3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu yang mencangkup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
4. Risiko
Faktor risiko dapat disebabkan oleh 2 hal. Pertama faktor kerugian yang diakibatkan adanya unsur kesengajaan nasabah untuk tidak
membayar kreditnya padalah mampu. Kedua, risiko kerugian yang ditimbulkan oleh unsur ketidaksengajaan nasabah sehingga mereka tidak
mampu membayar kreditnya, misalnya akibat terjadi musibah bencana alam.
5. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan Kredit menurut Suyatno, dkk 1955:15 adalah sebagai berikut : a.
Turut mensukseskan tujuan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya
guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. c.
Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya.
Disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit terdapat fungsi kredit menurut Kasmir 2002:97 yaitu :
a Meningkatkan daya guna uang
b Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
c Meningkatkan daya guna uang
d Meningkatkan peredaran barang
e Sebagai alat stabilitas ekonomi
f Meningkatkan pemeratan pendapatan
g Meningkatkan usaha
h Meningkatkan hubungan Internasional
6. Jenis-Jenis Kredit
Pada prinsipnya, kredit itu hanya ada satu macam saja, yaitu uang bank yang dipinjamkan pada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu
tertentu di masa mendatang, disertai dengan suatu “kontra prestasi“ berupa bunga. Tetapi berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur
ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam, yaitu antara lain berdasarkan Martono, 2002:53-55 :
a. Kredit menurut penggunaannya
1 Kredit Konsumtif
Kredit ini dipergunakan oleh peminjam oleh keperluan konsumsi, artinya uang kredit akan habis dipergunakan atau semua akan dipakai
untuk memenuhi kebutuhannya. 2
Kredit Produktif Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui
kredit produktif inilah suatu
utility
uang dan barang dapat dilihat dengan nyata.
b. Kredit menurut keperluannya dibedakan menjadi 3 yaitu :
1 Kredit Produksi Eksploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun
peningkatan kualitatif yaitu peningkatan kualitas mutu hasil produksi. Disebut juga kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja tersebut
digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas berupa pembelian baahan-bahan baku, bahan penolong dan biaya
produksi lainnya. 2
Kredit Perdagangan Kredit yang digunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya,
yang berarti peningkatan
utility of pace
dari suatu barang. 3
Kredit Investasi Kredit yang diberikan oleh bank kepada para pengusaha untuk
keperluan investasi. c.
Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi 3 macam yaitu : 1
Kredit Jangka Pendek Kredit yang diberikan dengan jangka waktu selama-lamanya 1 tahun.
2 Kredit Jangka Menengah
Kredit yang berjangka waktu antara 1 tahun sampai 10 tahun. 3
Kredit Jangka Panjang Kredit yang berjangka waktu lebih dari 10 tahun.
d. Kredit ditinjau dari segi jaminan dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1 Kredit Tanpa Jaminan
Jaminan disini yang dimaksudkan adalah jaminan fisik. 2
Kredit Dengan Jaminan Kredit yang penilainnya lengkap dalam arti segala aspek penilaian
turut dipertimbangkan termasuk jaminan.
7. Prinsip-prinsip Kredit
Prinsip perkreditan disebut juga sebagai konsep 5C dan 7P. Pada dasarnya konsep 5C ini akan dapat memberikan informasi mengenai iktikad baik
willingnes to pay
dan kemampuan membayar
ability to pay
nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan 5C tersebut
adalah sebagai berikut Martono, 2002:57-59: a.
Character Pada prinsip ini diperhatikan dan diteliti tentang kebiasaan-kebiasaan,
sifat-sifat pribadi, cara hidup
style of living
, keadaan keluarganya anak istri, hobby dan sosial standing calon debitur. Prinsip ini merupakan
ukuran tentang kemauan untuk membayar
wilingnes to pay
. b.
Capacity Penilaian terhadap Capacity debitur dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman serta bunga pinjamannya.
c. Capital
Penyelidikan terhadap prinsip capital atau permodalan debitur tidak hanya melihat besar kecilnya modal tersebut, tetapi juga bagaimana distribusi
modal itu ditempatkan oleh debitur d.
Collateral Penilaian terhadap barang jaminan Colleral yang diserahkan debitur
sebagai jaminan atas kredit yang diperolehnya adalah untuk mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan dapat menutupi risiko
kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur.
e. Condition
Pada prinsip kondisi Condition, dinilai kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha calon debitur. Maksudnya agar bank dapat
memperkecil risiko dilingkungan yang mungkin timbul, keadaan perdagangan dan persaingan di sektor usaha calon debitur dapat diketahui,
sehingga bantuan yang akan diberikan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya.
Sedangkan prinsip-prinsip 7P dalam kredit adalah sebagai berikut :
a. Personality
Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya kelahiran, pendidikan, pengalaman, pekerjaan dan sebagainya,
hobby, keadaan keluarga, pergaulan dalam masyarakat
social standing
dan hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian calon debitur.
b. Purpose
Bank mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan digunakan untuk berdagang, berproduksi atau membeli
rumah. Apakah tujuan penggunaan kredit sesuai dengan
line of business
kredit bank yang bersangkutan.
c. Prospect
Prospect
merupakan harapan masa depan dari bidang usaha atau kegiatan usaha calon debitur selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan
keadaan ekonomiperdagangan, keadaan sektor usaha calon debitur, kekuatan keuangan perusahaan masa lalu dan perkiraan masa mendatang.
d. Payment
Payment
merupakan prinsip untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini dapat diperoleh dari
perhitungan tentang
prospect
, kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat memperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman
ditinjau dari waktu serta jumlah pengembaliannya.
e. Party
Party
merupakan pengklasifikasian nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
katakternya. Dengan demikian nasabah dapat digolongkan ke dalam golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda pula
dari bank, baik dari segi jumlah, bungan dan persyarakatan lainnya.
f. Profitability
Profitability
merupakan kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability
diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan
diperolehnya dari bank.
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang akan dikucurkan oleh bank melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang atau orang atau jaminan asuransi.
8. Kredit Griya Multi
Kredit Guna Multi KGM merupakan fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau
kebutuhan konsumtif lainnya.
BAB III PEMBAHASAN
A. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui koninklijk Besluit No.27 tanggal 16
Oktober 1897 mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4
empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas
Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat rush. Namun demikian keadaan keuangan
POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Pemerintah Jepang.Jepang membekukan kegiatan POSTSPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk
menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU hanya
mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan RI. 17-08-1945 telah memberikan
informasi kepada
Bp.Darmosoetanto untuk
memproklamasikan pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke
Pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS Bp.Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI
menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN