MELALUI PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR HAND STAND MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU

(1)

ABSTRAK

MELALUI PENINGKATAN PEMBELAJARAN

GERAK DASARHAND STANDMENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA

SISWA KELAS V SDN 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU Oleh

KARINO

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar hand stand dengan Menggunakan alat bantu pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Tiga siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan bantuan media karton yang bergambar gerak dasarHand Stand sehingga anak dapat memahami dan merasa mengerti, dan siklus kedua dengan penggunaan bantuan guru,kerena dengan adanya bantuan guru anak mersa berani dan yakin untuk bias, dan siklus ke tiga dengan bantuan teman.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 23 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasarHand Stand yang meliputi sikap awal pelaksanaan dan sikap akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar Hand Standmelalui penggunaan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 30,43 %, siklus kedua sebesar 65,22 %, dan siklus ketiga 86,96 %.

Dengan demikian dapat kesimpulan bahwa dengan menggunakan alat modifikasi dapat mempermudah dalam pembelajaran terhadap siswa-siswi SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.


(2)

MELALUI PENINGKATAN PEMBELAJARAN

GERAK DASARHAND STANDMENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA

SISWA KELAS V SDN 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU

(Skripsi)

Oleh

KARINO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(3)

MELALUI PENINGKATAN PEMBELAJARAN

GERAK DASARHAND STANDMENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA

SISWA KELAS V SDN 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU

Oleh

KARINO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Gerakan Hand Stand ... 18

Gambar 2 : model siklus menurut Kemmis & Mc Taggart ... 22

Gambar 3 : Bagan Prosentase Nilai≥ RK dan <RK Disitiap Siklus... 33


(5)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Ruang Lingkup ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Belajar Mengajar ... 8

B. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 8

C. Fungsi Pendidikan Jasmani ... 9

D. Peran Pendidikan Jasmani di Sekolah ... 12

E. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Jasmani ... 12

F. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 14

G. Pengertian Senam... 15

H.Hipotesis ... 19

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 20

B. Rancangan Penelitian ... 21

C. Subyek Penelitian ... 22

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 23

E. Rancangan Penelitian ... 23

F Teknik Analisis Data ... 26

G. Analisis Data ... 28

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 29

B. Pembahasan ... 34


(6)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Langkah-langkah perhitungan hasil penelitian... 42

Lampiran 2 : Hasil tes awal keterampilan gerak dasar Hand Stand ... 44

Lampiran 3 : Hasil tes siklus 1 keterampilan gerak dasar Hand Stand ... 45

Lampiran 4 : Hasil tes siklus 2 keterampilan gerak dasar Hand Stand ... 46


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrument Penelitian ... 27 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand

Pada Tes Awal ... 29 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand

Pada Tes Siklus 1 ... 30 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand

Pada Tes Siklus 2 ... 31 5. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand

Pada Tes Siklus 3 ... 31 6. Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand stand Pada Setiap Siklus ... 32 7. Nilai Rata-Rata Gerak Dasar Hand Stand ... 32 8. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak Dasar


(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs.Ade Jubaedi,M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd.M,Or ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003


(10)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Karino

NPM : 1013118091

Dengan ini menyatakanbahwa skripsi dengan judul“Upaya Meningkatkan

Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand Menggunakan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu”adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2012.

Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Pringsewu, November 2012


(11)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand Menggunakan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu

Nama Mahasiswa : Karino Nomor Pokok mahasiswa : 1013118091 Program Studi : Penjaskesrek

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs.Ade Jubaedi,M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002 NIP. 19581210 198712 1 001


(12)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judulUpaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand Menggunakan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Ade Jubaedi,M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.


(13)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Pringsewu, November 2012 Penulis


(14)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Senam merupakan aktifitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi

mengembangkan ketrampilan gerak dasar sebagai landasan penting bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga.

