3.2 Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik
Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik dipimpin oleh seorang apoteker yang berada dan bertanggungjawab langsung kepada direktur umum dan
operasional. Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perbekalan farmasi yang berupa pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan
bahan habis pakai dimana harus dilakukan dengan sistem satu pintu. Instalasi farmasi adalah regulator bagi semua unit di lingkungan rumah sakit untuk
pelayanan rawat jalan maupun rawat inap. Falsafah pelayanan farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No. 1197MenKesSKX2004 adalah pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah sakit yang utuh dan
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3.2.1 Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik
Fungsi instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik adalah : a. melaksanakan kegiatan tata usaha untuk menunjang kegiatan Instalasi
Farmasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian b. melaksanakan perencanaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUP H.
Adam Malik serta melaksanakan evaluasi dan SIRS Instalasi Farmasi c. melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
perbekalan farmasi di gudang Instalasi Farmasi dan memproduksi obat-obat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
Universitas Sumatera Utara
d. mendistribusikan perbekalan farmasi ke seluruh satuan kerjainstalasi di lingkungan RSUP H. Adam Malik untuk kebutuhan pasien rawat jalan, rawat
inap, gawat darurat dan instalasi-instalasi penunjang lainnya e. melaksanakan fungsi pelayanan farmasi klinis
f. melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang farmasi.
3.2.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik
Berdasarkan SK Direktur RSUP H. Adam Malik No.OT.01.01.IV.2.1. 102812011 tanggal 27 Desember 2011.
Struktur organisasi Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik ditunjukkan pada Gambar 3
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP. H. Adam Malik Medan
3.2.2.1 Kepala Instalasi Farmasi
Ka. Instalasi Farmasi Wa.Ka. Instalasi Farmasi
Ka. Pokja Farmasi Klinis
Ka. Pokja Apotek II
Ka. Pokja Apotek I
Ka. Pokja Perbekalan
Ka. Pokja Perencanaan,
Pelaporan Evaluasi
Ka. Depo Farmasi Rindu A
Ka. Depo Farmasi Rindu B
Ka. Depo Farmasi Instalasi Anestesi
Terapi Intensif Ka. Depo
Farmasi IGD Ka. Tata
Usaha
Ka. Depo Farmasi Instalasi
Bedah Pusat Direktur Umum dan
Operasional Direktur Utama
Universitas Sumatera Utara
Kepala Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik mempunyai tugas memimpin, menyelenggarakan, mengkoordinasi, merencanakan, mengawasi dan
mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian terhadap pasien, instalasi pelayanan dan instalasi penunjang lainnya di RSUP H. Adam Malik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dibantu oleh wakil kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
3.2.2.2 Wakil Kepala Instalasi Farmasi
Wakil kepala Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik mempunyai tugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam menyelenggarakan,
mengkoordinasikan, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian terhadap pasien, instalasi pelayanan dan instalasi
penunjang lainnya di RSUP H. Adam Malik.
3.2.2.3 Tata Usaha Farmasi
Tata usaha farmasi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi yang mempunyai tugas membantu kepala
Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan kegiatan ketatausahaan, pelaporan, kerumahtanggaan, mengarsipkan surat masuk dan keluar, serta urusan
kepegawaian kepala Instalasi Farmasi
3.2.2.4 Kelompok Kerja 3.2.2.4.1 Pokja Perencanaan dan Evaluasi
Pokja perencanaan dan evaluasi di pimpin oleh seorang apoteker yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi
RSUP H. Adam Malik, mempunyai tugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan perbekalan
farmasi untuk kebutuhan rumah sakit, melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Universitas Sumatera Utara
kefarmasian di RSUP H. Adam Malik dan melaksanakan SIRS Instalasi Farmasi serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan
tugas di lingkungan pokja perencanaan dan evaluasi. Pokja perencanaan dan evaluasi IFRS pada RSUP. H. Adam Malik
mempunyai tugas dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, dan evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Pokja perencanaan dan evaluasi telah
menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit SIRS secara online sehingga mempermudah kinerjanya. SIRS adalah suatu sistem yang berhubungan
dengan pengelolaan data, pengumpulan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit.
Untuk pembelian dengan nilai di bawah 200 juta, pembelian langsung dilakukan oleh IFRS dengan mengeluarkan surat pesanan SP ke distributor.
Perbekalan farmasi yang masuk diantar ke IFRS, dikonfirmasi kesesuaian antara faktur dengan SP oleh pokja perencanaan dan evaluasi, kemudian di-entry data
perbekalan farmasi yang masuk ke SIRS dan disimpan. 3.2.2.4.2 Pokja Perbekalan
Pokja perbekalan dipimpin oleh seorang kepala apoteker yang bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, mempunyai tugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi alat kesehatan habis pakai AKHP, instrumen dasar, reagensia, radiofarmasi, obat dan cairan, memproduksi
obat-obatan dan perbekalan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit serta
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di
lingkungan pokja perbekalan. 3.2.2.4.3 Pokja Farmasi Klinis
Pokja farmasi klinis dipimpin oleh seorang kepala apoteker yang bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, mempunyai tugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan pelayanan farmasi klinik dan
melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan pelayanan kefarmasian serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan
tugas di lingkungan pokja farmasi klinis.
3.2.2.4.4 Pokja Apotek I
Pokja apotek dipimpin oleh seorang kepala apoteker yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H.
Adama Malik, mempunyai tugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasi, membina, melaksanakan pelayanan kefarmasian terhadap pasien
rawat jalan askes dan umum serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan pokja apotek. Apotek I
melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien askes rawat jalan, haemodialisa
rawat jalan, dan pasien umum hanya pada jam kerja jam 08.00 – 15.00 WIB, sedangkan diluar jam kerja akan dilayani oleh apotek II.
3.2.2.4.5 Pokja Apotek II
Pokja apotek dipimpin oleh seorang kepala apoteker yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada instalasi farmasi RSUP H.
Adam Malik, mempunyai tugas membantu kepala instalasi farmasi daam hal
Universitas Sumatera Utara
mengkoordinasi, membina, melaksanakan pelayanan kefarmasian dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas
dilingkugan pokja apotek. Apotek II merupakan apotek yang melayani pasien 24 jam, dan berfungsi untuk melayani pasien rawat jalan jamkesmas, pasien umum
dan pasien askes rawat inap diluar jam kerja depo farmasi, yaitu pada jam 20.00- 08.00 WIB. Pengkajian pelayanan resep diapotek II yang sudah dilakukan dengan
optimal yang ditandai dengan pemeriksaan ulang double check, pemeriksaan administrasi, farmacetik dan klinis oleh apoteker sebelum obat diserahkan pasien.
3.2.2.5 Depo Farmasi 3.2.2.5.1 Depo Farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD
Depo farmasi IGD dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalsi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasi, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien instalasi gawat darurat IGD. Selain itu juga melaksanakan pencatatan, pelaporan
dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi.
3.2.2.5.2 Depo Farmasi Rindu A
Depo farmasi rindu A dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasi, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian parbekalan farmasi untuk pasien rawat inap di ruang inap terpadu A secara sistem One Day Dose Dispensing ODDD dan
melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di
Universitas Sumatera Utara
lingkungan depo farmasi rindu A. Depo farmasi rindu A melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan habis pakai untuk pasien Jamkesmas dan Askes yang di rawat
inap di rindu A seperti A1 penyakit dalam wanita, A2 penyakit dalam pria, A3 paru, A4bedah saraf, neurologi, stroke corner, A5 gigi, mulut, THT, mata,
ruang kemoterapi, dan VIP.
3.2.2.5.3 Depo Farmasi Rindu B
Depo farmasi rindu B dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasi, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap di rindu B secara sistem One Day Dose Dispensing dan melaksanakan pencatatan,
pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi ruang inap terpadu B. Depo farmasi rindu B melayani kebutuhan obat dan alat
kesehatan habis pakai untuk pasien jamkesmas dan askes yang ada diruangan rindu B seperti B1 obstetric, ginekologi, anak dan peritatologi, B2 bedah
digesti, urologi, onkologi. Bedah Plastic dan kardiovaskular CVCU, B3 ortopedi dan VIP.
3.2.2.4 Depo Farmasi Instalasi Anastesi dan Terapi Intensif IATI
Depo IATI dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik,
yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi untuk menyelenggarakan dan mengkoordinasi terhadap perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
dan pengendalian stok perbekalan farmasi serta melaksanakan SIRS instalasi
Universitas Sumatera Utara
farmasi tehadap kebutuhan perbekalan faramasi untuk pasien instalasi pelayanan Anastesi dan Terapi Intensif.
