12
Prosiding Seminar Nasional
2. Peserta menyampaikan makalah hasil penelitiannya yang tidak diseminarkan bila melebihi target direview melalui reviewer dan
masuk dalam prociding.
3. Peserta aktif tidak menyampaikan makalah.
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu-Ahad, 30- 31 Desember 2011, tempat seminar dan lokakarya di Auditorium
Muhammad Djasman Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta, Kartosuro.
E. Nara Sumber
1. Keynote
Speaker; a.
Prof. Dr. Bedjo Sujanto Rektor UNJ, Pengurus Pusat ISPI. b.
Prof. Dr. Bambang Setiaji. Dewan Pembina ISPI Jawa Tengah, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.
c. Dra. Aufrida Kriswati Kabid Pengembangan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Provinsi Jawa Tengah. 2. Pemakalah
Utama; a. Prof. Dr. Trisno Martono. Ketua Umum ISPI Jateng, Rektor
Univet Sukoharjo, dosen UNS b. Prof. Dr. Slameto. Bendahara Umum ISPI Jawa Tengah,
Guru Besar UKSW c. Dr. Tjipto Subadi. M.Si Sekretaris Umum ISPI Jawa Tengah,
Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta 3. Pemakalah Paralel; dosen dan guru.
F. Pendaftaran
Pendataran bagi peserta; dapat dilakukan melalui e-mail ispijatengyahoo.com atau kontak HP 0816652241, mulai tanggal 10
Desember 2011 sd 27 Desember 2011, sedangkan bagi peserta yang juga sebagai pemakalah dengan melampirka abstrak, dan kemudian
245
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 1ayat 1 dinyatakan bahwa: ‘Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan menengah. Sementara itu, perwujudan unjuk kerja profesional guru ditunjang dengan jiwa profesionalisme, yaitu sikap mental
yang senantiasa mendorong untuk mewujudkan diri sebagai g uru profesional. Menurut Aqib dan Rohmanto 2004: 146, kualitas profesioanlisme guru
ditunjukkan oleh lima unjuk kerja sebagai berikut. 1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar
ideal. 2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi.
3. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan professional yang dapat meingkatkan dan memperbaiki kualitas
pengetahuan dan keterampilan. 4. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi.
5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Guru sejak jaman dahulu sampai sekarang bahkan yang akan datang
selalu menarik dibicarakan. Oleh karena itu, Wajihudin Alantaqi dalam memaparkan cerita-ceritanya tentang guru berkualitas 2010: 189 – 205
terdapat beberapa hal yang disebutkan, ada beberapa yang perlu melekat pada kepemimpinan guru yaitu: 1 tanggungjawab, bukan keistimewaan;
2 pengorbanan, bukan fasilitas; 3 kerja keras, bukan santai; 4 otoritas, bukan otoriter; dan 5 keteladanan. Berdasarkan uraian di atas
dapat digarisbawahi bahwa guru untuk memajukan dan pengembangan sekolah, pemberdayaan guru mutlak diperlukan. Bagaimana pemberdayaan
guru itu agar tidak menyimpang jauh maka diperlukan adanya indikator pemberdayaan guru artinya guru yang berdaya dan memenuhi harapan.
Asep Umar Fakhruddin 2010: 97 – 168 dalam ulasan panjangnya yang menitikberatkan hubungan guru dan murid dengan menyebut “guru favorit”,
Ia menyebutkan 10 kriteria sekaligus dijadikan bahan releksi. Sepuluh kriteria tersebut adalah: 1 sabar, 2 bisa menjadi sahabat, 3 konsisten
dan komitmen dalam bersikap, 4 bisa menjadi pendengar dan penengah, 5 visioner dan misioner, 6 rendah hati, 7 menyenangi kegiatan
Strategi Pemberdayaan Guru
244
Prosiding Seminar Nasional
strategi pemberdayaan guru dalam meraih keunggulan pada SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen. Tujuan tersebut dirinci menjadi tiga hal,
yaitu: 1 mendeskripsikan strategi perencanaan, 2 mendeskripsikan strategi pelaksanaan, dan 3 mendeskripsikan strategi evaluasi
pemberdayaan guru dalam meraih keunggulan pada SD Birrul Walidai Muhammadiyah Sragen.
Selanjutnya perlu diketahui bahwa penelitian ini memiliki beberapa keutamaan urgensi, yaitu: 1 dapat mendeskripsikan strategi
pemberdayaan guru, 2 dapat menjadi pedoman atau kunci pengembangan ke depan bagi SD Birrul, 3 mendapatkan acuan guna pemberdayaan
terhadap guru-guru SDMI Muhammadiyah di lingkungan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah kabupaten Sragen, dan 4 dapat menjadi salah
satu rujukan bagi peneliti selanjutnya.
B. Studi Pustaka