196
keter batasan sar ana yang memungkinkan memper oleh sumber pangan tidak bisa terpenuhi. Kondisi ter akhir ini mer upakan kondisi r aw an pangan,
baik dar i sisi keluar ga maupun masyar akat. Ber dasar kan instr umen ter sebut, sur vei telah dilaksanakan pasca-
lebar an tahun 2014 di Desa Lembu. Pemi lihan r esponden dilakukan dengan car a r andom sistematis dan dikombinasikan dengan
accident al pur posive
. Car a ter akhir dilakukan apabila setelah dilakukan r andom sistematik tidak
bisa ber jalan, kar ena situasi lapang. Ber dasar kan hasil sur vei dan pengolahan data secar a statistik diper oleh gambar an kar akter istik
r esponden dan gambar an yang ber tumpu pada 9 indikator .
3.3. Karakteristik Responden
Ber dasar kan gr afik diatas nampak bahw a sebagian besar r esponden 60,5 dar i 162 r esponden dalam sur vey ini didominasi oleh per empuan.
Sesuai kr iter ia dalam metode HFIAS, bahw a per tanyaan-per tanyaan dalam
197
sur vey ini har us diajukan pada or ang dalam keluar ga yang paling ber per an dalam penyiapan makanan. Ar tinya adalah bahw a siapakah dalam keluar ga
yang menjadi r esponden yang paling tahu dan memiliki per an dominan dalam penyiapan makanan. Hasil penelitian semakin memper tegas bahw a
per empuan memegang per an vital dalam penyiapan makanan keluar ga. Bahkan dapat dikatakan “ketika satu keluar ga mengalami ancaman
ketidaktahanan pangan, per empuanlah yang per tama kali paling khaw atir akan kekur angan pangan dan bahkan har us mengalah untuk tidur dengan
per ut lapar , atau makan dalam jumlah gizi yang lebih sedikit, kar ena har us mengutamakan suami laki-laki sebagai kepala keluar ga dan anak-anak
mer eka” Populasi dalam penelitian ini adalah masyar akat yang ada dalam
kategor i Rumah Tangga Miskin RTM. Desa lembu memiliki RTM sebanyak
241 RTM yang ter sebar di 6 dusun yang ada di w ilayah desa Lembu
Kalimacan, Bamban, Kr ajan, Kr empel, Ngebleng dan Kendel. Dar i 241 RTM ter sebut 162 digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Jika dilihat dar i
tingkat pendidikan yang dimiliki oleh r esponden menunjukkan bahw a sebagian besar didominasi oleh tingkat pendidikan yang r endah 60,5
ber pendidikan SD, bahkan sebanyak 29,6 mer eka tidak per nah mengenyam pendidikan. Rendahnya pendidikan ini sebagai salah satu
indikasi kemiskinan yang masih melekat pada masyar akat desa Lembu yang disebabkan kar ena kualitas SDM yang r endah. Dar i tabel 2 semakin
memper tegas bahw a kemiskinan memiliki kor elasi yang kuat dengan tingkat pendidikan masyar akat dan ker aw anan pangan mer upakan salah
satu indikator dar i kemiskinan ter sebut.
198
Tabel 2
Tempat Tinggal Responden Pendidikan Responden Crosstabulation
6 2
7 5
20 30,0
10,0 35,0
25,0 ,0
100,0 6
1 18
1 26
23,1 3,8
69,2 ,0
3,8 100,0
6 8
10 1
25 24,0
32,0 40,0
4,0 ,0
100,0 11
9 5
25 44,0
36,0 20,0
,0 ,0
100,0 14
8 24
3 2
51 27,5
15,7 47,1
5,9 3,9
100,0 5
3 3
3 1
15 33,3
20,0 20,0
20,0 6,7
100,0 48
31 67
12 4
162 29,6
19,1 41,4
7,4 2,5
100,0 Count
within Tempat Tinggal Responden
Count within Tempat
Tinggal Responden Count
within Tempat Tinggal Responden
Count within Tempat
Tinggal Responden Count
within Tempat Tinggal Responden
Count within Tempat
Tinggal Responden Count
within Tempat Tinggal Responden
Kalimacan Kendel
Ngebleng Krajan
Bamban Ngrempel
Tempat Tinggal
Responden
Total Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Pendidikan Responden
Total
Sumber : Analisis Dat a Pr imer , 2014
Ter kait dengan akses masyar akat ter hadap sumber pangan yang meliputi per tanyaan-pertanyaan tentang; kekuatir an tentang makanan Q1,
Tidak Dapat Memakan Makanan Yang Diinginkan Q2, makan hanya beber apa jenis makanan Q3, konsumsi makanan yang sama sekali tak
diinginkan Q4, makan dalam jumlah por si yang sedikit Q5 , jumlah sajian makanan per har inya lebih jar ang Q6, tidak ada makanan apapun
dalam keluar ga Q7, tidur dalam keadaan lapar kar ena tidak ada makanan Q8, dan ter akhir dalam sehar i semalam tanpa ada makanan sama sekali
Q9. Berdasar tabel 3, secar a umum gambar an mengenai per soalan pangan di Desa Lembu memper lihatkan hal yang tidak menggembir akan. Kar ena,
dar i 9 indikator yang mer upakan inti dar i instrumen untuk memotr et tentang ker aw anan pangan, menunjukkan bahw a pr osentase menjaw ab
“tidak” ber kaitan dengan per soalan pangan r ata-r ata di baw ah 50. Hanya mulai per tanyaan nomer 7, jaw aban “tidak” ber ada di atas 50. Kondisi ini
199
menyatakan bahw a boleh jadi, Desa Lembu memang belum mengalami situasi r aw an pangan, sebab lebih dar i separ oh 63,2 tidak mengalami
kekosongan kekur angan makanan dalam keluar ga, dan 72,8 menyatakan bisa tidur nyenyak dengan per ut kenyang, dan 93,8 tidak mengalami
sehar i semalam tidak makan. Data-data ini seakan-akan memper tegas bahw a di Desa Lembu tidak mengalami apa yang disebut dengan
kekur angan atau ker aw anan pangan.