Senam yang di kenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gimnastics, atau bahasa Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan dari bahasa Yunani Gymnos yang berarti telanjang. Menurut Hidayat (1995), kata Gymnastiek tersebut, dipakai untuk

menunjukan kegiatan- kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini biasa terjadi karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang sehingga belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya.


(15)

2

Lalu apa pengertian senam?. Imam hidayat dalam Agus Mahendra ( 2002 ) mencoba mendefinisikan senam sebagai : Suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani,

mengembangkan kertampilan dan menanamkan nilai- nilai mental spiritual.

Peter H. Werner ( 1994 ) mengatakan : senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh.

Senam kependidikan adalah istilah yang diterapkan pada kegiatan

pembelajaran senam yang ada di sekolah, sasaran utamanya diarahkan untuk mencapai tujuan- tujuan pendidikan. Tujuanya adalah merangsang

pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan- kegiatan yang

bertemakan senam. Dalam senam kependidikan anak belajar pada tingkatanya masing- masing, untuk mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam menerapkan konsep- konsep gerak. Senam di sekolah adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak, Lewat berbagai kegiatannya anak yang terlibat senam, akan

berkembang daya tahan ototnya, kekuatanya, powernya kelentukan,

koordinasi, kelincahan serta keseimbangannya. Apalagi jika ditekankan juga kegiatan yang menuntut kerja system jantung dan paru-paru ( cardio- vascular system ). Program senam akan menyumbang bagi perkembangan fisik yang seimbang.


(16)

3

Persoalan yang kita hadapi yaitu bagaimana senam dapat secara optima tercapai dengan anak mersa nyaman dan menyenakan. Jenis senam apakah yang dianggap paling cocok untuk memperoleh manfaat banyak mungkin, bagaimana caranya agar kesemua itu dapat dicapai, dalam situasi pendidikan di sekolah yang sangat minim peralatanya.

Pembelajaran senam di sekolah SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu berbeda sifatnya dengan pelatihan senam yang sama dengan sekolah lainnya. Sehingga dalam pembelajaran senam anak akan hadir diruangan senam, bukan karena mereka ingin ada disana, melainkan mereka harus ada disana. Tidak mengherankan jika sebagian dari mereka terlihat antusias, sementara tidak sedikit pula yang terlihat terpaksa, ragu- ragu atau malah terlihat malas.

Pada umumnya kita selalu ada kesulitan yaitu bagaimana dalam pembelajaran senam di sekolah dapat diikuti seluruh siswa ketika ia mengikuti

pembelajaran, Kenyataan menunjukan, dalam banyak situasi pembelajaran senam, banyak sekali siswa yang tampaknya tidak tertarik untuk betul- betul menguasai gerakan dasar senam, berdasarkan pengalaman, hampir semua murid putri di SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu takut untuk mengikuti

pelajaran senam. Sebenarnya, persoalan anak takut dalam mengikuti pelajaran senam, bukan masalah baru. Hal itu terjadi bukan hanya di SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu atau sekolah lain yang peralatanya memang minim, bahkan, keadaan diatas juga sangat mencolok. Dimana sebenarnya letak kesalahanya? kesalahan justru terletak pada metode pengajaran senam yang diterapkan guru. Yang selama ini bersifat formal, mengacu pada prestasi, yang


(17)

4

menyebabkan banyak anak merasa dirinya tidak mampu, yang menyebabkan dirinya tidak termotifasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran senam.

Untuk mengatasi masalah tersebut diatas dan agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran senam lantai penulis memiliki suatu gagasan dalam pelaksanaan pembelajaran senam lantai (Hand Stand) yang ada di SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu. Dengan penggunaan alat bantu berupa miedia begambar, bantuan teman atau guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, Identifikasi masalah dan permasalahan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada peningkatan dengan bantuan media karton yang bergambar gerak dasar Hand Stand.

