Sistem Informasi Kepegawaian Pada Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat

(1)

(BKPPMD) PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi sistem informasi jenjang sarjana fakultas teknik dan ilmu komputer

Disusun oleh :

FIRMAN IKHYA SATARI 1.05.07.235

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

Provinsi Jawa Barat, yang merupakan salah satu instansi pemerintah provinsi yang ada di kota Bandung membutuhkan sebuah teknologi informasi untuk menunjang kinerja selama ini. Seiring dengan berkembangnya teknologi tersebut, kebutuhan akan informasi saat ini semakin meningkat, begitu pula kebutuhan informasi kepegawaian pada Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat. Namun dalam pelaksanaannya sistem kepegawaian pada BKPPMD ini masih mengalami kendala terutama dalam hal penilaian prestasi pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan penggajian. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan

tersebut sebagai judul skripsi : “SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA

BADAN KOORDINASI PROMOSI PENANAMAN MODAL DAERAH

(BKPPMD) PROVINSI JAWA BARAT”.

Dalam penelitian skripsi ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan mengenai keaadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada. Sedangkan untuk metode pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, dan observasi. Dalam pengembangan sistem, penulis menggunakan metode pendekatan Prototyping (prototype) . Untuk pemodelan sistem penulis menggunakan metode perancangan terstruktur dengan alat bantu perancangan yaitu flowmap, diagram konteks, diagram aliran data (DFD), dan kamus data. Untuk perancangan basis data digunakan metode normalisasi, relasi tabel, dan ERD. Implementasi dan rancangan program menggunakan bahasa pemograman

Visual Basic 6.0 dan database MySql.

Dengan diimplementasikanya sistem informasi kepegawaian diharapkan dapat memudahkan sub Bag. Kepegawaian dalam pelaksanaan sistem informasi tersebut, sehingga membantu mencapai hasil kinerja yang maksimal dan dapat menunjang informasi yang cepat dan akurat.


(3)

to support that performance. In line with that technological developments , needs for information has been increasing significantly, as well as of personnel information in West Java Coordination Agency of Investment Promotion (BKPPMD). However, in the implementation of personnel systems at the West Java Coordination Agency of Investment Promotion (BKPPMD) is still experiencing problems, especially in terms of, estimation official performance, job promotion, salary increas, and payroll . Therefore, I am interested to solve and bring problems such as the title of essay : "THE INFORMATION SYSTEM OF STAFFING ON WEST JAVA COORDINATION AGENCY OF INVESTMENT PROMOTION (BKPPMD)".

In this research, research methods used by writer is descriptive method, as attempts to get a picture and description about the object of research based on the facts that appear. Whereas writer use method of data collection interviews, and observation. In developing the system, writer uses approach method Prototyping (prototype). For the modeling system writer uses structured design methodology with design tool that is flowmap, context diagram, data flow diagram (DFD), and data dictionary. Database design used the normalization method, the relation table, and entity relationship diagrams. Implementation and program design using Visual Basic 6.0 programming language and MySQL database.

By implementing the personel information system are expected to facilitate part of officer in implementing information systems, thus helping them achieve maximum performance and can support rapid and accurate information.


(4)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun laporan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, dan sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Wahyuni S.Si., MT. selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.


(5)

Indonesia Bandung.

6. Seluruh Dosen Manajemen Informatika dan Staff Universitas Komputer Indonesia.

7. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan dukungan secara materil dan moril, serta doa yang selalu dipanjatkan setiap waktu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

8. Ibu Ineu Dartini, dan Bapak Sutoyo selaku Pegawai di BKPPMD Provinsi Jawa Barat, atas kesempatan dan waktu yang diberikan untuk penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Komputer Indonesia Bandung. 9. Sahabat “aMI6os” dan teman- teman yang telah memberikan do’a,

semangat, dorongan, saran, dan bantuan kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

10.Teman-teman di Saung Budaya (Sadaya) Unikom, atas kerja samanya selama ini, dimulai dari penulis memulai perkuliahan di Unikom sampai dengan saat ini.

11.Kang Dani, atas bimbinganya dan dorongan nya selama ini.

12.Teman-teman di Jurusan Manajemen Informatika yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.


(6)

Bandung, Juli 2011


(7)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Terus berkembangnya dunia Teknologi Informasi mendorong banyak pihak untuk ikut serta menjadi bagian dari salah satu pengaruh era globalisasi ini. Hal yang penting dari berkembangnya teknologi informasi ini adalah bagaimana mengelola pemanfaatannya untuk kemudahan bagi penggunanya agar dapat menunjang kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang kerja. Salah satunya adalah di instansi pemerintah. Adanya kebutuhan untuk pengelolaan data secara komputerisasi mendorong banyak instansi pemerintah yang memanfaatkan teknologi informasi ini untuk mengembangkan sistem yang tadinya masih manual menjadi terkomputerisasi, karena akan lebih cepat dan efisien.

Sebuah perusahaan atau instansi pemerintah harus bisa mengolah data secara cepat dan akurat untuk mendukung terlaksananya fungsi dari setiap pekerjaan sesuai dengan prosedur dan aturan yang diterapkan oleh perusahaan. Dengan adanya tuntutan kecepatan dan keakuratan informasi, maka setiap perusahaan akan terpacu untuk bisa mengolah data yang diproses menjadi sebuah informasi yang bermutu dan bermanfaat. Sehingga, data dan informasi dapat dengan cepat dan akurat bisa disajikan kepada pihak manapun yang memerlukan.

Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah ( BKPPMD ) provinsi Jawa Barat merupakan dinas yang merumuskan kebijakan teknis dan


(8)

kepegawaian seperti pencatatan data pegawai, penilaian prestasi kinerja pegawai, penghitungan tambahan tunjangan penghasilan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan penggajian, data pegawainya bersumber di sub Bagian Kepegawaian dan umum.

Dalam pengelolaan sistem informasi kepegawaian di Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah ( BKPPMD ) provinsi Jawa Barat masih dilakukan secara sederhana dengan menginputkan data ke komputer dengan menggunakan aplikasi Office, serta belum terintegrasinya pengolahan penilaian prestasi pegawai dengan penggajian dan belum terintegrasinya pengolahan kenaikan pangkat dengan pengolahan kenaikan gaji berkala, dalam arti semua kegiatan masih dilakukan secara terpisah sehingga informasi yang dihasilkan masih kurang cepat, tepat dan akurat karena banyak kemungkinan kesalahan dalam proses penyajian laporan dan lambatnya penyampaian informasi.

Dengan adanya penelitian mengenai permasalahan yang ada sekarang ini penulis mengusulkan suatu sistem informasi kepegawaian yang menggunakan aplikasi dan database yang memadai sehingga dapat membantu menyajikan informasi yang cepat, tepat dan akurat yang dapat berguna bagi pegawai sub Bag Kepegawaian dan umum.

Dari uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut dan menjadikannya sebagai bahan kajian dalam skripsi yang berjudul :

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA BADAN KOORDINASI PROMOSI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPPMD) PROVINSI JAWA BARAT “.


(9)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh BKPPMD provinsi jawa barat, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah dengan tujuan untuk memberikan solusi yang efektif dan efisien, diantaranya :

1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Proses penilaian perilaku dan prestasi kerja pegawai masih sederhana, dimana pejabat penilai mengisi penilaian pada formulir IPKTP dan masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam penghitungan tambahan penghasilan karena masih dilakukan secara manual dengan alat bantu kalkulator.

2. Dalam proses pengusulan data kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala memerlukan waktu yang relatif lama karena proses penginputan dan pencarian data pegawai masih dilakukan di microsoft exel.

