Gambaran Umum Perancangan PERANCANGAN

dua keperluan : pemancar dan penerima. Perubahan kedua fungsi ini diatur oleh mikrokontroler. Metode pengendalian RFM12 berkenaan dengan protokol komunikasi akan dijabarkan pada bagian lain. Lima pin pada RFM12 harus dihubungkan dengan lima pin IO digital pada mikrokontroler sehingga RFM12 dapat dikendalikan untuk melakukan pertukaran data. Kelima pin tersebut beserta koneksinya dengan mikrokontroler diuraikan sebagai berikut. 1. SDI Serial Data Input Pin ini berfungsi menerima data masukan dari mikrokontroler. Pin SDI dihubungkan ke Port D Pin 6. 2. SDO Serial Data Output Pin ini berfungsi mengeluarkan data keluaran ke mikrokontroler. Pin SDO dihubungkan ke Port D Pin 4. 3. SCK Serial Clock Pin ini digunakan sebagai saluaran masukan clock dari IO mikrokontroler. Pin SCK dihubungkan ke Port D Pin 1. 4. IRQ Interrupt Request Pin ini digunakan untuk mengeluarkan sinyal interupsi dari RFM12. Pin IRQ dihubungkan ke Port D Pin 7. 5. SEL Chip Select Pin ini digunakan sebagai saluaran masukan untuk pengaktifan modul RFM12. Pin SEL dihubungkan ke Port D Pin 0. Modul RFM12 tidak memiliki antena internal sehingga antena eksternal perlu ditambahkan. Antena eksternal yang dipakai adalah antena omnidireksional 433 MHz. Antena ini menggunakan konektor SMA tipe male sehingga diperlukan konektor SMA tipe female untuk menghubungkannya dengan RFM12. 3.2.3. Saklar Pemilih Mode Saklar ini berfungsi memilih fungsi radio komunikasi sebagai radio induk atau radio anak. Saklar ini berupa sebuah saklar geser. Salah satu pin ujung akan dihubungkan ke VCC dan pin ujung lainnya ke GND. Pin tengah akan dihubungkan ke salah satu pin IO 13 digital dari Atmega168, yaitu Port B Pin 0. Jika pin tengah dihubungkan ke GND, maka mode radio induk akan terpilih. Jika pin tengah dihubungkan ke VCC, maka mode radio anak akan terpilih. 3.2.4. Saklar Pemilih Kanal Jika berada dalam mode radio induk, saklar ini berfungsi memilih jumlah radio anak yang ditangani radio induk sedangkan jika berada dalam mode radio anak, saklar ini berfungsi memilih kanal kerja radio anak. Saklar ini berupa empat buah saklar geser. Salah satu pin ujung dari masing – masing saklar geser dihubungkan ke VCC sedangkan pin ujung yang lain dihubungkan ke GND. Pin tengah dari keempat saklar dihubungkan ke empat IO digital dari Atmega168, yaitu Port B Pin 2 sampai dengan Pin 5. Jika pin tengah dihubungkan ke GND, maka nilai 0 akan diberikan ke mikrokontroler. Jika pin tengah dihubungkan ke VCC, maka nilai 1 diberikan ke mikrokontroler. Dengan demikian kombinasi pengaturan keempat saklar akan menghasilkan nilai biner empat bit yang menyimbolkan kanal radio anak atau jumlah radio anak yang ditangani radio induk. 3.2.5. Saklar untuk Memulai Pembicaraan Saklar ini harus ditekan jika radio komunikasi hendak digunakan untuk mengirim informasi. Selanjutnya saklar ini akan disebut saklar PTT Push To Talk. Saklar ini berupa sebuah saklar tekan. Pin common saklar ini terhubung dengan Port D Pin 3 yang memiliki fitur interupsi eksternal 0. Dengan demikian fitur interupsi eksternal dapat digunakan jika diperlukan. Pin normally close saklar terhubung ke VCC sedangkan pin normally open terhubung ke GND. Jika fitur interupsi eksternal 1 digunakan maka pemicu interupsi harus diatur pada logika 0 atau transisi turun. Gambar 3.2 menampilkan skematik keseluruhan perangkat transceiver, meliputi untai mikrokontroler, RFM12 dan saklar – saklar.

3.3. Perangkat Audio

Perangkat audio terdiri atas perangkat audio input dan perangkat audio output. Perangkat audio input terdiri atas mikrofon, penguat awal dan tapis lolos bawah. Perangkat audio output terdiri atas tapis lolos bawah dan penguat akhir. 14