2. Apakah ada peningkatan hasil pembelajaran gerak dasar Hand Stand dengan menggunakan bantuan guru.

3. Apakah dengan bantuan teman dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar Hand Stand.

C. Tujuan Penelitian

1. Umum

Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran Hand Stand dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.


(18)

5

2. Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan :

- a. Dengan bantuan guru dapat meningkatkan dan memperbaiki gerak dasar Hand Stand

- b. Dengan bantuan teman pembelajaran gerak dasar Hand Stand dapat di - perbaiki dan ditingkan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi guru

- Dapat meningkatkan ketepatan dalam memilih pendekatan pembelajaran. - Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

- Dapat meningkatkan keterampilan dalam pelaksanaan pembelajaran. - Dapat mendorong untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran. 2. Manfaat bagi siswa

- Dapat kemampuan siswa dalam melakukan gerakan Hand Stand

- Dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran senam lantai

- Dapat meningkatkan sikap kerja sama dalam proses pembelajaran. - Dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. - Dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar pada senam


(19)

6

3. Manfaat bagi peneliti

- Dapat digunakan sebagai acuan awal bagi penelitian selanjutnya.

E. Ruang lingkup Penelitian

1. Penelitian dilakukan di SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu, yang mengikuti kegiatan pembelajaran senam lantai

2. Upaya meningkatkan pembelajaran senam lantai Hand Stand dengan menggunakan bantuan teman pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono,2002:297).


(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Pembelajaran

Sekolah merupakan tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran. Proses pembelajaran ialah kegiatan yang saling berhubungan antara siswa, guru dan lingkungan. Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat.Oleh karena itu secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam-macam

kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang, dan tugas guru (pendidik) adalah membimbing dan menyediakan dan mengkondisikan agar ana

k didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. dan juga dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar.

B. Belajar Motorik

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik, terencana dan terarah yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,


(21)

neuromoscular, perceptual, kognitif dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. (Depdiknas Bidang Penjas dan BK 2003)

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral pendidikan secara keseluruhan yang mampu mengenbangkan anak individu secara utuh dalam arti mencakup aspek- aspek jasmaniah ( intlektual, emosional, moral, sosial ) dan rohani (spiritual ) yang dalam proses pembelajaranya mengutamakan aktifitas jasmani dan pembiasaan pola hidup sehat.

Sesuai dengan paradigma pendidikan jasmani yang lebih menekankan pada penembangan individu secara menyeluruh, dalam arti pengembangan ketrampilan intlektual, sosial, moral dan spiritual. Pengembangan fisik dan kesegaran jasmani melalui aktifitas jasmani yang terselektif, terprogram dan terarah. Atas dasr tersebut maka pendidikan jasmani disekolah tidak

diarahkan untuk mahir menguasai cabang olahraga, namun lebih

mengutamakan proses perkembangan motorik siswa sebagai peserta didik. Pada ahirnya nanti, siswa diharapkan dapat menyenangi kegiatan- kegiatan jasmani sepanjang hidupnya, yang sangat berguna bagi dirinya kini, esok dan masa yang akan datang.

C. Fungsi Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani dan kesehatan ialah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keshatan mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang


(22)

1. Fungsi aspek organik

- Menjadikan fungsi tubuh menjadi lebih baik sehingga indifidu mampu memenihi tuntutan lingkunganya secara memedai serta memiliki landasan untuk mengembangkan keterampilan.

- Meningkatkan fleksibelitas, yaitu : rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efesien dan mengurangi cidera.

2. Fungsi Aspek Neuromuskuler

- Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.

- Mengembangkan ketrampilan gerak dasar ( lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif )

- Mengembangkan faktor- faktor gerak seperti :ketepatan irama, rasa gerak, power, waktu reaksi dan kelincahan.

- Mengembangkan ketrampilan olahraga seperti : sepak bola, softball, bola basket, kasti, rounders, atletik, bela diri dan lain sebagainya.