3. Proses perubahan data kenaikan pangkat dan gaji berkala masih diinput secara manual menggunakan aplikasi microsoft exel, sehingga pada saat proses penginputan sering terjadi kesalahan.

4. Sering terjadi kesalahan dalam pembuatan daftar tambahan penghasilan. Hal ini dikarenakan pada proses penginputan data ke aplikasi microsoft exel, sering terjadi kesalahan dan ketidaksesuaian. 1.2.2 Rumusan Masalah


(10)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi kepegawaian di BKPPMD provinsi jawa barat.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi kepegawaian di BKPPMD provinsi jawa barat.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi kepegawaian di BKPPMD provinsi jawa barat.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membuat sistem informasi kepegawaian pada BKPPMD, guna mempermudah dalam proses pengolahan data pegawai.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem data kepegawaian (penilaian prestasi kinerja pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan penggajian) yang sedang berjalan pada BKPPMD provinsi Jawa Barat yang sedang berjalan saat ini.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi kepegawaian pada BKPPMD provinsi Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui pengujian dan implementasi sistem informasi kepegawaian pada BKPPMD provinsi Jawa Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, adapun kegunaan dari penelitian ini dapat berguna di lingkungan praktis dan lingkungan akademis.


(11)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penyusunan skripsi ini adalah :

1. Dapat mengetahui dan memperoleh gambaran proses sistem kepegawaian.

2. Dapat menerapkan sistem informasi yang digunakan untuk proses kepegawaian.

3. Dapat membantu Sub.Bag Kepegawaian dan umum BKPPMD provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan efektifitas dalam sistem kepegawaian. 4. Dapat mempermudah pencarian data pegawai dan pengawasan untuk

kepegawaian.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dari penyusunan skripsi ini adalah :

1. Dapat mengembangkan ilmu yang telah didapatkan oleh penulis selama perkuliahan

2. Dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan baik sebagai referensi, bahan pembanding, maupun sebagai bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

1.5 Batasan Masalah

Penulis akan membatasi masalah mengenai sistem informasi pengolahan data kepegawaian pegawai pada BKPPMD provinsi Jawa Barat yaitu : 1. Penulis hanya membatasi masalah kepegawaian dalam hal penilaian prestasi kerja, kenaikan pangkat reguler, dan kenaikan gaji berkala,


(12)

dan penghitungan tambahan penghasilan pada Badan Koordinasi promosi penanaman modal daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat. 2. Penilaian prestasi kerja pegawai hanya terhadap pegawai non struktural. 3. Dalam proses kenaikan pangkat, sistem hanya menjalankan proses

kenaikan pangkat reguler saja.

4. Penulis hanya membatasi masalah penggajian dalam hal penghitungan tambahan penghasilan dan input Surat Perintah Membayar (SPM).

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah ( BKPPMD ) provinsi Jawa Barat yang berada di jalan Sumatra no 50 Bandung Jawa Barat Indonesia 40115 . Adapun jadwal penelitiannya sebagai berikut :


(13)

Tabel 1.1

Estimasi Waktu Penelitian

No Kegiatan 2011

Febuari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mengidentifikasi

Kebutuhan 1.1Observasi 1.2Wawancara 1.3Studi Pustaka

2. Quick Design (Desain

Cepat)

2.1 Desain Database 2.2 Desain Interface

3. Build Prototype :

3.1 Pembuatan perangkat lunak (Coding).

3.2 Pengujian 3.3 Penyempurnaan

4. Evaluasi Pelanggan

Terhadap Prototype 4.1 Evaluasi Prototype 4.2 Memperhalus Analisa Kebutuhan Calon

Pemakai.

5. Pembuatan dan


(14)

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Untuk dapat memahami konsep dasar sistem, berikut disajikan pengertian sistem menurut beberapa sumber diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Andri Kristanto, suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (2008 : 1). Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Untuk mengetahui sistem informasi, maka diperlukan pengetahuan mengenai sistem dan informasi terlebih dahulu.

Menurut Jogiyanto (2007:34) sistem dapat didefinisikan melalui pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dalam pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dalam pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengertian lain sistem menurut Jack Febrian (2007: 398) adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


(15)

Dari beberapa pendekatan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Menurut Kusrini dan Andri Kuniyo (2007:6) karakteristik sistem tersebut sebagai berikut :

1. Suatu sistem mempunyai komponen system

2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian sistem.

3. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

Boundary merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan

sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya. 4. Suatu sistem mempunyai sub system

Yaitu bagian-bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dan sasarannya masing-masing.

5. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).


(16)

6. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

Media penghubung antara sub sistem dengan sub sistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya yang mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lainnya.

7. Suatu sistem memiliki masukan sistem (input).

Energi yang masuk kedalam sistem berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

8. Suatu sistem memiliki keluaran sistem (output).

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan

9. Suatu sistem memiliki pengolahan sistem (proccess).

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

10. Suatu sistem memiliki sasaran sistem (object).

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan berhasil apabila mengenai tujuan atau sasaran.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007: 53), “Suatu sistem dapat

di klasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) lawan sistem fisik (physical system), sistem alamiah (natural system) lawan system buatan manusia (human made system), system pasti probalistik (probabilistik system) dan sistem tertutup (closed system) lawan sistem


(17)

Sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia,sistem pasti dan sistem tebuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainnya. Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu diluar sistem informasi ini tetapi masih dilingkungan perusahaannya atau sesuatu diluar lingkungan perusahaannya.

2.2 Konsep dasar Informasi

Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah system informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain system baru.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut


(18)

disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

2.2.2 Kulitas Informasi

Untuk dapat berguna informasi harus didukung oleh pilar sebagai berikut : 1. Tepat kepada orangnya (relevance), yaitu informasi yang disampaikan harus

mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines), yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Tepat nilai (accurate), yaitu informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bisa dan tidak menyesatkan.

Keluaran yang tidak didukung ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna.

2.3 Konsep dasar Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut(Andri Kristanto(2008 :13)).

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jack Febrian (2007:238) Sistem Informasi adalah sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna. Suatu sistem yang didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari


(19)

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jika berhubungan dengan teknologinya, maka istilah

information system bisa digantikan dengan information system technologi,

dimana maknanya adalah sama dengan information system itu sendiri. Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data (Jogiyanto (2007:40)). Untuk melakukan siklus pengolahan data atau yang disebut juga siklus sistem informasi diperlukan 3 buah komponen utama, yaitu komponen input, komponen model dan komponen output.

Input Model Output

Gambar 2.1

Siklus Sistem Informasi (sumber: Jogiyanto (2007:40))

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut. Data ini disimpan dalam simpanan (storage) dalam bentuk basis data (database). Data yang ada dalam basis data ini nantinya digunakan untuk menghasilkan informasi.

2.3.2 Komponen sistem informasi

Komponen sistem informasi menurut Jogiyanto (2007:42) antara lain : 1. Komponen input/masukan


(20)

Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) dari data yang terjadi, yang selanjutnya data tersebut dimasukan kedalam sistem informasi (data entry).

2. Komponen model

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah melalui model-model tertentu. Model yang digunakan dalam sistem informasi ini dapat berupa model logika yang menunjukan suatu proses perbandingan logika dan model matematika yang menunjukan proses perhitungan matematika.

3. Komponen output/keluaran

Output adalah produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang

berguna bagi para pemakainya. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada dalam basis data dan diproses menggunakan model tertentu.

4. Komponen teknologi

Komponen teknologi merupakan komponen penting dalam sistem informasi. Tanpa ada teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya. Komponen ini dapat dikelompokkan kedalam 2 kategori, yaitu teknologi sistem komputer (perangkat lunak dan perangkat keras) dan teknologi sistem telekomunikasi.