3.2.2.5 Depo Farmasi Instalasi Bedah Pusat IBP
Kepala Depo Farmasi Instalsi Bedah pusat sebagai salah satu unsur pelaksanaan utama Kepala Instalasi Farmasi, bertugas membantu Kepala Instalasi
untuk menyelenggarakan dan mengkoordinasi terhadap perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian stok perbekalan farmasi serta
melaksanakan SIRS Instalasi Farmasi terhadap kebutuhan perbekalan farmasi untuk pasien Bedah Pusat.
3.2.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan Perbekalan Farmasi adalah suatu siklus kegiatan yang dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
3.2.3.1 Perencanaan
Perencanaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga
perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat. Perencanaan ini menggunakan metode kombinasi
konsumsi dan epidemiologi serta menetapkan prioritas dengan mempertimbangkan sisa persediaan, data pemakaian periode sebelumnya serta
siklus penyakit dan rencana pengembangan.
3.2.3.2 Pengadaan
Universitas Sumatera Utara
Pengadaan perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui
serta dilaksanakan pada jam kerja. RSUP H. Adam Malik melaksanakan pembelian secara langsung untuk perbekalan farmasi sampai dengan nilai 200 juta
dari distributorPBFrekanan yang bersifat distributor utama serta melakukan negosiasi atas dasar kualitas, jaminan ketersediaan, pelayanan purna jual dan
harga yang wajarmurah, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
3.2.3.3 Produksi
Produksi perbekalan farmasi dilaksanakan oleh kelompok kerja perbekalan. Produksi obat-obatan yang dilaksanakan adalah :
1. Sediaan farmasi yang mempunyai konsentrasi khusus dan tidak tersedia di pasaran.
2. Sediaan farmasi yang tidak stabil dalam penyimpanan. 3. Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil.
Sarana dan fasilitas produksi harus menjamin mutu produksi yang dihasilkan. Fasilits pengemas yang menjamin mutu dan keamanan pengguna
antara lain : wadah, pembungkus, etiket dan label.
3.2.3.4 Penerimaan
Penerimaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia penerima, bendaharawan barang, kepala instalasi farmasi, kepala pokjadepo farmasi dan
kepala instalasi user SMF. Didalam panitia penerima harus terlibat tenaga apoteker.
Penerimaan perbekalan farmasi harus sesuai dengan SPKkontrak, surat pesanan barang dan faktur barangsurat pengantar barang. Penerimaan perbekalan
Universitas Sumatera Utara
farmasi reagensia harus melampirkan sertifikat analisis. Expire date dari setiap perbekalan farmasi yang diterima minimal 2 tahun. Penerimaan perbekalan
farmasi yang berbahaya bagi kesehatan harus melampirkan lembar data pengamanan LDP atau MSDS material safety data sheet.
Setelah penerimaan barang kontrakSPK selesai dibuat berita acara penerimaan oleh panitia penerima. Penerimaan oleh PokJa atau depo farmasi di
instalasi farmasi dan Instalasi User SMF harus sesuai dengan bukti permintaan dan bukti penyerahan perbekalan farmasi. Setiap penerimaan perbekalan farmasi
harus di entry ke computer SIRS.
3.2.3.5 Penyimpanan
Pokja perbekalan bertanggung jawab atas penyimpanan perbekalan farmasi di gudang dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock
perbekalan farmasi. Pokja instalasi farmasi, Depo Farmasi dan instalasi user SMF bertanggung jawab atas penyimpanan perbekalan farmasi di unit kerja
masing-masing dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock perbekalan farmasi. Penyimpanan perbekalan farmasi dipisahkan berdasarkan
penyedia : Askes, Jamkesmas, Umum dan Floor Stock. Ruang penyimpanan di gudang farmasi harus memenuhi syarat penyimpanan perbekalan farmasi.
Penyimpanan perbekalan farmasi disusun sesuai dengan suhu dan kestabilannya. Penyimpanan untuk obatbahan berbahaya termasuk high alert diberi label atau
penandaan khusus bahan berbahaya, terpisah dari obatperbekalan farmasi lainnya. Penyimpanan larutan nutrisi dilakukan pada suhu 25
˚C dan terpisah dari obat yang lain. Untuk penyimpanan obat Look Alike Sound Alike LASA diberi
jarak antara satu dengan yang lainnya dan diberi tanda atau label LASA.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3.6 Pendistribusian
Pendistribusian perbekalan farmasi dilaksanakan instalasi farmasi dengan menggunakan sistem :
a. Floor Stock b. Resep perseoranganKartu Obat Pasien
c. One Day Dose Dispensing ODDD One Unit Dose Dispensing OUDD.
