Tenaga Kependidikan Dan Pendidik Guru

2 Jenis Karya Tulis Ilmiah a Naskah Publikasi Naskah publikasi adalah suatu tulisan yang berupa karya tulis ilmiah yang siap cetak untuk dipublikasikan.Naskah publikasi ini dapat berupa artikel ilmiah yang merupakan ringkasan dari laporan hasil penelitian ilmiah yang relevan, valid, dan dapat dipercaya dengan tetap memperhatikan kaidah- kaidah ilmiah Harunjoko 2000: 19. Naskah publikasi dapat dibedakan menjadi jurnal penelitian dan jurnal review hasil penelitian. Jurnal penelitian adalah publikasi ilmiah primer dapat digunakan untuk media komunikasi antar peneliti. Sedangkan jurnal review hasil penelitian merupakan publikasi ilmiah sekunder yang disajikan dalam bentuk artikel ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dikaitkan, dan ditelaah dengan teori yang ada serta hasil penelitian lain yang relevan. Harunjoko 2001 : 46 Artikel ilmiah yang dipublikasikan dapat berupa majalah ilmiah, bulletin, warta, buku prosiding pertemuan ilmiah. b NaskahDokumentasi Naskah dokumentasi adalah suatu tulisan yang berupa karya tulis ilmiah tidak untuk dipublikasikan tetapi dimanfaatkan sebagai sumber keilmuan. Naskah dokumentasi dapat berupa artikel ilmiah, laporan hasil penelitian pendidikan seperti penelitian tindakan kelas PTK, diktat yang bersifat ilmiah dan dapat dijadikan patokan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar bagi guru atau pihak yang berkepentingan. d. Posisi Karya Tulis Ilmiah Dalam Pengembangan Profesi Guru Guru jabatan guru pembina IVa untuk dapat naik jabatan menjadi guru pembina tk I IVb yang dinilai dengan angka kredit adalah terdiri dari unsur utama dan unsur penunjang. Unsur utama terdiri dari; pendidikan, proses belajar mengajar atau bimbingan dan pengembangan profesi. Adapun karya tulis ilmiah termasuk dalam unsur pengembangan profesi yang apabila dilakukan dengan baik dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan akan dinilai dengan angka kredit dan bisa dijadikan penilaian dalam kenaikan jabatan guru pembina IVa. Karya tulis ilmiah dalam pengembangan profesi guru dan angka kreditnya sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini Tabel. 2. Karya Tulis Ilmiah dan Angka Kreditnya Butir Ukuran Penilaian Angka Kredit Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi di bidang pendidikan yang dipublikasikan Dalam bentuk buku yang diterbitkan atau diedarkan Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen yang bersangkutan Setiap karya 12,5 6 Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi di bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah Dalam bentuk buku Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen bersangkutan Setiap karya 8 4 Karya tulis berupa tinjauan atau ualasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang dipeblikasikan Dalam bentuk buku diterbitkan dan diedarkan Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen yang bersangkutan Setiap karya 8 4 Makalah yang berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan tetapi di dokumentasikan di perpustakaan sekolah Dalam bentuk buku Dalam bentuk makalah Setiap buku Setiapmakalah 7 3,5 Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media masa Setiap tulisan yang merupakan satu kesatuan 2 Menyampaikan prasaran atau gagasan berupa tinjauan, gagasan atau usulan ilmiah dalam pertemuan ilmiah Setiap kali 2,5 Buku pelajaran atau modul Bertaraf nasional Bertaraf propinsi Setiap buku 5 3 Diklat pelajaran Setiap diklat 1 Mengalihbahasakan buku pelajaran karya ilmiahpendidikan Setiap bukukarya ilmiah 2,5 Suharjono, 1996