(21)

5. Komponen basis data

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Terdapat 3 hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu :

a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data

(database).

b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan permanen yang umumnya digunakan adalah harddisk.

c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut DBMS (Data Base Management system), seperti Microsoft access, oracle dan lainnya.

6. Komponen control/pengendalian

Komponen control digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Dalam sistem informasi, sistem ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian umum (general control system) dan sistem pengendalian aplikasi (application control system). Pengendalian secara umum terdiri dari pengendalian organisasi, pengendalian dokumentasi, pengendalian perangkat keras, pengendalian keamanan fisik, pengendalian keamanan data dan


(22)

diklasifikasikan menjadi pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.

Sedangkan komponen/elemen sistem informasi menurut Kusrini dan andri koniyo (2007:9), antara lain :

1. Perangkat Keras, mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak, yaitu sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang, yaitu semua pihak yang bertangungjawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data, yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu system penghubung yang memungkinkan sumber (resource) pakai bersama atau diakses sejumlah pemakai.

2.4 Pegawai Negri Sipil

Pegawai Negri Sipil adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau diserahi tugas


(23)

Negara lainnya dan digaji berdasarkan perundang- undangan yang berlaku. (UU No. 43 1999 Pasal 1).

2.5 Kepegawaian

Menurut Drs. Musanet, MBA kepegawaian yang berarti serasi, tertib dan teratur merupakan suatu syarat mutlak dalam melaksanakan pembinaan pegawai atas dasar sistem karir dan sistem prestasi kerja. Untuk menyusun data usaha kepegawaian yang demikian itu, diperlukan adanya data kepegawaian yang lengkap dan dapat dipercaya serta terpelihara dengan baik secara terus menerus, sehingga demikian :

1. Tiap data kepegawaian yang diperlukan didapatkan dalam waktu yang singkat.

2. Data kepegawaian yang ada dapat diolah dengan komputer, sebab kebenaran / bjektifitas hasil pengolahan komputer sangat tergantung dari data yang diolahnya.

2.6 Kenaikan pangkat pegawai

Kenaikan pangkat merupakan penghargaan yang diberikan karena prestasi dan pemgabdian yang telah dilakukan pegawai negri sipil terhadap pemerintah. Hal ini sesuai dengan penjelasan PP nomor 12 tehun 2002 tentang perubahan atas PP nomor 99 tahun 2000 tentang kenaikan pangkat PNS dan keputusan kepala BKN nomor 12 tahun 2002 tentang ketentuan pelaksanaan PP nomor 12 tahun 2002, ditegaskan bahwa kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan


(24)

Negara. Selain itu kenaikan pangkat juga dimaksudkan sebagai dorongan kepada pegawai negri sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Karena kenaikan pangkat merupakan penghargaan,dan setiap penghargaan akan mempunyai nilai lebih apabila kenaikan pangkat tersebut diberikan tepat orang, tepat gaji, tepat waktunya. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Sekertaris Daerah (Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah).

1. Sistem Kenaikan Pangkat

Kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan pangkat reguler.

2. Masa Kenaikan Pangkat

a) Ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian.

b) Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama dihitung sejak

pengangkatan sebagai Calon Pegawai negri sipil/ pegawai negri sipil. 3. Jenis kenaikan pangkat PNS

a) Kenaikan Pangkat Reguler b) Keniakan Pangkat Pilihan c) Kenaikan Pangkat Anumerta d) Kenaikan Pangkat Pengabdian 4. Kenaikan Pangkat Reguler

a) Diberikan kepada PNS yang :


(25)

2) Melaksankan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan structural atau jabatan fungsional tertentu.

3) Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk dan tidak menduduki jabatan structural atau jabatan fungsional tertentu (maksimum tiga kali)

b) Diberikan selama tidak melampaui pangkat atasan langsung c) Dapat diberikan setingkat lebih tinggi apabila

1) Sekurang- kurangnya telah 4(empat) tahun dalam pangkat terakhir 2) Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai

baik dalam 2(dua) tahun terakhir.

d) Kenaikan pangkat regular diberikan (sesuai STTB/ ijazah atau Diploma yang dimiliki).

5. Kenaikan Pangkat Pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan Struktural PNS yang diangkat dalam jabatan structural dan pangkatnya masih satu tingkat dibawah jenjang pangkat terendah untuk jabatan yang didudukinya, tetapi telah 4(empat) tahun atau lebih dalam pangkat terakhir yang dimiliki, dapat dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi pada periode KP setelah pelantikan, apabila setiap unsur penilaian prestasi kerja / DP3 sekurang=kurangnya bernilai baik dalam 2(dua) tahun terakhir. (PP 12/2002).


(26)

Tabel 2.1. Jenjang pangkat dan golongan PNS

Pangkat Golongan

Pembina Utama IV / e Pembina Utama Madya IV / d Pembina Utama Muda IV / c Pembina Tingkat I IV / b

Pembina IV / a

Penata Tingkat I III / d

Penata III / c

Penata Tingkat Muda I III / b

Penata Muda III / a

Pengatur Tingakat I II / d

Pengatur II / c

Pengatur muda TK I II/b

Pengetur muda II/a

Juru tingkat I I/d

Juru I/c

Juru muda tingkat 1 I/b

Juru muda I/a

2.7 Kenaikan gaji berkala

Kenaikan Gaji Berkala (KGB) adalah kenaikan gaji yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan memperoleh nilai rata-rata sekurang-kurangnya "cukup" dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3). Beberapa ketentuan mengenai kenaikan gaji berkala:


(27)

a) Kepala kantor/satuan organisasi menerbitkan surat pemberitahuan KGB dua bulan sebelum berlakunya KGB.

b) Apabila PNS yang bersangkutan belum mencapai nilai rata-rata cukup dalam DP-3, maka:

- KGB-nya ditunda paling lama satu tahun.

- Apabila sehabis waktu penundaan, PNS yang bersangkutan belum juga mencapai nilai cukup, maka KGB-nya ditunda lagi tiap-tiap kali paling lama satu tahun.

- Apabila tidak ada alasan lagi untuk penundaan, maka KGB tersebut diberikan mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu.

- Penundaan KGB dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.

- Masa penundaan KGB dihitung penuh untuk KGB berikutnya. - Penundaan KGB bukan merupakan hukuman disiplin.

2.8 Arsitektur Aplikasi

Menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.8.1 Pengertian jaringan komputer

Menurut iwan sofana ( 2008:3 ) Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer


(28)

( dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.

2.8.2 Jenis jaringan computer

Menurut iwan sofana ( 2008:3 ) berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Local area Network (LAN)

Local area network adalah jaringan local yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan local disebut juga jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan printer secara bersama bersama-sama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama.

2. Metropolitan area Network (MAN)

Metropolitan area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupanya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN

3. Wide area network ( WAN )

Wide area network cakupanya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu Negara, satu pulau, bahkan satu


(29)

benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan computer yang ada di dunia. Sehingga cakupanya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antarplanet. Koneksi antarjaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protocol yang khas yaitu

internet Protocol (IP)

2.8.3 Topologi Jaringan komputer

Topologi menurut Budhi Irawan (2005:25) adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.

Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, star, ring (cincin) dan

tree (pohon). Masing - masing topologi ini mempunyai ciri khas dengan kelebihan

dan kekurangannya sendiri. 1. Topologi Bus

Topologi Linier Bus ( garis lurus ) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan ( file server, workstation dan semua perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbon).


(30)

Gambar 2.2 Topologi linear bus

2. Topologi Star

Topologi model ini di rancang,yang mana setiap modes (file server,workstation dan perangkat lainya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan local akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya.Concentrator akan mengatur dan mengendalikan ke seluruh fungsi jaringan,dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair,dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic.