3. Fungsi Aspek Perseptual

- Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat. - Mengembangkan hubungan- hubungan yang berkaitan dengan tempat

atau ruang.

- Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan mengkoordinasi pandangan dengan ketrampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh atau kaki.


(23)

- Mengembangkan keseimbangan tubuh ( kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis )

- Mengembangkan lateralitas yaitu : kemampuan membedakan sis kanan dan sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri.

4. Fungsi Aspek Kognitf

- Mengembangkan kemampuan menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan mengambil keputusan.

- Meningkatkan pengetahuan tentang peraturan permainan, keselamatan dan etika.

- Mengembangkan kemampuan taktik dan strategi dalam aktifitas yang terorganisasi.

- Meningkatkan pengetahuan bagai mana fungsi tubuh dan hubunganya dengan aktifitas jasmani.

5. Fungsi Aspek Sosial dan Emosional

- Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada. - Belajar berkomunikasi dengan orang lain.

- Mengembangkan sikap kepribadian , nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.

- Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.

- Mengembangkan respon positif terhadap aktivitas jasmani. - Melepaskan ketegangan melalui aktivitas jasmani yang tepat.


(24)

- Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kretifitas. - Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di masyarakat.

D. Peran Pendidikan Jasmani di Sekolah

Didalam intensifikasi penyelenggeraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani adalah sangat penting, yakni memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani yang dilakukan secara sistematis, pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

E. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Jasmani

Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani tertera dalam Standar kompetensi Pendidikan jasmani ( Dinas Pendidikan Nasional : 2003 ) untuk jenjang sekolah dasar adalah sebagai berikut :

1. Permainan dan Olahraga

Permainan dan oalahraga berisi tentang berbagai permainan dan olahraga baik terstruktur maupun tidak yang dilakukan secara perseorangan, berpasangan maupun beregu. Dalam aktifitas ini termasuk juga

pengembangan aspek pengetahuan/ konsep yang relefan serta sistem nilai yang terkandung didalamnya seperti : kerjasama, sportifitas, jujur, berfikir kritis dan patuh pada peraturan yang berlaku.


(25)

2. Aktifitas pengembangan

Aktifitas pengembangan berisi tentang kegiatan yang berfungsi untuk membentuk postur tubuh yang ideal dan pengembangan kebugaran jasmani seperti : kekuatan daya tahan, keseimbangan dan kelenturan tubuh. Latihan yang dilakukan misalnya : pull-up,sit-up,back-up, push-up, squat-jump dan lain-lain. Dalam aktifitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relefan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.

1. Uji Diri Senam

Aktifitas ini berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan ketangkasan seperti senam lantai, senam alat, dan aktifitas fisik lainya yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan gerak. Disamping melatih keberanian, kapasitas diri, pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai- nilai yangterkandung didalamnya.

2. Aktivitas Ritmik

Aktifitas ritmik adalah pengembangan ketrampilan irama gerak dan seni gerak berirama serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai nilai yang terkandung didalamnya.

3. Akuatik (aktivitas Air)

akuatik berisi rentang kegiatan diair seperti : permainan air, gaya- gaya renag, dan keselamatan diair, serta pengembangan aspek pengetahuan kensep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.


(26)

4. Pendidikan Luar Kelas

aktivitas luar kelas berisi tentang aktifitas luar sekolah/ kelas dan sialam bebas lainya, seperti bermain dilingkungan sekolah, taman perkampungan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat petualangan, serta pengembangan aspek pengetahuan/ konsep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya

F. Tujuan Pendidikan Jasmani

Adapun tujuan pendidikan jasmani menurut stsndar kompetensi penjas (Departeman Pendidikan Nasional 2003) adalah sebagai berikut :

1. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.

2. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.

3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar pendidikan jasmani.

4. Mengembangkan sikap disiplin, jujur, sportif, bertanggung jawab, kerjasama,percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.

