2.

2. Nitrogen Oksida atau NOx
Pencemaran ini berasal dari gas pembuangan hasil pembakaran mesin mobil, mesin
industri, generator pembangkit listrikatau bahan bakar gas alam. Gas ini sangat beracun dan
dapat merusak tumbuhan-tumbuhan.

3. Belerang Oksida atau SOx
Gas belerang oksida terdiri atas gas SO 2 dan SO3 yang keduanya mempnyai sifat berbeda.
Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif,
mudah bereaksi dengan benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses
pengkaratan.

4. Partikel
Bahan polutan udara berbentuk padah. Yang meliputi berbagai macam bentuk, aerosol,
kabut asap, dan debu. Pencemaran ini terjadi di daerah industri. Pencemaran asap terjadi karena
kebakaran hutan.


5. Chlorofluorocarbon (CFC)

8

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada diatmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut,
pestisida, parfum dan hair spray.

b. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida. Masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Tanah Indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah
tercatat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya.
Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan
oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya,
mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya.

Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
9

Tanah yang tidak tercemar adalah tanah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai
tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat
subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak
mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan
umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tidak tercemar adalah:
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik
2.

DAMPAK PENCEMARAN UDARA DAN PENCEMARAN TANAH

a. Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang sangat parah, akan menyebabkan timbulnya penyakit radang
batang tenggorokan akut (bronchitis akut). Tetapi umumnya hanya akan menyebabkan penyakit
alat pernafasan kronis seperti, bronkitis kronis, asma, polip paru-paru. Bronkitis kronis ditandai
dengan gejala-gejala yang mudah diketahui seperti, batuk berkepanjangan dan dahak yang keluar
terus-menerus.
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling
10

umum

dijumpai

adalah ISPA (infeksi

saluran

pernapasan

akut),

termasuk

di

antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Kerusakan lapisan ozon
menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta
penyakit pada tanaman.

b. Dampak Pencemaran Tanah
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh
dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terusmenerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena
leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan
karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

3.

CARA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA DAN PENCEMARAN
TANAH

a. Penanggulangan Pencemaran Udara
Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi
penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran
udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.
11



Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini,
dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik.
Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis
kendaraan pribadi.



Juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.



Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor

transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar
lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta
kematian yang diakibatkan karenanya.
1.

Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara
kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

2.

Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan
sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat,
semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.

3.

Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap
pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan
mengurangi polusi udara.

4.

Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan
memperlambat laju

5.

Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya

12

kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping
memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
6.

Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

b. Penanggulangan Pencemaran Tanah
Limbah domestik, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan
sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat
panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya
dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah
yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan
lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang
mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau
kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan
pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan onsite adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
13

tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang
kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.

Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain
dapat dilakukan sebagai berikut:
c. Langkah Pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan
pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengubur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikelpartikel kecil, kemudian dikubur.

14

3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan
proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan
aturan dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

15

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor, dimana zat
tersebut berdampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk dapat mengendalikan
pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan
pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang
strategis untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk
meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik dan benar dapat
dilakukan melalui pendekatan edukatif.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan
makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Ada beberapa
cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan
bioremidiasi.
3.2. SARAN
Sebagai calon pengajar / guru, kita harus memberikan contoh pentingnya hidup sehat
terhadap anak-anak didik baik dalam pengajaran dikelas maupun diluar kelas. Dan memberikan
tindakan yang nyata terhadap pencegahan pencemaran di udara dan di tanah.

16

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hal
Santiyono, 1994.Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
Fuad Amsyari. 1981. Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Surabaya: Ghali
Indonesia.
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001. Jakarta: PT Grasindo
Tim FMIPA UNESA. 2007. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press. 179 hal
Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
http://gogrenindonesia.blogspot.com
http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf
Wikipedia. 2015. Pencemaran Tanah (On-line). http://id.wikipedia.org/wiki/ pencemaran_tanah.
diakses Desember 2015

17