(31)

3. Topologi Ring (Cincin)

Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran),sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran star-wired ring.

Gambar 2.4 Topologi ring

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star,yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.


(32)

Gambar 2.5 Topologi tree

2.9 Perangkat lunak pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.

2.9.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Kusrini dan Andri koniyo ( 2007 :171 ), visual basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunaka sistem oprasi windows. Visual basic merupakan salah satu bahasa pemograman komputer yang mendukung pemograman berorientasi objek.

Bahasa pemograman visual basic, yang dikembangkan oleh Mocrosoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemograman BASIC ( Beginner’s All-purpose

Symbolic Instruction Code ) yang dikembangkan pada era 1950-an.

2.9.2 Microsoft SQL server 2000

Menurut Kusrini dan Andri koniyo ( 2007 :171 ), Microsoft SQL server 2000 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi


(33)

database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 200 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuanya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoprasian memnuat RDMS ini menjadi pilihan para database administrator.


(34)

3.1 Objek Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat. Untuk melihat lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian, maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari BKPPMD.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah Berdirinya BKPPMD Dengan berlakukanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999, tentang pemerintahan daerah yang ditindaklanjuti dengan peraturaran pemerintah No. 25 Tahun 2000, Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Promosi sebagai Daerah Otonom, membawa perubahan yang sangat mendasar dalam keseluruhan sistem kewenangan pemerintah, termasuk dalam proses pelayanan yang berhubungan semakin tajam, baik antara daerah kabupaten/kota maupun antar propinsi. Dengan demikian hanya dearah-daerah kabupaten/kota atau propinsi yang telah mampu mempersiapkan diri dengan baik, seperti dalam hal penyedianan informasi peluang usaha dan pemberian pelayanan prima, yang akan menjadi pilihan utama investor guna melakukan investasi. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan daya saing masing-masing daerah, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi pada peningkatan daya


(35)

saing secara keseluruhan dalam menarik investasi. Pada penghujung tahun 2000, berdasarkan peraturan daerah Propinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat, telah terbentuk Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah ( BKPPMD) Propinsi Jawa Barat, yang dlam rangka memperdayakan perlu disusun Perencanaan Strategis ( RENSTRA) BKPPMD Propinsi Jawa Barat selama 5 Tahun ( 2001-2005).

Keberadaan BKPPMD Propinsi Jawa Barat, diatur dengan peraturan daerah propinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000, tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat. Adapun tugas pokok dan fungsi berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 62 Tahun 2001 Tanggal 4 Desember 2001, adalah sebagai berikut:

Merumuskan kebijakan teknis dan pengendalian di bidang promosi dan kerjasma penanaman modal serta melaksanakan kewenangan tertentu Pemerintah Propinsi sesuai dengan kebutuhan daerah dan kewenangan lain yang dilimpahkan kepada Gubernur.

Untuk melaksanakan tugas pokok diatas, BPPMD Propisi Jawa Barat Memiliki fungsi, sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis dan pengendalian di bidang promosi serta kerjasama penanaman modal.

b. Fasilitas di bidang promosi dan penanaman modal. c. Penyelenggaraan sekretariat badan.


(36)

3.1.2 Visi dan Misi

Adapun visi, misi, tujuan serta sasaran dari Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :

1) Visi Perusahaan

a. Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Propinsi Jawa Barat sebagai fasilitator promosi dan pengembangan penanaman modal yang dinamis dan berdaya saing.

2) Misi Perusahaan

a. Menciptakan rumusan kebijakan teknis promosi dan penanaman modal yang terarah dan terpadu secara regional

b. Mendorong terwujudnya pengembangan promosi dan penanaman modal melalui kerjasama dengan stakeholders c. Mendorong dunia usaha untuk menanamkan modalnya di Jawa

Barat 3) Tujuan

a. Terwujudnya pedoman pelaksanaan penanaman modal yang memenuhi tuntutan dunia usaha

b. Keterpaduan pelaksanaan penanaman modal dengan potensi regional

c. Terwujudnya kegiatan promosi yang efektif dan efesien antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat


(37)

d. Terciptanya penanaman modal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan

e. Adanya peningkatan penanaman modal di daerah secara proporsional

f. Terciptanya kesempatan kerja pada berbagai sektor/bidang usaha.

4) Sasaran

a. Tersusunnya satu buah pedoman di bidang promosi dan tiga buah pedoman di bidang penanaman modal

b. Meningkatnya pelaksanaan penanaman modal sebesar 10% pertahun pada bidang usaha yang berbasis potensi regional c. Meningkatnya sinergitas dalam melaksanakan kegiatan promosi

antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang didukung oleh peningkatan anggaran

d. Meningkatnya kegiatan penanaman modal yang menggunakan bahan baku lokal, dan tidak merusak lingkungan

e. Meningkatnya penanaman modal sesuai dengan karakteristik pengembangan kabupaten/kota masing-masing.


(38)

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Strukur Organisasi

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Sub bagian kepegawaian dan umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.

2. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada poin satu, subbagian kepegawaian dan umum mempunyai fungsi :


(39)

a) Pelaksanaan penyusun bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainya.

b) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.

c) Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan.

d) Pelaksanaan tugas kehumasan badan

e) Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan badan 3. Rincian tugas subbagian kepegawaian dan umum :

a) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian dan umum.

b) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian c) Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan

kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan badan.

d) Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pension pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta tugas/ijin belajar, pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional. e) Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai. f) Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi

serta pemberhentian pegawai.


(40)

h) Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan

i) Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat/naskah dinas dan arsip serta pengelolaan perpustakaan

j) Melaksanakan penggandaan naskah dinas

k) Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat

l) Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat dan pendokumentasian.

m) Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan asset lainya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor.

n) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada UPTB. o) Melaksanakan pembinaan jabatan fungsional dan UPTB

p) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian kepegawaian dan umum.

q) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

r) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

s) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3.2 Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks,


(41)

yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

Unsur-unsur metode ialah wawasan intelektual, konsep, cara penghampiran (approach) persoalan, dan rancangbangun alas data (database). Wawasan intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), serapan(perception), pengalaman, dan ilmu pengetahuan. Konsep adalah hasil proses intelektual berupa kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya serapan, sehingga dapat di bentuk gagasan baru yang dapat menganalisis persoalan secara lebih cermat. Cara berkenaan dengan pola berfikir. Alas data ialah cerminan citra tentang "kenyataan" yang dimiliki seorang penelitian, atau serapan penelitian tentang "kenyataan". Alas data dirancangbangun sedemikian rupa agar semua data yang terkumpul dapat dialoksikan kepada kedudukan atau fungsinya yang sepadan menurut maksud dan tujuan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam meneliti sistem informasi kepegawaian pada di BKPPMD provinsi Jawa Barat dengan mengamati langsung ke BKPPMD provinsi Jawa Barat.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variable, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan di


(42)

implementasikan kepada pengguna (user) dengan pendekatan studi kasus pada BKPPMD provinsi Jawa Barat.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data terdapat dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam pengumpulan data diantaranya adalah :

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dengan cara pemusatan terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan, dalam hal ini penyusun melihat dan mengamati secara langsung sistematika di Sub Bag Kepegawaian dan umum. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penilaian prestasi kinerja pegawai, penghitungan tambahan tunjangan penghasilan, kenaikan pangkat, dan kenaikan gaji berkala yang berjalan saat ini belum berjalan secara baik dalam segi penyediaan data kenaikan pangkat, dan kenaikan gaji berkala sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang menunjang terhadap kecepatan dan ketepatan data dalam penilaian prestasi kinerja pegawai, penghitungan tambahan tunjangan penghasilan, kenaikan pangkat, dan kenaikan gaji berkala di BKPPMD Provinsi Jawa Barat


(43)

2. Wawancara (Interview)

Wawancara yaitu penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada Sub Bag Kepegawaian dan umum yang berkepentingan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan penulis dan menemukan data proses atau aktivitas yang dilakukan oleh Sub Bag Kepegawaian dan umum. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapatkan informasi mengenai bagaimana alur yang sedang berjalan tentang penilaian prestasi kinerja pegawai, penghitungan tambahan tunjangan penghasilan, kenaikan pangkat, dan kenaikan gaji berkala di BKPPMD Provinsi Jawa Barat.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder (dokumentasi )

Dokumentasi , yaitu penulis mengambil data-data yang berhubungan dengan skripsi di BKPPMD provinsi Jawa Barat untuk dijadikan bahan dalam menyusun skripsi.

