Pengujian Transmisi Informasi PENGUJIAN DAN ANALISIS

Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung rata – rata konsumsi arus dari keempat radio komunikasi : 23,33 mA saat standby, 29,96 mA saat menerima, dan 39,89 saat memancar. Dengan demikian data konsumsi daya radio komunikasi adalah 86,30 miliwatt saat standby, 110,85 miliwatt saat menerima, dan 147,59 miliwatt saat memancar. Tampak bahwa konsumsi daya paling rendah terjadi pada saat standby. Menurut lembar data, RFM12 hanya mengkonsumsi arus sekitar 3 mA pada saat idle. Selebihnya arus listrik saat standby dikonsumsi oleh mikrokontroler dan perangkat audio. Selanjutnya ketika keadaan menerima, kebutuhan daya meningkat sekitar 24 miliwatt. Hal ini disebabkan karena bagian – bagian penerima pada modul RFM12 sedang bekerja untuk menerima data, sehingga bagian – bagian tersebut mengkonsumsi arus lebih banyak. Konsumsi arus meningkat lagi ketika keadaan memancar. Peningkatan konsumsi arus lebih dari 16 mA dari keadaan standby. Pada keadaan ini, konsumsi daya RFM12 paling tinggi karena bagian – bagian pemancarnya sedang aktif untuk memancarkan data.

4.4. Pengujian Lama Pemakaian

Besar kecilnya konsumsi daya berpengaruh pada lama pemakaian radio komunikasi. Radio komunikasi yang dirancang diharapkan dapat beroperasi minimal 8 jam dengan proporsi : 90 detik standby, 5 detik menerima, dan 5 detik memancar. Proporsi waktu ini sesuai dengan lembar data handy talky yang dipaparkan pada Bab Pendahuluan. Perangkat yang digunakan dalam pengujian ini adalah dua unit radio komunikasi yang terhubung dengan sebuah untai pewaktuan menggunakan mikrokontroler Atmega8 seperti tampak pada Gambar 4.10. Untai pewaktuan ini bertugas menjalankan proporsi waktu 90 detik standby, 5 detik menerima, dan 5 detik memancar. Kedua radio komunikasi berada pada keadaan standby dalam waktu bersamaan, kemudian keduanya memancar dan menerima secara bergantian. Dengan demikian urutan pola uji untuk radio komunikasi pertama : 90 detik standby → 5 detik menerima → 5 detik memancar, sedangkan untuk radio komunikasi kedua : 90 detik standby → 5 detik memancar → 5 detik menerima. Salah satu radio komunikasi diberi catu daya baterai Litium yang terhubung dengan detektor level tegangan baterai. Tegangan awal baterai adalah 4 V. Waktu sampai tegangan 44 baterai berada pada batas bawah 3,2 V dicatat. Hasil pengujian disajikan pada tabel 4.2. Gambar 4.10. Untai pengujian lama pemakaian radio komunikasi. Tabel 4.2. Hasil Pengujian Lama Pemakaian Baterai. Pengujian Lama Pemakaian Baterai jam Pengujian ke - 1 16 Pengujian ke - 2 14,5 Pengujian ke - 3 14 Berdasarkan hasil pengujian di atas, lama pemakaian dapat mencapai 16 jam. Spesifikasi alat menyebutkan bahwa lama pemakaian minimal adalah delapan jam. Hasil tersebut bahkan melampaui lama pemakaian radio HT pembanding yang tercantum pada bab Pendahuluan.

4.5. Pengujian Jangkauan Komunikasi

Spesifikasi tugas skripsi yang tercantum pada Bab Pendahuluan menyebutkan bahwa jangkauan komunikasi yang diharapkan adalah mencapai 200 m pada area tanpa 45 halangan. Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan rata – rata dari modul RFM12 yang dapat digunakan untuk transmisi data sampai jarak 200 m. Metode pengujian adalah dengan menggunakan dua unit radio komunikasi untuk percakapan sampai informasi suara percakapan tidak dapat diterima lagi. Kanal pancar yang digunakan saat pengujian : kanal 1, kanal 8, dan kanal 16. Berikut adalah tabel hasil pengujian. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Jarak Jangkauan Komunikasi. Kanal Jarak Jangkauan Maksimum m 1 200 8 200 16 200 Tampak bahwa jarak jangkauan untuk ketiga macam kanal memiliki nilai yang sama. Hal ini berarti perubahan kanal pada RFM12 tidak mengakibatkan perubahan jarak jangkauan. Semua kanal memiliki jarak jangkauan yang sama, pada percobaan ini didapatkan sebesar 200 m. Hasil pengujian ini sesuai dengan jarak jangkauan yang diharapkan pada spesifikasi alat.

4.6. Pengujian Pengisian Ulang Baterai

Pengisian ulang baterai menggunakan cahaya matahari sebagai sumber daya. Pengujian ini bertujuan mengetahui waktu yang diperlukan panel sel surya dan untai DC to DC Converter untuk mengisi baterai sampai penuh. Tegangan awal baterai dibuat mendekati batas bawah 3,2 V. Proses pengisian ulang dimulai pada pukul 09.00 dan tegangan diukur tiap satu jam sampai pukul 15.00. Hasil pengujian tertera pada Tabel 4.4. Tampak dalam tabel 4.4, baterai dapat diisi sampai nilai tipikalnya sekitar 3,7 V dengan waktu sekitar tiga jam. Namun peningkatan tegangan baterai hanya berhenti sampai nilai tersebut dan jam – jam berikutnya peningkatan tidak bisa mendekati nilai maksimum 46