Antena Tipe L Terbalik

Gambar 8.7. Model antena L terbalik dengan Feedpoint di atas Model antena diatas adalah model antena L terbalik dengan meletakkan feedpoint diatas, atau dibagian sudut 90°. Perbedaan dengan antena model L terbalik yang sebelumnya dasar adalah terletak pada ketinggian dan dimensi panjang bentangan horizontalnya, selain perbedaan pada feedpoint nya.

3. Antena Tipe Sloper

Antena tipe Sloper merupakan salah satu model antena yang mudah sekali dalam pembuatannya, sebab cukup memasangnya dengan posisi miring menghadap tanah dengan sudut radiasinya 45° sampai dengan sudut 60°. pemasangannya dibentangkan miring dari ketinggian menuju ke bawah tanah. Ilustrasi gambar antena tipe sloper seperti dibawah ini. Gambar 8.8. Antena model Sloper Perhitungan panjang antena seperti teori di bahasan sebelumnya. Antena tipe Sloper ini mempunyai keunggulan yaitu pola pancaran yang melingkar omnidirectional dan membutuhkan lahan yang tidak luas. Kelemahannya adalah membutuhkan ketinggian tertentu. Gambar 8.9. Antena tipe Half Sloper Gambar 8.10. Pola pancaran tipe antena Sloper

4. Antena Tipe Dipole Vertikal

Antenna vertikal adalah jenis antena yang mudah dibuat dengan material penghantar elektrik, kawat atau sejenisnya dengan ukuran 18, 14, 58, 78 lamda dari panjang gelombang. Apabila antenna diletakan dekat dengan ground maka bumi menjadikan image dari distribusi curent dan voltages yang tak terlihat secara fisik. Apabila daya hantar ground baik konduktifitasnya akan mengakibatkan antena yang dipergunakan akan resonant, dengan image voltages dan current lalu mendapatkan SWR yang rendah sesuai dengan perhitungan band freq antenna tersebut dirancang. Antena Dipole vertikal dibuat karena tuntutan yang timbul, antara lain lahan pendirian antena yang sempit dan keinginan pancaran yang baik. Maka dibuatlah antena model dipole vertikal. Contoh gambar antena dipole vertikal seperti di bawah ini. Gambar 8.11. kiri Model antena dipole vertikal, kanan antena dipole vertikal untuk pemancar FM Kebanyakan antena bermasalah dengan ground losses resistance, ada yang memasangnya dalam ketinggian tertentu dan ada pula yang di letakan rata dengan tanah ada pula yang diletakan di samping bangunan metal atau beton. Tentunya mengakibatkan perubahan radiasi dan ground resistance dan juga feed point impedance. Panjang ground plane radial sekitar ¼ lamda dan ketinggian antenna secara keseluruhan sebaiknya lebih tinggi dari ½ lamda atau lebih akan lebih baik untuk medapatkan zero ohms ground resistance. Kurang lebih sekitar 12-15 meter dari atas tanah akan menambah kemampuan daya pancar dari antenna vertical performance, apalagi jika dipakai untuk kondisi band VHF dan UHF atau high band. Antenna Vertikal jika dapasangkan dengan ketinggian yang pas-pasan atau paling tidak hanya ½ lamda dari permukaan tanah membutuhkan paling tidak 4 atau lebih radial untuk meredam efek loss dari ground dan akan lebih baik jika ditambahkan lagi radial ground plane sebanyak banyaknya.