Dokumentasi yang didapat penulis pada BKPPMD provinsi Jawa Barat melalui sub bagian kepegawaian dan umum adalah :

1. Dokumen daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negri sipil (IPKTP)

2. Katu pegawai negri sipil

3. Usulan kenaikan pangkat, usulan kenaikan gaji berkala 4. SK Kenaikan pangkat, SK kenaikan gaji berkala.


(44)

6. Profil perusahaan serta struktur organisasi BKPPMD provinsi Jawa Barat

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang dilakukan di BKPPMD provinsi Jawa Barat adalah dengan melakukan pengujian akan sistem yang sedang berjalan pada BKPPMD provinsi Jawa Barat.

3.2.3.1Metode Pendekatan sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

Menurut Roger S.Pressman,Ph.D. (2002 : 351) analisis terstruktut adalah aktivitas pembangunan model, dengan menggunakan notasi yang sesuai dengan perinsip analisis operasional, menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi(data dan kontrol), membagi sistem secara fungsional dan secara behavioral dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan akan dipecahkan dengan hasil dari sistem yang mudah untuk dipelihara serta fleksibel. Pendekatan sistem ini mempunyai dokumentasi yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Adapun alat yang dipergunakan dalam metode


(45)

terstruktur ini berupa Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah Metode Protoptyping. Metode Protoptyping dapat memberikan gambaran/ide bagi seorang analis sistem untuk menyajikan gambaran secara lengkap Dengan demikian model sistem dapat dilhat baik dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun. Atas dasar itulah metode pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan Protoptyping.

Adapun tahapan tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Sumber : Roger S. Pressman (2002:39).


(46)

1. Mengidentifikasi kebutuhan, yaitu analisa terhadap kebutuhan calon user

2. Quick design, yaitu pembuatan desain secara global untuk

membentuk perangkat lunak atau software (s/w) sebagai contoh.

3. Build prototype, yaitu pembuatan perangkat lunak prototipe

termasuk pengujian dan penyempurnaan

4. Evaluasi pelanggan yaitu mengevaluasi prototipe dan memperhalus analisa kebutuhan calon pemakai

5. Pembuatan dan implementasi

Gambar 3.2 Prototype Paradigma

( Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, praktisi


(47)

Prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang keduanya harus setuju bahwa prototipe dibangun untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan.

Beberapa alasan penulis menggunakan prototipe sebagai metode pengembangan yaitu biaya yang tidak terlalu besar, tidak memerlukan waktu yang lama, dan prototipe paling baik digunakan untuk penerapan sistem yang kecil.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahannya, kesempatan-kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya.

Perancangan sistem adalah proses perancangan, pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk sistem yang akan dibentuk.


(48)

mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.

1) Flow Map

Flow Map disebut juga diagram aliran dokumen atau

diagram prosedur kerja merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan termasuk tembusan-tembusannya. Flow map menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut .

2) Diagram Kontek

Menururt Andri Kristanto (2007 : 70) diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari


(49)

sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. 3) Data Flow Diagram

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) DFD

(Data Flow Diagram) merupakan sebuah teknik grafis yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi

output. Menururt Andri Kristanto (2007 : 64)

symbol-simbol DataFlow Diagram (DFD), diantaranya : 1. Entiti Luar

Entiti luar digambarkan dengan symbol persegi biasa. Entiti luar merupakan sumber atu tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

2. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses yang lainnya.

3. Proses

Menggambarkan suatu proses yang mentransformasikan data secara umum yg digambarkan dengan sebuah lingkaran.


(50)

Tempat penyimpanan merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simbol dari berkas ini digambarkan dengan garis paralel.

4) Kamus Data

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) kamus Data adalah sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan system, dengan definisi yang tegar an teliti, sehingga pemakai dan analisis system akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input,

output, dan komponen penyimpan dan bahkan kalkulasi

inter-mediate. Elemen-elemen dalam kamus data :

1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai


(51)

struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.

3. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di kamus data agar mudah mencari arus data di DAD.

Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari itemitem data apa saja. 5) Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki, membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika ( Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005:169).

Proses normalisasi merupakan metode yang formal/standar dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan depedensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005:169). Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :


(52)

1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap


(53)

kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer. b. Tabel Relasi

Tabel Relasi adalah hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database.

6) ERD (Entiti Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut


(54)

yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain

c. Hubungan Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.


(55)

3.2.4 Pengujian Software

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 551) mengemukakan bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Pengujian blackbox memungkinkan pengembang software

untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox. Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Alasan menggunakan pengujian black box karena dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Dimana pengujian black box merupakan metode


(56)

Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan


(57)

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan usulan perancangan sistem. Analisis dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan fungsi pada sub bagian yang terkait, dari urutan tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (flowmap), diagram konteks (context

diagram), maupun diagram aliran data (data flow diagram).

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengolahan data pegawai, baik terhadap penilaian prestasi kinerja pegawai, pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan penggajian.

Untuk mengetahui informasi yang terkandung dalam suatu aktivitas tertentu, dilakukan dengan cara menganalisis dokumen yang terkait, diantaranya :


(58)

1. a. b. c Nama Dokumen Fungsi Sumber Elemen data : : : :

Tabel Gaji Pokok PNS

Keterangan yang berisi informasi tentang gaji pokok PNS

-

Golongan, masa kerja, gaji pokok

2. a. b. c. d Nama Dokumen Fungsi Rangkap Sumber Elemen data : : : : :

Kartu pegawai (karpeg)

Informasi tentang PNS

-

PNS

NIP, nama, tempat/tgl lahir , tahun jadi pegawai 3. a. b. Nama Dokumen Fungsi Sumber : : :

Surat usulan kenaikan pangkat

Surat yang berisi data lengkap PNS yang mengusulkan kenaikan pangkat


(59)

c Elemen data : Nama, NIP, Jabatan, Pangkat/golongan

4.

a.

b.

c

Nama Dokumen

Fungsi

Sumber

Elemen data

:

:

:

:

Surat keputusan kenaikan pangkat

Surat yang berisi putusan kenaikan pangkat pegawai

Badan Kepegawaian Daerah

Nomor urut, Nama, NIP dan Tempat tanggal lahir, Pangkat, Gol. Ruang dan TMT, Pendidikan umum tertinggi, Jabatan/ eselon, Unit kerja

5

a.

b.

