Variabel Penelitian FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

26 3.2.3 Ada hubungan berat badan lahir terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. 3.2.4 Ada hubungan pemberian Air Susu Ibu ASI terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. 3.2.5 Ada hubungan status imunisasi terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan. 3.2.6 Ada hubungan pemberian makanan tambahan terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan.

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian Sudigdo Sastroasmoro, 2002.79. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach, artinya tiap subyek penelitian hanya sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan Soekidjo Notoatmodjo, 2002:145.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Variabel dalam penelitian ini adalah: 27 1. Variabel bebas adalah: umur balita, status gizi, berat badan lahir, pemberian ASI, status imunisasi, pemberian makanan tambahan. 2. Variabel terikat adalah: kejadian ISPA. 3. Variabel pengganggu: kepadatan hunian, ventilasi rumah, jenis lantai, bahan bakar memasak, kebiasaan anggota keluarga yang merokok. 3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel N o DO Penjelasan DO Alat Skala Kategori 1. Kejadian ISPA Balita yang didiagnosis secara klinis menderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Gubug I Grobogan. Dokumen catatan medik Puskesma s Gubug I Grobogan Nomin al 1. Menderita 2. Tidak menderita 2. Umur Balita Umur adalah tahun sejak responden lahir hingga penelitian berlangsung Kuesione r Ordinal 1.Berisiko balita umur 2 bulan 2.Tidak berisiko 2 bulan- 5 tahun Sumber: Depkes RI.1996:4 3. Status Gizi Riwayat status gizi anak pada waktu berobat di Puskesmas yang ditentukan dengan median berat badan umur BBU Kuesione r Ordinal 1.Gizi Kurang -2 SD sampai ≥ -3 SD 2.Gizi Baik -2 SD sampai 2 SD Sumber: Depkes RI, 2003:13 28 4. Berat Badan Lahir Berat badan anak waktu lahir. Kuesione r Nomin al 1.Rendah 2.500 gr 2.Normal ≥ 2.500 gr Sumber: Achmad Djaeni Soediaoetama,1 993:33 5. Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI saja tanpa makanan pendamping. Kuesione r Nomin al 1. Tidak eksklusif 6 bulan 2. Eksklusif ≥6 bulan Sumber: Deddy Muchtadi,1996: 39 6. Status Imunisasi Kelengkapan imunisasi balita yang yang berpengaruh terhadap ISPA yaitu BCG 1x, DPT 3x, dan Campak 1x. Kuesione r Ordinal 1.Tidak lengkap jika balita belum mendapatkan salah satu atau lebih dari imunisasi BCG 1x, DPT 3x, Campak 1x. 2.Lengkap Jika balita sudah mendapatkan imunisasi BCG 1x, DPT 3x, Campak 1x. Sumber: Depkes RI.1990:22 7. Pemberian makanan tambahan Pemberian makanan tambahan kepada anak sesuai dengan usia Kuesione r Nomin al 1.Terlalu dini 6 bulan 2.Normal ≥6 bulan Sumber: Deddy Muchtadi,1996: 39. 29

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan Tahun 2009

0 5 81

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOYOSO SEMARANG 2013.

0 4 15

FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 14

SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 16

PENDAHULUAN Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 7 6

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7

(ABSTRAK) FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

0 0 3

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS PATI I KABUPATEN PATI TAHUN 2006.

0 0 90

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I WANGON

0 0 16