3.2.4 Instalasi Central Sterilized Suplay CSSD
Instalasi Cental Sterilized Supply Department
CSSD atau sterilisasi pusat adalah satu unit kerja yang merupakan fasilitas penyelenggaraan dan kegiatan
pelayanan kebutuhan steril.
Peranan CSSD di rumah sakit bertujuan untuk: 1. mengurangi infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah
mengalami pencucian, pengemasan dan sterilisasi dengan sempurna 2. mengurangi penyebaran kuman di lingkungan rumah sakit, menyediakan dan
menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan Pelayanan sterilisasi adalah kegiatan memproses semua bahan, peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelayanan medik di rumah sakit, mulai dari perencanaan, pengadaan, pencucian, pengemasan, pemberian tanda, proses
sterilisasi, penyimpanan dan penyalurannya untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan CSSD adalah: a. melakukan sterilisasi instrument dan linen untuk kebutuhan kamar operasi
b. melakukan sterilisasi untuk kebutuhan IGD
Universitas Sumatera Utara
c. melakukan sterilisasi untuk kebutuhan catheterisasibedah jantung d. melakukan sterilisasi ruangan dengan fogging dan UV lamp
e. melakukan Re-Use dengan gas Etilen Oksida Sasaran dari kegiatan yang dilakukan adalah tercapainya kebutuhan steril
untuk seluruh lingkungan rumah sakit, mencegah terjadinya infeksi nosokomial hingga seminimal mungkin dan mempertahankan mutu hasil sterilisasi dengan
melakukan monitoring terhadap proses dan hasil sterilisasi. Untuk mendapatkan pelayanan CSSD yang optimal disediakan ruangan yang
memadai yang terdiri atas: ruang pencucian, ruang kerja dan ruang steril penyimpanan barang steril yang memenuhi syarat. Instalasi Sterilisasi Pusat
dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh wakil kepala instalasi, tata usaha dan tiga pokja lainnya.
Struktur Organisasi Instalasi CSSD RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi Central Sterilized Supply Department
Ka. Instalasi CSSD Wa. Ka. Instalasi CSSD
Tata Usaha
Pokja Penyediaan
Pokja Sterilisasi
Pokja Pengemasan
Direktur Umum dan Operasional
Direktur Utama
Universitas Sumatera Utara
CSSD RSUP H. Adam Malik Medan Kepala instalasi mempunyai tugas menyelenggarakan,
mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan dalam perencanaan dan pemenuhan kebutuhan CSSD, menyelenggarakan sterilisasi dan
pelayanan kepada unit-unit lain yang membutuhkan perlengkapan steril, menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang sterilisasi.
Wakil kepala instalasi membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan, mengkoordinasikan, merencanakan serta mengawasi seluruh
kegiatan di Instalasi CSSD. Tata Usaha bertugas membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan
seluruh ketatausahaan dan kerumahtanggaan di CSSD. Dalam menunjang tugas dan fungsi CSSD, dibentuk 3 pokja yaitu:
a. Pokja Pencucian Pokja pencucian bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam
menyelenggarakan seluruh kegiatan pencucian di CSSD. b. Pokja Sterilisasi
Pokja sterilisasi bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan sterilisasi kebutuhan di CSSD.
c. Pokja Pengemasan Pokja pengemasan bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam
menyelenggarakan seluruh kegiatan pengemasan kebutuhan steril untuk unit IGD, IBP, IPI, Poliklinik, Rindu A dan Rindu B
Universitas Sumatera Utara
3.3 Apotik II
3.3.1 Sumber Daya Manusia
Apotik II dipimpin oleh seorang Apoteker selaku kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi RSUP.
H. Adam Malik Medan. Apoteker di Apotik II Farmasi dibantu oleh petugas farmasi yang bertugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal
mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan dan
melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi Rindu A.
3.3.2 Sumber Daya Manusia
Sesuai dengan perundangan yang berlaku apotik harus dikelola oleh seorang apoteker yang professional. Dalam pengelolaan apotik, apoteker senantiasa harus
memiliki kemanpuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan berkomunikasi antar profesi,
menempatkan diri sebagai pimpinan dalam multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier dan membantu
memberikan pendidikan peluang untuk meningkatkan pengetahuan Depkes RI, 2004.
3.3.3 Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung kelancaran pelayanan, di ruangan peracikan Apotik II sudah dilengkapi dengan : rak penyimpanan barang, lemari arsip, meja peracikan,
kulkas untuk sediaan termolabil, dan komputer untuk mengentry data.
Universitas Sumatera Utara