5. Mengembangkan ketrampilan gerak dan ketrampilan berbagai macam permainan dan olahraga seperti : permainan dan olahraga, pengembangan uji diri / senam, aktifitas ritmik, akuatik/ aktifitas air, dan pendidika luar kelas.


(27)

6. Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga.

7. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

8. Mengetahui dan memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat. 9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktifitas jasmani yang bersifat

kreatif.

G. Pengertian Senam

Kata ”senam” terjemahan dari kata ”gymnastiek” (Bahasa Belanda) dan ”gimnastic” (Bahasa Inggris) yang merupakan hasil serapan dari kata

”gymnos” (Bahasa Yunani) yang berarti ”telanjang”. Gymnastic pada jaman

kuno memang dilakukan dengan tubuh telanjang atau setengah telanjang. Maksudya supaya gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga gerakan menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di jaman Yunani kuno disebut Gymnasium.

Senam merupakan aktifitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan Pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan- gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan didalam program pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang harapkan seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga besar sumbanganya pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas fisik


(28)

cabang olahraga yang alin, terutama dalam hal bagaimana mengontrol siskap dan gerak secara efektif dan efesien.

/ = SENAM

Gambar 1. Komponen gerak senam menurut Imam Hidayat dalam Agus Mahendra(2002)

Jika suatu kegiatan fisik mengandung salah satu atau gabungan dari ketiga unsur diatas, kegiatan itu bisa dikelompokan dalam senam:

1. Kalastenik

Kalastenik biasa diartikan sebagai kegiatan atau latihan fisik untuk memelihara atau menjaga kesegaran jasmani (senam pagi, senam kesegaran jasmani)

2. Tumbling

Tumbling adalah gerakan yang cepat dan eksplosif dan merupakan suatu gerakan yang pada umumnya dirangkaikan pada satu garis lurus. Adapun ciri- cirinya adalah: adanya unsur melompat, melayang bebas di udara dan dilakukan dengan cepat. Contoh dari tumbling adalah kip, handspring atau salto.

3. Akrobatik

Akrobatik bisa diartikan sebagai ketrampilan yang pada umumnya menonjolkanflesibelitasgerak danbalancing(keseimbangan) dengan

KALAS TENIK

TUMBLING


(29)

gerakan yang agak lambat. Contohnya adalah Hanstand, walkover,backover dan sebagainya.

1. Latihan gerak dasar Hand Stand a. Push up

b. Jalan gerobak

c. Pemindahan berat badan kelengan

2. Latihan Berdiri dengan Tangan (Hand Stand)

Berdiri dengan tangan adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan dan siki lurus, kedua kaki lurus dan rapat segaris dengan tumpuan tangan.

Cara melakukan Hand Stand adalah :


(30)

b. Badan membungkuk kedua tangan menyentuh matras pandangan kedepan

c. Ayun kan kedua kaki keatas berat badan bertumpu pada kedua tangan pandangan kearah matras


(31)

d. Berdiri tegak dengan kedua tangan kaki rapat lurus keatas pandangan kearah matras

Gambar 1.Gerakan Hand Stand

H. Hipotesis

Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah karena merupakan petunjuk kearah proses penelitian untuk

menjelaskan permasalahan yang harus di cari pemecahannya.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Dengan menggunakan bantuan teman dan guru maka Pembelajaran senam lantai (Hand Stand) siswa kelas V di SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu akan meningkat.


(32)

1

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas.(class room action research)/PTK. PTK adalah suatu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan

kualitas tindakan didalamnya. Seluruh prosesnya mencakup telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional John Eliot dalam Depdiknas (2004).

PTK adalah bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pertisipan (guru, siswa atu kepala sekolah) dalam situasi- situasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kaebenaran (a) praktik-praktek sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) penertian mengenai praktek- praktek ini (c) situasi-situasi (dan lemgaga- lembaga) tempat praktek tersebut dilaksanakan Harjodipuro dalam Depdiknas (2004).

