Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian Jenis dan Rancangan Penelitian

25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori maka dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian Soekidjo Notoatmodjo, 2002:175. 3.2.1 Ada hubungan umur balita terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. 3.2.2 Ada hubungan status gizi terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. Variabel Bebas: 1. Umur Balita 2. Berat Badan Lahir 3. Pemberian ASI Eksklusif 4. Status Gizi 5. Status Imunisasi 6. Pemberian Makanan Tambahan Variabel Terikat: Kejadian ISPA Variabel Perancu : 1. Kepadatan Hunian 2. Ventilasi Rumah 3. Jenis Lantai 4. Bahan bakar memasak 5. Kebiasaan Anggota 26 3.2.3 Ada hubungan berat badan lahir terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. 3.2.4 Ada hubungan pemberian Air Susu Ibu ASI terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. 3.2.5 Ada hubungan status imunisasi terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. 3.2.6 Ada hubungan pemberian makanan tambahan terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan.

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian Sudigdo Sastroasmoro, 2002.79. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach, artinya tiap subyek penelitian hanya sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan Soekidjo Notoatmodjo, 2002:145.

3.4 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan Tahun 2009

0 5 81

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOYOSO SEMARANG 2013.

0 4 15

FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 14

SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 16

PENDAHULUAN Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 7 6

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7

(ABSTRAK) FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

0 0 3

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS PATI I KABUPATEN PATI TAHUN 2006.

0 0 90

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I WANGON

0 0 16