Tabel 3 Akses Masyarakat Terhadap sumber Pangan tingkat desa
Ya Total Ya
No Variabel
Tidak Jarang
1-2 kali Kadang
3-10 Sering
10 kali N
N N
N N
1 Kekuatir an
mengenai makanan Q1
47 29,0
19 11,7
42 25,9
54 33,3
115 71,0
2 Tdk dpt memakan
makanan yg dii ngi nkan Q2
45 27,8
24 14,8
48 29,6
45 27,8
117 72,2
3 Konsumsi hanya
beber apa jeni s makanan saja
Q3
44 27,2
19 11,7
36 22,2
63 38,9
118 72,8
4 Konsumsi
makanan yang sama sekal i tak
dii ngi nkan Q4
70 43,2
25 15,4
32 19,8
35 21,6
92 56,8
5 Makan dalam
por si lebih kecil Q5
70 43,2
15 9,3
42 25,9
35 21,6
92 56,8
6 Mengur angi
makanan har ian jumlah
sajian ber kur ang per har inyaQ6
78 48,1
16 9,9
33 20,4
35 21,6
84 51,9
7 Tidak ada
makanan sama sekal i dalam
keluar ga Q7
102 63,0
20 12,3
15 9,3
25 15,4
60 37,0
8 Tidur dengan
per asaan lapar Q8
118 72,8
11 6,8
21 13
12 7,4
44 27,2
9 Sehar i semal am
tidak makan Q9
152 93,8
5 3,1
4 2,5
1 0,6
10 6,2
Sumber : Analisis Dat a Pr imer , Tahun 2012
200
Namun jika ditelisik lebih mendalam, tabel 3 menjelaskan bahw a banyak r esponden menyatakan kuatir dalam soal akses pangan. Mer eka
mer asa bahw a kecukupan makan yang ideal atau sehar usnya tidak bisa dipenuhi. Ini menggambar kan pikir an bahw a masyar akat kemungkinan
besar memang tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan secar a ideal. Hal itu ditunjukkan melalui tingginya jaw aban “ya” ter hadap var iable Q1 – Q3. Dar i
var iabel ini menunjukkan ketidak-pastian r esponden akan pemenuhan kebutuhan pangan secar a ideal. Ketidak-pastian ini diindikasikan dar i
jaw aban ”kadang-kadan” dan ”Ser ing” yang cukup tinggi ter kait dengan kepastian dalam pemenuhan kebutuhan pangan ideal
Sementar a pada tingkat pemahaman per sepsi var iabel Q4 – Q6 kur ang dar i 50 r esponden menyatakan “tidak”. Ar tinya, w alau masyar akat
masih menganggap kondisi sekar ang adalah kondisi yang digambar kan sebagai cukup pangan, tetapi situasi ini belum sama sekali menggambar kan
“aman pangan”. Situasi ini bisa dengan gampang ber ubah. Mengapa? Kar ena per sentase mer eka yang menyatakan cukup pangan masih r endah dengan
mer eka yang menyatakan “dalam bahaya”. Atau, secar a umum kondisi masyar akat Desa Lembu ber ada sedikit di baw ah cukup pangan. Kondisi ini
bisa dengan mudah ter gelincir ke dalam kur ang pangan, dan har us ditingkatkan lebih kuat lagi, supaya banyak masyar akat yang masih bisa
memilih makanan yang dikehendaki, atau makan dalam jumlah por si yang seper ti biasanya dimakan setiap har i. Keadaan ”keter gelincir an” dar i aman
menjadi r aw an dalam kontek var iabel Q4 – Q6 ini akan menjadi nyata apabila ada kejadian yang ekstr im seper ti ”paceklik” yang disebabkan
kar ena keter sediaan air untuk mengair i lahan tadah hujan mer eka tidak ada kar ena kemar au yang panjang.
201
Tabel 4
Frekuensi Tidak ada Makanan Sama Sekali di Dalam Keluarga
102 63,0
63,0 63,0
20 12,3
12,3 75,3
15 9,3
9,3 84,6
25 15,4
15,4 100,0
162 100,0
100,0 Tidak Ada
Jarang 1-2 Kadang - Kadang 3-10
Sering 10 Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Responden yang menjaw ab “tidak” ter hadap per tanyaan-per tanyaan Q8 – Q9 yang meliputi: tidak ada makanan sama sekali dalam keluar ga, dan
tidur dengan per asaan lapar , bahkan tidak makan sehar i semalam, jumlahnya lebih banyak. Gambar an ini hendak menyatakan bahw a tingkat
ker aw anan pangan dalam ar ti yang ekstrim belum ter jadi di Desa Lembu. Namun, jumlah r esponden yang di baw ah 40 juga per lu memper oleh
per hatian. Sebab, ini menunjukkan bahw a sekitar seper tiga masyar akat Desa Lembu sebenar nya sedang mengalami r aw an pangan. Kepada
mer ekalah sehar usnya inter vensi pr ogr am ber as miskin, BLSM, dan sejenisnya mesti diar ahkan. Kelompok ini benar -benar menghadapi kondisi
dar ur at yang benar -benar miskin.
3.4. Peta Penyebaran Rawan Pangan