Nama Dokumen

Fungsi

Sumber

:

:

:

Surat usulan Kenaikan Gaji Berkala

Surat yang berisi data lengkap tentang PNS mengenai kenaikan gaji berkala


(60)

c. Elemen data : Nama, Golongan 6 a. b. c. Nama Dokumen Fungsi Sumber Elemen data : : : :

Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala (SKKGB)

Surat yang berisi data lengkap tentang PNS mengenai KGB

Kepala BKPPMD

Nama, NIP, Pangkat/Jabatan, Kantor/Tempat, Gaji Pokok Lama (atas dasar SKPT tentang gaji berkala/pangkat yang telah ditetapkan), Gaji Pokok Baru, Berdasarkan Masa Kerja, Dalam golongan, Mulai tanggal

7 a. b. c. Nama Dokumen Fungsi Sumber Elemen data : : : :

IPKTP ( Instrumen Pengukuran Kinerja dan tambahan penghasilan

dokumen buat menilai kinerja pegawai

bag Kepegawaian dan Umum BKPPMD

Kode ipktp, Nama, Nip, Pangkat/Gol/Ruang, Jabatan, Unit Kerja, perilaku kerja, prestasi kerja


(61)

8. . a. b. c. Nama dokumen Fungsi sumber

elemen yang terdapat pada TPP

:

:

:

TTP (Tambahan tunjangan penghasilan)

Dokumen rincian tambahan tunjangan penghasilan pegawai bag Kepegawaian dan Umum BKPPMD

Kode ipktp, Nama, Nip, Pangkat/Gol/Ruang, Jabatan, Unit Kerja, jumlah yang dibayarkan, potongan pajak pph

10 a. b. c. Nama Dokumen Fungsi Sumber Elemen data : : : :

SPM ( surat perintah Membayar)

Surat pengantar untuk dibuatkan SP2D

Bag. Keuangan

Nomor, nomor SPP, tanggal, kode_rekening, uraian, jumlah, potongan.

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur kegiatan yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi prosedur penilaian prestasi kinerja pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan penggajian yang sedang berjalan.


(62)

a. Prosedur penilaian prestasi kinerja pegawai yang sedang berjalan

Alur kegiatan penilaian prestasi kinerja pegawai yang sedang berjalan pada BKPPMD Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Pegawai melakukan absen rutin di bagian Kepegawaian dan umum dengan melakukan tanda tangan di daftar hadir.

2. Di Bag. Kepegawaian dan umum daftar hadir tersebut akan dicatat dan disimpan setiap harinya berupa berkas daftar hadir

3. Bagian kepegawaian dan umum akan merekap daftar hadir sebulan sekali dan melakukan penilaian di dokumen Insrumen Pengukuran Kerja dan Tambahan Penghasilan (IPKTP) setelah itu diserahkan ke pejabat penilai untuk penilaian prestasi kerja.

4. Pejabat penilai mengisi prestasi kerja pegawai di dokumen IPKTP lalu diserahkan kembali ke bag. Kepegawaian dan umum.

5. Kemudian Bag. Kepegawaian akan menyerahkan dokumen IPKTP tadi ke bagian keuangan untuk menghitung tunjangan tambahan penghasilan.

b. Prosedur kenaikan pangkat yang sedang berjalan

Alur kenaikan pangkat yang sedang berjalan pada BKPPMD Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :


(63)

1. PNS yang akan mengajukan kenaikan pangkat menyerahkan dokumen syarat kenaikan pangkat (DSKP) ke Bag. Kepegawaian dan Umum yang terdiri dari :

a. Fotocopy SK pangkat terakhir b. Fotocopy Kartu Pegawai

c. DP3 2 (dua) tahun terakhir dengan nilai baik

d. Fotocopy SK jabatan ( bagi pegawai yang mempunyai jabatan struktural )

e. Fotocopy SK CPNS ( bagi yang belum pernah naik pangkat ) f. Fotocopy ijazah terakhir dan surat ijin belajar ( bagi yang

penyesuaian ijazah )

2. DSKP diperiksa kelengkapanya di Bag. Kepegawaian dan umum (jika tidak lengkap, DSKP diserahkan ke pegawai. Jika lengkap, bag. Kepegawaian membuatkan Surat usulan KP)

3. Bag. Kepegawaian dan umum menyerahkan SP.DSKP dan DSKP ke Kepala BKPPMD

4. Kepala BKPPMD memeriksa SP.DSKP dan DSKP kemudian ditandatangani (Acc) lalu diserahkan kembali ke Bag.Kepegawaian.

5. Bag. Kepegawaian menerima dan memeriksa kembali SP.DSKP dan DSKP (Acc) kemudian diusulkan ke Badan Kepegawain Daerah (BKD)


(64)

6. BKD memeriksa SP.DSKP dan DSKP (Acc). Jika tidak lengkap, maka dikembalikan lagi ke bag. Kepegawaian. Jika lengkap, lalu diusulkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN)

7. BKN memeriksa SP.DSKP dan DSKP (Acc) yang diusulkan kemudian dibuatkan nota persetujuan. Nota persetujuan diserahkan kembali ke BKD.

8. BKD memeriksa nota persetujuan dari BKN. BKD lalu membuat Surat Keputusan Kenaikan Pangkat (SKKP). Lalu diserahkan ke Bag. Kepegawaian BKPPMD Provinsi Jawa Barat.

9. Bag. Kepegawaian menerima SKPP kemudian diperiksa dan dibikin 3 rangkap. Rangkap pertama diserahkan ke PNS bersangkutan, rangkap kedua diserahkan ke Bag.keuangan, sedangkan rangkap ketiga diarsipkan di bag. Kepegawaian

c. Prosedur Kenaikan gaji berkala

1. PNS menyerahkan fotocopy surat keputusan kenaikan pangkat terakhir (SKKPT) ke bag. Kepegawaian dan umum

2. Bag. Kepegawaian dan umum memeriksa SKKPT, kemudian diarsipkan. Setelah itu dibuatkan surat usulan kenaikan gaji berkala (SU.KGB)


(65)

4. Kepala BKPPMD membuat dan menandatangani SKKGB, lalu menyerahkan kembali ke bag.kepegawaian dan umum. SU.KGB diarsipkan.

5. Bag. Kepegawaian dan umum memeriksa dan menggandakan SKKGB yang sudah di acc sebanyak 4 rangkap. Rangkap pertama diserahkan ke PNS yang bersangkutan, rangkap kedua dan seterusnya diserahkan ke biro keuangan setda Provinsi Jawa Barat, BKN, dan bag. Kepegawaian dan umum untuk diarsipkan

6. Bag. Kepegawaian dan umum membuat surat laporan ( SL.SKKGB) sebanyak 2 rangkap. Rangkap pertama diarsipkan dan rangkap kedua diserahkan ke Kepala BKPPMD untuk diarsipkan.

d. Prosedur penggajian yang sedang berjalan:

1. Bagian keuangan mengambil daftar gaji pegawai di biro keuangan setda jawa barat dan lampiran dokumen IPKTP dari bag. Kepegawaian dan umum.

2. Pengelola gaji membuat daftar tunjangan tambahan penghasilan (TTP) yang dihitung dari dokumen IPKTP tadi. Kemudian TPP diberikan ke bendahara pengeluaran untuk di acc. Apabila setuju, bendahara pengeluaran membuatkan SPM (surat perintah membayar). Apabila tidak setuju, TPP dikembalikan ke pengelola gaji.


(66)

3. SPM serta lampiran daftar Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) diserahkan ke sekretaris dan diserahkan ke kepala BKPPMD untuk di tanda-tangan

4. Setelah di acc, SPM serta lampiran TTP tadi diberikan lagi ke bagian keuangan.

5. Bagian keuangan memberikan SPM (acc) serta lampiran TTP ke biro keuangan setda jawa barat.

6. Biro keuangan setda jawa barat memeriksa dan menerbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana), lalu diberikan ke bagian keuangan kemudian dibikin 3 rangkap. Rangkap ke-1 diserahkan ke bank, rangkap ke-2 diserahkan ke bendahara dan rangkap ke-3 di arsipkan di bag. Keuangan.

7. Gaji sudah masuk ke rekening pegawai masing-masing.

Bag. Keuangan membuat laporannya sebanyak 2-rangkap, rangkap pertama diarsipkan, rangkap kedua diberikan ke kepala BKPPMD untuk diarsipkan.

