17
a Menjual, membeli, atau menggadaikan dan meminjamkan
dokumen atau surat-surat penting milik negara secara tidak sah. b
Membocorkan atau memenfaatkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan,
atau pihak lain.
2.6. Teknik-teknik pelaksanaan disiplin kerja
Beberapa teknik dalam melaksanakan disiplin kerja adalah teknik pertimbangan sedini mungkin, teknik disiplin pencegahan yang efektif, teknik
mendisiplinkan diri, teknik kesediaan penyelia berdisiplin, teknik menimbulkan kesadaran diri Mangkunegara, 2004:132 .
1. Teknik pertimbangan sedini mungkin
Tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan jauh lebih banyak terletak pada manajer dibandingkan pada mereka yang dimanajemeni.
Pelatihan yang kurang sempurna atau tidak ada pelatihan sama sekali, tingkah laku yang tidak pantas, kebiasaan kerja yang kurang baik, atau
kesalahan lain dari bawahan hendaknya pertama-tama diatasi dengan usaha penuh pengertian guna memperbaikinya. Orang-orang muda,
terutama mereka yang dipekerjakan secara tetap untuk pertama kali, harus selekas mungkin dibimbing untuk berperilaku secara tepat dalam
pekerjaanya.
18
2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif
Teknik yang biasa digunakan manajer yang efektif dalam bidang disiplin pencegahan ini, misal dengan mengadakan hubungan kerja yang
erat dengan setiap bawahan, manajer dapat memberikan pujian tentang pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Jika bawahan merasa bahwa
mereka tidak diperhatikan, mereka mungkin tidak akan berusaha lebih keras dimasa mendatang. Misalnya bila seorang manajer minta bantuan
dari bawahan untuk memecahkan suatu masalah, dengan memakai saran- saran mereka dan melibatkan mereka dalam rencana-rencana yang
diperlukan untuk memecahkan masalah itu, para bawahan itu ikut menjadi pemilik strategi dan akan bekerja dua kali lebih keras agar
pekerjaan mereka berhasil, inilah pelatihan disiplin yang konstruktif. 3.
Teknik disiplin dengan mendisiplinkan diri. Tak dapat disangkal lagi bahwa teknik disiplin yang paling
penting dipelajari oleh setiap manajer adalah teknik mendisiplinkan diri. Kita semua mempunyai kesukaan dan kebencian terhadap orang,
kebiasaan, kaidah, peraturan, dan pekerjaa kita. Namun, disiplin diri membedakan manajer yang dewasa dan efektif dengan manajer yang
belum dewasa dan masih harus berjuang. Disiplin diri adalah usaha seseorang untuk mengendalikan reaksi mereka terhadap keadaan yang
tidak mereka senangi, dan usaha seseorang untuk mengatasi ketidaksenangan itu.
19
4. Teknik disiplin inventori penyelia
Inventori penyeliaan terhadap disiplin memberikan pengetahuan pada seorang manajer tentang kesadaran dan pemahaman manajer atau
penyelia lain tentang bidang-bidang kritis dalam disiplin,sehingga dapat memberikan latihan tambahan dan penyuluhan ditempat kerja pada
bawahanya. Ini sangat berguna dalam pembicaraan rapat kelompok, jika seorang kelompok manajer bawahan dan penyelia telah mengisi
kesediaan itu, mereka diminta menghitung angka kesediaan mereka sendiri, lalu membicarakan perbedaan pendapat tentang jawaban-jawaban
tertentu, pembicaraan tentang jawaban yang berbeda-beda dan tukar pikiran sehingga saling memperkaya gagasan, akan memperluas
ancangan seseorang dalam menerapkan disiplin. 5.
Teknik disiplin menimbulkan kesadaran diri Suatu teguran lunak dapat diberikan secara halus melalui
pertanyaan tertentu pada pegawai yang menjawabnya merupakan suatu teguran otomatis bagi dirinya sendiri. Suatu pertanyaan tidak langsung
seperti, “ beberapa kali sabuk pengaman harus diperiksa kembali ?” dan ini akan memaksa bawahan anda memberikan jawaban yang
mengandung pendapat. Pertanyaan semacam ini menyindir secara halus untuk menyatakan ketidak setujuan terhadap tindakanya dan sekaligus
memberikan pendapat kepada bawahan mengenai maksut pertanyaan tersebut.
20
Proses pendisiplinan sebaiknya dilakukan bila seorang pegawai melakukan kesalahan dan tidak seorangpun dapat mempengaruhi yang
lainya yang berada dalam suatu lingkungan kelompok kerja, sehingga pendisiplinan yang tepat dapat membantu pengembangan perilaku yang
dapat diterima pada suatu anggota kelompok.
2.7. Indikator-indikator kedisiplinan