7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Disiplin kerja
Disiplin kerja terdiri dari dua kata yaitu disiplin dan kerja, disiplin berasal dari kata Discipline yang berarti latihan atau pendidikan
kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia adalah latihan batin dan watak denga
maksut segala perbuatanya menaati tata tertib. Disiplin discipline adalah prosedur yang mengoreksi atau
menghukum bawahan karena melanggar peraturan dan prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur
dan menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi. Sulistiyani Rosidah, 2003:236
Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut Sondang
P. Siagan, 2003 :305. Kerja adalah sejumlah aktifitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan Hasibun, 2003: 94.
Sedangkan menurut DRS. Basir Barthos,2001:17 kerja adalah melakukan suatu kegiatan dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh suatu penghasilan.
8
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah proses untuk menguji mental dari setiap pegawai atau kelompok
supaya sadar akan adanya perturan yang berlaku dan telah ditetapkan oleh setiap organisasi atau instansi guna mencapai tujuan tertentu dan sanggup
menerima sanksi atau konsekuensi apabila melanggar peraturan yang telah ditetapkan tersebut.
2.2. Jenis-jenis Disiplin kerja
Menurut Sondang P. Siagan 2003:305 dikatakan ada dua jenis disiplin dalam organisasi yaitu yang bersifat preventif dan yang bersifat
korektif, yaitu : 1.
Disiplin preventif. Pendisiplinan yang bersifat prefentif adalah tindakan yang
mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Artinya melalui
kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi diusahakan pencegahan jangan
sampai para karyawan berperilaku negative. Pemimpin perusahaan atau instansi mempunyai tanggung jawab
dalam membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Begitu pula pegawai harus dan wajib mengetahui, memahami semua pedoman kerja
serta peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi.
9
Disiplin preventif merupakan suatu system yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian system yang ada dalam
organisasi. Jika system organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.
2. Disiplin korektif
Disiplin korektif berarti Jika ada karyawan yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi
standar yang telah ditetapkan, kepadanya dikenakan saksi disipliner. Berat atau ringanya suatu sanksi tentunya tergantung pada bobot pelanggaran
yang terjadi. Tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan
mengoreksi, Bukan tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang berbuat salah. Maksut pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan
diwaktu yang akan datang bukan untuk menghukum kegiatan dimasa lalu.Handoko,1990:209.
Pegawai yang melanggar sebaiknya diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, tujuanya adalah untuk memperbaiki pegawai yang
melanggar peraturan, dan memberikan pelajaran kepada pegawai yang melanggar.
Berbagai sasaran tindakan disiplin adalah sebagai berikut : a.
Untuk memperbaiki pelanggaran yang dilakukan pegawai. b.
Untuk menghalangi para karyawan yang lain melakukan kegiatan-kegiatan yang serupa.
10
c. Untuk menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan
efektif. 3.
Disiplin progresif Disiplin progresif berarti memberikan hukuman yang lebih berat
terhadap pelanggaran yang terulang. Tujuanya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum
hukuman yang lebih serius dilaksanakan. Disiplin progresif juga memungkinkan menejemen membantu karyawan memperbaiki
kesalahan.Handoko,1990:208. Contoh sistem disiplin progresif secara ringkas dapat situnjukan sebagai
berikut : a.
Teguran secara lisan oleh penyelia. b.
Teguran tertulis, dengan catatan dalam file personalia. c.
Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari. d.
Skorsing satu minggu atau lebih lama. e.
Diturunkan pangkatnya demosi. f.
Dipecat.
2.3. Pendekatan dalam disiplin kerja