4.1.2.1Flow Map

Flow map ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara

entity melalui aliran dokumen yang ada terhadap seluruh dokumen yang berasal dari sumber sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima dokumen. Diagram alur yang akan digambarkan meliputi


(67)

penilaian prestasi kinerja pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan penggajian yang sedang berjalan.

Flow Map penilaian prestasi pegawai yang sedang berjalan

Bag keuangan Bag.kepegawaian dan umum

Pegawai Pejabat Penilai

P

h

a

se

Melakuk an absen

rutin

Daftar hadir yg sudah di isi

Mereka p daftar

hadir

Rekap basen perbulan

IPKTP yang sudah dinilai

Rekap absen perbulan Daftar Hadir

Daftar hadir yg sudah di isi

Daftar Hadir

Mengisi prestasi kerja

IPKTP (yg sudah dinilai)

IPKTP (yg sudah dinilai)

Gambar 4.1. Flow Map penilaian prestasi pegawai yang sedang berjalan

Keterangan :


(68)

Flowmap Kenaikan pangkat yang berjalan Flowmap prosedur sistem kenaikan pangkat yang sedang berjalan

Bag.kepegawaian dan umum

PNS Kepala BKPPMD BKD BKN Bag. keuangan

P

h

a

se

DSKP DSKP

Sesuai / tidak

T Memb uat surat pengan tar DSKP Surat pengantar DSKP Surat pengantar Menan datang ani (acc) DSKP Surat pengantar (acc) DSKP Surat pengantar (acc) DSKP Surat pengantar (acc) Sesuai/tidak Y T Y DSKP Surat pengantar (acc) Memb uat nota persetu juan DSKP Surat pengantar (acc) DSKP Surat pengantar (acc) Memb uat SKKP SKKP SKKP Dibikin 3 rangka p SKKP SKKP SKKP SKKP SKKP A1 DSKP tidak sesuai Memer iksa DSKP dan SP (acc) Memer iksa DSKP

Gambar 4.2. Flow Map kenaikan pangkat yang sedang berjalan

Keterangan :

1. DSKP : Dokumen Syarat Kenaikan Pangkat a) Fotocopy SK pangkat terakhir

b) Fotocopy Kartu Pegawai


(69)

d) Fotocopy SK jabatan ( bagi pegawai yang mempunyai jabatan struktural )

e) Fotocopy SK CPNS ( bagi yang belum pernah naik pangkat )

f) Fotocopy ijazah terakhir dan surat ijin belajar (bagi yang penyesuaian ijazah)

2. SP.DSKP : Surat usulan Dokumen Syarat Kenaikan Pangkat 3. SKKP : Surat Keputusan Kenaikan Pangkat


(70)

Flowmap Kenaikan gaji berkala yang berjalan

Prosedur Kenaikan gaji berkala yang sedang berjalan

PNS Bag.kepegawaian dan umum Kepala BKPPMD Bagian Keuangan BKN

Ph

ase

Fotocopy SKKPT Fotocopy SKKPT

Memeri ksa SKKPT SKKPT A1 Dibuatka n SP KGB

SP.KGB SP.KGB Membu at dan meng.Ac c SKKGB SKKGB (Acc) SKKGB diperiks a dan diganda kan

SKKGB (Acc)SKKGB (Acc)

SKKGB (Acc) SKKGB (Acc) SKKGB (Acc)

SKKGB (Acc) SKKGB (Acc)

A3 Membu at surat laporan ( SL SKKGB) SL SKKGB A4 A2 SKKGB (acc) SL.SKKGB


(71)

Keterangan :

1. SKKPT : Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Terakhir 2. SKKGB : Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala 3. Su. KGB : Surat usulan. Kenaikan Gaji Berkala

4. SL.SKKGB : Surat Laporan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala 5. A1 : Arsip SKKPT

6. A2 : Arsip SP.KGB 7. A3 : Arsip SKKGB (Acc) 8. A4 : Arsip SL.SKKGB


(72)

Flowmap penggajian yang berjalan

Prosedur penggajian yang sedang berjalan

Bagian keuangan

Pegawai Bag. Kepegawaian dan umum Kepala BKPPMD Biro keuangan Bendahara pengeluaran Bank

P

ha

se

Daftar gaji Daftar gaji &

IPKTP Mengh itung Jumlah IPKTP TPP TPP Menan datang ani SPM lampiran TPP dan SPM Lampiran TPP dan SPM (acc) lampiran TPP dan SPM Gaji Setuju/tidak T Memb uat SPM Y Lampiran TPP dan SPM (acc) LampiranTPP dan SPM (acc) Mener bitkan SP2D A1 SP2D SP2D DI Fotoko pi 3 rangka p SP2D SP2D SP2D SP2D A2 SP2D Dikirim ke rekeni ng pegaw ai Gaji Memb uat lapora n Laporan gaji A3 Laporan gaji Lampiran daftar IPKTP Meme riksa TPP TPP tidak Sesuai

Gambar 4.4. Flow Map Penggajian yang sedang berjalan

Keterangan :

1. TTP : Tambahan tunjangan Penghasilan 2. SPM : Surat Perintah Membayar


(73)

3. SP2D : Surat perintah pencairan dana 4. A1 : TPP dan SPM

5. A2 : SP2D 6. A3 : Laporan gaji

4.1.2.2Diagram Kontek

Diagram kontek menjelaskan tentang ruang lingkup suatu sistem yang diagambarkan dengan diagram yang terdiri dari suatu proses. Sistem informasi yang dibuat dengan diagram konteks, akan menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang dihasikan

SI kepegawaian

Pegawai

Biro keuangan Setda jawa barat Daftar hadir

Fotokopi SKKPT DSKP

TTP dan SPM

SKKP SKKGB (acc)

Gaji dan tambahan tunjangan penghasilan Ttp dan spm

Kepala BKPPMD

Daftar gaji

SP KP & SP KGB

Laporan KP & KGB

SP KP(acc) & SKKGB (acc)

BKD

SKKP

DSKP & SP(ACC) BKN

Nota persetujuan

Gambar 4.5 Diagram konteks yang sedang berjalan


(74)

lambang yang yang sudah ada. Dengan melihat DFD yang sudah dibuat, maka pembuatan program jadi lebih mudah, karena lambang-lambang yang bersifat standar yang sudah ditetapkan untuk pembuatan desain.

Adapun DFD level 1 yang sedang berjalan, sebagai berikut :

a. DFD Level 1

1.0 Penilaian 2.0 Kenaikan pangkat 3.0 Gaji berkala 4.0 penggajian pegawai Daftar hadir DSKP FOTOKOPI SKKPT SKKGB (acc) SKKP Kepala BKPPMD

Lampiran TPP dan SPM SP.KP SP KGB BKD SP.DSKP(acc) SKKGB (acc) A1=SKKP A2= SKKPT

Gaji dan tunjangan

Biro keuangan setda jawa barat

TPP dan SPM

Daftar gaji & SP2D

SKKP

Hasil ipktp


(75)

b. DFD Level 2 Proses 1 1.1

Melakukan absen rutin Pegawai

1.2 Merekap daftar hadir Sebulan sekali

Rekap hadir perbulan

Pejabat Penilai

1.4 Mrnghitung jumlah IPKTP

Bag. keuangan IPKTP dan hasil

Ipktp


(76)

c. DFD level 2 Proses 2 pegawai 2.1 Memeriksa DSKP 2.2 Membuat SP Dokumen syarat kenaikan

pangkat (DSKP) Dokumen syarat kenaikan pangkat (DSKP) SP&DSKP Kepala BKPPMD 2.3 Acc SP&DSKP BKD BKN 2.4 Membuat nota persetujuan 2.5 Dibuat SKPP 2.6 dibikin 3 rangkap Bag.keuang an arsip SP & DSKP SP & DSKP (Acc) SP & DSKP (Acc) Nota persetujuan SP & DSKP (Acc) & nota persetujuan

