F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.
63
Analisis data dilakukan setelah data yang diperoleh dari sampel melalui instrumen yang dipilih dan akan digunakan untuk menjawab masalah dalam
penelitian atau untuk menguji hipotesa yang diajukan melalui penyajian data. Data yang terkumpul tidak mesti seluruhnya disajikan dalam pelaporan penelitian,
namun penyajian data ini untuk memperlihatkan data kepada pembaca tentang realitas yang sebenarnya terjadi sesuai dengan fokus dan tema yang diambil. Oleh
karena itu, data yang disajikan dalam penelitian adalah data yang terkait dengan tema bahasa.
64
Dalam penelitian ini analisis data-data yang diperoleh dipaparkan dalam bentuk penjabaran kalimat secara deskriptif dan diuraikan dalam tabel-tabel. Data-
data yang dipaparkan berupa data hasil jawaban masing-masing subyek penelitian yang dianalisis berdasarkan kriteria kemampuan berpikir abstraksi dengan
pedoman pada tabel 1.1 dan diperkuat dengan hasil wawancara. Sebelumnya, hasil jawaban siswa diberikan nilai dengan berpedoman pada kunci jawaban dan
pedoman penilaian. Serta memaparkan data hasil observasi dari awal sampai akhir penelitian.
63
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif …………….., hal. 248
64
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metodologi Peneli tian…………….., hal. 69
Hasil penilaian dari hasil jawaban siswa dikategorikan kedalam beberapa tingkatan pencapaian yang diuraian dalam tabel berikut.
65
Tabel 1.2 Kategori dan Tingkat Pencapaian Nilai Siswa
Nilai Tingkat pencapain
T1 T2
T3
Tabel 1.2 menyebutkan bahwa nilai 80 sampai 100 berada pada tingkatan tinggi T1, nilai 60 sampai 79 berada pada tingkatan sedang T2 dan nilai 0
sampai 59 berada pada tingkatan rendah T3. Besarnya nilai yang diperoleh siswa merupakan presentase dari skor
maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjakan dengan hasil benar. Rumus penilaian dengan menggunakan
percentages correction
sebagai berikut:
66
Gambar 2.5 Rumus Percentages Correction
Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Jumlah nilai yang diperoleh siswa SM = Jumlah nilai maksimum ideal dari tes
65
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D, Bandung, Alfabeta, 2010, hal. 21
66
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, hal. 102
Selanjutnya, dengan hasil jawaban dari 4 siswa juga diberikan skor kriteria kemampuan berpikir abstraksi dengan berpedoman pada lampiran 5. Hasil
penskoran ini digunakan untuk menilai atau mengukur besarnya kemampuan berpikir abstraksi siswa yang ditunjukkan dalam bentuk angka dan sebagai tolak
ukur tingkat kemampuan berpikir abstraksi siswa, serta sebagai tolak ukur kriteria pencapaian apa saja yang mampu dipenuhi dengan baik oleh siswa. Juga untuk
menunjukkan keselarasan kemampuan matematis dengan kemampuan berpikir abstraksi mereka.
Analisis hasil penskoran kriteria kemampuan berpikir abstraksi siswa berpedoman pada tabel berikut dengan acuan nilai dan tingkat pencapaian pada
tabel 1.2.
67
Tabel 1.3 Analisis Nilai dan Tingkat Pencapaian Kriteria Kemampuan Berpikir Abstraksi
Nilai Kriteria Pencapaian
Tingkat Kemampaun Berpikir Abstraksi
verbal reasoning, numerical ability, abstract resoning
T1 tinggi
numerical ability, abstract resoning
T2 sedang
numerical ability
T3 rendah
Sebelum menentukan tingkatan dan kriteria pencapaian kemampuan berpikir abstraksi pada siswa kelas VIII baik dari kelas VIII B dan siswa kelas
VIII E, skor yang diperoleh diolah menggunakan rumus berikut.
68
Gambar 2.6 Rumus Penentuan Skor Total
67
Aris Zahrul Efendi, “Analisis Kemampuan Abstraksi Siswa ……………., hal.23
68
Ibid.,
Adapun data-data yang diperoleh dianalisis dengan cara mendeskripsikan profil atau subjek penelitian kemampuan berpikir abstraksi siswa dengan
kemampuan matematis tinggi, sedang dan rendah. Kemudian diperkuat atau didukung dengan hasil wawancara.
G. Pengecekan Keabsahan Data