Didalam bidang pendidikan, penelitian ini dapat digunakan pada sekala makro ataupun mikro. Dalam skala mikro misalnya dilakukan didalam kelas pada waktu berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian tindak kelas ini desain yang digunakan adalah bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral orientasi kemudian, rencana, diteruskan dengan tindakan,


(33)

2

observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru untuk meningkatkan profesionalisme guru. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

perkembangan-perkembangan yang lebih baik 3. Dilakukan melalui putaran-putaran bersepiral.

B. Variabel dan Data

Dalam penelitian ini penulis merencanakan pelaksanaan dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda-beda dalam setiap proses pelaksanaanya,. Adapun tahapan- tahapan pelaksanaan tiap- siklus adalah :

1. Tahap Perencanaan

Bagian ini berisikan perlakuan yang akan diberikan pada siswa sesuai dengan yang tertulis pada rencana tindakan.

2. Tahap pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan akan menguraikan apakah hal yang direncanakan dapat direalisasikan secara penuh, jika tidak, perlu dilihat polanya dalam priode berikutnya.

3. Tahap pengamatan (Observasi)

Bagian ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrument. Yang perlu diperhatikan dalan hal ini adalah hasil- hasil pekerjaan siswa yang otentik.


(34)

3

4. Tahap Refleksi

Refleksi berisikan penjelasan tentang tingkat keberhasilan atau kegagalan yang dihasilkan setelah selang waktu tertentu.

PRA PTK

< RENCANA OBSERVASI

TINDAKAN REFLEKSI

OBSERVASI - RENCANA

TINDAKAN REFLEKSI

OBSERVASI - RENCANA

TINDAKAN

REFLEKSI

Gambar 2. model siklus menurut Kemmis & Mc Taggart (1988)

C. Subjek Penelitian

Populasi adalah subjek penelitian berpungsi sebagai sumber data. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini subjek penelitian yang akan digunakan adalah siswa-siswi SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu, kelas V berjumlah 35 siswa.


(35)

4

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.

E. Rancangan Penelitian

Pelaksanaan tes awal (Pre test), tes siklus pertama, tes siklus kedua, tes siklus ketiga dilakukan oleh guru peneliti. Kaji tindak ini dilaksanakan dengan 9 kali tatap muka,

Siklus Pertama 1. Rencana :

a. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran. Alatnya yaitu : gambar-gambar tentang rangkaian gerak dasar

handstand, matras, ruangan yang akan digunakan dan insrumen yang akan digunakan untuk melakukan penilaian.

b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan sebagai pendahuluan siswa melakukan aktifitas/ kegiatan yang

berbentuk ” permainan ” Urutan berikutnya setelah permainan adalah kegiatan yang bersifat lomba, dan ahirnya kegiatan yang bersifat menantang fisik anak, seperti kekuatan, kelentukan atau daya tahan. ketika anak melakukan pemanasan yang menarik, kita tentu dapat menduga bahwa secara fisik dan mental anak siap untuk mengikuti pelajaran. Aktifitas bermain sebagai pengganti gerakan pemanasan.


(36)

5

2. Tindakan :

a. Guru menjelaskan tata cara dan urutan gerak dalam melakukan gerak dasar Hand Stand, kemudian guru memberikan contoh cara

melakukan hand stand.

b. Siswa diberi tugas gerak untuk belajar gerak dasar Hand Stand secara berurut dan teratur sesuai barisanya.

c. Siswa melakukan belajar gerak dasar Hand Stand berulang- ulang. 3. Observasi

Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi dan penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah disusun, diberikan waktu pengulangan dievaluasi hasil pada siklus pertama.

4. Refleksi

Refleksi dapat dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi.

Siklus kedua

Melihat dari hasil siklus pertama. 1. Rencana

a. Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrument yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan. b. Mempersiapkan Siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua

dengan melakukan aktifitas ”permainan” sebagai pengganti gerakan pemanasan.