3. Kepala Sekolah

a. Pengertian Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah jabatan yang diserahkan kepada seorang guru yang dipercaya sebagai pemimpin sekolah untuk menjalankan kebijakan pemerintah dan menjabarkannya dalam bentuk petunjuk teknispedoman pelaksanaan tugas dalam melayani peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, serta memberi pelayanan bagi masyarakat sesuai tufoksinya,disamping mempunyai kewajiban untuk mempertahankan keberlangsungan pelaksanaan pendidikan di Sekolah yang dipimpinnya. Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku disiplin dari yang melakukan peran di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai komponen yang penting peranannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dinas pendidikan telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaanya sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor Mulyasa, 2005 : 97. Kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap berbagai kegiatan yang dipimpinnya. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pengelolaan administrasi sekolah, membina tenaga pendidik dan kependidikan, mendayagunakan sarana dan prasarana, serta mewujudkan sekolah sebagai wiyata mandala. Dari kegiatan-kegiatan di atas, salah satu diantaranya adalah tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan kepada guru-guru di Sekolahnya. Agar tugas dan tanggung jawab pelaksanaan pembinaan dapat berlangsung secara efektif dan efisien maka kepala sekolah harus mempunyai rencana program pembinaan, pelaksanaan pembinaan, penilaian hasil pembinaan dan mengendalikannya. Keberhasilan kegiatan akademik maupun non akademik di sekolah dan keberhasilan guru, adalah hasil pembinaan oleh kepala sekolah. Sehubungan dengan pernyataan di atas, maka keberadaan kepala sekolah sangat penting untuk menggerakkan sekolah dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki wawasan yang luas, berkemampuan, serta mempunyai sikap dan keterampilan yang memadai. Dengan demikian maka pelaksanaan kegiatan pembinaan oleh kepala sekolah terhadap kinerja dan profesionalisme guru menjadi optimal tanpa meninggalkan tanggung jawab membina seluruh staf dan tenaga kependidikan lainnya sesuai dengan kewenangan. b. Tugas Pokok dan Fungsi kepala Sekolah Tugas kepala sekolah sangat banyak, karena kepala sekolah harus bergerak dari tugas satu kepada tugas yang lain bahkan kadang-kadang mendapat tugas mendadak yang harus segera diselesaikan. Di luar dinas pun kepala sekolah berhubungan dengan tugas, seperti tugas menjadi pengurus organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, keagamaan, dan pengurus di bidang sosial. Untuk itu maka diperlukan kepala sekolah yang dapat bergerak cepat, dinamis, dan mempunyai semangat dan dedikasi tinggi. DalamDepdiknas 2003b: 6-7dinyatakan bahwa kepala sekolah dasar memiliki tugas dan fungsi sebgai berikut: 1 Memimpin dan membina sekolah sesuai ketentuan yang berlaku; 2 Membina kerjasama dengan oang tua, masyarakat, dan pihak terkait; 3 Memimpin dan mengkoordinasikan tenaga pendidik dan kependidikan dalam meningkatkan kinerja sekolah; 4 Membagi tugas kepada guru dan staf Tata Usaha sesuai tuntutan kurikulum; 5 Melaksanakan bimbingan, pembinaan, motivasi, pengayoman kepada guru dan staf Tata Usaha dalam pelaksanaan belajar mengajar; 6 Menciptakan dan mengendalikan suasana kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan menyenangkan, harmonis, dan dinamis 7 Membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru maupun staf Tata Usaha; 8 Mendorong untuk meningkatkan kemampuan guru dan staf Tata Usaha melalui penataran, pelatihan, dan pendidikan lanjut; 9 Sebagai mediator antara kepala sekolah dasar, guru, dan staf Tata Usaha dalam peningkatan kinerja setinggi-tingginya; 10 Secara terus-menerus membina dan mengevaluasi pelaksanaan tugas guru dan staf Tata Usaha dalam peningkatan kinerja yang setinggi- tingginya; 11 Secara terus menerus membina dan mengevaluasi pelaksanaan tugas guru dan staf Tata Usaha secara obyektif; 12 Merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa baru; 13 Menyusun kegatan ekstra kurikuler siswa. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah diatas, pada prinsipnya kepala sekolah harus meningkatkan produktivitas sekolah berkaitan dengan keseluruhan proses perencanaan, penataan, dan pendayagunaan sumber daya dalam rangka merealisasikan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dilihat dari tugas dan fungsinya maka pelaksanaan pembinaan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sekolah dasar meliputi kepala sekolah sebagai sebagai administrator dan Supervisor. Kedua peran dan fungsi ini mampu menumbuhkan disiplin, motivasi, penghargaan reward, dan hukuman punishment.

4. Pengawas Sekolah

a. Pengertian dan Kedudukan Pengawas Sekolah Beradasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, pengawasan pada pendidikan formal Jalur pendidikan yang terstuktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan, sedang pengawasan pada pendidikan nonformal dilakukan oleh penilik pendidikan. Pengawas sekolah merupakan pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melaksanakan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjukditetapkan. b. Kualifikasi Pengawas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007, standar pengawas sekolah dasar adalah sebagai berikut: 1 Berpendidikan minimum sarjana S1 atau diploma empat D-IV kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi; 2 Guru sekolah dasar bersertifikat pendidik sebagai guru sekolah dasar dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun di sekolah dasar atau kepala sekolah dasar dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas sekolah dasar; 3 Memiliki pangakat minimum penata, golongan ruang IIIc; 4 Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan; 5 Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui uji kompetensi dan atau pendidikan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas, pada lembaga yang ditetapkan pemerintah; dan lulus seleksi pengawas satuan pendidikan c. Peranan Pengawas Sekolah Kegiatan pembinaan berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan apabila peran penting dari pengawas berjalan secara lancar. Husaini Usman 2004 : 439 menjelaskan bahwa pengawas akan bermakna kehadirannya apabila perannya dapat mencapai tujuan pengawasan yakni: 1 Pihak yang diawasi merasa terbantu sehingga dapat mencapai visi dan misi secara efektif, 2 Menciptakan iklim keterbukaan, kejujuran, partisipasi dan akuntabilitas, 3 Menimbulkan iklim saling percaya di dalam dan di luar lingkungan opersi organisasi, 4 meningkatkan akuntabilitas organisasi, 5 meningkatkan kelancaran operasional organisasi, dan 6 mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa. d. Tugas Pengawas Sekolah Hasan 2002 : 22 menguraikan tugas pokok seorang pengawas sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut: 1 Mengupayakan agar guru lebih bersungguh-sungguh dan bekerja lebih keras serta bersemangat dalam mengajar. Termasuk disini adalah upaya agar guru secara sistematis mengusahakan agar murid mau mempelajari dan menyenangi pelajaran serta mendorong bekerja keras dalam belajar 2 Mengupayakan agar sistem pengajaran ditata sedemikian rupa sehingga berlaku prinsip belajar tuntas, yaitu sistem pengajaran dimana guru harus berupaya benar-benar menguasai apa yang telah diajarkan dan tidak begitu saja melanjutkan pengajaran ke tingkat yang lebih tinggi jika murid belum tuntas penguasaannya. Dalam hal ini, tentu saja perlu keseimbangan antara banyak dan beratringannya isi pelajaran dengan waktu yang disediakan dan dengan potensi murid yang mempelajarinya. 3 Mengupayakan agar ada semacam tekanan pressure terhadap guru untuk mencapai tujuan pengajarannya, namun harus disertai dengan bantuan yang memadai bagi keberhasilan tugasnya.