Teknik Pengumpulan Data Profil Kemampuan Berpikir Abstraksi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Prisma Di Kelas VIII MTs Darul Hikmah Tawangsari Tahun Ajaran 2014/2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

Data primer dalam penelitian ini memaparkan hasil tes, hasil wawancara dan observasi. Hasil tes diperoleh dari siswa sebanyak 4 orang dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok masalah prisma. Kemudian setelah pemberian tes, seterusnya dilakukan wawancara. Observasi diperoleh dari data- data selama melakukan penelitian dari awal hingga akhir dilaksanakannya penelitian. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data yang diperoleh dari laporan suatu perusahaan atau dari suatu lembaga untuk keperluan skripsi merupakan contoh data sekunder. 57 Data sekunder dalam penelitian ini berupa arsip atau catatan terkait data sekolah di MTs Darul Hikmah tawangsari, seperti struktur organisai sekolah, sejarah sekolah, sistem pendidikan, visi dan misi sekolah, serta sarana dan prasarana sekolah yang disusun ke dalam suatu dokumentasi tersendiri.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 58 Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting untuk diperoleh dalam suatu metode penelitian, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan untuk menguji hipotesa yang telah 57 Ibid., hal.55 58 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metodologi Penelitian…………….., hal. 57 dirumuskan. Sehingga data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Secara umum metode pengumpulan data terbagi atas beberapa kelompok, namun dalam penelitian ini mengambil 4 metode untuk memperoleh data-data, yaitu metode wawancara, metode observasi, metode tes dan metode dokumentasi. 1. Metode wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes disesuaikan dengan subyek, sehingga segala sesuatu yang ingin diungkapkan dapat digali dengan baik. 59 Wawancara dalam penelitian ini diberikan kepada siswa yang sebelumnya telah diberikan tes. Sesi wawancara ini diberikan kepada siswa sebanyak 4 orang, dimana mereka diminta memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti. Isi wawancara menyangkut indikator-indikator yang ada pada 3 kriteria pengukuran kemampuan berpikir abstraksi dalam penelitian ini, yaitu verbal reasoning, numerical ability dan abstract reasoning yang dapat dilihat dalam lampiran 3 . Disini, 4 siswa sebagai sampel penelitian dijadikan sumber dalam memperoleh informasi atau data-data terkait kemampuan berpikir abstraksi secara lebih mendalam sebagai hasil penelitian yang relevan. 2. Metode observasi Metode observasi atau metode pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. 59 Hamzah B. Uno, et. all., Menjadi Peneliti PTK yang Profesional, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hal.103 Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi atau interaksi belajar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok. 60 Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini dilakukan dari awal hingga akhir penelitian, sebelum dilakukannya pengujian atau pemberian tes kepada siswa, penelitian terhadap guru dan kepala sekolah, serta segala sesuatu yang terkait dengan keadaan sekolah. Observasi dilakukan bertujuan untuk memperoleh berbagai data-data yang dibutuhkan sebagai bahan acuan dari data-data yang diteliti. 3. Metode tes Metode tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 61 Tes dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kemampuan berpikir abstraksi siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Tawangsari. Sampel diambil dari siswa kelas VIII B dan siswa kelas VIII E. Dari dua kelas tersebut diberikan tes pengujian berupa soal cerita terkait pokok bahasan volume prisma. Kemudian dari hasil jawaban siswa diberikan nilai sesuai dengan kunci jawaban dan pedoman penilaian yang dibuat peneliti, dimana dapat dilihat dalam lampiran 2. Setelah penilaian terhadap hasil jawaban siswa, peneliti menunjuk subjek sebanyak 4 orang sebagai bahan penelitian, dimana subjek tersebut diambil dari kelas VIII B sebanyak 2 orang dan kelas VIII E sebanyak 2 orang. Masing-masing 60 Ibid., hal. 90 61 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metodologi Penelitian…………….., hal. 65 subjek tersebut memiliki tingkat kemampuan matematis tinggi, sedang dan rendah. 4 subjek yang dipilih tersebut digunakan sebagai bahan analisis untuk menentukkan kemampuan berpikir abstraksi siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Tawangsari dalam menyelesaikan masalah prisma. Selain itu, diberikan skor kriteria kemampuan berpikir abstraksi dengan berpedoman pada tabel 1.1. Tujuan diberikannya penskoran tersebut adalah untuk menilai atau mengukur besarnya kemampuan berpikir abstraksi siswa yang ditunjukkan dalam bentuk angka dan sebagai tolak ukur tingkat kemampuan berpikir abstraksi siswa, serta sebagai tolak ukur kriteria pencapaian apa saja yang mampu dipenuhi dengan baik oleh siswa. Selain itu, untuk menunjukkan keselarasan kemampuan matematis dengan kemampuan berpikir abstraksi mereka. 4. Metode dokumentasi Metode dokumentasi adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi, seperti monografi, catatan-catatan serta buku-buku peraturan yang ada. 62 Dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk memperoleh data hasil nilai dari siswa kelas VIII B dan siswa VIII E dengan hanya menunjukkan sampel dari subjek penelitian sebanyak 4 yang dipilih secara acak, hasil wawancara dari masing-masing subjek, sejarah sekolah, kondisi sekolah, serta segala sesuatu yang mendukung usaha siswa dalam belajar. 62 Ibid., hal. 66

F. Teknik Analisis Data