(37)

6

2. Tindakan

a. Guru menjelaskan, dan memberikan contoh seorang anak yang melakukan gerak dasar Hand Stand yang dibantu oleh teman. b. Siswa dibariskan menjadi dua bagian, putra dan putri, lalu diberikan

tugas melakukan gerak dasar Hand Stand dibantu oleh teman. 3. Observasi

Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, penilaian dan dievaluasi hasil pada siklus kedua.

4. Refleksi

Hasil observasi dapat disimpulkan, setalah pelaksanaan dan observasi.

Siklus ketiga 1. Rencana :

a. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrumen yang diperlukan untuk mengevaluasi tindakan.

b. Menyiapkan siswa untuk melakukan siklus ketiga dengan berbagai macam permainan sebagai pengganti gerakan pemanasan.

2. Tindakan

a. Guru menjelaskan dan memberikan contoh cara memberikan bantuan dan tahapan memberikan bantuan pada siswa yang melakukan gerak dasar Hand Stand. Guru menjelaskan bahwa siswa yang sudah mahir dapat pula membantu teman yang belum mampu untuk melakukan gerak dasar Hand Stand.

b. Siswa dibagi menjadi dua bagian ( putra dan putri ) dan diberi tugas untuk melakukan gerak dasar Hand Stand dibantu dengan teman.


(38)

7

3. Observasi :

Setelah tindakan diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan,dan melakukan penialian serta evaluasi dari hasil tindakan pada siklus ke tiga. 4. Refleksi

Refleksi dapat dilakukan setelah melakukan pelaksanaan kegiatan siklus dan observasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes dan pengamatan (observasi dan penilaian) di lapangan untuk mengumpulkan informasi atau mengevaluasi hasil dari masing- masing siklus. Data dikumpulkan melalui lembaran tes gerak dasar Hand Stand pada senam lantai.


(39)

8

Tabel 1. Lembar Observasi :

No Komponen Gerak Hand Stand Skor Ket

1 2 3

1. Awalan:

• Letak kedua tangan pada saat akan melakukan Hand Stand.

• Posisi badan sejajar dengan kaki dan tangan.

1 s/d 3

2. Tahap Pelaksanaan :

• Posisi tubuh pada saat berdiri pada kedua tangan

• Posisi kaki dan kepala pada saat berdiri pada kedua tangan

3. Gerak ahiran

• Pada saat setelah melakukan Hand Stand posisi tangan sejajar dengan kepala

• Kedua kaki lurus keatas dirapatkan, telapak kaki menghadap keatas • Melakukan guling kedepan.

Dengan demikain dapat diambil kesimpulan bawah dengan senam lantai menggunakan alat bantu sangat memudahkan dalm proses pembelajaran.


(40)

9

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tindakan dan Observasi di setiap siklus selanjutnya data dianalisis. Untuk melihat kualitas hasil tindakan di setiap siklus digunakan rumus yang dikemukakan Sutrisno hadi, 1993 : 246

% 100 x N

f P =

Keterangan :

P : Persentase keberhasilan

F : Jumlah siswa yang melakukan gerak dengan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Untuk melihat keefektipan hasil tindakan pada PTK ini digunakan perhitungan yang dikemukakan oleh Goodwin dan Coates, dalam Surisman (1997) dengan rumus sebagai berikut :


(41)

37

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan dengan bantuan media karton yang bergambar gerak dasar hand stand pada siklus pertama dapat memperbaiki dan

meningkatkan gerak dasar Hand Stand pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.

2. Dengan penggunaan dengan bantuan Guru pada siklus kedua dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar Hand Stand pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.

3. Dengan penggunaan dengan bantuan teman pada siklus kedua dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar Hand Stand pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.


(42)

38

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, alat bantu pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar Hand Stand.

2. Untuk siswa Kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar Hand Stand.

3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar Hand Stand.


