2
B. PERMASALAHAN
Pasal 3 Permendes Nomor 4 Tahun 2015 menegaskan bahwa BUM Desa didirikan dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan
manfaat aset, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa, menciptakan peluang dan jaringan pasar, membuka lapangan kerja,
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa, yang kesemuanya diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa. Sedangkan sesuai Pasal 89 UU Desa, hasil usaha BUM Desa selain akan digunakan bagi
pengembangan usaha BUM Desa itu sendiri, dimanfaatkan untuk pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin.
Untuk mewujudkan desa yang mandiri, maka diperlukan sumber pendapatan bagi desa yang berasal dari desa tersebut. Kemandirian yang dimaksud adalah proses yang
dilakukan pemerintah desa bersama masyarakat untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya sesuai kemampuan yang dimiliki. Unit-unit usaha
yang bergerak di desa haruslah memiliki ciri khas dan keunggulan kompetitif supaya dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa.
Dalam mengamati dinamika perdesaan, Penabulu juga mengamati dari dekat perkembangan BUM Desa ‘Sejahtera’ di Desa Bleberan dan BUM Desa ‘Hanyukupi’ di
Desa Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Kedua BUM Desa tersebut berdiri sebagai bentuk optimalisasi sumber daya desa. Dalam telaah ini, Penabulu mengulas kajian
mengenai manfaat keberadaan BUM Desa bagi masyarakat di Desa Bleberan dan Desa Ponjong.
Secara umum, kondisi BUM Desa ‘Hanyukupi’ dan BUM Desa ‘Sejahtera’ adalah sebagai berikut:
a Awalnya, keberadaan sumber mata air di Desa Ponjong dimanfaatkan untuk pengembangan bidang perikanan. Minapolitan yang pernah dikembangkan di tiga
kawasan dengan budidaya lele dan ikan tawar lainnya tidak berhasil karena analisis pemasaran yang kurang tepat. Hingga kemudian masyarakat dan
pemerintah bersepakat limpahan sumber air dikembangkan menjadi wahana wisata air ‘Waterbyur’ dan bernaung dalam BUM Desa ‘Hanyukupi’ yang secara
legal beroperasi sejak tahun 2011.
b Desa Bleberan memiliki potensi alam yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan dalam pembangunan sektor pertanian dan sektor pariwisata. Tidak
hanya menyokong roda perekonomian desa, obyek wisata yang terletak di Desa Bleberan telah berkontribusi menyumbang pendapatan asli daerah PAD
Kabupaten Gunungkidul sejak 2012. B
UM Desa ‘Sejahtera’ kini menaungi tiga usaha yaitu desa wisata, pengelolaan air bersih, usaha ekonomi produktif simpan
pinjam UEP-SP.
C. ANALISIS