Pemilihan Pipa Pada Preheater

2000 R e 40.000 Untuk mencari nilai N u bilangan Nusselt digunakan rumus yaitu : N u = 1,13 . C 1 . R e m . P r 0,33 dimana, N u = bilangan Nusselt R e = bilangan Reynold P r = bilangan Prandalt • Untuk nilai pada C 1 dan m dapat diperoleh dengan menggunakan tabel kolerasi Grimson yang bergantung pada harga S L D o atau S T D o dari susunan pipa yang direncanakan. � � � � = 0,096 0,04826 = 2 • Maka, dari tabel kolerasi diperoleh : C 1 = 0,482 m = 0,556 • Jadi nilai untuk N u adalah: N u = 1,13 . 0,482 . 5935,71 0,556 . 0,68 0,33 = 60,1 • Maka dapat diperoleh koefisien panas diluar pipa h o h o = � � . � � ℎ = 60,1 .0,04 0,016 = 150,25 Wm 2 . k

4.4.3 Pemilihan Pipa Pada Preheater

Untuk dapat menjamin kekuatan pipa preheater khususnya dalam menahan tekanan yang terjadi di dalam pipa, maka kekuatan material yang digunakan ditentukan dengan menggunakan rumus berikut : S ≥ �.� � 2 . � - � 2 Dimana : S = Tegangan tarik yang diijinkan psi P = Tekanan yang terjadi di dalam pipa, dimana dalam hal ini tekanan pipa sebesar 6,3 bar = 91,37 psi Universitas Sumatera Utara t = Tebal pipa in D o = Diameter luar pipa Maka, tegangan tarik yang diijinkan adalah : S ≥ 91,37 . 1,9 2 .0,145 – 91,37 2 S ≥ 552,94 Psia Dari hasil tegangan yang diperoleh diatas, maka dipilih pipa degan tegangan tarik ijin diatas 552,94 . Dari tabel bahan direncanakan material pipa yang digunakan adalah Seamless Alloy Steel SA 176, 18Cr-8Ni . Dalam hal ini akan cukup aman digunakan untuk pipa preheater. Untuk mencari efisiensi sirip dengan cara menggunakan grafik efisiensi sirip seperti pada gambar berikut : Gambar 4.17. Grafik efisiensi sirip Universitas Sumatera Utara Dari data sirip diatas,maka diperoleh : • L C = L + � 2 = 0,009 + 0,00046 2 = 0,00923 m • r 2c = r e + � 2 = 0,033 + 0,00046 2 = 0,03328 m • A m = L C . δ = 0,00923 . 0,00046 = 4,24 x 10 -6 m 2 • � 2 � � � = 0,03328 0,024 = 1,386 • � � 32 . ℎ � �. � m 12 Dimana: k = konduktivitas bahan pipa dari lampiran bahan pipa diperoleh 19 Wm.°C maka, dapat dihitung : � � 32 . ℎ � �. � m 12 = 0,00923 1,5 . 152,1619,637.4,24x10 -6 0,5 = 1,21 • Dari grafik sirip diatas, maka didapat harga efisiensi sirip setelah diinterpolasikan sebesar η f = 42,3 • Perbandingan luasan permukaan sirip dengan luas total permukaan pipa yang menyerap panas dalam tiap 1 meter adala : A f A h = 0,947 m 2 1,078 m 2 = 0,878 • Perbandingan luas bagian dalam pipa dengan luas total permukaan pipa yang menyerap panas dalam tiap 1 meter adalah : � � � ℎ = � .� � . � 1,078 = 3,14.0,040894 .1 1,078 Universitas Sumatera Utara = 0,119 • Panas yang hilang pada sirip : � � = � � x � ���� Dimana untuk sirip anular : � ���� = 2π.h.� 2 � − � � � � = 2. 3,14. 25 0,03328 2 – 0,024 2 246,32 – 25 = 18,47 W � � = 0,423 x 18,47 = 7,81 W untuk tiap sirip � �� = 7,81 x 289 = 2257,09 W untuk jumlah siripm • Efektivitas sirip : η o = 1 - � � � ℎ 1- � � = 1 - 0,878. 1 – 0,4230 = 0,5 • Tahanan konduksi pipa superheater A h .R w : A h .R w = � � ��� �� �� � 2. �� �� �ℎ � = 0,040894 . ��� 0,04826 0,040894 � 2.19.0,119 = 0,000149 m 2 °CW

4.4.4. Koefisien Pindahan Panas Menyeluruh