(43)

39

DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Nasional. (2003).Panduan Pembelajaran Silabus Penjas SD. Departemen

Departemen Pendidikan Nasional. (2003).Pendekatan pembinaan pola gerak dominan.

Harjodi Puro dalam Depdiknas. (2004).Penelitian Tindakan Kelas Direktorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.

Ibrahim, Rusli. (2002).Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ( SD ). Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta. Imam Hidayat dalam Agus Mahendra. (2002).Pembelajaran Senam di sekolah

Dasar, Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan. Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.

Jhon Eliot dalam Depdiknas. (2004). Penelitian Tindakan KelasDirektorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.

Joko Supriyanto. (2008).Gembira BerolahragaTiga Serangkai.

Johan dan Mery Jean Treatta. (2008). Dasar- Dasar SenamPenerbit Angkasa Bandung.

Peter H Werner dalam Agus Mahendra. (2002).Pembelajaran Senam di Sekolah DasarDepdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.

Standar Kompetensi Pendidikan Jasmani (2003).Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanPenerbit Erlangga.

Saputra M, Yudha.( 2002). Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar. Depdiknas Dirjen Olahraga . Jakarta.

Suherman, Adang. (2002).Evaluasi Pendidikan Jasmani, Asesmen alternative terhadap kemajuan belajar siswa sekolah dasar. Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.


(44)

40

Tamat Tisnowati. (2000).Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Universitas Terbuka.

Universitas Lampung. (2007).Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung Wibawa Basuki. (2004) .Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas Direktorat Tenaga Kependidikan


(45)

41


(1)

siklus digunakan rumus yang dikemukakan Sutrisno hadi, 1993 : 246

% 100 x N

f P =

Keterangan :

P : Persentase keberhasilan

F : Jumlah siswa yang melakukan gerak dengan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Untuk melihat keefektipan hasil tindakan pada PTK ini digunakan perhitungan yang dikemukakan oleh Goodwin dan Coates, dalam Surisman (1997) dengan rumus sebagai berikut :


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan dengan bantuan media karton yang bergambar gerak dasar hand stand pada siklus pertama dapat memperbaiki dan

meningkatkan gerak dasar Hand Stand pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.

2. Dengan penggunaan dengan bantuan Guru pada siklus kedua dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar Hand Stand pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.

3. Dengan penggunaan dengan bantuan teman pada siklus kedua dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar Hand Stand pada siswa kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu.


(3)

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, alat bantu pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar Hand Stand.

2. Untuk siswa Kelas V SDN 2 Sukoharjo III Pringsewu agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar Hand Stand.

3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar Hand Stand.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Nasional. (2003).Panduan Pembelajaran Silabus Penjas SD. Departemen

Departemen Pendidikan Nasional. (2003).Pendekatan pembinaan pola gerak dominan.

Harjodi Puro dalam Depdiknas. (2004).Penelitian Tindakan Kelas Direktorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.

Ibrahim, Rusli. (2002).Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ( SD ). Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta. Imam Hidayat dalam Agus Mahendra. (2002).Pembelajaran Senam di sekolah

Dasar, Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan. Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.

Jhon Eliot dalam Depdiknas. (2004). Penelitian Tindakan KelasDirektorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.

Joko Supriyanto. (2008).Gembira BerolahragaTiga Serangkai.

Johan dan Mery Jean Treatta. (2008). Dasar- Dasar SenamPenerbit Angkasa Bandung.

Peter H Werner dalam Agus Mahendra. (2002).Pembelajaran Senam di Sekolah DasarDepdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.

Standar Kompetensi Pendidikan Jasmani (2003).Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanPenerbit Erlangga.

Saputra M, Yudha.( 2002). Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar. Depdiknas Dirjen Olahraga . Jakarta.

Suherman, Adang. (2002).Evaluasi Pendidikan Jasmani, Asesmen alternative terhadap kemajuan belajar siswa sekolah dasar. Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.


(5)

(6)