SKK P

SKKP SKPP

SP & DSKP (Acc)


(77)

d. Dfd level 2 proses 3

PNS

3.1 memriksa

SKKPT

3.2 Membuat surat

pengantar

3.3 Membuat & acc

SKKGB

3.4 Diperiksa dan

digandakan

Fotokopi SKKPT

Kepala BKPPMD

Biro keuangan setda jawa barat

BKN

arsip

SKKPT

Surat pengantar

SKKGB (acc)

SKKGB(acc)

SKKGB(acc)

arsip SKKGB(acc)

3.5 Membuat surat

laporan

arsip

Surat laporan

Surat laporan


(78)

e. Dfd level 2 proses 4 Bag. kepegawain 4.1 Menghitung jumlah ipktp Biro keuangan

IPKTP Daftar gaji

4.2 membuat spm Lampiran TTP & SPM Kepala BKPPMD 43 Meng acc SPM

Lampiran TTP & SPM Lampiran TTP & SPM(acc) 4.4 Membikin SP2D Lampiran TTP & SPM(acc) 4.5 Dibikin 2 rangkap SP2D A2=SP2D Bank SP2D 4.6 Dikirim ke rekening pegawai A1=Lampiran TTP & SPM(acc) Bendahara TTP TTP

Gambar 4.10 DFD level 2 proses 4 yang sedang berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisis terhadap sistem informasi yang sedang berjalan BKPPMD provinsi Jawa Barat pada sub Bag. Kepegawaian dan Umum, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi, diantaranya :

Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang berjalan

NO Masalah Rencana Pemecahan

1. Proses penilaian perilaku dan prestasi kerja pegawai masih dilakukan di formulir IPKTP dan penghitungan tambahan penghasilan masih

Dibuat sistem penilaian dengan menginputkan ke database dan penghitungan dibuat


(1)

173

pegawai pegawai pada form penilaian

ke form penilaian

[ ]ditolak

Klik simpan Data pegawai dapat disimpan ke Tb_ipktp

Data sukses disimpan ke tb_ipktp

[x] diterima [ ]ditolak

Kasus dan hasil uji coba (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isian data kosong Data tidak masuk

ke database

Data ditolak [x]diterima [ ]ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Program

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus dan hasil uji, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proses login dan pengisian data pegawai dapat dilakukan dengan sukses serta secara fungsional sistem dapat menghasilkan output yang dihasilkan.


(2)

174

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil perancangan sistem yang telah penulis lakukan, maka penulis mencoba membantu suatu kesimpulan dan mengajukan beberapa saran-saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab sebelumnya.

6.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Kepegawaian di Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat masih berjalan secara manual, sehingga terjadi kesulitan pencarian data pegawai, pembuatan surat usulan dan laporan kepegawaian.

2. Dengan Sistem Informasi Kepegawaian di Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat yang penulis rancang, maka permasalahan tersebut dapat diatasi sehingga Sistem Informasi Kepegawaian di Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dapat berjalan dengan lebih cepat dan mudah.

3. Implementasi Sistem Informasi Kepegawaian di Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dilakukan dengan dibuatnya suatu software aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian di Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat.


(3)

175

6.2 Saran

Dalam pelaksanaan skripsi ini penulis memberikan saran kepada Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka perancangan sistem informasi yang baru, diantaranya :

1. Dalam proses Penilaian prestasi kerja pegawai dilakukan terhadap jabatan struktural dan CPNS juga.

2. Sistem yang akan dikembangkan bisa menjalankan proses kenaikan pangkat pilihan, dan pengabdian.

3. Sistem yang akan dikembangkan ditambahkan proses absensi, sehingga di dalam penilaian prestasi pegawai hasil penilaiannya tidak di inputkan tetapi muncul secara otomatis

4. Mengadakan pelatihan untuk operator program ini, yaitu bagian kepegawaian agar dapat mengoperasikan sistem/program ini dengan baik, sehingga penyajian informasinya berjalan dengan baik pula.


(4)

1. Febrian, Jack.2007.Kamus Komputer dan Teknologi Informasi.Penerbit Informatika.Bandung.

2. Jogiyanto.2007.Sistem Teknologi Informasi.Penerbit Andi.Yogyakarta.

3. Kristanto, Andri.2008.Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.penerbit Gava Media.Yogyakarta.

4. Kusrini dan Andri Koniyo.2007.Tuntunan Praktis membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server.Penerbit Andi.Yogyakarta.

5. Ladjamudin, bin Al-Bahra.2005. Analasis dan Desain Sistem Informasi Graha Ilmu.Tangerang

6. Pressman, Roger S. 2002.Rekayasa Perangkat Lunak.Penerbit Andi.Yogyakarta.

7. Sofana, Iwan.2008.Membangun Jaringan Komputer.Informatika Bandung.Bandung.

8. http://networkingboss.com/linebus.gif / gambar topologi bus / 04-mei-2011 9. http://2.bp.blogspot.com/_U5X3Qhc0dfc/TN9A27QlOBI/AAAAAAAAArY/


(5)

10.http://3.bp.blogspot.com/_wGOQz00ItqA/SxWJgg71ZNI/AAAAAAAAAGY /eHTl4__r0aU/s1600/cincin.jpg / gambar topologi cincin / 04-mei-2011 11.http://2.bp.blogspot.com/_LLfnEldfXvc/S8qLfRggvqI/AAAAAAAAAF4/8y


(6)

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS DIRI

Nama lengkap: : Firman.Ikhya.Satari NIM : 10507235

Tempat tanggal lahir : Bandung, 23 Januari 1990 Jenis Kelamin: : Laki-Laki

Kewarganegaraan: : Indonesia

Identitas: : KTP Bandung no. 1050162301905001

Alamat: : Jl. Marga Asri V Blok C No.249 Rt 07 Rw 08 Komplek Bumi Asri Cijerah Bandung

No. Telepon / Hp. : 085759909923

Email: : satarimatsu@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

NO TAHUN KETERANGAN

1. 1995 – 2001 SD Negeri Jatayu 1, Bandung

2. 2001 – 2004 SMP Negri 25, Bandung

3. 2004 – 2007 SMA Pasundan 3, Bandung

A.

PENDIDIKAN NON FORMAL

NO TAHUN KETERANGAN


Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Pengolahan Data Kegiatan Penanaman Modal Di Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat

1 12 51

Sistem Informasi Pengolahan Data Kegiatan Penanaman Modal Di Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat

0 12 54

Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat

0 3 158

Sistem Informasi Penjualan Barang Pada Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Propinsi Jawa Barat

0 11 39

Pembangunan Aplikasi Pengarsipan di Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat

0 10 1

Perancangan Sistem Informasi Penanaman Modal Di Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat

2 12 144

Analisis Sistem Informasi Pengolahan Data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Di Badan Koordinasi Promosi Dan penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat

0 10 36

PENGAWASAN BADAN KOORDINASI PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPPMD) PROVINSI JAWA BARAT DALAM KEGIATAN INVESTASI PENANAM MODAL ASING (PMA) DAN PENANAM MODAL DALAM NEGERI (PMDN) DI PROVINSI JAWA BA.

0 0 109

Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal Daerah

0 0 1

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENANAMAN MODAL DI BADAN KOORDINASI PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPPMD) PROVINSI JAWA BARAT Oleh : Marliana B. Winanti Dimas Prayogo Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia ABSTRACT - PERANC

0 1 12