Desa Lembu: Rawan atau Tahan Pangan? Sebuah Analisis dan Diskusi
194
3.2. Desa Lembu: Rawan atau Tahan Pangan? Sebuah Analisis dan Diskusi
Keamanan pangan secar a r esmi dan luas didefinisikan sebagai sebuah kondisi di mana semua or ang sepanjang w aktu memiliki akses
ekonomi dan fisik ter hadap kecukupan pangan untuk memenuhi kebutuhan makan mer eka bagi kehidupan yang sehat dan pr oduktif Coates 2007: 1.
3
Kondisi ini bisa diukur dengan seber apa besar tingkat kalor i bisa dipenuhi oleh or ang keluar ga diper kenalkan oleh Sajogyo dan beber apa car a lain,
seper ti mengukur tingkat pendapatan untuk melihat daya beli ter hadap pangan, atau akses ter hadap sumber pangan itu sendir i untuk melihat
seber apa besar tingkat kemampuan mendapatkannya. Namun, kadangkala, car a- car a seper ti itu r elatif sulit diker jakan.
Sur vei yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 ini menggunakan instr umen yang diper kenalkan oleh USAID 2007 dan masih
ber basis keluar ga dengan melihat satu bulan ke belakang empat minggu ter akhir pada saat sur vey dilakukan kehidupan keluar ga ber kaitan dengan
soal pangan dan car a menenuhinya. Metode ini disebut sebagai Skala Akses Ker aw anan Pangan Keluar ga SAKPaKe atau
Household Food Insecur it y Access Scale
HFIAS. Metode ini didasar kan pada pemikir an bahw a pengalaman ker aw anan memper oleh pangan menyebabkan tindakan dan
tanggapan balik yang dapat ditangkap dan dikunatifikasikan secar a ter ukur melalui sebuah sur vei dan digambar kan dalam per i ngkat skala.
Ada 9 Indikator untuk mendalami situasi keluar ga apakah mer eka mengalami r aw an pangan atau tahan aman pangan, yaitu: kekuatir an
tentang makanan Q1, Tidak Dapat Memakan Makanan Yang Diinginkan
3
Definisi ini diambil dan ditegaskan kembali dari rumusan yang dikeluarkan USAID 1992, yang mencakup tiga hal penting: keterjangkauan, aksespemerolehan, dan penggunaan terhadap
sumber pangan.
195
Q2, makan hanya beber apa jenis makanan Q3, konsumsi makanan yang sama sekali tak diinginkan Q4, makan dalam jumlah por si yang sedikit
Q5 , jumlah sajian makanan per har inya lebih jar ang Q6, tidak ada makanan apapun dalam keluar ga Q7, tidur dalam keadaan lapar kar ena
tidak ada makanan Q8, dan ter akhir dalam sehar i semalam tanpa ada makanan sama sekali Q9 . Lalu, dar i masing-masing itu didalami melalui
ser ing tidaknya hal itu dialami fr ekuensi dalam satu bulan ter akhir . Dar i 9 indikator ter sebut akan member ikan i nfor masi ter kait
kelangkaan pangan akses di tingkat keluar ga. Ke-9 indikator ter sebut mer upakan jabar an dar i empat jenis var iabel untuk membantu kita dalam
memahami kar akter istik dar i dan per ubahan yang ter jadi dalam kelangkaan pangan dalam keluar ga akses di dalam populasi yang disur vei. Var iabel-
var iabel ter sebut menyajikan r angkuman infor masi mengenai:
Akses kelangkaan pangan keluar ga yang ber hubungan dengan
kondisi ter kait dengan var iable per tanyaan Q7 dan Q7a
Akses kelangkaan pangan keluar ga yang ber hubungan dengan
domain ter kait dengan var iable per tanyaan Q2, Q3, dan Q4
Skala Nilai Akses kelangkaan pangan keluar ga
Fr ekuensi Akses kelangkaan pangan keluar ga
Melalui car a seper ti itu, bisa diper oleh beber apa kemungkinan mengenai r aw an aman pangan, antar a lain, mer asakan cemas atau kuatir
ter hadap pangan, ter pikir bahw a jumlah makanan tidak cukup, atau ter pikir bahw a kualitas makanan tidak memadai var iasi nya, kandungan gizinya,
atau kesetar aan dengan makanan yang biasa dikonsumsi, tetapi bisa juga menyatakan mengur angi asupan jumlah dan kualitasnya makanan, atau
ter paksa menanggung akibat dar i pengur angan makanan baik dar i segi jumlah dan kualitasnya, dan akhir nya timbul per asaan malu kar ena
196
keter batasan sar ana yang memungkinkan memper oleh sumber pangan tidak bisa terpenuhi. Kondisi ter akhir ini mer upakan kondisi r aw an pangan,
baik dar i sisi keluar ga maupun masyar akat. Ber dasar kan instr umen ter sebut, sur vei telah dilaksanakan pasca-
lebar an tahun 2014 di Desa Lembu. Pemi lihan r esponden dilakukan dengan car a r andom sistematis dan dikombinasikan dengan
accident al pur posive
. Car a ter akhir dilakukan apabila setelah dilakukan r andom sistematik tidak
bisa ber jalan, kar ena situasi lapang. Ber dasar kan hasil sur vei dan pengolahan data secar a statistik diper oleh gambar an kar akter istik
r esponden dan gambar an yang ber tumpu pada 9 indikator .