160
Prosiding Seminar Nasional
C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel mempunyai kemampuan awal sama. Sebelum diuji keseimbangan, masing-
masing sampel terlebih dahulu diuji apakah berdistribusi normal atau tidak, serta diuji apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak.
Hasil dari uji normalitas kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal
Uji Normalitas L
obs
L
0,05; n
Keputusan Kesimpulan
Eksperimen CTL
0,0758 0,0853
H diterima
Normal Kontrol
Problem Posing
0,0514 0,0914
H diterima
Normal
Berdasarkan tabel tersebut, untuk masing-masing sampel nilai dari L
obs
L0,05;n, sehingga H diterima. Ini berarti bahwa masing-masing sampel
berdistribusi normal. Selain uji normalitas, dilakukan juga uji homogenitas kemampuan awal. Hasil dari uji homogenitas kemampuan awal kelas
eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal
Sampel k
bs o
2
χ
1 ;
05 ,
2
− k
χ
Keputusan Kesimpulan
Kelas 2
1,593 3,841
H diterima
Homogen
Berdasarkan tabel di atas, harga dari χ
2 obs
χ
2 0,05;k-1
sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.
Hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji- t sebelumnya
kedua kelompok diuji normalitas dan hasilnya kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal diperoleh
t
obs
= 0,127 dengan t
0,025;200
= 1,960. Karena
t
0,025;200
t
obs
t
0,025;200
maka H
diterima. Ini berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang
sama. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan awal kedua kelompok tersebut dalam keadaan seimbang.
97
Kesimpulan Dan Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru progresif lebih dapat menjawab kebutuhan lulusan dimasa yang akan datang jika dibandingkan
dengan guru perenialis. Dengan demikian, peneliti menyarankan guru-guru untuk menjadi guru yang memiliki tipe progresif. Terdapat banyak ciri guru
progresif, salah satunya adalah melaksanakan pengajaran dan pembelajaran dengan cara-cara modern sebagaimana telah dijelaskan dalam data penelitian.
Meski demikian, penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan pertama adalah kebutuhan lulusan dimasa depan hanya
diwakili oleh komponen-komponen hasil penelitian NACE. Selain itu, dalam analisis, penelitian juga cenderung memandang guru perenialis dan
progresif secara komprehensif. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan para pakar untuk membuat penelitian lanjutan dengan indicator-indikator
yang lebih spefsiik, sehingga hasil penelitian menjadi lebih halus dan lebih terandalkan.
Guru Progresif VS Guru Perenialis
98
Prosiding Seminar Nasional
Daftar Pustaka
Aplabasa, E, 2003. An Evaluation of Technology’s Role in the Acquisition
of 21
st
Century Skills and Literacies. Dissertation, Pepperdine University, Los Angeles, CA.
Brannen Julia, 2005. Memadu Metode Penelitian Kualitatif Kuantitaif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Djumransjah. 2004.
Pengantar Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia Komar Oong. 2006.
Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung: Pustaka Setia
NACE Research, 2008. Job Outlook. Rasyidin Waini, dkk. 2006.
Filsafat Pendidikan. Bandung: UPI Press Ravertz R Jerome. 2004.
Filsafat Ilmu, Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Suhartono Suparlan. 2007. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media Sunoto. 1985.
Mengenal Filsafat Pancasila. Pendekatan Melalui: Etika Pancasila. Yogyakarta: Hanindita
Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Suatu
Pengantar. Jakarta: Bina Aksara
159
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester ganjil SD Negeri di kecamatan Grobogan Tahun Ajaran 20102011 yang terdiri
dari 42 SD Negeri. Pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat stratiied cluster random sampling pada Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan
Grobogan. Pertama dilakukan pengelompokkan pada Sekolah Dasar di Kecamatan Grobogan berdasarkan rangking sekolah yang didasarkan pada
rata-rata nilai UASBN mata pelajaran matematika tahun ajaran 20072008, 20082009 dan 20092010. Sekolah-sekolah ini digolongkan menjadi tiga
kelompok yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah. Pengambilan sampel dengan cara acak dimaksudkan agar setiap SD mempunyai peluang yang
sama untuk menjadi sampel. Setelah dipilih secara acak, didapatkan sampel SD dari kelompok tinggi adalah SDN 4 Karangrejo dan SDN 2 Putatsari.
Dari kelompok sedang SDN 3 Teguhan dan SDN 2 Tanggungharjo. Dari kelompok rendah SDN 1 Lebengjumuk dan SDN 3 Sedayu. Sehingga
diperoleh 3 SD untuk kelas eksperimen yaitu SDN 4 Karangrejo, SDN 3 Teguhan dan SDN 3 Sedayu serta 3 SD untuk kelas kontrol yaitu SDN 2
Putatsari, SDN 2 Tanggungharjo dan SDN 1 Lebengjumuk.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode angket, metode tes dan metode dokumentasi. Angket diguna-
kan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa, tes digunakan untuk mengetahui nilai prestasi belajar matematika siswa dan dokumentasi diguna kan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa. Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, instrumen tes dan angket diuji terlebih dahulu dengan
uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas tiap item. Untuk instrumen tes, uji tersebut meliputi uji validitas isi, perhitungan daya beda dan
indeks kesukaran serta uji reliabilitas. Untuk instrumen angket, uji tersebut meliputi uji validitas isi, perhitungan konsistensi internal dan uji reliabilitas.
Pada awal penelitian dilakukan uji prasyarat keseimbangan yaitu uji nor malitas dan homogenitas nilai awal. Setelah semua prasyarat terpenuhi
kemudian dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan analisis uji t.
Selan jutnya pada nilai hasil penelitian dilakukan uji prasyarat analisis yang berupa uji normalitas dan uji homogenitas baru kemudian dilakukan uji
hipotesis dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Setelah dilakukan uji hipotesis, bila perlu dilakukan juga uji lanjut pasca anava
dengan uji komparasi ganda.
Eksperimentasi Pembelajaran Matematika
158
Prosiding Seminar Nasional
B. Metode Penelitian